• Tidak ada hasil yang ditemukan

18511 22559 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " 18511 22559 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MATHE

dunesa

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016

ISSN :

2301-9085

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VIII SMP

Choirul Abidin

Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, e-mail : choirulabidin@mhs.unesa.ac.id

Masriyah

Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, e-mail : masriyah@unesa.ac.id

Abstrak

Paradigma baru pembelajaran matematika menghendaki adanya inovasi antara penggunaan teknologi dan pembelajaran yang berkesinambungan. Sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 64 tahun 2013 tentang kompetensi inti pendidikan dasar dan menengah yang berisi tentang siswa dituntut untuk memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Salah satu perwujudannya yaitu pembelajaran dengan menggunakan internet yang dapat digunakan sebagai sarana dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan internet adalah pembelajaran yang terintergrasi dalam suatu halaman situs yang dapat diakses secara online. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa metode observasi untuk mendapatkan data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa, metode tes untuk mendapatkan data ketuntasan belajar siswa dan metode angket untuk medapatkan data motivasi siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sangat baik dengan skor 3,7. Aktivitas siswa selama pembelajaran sangat aktif dengan persentase 91,67%. Ketuntasan belajar klasikal mencapai 89,28%. Motivasi siswa terhadap pembelajaran sangat baik dengan persentase mencapai 83,48%.

Kata kunci: Penerapan, Pembelajaran, Internet, Perbandingan

Abstract

The new paradigm of mathematics learning requires innovation between technology and learning. As listed in the regulation of education and culture minister number 64 in 2013 about the main competence of primary and secondary education contains that the students are required to understand and apply knowledge (factual, conceptual and procedural) by curiosity about science, technology, art, cultural phenomena and events that related to the visible activity. One of it’s embodiment is learning by using the internet which can be used as a tool in the learning process. Learning using internet is studying that integrated in a web page and can be accessed online. This research is descriptive research, that conducted to describe the implementation of learning using internet in 8th grade junior high school on proportion. Data collection techniques used are observation method to obtain data in a teacher's ability to manage learning and student activities, the test method to get the data completeness of students learning and the questionnaire method to obtain the data of students motivation.

The results of this research showed that the ability of teacher to manage learning is very well with scores 3.7. Activity of students during the learning are very active with the percentage 91.67%. Classical learning completeness reached 89.28%. Motivation of students towards learning are very well with the percentage reached 83.48%.

(2)

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam satuan pendidikan mulai jenjang dasar sampai dengan jenjang menengah. Namun yang menjadi permasalahan yaitu, pada umumnya matematika tidak disukai oleh siswa karena dianggap sukar. Hal ini terbukti dari survei yang dilakukan oleh PISA tahun 2009 yang menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia berada pada peringkat ke 61 dari 65 negara. Selain itu hasil studi TIMSS tahun 2011 menunjukan bahwa Indonesia berada pada peringkat 38 dari 42 negara. Menurut Rasiman (2014), rendahnya kemampuan matematika disebabkan karena di dalam mengerjakan soal matematika, siswa kurang memahami konsep matematika dengan benar, kurangnya kemampuan dasar, maupun kurangnya motivasi siswa. Oleh karena itu, menghendaki adanya inovasi antara penggunaan teknologi informasi komunikasi dengan pembelajaran yang berkesinambungan. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah yang berisi tentang siswa dituntut untuk memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Salah satu perwujudan penggunaan teknologi dengan pembelajaran yang berkesinambungan yaitu pembelajaran dengan menggunakan internet. Menurut Munir (2008: 151) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan pengaruh yang besar terhadap efektivitas dalam proses pembelajaran.

Perkembangan internet dapat dikatakan pesat, namun hal tersebut tidak diiringi dengan pemanfaatan yang optimal, termasuk memanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Internet sebagai salah satu sarana pembelajaran dibutuhkan saat ini, baik sebagai sarana pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran di kelas. Dengan adanya internet siswa dapat mencari informasi terkait materi pelajaran yang sedang dipelajari.

