=
c3&
iri IU
tn
lar
ah
kut ilui lsi adi
I li
R Ni\
t-I
L M iJ -I
L 1\1 U S O SI
A LNo. 2, Vol. 12, September 2013, Hal. 103
-216
ISSN 1829-5759DAFTAR ISI
HASTUTI
Strategi Bertahan Hidup
Kepala Rumah Tangga Perempuan (Studidi
DesaDonokerto,
Turi, Sleman, DIY) | 103-
1 15PUJI LESTARI
MetodeTerapi dan
Rehabilitasi Korban Napzadi Pondok
Pesantren Suryalaya,Tasikmalayalll6-129
SUGI RAHAYU, UTAMI DEWI, MARITA AHDIYANA Pelayanan
Publik
BidangTransportasi
Bagi Difabeldi
Daerahlstimewa Yogyakarta
l1 30-
148DANU EKO AGUSTINOVA
Masa Depan Libya Pasca
Arab
Springllag
- 162
ARIF ASHARI
Kajian Fasies
Gunungapi di
Kompleks Candi Asuuntuk
Pendugaan Bencana Erupsi
Merapi
Pada MasaLampau |
163-
173DYAH AYU ANGGRAHENI IKANINGTYAS
Gambaran
Kepentingan Politik Kelompok
Komunisdi lndonesia:
PemogokanBuruh
di
Delanggu
1948 | 17 4-
185YULITA DEWI PU RMINTASARI
NATO: Kajian
lmplemenlasi
Containment Policydalam
BidangMiliter di
Eropa(1 949-1991) | 186 - 202EKA JAYA PUTRA UTAMA
Materi Sejarah
dalam
Buku TeksMuatan
LokalS00A,Vol. 12, No. 2 September2013 | 1 16- 129
METODE
TERAPI
DAN
REHABILITASI
KORBAN
NAPZA DI PONDOK
PESANTREN
SURYALAYA TASIKMALAYA
PUJI LESTARI
Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas llmu Sosial, Universitas NegeriYogyakarta pujiIestari 1 956@)tahoo.cqm
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk
mengetahui secara mendalam metode pembinaandan
penyadarankorban
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotoprika, dan ZatAdiktif lainnya) di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Dengan
penelitian ini
diharapkandapat
mengungkap berbagai informasi kualitatifdengan
deskripsi-analisis yangteliti
dan penuh
makna. Padatiap-tiap
obyek akandilihat
kecenderungan/pola
pikir,
ketidakteraturan,serta tampilan perilaku
dan integrasinya sebagaimana dalam studi kasus genetik. Strategiyang digunakan dalampenelitian ini adalah studi kasus (cose study).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
pembinaan
dan
penyadaran
korban penyalahgunaan NAPZA melalui metode Zikrullah. Zikrullah dimaksudkan sebagai alatpenenang hati, penyembuhan segala penyakit hati, pembersih hati, dan sebagai alat
peningkatan
iman
kepada Allah. Adapun materi rehabilitasimeliputi
mandi malamatau mandi taubat, shalat-shalat
wajib
dan sunah, zikir, membaca Alqur'an, riyadlah,pengajian
rutun
mingguan
dan
bulanan,
do'a-do'a,dan
pembelajaran tentangkeilmuan seperti Fiqh,Tauhid, Akhlak, dan Tashawuf.
PENDAHULUAN
Pada zaman Yang
serba
komPleksdan tuntutan
hiduP
semakin tinggi'
maka
permasalahanbangsa
semakin kompleks juga. Berbagai krisis melanda bangsa ini, mulaidari krisis keteladanan,krisis
moral,
budaya,
politik,
hinggapada
krisis ekonomi Yang
melandatiada
henti.
Berbagai penyakit
sosial melandadi
mana-mana, menggerogoti bangunan bangsa ini hingga diambangkehancuran.
Di
satu sisi
mentalgenerasi
tua yang sulit
diubah, terlenad"ngun
kesenangan
Yang
sifatnYaduniawi
sehingga
praktek-praktekkorupsi
terjadi
di
hamPir
segalabidang, dan deviasi-deviasi sosial yang
lain,
sementara generasi muda
jugasama berada diujung tanduk,
terlibatberbagai tawuran,
NAPZA (Narkotika'Psikotropika,
dan
Obat
berbahaYalainnya), pelacuran, dan
penyimpangan-p"nyitpungan
lain baik yang
bersifatprimer mauPun sekunder'
Eksistensi
generasi
muda
betul-betul
sedang mendapatkan ujian yangberat,
dan
memerlukan
Penangananyang
segera
dari
berbagai
Pihakierutama
pemerintah. Jika hal tersebuttidak
segeraditangani,
maka generasimuda
ke
dePan
tidak
akan
memilikiarah dan tujuan yang jelas, dan bahkan kehilangan masa depan yang gemilang'
Penyimpangan
sosial
yang
dilakukanoleh
para remaja, memang meruPakansuatu problem yang
senantiasa selalumuncul
di
tengah-tengah
masyarakatyang serba dinamis. Problema tersebut
iumbuh,
berkembang,
dan
merasukdi
segala sendi-sendi kehidupan, danr.n"tbu*u
akibat-akibat yang destruktifdan
kronis,sulit
untuk diurai
benang merahnYa,sebab
Pada dasarnya Pararemaja
tersebut telah jauh
melakukandeviasi sosial
dalam
bentuk-bentukS0tlA , Vol.
'12,
No. 2 September 2013 I 1 16' 1)9
yang
kompleks,telah
merusak
nilai-nilai susila, nilai-nilai luhur agama, dan bahkan merusak nilai-nilai hukum'Pada
akhir-akhir
ini,
kenakalanremaja
Yang Paling
berPotensimembunuh masa dePan
bangsaterutama kelangsungan
hidup
wajardan berbudaya adalah penyalahgunaan
napza. Bahkan
di
banyak negara baiknegara-negara
maju
maupun
negaraberkembang, masalah penyalahgunaan
napza
meruPakan
masalah
krusialyang memerlukan penanganan khusus
melalui
berbagai metodologi
danstrategi. Terlebih di Indonesia, pada saat
degradasi
moral yang terus
menurun, kecenderungan angka penyalahgunaannapza semakin
meningkat.
