• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wednesday, March 24, 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wednesday, March 24, 2021"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Today’s Market:

 IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Selasa (03/23). Harga batubara naik ke level USD 94.50 per Mt. Crude oil turun ke level USD 57.55 per barrel. Ru-piah menguat terhadap Dollar AS di level Rp 14,395. 10Yr Government Bonds Yield turun ke level 6.72%.

 Dari global, presiden AS sedang mempertimbangan untuk meluncurkan belanja infrastruktur senilai USD 3 tn.

 Dari dalam negeri, pemerintah memproyeksikan ekonomi di 1Q21 masih terkontraksi sekitar 0.1%-1%. Adapun per-tumbuhan ekonomi di 2Q21 diproyeksikan mencapai 7%.  Dari dalam negeri, menteri keuangan mengungkapkan

realisasi belanja modal hingga akhir Feb-21 mencapai Rp 22.8 tn (+253% YoY).

 Sehubungan dengan emiten, Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) sepanjang tahun 2020 mencatatkan pendapatan sebesar Rp 92.4 tn (-12.9% YoY) dan laba bersih sebesar Rp 8.6 tn (-37.5% YoY), di bawah estimasi.

 Secara teknikal indeks hari Rabu (03/24), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6,157-6,322.

Source: Bloomberg, Sinarmas Investment Research

See pg. 6-8 for Technical Corner

www.sinarmassekuritas.co.id See important disclaimer at the end of this report IHSG turun sebanyak 48.4 poin (0.77%) ke level 6252.71.

Sementara LQ45 turun sebanyak 3.8 poin (0.4%) ke level 940.52. Foreign net sell sebesar Rp 21.83 miliar.

ID X S t a t is t ic s C lo s ing

JCI 6,252.71

Transactio n Value Regular M arket (IDR tn) 9.764 Transactio n Vo lume Regular M arket (mn shares) 17,369 Fo reign Net B uy (Sell) (IDR bn) (22) Fo reign Net B uy (Sell) YTD (IDR Tn) 13.6 To tal M arket Capitalizatio n (IDR tn) 7,332.89

LQ45 940.52 (0.40) 0.60 EIDO 22.52 (2.43) (3.84) IDX 19.79 (2.29) (3.95) DOW JONES 32,423.15 (0.94) 5.94 S&P 500 3,910.52 (0.76) 4.11 NA SDA Q 13,227.70 (1.12) 2.63 FTSE 6,699.19 (0.40) 3.69 NIKKEI 28,995.92 (0.61) 5.65 HA NG SENG 28,497.38 (1.34) 4.65

STRA ITS TIM ES 3,131.74 0.12 10.12

KLSE 1,595.29 (1.33) (1.96) USD/IDR 14,395.00 0.06 2.40 EUR/IDR 17,193.67 0.10 (0.90) JP Y/IDR 132.36 0.18 (2.92) SGD/IDR 10,745.48 0.05 0.97 A UD/IDR 11,133.61 0.52 2.15 GB P /IDR 19,949.92 0.48 3.41

Crude Oil (USD/barrel) 57.55 7:17:39 A M 18.61 Co al (USD/mn to ns) 94.50 3/23/2021 17.39 Natural Gas (USD/mmB tu) 2.52 7:17:40 A M (0.91) Go ld (USD/o unce) 1,727.33 7:27:40 A M (9.01) Nickel (USD/mn to ns) 16,149.00 3/23/2021 (2.79) Tins (USD/mn to ns) 25,910.00 3/23/2021 27.48 CP O (M YR/mn to ns) 4,233.00 3/23/2021 8.79 Rubber (JP Y/kg) 260.00 7:00:01 A M (3.27) Wheat (USD/bushel) 634.75 7:16:52 A M (0.90) Co rn (USD/bushel) 550.75 7:16:56 A M 13.79 P ric e T ra ns a c t io nLa s t C hg ( %)Y T D C o m m o dit ie s O t he r Indic e s C lo s ing 1- D a y C hg ( %) C hg ( %)Y T D C urre nc y S po t R a t e R a t e ( ID R ) 1- D a y C hg ( %) Y T D C hg ( %) Wednesday, March 24, 2021 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000 M illi on s

