• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk berdiri di Jakarta pada tanggal 19 April 1990 dengan nama PT. Mulia Menara Persada berdasarkan akta No. 166 dan No. 50 pada tanggal 21 Januari 1991 yang dibuat di hadapan Aranny Lamoen Redjo, S.H., seorang notaris berbasis di Jakarta. Pendirian perusahaan ini telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman RI dengan No. Keputusan C2-394 HT.01.01 Tahun 1991 tanggal 5 Februari 1991 yang didaftarkan di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 11 Maret 1991 di bawah No. 158/Not/1991/PN.JKT.SEL. serta telah diumumkan No. 1090 dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang terdiri dari 1000 saham masing-masing dengan nilai dominan Rp 1.000.000,00 tiap saham. Modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 500.000.000,00 dengan susunan pemegang saham yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(2)

Tabel 2.1. Pemegang Saham

Pemegang Saham Jumlah Saham

Jumlah Modal Disetor

(rupiah) %

Eka Tjandranegara 200

200,000,000.00 40 Joko Soegiarto tjandra 200

200,000,000.00 40 Gunawan Tjandra 100 100,000,000.00 20 Jumlah 500 500,000,000.00 100 Sumber: HRD PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk.

PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk berstatus PMDN seperti dijelaskan oleh Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri No. 270/I/PMDN/1991 tanggal 8 April 1990. Izin BKPM PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk diberikan berdasarkan Surat No. 503/SK 44-BKPMD/1992 tanggal 30 April 1992. Pada tanggal 2 Januari 1992, berdasarkan perjanjian jual beli saham No. 093/JBMKIR/I-92 pemegang saham yang bernama Eka Tjandranegara menjual 200 saham dan Joko Soegiarto Tjandra menjual 150 saham yang mereka miliki di PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk. Pada tanggal 2 Januari 1992 berdasarkan perjanjian jual beli saham No. 094/JB-MKIR/I-92, Gunawan Tjandra menjual 100 saham dan Joko Soegiarto Tjandra menjual 50 saham yang mereka miliki di PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk kepada PT. Graha Mandala Muliatama. Berdasarkan akta No. 201 tanggal 31 Mei 1993 dibuat di hadapan notaris bernama Stephany Maria Lilianti, S.H. dan Rahmat Santoso, S.H., yang telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman RI dengan keputusannya No. C2-972/HT.01.04 Tahun 1993 tanggal 27 September 1993 dan telah didaftarkan di Kantor

(3)

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 11 November 1993 di bawah akta No. 1521/Not/HKM/1993/PN.JAK.SEL., modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 68.290.000.000,00 yang terbagi atas 68.290 saham masing-masing dengan harga nominal Rp 40.000.000.000,00. PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk merencanakan akan mengambil alih kepemilikan seluruh saham dalam waktu 24 bulan setelah Penawaran Umum dilaksanan. Untuk pengambilalihan kepemilikan saham, PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk memberikan imbalan kepada PT. Grahamandala Muliatama untuk 25.200.000 saham (30% dari seluruh modal disetor) pada saat transaksi dilaksanakan. PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk saat ini merupakan produsen keramik modern dan terbesar di dunia. Muliakeramik memiliki 6 plant produksi yang terintegrasi dan kapasitas produksi mencapai 62 juta m2 per tahun. Dengan jaringan distribusi yang luas, produk Muliakeramik telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan telah diekspor ke lebih dari 50 negara di dunia dengan dukungan agen distribusi perusahaan di luar negeri. Sejarah berdirinya PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Sejarah Berdirinya PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk.

Waktu Kegiatan

19 April' 1990 Plant Floor Tile 1 (FT1) kapasitas produksi 18.000 m²/hari 29 Mei' 1995 Plant Wall Tile 1 (WT1) kapasitas produksi 15.000 m²/hari 29 Sept' 1995 Plant Foor Tile 2 (FT2) kapasitas produksi 24.000 m²/hari

29 Juli' 1996 Plant Wall Tile 2 (WT2) kapasitas produksi 23.000 m²/hari November' 1996 Plant Floor Tile 3 (FT3) kapasitas produksi 28.000 m²/hari November' 1998 Plant Floor Tile 4 (FT4) kapasitas produksi 30.000 m²/hari Sumber: HRD PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk.

(4)

Visi PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk adalah untuk memproduksi keramik yang menjadi pilihan masyarakat. Misi PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan memproduksi barang berkualitas tinggi dengan harga yang sesuai, serta turut serta dalam pembangunan nasional. Dalam pelaksanaan visi dan misi perusahaan, maka PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk mempunyai strategi produksi, yaitu dengan membuat suatu produk yang bernilai sangat baik dalam hal desain, keuntungan, ketersediaan, dan kualitas. 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha

Produk keramik dibagi menjadi 4 tipe keramik, yaitu: Floor tile, Wall tile, Decorative Tile, dan Trim yang dibagi lagi menjadi beberapa brand, yaitu: Accura, Crystal, Maxima, Mulia, Legend, Magna, dll. Pabrik Floor tile memproduksi porcelain/ semi-gress/ keramik yang tersedia dalam desain Rustic dan Marble dengan ukuran 20x20 cm, 30x30 cm, 33x33 cm, 40x40 cm, dan 45x45 cm. Pabrik Wall tile memproduksi Marble dan Rustic dengan ukuran 11x11 cm, 15x15 cm, 20x20 cm, 20x25 cm, 25x33 cm, 30x40 cm, dan 40x60 cm. Perbedaan Floor tile dan Wall tile dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:

Table 2.3. Perbedaan Floor Tile dan Wall Tile

No Sudut Pandang Floor Tile Wall Tile

1 Proses Produksi

Menggunakkan sistem pembakaran tunggal

(Single Firing)

Sistem pembakaran ganda (Double Firing)

2 Desain dan Model Desain Simple Desain Variatif

3 Penggunaan Raw Materials

Raw materials relatif

murah

Raw Materials lebih

(5)

No Sudut Pandang Floor Tile Wall Tile

4 Kualitas Penekanan pada keakuratan dan kekuatan fisik

Penekanan pada segi keindahan dan seni

5 Syarat Uji Mutu Variabel yang diuji lebih sedikit

Variabel yang diuji lebih banyak

Sumber: HRD PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk

PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk juga memproduksi Decorative Tile yang tersedia dalam 3 bentuk dasar, listtelo dengan ukuran 6x20 cm, 8x20 cm, 10x25 cm, 15x30 cm, dan 15x45 cm, incertto, dan bordo.

Produk terakhir yang diproduksi adalah trim, yaitu produk unik yang menjadi salah satu produk unggulan Muliakeramik. Sebagian besar jenis Trim diekspor untuk kebutuhan pasar luar negeri terutama Amerika Serikat, sementara itu permintaan Trim di pasar lokal juga mulai meningkat, terutama disetor ke rumah sakit, hotel, dan proyek apartemen.

2.3. Sumber Daya

Karyawan yang bekerja di Plant Wall Tile 1 PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk Cikarang dibagi menjadi karyawan shift dan karyawan non shift. Jadwal kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut ini:

Table 2.4. Jadwal Kerja Karyawan

Shift Jam Kerja

Shift 1 07;00 - 15:00

Shift 2 15:00 - 23:00

Shift 3 23:00 - 07:00

Non-Shift 07:30-16:30 / 07:30-17:00

(6)

Karyawan shift adalah operator pabrik yang bekerja langsung menangani proses produksi keramik dan terbagi menjadi 3 shift. Shift pertama bekerja pada jam 07.15-15.00, shift kedua bekerja pada jam 15.00-23.00, dan shift ketiga bekerja pada jam 23.00-07.00. Karyawan non-shift adalah karyawan yang bekerja di dalam kantor dan menangani segala hal yang berkaitan dengan proses produksi secara tidak langsung. Karyawan non-shift bekerja pada jam 07.30-16.30 dari hari Senin hingga Kamis, sedangkan hari Jumat bekerja pada jam 07.30-17.00. Seluruh karyawan mendapatkan waktu istirahat kerja setiap hari selama 1 jam pada jam 12.00 di hari Senin-Kamis, Sabtu, dan Minggu, serta jam 11.30 di hari Jumat.

Struktur organisasi Plant Wall Tile 1 PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk Cikarang terdiri dari Department Head, Administrator, Section Head, Sub Section Head, Data Collector, dan Operator seperti yang tersaji dalam Gambar 2.1 berikut ini:

2.4. Tantangan Bisnis

Pada tahun-tahun pertama berdirinya PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar 4,922 juta m2, sedangkan

(7)

realisasi produksi pada tahun tersebut adalah sebesar 2.557 juta m2, hal ini menyebabkan sarana produksi perusahaan hanya terpakai sebesar 51%. Pada tahun berikutnya, yaitu bulan Januari sampai Agustus 1993, kapasitas produksi terpasang adalah 5.589 juta m2, sedangkan realisasinya adalah sebesar 4.280 juta m2. Seiring berkembangnya arus teknologi industri dan penanam modal, berangsur-angsur jumlah output PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk semakin meningkat. Hal ini tidak lepas dari peran serta pegawai dalam meningkatkan mutu dan loyalitas kerja yang tinggi terhadap perusahaan. Untuk memenuhi permintaan pasar yang makin tinggi, maka pada tahun 1995 dibangun lagi 1 plant untuk memproduksi keramik dinding, di mana sasaran pembangunannya untuk memenuhi permintaan pasar lokal maupun internasional, seperti: Singapore, Filipina, Vietnam, Korea, Kuwait, Irak, Laos untuk kawasan Asia; untuk kawasan Eropa seperti: Inggris, Austria, Norwegia, Italia; dan kawasan lainnya, seperti: Amerika, Australia, dan Afrika. PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk terus mengembangkan sayap bisnisnya dengan adanya plant-plant baru yang terus bermunculan. Pada tahun 1996, dibangun plant Floor tile 2. Pada tahun 1997, dibangun plant Floor tile 3, plant Trim, dan Granito. Tahun 1998, dibangun Plant Floor tile 4. Hingga saat ini, PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk telah memiliki 2 plant produksi keramik dinding dan 4 plant produksi keramik lantai, serta plant-plant pendukung, yaitu plant-plant Trim, Third Firing, dan Granito yang total kapasitas terpasangnya mencapai 63.510.000 m2/ tahun. Hingga saat ini PT Muliakeramik terus mengembangakan usahanya dengan mendirikan plant baru di Jawa Timur.