Fenomenaini terjadi tidak
sajamelanda
merekayang
berasaldari
kalangan menengah ke atas, melainkan juga pada masyarakat kelas menengah ke bawah.Gejala-gejala
sosial
dan
bahaYayang
ditimbulkan
oleh
masalahpenyalah g u naa n napza dewasa i n i bu ka n
saja
masalah sosial, melainkan
pulamenjadi
masalah nasionalyang
akut' Hampir90
o/okorban
penyalahgunaan napzadi
lndonesia adalah remaja, dandi
samping
mereka sebagai Pemakai,juga sebagai pengedar yang berpotensi
lebih
besar menghancurkan bangunanbangsa ini. Hasil penelitian pemerintah pada
tahun
1995 menYebutkan bahwalorban
penyalahgunaan napza adalah 0,0650/odari
200
juta
penduduk
atausekitar 130.000 orang. Angka tersebut
jauh berbeda dari hasil penelitian Hawari dan kawan-kawan yang dilakukan pada
1gg8.
Menurut
penelitian
tersebut'korban napza sekitar
10 kali
liPattemuan
Pemerintah'
SeandainYaasumsi penelitian pemerintah benal
I Puji Lestari
orang. Pada 2006 ini, diperkirakan tidak kurang 3.000.000
orang terlibat
dalam penyalahgunaan napza.Dengan semakin
kompleksnyamasalah
kenakalan
remaja
dalampenyalahgunaan
napza,
mendorongberbagai
pihak untuk terlibat
dalamproses
penanganan masalah
sosial-nasional
tersebut.
Di
sampingpemerintah, banyak
pula
pihak-pihak
non-pemerintah
yang
ikutberkecimpung
dalam
prosespenanganan masalah penyalahgunaan
napza
tersebut.
Berbagaimetode
danstrategi ditawarkan baik yang
sifatnyapreventif, kuratif, maupun
rehabilitatif.Secara preventif,
telah
banyakdiupayakan
melalui
seminar-seminar, lokakarya, diskusiilmiah dan
berbagai kegiatan sejenisnya yang menghadirkanpembicara
dari
berbagai kalangan ahliyang
memberikan
dan
menawarkanberbagai solusi baik dalam mencegah,
mengobati,
dan
merehabilitasi
para remaja korban napza. Sedangkan secarakuratif pemerintah melalui peran rumah
sakit
berperan
dalam
pengobatanmedis korban ketergantungan
napza.Namun
demikian,
dari
upaya-upayayang
sedang
dilakukan
baik
sifatnyapreventif, kuratif, maupun
rehabilitatif,belum
menunjukkan
hasil
yangmemuaskan.
Dalam
pada itu,
Pondok Pesantren(PP)
Suryalaya
Tasikmalaya
JawaBarat menawarkan solusi
rehabilitasikorban
napza secaraterpadu,
denganprestasi
yang cukup
mencengangkan.Rehabilitasi terpadu
tersebutmemerlukan peran
aktif
pemerintah, keluarga, dan masyarakat. PP Suryalayameyakini
bahwa korban
napzamemerlukan sentuhan kejiwaan
yang islami, dalam rangka proses penyadarankembali
ke jalan
Allah.
Melaluipendekatan
lslami
dengan penerapanilmu
Tasawuf
lslam
yang
dikenalTharekat
Qodiriyah
Naqsobandiyah.Dengan demikian,
adalah
menarikuntuk mengkaji eksistensi PP Suryalaya
terutama keterlibatannya dalam proses
rehabilitasi
korban
napza,
terutama menya ngkutstrategi, metode, da n tekn ikpenyadaran
serta pembinaan
korbannapza tersebut. Berdasarkan gambaran
permasalahan
pada latar
belakangmasalah
di
atas, maka
permasalahanyang akan dikaji dalam penelitian
iniadalah
bagaimana
strategi,
metode, dan teknik penyadaran dan pembinaankorban napza yang dijalankan
oleh
PPSuryalaya Tasikmalaya Jawa Barat.
KONSEP NAPZA
NAPZA
(Narkotika,
Psikotropika,dan Zat
Aditif
lainnya), merupakan zatatau
obat-obatan
yang
berpengaruhterhadap susunan syaraf
atau
otak. Berdasarkan UU Rl No.22tahun
1997,zat yang digolongkan ke
dalam jenisnarkotika adalah opiad (opium, morfin,
heroin, codein, pethidin);
kanabis(ganja, marihuana, hasish);
dan
kokain serta daun koka. Berdasarkan UURI No.5.tahun 1997, zatyang dapat digolongkan
ke
dalam
jenis
psikotropika
adalahberupa
obat
penenang
(bromazepamdan nipam); obat
tidur
sepertidumoli!
zal
halusinogenik (meskalin,
psilosin,psilosibin);
serta
zat
psikotimulansia(ampetamin,
inex,
shabu-shabu).Sedangkan
zat
yang
bersifat adiktif
selain
yang
termasuk narkotika
danpsikotropika
adalah minuman
kerasyang
mengandung
alkohol,
sloven,nikotin, dan kafein.
Adapun jenis-jenis narkotika
danpsikotropika yang akhir-akhir
ini
seringkalangan
muda
adalah ganja (cimeng,gele, grash, rumput, marihuana); heroin berupa putaw dan pe te;serta anfetamin
seperti
inex dan
shabu-shabu.Sedangkan
konsep
penyalahgunaannapza pemakaian
di
luar indikasi medistanpa
petunjuk
atau
resep
dokter.Sementara ketagihan
atau
addictionadalah pemakaian napza secara relatif
teratur atau
berkala, bersifat patologikatau
merusak,
dan
menimbulkanhendaya
atau
ketidakmampuan dalamfungsi
sosial, pekerjaan,dan
sekolah (Anang Syah,2000).Setia p ora n g ya ng menyalah g u na kan
napza,
pada
umumnya karena
rasakeingintahuan
dan
keinginan
untukmencoba,
apakah karena
pengaruhpergaulan, pemaksaan,
atau
kehendaksendiri
untuk
merasakannya.
