• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL

KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS

DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT

MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN

KEPALA PUSAT ANALISIS DETERMINAN KESEHATAN

MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN

MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Maret 2017

(2)

KONSEP RAKERKESNAS 2016

Isu Nasional 10 Isu Prioritas Pra Rakerkesnas Nasional Pra Rakerkesnas Provinsi RAKERKESNAS Tahap 1 Tahap 2 Tindak Lanjut PERCEPATAN PERCEPATAN 2016 2016 *RESOLUSI Monitoring Binwil : 1. Aspek legal 2. Aspek Teknis 3. Aspek Pembiayaan 4. Aspek Penajaman 10 Isu Prioritas Daerah PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PRIORITAS 2017 2017

Konsep Resolusi Rakerkesnas mengadopsi konsep WHA:

 Setiap tahun akan dievaluasi progresnya oleh Binwil Eselon 1.

 Programnya terinstitusionalisasi berdasarkan pendekatan Sistem Kesehatan Nasional sehingga database diarsipkan secara otentik dan terekam di Pusdatin.

4. Aspek Sumber Daya

(3)
(4)

PENDEKATAN SISTEM KESEHATAN

NASIONAL DALAM RESOLUSI

RAKERKESNAS:

 SubsistemSubsistem UpayaUpaya KesehatanKesehatan (4/10)(4/10) 

 SubsistemSubsistem PenelitianPenelitian dandan PengembanganPengembangan Kesehatan

Kesehatan ((33/3/3)) 

 SubsistemSubsistem PembiayaanPembiayaan (3/7)(3/7) 

 SubsistemSubsistem SumberSumber DayaDaya ManusiaManusia 

 SubsistemSubsistem SumberSumber DayaDaya ManusiaManusia Kesehatan

Kesehatan (3/10)(3/10) 

 SubsistemSubsistem SediaanSediaan FarmasiFarmasi dandan AlatAlat Kesehatan

Kesehatan (4/12)(4/12) 

 SubsistemSubsistem ManajemenManajemen (5/9)(5/9) 

 SubsistemSubsistem PemberdayaanPemberdayaan MasyarakatMasyarakat (7/11

(7/11))

TOTAL

TOTAL :

: 2

29

9 Resolusi

Resolusi/62

/62 butir

butir

Resolusi

(5)

Resolusi

/re·so·lu·si/ /résolusi/ n

putusan atau kebulatan pendapat

berupa permintaan atau tuntutan

yang ditetapkan oleh rapat

(musyawarah, sidang); pernyataan

tertulis, biasanya berisi tuntutan

tentang suatu hal

tentang suatu hal

res·o·lu·tion

ˌrezəˈlo͞oSH(ə)n/

the action of solving a problem,

dispute, or contentious matter

(6)

Evaluasi Implementasi Resolusi

Rakerkesnas 2016

(7)

SKN Resolusi Butir

Resolusi Indikator Subsistem

Instrumen

(konstruktor) Skoring

Capaian Butir

Resolusi Capaian Input Subsistem

A .U pa ya K e seha

tan A.1. Penguatan Fasyankes Primer A.1.1. Upaya promotif dan preventif Indikator Input Input: Tersedianya instrument Bimtek dan Monev; SDM yang kompeten; dan data dukung pelaksanaan kegiatan Bimtek dan Monev terpadu

Pertanyaan Indikator Input: a2_102, a2_112, a2_122 Instrumen dgn jawaban Ya  1 Tidak  0 Jumlah skoring/Total Konstruktor x 100% Jumlah capaian resolusi/Total jumlah resolusi x 100% Total Capaian Input

Resolusi Upaya Kesehatan = (Input A.1.1+Input A1.2 + .. + Input A.4.4)/Jumlah Input)x100% Ex. Provinsi X a2_102 = Ya a2_112 = Ya a2_122 = Ya Ex. Skoring Provinsi X a2_102  1 a2_112  1 a2_122  1 Ex Capaian Input A.1.1 Provinsi X 3/3x100% = 100%