Walaupun pendidikan di Indonesia termasuk kategori heterogen karena terbentur masalah letak geografis namun setidaknya wilayah-wilayah yang sudah terjangkau internet dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan. Pembelajaran dengan menggunakan internet adalah pembelajaran yang terintergrasi dalam suatu web page (halaman situs) yang dapat diakses menggunakan internet secara online.

Menurut Tinio (2002:7-8) pembelajaran dengan menggunakan internet dapat meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dapat meningkatkan motivasi siswa, dapat memfasilitasi siswa dalam belajar serta pengulangan proses pembelajaran yang dapat dilakukan

oleh siswa kapanpun dan di manapun dan meningkatkan kemampuan guru sehingga menjadikan guru lebih terampil dalam penguasaan bahan ajar. Siswa yang termotivasi akan menunjukkan minat untuk melakukan aktivitas belajar. Selain itu motivasi siswa juga memiliki berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, seperti penelitian yang dilakukan oleh (setyowati, 2007) bahwa ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan materi yang dijadikan kajian dalam penelitian ini yaitu materi perbandingan, karena pada dasarnya internet dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran pada semua materi pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP.

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP. Secara rinci deskripsi tersebut meliputi. 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP.

2. Aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP.

3. Ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP.

4. Motivasi siswa pada saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Tuban dan pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 2 Mei s.d 7 Mei 2016. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII-G SMPN 4 Tuban semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Metode Observasi

Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pencatatan mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikelas serta aktivitas siswa selama pembelajaran. 2. Metode Tes

Tes digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan lembar soal tes kepada siswa yang berupa soal uraian sebanyak 4 soal dengan waktu 40 menit.

3. Metode Angket

(3)

Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Analisis data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Dari hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2 dicari nilai rata-rata dengan cara menjumlahkan skor dari setiap aspek lalu dibagi dengan banyak aspek. Selanjutnya nilai rata-rata tersebut dikonversikan dengan kategori sebagai berikut.

Tabel 1. Kategori Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Tingkat Kemampuan Guru

(TKG) Kategori

3,50 < TKG ≤ 4,00 Sangat Baik 2,50 < TKG ≤ 3,50 Baik 1,50 < TKG ≤ 2,50 Cukup Baik 1,00 ≤ TKG ≤ 1,50 Kurang Baik

2. Analisis data aktivitas siswa

Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama dua pertemuan dianalisis dengan cara menghitung frekuensi setiap indikator pada setiap pertemuan. Selanjutnya menghitung presentase frekuensi setiap indikator dengan menggunakan rumus.

Persentase aktivitas siswakategori ke

i

¿

Banyak kategorike

i yang teramati

Total frekuensi keseluruhan

×

100

Pada aktivitas siswa kategori ke-1 sampai dengan ke-10 merupakan aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran. Sedangkan pada aktivitas siswa kategori ke-11 merupakan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran.

Jumlah Persentase aktivitas siswa yang relevan selama pembelajaran dikonversikan dengan kategori sebagai berikut.

Tabel 2. Kategori Aktivitas Siswa

Persentase Aktivitas Siswa (PAS) Kategori

75,00% < PAS ≤ 100,00% Sangat Aktif 50,00% < PAS ≤ 75,00% Aktif 25,00% < PAS ≤ 50,00% Cukup Aktif 00,00% ≤ PAS ≤ 25,00% Kurang Aktif

3. Analisis data ketuntasan belajar siswa

Data hasil belajar siswa dianalisis dengan menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa. Menghitung skor konversi siswa dengan menggunakan rumus.

Skor Konversi

=

Skor

skor maksimum

×

4

Mengubah skor konversi siswa menjadi nilai huruf. Berikut skor konversi pedoman penilaian untuk ranah pengetahuan sesuai dengan kurikulum 2013.