Padagilirannya
menjadi
kebiasaan
dan meneruskannya, karena berbagai alasan seperti menyukai efek yang terjadi padadirinya (reactional use)
;
menjadikannyauntuk
mengatasi
stressatau
prustasi(recreational use); sebagai pernyataan
diri
hebat
atau
sudah
dewasa(anticipatory beleife);
dan
perubahannilai
kehidupan
yang
menganggapbahwa menggunakan napza
sebagaisuatu prestise dan gaya
hidup
modern (fac il it at iv e b el e ife) .DAMPAK NAPZA
Ketergantungan napza merupakan
penyalahgunaan napza disertai dengan
adanya toleransi
dan
gejala
putus(withadral symtom).
Toleransidi
sini berarti bahwa berkecenderungan untukmenambah takaran atau dosis zat sesuai
dengan
kebutuhantubuh
karena efekdan
zat
tersebut
tidak
dirasakan lagioleh
tubuh.
Akibat yang
ditimbulkansangat kompleks karena napza
telah50ClA , Vol.
'12,
No. 2 September 2013 I 1 16
-
129merusak kecakapan sosial, kepribadian,
pola pikir yang ingin
serba
cepat,longgarnya
norma,
dan
gangguanfisik seperti
tubuh
semaik kering, sukagemetaran, dan
tidur
siang sementara malam hari begadang. Penderita sudahtidak
lagimemiliki
nilai-nilai moral dan kecakapan sosial sebagaimana layaknyaorang-orang normal.
Sementara
dampak
pada
fisiktampak
sangat
jelas
seperti
tubuhmenjadi
kurus;
muka pucat,
merah, layu, cekung,bibir
hitam pucaq tangandan lengan bekas tusukan jarus seperti
gigitan
nyamuk,bengkak dan
merah;bicara
cadel
(slurred speech); keadaankurang
terurus,
kumal
dan
dekil;serta susah
buang air
besardan
kecil.Sementara
itu
keadaanemosi
sangat sensitif seperti mudah marah dan sedih;mudah tersinggung; merasa resah dan cemas; perasaan tidak menentu kadang
riang
kadangmurung;
merasa rendah diri dan tidak punya keyakinan diri; cepat curiga, merasa malu dan mudah kecewa;serta apabila berjanji mudanh
ingkar.Dampak
lain yang
sangat
destruktifadalah pada perubahan pola pikir yang
tidak
normatif,
tidak
sempurna
dantidak logis; perilaku yang tidak
wajar;keadaan sosial yang
tidak lagi
dengankecakapan;
serta
kebiasaan-kebiasaan lain yang jelek seperti mengusap muka,menggaruk-garuk
kepala,
merokoktidak putus-putus, tidur sewaktu duduk, dan lain sebagainya.
Dalam
pada
itu,
kekeliruan
dankesalahfahaman
tentang
pemakaiannafza
dapat
ditunjukkan
dengankeyakinannya
seperti
dalam
hal:merangsang kreativitas (pencipta lagu,
artis),
menjadi sebuah mitos
karenabelum
ada
penelitian
tentang
itu;dianggap menyelesaikan masalah yang
)9
n, It,
LN
la 'a
h n
ra
k h
't,
n
ri
l;
n t; t,
t
t;
I Puji Lestari
memperkompleks
masalah; dianggaPdapat meningkatkan percaya
diri
yang pada awalnya dirasakan demikian tetapilama kelamaan malah semakin minder
karena masalah
ketergantungannya;dianggap dapat meningkatkan
gairah seksual padahal malah justru sebaliknya;dan
merasabisa
menyembuhkan diri sendiri sendiritanpa bantuan orang lain, padahal pada hakikatnya pemakai tidakdapat mengontrol dirinya sehingga sulit
untuk mendisiplinkan diri.
QADI RIYAH NAQSABANDIYAH
Tareqat adalah Sebuah Metode atau
cara
atau
jalan
lurus
untuk
menujukepada
Allah, dengan
bimbinganseorang
guru
spiritual
atau
Mursyid.Tarekat Qadiriyah
Naqsyabandiyahadalah dua metode yang digabungkan
(unity) sehingga menjadi satu kesatuan.
Adapun
pengamalan Tareqat
adalahbukan berkiblat
pada
suatu
alirantertentu tetapi
melengkapi ibadah kitadengan Metode Dzikir
yang
bersifatKhos
dan
Khasanahbersifat
khususdan baik
dengan metode
dzikrullah"Laa
llla
Ha lllallah'i Ajaran
Qadiriyahdidirikan
oleh
SyekhAbdul Qadir
Al-Jaelani dari Jilan lrak dan kedua adalahTareqat
Naqsyabandiyah
didirikanoleh
syekh
Bahauddin
Naqsyabanddari
Bukhara.
Sementara
ThareqatQadiriyah
dan
Naqsyabandiyahdidirikan
oleh
Syekh
Syamsuddindi
Mekkah,
dan
dikembangkan
dilndonesia
oleh
Syekh Ahmad
Khatibseorang
ulama asal
lndonesia
yangbermukim
di
Mekkah hingga wafatnya. Di lndonesia, ajaran TarekatQodiriyah-Naqsyabandiyah
ini
lalu
di
bawa olehtiga orang murid
Syekh Ahmad Khatibyang
sempat
bertemu
di
Mekkah.Mereka
masing-masingadalah
SyekhTolhah, Kalisapu, Al-Cireboni,
SyekhAbdul
Karim al-Bantani,dan
SyekhAl-Hasbu
Al-Maduri. Namun
dari
ketigamurid Syekh Ahmad Khatib Al-Sambasi,
hanya
satu
yang
ajaran
Tarekatnyahingga
kini
berkembang,yakni
SyekhTolhah
Kalisapu.Tapi
pengembanganyang
lebih
luas
dari
ajaran
TarekatQodiriyah
Naqsyabandiyah
ini,terutama
sekalidilakukan oleh
murid Syekh Tolhah bernama Syekh AbdullahMubarok
bin
Nur
Muhammad
(AbahSepuh). Setelah
wafat,
ajaran TarekatQadiriyah
Naqsyabandiyah kemudian diteruskan oleh putranya yang bernamaSyekh
Ahmad
Shohibul Wafa
TajulArifin
alias
Abah Anom.
Dari
AbahAnom inilah,
ajaran Tarekat QadiriyahNaqsyabandiyah
lalu
dikembangkanoleh para muridnya yang telah
diberiotoritas
khusus
(khirqah)
untukmengajarkan
dzikir. Dalam
tradisi Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah, baikpada masa
Abah
Sepuhdulu
maupunAbah Anom
sekarang,otoritas
khususitu biasa disebut dengan WakilTalqin.