(2)

Daily Corporate and Industry News

Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan belanja infrastruktur Amerika Seri-kat (AS) senilai US$ 3 triliun. Anggaran belanja yang terbagi menjadi dua rancangan undang-undang (RUU) ini mungkin menghadapi jalan sempit untuk mendapat persetujuan Kongres. Demikian laporan media AS pada Senin (22/3) waktu setempat. Source: Investor Daily

Ekonomi dalam negeri di kuartal I - 2021 diproyeksi masih kontraksi sekitar 0,1% hingga 1% secara year on year (yoy). Ini bisa menjadi sentimen pemberat pasar saham dalam jangka pendek. Akan tetapi, kontraksi ekonomi su-dah melewati level terburuk yang terjadi di kuartal dua dan tiga tahun lalu. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menam-bahkan pemerintah optimis pemulihan ekonomi akan mulai terjadi pada kuartal II - 2021 berkat program vaksinasi dan Idul Fitri. Adapun pertumbuhan akan mencapai 7% di kuartal II - 2021. Source: Kontan & Investor Daily

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 5,7% terhadap produk domestik bruto (PDB). Adapun realisasi sampai dengan akhir bulan lalu defisit tercatat sebesar 0,36% terhadap PDB. Pendapatan negara memang mencatatkan kenaikan pada dua bulan pertama tahun ini, yakni sebesar 0,7%. Akan tetapi, performa pa-jak sebagai kontributor utama pendapatan negara masih tertekan, yakni mencatatkan penurunan 4,8%. Source: Bisnis Indonesia

Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru oleh perbankan hingga Februari sebesar 40,6% atau lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat masih minus 13,9%. Penyaluran kredit baru hingga Februari lalu diprioritaskan ke lapangan usaha perdagangan besar dan ece-ran, industri pengolahan atau manufaktur, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan. Source: Bisnis Indonesia Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi belanja modal hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp 22,8 triliun, melonjak 253% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang hanya Rp 6,5 triliun. Realisasi belanja modal hingga akhir Februari lalu tersebut merupakan 9,3% target belanja modal dalam APBN 2021 yang ditetapkan sebesar Rp 246,8 triliun. Source: Investor Daily

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings masih mempertahankan peringkat utang Indonesia pada peringkat BBB atau kategori negara layak investasi. Peringkat ini dirilis pada 19 Maret 2021 dengan outlook stabil. Fitch menilai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka menengah masih positif dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan pulih bertahap mencapai 5,3% pada tahun 2021, dan meningkat ke 6% pada tahun 2022. Source: Kontan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi relaksasi pemberian izin ekspor konsentrat tembaga kepada pengekspor mineral (konsentrat tembaga, besi, timbal, seng, mangan, dan washed bauxite). Relaksasi terse-but berlaku untuk Freeport Indonesia dan juga perusahaan yang mengekspor produk mineral lainya, kecuali bijih nikel. Pembangunan smelter menjadi salah satu syarat bagi perusahaan untuk mendapatkan rekomendasi ekspor mineral. Progres pembangunan harus mencapai 90% dari rencana per 6 bulan. Bila tidak mencapai 90% dari target periode tersebut, rekomendasi ekspornya akan dicabut dan ada sanksi finansial berupa denda sebesar 20% dari nilai penjualan kumulatif. Source: Bisnis Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menambah jumlah frekuensi untuk jaringan bergerak pita lebar (mobile broadband) sebesar 1000 MHz pada tahun 2022. Hal tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Kominfo No. 2/2021 tentang Rencana Strategis Kemenkominfo 2020-2024. Peraturan No. 2/2021 menyebutkan sesuai dengan kajian peta jalan spektrum untuk mobile broadband periode 2019-2024, diperoleh proyeksi kebutuhan spektrum frekuensi radio pada 2024 sebesar 1882 MHz. Source: Bisnis Indonesia

