2016 09 21 01 19 44 Ambang Batas Perwakilan (1)

DISKUSI MEDIA

AMBANG BATAS PERWAKILAN

Sekretariat Bersama Kodifikasi

UU Pemilu

ASAS

ASAS

TUJUA

N

TUJUA

N

PRINSI

P

PRINSI

P

AKTOR

AKTOR

SISTEM

SISTEM

MANAJEME

N

MANAJEME

N

HUKUM

TUJUAN

Berjalan secara

Berjalan secara DPR DPD Gubernur DPR DPD Gubernur

1. Mempermudah pemilih dlm

memberikan suara. 2. Menyederhanakan

jadwal

penyelenggaraan. 3. Mengefesiensikan

biaya

penyelenggaraan. 4. Menyeimbangkan

beban

penyelenggaraan.

1. Mempermudah pemilih dlm

memberikan suara. 2. Menyederhanakan

jadwal

penyelenggaraan. 3. Mengefesiensikan

biaya

penyelenggaraan. 4. Menyeimbangkan

beban

penyelenggaraan.

1. Meningkatkan partisipasi politik rakyat.

2. Menciptakan sistem presidensial yg

efektif.

3. Menyederhanakan sistem kepartaian di parlemen

4. Memperkuat dan mende-mokrasikan partai politik.

1. Meningkatkan partisipasi politik rakyat.

2. Menciptakan sistem presidensial yg

efektif.

3. Menyederhanakan sistem kepartaian di parlemen

TUJUAN

DPR DPD Gubernur DPR DPD Gubernur

1. Meningkatkan partisipasi politik rakyat.

2. Menciptakan sistem presidensial yg

efektif.

3. Menyederhanakan sistem kepartaian di parlemen

4. Memperkuat dan mende-mokrasikan partai politik.

1. Meningkatkan partisipasi politik rakyat.

2. Menciptakan sistem presidensial yg

efektif.

3. Menyederhanakan sistem kepartaian di parlemen

4. Memperkuat dan mende-mokrasikan partai politik.

MENYEDERHANAKA N

SISTEM KEPARTAIAN DI PARLEMEN

MENYEDERHANAKA N

SISTEM KEPARTAIAN DI PARLEMEN

SISTEM

PEMILU

Adalah

konversi

suara

menjadi kursi

yg

dipengaruhi

oleh

beberapa

variabel

teknis pemilu

SISTEM

PEMILU

Adalah

konversi

suara

menjadi kursi

yg

dipengaruhi

oleh

beberapa

variabel

teknis pemilu

Besaran Daerah Pemilihan

Besaran Daerah Pemilihan

Metode Pencalonan

Metode Pencalonan

Metode Pemberian Suara

Metode Pemberian Suara

Ambang Batas Perwakilan

Ambang Batas Perwakilan

Formula Peroelhan Kursi

Partai

Formula Peroelhan Kursi

Partai

Penetapan Calon Terpilih

Penetapan Calon Terpilih

Jadwal [dlm sistem

presidensial]

