• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS TINGKAT PELAYANAN. Andytia Pratiwi 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS TINGKAT PELAYANAN. Andytia Pratiwi 1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Andytia Pratiwi

1)

Abstract

This study aims to identify patterns of movement in Pringsewu District and analyzing the handling needs of the road network in the Pringsewu District in 2014, 2019, 2024 and 2039 based on VC ratio through 4 stages of transportation modeling using tranplan software. To support this analy-sis, also conducted research about level of service in Pringsewu District based on public percep-tion as road users. The primary data was obtained through a survey of LHR and road user per-ception survey conducted through questionnaires. Secondary obtained through relevant institu-tions. The result of analysis is a pattern of movement in 2014, 2019, 2024 and 2039 is almost the same. For 2024 year, road handling by building the North Ring Road considered to necessary be-cause VC Ratio of some streets ≥ 0.9. Road handling in 2039 by increased capacity through widening of the road. Based on the user's perception, level of road service in Pringsewu District is good enough. Level of road sservice in the Pringsewu District highly influenced by accessibility, mobility, safety and road conditions.

Keywords:Level of Service, Transportation Modeling, Road Handling Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pergerakan di Kabupaten Pringsewu dan men-ganalisis kebutuhan penanganan jaringan jalan di wilayah Kabupaten Pringsewu pada tahun 2014, 2019, 2024 dan 2039 berdasarkan nilai VC Rasio melalui pemodelan transportasi 4 tahap menggu-nakan bantuan software tranplan. Untuk mendukung analisis tersebut, dilakukan pula penelitian mengenai tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Pringsewu berdasarkan persepsi masyarakat seba-gai pengguna jalan. Data primer diperoleh melalui survei LHR dan survei persepsi pengguna jalan dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui instansi terkait. Dari hasil analisis diperoleh pola pergerakan pada tahun 2014, 2019, 2024 dan 2039 yang hampir serupa. Pada tahun 2024 alternatif penanganan jalan melalui pembangunan Jalan Lingkar Utara Kabupaten Pringsewu dianggap perlu dilakukan mengingat nilai VC Rasio beberapa ruas jalan su-dah ≥ 0,9. Penanganan jalan di tahun 2039 yaitu dengan peningkatan kapasitas melalui pelebaran jalan. Berdasarkan persepsi pengguna jalan, tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Pringsewu adalah cukup baik. Tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Pringsewu sangat dipengaruhi oleh ak-sesibilitas, mobilitas, keselamatan dan kondisi jalan.

Kata kunci: Tingkat Pelayanan Jalan, Pemodelan Transportasi, Penanganan Jalan. 1. PENDAHULUAN

Sebagai daerah otonomi baru, Pringsewu berpotensi berkembang dengan cepat (BPS Pringsewu, 2013). Hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya pergerakan orang dan barang. Pada titik-titik tertentu akan terjadi penurunan tingkat pelayanan jalan (level of service) yang secara teknis ditandai dengan meningkatnya nilai VC Rasio. Nilai VC Rasio menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak, nilai tersebut juga digunakan sebagai ukuran dalam penanganan masalah jalan dan lalu lintas. Dari sisi non teknis tingkat pelayanan jalan juga dapat ditinjau dari sudut

pan-1Mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Lampung. Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No 1 Gedong Meneng, Bandar Lampung. (email : andytia_pratiwi@yahoo.com)

(2)

dang publik selaku pengguna jalan, dimana tentu terdapat kondisi-kondisi jalan yang di-inginkan dan menjadi dasar penentuan tingkat pelayanan jalan, misalnya kondisi jalan yang baik (tidak ada lubang), tidak macet (lancar setiap waktu), dapat digunakan sepan-jang tahun (tidak banjir waktu musim hujan), dan lain-lain.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer untuk kebutuhan validasi diperoleh melalui survei LHR pada beberapa ruas jalan di Kabupaten Pringsewu yang mewakili yaitu Jl. Ahmad Yani dan Jl. Jendral Sudirman yang mewakili jalan na-sional, Jl. K.H. Gholib yang mewakili jalan provinsi dan Jl. Kesehatan yang mewakili jalan kabupaten (Dinas PU Pringsewu, 2011). Analisis data menggunakan perhitungan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 untuk jalan perkotaan (Dirjen Bi-namarga, 1997).

Untuk mengetahui persepsi pengguna jalan terhadap tingkat pelayanan jalan di Kabu-paten Pringsewu dilakukan survei melalui penyebaran kuesioner. Objek penelitian yang dipilih yaitu Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu. Jumlah responden dalam survei ini yaitu sebanyak 100 orang. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif.

