BOS SMA
TAHUN 2016
PENGERTIAN BOS
SMA
Merupakan program pemerintah untuk
mendukung rintisan program Wajib Belajar 12 Tahun.
Program pemerintah berupa pemberian dana
langsung kepada SMA Negeri/Swasta untuk
membantu memenuhi Biaya Operasional Non-Personalia Sekolah untuk menunjang proses pembelajaran.
Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa
miskin, Sekolah diwajibkan untuk memberikan kompensasi membebaskan dan/atau membantu siswa miskin dari kewajiban membayar iuran
sekolah dan biaya untuk kegiatan
ekstrakurikuler.
TUJUAN UMUM
Untuk mewujudkan layanan
pendidikan menengah khususnya jenjang SMA yang terjangkau dan
TUJUAN KHUSUS
Membantu biaya operasional sekolah
non-personalia;
Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMA;
Mengurangi angka putus sekolah SMA;
Membebaskan dan/atau membantu tagihan biaya sekolah dan biaya lainnya khususnya bagi siswa miskin;
Memberikan kesempatan yang setara bagi siswa miskin SMA untuk mendapatkan
layanan pendidikan terjangkau dan bermutu;
Sasaran
Penerima
Besaran
Biaya
Besaran per sekolah dihitung dari jumlah siswa yang memiliki Nomor Induk Siswa
Nasional (NISN) valid .
Besaran satuan biaya BOS SMA Tahun 2016:
Ketentuan Penerima Bantuan
SMA Negeri/Swasta memiliki SK pendirian sekolah (bagi SMA Negeri), Memiliki izin operasional (bagi SMA Swasta), dan SK pengangkatan Kepala Sekolah
dari pemerintah daerah (bagi SMA Negeri) dan dari yayasan (bagi SMA Swasta).
Bagi sekolah yang memiliki kelas jauh atau SMA Terbuka, data siswa harus menginduk
Ketentuan …
lanjutan
Sekolah memiliki NPSN dan melakukan entry data
di sistem Dapodikdasmen;
Sekolah wajib membebaskan dan/atau
membantu siswa miskin dari kewajiban membayar iuran dan biaya kegiatan
ekstrakurikuler.
Bagi sekolah yang berada di
kabupaten/kota/propinsi yang telah menerapkan pendidikan gratis, sekolah tidak diwajibkan
Ketentuan …
lanjutan
Sekolah penerima mengikuti Juknis BOS SMA
Tahun 2016 .
Menerapkan program ramah sosial bagi sekolah
yang memungut biaya mahal dengan cara membebaskan biaya pendidikan siswa yang kurang mampu.
Menerapkan mekanisme subsidi silang dan/atau
mencari sumber dana sejenis dari pemerintah daerah, masyarakat, dan sumber lain yang
Ketentuan …
lanjutan
Sekolah dapat menerima sumbangan yang
bersifat sukarela dari masyarakat dan orang tua/wali siswa yang mampu;
Pemda harus mengendalikan dan mengawasi
pungutan dan sumbangan yang diterima sekolah dan dikelola secara transparan akuntabel;
Menteri dan Kepala Daerah dapat membatalkan
Ketentuan …
lanjutan
Sekolah yang menolak menerima BOS SMA Tahun
2016 harus membuat surat pernyataan menolak dana BOS SMA dan mendapat persetujuan Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi dengan
tetap menjamin kelangsungan
WAKTU
PENYALURAN
Periode triwulan :
Januari-Maret April-Juni
Juli-September
Terdiri dari unsur Sekretariat
Daerah, SKPD Pendidikan Provinsi dan DPKD/BPKD Provinsi.
Di Provinsi hanya ada 1 Tim
BOS untuk SD, SMP, SMA dan SMK.
Tim Dapodikdasmen Provinsi
turut dilibatkan dalam Tim Manajemen BOS Provinsi.
Tingkat Kabupaten/Kota
Terdiri dari unsur SKPD
Pendidikan Kabupaten/Kota.