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyatakan bahwa dalam jangka pendek, keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) belum signifikan membantu BUMN karya mengurangi beban utangnya. Lembaga tersebut menunjuk pada modal INA yang relatif kecil dibanding jumlah utang BUMN, terutama BUMN yang bergerak di sektor kon-struksi, tol, serta minyak dan gas. Sebagai informasi, pemerintah menyuntik Rp15 triliun sebagai modal dasar INA dan berencana menambah Rp60 triliun sebagai modal di tahun ini. Source: Kontan

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah merampungkan penyusunan peraturan insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil berkapasitas mesin 1.500- 2.500 cc. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait kebijakan ini ditargetkan berlaku efektif mulai April 2021. Source: Investor Daily

Dari segi emiten, Asia Vision Network (AVN), anak usaha MNC Vision Networks (IPTV) melakukan merger dengan Malacca Straits, sebuah perusahaan yang tercatat di bursa saham AS, Nasdaq. Proses merger tersebut ditargetkan bisa rampung pada akhir kuartal II - 2021. Dengan aksi tersebut, valuasi perusahaan secara pro-forma diperkirakan akan mencapai US$572 juta atau sekitar Rp8 triliun. Source: Kontan

Harum Energy (HRUM) menyiapkan rencana pengembangan bisnis komoditas nikel lebih lanjut dengan melalui akui-sisi 24,5% saham Infei Metal Industry (IMI), pemilik smelter nikel. Emiten juga menargetkan pada pertengahan ta-hun depan sudah bisa meraup investasi di pertambangan nikel Aquila Nickel dan Nickel Mines Ltd. Selain itu, HRUM menargetkan produksi batu bara tahun ini tumbuh 25% yoy menjadi 3,75 juta ton. Source: Kontan

(3)

Daily Corporate and Industry News

Sejumlah pengembang properti sudah mengkaji penyesuaian harga jual seiring kenaikan harga bahan material beru-pa besi dan baja mulai dari 20% hingga 50% akibat kenaikan biaya bahan baku besi dan baja di beru-pasar global. Cipu-tra Development (CTRA) menjelaskan bahwa Average True Range (ATR) kontribusi komponen besi dan baja ke proyek rumah tapak dan high rise ada di kisaran 5% hingga 10%. Maka dari itu, diperkirakan bahwa harga jual ru-mah tapak akan naik sekitar 1% - 2%, dan high rise hingga 5%. Intiland Development (DILD) menambahkan bahwa bukan hanya harga jual properti yang terpengaruhi, namun juga banyak produk lain yang di dalamnya ada unsur besi dan baja. Source: Kontan

HM Sampoerna (HMSP) mencetak pendapatan Rp 92,42 triliun pada 2020 (-12,85% YoY) dan laba bersih sebesar Rp 8,58 triliun (-37,46% YoY). Source: Bisnis Indonesia

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mempersiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,7 triliun untuk membuka gerai baru, memperpanjang sewa gerai-gerai yang sudah ada, dan juga untuk revitalisasi gudang-gudang yang dimiliki perseroan. AMRT mengatakan pembukaan gerai baru sekitar 500— 750 gerai tahun ini. Source: Bisnis Indonesia

Elang Mahkota Teknologi (EMTK) atau Emtek berencana melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement senilai Rp 9,29 triliun. Dana dari hasil non-HMETD tersebut akan digunakan untuk investasi dan memperkuat modal kerja serta pengembangan usaha perseroan. Source: Inves-tor Daily

(4)