Perencanaan transportasi dilakukan melalui pemodelan transportasi 4 tahap yang terdiri dari model bangkitan perjalanan, model sebaran perjalanan, model pemilihan moda, dan model pemilihan rute/pembebanan jaringan. Daerah penelitian dibagi menjadi 11 zona, yaitu 8 zona internal dan 3 zona eksternal dengan rincian zona internal adalah kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu dan zona eksternal adalah daerah luar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pringsewu seperti yang ditampilkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Zona

No. Zona Nama Zona

1 Kecamatan Pringsewu 2 Kecamatan Sukoharjo 3 Kecamatan Gadingrejo 4 Kecamatan Ambarawa 5 Kecamatan Pagelaran 6 Kecamatan Banyumas 7 Kecamatan Adiluwih 8 Kecamatan Pardasuka

No. Zona Nama Zona

9 Kabupaten Tanggamus

10 Kabupaten Lampung Tengah

11 Kabupaten Pesawaran

(Sumber : Dishub Pringsewu, 2011)

Data yang digunakan dalam pemodelan transportasi berupa data sekunder yang bersumber dari instansi terkait, diantaranya data Matrik Asal Tujuan (MAT) Kabupaten Pringsewu Tahun 2011, data geometrik per ruas jalan di Kabupaten Pringsewu, peta sistem jaringan jalan Kabupaten Pringsewu, dan data demografi dan geografi Kabupaten Pringsewu dan beberapa kabupaten di sekitarnya (Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Pesawaran). Dalam analisis pembebanan jaringan digunakan alat bantu berupa software Tranplan. Dari hasil pembebanan kemudian dapat diidentifikasi kinerja jaringan jalan pada tahun dasar dan tahun-tahun rencana yang dinyatakan dalam VC rasio (Volume to Capacity Ratio). Perkiraan kinerja jaringan jalan Kabupaten Pringsewu selanjutnya digunakan dalam merencanakan alternatif penanganan yang dibutuhkan untuk pengembangan transportasi Kabupaten Pringsewu.

(3)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kinerja Beberapa Ruas Jalan di Kabupaten Pringsewu

Dari perhitungan yang telah dilakukan (berdasarkan MKJI 1997) diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Arus Lalu Lintas (Q) Ruas Jalan Kabupaten Pringsewu

No. Nama Jalan Arus Rata-rata Arus Puncak

kend/jam smp/jam Pukul kend/jam smp/jam

1. Jl. Ahmad Yani 4863 2499 07.00-08.00 5217 2682

2. Jl. Jend. Sudirman 4259 2204 07.00-08.00 4612 2382

3. Jl. K.H. Gholib 4730 2409 07.00-08.00 4990 2532

4. Jl. Kesehatan 3623 1820 07.00-08.00 3783 1894

(Sumber : Pratiwi, 2014)

Model Bangkitan Perjalanan di Kabupaten Pringsewu

Sumber data untuk model bangkitan berupa data sekunder yang terdiri dari data Matrik Asal Tujuan (MAT) 2011, Pringsewu dalam Angka, Lampung Tengah dalam Angka (BPS Lampung Tengah, 2013), Tanggamus dalam Angka (BPS Tanggamus, 2013) dan Pesawaran dalam Angka ((BPS Pesawaran, 2013)) berupa data demografi, goegrafi, sosial ekonomi, dan lain-lain di Kabupaten terkait (BPS Lampung, 2011). Metode yang digunakan yaitu regresi linier berganda.

Setelah melakukan beberapa kali analisis regresi, diperoleh variabel yang paling bergaruh terhadap pertumbuhan pergerakan (permintaan perjalanan) adalah jumlah pen-duduk dan luas wilayah yang diwujudkan dalam persamaan :

YBangkitan = 5898,0159 + 0,0081803 penduduk - 0,029981 luas wilayah

YTarikan = 5727,8219 + 0,0094797 penduduk - 0,031437 luas wilayah

Untuk prediksi digunakan angka pertumbuhan sebesar 1,19% (Kab.Pringsewu); 1,18% (Kab. Tanggamus); 1,13% (Kab. Lampung Tengah) dan 1,41% (Kab.Pesawaran) (BPS Provinsi Lampung, 2010 ). Dari persamaan regresi dan angka pertumbuhan diperoleh bangkitan dan tarikan tahun 2014,2019,2024 dan 2039.

Model Sebaran Perjalanan di Kabupaten Pringsewu Tabel 3. Matrik Asal Tujuan (MAT) Tahun 2011 (orang/hari)

ZONA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2296 2116 1406 647 475 248 319 1169 333 1038 2 3646 1465 441 486 283 223 211 120 54 238 3 3147 688 2444 847 891 747 471 42 49 385 4 1585 388 1548 1038 568 475 481 163 151 291 5 684 374 709 655 572 174 187 49 72 191 6 603 123 708 574 529 397 212 311 198 204 7 912 177 583 416 433 602 495 147 381 222 8 1012 241 718 497 331 294 474 148 217 401 9 1239 66 47 113 64 167 59 139 151 297 10 140 92 140 125 155 138 236 72 165 217 11 642 156 406 205 177 115 146 511 819 162

(Sumber : Dishub Pringsewu, 2011)

Metode yang digunakan dalam model sebaran perjalanan adalah metode Iterasi Furness sehingga dengan menggunakan MAT Kabupaten Pringsewu tahun 2011 dan data bangki-tan/tarikan perjalanan untuk tahun dasar dan tahun rencana maka diperoleh MAT tahun 2014, 2019, 2024 dan 2039.