(8)

2.5. Proses Kegitan Fungsi Bisnis

Proses produksi keramik di PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk terbagi ke dalam 6 proses, yaitu:

1. Body preparation (BP)

Body preparation merupakan proses pembuatan badan keramik yang meliputi kegiatan penimbangan material mentah atau raw materials. Dalam penimbangan ini, material harus terukur dengan akurat sesuai komposisi bahan keramik standar perusahaan;

2. Press Drier

Pada proses Press drier, powder siap pakai digunakan sebagai input untuk ditekan oleh mesin press bertekanan tinggi (180-200 bar) agar menjadi body biscuit atau yang biasa disebut green tile. Body biscuit lalu dikeringkan oleh mesin dryer agar kadar airnya berkurang;

3. Biscuit Kiln

Biscuit kiln merupakan proses pembakaran tahap pertama untuk keramik yang mengalami proses double firing. Keramik yang keluar dari proses kiln hanya berupa keramik setengah matang yang siap untuk diaplikasikan glazur di atasnya sebelum dibakar untuk kedua kalinya; 4. Glaze Application

Keramik yang sudah terbentuk, diberi warna dengan cara menyemprotkan glazur ke permukaan keramik. Glazur adalah bagian permukaan keramik yang biasanya berwarna dan mengkilap. Proses pembuatannya terdiri dari

(9)

material seperti: pasir kwarsa, feildspar, colour fritt (sejenis kaca), kaolin, dan STPP (pengencer) yang ditimbang sesuai dengan formulanya, diberi air ±50%, dimasukkan ke dalam Ball Mill untuk digiling selama ±10 jam agar mendapatkan kehalusan tertentu, lalu dikeluarkan dan disaring, dipisahkan dari butiran-butiran kasar yang tidak terpakai, selanjutnya disimpan ke dalam tangki-tangki. Setelah diberi warna, keramik ada yang di printing sesuai dengan motif yang diinginkan, selanjutnya keramik siap untuk dibakar;

5. Gloss Firing

Keramik yang sudah diberi warna dan motif, masuk ke mesin kiln untuk dibakar dengan suhu 1150 C-1190 C selama ±45 menit. Setelah selesai dibakar, keramik tersebut dikirim ke sorting-packing untuk diseleksi; 6. Sorting/ Packing

Keramik yang telah matang lalu diseleksi dan dikategorikan menurut kualitasnya. Keramik yang rusak dan cacat (defect/ reject) dijadikan bahan urugan dan sebagian diproses kembali di bagian Body preparation. Keramik yang masuk ke dalam persyaratan, dimasukkan ke dalam carton box sesuai kualitasnya masing-masing dan siap untuk dijual.

Dalam hal ini peneliti melakukan pengambilan data di area gloss firing karena area gloss firing merupakan indikator performance line dalam proses pembuatan keramik. Gloss firing merupakan akhir dari proses pembuatan keramik sebelum memasuki area sorting. Di area sorting akan dilakukan inspeksi atau pemilihan keramik, keramik yang di reject akan diproses kedalam body preparation yang

(10)

sebelumnya akan diolah di mesin HMG (hard material grinding) dan keramik yang sesuai dengan standar kualitas akan dilanjutkan untuk dilakukan packing.

Gambar

Tabel 2.1. Pemegang Saham
Table 2.3. Perbedaan Floor Tile dan Wall Tile
Table 2.4. Jadwal Kerja Karyawan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Plant Wall Tile 1

Referensi

Dokumen terkait

Siswa dalam kelompok peminatan IPS pada program Lintas Minat pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri Colomadu dalam hal hasil belajar memiliki kemampuan berfikir yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan tesis yang diberi judul ”Pemanfaatan Limbah Debu Terbang

1) Bagian Muka, memuat halaman judul, abstraksi, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, dan daftar isi.Bagian Isi Skripsi, yang merupakan

Pada pelaksanaan evaluasi khususnya evaluasi formatif (penilaian formatif), penilaian lebih diarahkan kepada pertanyaan, sampai dimanakah guru telah berhasil

Karena Inggris segera menyerahkan Sumatera Barat kepada Belanda, maka kaum Adat meminta bantuan kepada Belanda, dengan janji kaum Adat akan menyerahkan kedaulatan seluruh

Dalam kegiatan operasional rekondisi Crawler Crane ada 6 divisi kerja yang terlibat yakni, mulai dari Basic Machine Crane, Engine Crane, Casis Crane, Crane

indikator kegiatan prioritas yang dilakukan Puskesmas di dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya untuk lima tahun ke depan.. Merupakan kegiatan yang akan