Secara khusus,
aktivitas
ajaranTarekat Qadiriyah
Naqsyabandiyahsaat
ini
dikembangkan dan dipusatkandi
Pondok
Pesantren
Suryalaya,Tasikmalaya,
Jawa
Barat
dengancabang-cabangnya
yang
tersebar
diseluruh Tanah Air dan beberapa negara
di
Asia
Tenggara,seperti
Singapura,Brunai Darussalam,
dan
Malaysia. Daripesantren
ini
pula
lalu
berkembangsebuah
lembaga
yang
secarakhusus
menangani
para
penderitaketergantungan
obat
(narkoba), atauyang
lebih
popular
disebut
Pondoklnabah. Dengan menggunakan metode
dzikirullah yang
diambil
dariwirid
dandzi ki rTarekat Qad i riya h Naqsya ba nd iya h
sebagai alternatif
pengobatannya,kurang lebih 25
buah. Tersebar bukanhanya
di
Jawa
Barat,tapi juga
di
Dl Yogyakarta dan Asia Tenggara. Sanggar Meditasi & Tanaman Obat yang di Asuholeh
Rizki
Joko
Sukmono,
5H
yangpernah belajar llmu Tashawuf di Pon Pes Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat, juga
mengembangkan dan mempopulerkan
di
kalangan murid-muridnya
di
kotaJember Jawa
Timur
dengan
maksudbukan
menthareqatkan
orang
laintetapi dalam
rangkamembina
mentaldan spiritual serta aqidah pada
murid-muridnya
khususnyayang
beragama lslam itupun tanpa paksaan bagi merekayang
berkenan
untuk
bergabungpada Majelis Dzikirnya yang
terkenaldengan
Majelis Dzikir "ademati"
yangmengamalkan
ajaran
guru
MursyidTQN dari Mursyid Abah Anom. Zikrullah
dimaksudkan sebagai
alat
penenanghati,
penyembuhan segala
penyakithati,
pembersihhati, dan
sebagai alatpeningkatan iman kepada Allah (Zaenal
Abidin A,2006:2).
METODE PENELITIAN
Metodologi
merupakan
konsepteoritik yang
membahas
mengenaiberbagai metode
atau
ilmu
metode-metode, yang dipakai dalam penelitian. Sedangkan metode merupakan bagian dari metodologi, yang diinterpretasikansebagai teknikdan cara dalam penelitian,
misalnya
teknik
observasi,
metodepengumpulan
sumber
(heuristik),teknik
wawancara, analisis isi,dan
lain sebagainya. Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini,yanglebih
mengutamakan
pada
masalahproses dan makna/persepsi, maka jenis
penelitian dengan
strateginya
yangcocok
dan
relevan
adalah
penelitiankualitatif deskriptif.
Dengan penelitian50ClA,Vol. 12, No. 2 5eptember2013 1116
-
129ini
diharapkan
dapat
mengungkapberbagai informasi
kualitatif
dengandeskripsi-analisis
yang
teliti
danpenuh
makna. Pada
tiap-tiap
obyekakan
dilihat
kecenderungan/
polapikir,
ketidakteraturan,serta
tampilanperilaku dan integrasinya sebagaimana dalam studi kasus genetik. Strategiyang digunakan dalam
penelitian ini
adalahstudi kasus (case study).
HASIL PENELITIAN
A.
Konsep UmumPada
awalnya,
napza
(narkotik,psikotoprika,
dan zal
adiktif )berkembang
di
lnggris, negara-negara Eropa, Amerika, dan kemudian merebakke
lndonesia pada pada sekitar tahun1969.
Namun
demikian,
sebenarnyalndonesia sudah mengenal napza sejak
zaman
kolonial
Belanda. Mereka yangmengkonsumsi napza akan mengalami
perubahan
mental
dan
perilakudalam kehidupan
sehari-hari.Hal
itudisebabkan
oleh
terganggunya sistemtransmisi
saraf
pada
susunan
sarafpusat
atau otak
dan
mengakibatkangangguan pada
fungsi
pikir, perasaan, dan perilaku (Dadang Hawari, 1998).Perubahan perilaku
yang
kelihatanmencolok, antara
lain
meninggalkanibadah,
suka
berbohong,
membolos sekolah, suka mencuri, dan seks bebas.Selain
itu juga
akibat-akibat
negatif lain, seperti malas, suka melawan, danmerusak barang. Pada awalnya
kira-kira
sekitartahun
1969,
napza hanyadikonsumsi
oleh
kalangan
keluargaelite.
Namun,
sekarang
anak-anakdari
keluarga menengah
ke
bawahsudah
terjangkit pula
oleh
peredarannapza
tersebut, sehingga
menambahkompleks
permasalahan,
tidak
sajaI
I Puji Lestari
masalah nasional
Yang
memerlukanpenanganan
khusus
dari
berbagaikalangan masYarakat.
Dapat
dibaYangkan
tatkala
anakkeluarga miskin menjadi korban barang
setan
itu,
Padahal harganYa
sangatmahal. Dari mana mereka memperoleh
uang
untuk
membelinYa kalau
tidakmelakukan
tindak
kriminal,
sepertimencuri,
menodong,
meramPok'lalu
yang wanita
menjual
diri
dansebagainya. Dampaknya,
napza
telahmembuat generasi
muda
kehilanganmasa dePan mereka,
mengingatpenyalahgunaan
naPza
memilikidampakyang destruktif baik bagi dirinya
maupun lingkungannya' Oleh
karenaitu
sangatlahwajar
manakala muncul faktabaru
bahwa napza menimbulkansegudang
masalah,
baik
masalahp.lu.urun,
kriminal, dan bahkan palingberpotensi menularkan penyakit
HIVAidsyang akhir-akhir ini sangat merebak dalam masYarakat lndonesia'
B.