(4)

Tabel 4. Matrik Asal Tujuan Tahun 2014 (orang/hari) ZONA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 0 1969 786 705 433 357 235 282 373 203 1060 2 1819 0 1148 465 685 449 452 393 80 70 510 3 867 689 0 1422 661 781 835 485 16 34 458 4 614 545 941 0 1136 699 746 695 84 149 486 5 457 906 744 922 0 1215 471 467 44 123 551 6 396 291 731 797 982 0 1056 518 274 332 577 7 522 365 522 501 698 1091 0 1053 112 556 546 8 578 500 645 598 534 533 1097 0 113 317 987 9 487 94 29 93 72 208 94 205 0 151 503 10 52 123 82 97 161 161 353 99 81 0 344 11 525 460 519 351 407 297 481 1552 900 337 0 (Sumber : Pratiwi, 2014)

Tabel 5. Matrik Asal Tujuan Tahun 2019 (orang/hari)

ZONA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 0 1949 784 695 429 351 231 276 421 258 1072 2 1818 0 1160 464 689 445 445 391 93 90 525 3 874 694 0 1435 668 781 829 488 17 46 475 4 610 543 946 0 1133 692 730 692 98 193 495 5 456 907 751 925 0 1205 465 466 50 160 563 6 388 290 722 779 964 0 1021 509 307 423 581 7 505 357 513 489 683 1057 0 1026 125 704 547 8 569 491 641 590 526 523 1065 0 129 406 998 9 545 105 32 105 78 232 104 227 0 221 575 10 71 168 111 133 222 219 473 135 127 0 483 11 526 467 528 356 413 298 478 1561 1034 441 0 (Sumber : Pratiwi, 2014)

Tabel 6. Matrik Asal Tujuan Tahun 2024 (orang/hari)

ZONA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 0 1926 780 685 425 344 224 272 468 318 1088 2 1816 0 1168 466 688 442 436 393 105 111 539 3 880 701 0 1447 675 783 823 489 20 59 489 4 606 543 950 0 1131 683 717 685 108 240 508 5 456 911 758 924 0 1199 457 463 57 199 578 6 380 282 715 766 948 0 986 497 340 518 583 7 494 349 504 476 667 1021 0 994 139 856 544 8 559 485 638 582 523 511 1033 0 143 497 1007 9 599 117 36 116 87 254 112 250 0 303 653 10 90 214 144 169 284 278 597 171 185 0 634 11 531 470 539 359 417 299 476 1574 1175 553 0 (Sumber : Pratiwi, 2014)

Tabel 7. Matrik Asal Tujuan Tahun 2039 (orang/hari)

ZONA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 0 1860 773 660 409 323 206 260 614 509 1132 2 1810 0 1200 464 692 433 417 386 143 187 583 3 900 723 0 1486 697 786 804 499 30 96 544 4 599 537 962 0 1123 658 674 667 146 393 540 5 455 914 780 926 0 1171 435 460 77 331 629 6 355 266 691 721 898 0 881 461 436 811 595 7 453 323 479 439 617 921 0 909 173 1313 544 8 533 464 624 554 499 476 937 0 184 791 1040 9 771 151 48 149 115 319 137 318 0 650 911 10 154 368 255 292 486 466 974 292 431 0 1175 11 547 488 571 371 434 302 467 1608 1659 957 0 (Sumber : Pratiwi, 2014)

(5)

Dari model sebaran perjalanan yang ditunjukkan melalui matrik asal tujuan diatas, diper-oleh hasil bahwa pola pergerakan tahun 2014 – 2039 di wilayah Kabupaten Pringsewu cenderung tetap hanya dari segi kuantitas secara menyeluruh, pergerakan yang cukup be-sar terjadi dari zona 1 (Kecamatan Pringsewu) menuju zona 2 (Kecamatan Sukoharjo) dan sebaliknya dari Kecamatan Sukoharjo ke Kecamatan Pringsewu, kemudian dari zona 3 (Kecamatan Gadingrejo) ke zona 4 (Kecamatan Ambarawa), dari zona 2 (Kecamatan Sukoharjo) ke zona 3 (Kecamatan Gadingrejo), dari zona 4 (Kecamatan Ambarawa) ke zona 5 (Kabupaten Pagelaran), dari zona 5 (Kecamatan Pagelaran) ke zona 6 (Kecamatan Banyumas), dari zona 7 (Kecamatan Adiluwih) ke zona 6 (Kecamatan Banyumas), dan dari zona 8 (Kecamatan Pardasuka) ke zona 7 (Kecamatan Adiluwih).

Terjadi peningkatan pergerakan dari tahun ketahun. Pergerakan intra zona (arus lokal) terus menurun dari tahun 2014 sampai tahun 2039 sementara jumlah arus menerus justru mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah arus menerus dari tahun ketahun ini me-nunjukkan semakin banyaknya pergerakan yang masuk/keluar Kabupaten Pringsewu hanya untuk waktu yang singkat dan tidak menetap, misalnya hanya untuk bekerja atau bersekolah. Disamping itu, letak Kabupaten Pringsewu yang menjadi penghubung beber-apa Kabupaten dalam Provinsi Lampung, menjadikan jumlah arus menerus/through traf-fic di Kabupaten ini cukup tinggi dan terus meningkat.