Tabel 3. Skor Koversi

No. Skor Konversi Nilai Huruf

1 3,85 − 4,00 A

2 3,51 − 3,84

A-3 3,18 − 3,50 B+

4 2,85 − 3,17 B

5 2,51 − 2,84

B-6 2,18 − 2,50 C+

7 1,85 − 2,17 C

8 1,51 − 1,84

C-9 1,18 − 1,50 D+

10 1,00 − 1,17 D

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tempat penelitian berlangsung, seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah memeroleh skor minimal sama dengan KKM yaitu 70 atau dengan skor konversi 2,8. Untuk mengetahui persentase kentuntasan belajar secara klasikal diggunakan rumus.

Persentase ketuntasan belajar secara klasikal=

¿

¿

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa yang mengikuti tes

×

100

4. Analisis data hasil angket motivasi siswa

Pada lembar angket motivasi siswa terdapat 10 butir peryataan. Setiap butir peryataan terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan ketentuan sebagai berikut.

Tabel 4. Penyekoran Jawaban Angket Motivasi Siswa

Kategori Jawaban Responden

Nilai Untuk Setiap Butir Pernyataan Positif Negatif

Sangat Tidak Setuju 1 4

Tidak Setuju 2 3

Setuju 3 2

Sangat Setuju 4 1

Sedangkan untuk menghitung persentase motivasi siswa, diggunakan rumus.

Persentase motivasi pertemuanke

i

¿

Jumlah skor pada pertemuan ke

i

Jumlah skor maksimum pada pertemuanke

i

×

100

Selanjutnya, persentase motivasi pada pertemuan ke 1 dan 2, dicari nilai rata-rata lalu dikonversikan dengan kategori sebagai berikut.

Tabel 5. Kategori Motivasi Siswa

Persentase Motivasi Siswa (PMS) Kategori

75,00% < PMS ≤ 100,00% Sangat Baik 50,00% < PMS ≤ 75,00% Baik 25,00% < PMS ≤ 50,00% Cukup Baik 00,00% ≤ PMS ≤ 25,00% Kurang Baik

HASIL DAN PEMBAHASAN

(4)

Pengambilan data dilaksanakan selama tiga kali pertemuan yaitu dua kali pertemuan di lab komputer dan satu kali pertemuan di ruang kelas VIII-G SMPN 4 Tuban. Pada tanggal 2 Mei 2016 dilaksanakan pembelajaran pertemuan pertama, tanggal 4 Mei 2016 dilaksanakan pembelajaran pertemuan kedua dan tanggal 7 Mei 2016 dilaksanakan tes hasil belajar siswa.

Siswa kelas VIII-G terdiri dari 32 siswa, pada pembelajaran pertemuan pertama terdapat 32 siswa yang mengikuti pembelajaran. Pada pembelajaran pertemuan kedua dan pertemuan ketiga terdapat 28 siswa yang mengikuti pembelajaran karena 4 siswa ijin untuk mengikuti kegiatan di luar kelas.

Pada pembelajaaran pertama dan kedua didapatkan data tentang kemampuan guru mengelola dalam pembelajaran, aktivitas siswa selama pembelajaran dan motivasi siswa. Sedangkan pada pertemuan ketiga didapatkan data tentang hasil belajar siswa.

Berikut merupakan hasil penelitian yang berupa data rekapitulasi hasil penelitian.

1. Data Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Pada penelitian ini jumlah aspek yang diamati yaitu 20 aspek dengan rincian, pendahuluan terdiri dari 3 aspek, kegiatan inti terdiri dari 11 aspek dan penutup 6 aspek. Berikut data rekapitulasi hasil kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Tabel 6. Data Rekapitulasi Hasil Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran

No. Kemapuan Guru Dalam

Mengelola Pembelajaran Pada Skor

1 Pendahuluan 3,83

2 Inti 3,63

3 Penutup 3,75

Rata-rata skor kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran 3,70 Berdasarkan kategori tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kategori kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan skor 3,70 dikategorikan sangat baik. Dengan demikian kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP sangat baik.

