• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadis Hukum Keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hadis Hukum Keluarga"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

I. Mata Kuliah : Hadis Ahkam Hukum Keluarga

Fakultas : Syari’ah

Prodi : Hukum Keluarga (HK)

Program : S1

Bobot : 2 SKS

Waktu Perkuliahan : Dosen Pengampu : II. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Hadis Ahkam Hukum Keluarga adalah mata kuliah yang mengulas hadis-hadis yang berhubungan dengan hukum keluarga sisi hukum dan nilai-nilai yang dikandungnya. Hadis-hadis yang terkait dengan hukum keluarga meliputi perihal pernikahan, talak dan waris akan ditelusuri dalam berbagai kitab hadis untuk kemudian diteliti status dan kualitas hadis-hadis tersebut.

III. Tolak Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hadis-hadis terkait hukum keluarga. 2. Mahasiswa mampu mentakhrij hadis-hadis terkait hukum keluarga.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan status dan kualitas hadis-hadis terkait hukum keluarga.

IV. Topik inti Materi Pembelajaran 1. Pengantar mata kuliah

2. Tinjauan umum tentang Hadis Ahkam 3. Hadis tentang tujuan dan esensi perkawinan 4. Hadis tentang kafaah dan mahar

5. Hadis tentang hak dan kewajiban suami istri 6. Hadis tentang hubungan suami istri

7. Hadis tentang nusyuz, syiqaq, dan penyelesaian konflik dalam rumah tangga 8. Hadis tentang li’an, ila’, dan dzihar

9. Hadis tentang thalaq dan iddah 10. Hadis tentang radla’ah

11. Hadis tentang hadlanah dan adopsi

12. Hadis tentang tanggungjawab orang tua terhadap anak 13. Hadis tentang waris

(2)

V. Metode Pembelajaran

1. Pertemuan awal dilakukan kontrak belajar untuk menyapakati point-point yang harus ditaati selama perkuliahan.

2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan strategi; - Brain storming

- Dynamic lecturing

- Concept map

- Synergetic lecturing

3. Pendalaman/perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif strategi;

- Information search

- The power of two

- Every one is teacher here

- Snowbolling

- Active debate

VI. Evaluasi Pembelajaran

1. Untuk m enilai proses pembelajaran masing-masing mahasiswa digunakan evaluasi portofolio (resume mata kuliah). Di samping itu juga digunakan aspek penilaian lain yaitu kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan partisipasinya dalam proses perkuliahan.

(3)

a) Tugas (Paper & kuis) : b) Partisipasi Kelas :

c) UTS :

d) UAS :

VII. Referensi

1. Kutub at-Tis’ah dan Kitab-kitab Syarahnya.

2. Ibn H{ajar al-‘Asqala>ni>, Bulu>g al-Mara>m min Adillah al-Ah}ka>m

3. Muh}ammad ibn Isma>’i>l al-Kah}la>ni> S}an’ani>, Subul as-Salam Syarh} Bulu>g al-Mara>m.

4. Muh}ammad ibn ‘Ali> Asy-Syauka>ni>, Nail al-Aut}a>r Syarh} Muntaqa> al-Akhba>r.

5. As-Sayyid Sa>biq, Fiqh as-Sunnah

6. Wahbah az-Zuh}aili>, al-Fiqh al-Isla>mi> wa Adillatuh

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan penelitian dari beberapa referensi buku mengenai Hukum Penggunaan Rambut Palsu Menurut Hadis-Hadis Nabi dalam Pandangan Imam Mazhab. Rambut palsu adalah

Adapun hasil penelitian, menurut hukum Islam Pemahaman terhadap nash al-Quran dan hadis yang selama ini dianggap sebagai dasar suami boleh memaksa istri berhubungan seksual dalam

Hal ini mencakup, diantaranya: (1) Hukum keluarga Islam sebagai realitas sosial dalam proses reformasi sosial; (2) Transformasi nilai hukum keluarga Islam dari norma dan nilai yang

NILAI MATA KULIAH TEORI HUKUM KELAS C PROGRAM

Sedangkan dari sisi matan dapat disimak, bahwa tiga pilar keluarga sakinah yang disebutkan dalam hadis tersebut; al-jaar al-shalih (tetangga yang baik), al-markab al-hani’

Materi buku ini merupakan hasil perkuliahan online pada mata kuliah Metode Penelitian Hadis Semester VI pada Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

viii tentang sumber hukum putusan hakim  Menjelaskan hadis tentang pembuktian  hadis tentang pembuktian 3 Mahasiswa mendeskrips ikan hadis tentang pembuktian tindak pidana 

Dengan demikian, perjanjian perkawinan merupakan sesuatu yang dibolehkan dalam hukum keluarga islam, akan tetapi perjanjian perkawinan bukan semata-mata membuat keluarga pasangan suami