Di Kabupaten/Kota hanya ada
1 Tim BOS untuk SD, SMP, SMA dan SMK.
Tim Dapodikdasmen
Kabupaten/Kota turut dilibatkan dalam Tim Manajemen BOS
Tugas Tim BOS Sekolah
1. Mengisi, mengirim dan meng-update data ke
Dapodikdasmen. 2. Memastikan data
Dapodikdasmen sesuai dengan kondisi riil.
3. Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada.
4. Mengumumkan besar dana yang diterima dan RKAS di
Tugas Tim BOS Sekolah
5. Menginformasikan secara tertulis rekapitulasi
penerimaan dan penggunaan dana BOS kepada orang tua siswa.f
6. Bertanggung jawab atas
penggunaan dana BOS yang diterima.
7. Membuat form register
Tugas Tim BOS Sekolah
8. Membuat laporan penggunaan dana BOS tiap akhir triwulan dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring dan
audit.
9. Memasukkan data penggunaan dana BOS setiap triwulan ke
laporan online
www.bos.kemdikbud.go.id.
Tugas Tim BOS Sekolah
11.Melakukan pembukuan dgn tertib (Formulir BOS-K3, BOS-K4, BOS-K5 dan BOS-K6)
12.Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat.
13.Melaporkan hasil pembelian barang investasi dari dana BOS ke Dinas
Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
ALOKASI
&
PENETAPAN ALOKASI TIAP SEKOLAH
Provinsi mengunduh data jumlah siswa
dari Dapodikdasmen untuk penetapan alokasi dana BOS tiap sekolah.
Alokasi dana BOS untuk sekolah ditetapkan dalam 2 tahap, yaitu
alokasi sementara untuk penyaluran di awal triwulan berjalan dan alokasi final untuk dasar penyaluran lebih/kurang salur.
DASAR PENETAPAN
ALOKASI SEMENTARA
Alokasi sementara dengan dasar berikut:
Triwulan 1 berdasarkan Dapodikdasmen
tanggal 15 Desember tahun sebelumnya
Triwulan 2 berdasarkan Dapodikdasmen
tanggal 1 Maret
Triwulan 3 berdasarkan Dapodikdasmen
tanggal 1 Juni
Triwulan 4 berdasarkan Dapodikdasmen
tanggal 21 September.
DASAR PENETAPAN
ALOKASI FINAL
Alokasi final untuk perhitungan lebih/kurang dengan dasar:
Triwulan 1 berdasarkan
Dapodikdasmen tanggal 30 Januari.
Triwulan 2 berdasarkan
Dapodikdasmen tanggal 30 April. Triwulan 3 dan triwulan 4
berdasarkan Dapodikdasmen
PERSIAPAN PENYALURAN
Sekolah harus memiliki rekening atas
nama sekolah untuk dikirim ke Tim BOS Provinsi.
Tim BOS Provinsi memeriksa
keakuratan nomor rekening sekolah.
SKPD Pendidikan Provinsi dan Sekolah
menandatangani NPH.
SKPD Pendidikan Provinsi menyerahkan
daftar alokasi BOS tiap sekolah kepada BPKD untuk pencairan dana BOS.
PENYALURAN DARI RKUN
KE RKUD
Triwulan 1 dan Semester 1, paling
lambat pada minggu ketiga di bulan Januari.
Triwulan 2, paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja pada awal bulan April.
Triwulan 3 dan Semester 2, paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli.
Triwulan 4, paling lambat 7 (tujuh)
KETENTUAN TERKAIT
PENYALURAN
Jika terdapat siswa pindah, dana BOS pada
triwulan berjalan menjadi hak sekolah asal. Revisi jumlah siswa baru
diberlakukan untuk pencairan triwulan berikutnya.
Kelebihan salur ke sekolah akibat
kesalahan data pada triwulan 1-3 akan
diperhitungkan dalam penyaluran triwulan berikutnya. Sementara kelebihan pada
triwulan 4 harus dikembalikan ke rekening KUD.