Ex. Total Capaian Input Upaya Kesehatan

Jumlah Total Input = [100% + 0 %+ …. + 0 %/14]x 100% = 25 % Metodologi penghitungan: Input - Provinsi A.1.2. Membangu n sistem informasi keluarga …. …. A.1.3. …… …. …. A.2. Akreditasi Fasyankes … …. … A.3 ………. … B. C. D …….. Koding instrument

a1_....  Instrumen KabKota

a2_....  Instrumen Provinsi

(8)

GAMBARAN BASELINE KEKUATAN DAN KELEMAHAN

SISTEM UPAYA KESEHATAN NASIONAL

DALAM RESOLUSI RAKERKESNAS

TAHUN 2016

TAHUN 2016

PER PROVINSI

(9)

RESOLUSI RAKERKESNAS

K

eseh

ata

n

dan

P

eng

embang

an

K

esehat

an

P

embia

yaan

K

esehat

an

K

esehat

an

F

armasi

d

an

K

esehat

an

Mana

jemen

P

ember

da

yaan

Masy

ar

akat

Upa

ya

K

eseh

ata

n

P

ene

lit

ian

P

eng

embang

an

K

esehat

an

P

embia

yaan

K

esehat

an

SDM

K

esehat

an

Sediaa

n

F

armasi

Alat

K

esehat

an

Mana

jemen

P

ember

da

yaan

Masy

ar

akat

(10)
(11)

UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN

INPUT PENGUATAN SUBSISTEM UPAYA Penguatan Fasyankes Akreditasi Fasyankes Sistem Rujukan PROSES UPAYA KESEHATAN MELALUI: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Peningkatan Kewaspadaan Risiko (KLB)

(12)
(13)

B. Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

(14)

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KESEHATAN

PROSES INPUT PENGUATAN SUBSISTEM PENELITIAN Memanfaatkan data dan informasi hasil Litbangkes untuk perencanaan dan bahan kebijakan Menyusun data dan

14 OUTPUT PENELITIAN DAN PENGEMBAN GAN KESEHATAN MELALUI:

Menyusun data dan hasil informasi Litbang untuk bahan advokasi kepada stakeholder Mendukung dalam persiapan dan pelaksanaan Riset Nasional dan Riset Strategis

(15)

Provinsi dalam Subsistem Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

(16)

C.

(17)

PEMBIAYAAN

PEMBIAYAAN

INPUT PENGUATAN Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah 17 PROSES PENGUATAN SUBSISTEM PEMBIAYAAN MELALUI: Pengalokasian anggaran Promotif dan Preventif Pemanfaatan Anggaran Kesehatan

(18)

Provinsi dalam Subsistem Pembiayaan

(19)

D.

D. SUMBER

SUMBER DAYA MANUSIA

DAYA MANUSIA

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

(20)

SDM

SDM KESEHATAN

KESEHATAN

INPUT PENGUATAN SUBSISTEM SUMBER DAYA Pemerataan tenaga kesehatan antar daerah Pemenuhan Jenis Nakes Sesuai 20 PROSES DAYA MANUSIA KESEHATAN MELALUI: Nakes Sesuai Standar Kompetensi Nakes Sesuai Standar

(21)

Provinsi dalam Subsistem SDM Kesehatan

(22)

E.

E. SEDIAAN

SEDIAAN FARMASI DAN ALAT

FARMASI DAN ALAT

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

(23)

SEDIAAN FARMASI DAN ALAT

SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

KESEHATAN

PROSES

PENGUATAN SUBSISTEM SEDIAAN

Pengadaan Obat dan Alkes melalui e-catalog Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan 23 OUTPUT SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN MELALUI: serta pemenuhan standar kefarmasian Ketercukupan tersediaannya anggaran bagi one gate policy dan jaminan

ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar

(24)

Provinsi dalam Subsistem Sediaan Farmalkes

(25)

F.

(26)

MANAJEMEN

MANAJEMEN KESEHATAN

KESEHATAN

PROSES INPUT PENGUATAN Penguatan pengawasan perencanaan program dan penganggaran Penguatan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran Penguatan 26 OUTPUT PENGUATAN SUBSISTEM MANAJEMEN MELALUI: Penguatan pengawasan pelaporan keuangan Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani

(27)

Provinsi dalam Subsistem Manajemen

(28)

G.