Model Pemilihan Rute/Pembebanan Jaringan

Model pendekatan pembebanan yang digunakan adalah User Equilibrium. Dengan meng-gunakan MAT Kabupaten Pringsewu tahun 2014 dilakukan pembebanan perjalanan pada model jaringan jalan Kabupaten Pringsewu Tahun 2011. Hasil pembebanan pada tahun 2014 untuk 4 jalan yang mewakili kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan dalam MKJI yang hasilnya ditampilkan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan Perhitungan MKJI dan Simulasi Tranplan

No Nama Jalan

Arus Lalu Lintas

Selisih (%) Survei Lapangan Simulasi Tranplan 1. Jl. Ahmad Yani 2682 3450 22,26 2. Jl. Jendral Sudirman 2382 2577 7,57 3. Jl. K.H. Gholib 2532 6915 63,38 4. Jl. Kesehatan 1894 3883 51,22 (Sumber : Pratiwi, 2014)

Umumnya, faktor koreksi/tingkat kesalahan yang masih dapat diterima dalam perencanaan pemodelan transportasi berkisar 20% - 25%. Dalam perhitungan yang telah dilakukan, Jl. K.H Gholib dan Jl. Kesehatan memiliki selisih melebihi 25%. Selisih yang cukup signifikan ini mungkin disebabkan tidak akuratnya data Matrik Asal Tujuan (MAT). Sebagaimana diketahui bahwa dalam pembebanan jaringan digunakan data sekunder Matrik Asal Tujuan (MAT) yang bersumber dari Tatralok Kabupaten Pringsewu tahun 2011.

Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kabupaten Pringsewu Tahun 2014

Pada Gambar 1 dapat diidentifikasi kinerja ruas jalan di Kabupaten Pringsewu berdasarkan nilai VC Rasio. Walaupun masih didominasi oleh nilai VC Rasio dibawah 0,6 namun terdapat beberapa ruas jalan yang memiliki nilai VC Rasio yang mendekati 1 dan bahkan melebihi nilai 1. Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Pringsewu dengan Kecamatan Sukoharjo memiliki nilai VC rasio diatas 1, begitu pula untuk beberapa segmen jalan kabupaten dan jalan nasional yang menghubungkan Keca-matan Pringsewu dengan KecaKeca-matan Gadingrejo juga memiliki nilai VC rasio diatas 1.

(6)

Bentuk penanganan jalan pada tahun 2014 yaitu melalui peningkatan kapasitas dengan cara pelebaran jalan untuk setiap segmen jalan dengan nilai VC rasio > 0,9.

Gambar 1. VCR Setiap Ruas Jalan Hasil Pembebanan Tahun 2014.

Setelah dilakukan peningkatan kapasitas pada segmen jalan dengan nilai VC Rasio diatas 0,9; kembali dilakukan pembebanan MAT 2014 untuk mengetahui hasil penanganan jalan yang telah dilakukan. Hasilnya yaitu nilai VC Rasio menurun cukup signifikan dari > 0,9 menjadi berkisar diangka 0,5 – 0,8.

Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kabupaten Pringsewu Tahun 2019

Pembebanan jaringan jalan untuk tahun 2019 menggunakan MAT tahun 2019 dan data jaringan jalan 2014 setelah dilakukan penanganan. Dari hasil pembebanan jaringan, maka akan dilakukan penangangan jalan jangka pendek (kurun waktu 5 tahun) apabila diper-lukan. Secara keseluruhan nilai VC Rasio untuk pembebanan tahun 2019 masih berkisar antara 0 – 0,8 sehingga dianggap belum perlu dilakukan kegiatan penanganan jalan.

V/C < 0,6 0,6 = V/ C < 0,7 0,7 = V/C < 0,8 0,8 = V/ C < 0,9 0,9 = V/ C = 1 V/C > 1 408 215 ZONA 10 ZONA 9 ZONA 11 ZONA 8 ZONA 4 ZONA 3 ZONA 1 ZONA 5 ZONA 6 ZONA 7 504 ZONA 2 124 811 817 801 8 816 812 814 815 819 813 818 810 805 803 808 806 804 809 807 802 419 421 423 4 425 424 422 418 416 513 410 403 402 401 417 420 415 107 101 414 413 407 503 502 411 412 409 406 404 405 307 314 315316 323 329 333 313 312 311 309 317 318 319 320 325 327 331 332 321 324 326328 322 3 308 306 305 304 302 303 301 1 5 103 529 528 526 524 527 515 517 523 518 510 511 506 508 514 501 520 512 507 516 521 522 530 535 531 533 534 602 532 117 120 115 109 111 126 123 121 118 122 127 131 129 130 128 114 125 106 108 104 105 113 110 525 116 102 6 605 607 611 610 612 616 621 622 617 604 603 608 601 613 609 606 615 619 623 201 206 204 208 614 618 620 212 211 216 218 223 214 217 222 203 205 210 213 219 209 221 220 207 202 703 701 702 706 713 714 709 707 710 712 715 711 716 708 704 7 2 330 509 505 132 133 134 136 137 138 139 224 225 226 227 228 229 230 231 232 717 718 233 234 719 335 334 336 337 338 426 427 428 429 430 431 432 433 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 624 625 626 627 720 705 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 820 9 10 821 11 822 628 434 435 436 823 135 119 2014 KETERANGAN VC RATIO 0.55 0.55 0.55 0.67 0.67 112 0.49 0.49 0.06 0.06 0.44 0.04 0.67 0.44 0.04 1.64 0.03 0.67 0.06 1.04 0.61 0.27 1.25 0.61 0.24 0.03 1.29 0.040.28 0.57 0.57 0.29 0.06 0.26 0.54 1.11 1.31 0.33 1.31 0.05 0.05 1.310.020.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.33 0.33 0.33 0.48 0.48 0.480.48 1.02 0.08 0.56 0.08 0.56 1.021.02 1.02 1.02 1.02 1.021.58 0.02 0.56 0.86 0.860.86 0.03 0.48 0.48 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.32 0.16 0.16 0.16 0.65 0.65 0.65 0.80 0.02 0.55 0.55 0.60 0.48 0.12 0.12 0.12 0.55 0.32 0.01 0.320.320.320.320.32 0.32 0.32 0.02 0.39 0.55519 0.39 0.550.55 0.55 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.02 0.53 0.17 0.17 0.33 0.38 0.05 0.16 0.16 0.16 0.05 0.16 0.33 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82 0.02 0.36 0.36 0.01 0.02 0.81 0.81 0.810.81 0.81 0.81 0.81