2. Data Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Siswa yang diamati terdiri dari 3 siswa yang berasal dari satu kelompok dan dipilih oleh pengamat sendiri. Berikut data rekapitulasi pengamatan aktivitas siswa.

Tabel 7. Data Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

No. Kategori AktivitasSiswa AktitvitasNomor- Persentase

1 Listening activities 1 21,87% 2 Motor activities 2 6,25% 3 Writing activities 3 dan5 9,36% 4 Oral activities 4 dan6 21,87% 5 Mental activities 7,8 dan10 19,77% 6 Visual activities 9 12,5%

Sedangkan berikut rekapitulasi persentase aktivitas siswa yang relevan dan tidak relevan.

Tabel 8. Data Aktivitas Siswa

No. Aktivitas Persentase

1 Relevan 91,67%

2 Tidak Relevan 8,33%

Berdasarkan kategori tingkat aktivitas siswa, persentase 91,67% dikategorikan sangat aktif. Dengan demikian aktivitas siswa pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP sangat aktif.

3. Data Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Siswa dikatakan tuntas apabila skor yang diperoleh minimal 70 atau dengan skor konversi 2,8. Berikut data rekapitulasi tes hasil hasil belajar siswa.

Tabel 9. Data Ketuntasan Belajar Klasikal

No. Ketuntasan Persentase

1 Tuntas 89,28%

2 Tidak Tuntas 10,72%

Dari rekapitulasi hasil tes belajar siswa didapat ketuntasan klasikal mencapai 89,28%. Dengan demikian hasil belajar klasikal pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP mencapai 89,28%.

4. Data Motivasi Siswa

Data motivasi siswa diperoleh dari angket motivasi yang telah diisi siswa selama dua kali pertemuan setelah pembelajaran selesai. Berikut pengolahan data angket motivasi siswa.

Tabel 10. Data Rekapitulasi Pernyataan Angket Motivasi Siswa

No. Aspek PernyataanNomor- Persentase

1 Berorientasi pada keberhasilan 1,8 dan 10 85,41% 2 Bertanggung jawab 2 dan 7 83,75% 3 Inovatif 3,5 dan 9 80,83%

4 Mengantisipasi Kegagalan 4 dan 6 84,37%

Sedangkan berikut persentase motivasi siswa pada pertemun pertama dan kedua.

Tabel 11. Data Motivasi Siswa

(5)

No. Pertemuan Persentase

2 Kedua 83,30%

Rata-rata Motivasi Siswa 83,48%

Berdasarkan Tabel 11, didapat rata-rata persentase motivasi siswa mencapai 83,48%. Berdasarkan tingkat kategori motivasi siswa, persentase 83,48% dikategorikan sangat baik. Dengan demikian motivasi siswa pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP sangat baik.

Pembahasan

Berikut merupakan pembahasan dari data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, data aktivitas siswa, data hasil belajar siswa dan data motivasi siswa, berdasarkan hasil penelitian.

1. Data Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan Tabel 6, pada kegiatan pendahuluan terdapat 3 aspek yang diamati yaitu memberikan informasi, memberikan motivasi dan membentuk kelompok. Pada kegiatan pendahuluan memeroleh rata-rata skor 3,83. Hal ini menunjukkan guru melakukan pendahuluan dengan sangat baik.

Pada kegiatan inti, terdapat 11 aspek yang diamati yaitu membagikan LKS, meminta siswa untuk mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada LKS, meminta siswa untuk mengamati contoh-contoh, meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal, meminta siswa untuk menyajikan jawaban, memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil kerja kelompok, memberikan koreksi dan penjelasan dan membimbing siswa. Pada kegiatan inti memeroleh rata-rata skor 3,63. Hal ini menunjukkan guru melakukan kegiatan inti dengan sangat baik.

