• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur Sintaksis Dialek Selaparang sebagai Model Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Sasak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Struktur Sintaksis Dialek Selaparang sebagai Model Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Sasak."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ahmad Mujahid: Analisis Struktur Sintaksis Dialek Selaparang sebagai Model Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Sasak. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur bahasa Sasak dialek Selaparang. mencakup (1) frase, dan (2) kalimat. Dan pengembangan hasil analisis sebagai model pembelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar.

Penelitian ini merupakan Research & Depelovment, dengan pendekatan deskriftif kualiltatif dan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian untuk struktur dialek Selaparang ini adalah Penutur asli bahasa Sasak dialek selaparang. Subyek penelitian tersebar di tiga titik pengamatan yang berada di tiga Kecamatan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive-sampling. Pengumpulan data kebahasaan dilakukan dengan memberikan lembar pertanyaan sebagai instrumen utama dilengkapi teknik penyadapan. Data kebahasaan dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk menemukan struktur frase dan kalimat. Untuk uji model pembelajaran, subjek penelitiannya adalah Siswa Sekolah Dasar Negeri Karang Jangkong, kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Timur yang berjumlah 26 orang siswa. Data uji model dikumpulkan melalui lembar observasi guru, lembar observasi siswa dan test.

Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa: Struktur frase bahasa Sasak dialek Selaparang berstruktur DM (Diterangkan dan Menerangkan). Menurut jenis relasinya, frase ini berelasi posesif dan koordinatif. Dari jenis inti frasenya, bahasa Sasak dialek Selaparang (BSDS) adalah : frase nominal, frase verbal, frase adjektif, frase partikel. Kalimat bahasa Sasak dialek Selaparang (BSDS) berstruktur SPOK. Kalimat menurut bentuknya adalah kalimat tunggal dan kalimat majemuk, dan menurut maknanya adalah kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat seru. (2) Uji model pembelajaran muatan lokal diterapkan pada siswa Sekolah Dasar. Uji model terdiri atas dua siklus, dengan masing-masing siklus 3 tindakan. Siklus 1 diperoleh hasil pretest sebelum tindakan adalah 57. 54 dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 11 orang, dan hasil posttest rata-rata 66.54, dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 22 orang. Siklus II diperoleh hasil pretest sebelum tindakan adalah 66.88 dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 9 orang, dan hasil posttest rata-rata 75.58 dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 24 orang. Dari hasil tersebut, maka model pembelajaran yang disusun layak diterapkan di Sekolah Dasar sebagai model pembelajaran muatan lokal bahasa Sasak.

(2)

ABSTRACT

Ahmad Mujahid: Structural Analysis of Selaparang Dialect as Model of local content Learning of Sasak Language. Thesis. Yogyakarta: Graduate School, State University of Yogyakarta, 2014.

This study aimed to describe the structure of Selaparang dialect of Sasak language. Including, phrases, and sentences. and to developt an analysis model of local content learning in primary school.

This research is a Research & Depelovment (R&D). The subject of research for the structure of this Selaparang dialect is Native Selaparang dialect of Sasak language. Research subjects in three observation that points located in three districts. Selection of informants conducted by purposive-sampling. Linguistic data collection was done with the question sheet, as the main instrument, and equipped tapping technique. Linguistic data in this study were analyzed descriptively, to discover the structure of phrases and sentences. To test the learning model, the subject of research is Primary School Students in Karang Jangkong, Pringgarata district, East Lombok regency, amounting to 26 students. Model test data were collected through teacher's observation sheet, and student's observation and test sheets, .

The results of this Research and development (R&D) shows that: Phrase Structure Selaparang dialect of Sasak language is D M structured (described and Certify). According to the relation type, this phrase relate possessive and coordinative. From the core species phrases Selaparang dialect of Sasak language is: nominal phrases, verbal phrases, adjectival phrase, and particle phrase. The Selaparang dialek of Sasak language sentence are: S P O K structured. According to its shape sentence is, a single sentence and compound sentence, and according to sentence meaning, are sentence of news, said the sentence, the phrase command, and exclamation sentences. (2), Test of model learning applied is to elementary school students. The test model consists of two cycles, with each of 3 measures. Cycle 1, the pretest results before action is 57. 54 with the number of students who completed is 11 people, and the posttest average of 66.54, with the number of students who pass is 22 people. Cycle II, obtained the results of pretest before the measure is 66.88 with the number of students who completed is 9 people, and the posttest average of 75.58 with the number of students who pass is 24 people. From these results, the learning model that arranged, feasible in primary school as model of local content learning.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat belajar Bahasa Inggris (muatan lokal) membaca nyaring pada siswa kelas

digunakan secara baik oleh penutur bahasa Ambai ini, penults merasa perlu untuk membahas pembentukan struktur kalimat bahasa Ambai sebagai upaya penelusuran pengembangan

, DIVA Press, Yogyakarta, 2013, hal.. digunakan dalam mengarungi muatan lokal yang disediakan oleh sekolah diantaranya adalah Bahasa Jawa, ke NU an serta yang pendidikan

Skripsi yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal Fiqih Melalui Kitab Riayatal Himmat Karangan Kyai Haji Ahmad Rifai di MTs Miftahul

Model pembelajaran berbasis saintifik menggunakan alat peraga e pen interaktif dengan muatan kearifan lokal pada era industri 4.0 dapat meningkatan citra positif bahasa

hasil karya sastra dan hasil intelektual masyarakat Jawa; (2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan

Disfemisme merupakan salah satu fenomena kebahasaan yang kerap muncul di tengah masyarakat sebagai penutur bahasa.Salah satunya yaitu masyarakat penutur bahasa Sasak di Desa

Tesis yang berjudul “Potret Pendidikan Karakter Sopan Santun melalui Pembiasaan dan Muatan Lokal Bahasa Jawa di SDN Genenggmulyo 01 Kecamatan Juwana Kabupaten