Pondok Pesantren SurYalaYaPP SurYalaYa,
didirikan
Pada tahun1905
oleh
SYekhAbdullah
Mubarok'dengan nama
sebelumnYaadalah
PPGodebag,
Yang kemudian
namanyadiubah menjadi
PP
SurYalaYa atassaran Syekh Tolhah. Pada 1972, mulai
mengembangkan
Program
bagianak-anak
atau orang
tua
korbanketergantungan naza. Para korban tidak
dicamPur dengan santri umum,
taPidisediakan tempat khusus yang terpisah jauh. Tempat pembinaan mereka diberi
nama Pondok
lnabah. Pondok lnabahpertama ini berlokasidi Desa Cibeureum'
Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis
Jawa Barat. Kemudian secara
resmi' PPlnabah mulai dilembagakan
Padatahun
1980
dengan
nama
PondokRemaja lnabah latas prakarsa pimpinan
atau
iesepuh
PP Suryalaya KH' Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom), dengan tujuan untuk ikut berpartisipasimembina ahlaq dan mental para remaja
korban
penyalahgunaan napza untukkembali kepada
jalan
Allah,
melalui pendekatan llaahiyahdengan
metode ilmu Tasawuf lslam Thareqat Qadiriyah NaqsabandiYah.PP lnabah
I
memiliki
luas
tanah kuranglebih 2
hektar dengan fasilitasdi dalamnya
terdiri
dari mesjid, asrama/perumahan Pembina, laPangan
olahraga,
dan
fasilitas
lainnya'
Situasiasrama didesain
sedemikian
ruPasehingga menjadi kesatuan
yang
utuhbaik
itu
antara Pembina, anak
bina'dan keluarga pembina. Dalam kegiatan
yang menyangkut pelaksanaan ibadah'
mandi, makan, olah raga, dan kegiatan lainnya dilakukan bersama dan diawasi oleh pembina. Hal tersebutdimaksudkan
untuk lebih
mendekatkan
diri
danmenumbuhkan
kembali
moral
anakbina, yang tadinya berkehidupan bebas'
dan kurang terkoordinasi. Dengan cara demikian, mereka merasa
hidup
secarateratur
dan kembali menemukan kasihsayang
dan perhatian'
Pondok lnabahmenerapkan
metode dzikirullah
yangdiambil
dari
wirid
dan
dzikir
TarekatQadiriyah
Naqsyabandiyah
sebagaialternatif
pengobatannya'
Sekarangini
jumlah lembaga lnabah
mencapaikurang lebih 25 buah
Pondok lnabah'Tersebar bukan hanya diJawa Barat, tapi juga di DlYogyakarta dan AsiaTenggara'
C.
KonseP lnabahKonseP
lnabah
meruPakan istilahAl-Quran yakni dalam Surat Luqman (31
ayat ke-15; Surat Al-Syura (42 ayat ke-10). Dalam literatur kajian ilmu Tasawuf
lslam dikenal
Pula
istilah
lnabahyang
berarti
kembali
kepada
Allah'Maksudnya
adalah
mengembalikanorang
dari
Perilaku
Yang
selalumenentang kehendak
Allah
ataumaksiat,
kepada perilaku yang
sesuai dengan kehendak Allah atau berperilakuta'at. lstilah
ini
dikembangkan
oleh Abah Anom sebagai konsep perawatankorban penyalahgunaan korban napza,
serta konsep perawatan
remaja yangnakal dalam berbagai
bentuk
penyakitkerohanian.
lnabah
sebagai
suatu
metode
tbaik
secara
teoritis
maupun
praktisberlandaskan pada Al-Qu'ran,
hadits,dan
ijtihad
para ulama'
Para korbanNapza
yang
berhubungkait
dengankenakalan
remana
serta
berbagaibentuk penyakit
kerohanian dianggapsebagai
orang
Yang berdosa
karenamelakukan
maksiat' Dalam
lslam,orang
berdosa harus segera bertaubatmeminta ampunan kepada Allah.Taubat
secara
etimologi berarti kembali
dari dosa kepada ketaatan kepada perintahAllah dan Rasul-Nya. Sedangkan dalam
terminologi lslam,
taubat
adalahmeninggalkan kejelekan disertai
rasapenyesalan
karena
melakukannYaserta
dibarengi dengan
tujuan
kuatuntuk
meninggalkan
selamanYa.Dalam dunia
Tasawuf,taubat
berartimenyesali apa
yang telah berlalu
danberkelanggengan melakukan
segalayang
suci. Taubat sebagai proses awalperawatan anak bina
di
lnabah
Yang dasar teoritisnya diambil dari Al-Qur'an, hadist, dan ijtihad.D.
Metode PembinaanFilosofi dasar yang melandasi terapi
SOC|A,Vol. 12, No. 2 September20l3 I 116
-
1)9ketergantungan napza
ialah
ayat: danAku tidak menciptakan
iin
Dan manusia melainkan supayo merekamenyembah-Ku
(Quran,
Surat
Adz-DzaariYaatayat
56).Jadi, pada
hakikatnya tugasdan
tanggung
jawab
manusia
ialah mendekatkan diri kepada Allah, denganmanifestasi
melaksanakan
ibadah,seperti
salat
dan
dzikir. Pada
kasus ketergantungan napza, pada hakikatnyamereka
adalah
orang-orang
Yangsedang
mabuk. TerhadaPorang
Yangmabuk terkena
ayat,Hai
orang-orangyang
beriman,ianganlah kamu
salat,sedang
kamu dalam
keadaan mabuk,sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan.
Jangon
Pula
kamu
hamPirimasjid, sedang
kamu dalam
keadaanjunub, terkecuali sekadar berlalu, hingga kamu mandi. (Q Surat An Nisaa ayat:43)' Pengertian dan kriteria mabuk menurut
ayat tersebut adalah orang yang tidak menyadaridan tidak mengerti apa yang dia ucapkan.
Faktor PenYebab
mabukadalah segala
sesuatu
Yang
daPatmenyebabkan
hilang
kesadaranberpikir dan berucap, baik dengan cara
dimakan,
diminum,
diisaP,
mauPundisuntikkan.
Bahkan,
PemimPin Pesantren Suryalaya KH Zaenal AbidinAnwar
memPerluas
Pemahamanmabuk,
antara
lain
mabuk
harta,mabuk
kekuasaan,
mabuk
Pangkat,juga
mabuk cinta. Untuk
menangani kasus penyalahgunaan napza, terdapattiga
terapi yang dilakukan
di
Pondok lnabah. Pertama, mandi (mandi taubat),kedua sahlat,
ketiga dzikir.