(7)

V/C < 0,6 0,6 = V/C < 0,7 0,7 = V/ C < 0,8 0,8 = V/C < 0,9 0,9 < V/C < 1 V/C > 1 408 215 ZONA 10 ZONA 9 ZONA 11 ZONA 8 ZONA 4 ZONA 3 ZONA 1 ZONA 5 ZONA 6 ZONA 7 504 ZONA 2 124 811 817 801 8 816 812 814 815 819 813 818 810 805 803 808 806 804 809 807 802 419 421 423 4 425 424 422 418 416 513 410 403 402 401 417 420 415 107 101 414 413 407 503 502 411 412 409 406 404 405 307 314 315 316 323 329 333 313 312 311 309 317 318 319 320 325 327 331 332 321 324 326328 322 3 308 306 305 304 302 303 301 1 5 103 529 528 526 524 527 515 517 523 518 510 511 506 508 514 501 520 512 507 516 521 522 530 535 531 533 534 602 532 117 120 115 109 111 126 123 121 118 122 127 131 129 130 128 114 125 106 108 104 105 113 110 525 116 102 6 605 607 611 610 612 616 621 622 617 604 603 608 601 613 609 606 615 619 623 201 206 204 208 614 618 620 212 211 216 218 223 214 217 222 203 205 210 213 219 209 221 220 207 202 703 701 702 706 713 714 709 707 710 712 715 711 716 708 704 7 2 330 509 505 132 133 134 136 137 138 139 224 225 226 227 228 229 230 231 232 717 718 233 234 719 335 334 336 337 338 426 427 428 429 430 431 432 433 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 624 625 626 627 720 705 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 820 9 10 821 11 822 628 434 435 436 823 135 119 2019 KETERANGAN VC RATIO 112 0.58 0.58 0.58 0.58 0.580.580.58 0.70 0.70 0.70 0.70 0.03 0.75 0.920.92 0.15 0.83 0.83 0.85 0.15 0.07 0.22 0.85 0.83 0.22 0.52 0.65 0.65 0.36 0.05 0.36 0.36 0.36 0.36 0.05 0.88 0.02 0.71 0.71 0.71 0.71 0.47 0.47 0.47 0.47 0.47 0.47 0.37 0.70 0.37 0.84 0.41 0.41 0.700.700.700.70 0.70 0.70 0.74 0.82 0.02 0.820.820.02 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.16 0.16 0.16 0.28 0.68 0.68 0.68 0.84 0.02 0.28 0.90 0.28 0.42 0.42 0.42 0.28 0.47 0.28 0.28 0.28 0.010.28 0.280.28 0.280.02 0.27 0.585190.58 0.58 0.58 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.02 0.50 0.15 0.15 0.41 0.05 0.05 0.09 0.09 0.09 0.24 0.09 0.81 0.27 0.27 0.01 0.81 0.81 0.81 0.81 0.02 0.80 0.80 0.800.80 0.80 0.80 0.80 0.02

Gambar 18. VCR Setiap Ruas Jalan Hasil Pembebanan Tahun 2019

Gambar 2. VCR Setiap Ruas Jalan Hasil Pembebanan Tahun 2019.

Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kabupaten Pringsewu Tahun 2024