World Equity Indices

Source: Bloomberg, Sinarmas Investment Research

www.sinarmassekuritas.co.id See important disclaimer at the end of this report

WO R LD E Q UIT Y IN D IC E S N O T IC KE R 1 INDU Index 33,227.78 18,213.65 1,816.67 5.94 28.95 21.08 4.95 4.65 9,804.47 9,804.47 2 SP X Index 3,983.87 2,191.86 154.45 4.11 31.94 22.69 4.28 3.98 34,861.65 34,861.65 3 CCM P Index 14,175.12 6,631.42 339.42 2.63 70.05 32.90 6.38 4.42 21,868.72 21,868.72 4 SP TSX Index 19,037.13 11,172.73 1,236.44 7.09 27.81 16.76 2.00 1.96 2,933.16 2,343.72 5 M EXB OL Index 48,314.24 32,503.25 2,592.30 5.88 36.41 15.71 2.17 1.96 5,962.89 289.95 6 SX5E Index 3,874.91 2,507.61 274.38 7.72 54.63 18.65 2.08 1.96 3,563.02 4,224.68 7 UKX Index 6,903.61 4,993.89 238.67 3.69 98.16 14.45 1.81 1.70 1,935.75 2,663.59 8 CA C Index 6,089.20 4,038.06 393.89 7.10 53.91 17.93 1.79 1.73 1,938.12 2,298.03 9 DA X Index 14,804.01 9,102.17 943.24 6.88 48.73 16.30 1.87 1.70 1,335.30 1,583.27 10 IB EX Index 8,740.10 6,329.50 316.60 3.92 # N/A N/A 18.47 1.41 1.29 553.44 656.21 11 FTSEM IB Index 24,459.14 15,969.74 1,880.96 8.46 48.24 14.11 1.22 1.22 566.16 671.29 12 A EX Index 689.24 437.54 57.13 9.15 1,178.26 18.82 2.25 2.15 991.40 1,175.50 13 SM I Index 11,118.33 8,187.02 395.15 3.69 24.91 18.15 3.05 2.85 1,304.37 1,396.85 14 A S51 Index 6,938.00 4,546.00 188.20 2.86 57.92 19.39 2.25 2.17 2,147.02 1,643.11 15 A S30 Index 7,207.70 4,564.10 163.09 2.38 68.35 20.06 2.25 2.11 2,360.67 1,806.62 16 SHSZ300 Index 5,930.91 3,545.45 (202.04) (3.88) 18.80 13.67 2.26 1.98 42,159.94 6,469.82 17 SHA SHR Index 3,911.92 2,794.94 (64.59) (1.77) 17.73 12.30 1.63 1.45 41,939.68 6,436.02 18 SZA SHR Index 2,628.78 1,692.95 (138.06) (5.66) 45.50 20.53 3.11 3.21 32,506.05 4,988.34 19 HSI Index 31,183.36 22,383.25 1,266.25 4.65 15.23 13.03 1.24 1.26 28,597.51 3,681.45 20 HSCEI Index 12,271.60 9,062.14 372.78 3.47 16.82 11.10 1.26 1.33 26,777.85 3,447.20 21 SENSEX Index 52,516.76 25,638.90 2,300.11 4.82 35.04 29.47 3.70 3.56 96,149.10 1,325.92 22 NIFTY Index 15,431.75 7,511.10 833.00 5.96 35.24 28.14 3.54 3.37 115,366.04 1,590.92 23 JCI Index 6,504.99 3,911.72 273.64 4.58 33.26 16.49 1.61 1.92 7,332,892.88 508.03 24 LQ45 Index 1,030.11 566.05 5.63 0.60 22.79 16.89 2.26 2.03 4,439,045.67 307.54 25 KSE100 Index 47,339.21 27,046.71 1,651.95 3.78 9.49 6.67 1.19 0.99 6,400.15 41.01 26 NKY Index 30,714.52 17,197.14 1,287.01 4.69 32.80 21.33 2.12 2.10 440,901.12 4,055.38 27 NEY Index 421.18 270.64 27.09 7.14 31.13 22.46 1.47 1.47 519,759.29 4,780.71 28 TP X Index 2,013.71 1,308.36 146.04 8.09 30.47 21.27 1.37 1.42 736,000.42 6,769.69 29 FB M KLCI Index 1,695.96 1,271.34 (31.92) (1.96) 20.78 13.60 1.62 1.55 1,033.68 250.63 30 NZSE Index 2,243.74 1,386.11 (128.81) (5.98) 50.74 33.49 2.44 1.68 173.81 121.84 31 P COM P Index 7,432.40 4,771.78 (693.36) (9.71) 28.94 17.61 1.58 1.49 8,211.98 168.73 32 FSSTI Index 3,149.01 2,291.25 287.93 10.12 48.32 16.23 1.10 1.05 574.26 427.09 33 KOSP I Index 3,266.23 1,508.68 112.03 3.90 27.01 14.02 1.15 1.18 2,006,255.45 1,773.74 34 TWSE Index 16,579.17 9,083.78 1,445.06 9.81 22.21 17.42 2.30 2.15 49,059.35 1,724.47 35 SET Index 1,584.61 1,024.38 114.90 7.93 39.38 20.13 1.71 1.73 17,704.16 571.07 36 SET50 Index 992.03 681.94 47.28 5.19 30.35 21.61 1.86 1.84 11,865.14 382.72 37 VNINDEX Index 1,200.94 649.10 79.58 7.21 18.24 14.93 2.48 2.37 4,423,771.09 191.70 A s ia / P a c if ic A m e ric a 5 2 - WE E K C H A N G E Y T D P E R ( x) P B V ( x) M A R KE T C A P ( B n) E uro pe

