• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Bahasa dan Automata

Finite State Automata &

Non Finite State Automata

(2)

Finite State Automata

• Model matematika suatu sistem yang menerima input dan output diskrit

• Mesin automata dari bahasa Regular

• Tidak memiliki tempat penyimpanan sehingga kemampuan mengingat

terbatas (contoh: elevator/lift)

• Aplikatif - berguna untuk merancang sistem nyata.

• Aplikasi meliputi : analisis leksikal, text-editor, protokol komunikasi

jaringan (kermit) dan parity checker (pengecek parity).

(3)

Finite State Automata

• FSA atau AH (Automata Hingga)

• didefinisikan sebagai pasangan 5 tupel  M = (Q, ∑, δ, S, F).

Q : himpunan hingga state

∑ : himpunan hingga simbol input (alfabet)

δ : fungsi transisi, menggambarkan transisi state FSA akibat pembacaan

simbol input.

Fungsi transisi ini biasanya diberikan dalam bentuk tabel.

S 

Q : state AWAL

F 

Q : himpunan state AKHIR

Teori Bahasa dan Automata

(4)

Finite State Automata

Contoh :

seorang petani dengan seekor serigala, kambing dan seikat rumput berada

pada suatu sisi sungai. Tersedia hanya sebuah perahu kecil yang hanya dapat

dimuati dengan petani tersebut dengan salah satu serigala, kambing atau

rumput. Petani tersebut harus menyeberangkan ketiga bawaannya kesisi lain

sungai. Tetapi jika petani meninggalkan serigala dan kambing pada suatu

saat, maka kambing akan dimakan serigala. Begitu pula jika kambing

ditinggalkan dengan rumput, maka rumput akan dimakan oleh kambing.

Mungkinkah ditemukan suatu cara untuk melintasi sungai tanpa

(5)

Teori Bahasa dan Automata

Sisi kiri Sisi Kanan Simbol State

PSKR Ø PSKR – Ø SR PK SR – PK SK PR SK – PR KR PS KR – PS PSR K PSR – K PSK R PSK – R PKR S PKR – S PK SR PK – SR PR SK PR – SK PS KR PS – KR K PSR K – PSR R PSK R – PSK S PKR S – PKR SKR P SKR – P P SKR P – SKR Ø PSKR Ø – PSKR

Sisi kiri Sisi Kanan Simbol State

PSKR Ø PSKR – Ø SR PK SR – PK PSR K PSR – K PSK R PSK – R PKR S PKR – S PK SR PK – SR K PSR K – PSR R PSK R – PSK S PKR S – PKR Ø PSKR Ø – PSKR

Dari 16 kemungkinan kombinasi state , hanya 10 state yang

memenuhi syarat. 16 kemungkinan kombinasi state

(6)

PKSR - Ø SR - PK PSR - K R - PKS S- PKR PKR - S PKS - R K - PSR PK - SR Ø - PKSR PK PK P P PS PS PR PR PK PK PK PK PS PS PR PR P P PK PK Diagram Transisi

(7)

Deterministic FSA

Ada dua jenis FSA :

• Deterministic finite automata (DFA)

• Non deterministik finite automata.(NFA)

• DFA : transisi state FSA akibat pembacaan sebuah simbol bersifat tertentu.

δ : Q  ∑ Q

• NFA : transisi state FSA akibat pembacaan sebuah simbol bersifat tak

tentu.

δ : Q  ∑  2

Q

Teori Bahasa dan Automata

(8)

Deterministic Finite Automata

Deterministic finite automata (DFA)  M = (Q, ∑, δ, S, F),

dimana :

Q : himpunan state/kedudukan

∑ : himpunan simbol input

∂ : fungsi transisi, dimana ∂

Q x ∑  Q

S : State awal (initial state)

F : himpunan state akhir (Final State)

(9)

Deterministic Finite Automata

Teori Bahasa dan Automata

∑= {a, b} δ a b S = q0 q0 q0 q1 F = {q0, q1} q1 q0 q2 q2 q2 q2 DFA : Q = {q0, q1, q2}

δ diberikan dalam tabel berikut :

q0 q1 q2 a b a b a b L(M) = {abababaa, aaaabab,aabababa,…} 7 March 2013 9

(10)

Deterministic Finite Automata

Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima DFA di atas : abababaa, aaaabab , aaabbaba

Jawab :

δ (q0,abababaa)  δ (q0,bababaa)  δ (q1,ababaa)  δ (q0,babaa)  δ (q1,abaa)  δ (q0,baa)  δ (q1,aa)  δ (q0,a)  q0

Tracing berakhir di q0 (state AKHIR)  kalimat abababaa diterima

Kesimpulan :

Sebuah kalimat diterima oleh DFA di atas jika tracingnya berakhir di salah satu state AKHIR.