KETENTUAN TERKAIT
PENYALURAN
Kekurangan salur ke sekolah dapat
langsung dibayarkan apabila dana BOS di BUD masih mencukupi. Apabila
tidak cukup, maka Tim BOS Provinsi
harus mengajukan laporan kekurangan kepada Tim BOS Pusat untuk menjadi dasar pencairan dana cadangan.
Sisa dana di sekolah pada akhir tahun
anggaran tetap milik sekolah untuk digunakan bagi kepentingan sekolah sesuai program sekolah.
KETENTUAN
PENGAMBILAN DANA
Dana BOS harus diterima utuh oleh
sekolah.
Pengambilan dana BOS dilakukan oleh
bendahara sekolah atas persetujuan
Kepala Sekolah, dan dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dgn
mekanisme dan peraturan yang berlaku;
Dana BOS tidak harus habis
dipergunakan pada periode berjalan, tapi digunakan sesuai kebutuhan yang
tertuang dalam RKAS. 29
1
PENGADAAN BUKU PELAJARAN & BUKU BACAAN Membeli buku teks pelajaran untuk siswa &
pegangan guru.
Sekolah pelaksana kurikulum 2013 buku yg dibeli mencakup pembelian buku mapel yang baru,
mengganti yang rusak, dan membeli kekurangan agar tercukupi rasio satu siswa satu buku.
Sekolah pelaksana Kurikulum 2006 (KTSP) untuk
membeli Buku Teks Pelajaran siswa dan Buku
Pegangan Guru sesuai dengan kebutuhan, maksimal pembelian sebesar 5% dari total dana BOS SMA
yang diterima.
2. PEMBIAYAAN PENGELOLAAN SEKOLAH
a. Biaya pembelian ATK yang
dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan
administrasi kantor.
b. Pembelian peralatan kebersihan.
c. Pembelian peralatan kesehatan dan
keselamatan.
d. Pembiayaan surat-menyurat.
e. Biaya manajemen pengelolaan dana
BOS SMA sekolah.
PENGADAAN ALAT HABIS PAKAI PRAKTIKUM PEMBELAJARAN
Biaya pengadaan alat habis pakai
ditujukan untuk pembelian alat-alat praktikum dalam materi
pembelajaran.
Detail kategori alat dapat dilihat pada Juknis BOS SMA 2016;
Biaya transportasi dan konsumsi
dalam pembelian alat.
Biaya pengadaan bahan habis
pakai ditujukan untuk pembelian bahan-bahan praktikum dalam materi.
Detail kategori bahan dapat dilihat pada Juknis BOS SMA 2016.
Biaya transportasi dan konsumsi
dalam pembelian bahan.
34
4
PENGADAAN BAHAN HABIS PAKAI PRAKTIKUM
LANGGANAN DAYA DAN JASA
Biaya untuk membayar langganan daya dan
jasa yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah, antara lain: listrik, telepon, air,
langganan koran/majalah, jasa kebersihan/sampah dll
Langganan internet pasca/pra bayar, baik
dengan fixed modem maupun mobile modem . Batas maksimal pembelian paket/voucher
mobile modem sebesar Rp. 250.000/bulan, sedangkan biaya langganan dengan fixed
modem sesuai dengan kebutuhan sekolah; 35
PENYELENGGARAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Kegiatan yang dapat dibiayai adalah kegiatan
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester atau ulangan
kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi dan ujian sekolah.
Komponen pembiayaan diatas:
Fotocopy/penggandaan naskah soal dan lembar jawaban; Fotocopy laporan pelaksanaan hasil ujian untuk
disampaikan oleh guru kepada Kepala Sekolah, serta dari Kepala Sekolah ke Dinas Pendidikan dan ke orangtua;
Biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan evaluasi
pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INTRA DAN EKSTRA KURIKULER
Kegiatan pembelajaran/intra kurikuler seperti :
Kegiatan pembelajaran remedial dan/atau
pengayaan materi;
Pemantapan persiapan ujian;
Pelaksanaan try out dan lainnya.
Biaya kegiatan pembinaan siswa melalui ekstra kurikuler.