(29)

PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MASYARAKAT

OUTPUT 29 PENGUATAN SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI:

Payung Hukum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Advokasi dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Forum Kabupaten/Kota Sehat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Pendayagunaan Sumberdaya Penguatan Kelembagaan Istilah Gerakan Masyarakat

(30)

Provinsi dalam Subsistem Pemberdayaan

Masyarakat

(31)

Matriks Resume Pemetaan Subsistem SKN Tiap Provinsi

PROV DKI JAKARTA

31

Sangat Baik Baik

Cukup Kurang

(32)

Input Litbang

(33)

Proses Farmalkes

(34)

SUBSISTEM KESEHATAN NASIONAL

YANG TELAH “OPTIMAL”:

1. Upaya Kesehatan

RESUME HASIL MAPPING RESOLUSI

RESUME HASIL MAPPING RESOLUSI

RAKERKESNAS 2016

RAKERKESNAS 2016

PROVINSI DKI

PROVINSI DKI JAKARTA

JAKARTA

1. Upaya Kesehatan

2. Pembiayaan

3. SDM

4. Manajemen

5. Pemberdayaan Masyarakat

YANG PERLU DIKEMBANGKAN :

1. Litbang

(35)

RAKERKESNAS

2017

2017

(36)
(37)

1. Konsep paradigma baru  upaya promotif dan preventif dengan

ukuran keberhasilan masyarakat selalu sehat

2. Mengedepankan upaya promotif dan preventif, menjaga kesehatan

masyarakat agar terhindar dari resiko penyakit, utamanya penyakit – penyakit degeneratif seperti hipertensi serta penyakit menular

INSTRUKSI PRESIDEN PADA

RAKERKESNAS TAHUN 2017

(1)

– penyakit degeneratif seperti hipertensi serta penyakit menular lain, diantaranya adalah demam berdarah dan tuberkulosis yang saat ini mengalami peningkatan kasus yang sangat berarti, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan upaya rehabilitatif;

(38)

INSTRUKSI PRESIDEN PADA

RAKERKESNAS TAHUN 2017

(2)

4. Memaksimalkan peran aktif seluruh tenaga kesehatan terutama di puskesmas untuk mulai merevolusi mental serta merestorasi peran dirinya guna meningkatkan kinerja dari pola kerja lama yang biasa saja, menjadi luar biasa.

Budaya kerja pasif  pro aktif mendatangi keluarga (rumah – rumah) Melakukan deteksi dini permasalahan kesehatan disetiap keluarga, serta memberikan pemahaman kepada setiap individu tentang gaya hidup sehat seperti pola makan yang benar dan upaya promotif untuk menurunkan konsumsi rokok masyarakat serta upaya penurunan angka kematian ibu.

 mewujudkan kehadiran negara sebagai pelayan - pelayan kesehatan masyarakat dalam satu gerakan bersama yang kita sebut sebagai

“Gerakan Mayarakat Untuk Hidup Sehat” melalui “Pendekatan keluarga”.

(39)

INSTRUKSI PRESIDEN PADA

RAKERKESNAS TAHUN 2017

(3)

5. Sektor kesehatan tidak dapat bekerja sendiri namun HARUS

melibatkan peran dan kerja sama lintas sektor seperti sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung penyediaan infrastruktur seperti air bersih dan sanitasi lingkungan

6. Menekankan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan negara kita akan

mencapai puncak mayoritas penduduk usia produktif atau lebih

6. Menekankan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan negara kita akan

mencapai puncak mayoritas penduduk usia produktif atau lebih dikenal dengan kondisi bonus demografi. Kita memiliki jendela peluang yang sangat menentukan untuk menjadi salah satu negara maju di dunia yang mampu mandiri di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam berbudaya (Trisakti) sebagai sebuah tujuan Indonesia Emas Tahun 2045.

(40)

INSTRUKSI PRESIDEN PADA

RAKERKESNAS TAHUN 2017

(4)

7. Mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul disetiap bidang, serta generasi yang juga sehat secara jasmani dan rohani agar mampu berkompetisi dengan negara lain yang saat ini kompetisinya semakin terbuka.

Untuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masa

kehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat penting

Untuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masa

kehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat penting serta menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kebijakan di pusat dan daerah.

Bahkan ditekankan pula tidak boleh ada satupun kasus gizi buruk

terjadi di Indonesia dan kasus bayi dan anak meninggal karena gizi buruk.