(5)

LQ45

Source: Bloomberg, Sinarmas Investment Research

www.sinarmassekuritas.co.id See important disclaimer at the end of this report

LQ45 Index

HIGH LOW POINT % 2020 2021E 2020 2021E

1 ACES IJ 1,560 1,850 970 (155) (9.04) 37.04 34.59 6.05 5.11 26,754.00 2 ADRO IJ 1,300 1,600 780 (130) (9.09) 22.18 8.19 0.88 0.49 41,581.75 3 AKRA IJ 3,320 3,770 1,405 140 4.40 15.51 16.24 1.47 1.47 13,328.79 4 ANTM IJ 2,270 3,440 340 335 17.31 40.46 26.03 2.44 2.66 54,549.84 5 ASII IJ 5,575 6,925 3,220 (450) (7.47) 15.08 12.46 1.57 1.36 225,695.81 6 BBCA IJ 32,825 36,900 22,250 (1,025) (3.03) 30.76 26.03 4.52 3.98 809,300.70 7 BBNI IJ 6,100 6,750 2,970 (75) (1.21) 34.60 11.82 1.04 0.96 113,756.80 8 BBRI IJ 4,670 4,950 2,160 500 11.99 27.41 18.49 2.59 2.62 575,926.86 9 BBTN IJ 1,830 2,180 720 105 6.09 11.41 8.10 0.91 0.91 19,379.70 10 BMRI IJ 6,675 7,450 3,660 350 5.53 17.23 12.91 1.56 1.53 311,500.00 11 BSDE IJ 1,200 1,360 585 (25) (2.04) 25.87 25.27 0.86 0.78 25,405.64 12 BTPS IJ 3,560 4,480 1,790 (190) (5.07) 33.80 16.73 4.91 3.77 27,425.17 13 CPIN IJ 6,775 7,100 3,800 250 3.83 31.97 36.37 4.86 4.90 111,096.45 14 CTRA IJ 1,105 1,350 394 120 12.18 18.47 29.42 1.24 1.26 20,509.14 15 ERAA IJ 2,560 3,030 805 360 16.36 16.53 17.34 1.37 1.53 8,166.40 16 EXCL IJ 2,150 3,070 1,385 (580) (21.25) 79.96 24.02 1.52 1.14 23,058.05 17 GGRM IJ 36,775 55,000 34,850 (4,225) (10.30) 8.50 8.83 1.39 1.20 70,758.34 18 HMSP IJ 1,425 1,970 1,170 (80) (5.32) 20.28 17.73 5.79 5.04 165,753.26 19 ICBP IJ 9,200 10,700 7,750 (375) (3.92) 16.95 16.50 4.02 3.34 107,289.55 20 INCO IJ 4,500 7,100 1,450 (600) (11.76) 43.67 22.27 1.79 1.45 44,713.52 21 INDF IJ 6,675 8,000 5,000 (175) (2.55) 9.32 9.41 1.42 1.32 58,609.35 22 INKP IJ 12,000 15,550 3,020 1,575 15.11 12.55 12.99 0.95 1.06 65,651.80 23 INTP IJ 13,275 15,975 9,850 (1,200) (8.29) 29.50 26.31 2.40 2.12 48,868.35 24 ITMG IJ 12,650 15,700 6,400 (1,200) (8.66) 27.45 8.94 1.27 1.15 14,293.55 25 JPFA IJ 1,880 2,040 760 415 28.33 18.74 17.13 1.60 1.83 22,045.96 26 JSMR IJ 4,300 4,990 2,230 (330) (7.13) 38.96 62.13 1.78 1.61 31,208.85 27 KLBF IJ 1,575 1,960 830 95 6.42 26.49 27.38 4.07 4.25 73,828.32 28 MDKA IJ 2,340 3,000 890 (90) (3.70) 60.96 81.06 6.97 6.50 53,597.35