Pada kegiatan penutup, terdapat 6 aspek yang diamati yaitu guru meminta siswa untuk mengamati video, meminta siswa membuat soal, meminta siswa meng-upload soal, meminta siswa menyajikan jawaban dan guru memberikan penjelasan. Pada kegiatan penutup didapat nilai rata-rata 3,75. Hal ini menunjukkan guru melakukan kegiatan penutup dengan sangat baik.

Berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran yang telah dibahas pada bab dua meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada penelitian ini guru telah melakukan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan sangat baik. Secara keseluruhan rata-rata skor yang didapat yaitu 3,7. Berdasarkan kategori tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, tingkat kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran dengan skor 3,7 dikategorikan sangat baik.

2. Data Aktivitas Siswa

Bersadarkan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran yang telah dibahas pada bab dua aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, termasuk di dalamnya pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, meliputi berbagai kegiatan yaitu visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, motor activities, mental activities. Dari hasil rekapitulasi aktivitas siswa, aktivitas siswa yang dominan yaitu Listening activities dan oral activities sebesar 21,87% %. Hal ini menunjukkan bahwa ketika pembelajaran siswa lebih dominan dalam berbicara dan mendengarkan. Karena ketika pembelajaran siswa memberikan pendapat, bertanya maupun menjelaskan jawabannya sedangkan siswa lain akan mendengarkan dan memerhatikan.

Secara keseluruhan persentase aktivitas siswa yang relevan yaitu 91,67%. Hal ini menunjukkan aktivitas siswa sangat aktif dalam mengikuti pembelajaran menggunakan internet. Karena ketika pembelajaran guru berusaha agar siswa tidak bergurau dan menegur siswa yang beraktivitas tidak sesuai dengan pembelajaran. Sedangkan persentase aktivitas siswa yang tidak relevan yaitu 8,33%.

3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Lembar tes hasil belajar siswa terdiri dari 4 soal dan dikerjakan dengan waktu 40 menit. Berdasarkan Tabel 9, data rekapitulasi tes hasil belajar siswa. Terdapat 3 siswa dari 28 siswa yang tidak tuntas. Dari hasil tersebut didapat ketuntasan klasikal mencapai 89,28%. Beberapa penyebab siswa tidak memenuhi ketuntasan belajar yaitu siswa kurang teliti dalam memahami soal dan siswa tidak memisalkan variabel yang digunakan ketika mengerjakan soal. Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas pada bab dua, hasil belajar yang didapat siswa merupakan kemampuan yang dimiliki siswa .

4. Data Motivasi Siswa

Pada penelitian ini motivasi yang diukur yaitu motivasi berprestasi. Adapun ciri motivasi berprestasi yaitu berorientasi pada keberhasilan, bertanggung jawab, inovatif dan mengantisipasi kegagalan. Berdasarkan hasil penelitian, pernyataan 1, 8 dan 10 pada angket merupakan pernyataan yang berorientasi pada keberhasilan didapatkan rata-rata persentase motivasi siswa 85,41%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa untuk mencapai keberhasilan sangat baik.

(6)

83,75%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa untuk dapat bertanggung jawab sangat baik.

Pada pernyataan 3, 5 dan 9 pada angket merupakan pernyataan yang berorientasi pada kesukaan siswa terhadap pembelajaran yang inovatif didapatkan rata-rata persentase motivasi siswa 80,83%. Hal ini menunjukkan bahwa antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat baik.

Pada pernyataan 4 dan 6 pada angket merupakan pernyataan yang berorientasi antisipasi kegagalan didapatkan rata-rata persentase motivasi siswa 84,37%. Hal ini menunjukkan bahwa antisipasi siswa dalam mencegah kegagalan sangat baik. Secara keseluruhan persentase motivasi siswa mencapai 83,48% dan dikategorikan sangat baik.