(41)

LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI, SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI,

ILMU DAN TEKNOLOGI

PEMBIAYAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KESEHATAN

UPAYA MENCAPAI SPM BIDANG KESEHATAN

MELALUI PIS-PK, GERMAS DAN PENGUATAN

SKN

SPM

UPAYA KESEHATAN PEMBIAYAAN KESEHATAN SUMBER DAYA

KESEHATAN SEDIAAN FARMASI,

ALKES DAN MAKANAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANAJEMEN

KESEHATAN

*PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES; INPRES 1/2017 GERMAS

SPM

PENDEKATAN KELUARGA

(42)

KETERKAITAN GERMAS – SPM – PENDEKATAN KELUARGA DI TINGKAT OPERASIONAL

1. Memenuhi hak dasar 2. Cakupan 100%

Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usiasek, Usiaprod, Usila + PM & PTM

Pendekatan Keluarga

KELUARGA

1. Proaktif menjangkau 100% keluarga

SPM FILOSOFI

METODA

KELUARGA

Germas

RDS

1. Proaktif menjangkau 100% keluarga 2. Promotif, preventif, deteksi dini

UKS/M UKK

Dukungan lintas sektor

IKS

Cakupan Program

METODA

INDIKATOR PENGUATAN PUSKESMAS DALAM PROGRAM UKM

(43)

LAPORAN HASIL DISKUSI PEMBINAAN WILAYAH (BINWIL) DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT*

*Laporan ini dalam proses penyampaian kepada seluruh kepala dinas provinsi dan seluruh Eselon I dan II di Lingkungan Kementerian Kesehatan

(44)

Critical point desentralisasi kesehatan  mengoptimalkan pembangunan kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif, efisien

dan menyentuh kebutuhan kesehatan riil masyarakat.

Strategi:

 Memperpendek rantai birokrasi;

DESENTRALISASI KESEHATAN

???

???

 Memperpendek rantai birokrasi;

 Meningkatkan kapasitas daerah untuk

melibatkan seluruh potensi yang ada, termasuk swasta untuk meningkatan jaringan pelayanan dan peningkatan upaya kesehatan.

Meningkatkan inovasi yang local specific, yang lebih memantapkan upaya kesehatan

(45)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

TENTANG

(46)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016 MENTERI KESEHATAN 46 NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016 TENTANG

PEMBINA, PENDAMPING DAN KOORDINATOR, SERTA PENDUKUNG PEMBINA WILAYAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

(47)

MONEV TAHAPAN PELAKSANAAN TAHAPAN PERSIAPAN LINTAS SEKTOR PUSAT DAN DAERAH Dukungan Pemberdayaan Masy., Perda,

SINERGI

PUSAT & DAERAH

FARM ALKES

ITJEN

Pengawasan Perencanaan Kegiatan

(48)

KONTEN:

Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup

Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup PenguatanPenguatan SKNSKN

[Subsistem Upaya Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Manajemen dan Pemberdayaan Masyarakat]

KONTEN:

Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup

Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup PenguatanPenguatan SKNSKN

[Subsistem Upaya Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Manajemen dan Pemberdayaan Masyarakat]

KONTEKS:

UU 23/2014UU 23/2014

PP PP SistemSistem InformasiInformasi

KONTEKS:

UU 23/2014UU 23/2014

PP PP SistemSistem InformasiInformasi

VARIABEL POLITIK

1. Dimensi Politik dan Kebijakan Kesehatan Pusat – Daerah 2. Dimensi Hukum dan

Harmonisasi Peraturan Pusat – Daerah

3. Dimensi Peran, Fungsi, dan Kelembagaan Pemerintah Pusat Dan Daerah Sesuai UU 23/ 2014 Tentang Pemerintah Daerah

VARIABEL FISKAL

4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN,

VARIABEL FISKAL

4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN,

Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Keluarga dan Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Keluarga dan AKTOR: D D E E S S Index Keluarga Index Keluarga

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PENDEKATAN KELUARGA

KONSEP PENDAYAGUNAAN BINWIL DAN RESOLUSI RAKERKESNAS

DALAM PERSPEKTIF DESENTRALISASI DAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM INDONESIA SEHAT TAHUN 2019

PP PP SistemSistem InformasiInformasi Kesehatan Kesehatan PPPP Perangkat Perangkat Daerah Daerah RPP UPKRPP UPK RPP SPMRPP SPM