Gambar 3. VCR Setiap Ruas Jalan Hasil Pembebanan Tahun 2024. V/ C < 0,6 0,6 < V/C < 0,7 0,7 < V/ C < 0,8 0,8 < V/ C < 0,9 0,9 < V/ C < 1 V/ C > 1 408 215 ZONA 10 ZONA 9 ZONA 11 ZONA 8 ZONA 4 ZONA 3 ZONA 1 ZONA 5 ZONA 6 ZONA 7 504 ZONA 2 124 811 817 801 8 816 812 814 815 819 813 818 810 805 803 808 806 804 809 807 802 419 421 423 4 425 424 422 418 416 513 410 403 402 401 417 420 415 107 101 414 413 407 503 502 411 412 409 406 404 405 307 314 315 316 323 329 333 313 312 311 309 317 318 319 320 325 327 331 332 321 324 326328 322 3 308 306 305 304 302 303 301 1 5 103 529 528 526 524 527 515 517 523 518 510 511 506 508 514 501 520 512 507 516 521 522 530 535 531 533 534 602 532 117 120 115 109 111 126 123 121 118 122 127 131 129 130 128 114 125 106 108 104 105 113 110 525 116 102 6 605 607 611 610 612 616 621 622 617 604 603 608 601 613 609 606 615 619 623 201 206 204 208 614 618 620 212 211 216 218 223 214 217 222 203 205 210 213 219 209 221 220 207 202 703 701 702 706 713 714 709 707 710 712 715 711 716 708 704 7 2 330 509 505 132 133 134 136 137 138 139 224 225 226 227 228 229 230 231 232 717 718 233 234 719 335 334 336 337 338 426 427 428 429 430 431 432 433 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 624 625 626 627 720 705 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 820 9 10 821 11 822 628 434 435 436 823 135 119 2024 KETERANGAN VC RATIO 112 0.65 0.65 0.65 0.650.650.650.65 0.71 0.71 0.71 0.71 0.03 0.76 0.93 0.22 0.86 0.86 0.86 0.14 0.79 0.220.35 0.79 0.56 0.35 0.69 0.69 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.05 0.05 0.93 0.02 0.80 0.80 0.80 0.80 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.40 0.40 0.75 0.750.750.750.75 0.75 0.75 0.88 0.43 0.43 0.790.030.90 0.900.90 0.03 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.16 0.16 0.16 0.28 0.69 0.69 0.69 0.84 0.02 0.29 0.90 0.42 0.29 0.29 0.42 0.42 0.28 0.28 0.28 0.28 0.01 0.36 0.360.360.360.02 0.29 519 0.65 0.65 0.65 0.65 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.290.020.49 0.18 0.18 0.40 0.05 0.05 0.09 0.09 0.09 0.09 0.27 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82 0.45 0.45 0.45 0.02 0.81 0.81 0.810.81 0.81 0.81 0.81 0.02 0.93

(8)

Pembebanan jaringan jalan untuk tahun 2024 adalah dengan menggunakan MAT tahun 2024 dan data jaringan jalan tahun 2019. Dari hasil pembebanan jaringan ini akan di-lakukan penangangan jalan jangka menengah (kurun waktu 10 tahun) apabila diperlukan. Pada tahun 2024 terjadi peningkatan arus lalu lintas dan peningkatan nilai VC Rasio bila dibandingkan dengan tahun 2019 (Gambar 3). Terdapat beberapa ruas jalan yang memi-liki VC Rasio ≥ 0,9 diantaranya ruas jalan nasional yang menghubungkan Kecamatan Pringsewu dengan Kecamatan Gadingrejo. Oleh karena itu alternatif penanganan jalan di-anggap perlu untuk dilakukan. Bentuk penanganan jalan yang coba dilakukan pada tahun 2024 ini adalah dengan mengalihkan sebagian arus lalu lintas dari pusat kota (ruas jalan utama) melalui pembangunan infrastruktur jalan lingkar (ring road).

Setelah dilakukan pembangunan jalan lingkar kembali dilakukan pembebanan MAT 2024 untuk mengetahui hasil penanganan jalan yang telah dilakukan. Dengan dibangunnya Jalan Lingkar Utara pembagian arus lalu lintas cenderung lebih merata. Secara keselu-ruhan nilai VC rasio juga cukup ideal yaitu berkisar antara 0-0,8. Adapun untuk rute Jalan Lingkar Utara disarankan lebih baik melewati node 317 – 318 – 337 – 316 – 315 dan bukan 312 – 313 - 315.

Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kabupaten Pringsewu Tahun 2039

Gambar 4. VCR Setiap Ruas Jalan Hasil Pembebanan Tahun 2039.

Pembebanan jaringan jalan pada tahun 2039 adalah dengan menggunakan MAT Kabu-paten Pringsewu tahun 2039 dan data jaringan jalan KabuKabu-paten Pringsewu tahun 2024 setelah dilakukan penanganan melalui pembangunan Jalan Lingkar Utara. Dari Gambar 4 terlihat bahwa ruas-ruas jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Gadingrejo den-gan Kabupaten Pesawaran (jalan nasional) memiliki nilai VC Rasio > 0,9. Begitu pula ruas jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Pringsewu dengan Kecamatan