Ketiga halitu
dilakukan setiap hari oleh penderitaketergantungan naPza.
Pada tahaP awal Pembinaan, dimana
anak bina diserahkan oleh orang tuanya
untuk dibina dan
disadarkan, terlebihI
k
It
n
a n n n
n ), t,
ri It
ir
),
3l fa
i
ia la
I
ih
l.
BI
I Puji Lestari
orang
tua
maupun
anak
bina'Korespondensi
tersebut
dimaksudkanuntuk mengetahui sejauhmana
tingkat
keterlibatannya dalam penyalahgunaan
napza, ketergantungannya,
dan
jenisnapza
yang
diPakai'
SelanjutnYaadalah memandikan anak bina dengan
istilah
"mandi taubat" yang
tujuannyaadalah
memberikan
sugesti
untukbertaubat
dan
menurunkan
kadardari
ketergantungannya'
Di
sampingitu,
apabila kadar
ketergantungannya masihtinggi,
anakbina diberi
minumair
asam dicamPur
gula
merah,
danair
kepala
muda atau
duwegan.
lnidimaksudkan
untuk
menurunkan radiasi napzayang ada dalam tubuhnyadan
mengurangi
ketergantungannya/ sehingga diharapkan racun-racun dalamtubuhnya
akan
keluar
(WawancaraKH.Zaenal Abindin, 26 Nopember 2006).
Setelah
mandi taubat, Pagi
harinYaanak
bina
dibawa
menghadaP AbahAnom untuk
menYadaPllmu
Tasawuf lslam melalui Talqin Dzikiryakni
Dzikirjahar
dan
khofi.
Selanjutnya
setelahdi
talqin
dzikir anak bina
tersebutdibawa kembali
ke
Pondok
lnabahuntuk
mengikuti
Proses
Pembinaan sesuaidengan kurikulum yang
telah diprogrmakan.Pada
umumnya,
korbanpenyalahgunaan
na1za
daPatdikategorikan dalam
dua
bagian yaitusebagai berikut.
1..
Kategori Pertama
adalah
Yang disebut korban Dua Dimensi, dimanaanak tersebut
sebagai
Peminumminuman
keras, PemakaiPil
atau obat, dan PenghisaP ganja. EfeknYa adalah kelakuan anak tersebut 99 o/oberbicara
bohong, munafik,
minatbelajar
tidak
ada,
dan
lebih
jauhlagi
barang
orang
lain
dianggaP miliknya.2.
Kategori kedua disebut korban LimaDimensi,
dimana
anak
tersebutdisamping menggunakan minuman
keras, pil/obat dan menghisap ganja,
juga
menggunakanmorfin,
heroin,termasuk
di
dalamnya Putaw
dansabu-sabu,
kokain, serta
masroomatau
jamur kotoran babi dan
saPi.Efeknya
yaitu
di
samPing
efekkategori pertama
serta
kelakuananak
tersebut
segala
cara
daPat dihalalkan,tingkat
kesadaran sudah hilang atau lePas kontrol'Sedangkan
mengenai
lamanYapelaksanaan pembinaan
disesuaikandengan
tingkat
ketergantungannya.Untuk
kategori
Pertama
atau
DuaDimensi lamanYa Pembinaan
antara40-gO hari. Sedangkan
untuk
kategorikedua
atau
Lima
Dimensi
lamanYa pembinaan antara 1 -2tahun. Sedangkanmasalah
pembiaYaan
sepenuhnYamenjadi tanggungan orang
tua
anak bina, yang besarannya tergantung pada kemampuan orang tua masing-masin9.Berkaitan
dengan
keterlibatannyadalam penyalahgunaan napza, masing-masing anakbina mengalami permulaan
yang
berlai-lainan. Namun
demikian pada dasarnya adalah bahwa sebagian besar keterlibatan mereka adalah karenalingkungan
pergaulan.
Usia
merekabervariasi
antara 16 hingga 55
tahun.Pengalaman
R-1 menuturkan
bahwaketerlibatannya dalam penyalahgunaan
napza,
pada
awalnYaadalah
karena dipaksa teman. Pada akhirnya menjadikebiasaan
dan
ketergantungan
padasaat
batang
usianyabaru berumur
15tahun.
Kehadirannyadi
PP Suryalayaadalah dipaksa
oleh
orang
tuanyauntuk
menjalani pembinaan.
Begitupula
dengan
Pengalaman R-2,
R-3,R-4,
dan
R-5 bervariasi
menegaskanpergaulan. Dikatakan
dengan
polosbahwa
dirinya akan
sembuh
dariketergantungannya
apabila
teman-temannya
sudah
Pada
mati
semua.Beragam pengalaman dan keterlibatan
memerlukan
perlakuanyang
berbedapula
terutama dalam
hal
lamanYapembinaan dan PenYadaran.
Metode
PenYadaran
ataupembinaan
korban
PenYalahgunaan napza merupakan satu paket kurikulumyang
dilaksanakan secara
ketat
danintensif dalam suatu feriode tertentu'
Adapun metode Yang
diteraPkanadalah melalui pendekatan
llaahiyahyang
terdiri dari mandi taubat,
shalatfardlu dan sunah, dzikir jahar dan khofi, serta puasa.
L.
MandiTaubat
Mandi
taubat
meruPakan hal Yangpenting dalam
Proses
PenYadarankorban
penyalahgunaan
naPza.Dalam
pelaksanaannya,mandi
taubatdilaksanakan Pada
Pukul
02.00
WIBsebelum
melaksanakanshalat
malamatau
tahajud. Menurut
keYakinanpembina
pondok
meruPakan
teraPiuntuk menghilangkan racun dari tubuh
penderita.
Sebab,
air
Yang
dinginmenyebabkan saraf-saraf
meregangdan aliran darah lebih
lancar menujuke otak.
Kalau mabuk
diumPamakansebagai penyakit rohani, dengan
izinAllah pasti dapat disembuhkan dengan
mandi.