Pembiayaan lomba/seleksi/pertandingan kesiswaan yang tidak dibiayai dari dana pemerintah/pemda meliputi: biaya
pendaftaran, transportasi dan konsumsi
dalam rangka mengikuti. 37
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INTRA DAN EKSTRA KURIKULER
Cakupan pembiayaan untuk kegiatan pembelajaran/intra
kurikuler dan ekstra kurikuler meliputi:
Pembelian bahan dan alat habis pakai pendukung kegiatan, sewa fasilitas kegiatan, konsumsi, transportasi, dan jasa
profesi .
Sewa fasilitas kegiatan digunakan bila sekolah tidak memiliki
fasilitas yang dibutuhkan di sekolah.
Biaya transportasi guru pembimbing ekstra
kurikuler/siswa/tenaga kependidikan bila kegiatan dilakukan di luar jam mengajar dan kegiatan luar sekolah yg tidak dibiayai oleh pihak penyelenggara.
Jasa profesi hanya diberikan kepada narasumber yang
mewakili instansi resmi di luar sekolah.
Seluruh besaran standar biaya pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
38
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SARANA/PRASARANA SEKOLAH
Pengecatan, perawatan dan perbaikan atap bocor,
pintu dan jendela, meubelair, lantai ubin/keramik, plafond, lampu/bohlam dan lainnya.
Perawatan dan perbaikan sanitasi sekolah (kamar
mandi dan WC).
Perawatan dan perbaikan instalasi listrik sekolah.
Perawatan dan perbaikan saluran air kotor.
Perawatan dan perbaikan komputer praktek,
printer, laptop sekolah, LCD, AC, dan lainnya.
Pemeliharaan taman dan fasilitas sekolah lainnya. Untuk seluruh pembiayaan di atas dapat
dikeluarkan pembayaran upah tukang,
KEGIATAN PENERIMAAN SISWA BARU
Semua jenis pembiayaan dalam rangka
PPDB (termasuk pendaftaran ulang untuk siswa lama),antara lain:
Penggandaan formulir pendaftaran; Administrasi pendaftaran;
Penentuan peminatan/psikotest;
Publikasi (pembuatan spanduk, brosur, dan
lainnya);
Layanan online PPDB;
Biaya masa orientasi siswa baru (MOPDB).
Pembiayaan meliputi biaya fotocopy,
PEMBIAYAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN DAN MANAJEMEN SEKOLAH
Biaya untuk penyelenggaraan kegiatan KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, FKTU, dan PKSS.
Biaya menghadiri seminar terkait langsung dengan
peningkatan mutu PTK apabila ditugaskan oleh sekolah.
Biaya mengadakan In House Training
(IHT)/workshop/lokakarya untuk peningkatan mutu.
Pembiayaan meliputi: biaya fotocopy, konsumsi, biaya pendaftaran seminar, transportasi, dan jasa profesi bagi nara sumber dari luar sekolah dengan mengikuti standar
biaya umum (SBU) daerah.
Dana BOS SMA tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang sama yang telah dibiayai oleh
pemerintah/pemda. 41
PENGELOLAAN DATA INDIVIDUAL SEKOLAH
MELALUI DAPODIKDASMEN
Biaya yang dikeluarkan dalam rangka
kegiatan entri, validasi, updating, dan sinkronisasi data individual sekolah ke dalam aplikasi Dapodikdasmen.
Biaya yang dikeluarkan meliputi: ATK, Sewa jasa internet (bila belum punya koneksi inet),
biaya konsumsi petugas entri, biaya
transportasi (jika tidak dilakukan disekolah), biaya petugas entri, dgn mengikuti
ketentuan dan kewajaran yang berlaku di daerah sesuai dengan beban kerja. 42
PENGEMBANGAN WEBSITE SEKOLAH
Biaya untuk membangun dan/atau
mengembangkan serta memelihara website sekolah dengan domain
“sch.id”;
Pembiayaan meliputi: pembelian
domain, konsumsi, transportasi, dan jasa profesi pengembang website.