Suko-V/C < 0,6 0,6 < V/C < 0,7 0,7 < V/C < 0,8 0,8 < V/C < 0,9 0,9 < V/C < 1 V/C > 1 408 215 ZONA 10 ZONA 9 ZONA 11 ZONA 8 ZONA 4 ZONA 3 ZONA 1 ZONA 5 ZONA 6 ZONA 7 504 ZONA 2 124 811 817 801 8 816 812 814 815 819 813 818 810 805 803 808 806 804 809 807 802 419 421 423 4 425 424 422 418 416 513 410 403 402 401 417 420 415 107 101 414 413 407 503 502 411 412 409 406 404 405 307 314 315316 323 329 333 313 312 311 309 317 318 319 320 325 327 331 332 321 324 326328 322 3 308 306 305 304 302 303 301 1 5 103 529 528 526 524 527 515 517 523 518 510 511 506 508 514 501 520 512 507 516 521 522 530 535 531 533 534 602 532 117 120 115 109 111 126 123 121 118 122 127 131 129 130 128 114 125 106 108 104 105 113 110 525 116 102 6 605 607 611 610 612 616 621 622 617 604 603 608 601 613 609 606 615 619 623 201 206 204 208 614 618 620 212 211 216 218 223 214 217 222 203 205 210 213 219 209 221 220 207 202 703 701 702 706 713 714 709 707 710 712 715 711 716 708 704 7 2 330 509 505 132 133 134 136 137 138 139 224 225 226 227 228 229 230 231 232 717 718 233 234 719 335 334 336 337 338 426 427 428 429 430 431 432 433 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 624 625 626 627 720 705 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 820 9 10 821 11 822 628 434 435 436 823 135 119 KETERANGAN Arus Tahun 2014 112 140 141 2039 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.720.72 0.77 0.77 0.77 0.77 0.05 0.05 0.03 0.69 0.86 0.86 0.79 0.210.21 0.18 0.69 0.69 0.82 0.92 0.39 0.39 0.22 0.22 0.22 0.22 0.52 0.76 0.33 0.76 0.33 0.33 0.33 0.33 1.03 0.02 0.05 0.05 0.96 0.96 0.96 0.96 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.69 0.39 0.39 0.690.69 0.88 0.42 0.42 0.910.91 0.91 0.91 0.86 0.03 1.05 0.03 1.05 1.05 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.16 0.16 0.16 0.30 0.68 0.68 0.68 0.85 0.02 0.78 0.42 0.42 0.42 0.29 0.29 0.29 0.01 0.510.510.51 0.51 0.30 0.30 0.30 0.30 0.02 519 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.340.02 0.47 0.22 0.22 0.38 0.05 0.05 0.10 0.10 0.10 0.10 0.32 0.83 0.76 0.76 0.02 0.83 0.83 0.83 0.83 0.02 0.02 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82

(9)

harjo sampai dengan Kecamatan Adiluwih (jalan provinsi) memiliki nilai VC Rasio > 0,9. Beberapa segmen jalan kabupaten yang ada di Kecamatan Gadingrejo juga memiliki nilai VC rasio > 0,9. Bentuk penanganan jalan pada tahun 2039 dilakukan dengan peningkatan kapasitas melalui pelebaran jalan.

Setelah dilakukan penanganan jalan tahun 2039 melalui pelebaran jalan, kembali di-lakukan pembebanan untuk mengetahui hasil dari penanganan jalan tersebut. Hasil penanganan jalan pada tahun 2039 (jangka panjang) yaitu nilai VC Rasio berkisar dari 0 – 0,86 dan dianggap masih dalam kondisi baik.

Tingkat Pelayanan Jalan Berdasarkan Persepsi Pengguna Jalan

Dilakukan analisis stastistik deskriptif terkait dengan persepsi pengguna jalan terhadap variabel-variabel yang berpengaruh dengan tingkat pelayanan jalan. Dalam penelitian ini variabel ditentukan berdasarkan Kriteria Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan yang tencantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan yaitu : 1) aksesibilitas, 2) mobilitas, 3) keselamatan, 4) kondisi jalan dan 5) ke -cepatan.

Hasil persepsi pengguna jalan terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut :

a. Aksesibilitas

Dari hasil olah kuesioner diperoleh bahwa persepsi masyarakat mengenai aksesibilitas di Kabupaten Pringsewu yang diwakili oleh Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu adalah cukup baik. Hal ini berdasarkan frekuensi jawaban yang paling banyak muncul/mode yaitu 3 (cukup baik) sebesar 47% dari total 100 responden.

b. Mobilitas

Tinggi atau rendahnya mobilitas suatu ruas jalan umumnya dapat dilihat melalui kon-disi arus lalu lintas harian di ruas jalan tersebut. Semakin banyak orang/barang yang berpindah melalui suatu ruas jalan, maka dapat dikatakan mobilitas di ruas jalan terse-but tinggi. Ukuran lebar jalan juga mempengaruhi mobilitas suatu ruas jalan. Mobili-tas yang tinggi harus didukung oleh ruas jalan yang memiliki kapasiMobili-tas yang sesuai, yaitu ruas jalan dengan lebar yang cukup sehingga tidak terjadi kemacetan lalu lintas. Berdasarkan persepsi masyarakat sebagai pengguna jalan, diperoleh bahwa mobilitas Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu adalah tinggi dengan pilihan jawaban yang pal-ing serpal-ing muncul (mode) yaitu 4 (ramai). Sedangkan untuk lebar jalan di Kabupaten Pringsewu diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden (53%) menyatakan sempit.

c. Keselamatan

Ketersediaan fasilitas lalu lintas (rambu, marka, traffic light) yang memadai baik se-cara kuantitas dan kualitas merupakan faktor penunjang keselamatan bagi pengguna jalan. Dari hasil olah kuesioner diperoleh sebanyak 59% responden menyatakan jum-lah fasilitas lalu lintas di Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu adajum-lah cukup. Dari segi kualitas, diperoleh jawaban yang paling banyak mucul yaitu 3 (cukup baik). Den-gan demikian diperoleh kesimpulan bahwa fasilitas lalu lintas (rambu, marka, traffic light) di Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu adalah cukup memadai baik dari kuan-titas maupun kualitasnya berdasarkan persepsi pengguna jalan.