Mandi
adalah bagian
daribersuci
yang dalam ilmu
Fiqh dikenal dengan istilah Thaharah. Bersucidi
sinimengandung pengertian bahwa
anakbina
diusahakanagar
ia
suci
badan,pakaian, temPat
tinggal,
dan
segalayang
digunakan
dalam
menemPuhhidupnya, termasuk
suci
kalbu,
jiwa,dlomir,
dan
rasa.Atau
sederhananyaSOC|A,Vol. '12, No. 2 September )AB
lffi-
D9suci lahir dan suci batin. Sayang, sampai saat ini belum ada ahliyang menyelidiki hubungan kesembuhan penyakit rohani dengan mandi.Tampaknya untuk hal ini
diperlukan penelitian
khusus tentanghubungan
mandi
dengan
teraPipenyembuhan tersebut.
2.
Shalat Fardlu dan SunahSetelah
mandi dilanjutkan
dengan salat, baik salat wajib, salat sunah taubat,rawatib, qiyamullail,
dan
salat
sunahlain
yang
dilakukan
pada
sepertigamalam
(pukul
03.00). Setelah
salatdilanjutkan dzikir. Shalat
merupakan gerakan fisik dan mental dalam rangka berkomunikasi dengan Allah SWT. Shalatyang
dilaksanakandalam
pembinaanatau penyadaran adalah sesuai dengan
tuntutan
dalam Al-Qur'an
dan
Hadistyakni
shalat
wajib
dan
shalat
sunahyang
jadwal
pelaksanaannya disusun dalam kurikulum yang telah ditentukan.3.
Djikir
Jahar danKhofi
Djikir merupakan bagian dari ibadah
yang
diperintahkan
oleh
Allah
SWT.Setelah mandi
taubat
dan
dianggaP mulai timbul kesadarannya, ia kemudianmeneruskan
Proses
selanjutnYadengan
diarahkan
agar
mengenal,mengesankan,
dan
mencintai
Allah SWT. Pengarahanitu
dilakukan dengan merawat kalbunya melalui proses dzikiryang disebut talqin dzikir.
Dasar teoridzikir
adalah Al-Qur'an
dan
Hadist. Dasarteori
Al-Qur'anyang
berbunyi:...wa alazamahun kalimat al-takwa.. Yang
dimaksud kalimat Al-taqwa adalah Laa ilaaha illallah, dengan syarat mengambil
kalimat
ini
dari hati yang bersih bukankalimat
yang
didengar
dari
orangI
- 1)9
npar
idiki hani
rl ini
,ang rapi gan bat, nah tiga alat kan gka alat aan lan dist rah sun lan, lah /VT. lap ian lya ral, lah lan ikir ori
i st.
i:,.. ng .aa bit an n9 an n9
I Puji Lestari
mursyid
yang
silsilahnya bersambunghingga
Rasulullah.
Perlunya
talqindari
seorang mursyid karena
fungsitalkin
ada
dua
yaitu: pertama,
untukmemberikan pengatahuan
formalitasyang bersifat lahiriyah
tentang
kalimattakwa bagi
anak bina.
Kedua, untuk memberikan pengetahuanyang
hakikiyaitu untuk
menghidupkanhati
nuranianak bina. Memang pemberian
ilmuyang
hakiki
tentang
kalimat
taqwaini
hanya
mungkin
dihidupkan
olehhati
nurani
yang
hidup
pula,
sesuai dengan petunjuk Al'Qur'an dalam Surat Muhammad (47:19).Talqin djikir merupakan suatu proses
awal
seseorang
akan
mempelajaritasawuf atau Thareqat Qodiriyah
WaNaqsabandiyah.
Dengan
talkin
djikir
oleh
Abah Anom
terhadap
korbanpenyalahgunaan
napza
diharapkandapat
membangunkan
tingkat
kesadarannya,
sehingga
timbul
penyesalan
dan
mengetahui
akansegala
kesalahan
atau
dosa
yangtelah
dilakukannya
yang
selama
initidak
disadarinya.Adapun
djikir
yang dilaksanakan dalam Thareqat Qodiriyah Naqsabandiyahada dua
macam yaitudjikir jahar
dan djikir
khofi.
Djikirjahar
yaitu
mengucapkan
kalimattauhid yang
terdiri dari
pernyataannafi
(negasi)dan itsbat
(menetapkan).Pernyataan
nafi
adalah laa ilaah
danpernyataan
itsbat
adalah illallaah. Jikadilakukan berkesinambungan,
djikir
inidapat berfungsi
menghilangkan syirikjali dan khofi mendatangkan sifat ikhlas,
melepaskan
kalbu
dari
segala
yangmenhalangi
hubungannya
denganAllah,
membersihkanjiwa
dari
segalasifat tercela,
menghilangkan sifat-sifatkehewanan manusia,
mendatangkanpengetahuan yang diperoleh dari Allah,
mendatangkan
pengetahuan
tentangrahasia yang menampakkan keagungan
Allah.
Jikir jahar
dapat
berfungsimenghidupkan kembali kalbu anak bina
atau
siapapunyang
mengamalkannyajika djikir
itu
diajarkanmelalui
prosesdari seorang mursyid; dilakukan dalam
keadaan
suci
(berwudlu);
dilakukandengan suara kuaU dan sesuai dengan
petunjuk Rasul.
Sedangkan
dzikir
khofi
dilakukanoleh
kalbu (hati), dalam
hal
ini
hati harus selalu ingat dan menyebut namaAllah. Dzikir khofi
adalah
metodeuntuk
menanamkan
dan
membinakomponen keimanan pertama
dan utama. Al-hadist mengataka n: La yakumal-sa"at alawajh al-ardli man yaqul Allah.
Di
muka
bumi
ini
tidak
akan
terjadiqiamat bagi orang yang mengucapkan
Allah. Teknik
dzikir khofi
harus ditalqinoleh
mursyid
sebagaimana
Rasulmentalqin
sahabatnyaAbu
BakarAl-Shidiq. Dengan demikian melalui djikir
anak bina dialihkan dari kelezatan yang
bersifat
halusinasi kepada
kelezatanyang
bersifat hakiki,
yakni
"melihat"Allah dengan cermin di hatinya.
4.
PuasaPuasa merupakan
terapi
penunjang karena tidak semua diharuskan melaluikegiatan
ini.
Bagi merekayang
sudahbaik
dan
sadar
dianjurkan
untukmelaksanakan puasa Senin
dan
Kamis,puasa
tiga
hari
setiap bulan,
kecualipuasa
fardlu pada bulan
Ramadlanseluruh anak
bina
diharuskan
untukmelaksanakannya.