(11)

Non Deterministic Finite Automata

Non Deterministic finite automata (NFA)  M = (Q, ∑, δ, S, F),

dimana :

Q : himpunan state/kedudukan

∑ : himpunan simbol input

∂ : fungsi transisi, dimana ∂

Q x (∑ ⋃

)  P(Q)

P(Q) : set of all subsets of Q

S : State awal (initial state)

F : himpunan state akhir (Final State)

Language  L(M) : (x| ∂(S,x) di dalam F)

Teori Bahasa dan Automata

(12)

Non Deterministic Finite Automata

∑= {a, b,c} δ a b c S = q0 Q 0 {q0 , q 1} {q0 , q2 } {q0 , q3 } F = {q4} q 1 {q1 , q4 } {q1 } {q 1} q 2 {q2 } {q 2, q4 } {q 2} q3 {q3 } {q3 } {q 3, q4 } q 4    0 0 0 102034 114 1122242333

Berikut ini sebuah contoh NFA (Q, ∑, δ, S, F). dimana : Q = {q 0, q1 , q2 ,q3 , q4 }

(13)

Teori Bahasa dan Automata ∑= {a, b,c} δ a b c S = q0 q 0 {q0 , q 1} {q0 , q2 } {q0 , q3 } F = {q4 } q 1 {q1 , q4 } {q1 } {q 1} q 2 {q2 } {q 2, q4 } {q 2} q3 {q3 } {q3 } {q 3, q4 } q 4    q1 q4 a,b,c a a,b,c c b a c b a,b,c a,b,c L(M) = {aabb,…} q1 q0 q3 q2 7 March 2013 13

(14)

Sebuah kalimat di terima NFA jika :

Salah satu tracing-nya berakhir di state AKHIR, atau

himpunan state setelah membaca string tersebut mengandung state AKHIR Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima NFA di atas :

ab, abc, aabc, aabb Jawab:

δ(q0 ,ab)  δ(q0,b)  δ(q1 ,b)  {q0, q2}  {q1 } = {q0 , q1 , q2}

Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR  kalimat ab tidak diterima

δ(q0 ,abc)  δ(q0 ,bc)  δ(q1 ,bc)  { δ(q0 ,c)  δ(q2 ,c)}δ(q1 , c) {{ q0 , q3 }{ q2 }}{ q1 } = {q0 , q1 , q2 ,q3 }

(15)

Ekuivalensi Antar Deterministic Finite Automata

• Dua DFA M1 dan M2 dinyatakan ekivalen apabila L(M1) =

L(M2)

Teori Bahasa dan Automata

q1 q0 q0 M2 M1 0 0 0 7 March 2013 15

(16)

Reduksi Jumlah State Pada FSA

• Reduksi dilakukan untuk mengurangi jumlah state tanpa mengurangi

kemampuan untuk menerima suatu bahasa seperti semula (efisiensi)

• State pada FSA dapat direduksi apabila terdapat useless state

(17)

Reduksi Jumlah State Pada FSA

Pasangan State dapat dikelompokkan berdasarkan:

• Distinguishable State (dapat dibedakan)

Dua state p dan q dari suatu DFA dikatakan indistinguishable apabila:

δ(q,w) 

F dan δ(p,w)

F atau δ(q,w)

F dan δ(p,w)

F

untuk semua w

 S*

• Indistinguishable State ( tidak dapat dibedakan)

Dua state p dan q dari suatu DFA dikatakan distinguishable jika ada string w S* hingga:

δ(q,w) 

F dan δ(p,w)

F

Teori Bahasa dan Automata

(18)

Reduksi Jumlah State Pada FSA - Relasi

Pasangan dua buah state memiliki salah satu kemungkinan :

distinguishable atau indistinguishable tetapi tidak kedua-duanya. Dalam

hal ini terdapat sebuah relasi :

Jika p dan q indistinguishable, dan q dan r indistinguishable maka p, r indistinguishable dan

p,q,r indistinguishable

Dalam melakukan eveluasi state, didefinisikan suatu relasi : Untuk Q yg

merupakan himpunan semua state

– D adalah himpunan state-state distinguishable, dimana D  Q – N adalah himpunan state-state indistinguishable, dimana N  Q – maka x  N jika x  Q dan x  D