(10)

d. Kondisi Jalan

Terdapat beberapa variabel yang berkaitan dengan kondisi jalan diantaranya : lebar bahu jalan, kondisi penerangan jalan pada malam hari, ketersediaan median/pembatas jalan, dan kondisi perkerasan. Dari hasil olah kuesioner, diperoleh persepsi pengguna jalan terhadap lebar bahu jalan di Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu adalah sem-pit. Kemudian dari total 100 responden, diketahui 45 responden menyatakan kondisi penerangan jalan pada malam hari adalah cukup baik. Dalam hal ketersediaan median/pembatas jalan, rata-rata responden menjawab 2 (buruk).

Umumnya masyarakat menilai apakah suatu ruas jalan dalam kondisi baik atau rusak adalah secara visual. Apabila secara visual perkerasan jalan berlubang atau per-mukaannya bergelombang maka jalan dianggap rusak. Selain itu pengguna jalan juga biasanya menilai kondisi perkerasan jalan melalui kenyamanan saat berkendara pada suatu ruas jalan. Dari olah kuesioner yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebanyak 58% pengguna jalan menilai kondisi perkerasan/tingkat kenyamanan berkendara di Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu adalah cukup baik.

e. Kecepatan

Dari survei terhadap 100 orang responden, didapat pilihan yang paling sering muncul (mode) adalah 3 (cukup) dengan prosentase jawaban sebesar 52%, sehingga dapat dis-impulkan bahwa kecepatan tempuh di Jl. Ahmad Yani Kabupaten Pringsewu relatif cukup sesuai bagi pengguna jalan.

Setelah dilakukan analisis deskriptif terkait dengan tingkat pelayanan jalan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar jawaban responden terhadap variabel aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, kondisi jalan dan kecepatan tersebut adalah cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan persepsi pengguna jalan, tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Pringsewu yang diwakili oleh Jl. Ahmad Yani dianggap masih relatif baik.

4. SIMPULAN

1. Berdasarkan perhitungan model bangkitan dan sebaran perjalanan, pola pergerakan tahun 2014 – 2039 di wilayah Kabupaten Pringsewu cenderung tetap, pergerakan antar zona dalam wilayah Kabupaten Pringsewu menurun dan arus lalu lintas menerus meningkat.

2. Perlu peningkatan kapasitas beberapa ruas jalan melalui pelebaran geometrik pada tahun 2014 dan tahun 2039.

3. Perlu pembangunan ruas jalan baru untuk mengalihkan arus lalu lintas di pusat kota pada tahun 2024.

4. Hasil validasi simulasi tranplan dengan realita di lapangan pada ruas jalan yang mewakili berkisar antara 7,57 – 63,38 persen. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh tidak akuratnya data sekunder Matrik Asal Tujuan (MAT) Kabupaten Pringsewu. 5. Berdasarkan persepsi pengguna jalan, tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Pringsewu

(11)

DAFTAR PUSTAKA

BPS Pringsewu, 2013, Kabupaten Pringsewu Dalam Angka. Pringsewu. Lampung.

BPS Lampung Tengah, 2013, Kabupaten Lampung Tengah Dalam Angka, Lampung Tengah, Lampung.

BPS Tanggamus, 2013, Kabupaten Tanggamus Dalam Angka, Tanggamus, Lampung. BPS Pesawaran, 2013, Kabupaten Pesawaran Dalam Angka, Pesawaran, Lampung. BPS Lampung, 2011, Provinsi Lampung Dalam Angka, Lampung.

Dirjen Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum.

Dishub Pringsewu, 2011, Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Pringsewu, Pringsewu, Lampung.

Dinas PU Pringsewu, 2011, Daftar Induk Jaringan Jalan Kabupaten Pringsewu, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pringsewu, Pringsewu, Lampung.

Pratiwi, Andytia, 2014, Analisis Kebutuhan Penanganan Jaringan Jalan di Wilayah Kabupaten

Pringsewu Berbasis Tingkat Pelayanan. Magister Teknik Sipil Universits Lampung. Tesis.

(12)

Gambar

Tabel 1. Pembagian Zona
Tabel 2. Arus Lalu Lintas (Q) Ruas Jalan Kabupaten Pringsewu
Tabel 6. Matrik Asal Tujuan Tahun 2024 (orang/hari)
Tabel 6. Perbandingan Perhitungan MKJI dan Simulasi Tranplan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perceraian terhadap personil Polisi di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda

Apabila pedoman ini merujuk lebih kepada sistem informasi AGRIS dan CARIS, tak lain karena pedoman ini memang utamanya untuk membantu indekser dalam menganalisis

Dengan mengacu kepada hasil pengolahan data dan pembahasan pada Bab 4, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, pertama effort expectancy ditemukan memiliki

[r]

Perbandingan hasil uji mutagenisitas mutagen standar (4-nitrokuinolin-N- oksida), dan efek antimutagenisitas ekstrak aseton dari kulit batang sesoot (Garcinia picrorrhiza

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Qodria di Universitas Jember pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan

II/X/Tahun 2017 tentang Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.b) dilingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum Tahun 2017, saya yang bertanda