Di
samping
kegiatan-kegiatanyang
sifatnya religius tadi,juga
untukmenghilangkan
rasajenuh
para
anakbina
diberi waktu
kegiatanuntuk
olahraga (seperti
main
bola, basket
ball,lain-lain),
yang
waktunya
sore
hari setelah selesai shalat Asar. Mereka jugadiberi
fasilitastelevisi dan alat
musikgitar untuk
rileksasi yang dimaksudkanuntuk
meningkatkan
kesehatan fisik,kebugaran,
dan
merangsang kembalitimbulnya gairah hidup.
KESIMPULAN
Metode
penyadaran
ataupembinaan
yang
dilakukan
oleh
ppSuryalaya
melalui pondok
lnabahterhadap
korban
penyalahgunaannapza melalui
seperangkat kurikulumyang
dilaksanakan secara
ketat
danintensif dalam suatu feriode
tertentu.Adapun metode yang diterapkan adalah
melalui
pendekatan
llaahiyah
yangterdiri dari
manditaubat,
shalat fardludan sunah, dzikir jahar dan khofi, serta puasa. Adapun materi rehabilitasi selain
keempat komponen tersebut
adalahmelalui membaca
Al-eur'an,
pengajianrutin
mingguan dan bulanan, do,a-doa,dan
pembelajaran tentang
keimpuanseperti
Fiqh, Tauhid, Akhlak, Tasawuf,dan lain sebagainya.
Menurut
penjelasan
KH
ZaenalAbidin
Anwar, dzikir yang
diucapkandengan lisan
membawa
pengaruhpada yang mendengarkan. lbarat orang mendengarkan musik dangdut, dengan
tidak
sadar tangan atau kakibergerak-gerak mengikuti iramanya.
Demikianjuga
dengan
dzikir,
kalimat
tauhid,kalimat toyibah yang diucapkan dengan
ritme teratur akan menyentuh
nuraniyang
mendengarkan.
pada
saatnya,mereka
akan
mengikuti
lafal
dzikir tersebut.Selain
tiga
terapi religius
tersebut (mandi, salat, dzikir) masih ada tambahan5004,Vol. 12, No. 2 Seprember2013
I j 16_ 129
terapi,
yakni
puasa sunah.
Biasanya, puasa Senin-Kamisdan
ziarah,baik
kemakam
ulamaatau
tokoh
masyarakatyang
punya
jasa
besar
bagi
agama.Puasa sunah
bertujuan agar
penderita dapat mengendalikan diri, baik perilaku,tindakan,
maupun
ucapan.
Kegiatan ziarah ke makam bertujuan mendoakandan
memohonkanampun yang
sudahmeninggal dan mengenang jasa-jasanya
agar
mereka mampu
meneladaninya.Setelah
empat
puluh hari
mengikutiterapi
regilius secarateratur
diadakan evaluasi dengan tanya jawab oleh para pengasuh. Kalau menunjukkan hasil baik, baru dilakukan tahap rehabilitasi. Dalamtahapan
ini
mereka
diperbolehkan bersosialisasidengan
teman-teman di luar Pondok lnabah.Dalam
pondok
itu
juga
diadakanpemeriksaan kesehatan
oleh
dokter-dokter
spesialis.Selain
itu,
juga
adapemanduan
bakat untuk
persiapanpendidikan
keterampilan,
sebagaibekal setelah mereka keluar. Tentunya
tujuan umum
dari
penyelenggaraanprogram rehabilitasi tersebut
adalah:terbentuknya ketahanan
komunitasdan
generasi
muda
terhadappenyalahgunaan
dan
peredaran gelap napza;terbentuknya perilaku
mantanpecandu
yang
berakhlakul
karimah.Sedangkan
tujuan
khususnya adalahdalam
rangka meningkatkan
derajatkesehatan
pecandu
baik
jasmanimaupun
rohani;
meningkatnyakesadaran
pecandu
untuk
abstinen;meningkatkan
rasa
percaya
diripecandu
untuk
bersosialisasi;meningkatkan
kesadaran
pecandu untuk senantiasa berdzikir kepada Allah;dan menumbuhkan kesadaran pecandu
I
ya,
ke
(at
na, ita
(U,
an an ah
Ya ta, Iti
tn ra k,
TI
n
ii
129 I Puji Lestari
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zoenol
A.
2006. Peranon lnabah PondokP esantr en Su ry ol oy o. Tasikmol oy o: P P Su ryal ayo, Krippendorff , Klaus. I 99 L Content Analysis: lntroduction
Its Theory ond Methodology", Alih Bahasa Farid Wojidi, Analisis lsi: Pengantar Teori don Metodologi, Jokorta: Rajowoli.
Miles, M.B. and Huberman, A.M.1984. Qualitative Dato Analysis: A Sourcebook of New Methods, Beverly Hilk
CA:Sage Publications.
Moleong, L.J. 1999. Metodologi Penelitian Kuolitatif.
Ban dung : Rem aja Rosd akary a.
Muhodjir, Noeng. I 996. Metodologi Penelitian Kualitatif ,
Yogyokorta: Rake Sarasin.
Patton, M.Q. 1980. Qualitative Evoluation Methods, Beverly Hilk, CA: Sage Publicotion,
Spradley, J.P. 1980. Participlnt )bservation. New York, N,Y.: holt, Rinehart, and Winston.
Sunardjo, Unang. 1995, Sejarah Pondok Pesantran
Suryoloyo, Tasikmoloyo: Yayasan Serba Baktr PP
Suryolayo.
Sutopo, H.B. 1995. Kritik Seni Holistik Sebagoi Model Pendekoton Penelition Kualitatif, Surokarta: UNS Press,
Sutopo, H.B, 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarto: Jurusan Seni Rupo Fakultos Sostro tJNS. Syah, Anang. 2000, lnabah, Tasikmalaya: Pndok Pesantren Suryaloyo.
Woluyo, H.J, 2000. "Hermeneutik Sebagor Pusat
Pendekatan Kualitatif", dalam Historika, N0.11, Surakarto: PPS UNJ KPK UNS,
Yin, R,K, 1987. Case Study Research: Design and Methods, Beverly Hills, CA: Soge Publieation.