MENYEDERHANAKAN

SISTEM KEPARTAIAN DI

PARLEMEN

MENYEDERHANAKAN

SISTEM KEPARTAIAN DI

PARLEMEN

Besaran Daerah Pemilihan

Besaran Daerah Pemilihan

Ambang Batas Perwakilan

Ambang Batas Perwakilan

Formula Perolehan Kursi Partai

PERTAI

MASYARAKA T

PERTAI

MASYARAKA T

PARTAI

BERBADAN HUKUM

PARTAI

BERBADAN HUKUM

PARTAI

PESERTA PEMILU

PARTAI

PESERTA PEMILU

PARTAI

PARLEMEN

PARTAI

PARLEMEN Partai Politik

TUJUA

N

AMBANG

BATAS

PERWAKILAN

TUJUA

N

AMBANG

BATAS

PERWAKILAN

MENYELEKSI PARTAI

POLITIK PESERTA PEMILU

MENYELEKSI PARTAI

POLITIK PESERTA PEMILU

MENGURANGI JUMLAH

PARTAI POLITIK DI

PARLEMEN

MENGURANGI JUMLAH

PARTAI POLITIK DI

PARLEMEN

Banyaknya partai politik peserta pemilu akan membingungkan pemilihan

dan menelan banyak dana

Banyaknya partai politik di parlemen akan meningkatkan

EFEKTIVI

TAS

AMBANG

BATAS

PERWAKILAN

EFEKTIVI

TAS

AMBANG

BATAS

PERWAKILAN

MENYELEKSI PARTAI

POLITIK PESERTA PEMILU

MENYELEKSI PARTAI

POLITIK PESERTA PEMILU

MENGURANGI JUMLAH

PARTAI POLITIK DI

PARLEMEN

MENGURANGI JUMLAH

PARTAI POLITIK DI

PARLEMEN

Pemilu 2009

2,5%

Pemilu

2014

3,5%

Pemilu

2009

2,5%

Pemilu

2014

3,5%

48 jadi 9

12 jadi

10

17 jadi 9

PROBLEM

DISPROPOSIONALITAS

PROBLEM

DISPROPOSIONALITAS

HASIL PEMILU HARUS PROPOSIONAL

HASIL PEMILU HARUS PROPOSIONAL

Persentase perolehan suara partai politik kurang lebih sama dengan persentase

perolehan kursi

LSq = √½Σ(v

_i

-s

_i

)

2

semakin kecil sngka semakin proposional

PEMILU

LSq

1999

(nir-abp)

3,50

2004

(nir-abp)

5,59

2009

(2,5%)

6,16

2014

MENGURANGI

JUMLAH PARTAI

DI PARLEMEN

MENGURANGI

JUMLAH PARTAI

DI PARLEMEN

MENYEDERHANA

KAN SISTEM

KEPARTAIAN DI

PARLEMEN

MENYEDERHANA

KAN SISTEM

KEPARTAIAN DI

PARLEMEN

V

S

Ukuran: Jumlah Partai Ukuran: Konsentrasi Kursi

TIDAK BERDAMPAK THD EFEKTIVITAS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TIDAK BERDAMPAK THD EFEKTIVITAS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BERDAMPAK THD EFEKTIVITAS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BERDAMPAK THD EFEKTIVITAS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PARTAI RELEVAN

DI PARLEMEN

1 Partai Relevan

1 Partai Relevan

2 Partai Relevan

2 Partai Relevan

3-5 Partai Relevan

3-5 Partai Relevan

5< Partai Relevan

5< Partai Relevan

SISTEM PARTAI TUNGGAL

SISTEM PARTAI TUNGGAL

SISTEM DUA PARTAI

SISTEM DUA PARTAI

SISTEM MULTI PARTAI MODERAT

SISTEM MULTI PARTAI MODERAT

SISTEM MULTI PARTAI EKSTRIM

SISTEM MULTI PARTAI EKSTRIM

ENPP = 1/(Σs

_i

)

2

= 1/

(s

₁

+s

₂

+s

₃

+ … s

_n

ENPP = 1/(Σs

_i

)

2

= 1/

(s

₁

+s

₂

+s

₃

+ … s

_n

PEMILU ENPP

1999 4,7

2004 7,1

2009 6,2

PENERAPAN AMBANG BATAS PERWAKILAN

PADA PEMILU 2009 (2,5%) DAN PEMILU 2014

(3,5%):

PENERAPAN AMBANG BATAS PERWAKILAN

PADA PEMILU 2009 (2,5%) DAN PEMILU 2014

(3,5%):

Berhasil mengurangi partai peserta pemilu,

berhasil dan gagal mengurangi partai politik di

parlemen, dan gagal menyederhanakan sistem

kepartaian di parlemen

Berpotensi menghasilkan pemilu tidak

proporsional dalam sistem pemilu proposional

Untuk menyederhanakan sistem kepartaian di

parlemen adalah memperkecil besaran daerah

pemilihan (dari 3-10 DPR dan 3-12 DPRD) menjadi 3-6

atau setidaknya 3-18 kursi dan mengubah formula

perolehan kursi partai politik dari metode kuota (BPP)

AMBANG BATAS

PERWAKILAN

GAGAL

MENYEDERHANKAN

SISTEM

KEPARTAIAN

AMBANG BATAS

PERWAKILAN

GAGAL

MENYEDERHANKAN

SISTEM

KEPARTAIAN

BESARAN

DAERAH PEMILIHA

BESARAN

DAERAH PEMILIHA

FORMULA

PEROLEHAN KURSI

FORMULA