29 MEDC IJ 610 790 268 20 3.39 #N/A N/A #N/A 0.88 0.76 15,333.10

30 MIKA IJ 2,830 3,220 1,665 100 3.66 46.15 41.26 7.90 7.24 40,317.17 31 MNCN IJ 1,035 1,320 695 (105) (9.21) 7.30 7.29 1.09 0.99 15,576.53 32 PGAS IJ 1,380 1,895 605 (275) (16.62) #N/A N/A 95.61 1.13 0.90 33,453.28 33 PTBA IJ 2,800 3,180 1,700 (10) (0.36) 13.15 9.77 1.87 1.70 32,257.85 34 PTPP IJ 1,525 2,360 484 (340) (18.23) 90.45 17.29 1.09 0.72 9,454.84 35 PWON IJ 555 615 266 45 8.82 20.99 24.25 1.71 1.74 26,728.58 36 SMGR IJ 11,375 13,000 5,800 (1,050) (8.45) 26.41 22.13 2.16 1.84 67,471.04 37 SMRA IJ 975 1,070 350 170 21.12 61.72 175.17 1.63 1.90 14,066.11 38 TBIG IJ 2,050 2,700 730 420 25.77 36.63 42.01 5.89 7.42 46,446.85 39 TKIM IJ 12,375 17,250 3,750 2,525 25.63 11.98 13.83 1.41 NA 38,526.14 40 TLKM IJ 3,360 3,640 2,516 50 1.51 17.37 16.23 3.22 3.01 332,849.05 41 TOWR IJ 1,100 1,325 590 140 14.58 18.24 20.44 4.97 5.36 56,116.09 42 TPIA IJ 10,900 11,350 5,025 1,825 20.11 224.48 94.40 6.38 7.01 194,385.37 43 UNTR IJ 21,450 28,475 13,550 (5,150) (19.36) 16.53 8.85 1.65 1.18 80,011.40 44 UNVR IJ 6,750 8,800 5,575 (600) (8.16) 39.11 34.78 56.79 48.74 257,512.50 45 WIKA IJ 1,615 2,450 675 (370) (18.64) 18.11 95.02 1.32 0.98 14,486.47 MARKET CAP (Bn)

(6)

Macro data

Source: Bloomberg, Sinarmas Investment Research

D e s c riptio n 1-D a y (%) 5 -D a ys (%) 1-M o nth (%) Y T D (%) P ro perty (1.36) (5.00) (0.04) (3.83) B asic Industry (1.90) 0.33 3.06 6.66 Trade (0.45) (0.29) 0.71 13.54 Finance (0.84) (2.08) 0.15 9.61 M iscellaneo us Industry (0.20) 1.30 1.37 (3.80) Co nsumer (0.18) 1.38 1.54 (5.42) Infrastructure (1.00) (1.15) (1.00) 4.80 A griculture 1.43 (0.30) 3.17 (0.27) M ining (0.16) 0.57 (9.61) (3.01) F e b-2 1 J a n-2 1 0.26 1.00 1.38 1.55 0.10 0.26 138.80 138.00 F O R E X S po t R a te 1-D a y (%) 1-M o nth (%) Y T D (%) USD/IDR 14,395.00 0.06 (2.10) (2.40) USD/CNY 6.52 (0.13) (0.76) 0.17 USD/EUR 0.84 0.05 2.75 3.14 USD/JP Y 108.61 (0.02) (2.52) (4.94) USD/SGD 1.35 (0.13) (1.95) (1.78) USD/A UD 1.31 0.19 4.69 1.07 USD/GB P 0.73 0.11 2.94 (0.53) (in %) 4.10 0.16 1.46 5.87 6.72 6.63 Indo nesia 5-Year Go vernment B o nds Yield