43
BIAYA ASURANSI KEAMANAN ,KESELAMATAN SEKOLAH ,PENANGGULANGAN BENCANA
Biaya untuk membayar premi
asuransi sarana dan prasarana
sekolah seperti: asuransi kebakaran, asuransi bencana alam, asuransi
kehilangan dan lainnya;
Biaya penanggulangan dampak
darurat bencana (misalkan: banjir,
kabut asap, gunung meletus, gempa bumi, tsunami, dll), khususnya
selama masa tanggap darurat. 44
PEMBELIAN PERALATAN KOMPUTER
Membeli komputer desktop/ work station baru dgn
maksimum pembelian 5 unit/ tahun;;
Membeli printer atau printer plus scanner baru dgn
maksimum pembelian adalah 1 unit/tahun;
Membeli laptop baru dgn maksimum pembelian
adalah 1 unit/tahun dengan harga maksimum Rp. 6 juta;
Membeli proyektor dgn jumlah maksimum yang
dapat dibeli adalah 1 unit/ tahun dengan harga maksimum Rp. 5 juta;
Ketentuan pembelian:
Harus dibeli di toko resmi;
Proses pengadaan barang mengikuti peraturan yang
berlaku;
Peralatan harus dicatat sebagai inventaris sekolah. 45
PELAPORAN BOS SMA
Biaya untuk menyusun dan
mengirimkan laporan sekolah kepada pihak berwenang antara lain: biaya
fotocopy dan penjilidan, konsumsi dan transportasi penyusunan laporan BOS SMA.
46
Ketentuan Penggunaan
Dana
Prioritas utama adalah untuk kegiatan
operasional sekolah non personalia.
Transportasi, konsumsi, upah, dan jasa
profesi harus mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan oleh Pemda.
Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya
dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah dan digunakan untuk keperluan sekolah
(berdasarkan Surat Edaran Ditjen
Larangan Penggunaan Dana
Disimpan dengan maksud dibungakan; Dipinjamkan kepada pihak lain;
Membeli software pelaporan keuangan BOS
atau software sejenis;
Membiayai kegiatan yang bukan prioritas
sekolah dan perlu biaya besar, seperti studi banding, tur studi dan sejenisnya;
Membayar iuran kegiatan yg diselenggarakan
oleh UPTD
kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat/Pih ak lainya, kecuali untuk menanggung biaya keikutsertaan siswa/guru yg ikut dalam
Larangan …
lanjutan
Membayar bonus dan transpor rutin guru;
Membiayai akomodasi kegiatan seperti sewa
hotel, sewa ruang sidang, dan lainnya;
Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi
guru/siswa untuk kepentingan pribadi;
Rehabilitasi sedang dan berat;
Membangun gedung/ruangan baru;
Membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;
Larangan …
lanjutan
Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari
sumber lain secara penuh/wajar;
Membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya
dengan operasi sekolah, seperti upacara/ acara keagamaan, dan iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar nasional;
Membiayai kegiatan terkait program BOS yang
diselenggarakan lembaga di luar SKPD
Larangan …
lanjutan
Membayar honorarium kepada guru dan tenaga
kependidikan atas tugas/kegiatan yang sudah merupakan tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dalam peraturan perundangan yang
MONITORING
Monitoring Tim BOS Pusat
• Bertujuan untuk memantau penyaluran
dana, kinerja Tim BOS Provinsi,
penggunaan dana manajemen yang disediakan oleh Tim BOS Pusat dan pelaksanaan program di sekolah;
• Monitoring pelaksanaan program dilakukan
melalui kunjungan lapangan;
• Monitoring penyaluran dana BOS dari Bank
Penyalur ke satuan pendidikan dilakukan secara online.
Monitoring Tim BOS Provinsi
• Bertujuan untuk memantau
penyaluran, penyerapan, dan penggunaan dana di sekolah;
• Monitoring dilakukan melalui
kunjungan lapangan;
• Monitoring penyaluran dana BOS dari
Bank Penyalur ke sekolah dilakukan secara online.