Berdasarkan ciri-ciri motivasi berprestasi seperti yang telah dibahas pada bab dua yaitu berorientasi pada keberhasilan, bertanggung jawab, inovatif dan mengantisipasi kegagalan. Dalam penelitian ini didapat bahwa ciri-ciri motivasi berprestasi terlihat sangat baik.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP sangat baik dengan rata-rata skor 3,70. Dengan rata-rata skor kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kegiatan pendahuluan, inti dan penutup berturut-turut 3,83%, 3,63 dan 3,75%.

2. Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP sangat baik dengan persentase 91,67%. Dengan aktivitas siswa yang dominan yaitu siswa mendengarkan penjelasan/ pendapat/ pertanyaan teman maupun guru saat pembelajaran menggunakan internet sebesar 21,87% dan siswa melakukan diskusi sebesar 18,75%.

3. Ketuntasan belajar klasikal setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP mencapai 89,28% atau sebanyak 25 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 10,72% atau sebanyak 3 siswa.

4. Motivasi siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII SMP sangat baik dengan persentase 83,48%. Adapaun rata-rata persentase motivasi siswa untuk mencapai keberhasilan, motivasi untuk dapat

bertanggung jawab, motivasi mengikuti pembelajaran dan motivasi yang berorientasi pada antisipasi kegagalan berturut-berutut 85,41%; 83,75%; 80,83% dan 84,37%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran dengan menggunakan internet pada materi perbandingan di kelas VIII-G SMP N 4 Tuban, diberikan saran sebagai berikut.

1. Pemberian angket motivasi siswa tetap dibagikan kepada siswa setelah jam pembelajaran namun minta siswa untuk tidak tidak terburu-buru dan teliti dalam menjawab angket motivasi.

2. Setiap kelompok yang dibentuk ketika pembelajaran sebaiknya maksimal 3 siswa. Karena jika terlalu banyak, siswa akan berdesak-desakan dalam mengoperasikan komputer.

3. Pada angket motivasi siswa seharusnya tidak perlu dicantumkan nama responden, karena dalam peneletian ini nama responden tidak diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2014. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Rasiman. 2014. Efektivitas Resource-Based Learning Berbantuan Flip Book Maker Dalam Pembelajaran Matematika SMA, (online) Volume

1 Nomor 2.

(http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/article /view/1676, diunduh 17 November 2015).

Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Tinio, Victoria L. 2002. ICT in Education, (online). ( www.apdip.net/publications/iespprimers/eprimer-edu.pdf , diunduh 20 November 2015).

Gambar

Tabel 3. Skor Koversi
Tabel 8. Data Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Siapa yang harus menjadi pelaku utama di dalam rantai peringatan dini tsunami apakah BPBD Provinsi atau BPBD Kabupaten atau BNPB atau hanya

Pembahasan dimulai dengan penjabaran struktur navigasi sebagai penjelasan dari keterhubungan tiap halaman web yang akan dibuat, lalu rancangan tampilan dan pembuatan database

79 Wawancara dengan M.. Teater juga mampu berfungsi sebagai ekspresi dan mengusung tujuan yang bersumber dari cerminan kondisi dan dampak nilai-nilai sosial. Seperti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemilihan jenis coping stress pada pasien dewasa diabetes melitus tipe 2 yang resilien di Jakarta..

102 Hasil Observasi home visit di rumah peserta didik, 10-11 Desember 2020.. ▪ Mengaji dengan cara dituntun pelan-pelan, menirukan pembinbing Berdasarkan hasil observasi

Hasil penelitian ini menunjukan Rata-rata skor rentang kecemasan sebelum melakukan relaksasi masase punggung yaitu sebesar 43,44 setelah dilakukan relaksasi masase

Artinya guru sudah lebih baik dalam melaksanakan rencana pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan; (b) Sedangkan untuk hasil observasi siswa selama kegiatan belajar

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode multisensori, baik metode Fernald atau Gillingham memiliki kesamaan dalam teknik pengajaran yang merangsang beberapa