Indo nesia 10-Year Go vernment B o nds Yield Indo nesia 15-Year Go vernment B o nds Yield

Le nding a nd D e po s it R a te s

JIB OR (in IDR) LIB OR (in GB P ) SIB OR ( in USD) Inflatio n M o M (in %) Fo reign Reserves (in USD bn)

S e c to rs

E c o no m ic Indic a to rs

Inflatio n YTD (in %)

E c o no m ic P a ra m e te rs

Inflatio n Yo Y (in %)

(7)

Technical Corner

24 March 2021

www.sinarmassekuritas.co.id See important disclaimer at the end of this report JCI : MIXED MELEMAH

Last price : 6.252 Support : 6.224, 6.157 Resistance : 6.322, 6.381

JCI pada hari ini kami perkirakan akan bergerak MIXED MELEMAH dengan range 6.157 – 6.322. JCI breakdown Support 6.269, berpeluang melanjutkan pelemahan dengan menguji Support 6.224 dan 6.157. Namun, bila JCI bertahan diatas Support 6.269, akan mencoba Resistance 6.322 dan 6.381.

Jakarta Composite Index (JCI)

Summary of portfolio:

Stock

Recommendation

Comment

TLKM

HOLD TLKM menguji Strong support 3.360, bila bertahan diatas 3.360 berpeluang

mencoba Resistance 3.390 dan 3.430. Namun, bila TLKM breakdown Strong support 3.360, akan melanjutkan pelemahan dengan menguji Support 3.330

dan 3.300.

BBNI

HOLD BBNI menguji Strong Support 6.100, bila bertahan diatas 6.100 berpeluang

mencoba Resistance 6.200 dan 6.275. Namun, bila BBNI breakdown Strong Support 6.100, akan melanjutkan pelemahan dengan menguji Support 5.975

dan 5.900.

RALS

HOLD Entry point 820 sudah tercapai, RALS tidak berhasil bertahan diatas Support

810, berpeluang menguji next Support 795 dan 785. Namun, bila RALS bertahan diatas Support 810, akan mencoba Resistance 820 dan 840.

AALI

HOLD AALI bertahan pada Resistance 10.850, berpeluang mencoba Resistance

10.975 dan 11.100. Namun, bila AALI breakdown 10.850, akan kembali menguji Support 10.750 dan 10.675.

(8)

Telkom Indonesia (Persero)Tbk (TLKM)

Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BBNI)

www.sinarmassekuritas.co.id See important disclaimer at the end of this report

TLKM : HOLD

Last price : 3.360

Target price : 3.550 (5.0%)

Stop Loss : 3.280 (-3.0%)

TLKM menguji Strong support 3.360, bila bertahan diatas 3.360 berpeluang mencoba Resistance 3.390 dan 3.430.

Namun, bila TLKM breakdown Strong support 3.360, akan melanjutkan pelemahan dengan menguji Support 3.330 dan 3.300. TLKM dilihat dari Indikator MACD mulai membentuk pola Downtrend dan Stoc Osc mengindikasikan pola Downtrend.

BBNI : HOLD

Last price : 6.100

Target price : 6.600 (6.5%)

Stop loss : 5.900 (-4.8%)

BBNI menguji Strong Support 6.100, bila bertahan diatas 6.100 berpeluang mencoba Resistance 6.200 dan 6.275.

Namun, bila BBNI breakdown Strong Support 6.100, akan melanjutkan pelemahan dengan menguji Support 5.975 dan 5.900. BBNI dilihat dari Indikator MACD dan Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.

Support : 3.330, 3.300

Resistance : 3.390, 3.430

Support : 5.975, 5.900

(9)

RALS : HOLD

Last price : 805

Target price : 900 (9.8%)

Stop loss : 780 (-4.9%)

Entry point 820 sudah tercapai, RALS tidak berhasil bertahan diatas Support 810, berpeluang menguji next Support 795 dan 785. Namun, bila RALS bertahan diatas Support 810, akan mencoba Resistance 820 dan 840. RALS dilihat dari Indikator MACD mulai membentuk pola Downtrend dan Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.