Monitoring Tim BOS
Kab/Kota
• Bertujuan untuk memantau
penyaluran, penyerapan, dan penggunaan dana di sekolah;
• Monitoring dapat dilakukan secara
terpadu dengan program lain;
• Monitoring dapat melibatkan
Pengawas Sekolah yang kredibel dan bertanggung jawab;
• Monitoring dilakukan melalui
Laporan Tingkat Sekolah
• Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporannya. • Laporan penggunaan dana BOS meliputi
laporan realisasi penggunaan dana tiap
sumber dana dan surat pernyataan tanggung jawab penggunaaan dana sesuai NPH.
• Pembukuan/administrasi, serta bukti dan
dokumen pendukung bukti pengeluaran wajib diarsipkan oleh sekolah sebagai bahan audit. Setelah diaudit, maka data tersebut dapat
diakses oleh publik.
Laporan ...
lanjutan
• Seluruh arsip data keuangan, baik
yang berupa laporan-laporan keuangan maupun dokumen
pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang aman dan
mudah untuk ditemukan setiap saat.
Laporan Tingkat
Kabupaten/Kota
• Rekapitulasi penggunaan dana BOS
yang diperoleh dari Sekolah.
• Penanganan Pengaduan Masyarakat,
yang antara lain berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status penyelesaian.
Laporan Tingkat Provinsi
• Laporan penyaluran dana tiap triwulan
atau semester;
• Laporan Akhir Tahun;
– Hasil penyerapan dan penggunaan dana di
sekolah;
– Penanganan Pengaduan Masyarakat; – Kegiatan lainnya, seperti kegiatan
sosialisasi dan pelatihan, serta pengadaan.
• Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi.
Laporan Tingkat Pusat
• Laporan penyaluran dana tiap
triwulan atau semester;
• Laporan Akhir Tahun;
– Laporan penggunaan dana BOS; – Statistik penerima bantuan;
– Hasil monitoring dan evaluasi;
– Penanganan Pengaduan Masyarakat. – Kegiatan lainnya, seperti sosialisasi,
pelatihan, dan pengadaan.
Pengawasan
• Pengawasan Melekat, dilakukan oleh
pimpinan instansi kepada bawahannya. Prioritas utama dalam program BOS
adalah pengawasan oleh SKPD Pendidikan Provinsi kepada sekolah;
• Pengawasan Fungsional Internal,
dilakukan Itjen Kemdikbud serta Itda Provinsi sesuai kebutuhan atau
permintaan instansi yang akan diaudit, di wilayah kewenangan masing-masing;
Pengawasan ...
lanjutan
• Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit;
• Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan.
• Pengawasan masyarakat dalam rangka
transparansi oleh unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan masyarakat dengan mengacu pada kaedah keterbukaan informasi publik.
Sanksi
• Sanksi kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja);
• Tuntutan perbendaharaan dan ganti
rugi, yaitu dana BOS yang
disalahgunakan agar dikembalikan kepada sekolah;
• Proses hukum bagi pihak yang
diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BOS;
Sanksi ...
lanjutan
• Apabila berdasarkan hasil monitoring
atau audit, sekolah terbukti
melakukan penyimpangan, atau tidak menyusun laporan
pertanggungjawaban penggunaan
dana BOS (termasuk laporan online),
Tim Manajemen BOS Provinsi dapat meminta secara tertulis kapada bank (dengan tembusan ke satuan
pendidikan) untuk menunda
pengambilan dana BOS dari rekening sekolah;
Sanksi ...
lanjutan
• Pemblokiran dana dan penghentian
sementara seluruh bantuan
pendidikan yang bersumber dari
APBN pada tahun berikutnya kepada provinsi/kabupaten/kota, bila terbukti pelanggaran tersebut dilakukan
secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi,
kelompok, atau golongan.
KONSULTASI &
PENGADUAN
• Surat : TIM Manajemen BOS DIY
(Kantor Dinas Dikpora DIY)
Jln. Cendana 9 Yogyakarta
• Telpon : 0274 - 513005 • Fax : 0274 - 513132
• Email : bos_diy@yahoo.co.id • Website :
Selesai
Terima Kasih
Informasi selengkapnya silahkan kunjungi website kami di