Teori Bahasa dan Automata

(19)

Reduksi Jumlah State Pada FSA – Step

Hapuslah semua state yg tidak dapat dicapai dari state awal (useless state) Buatlah semua pasangan state (p, q) yang distinguishable, dimana

p  F dan q F. Catat semua pasangan-pasangan state tersebut. Cari state lain yang distinguishable dengan aturan:

“Untuk semua (p, q) dan semua a  ∑, hitunglah δ (p, a) = pa dan δ (q, a) = qa . Jika pasangan (pa, qa) adalah pasangan state yang distinguishable maka pasangan (p, q) juga termasuk pasangan yang distinguishable.

Semua pasangan state yang tidak termasuk sebagai state yang distinguishable merupakanstate-state indistinguishable.

• Beberapa state yang indistinguishable dapat digabungkan menjadi satu state. • Sesuaikan transisi dari state-state gabungan tersebut.

Teori Bahasa dan Automata

(20)

Reduksi Jumlah State Pada FSA – Contoh

q2 q0 q1 1 0 q4 1 1 0,1 q3 0 0 0 1 q5 0 1 Sebuah Mesin DFA

Lakukan Reduksi state pada DFA diatas?

(21)

Reduksi Jumlah State Pada FSA – Step

State q5 tidak dapat dicapai dari state awal dengan jalan apapun (useless state).

Hapus state q5

Catat state-state distinguishable, yaitu :

q4  F sedang q0, q1, q2, q3 F sehingga pasangan

(q0, q4) (q1, q4) (q2, q4) dan (q3, q4) adalah distinguishable.

Pasangan-pasangan state lain yang distinguishable diturunkan berdasarkan pasangan dari langkah 2, yaitu :

– Untuk pasangan (q0, q1)

δ(q0, 0) = q1 dan δ(q1, 0) = q2  belum teridentifikasi δ(q0, 1) = q3 dan δ(q1, 1) = q4  (q3, q4) distinguishable maka (q0, q1) adalah distinguishable.

– Untuk pasangan (q0, q2)

δ(q0, 0) = q1 dan δ(q2, 0) = q1  belum teridentifikasi δ(q0, 1) = q3 dan δ(q2, 1) = q4  (q3, q4) distinguishable maka (q0, q2) adalah distinguishable.

Teori Bahasa dan Automata

(22)

Reduksi Jumlah State Pada FSA – Step

Setelah diperiksa semua pasangan state maka terdapat state-state yang

distinguishable : (q0,q1), (q0,q2), (q0,q3), (q0,q4), (q1,q4), (q2,q4), (q3,q4)

Karena berdasarkan relasi-relasi yang ada, tidak dapat dibuktikan (q1, q2), (q1, q3) dan (q2, q3) distinguishable, sehingga disimpulkan pasangan-pasangan state

tersebut indistinguishable.

• Karena q1 indistinguishable dengan q2, q2 indistinguishable dengan q3, maka dapat disimpulkan q1, q2, q3 saling indistinguishable dan dapat dijadikan satu state.

• Berdasarkan hasil diatas maka hasil dari DFA yang direduksi menjadi:

q1,2,3

q0 0 , 1 q4

0

1

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya proses penyisipan citra watermark pada citra yang telah dikembangkan oleh Coltuc dan Chassery, penyisipan citra watermark ( payload ) pada audio pun dilakukan

Material Requirement Planning (MRP) merupakan perencanaan kebutuhan bahan baku dalam proses produksi sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan

Di dalam mempelajari Ilmu Hubungan Internasional, penstudi juga harus mengetahui siapa pihak pihak yang terlibat dalam Hubungan Internasional tersebut, dan juga harus

Sebuah metode prosedur atau proses yang digunakan sebagai pengiriman mekanisme untuk menyediakan barang-barang tertentu atau jasa kepada pelanggana. Sistem bisnis adalah

Berorientasi objek (O-O) analisis dan desain adalah pendekatan yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan dari sistem yang harus berubah dengan cepat dalam

” PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN, TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN FATWA MUI TENTANG KEHARAMAN BUNGA BANK TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN

Data dari penelitian ini adalah register variabel; antara lain field, tenor, dan mode dari dialog-dialog yang digunakan oleh Liz, Stephen, David, dan Felipe di

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan nilai tukar yang berlaku pada tanggal