AALI : HOLD

Last price : 10.850

Target price : 11.950 (9.6%)

Stop loss : 10.500 (-3.7%)

AALI bertahan pada Resistance 10.850, berpeluang mencoba Resistance 10.975 dan 11.100. Namun, bila AALI

breakdown 10.850, akan kembali menguji Support 10.750 dan 10.675. AALI dllihat dari Indikator MACD dan Stoc osc

mengindikasikan pola Downtrend

.

Support : 795, 785

Resistance : 820, 840

Support : 10.750, 10.675

Resistance : 10.975, 11.100

Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

(10)

PT Sinarmas Sekuritas

Sinarmas Land Plaza Tower 3, 6th Fl. Jl. M. H. Thamrin no. 51

Tel: +62 21 392 5550 Fax: +62 21 392 5540

research@sinarmassekuritas.co.id www.sinarmassekuritas.co.id

Equity Research Team

DEPUTY HEAD OF RESEARCH Richard Suherman

Commodities

Tel: +62 21 3925550 Ext: 610

richard.suherman@sinarmassekuritas.co.id DEPUTY HEAD OF RESEARCH

Richardson Raymond Property, Industrial Estate Tel: +62 21 3925550 Ext: 159

richardson.raymond@sinarmassekuritas.co.id EQUITY ANALYST

Andrianto Saputra

Tobacco, Plantation, Cement Tel: +62 21 3925550 Ext: 159

andrianto.saputra@sinarmassekuritas.co.id EQUITY ANALYST

Kharel Devin Fielim

Media, Poultry, Construction Tel: +62 21 3925550 Ext: 159 kharel.fielim@sinarmassekuritas.co.id EQUITY ANALYST Elvira Natalia Consumer, Retail Tel: +62 21 3925550 Ext: 159 elvira.natalia@sinarmassekuritas.co.id TECHNICAL ANALYST Eddy Wijaya Tel: +62 21 3925550 Ext: 159 eddy.wijaya@sinarmassekuritas.co.id DISCLAIMER

This material is issued by PT Sinarmas Sekuritas, a member of Indonesia Stock Exchanges, represent the opinion of PT Sinarmas Sekuritas, derived its judg-ment from sources deemed reliable, however, PT Sinarmas Sekuritas and its affiliated cannot guarantee its accuracy and completeness. PT Sinarmas Seku-ritas or its affiliates may be involved in transactions contrary to any opinion herein or have positions in the securities recommended herein and may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this material. PT Sinarmas Sekuritas, its employees and its affiliates, expressly disclaim any and all liability for representation or warranties, expressed or implied, here in or omission there from or for any loss how so ever arising from any use of this material or its contents or otherwise arising in connection there with. Opinion expressed in this material are our present view and are subject to change without notice. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini dibuat dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan judul dari berbagai sumber referensi sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa pemasaran

Faktor yang dipelajari pada penelitian ini meliputi pengaruh bahan pengisi karbon dari ampas tebu secara tunggal maupun kombinasi untuk pembuatan kompon ban dalam

Infiltrasi yang dilakukan kader-kader Tarbiyah masuk ke dalam amal usaha Muhammadiyah, secara tindakan–tetapi bukan dalam pengertian tindakan dalam ketegori manusia politik–adalah

Berdasarkan hasil perhitungan dari hubungan konsentrasi ekstrak vitamin C dengan persen inhibisi DPPH diperoleh persamaan regresi linier y = 22,401x – 16,899Hasil

Namun dengan data ekonomi AS yang masih bersifat mixed, perlambatan ekonomi global, outlook inflasi yang rendah dari turunnya harga komoditas dan financial

Engagement merupakan variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas (kinerja) dan kepuasan pelanggan, dan juga mengurangi turnover, sehingga amat penting bagi sebuah

3 Sukayani juga tamat SMP saja.Ni Made Sukayani anak yang pintar namun mengalami gangguan jiwa sejak 2009.Namun, kondisi beliau sudah mulai membaik sejak mendapat perawatan di

Perusahaan bekerja sama dengan penyedia tenaga kerja agar dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan, lebih efisien karena perusahan tidak harus mengeluarkan biaya untuk