PP PP SistemSistem InformasiInformasi Kesehatan Kesehatan PPPP Perangkat Perangkat Daerah Daerah RPP UPKRPP UPK RPP SPMRPP SPM

4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN, DAK dan APBD

5. Dimensi Infrastruktur Termasuk Sarana dan Prasarana Kesehatan

6. Dimensi Sumber Daya Manusia Kesehatan Daerah

4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN, DAK dan APBD

5. Dimensi Infrastruktur Termasuk Sarana dan Prasarana Kesehatan

6. Dimensi Sumber Daya Manusia Kesehatan Daerah

VARIABEL ADMINISTRATIF

7. Dimensi Sistem Manajemen, Sistem

Informasi dan Hubungan Tata Kelola Antar Lembaga Pemerintah Pusat –

Daerah/Provinsi - Kab/Kota

VARIABEL ADMINISTRATIF

7. Dimensi Sistem Manajemen, Sistem

Informasi dan Hubungan Tata Kelola Antar Lembaga Pemerintah Pusat –

Daerah/Provinsi - Kab/Kota Keluarga dan Masyarakat secara Lebih Efektif-Efisien sesuai Kebutuhan Riil Kesehatan Masyarakat Keluarga dan Masyarakat secara Lebih Efektif-Efisien sesuai Kebutuhan Riil Kesehatan Masyarakat PROSES: Monev Binwil Monev Binwil utk

utk MemperkuatMemperkuat::

PROSES:

Monev Binwil Monev Binwil

utk

utk MemperkuatMemperkuat::

Modifikasi Teori Soufflé dan Buse, 2005 8. Dimensi Target Indikator Pembangunan

Nasional Bidang Kesehatan dan Kemampuan Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan di Daerah

8. Dimensi Target Indikator Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan dan

Kemampuan Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan di Daerah

AKTOR: 1. Bupati/Walikota 2. Gubernur 3. Menkes 4. Lintas Sektor (K/L) S S E E N N T T R R A A L L II S S A A S S II K K E E S S E E H H A A T T A A N N Keluarga Sehat dan Peran Lintas Sektor Keluarga Sehat dan Peran Lintas Sektor Tim Terpadu Binwil Kemenkes Dinas Kes. Prov Dinas Kes Kab/Kota 1. Aspek Legal, 2. Aspek Teknis, 3. Aspek Pembiayaan, 4. Aspek SDK Rakerkesnas 2017 – 2019 (Resolusi 2016 sebagai Baseline identifikasi kekuatan dan kelemahan) Instrumen Monev Resolusi Mapping Subsistem SKN Prov/Kab/Kota Instrumen Monev Resolusi Instrumen Monev Resolusi

(49)

49

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa memahami maksud dari format waktu dan tanggal pada pemrograman java;3. Mehasiswa memahami maksud dari perbedaan format watu dan tanggal;

VIII.. Konsumen mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian atau pilihan menggunakan waktu. Jika konsumen telah memutuskan apakah

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nian Rizky Putri Utama (2016) dan Dhita Dhora Damayanti dan Herizon Chaniago (2014) yang

Sekalipun selama meditasi kaki kiri saya sudah menjadi mati rasa karena sakit yang ditahan dan tubuh saya juga sedikit terasa melayang, pada malam kedua di Cibulan

Hasil penelitian Sanders (dalam Dewi, 2013, hal. 3) mengungkapkan tentang lokasi tato pertama, responden pria paling banyak menerima tato pertama mereka di lengan atau tangan

Hasil pengujian senyawa antifidan dari isolat murni yang diperoleh dari hasil pemurnian fraksi aktif daun jarak kepyar (R. communis) setelah beberapa kali dilakukan

Sistem terdiri dari 3 proses utama, yaitu Encoding QR Code (Proses 1) dilakukan oleh Dosen untuk men-generate gambar QR Code yamg diperoleh dari data kode Dosen dan

Batas-batas wilayahnya adalah di sebelah Utara berbatasan dengan Malaysia, di sebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, di sebelah Selatan dengan