• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK NANOKOMPOSIT PVA/ZNS DENGAN METODE SIMPLE MIXING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK NANOKOMPOSIT PVA/ZNS DENGAN METODE SIMPLE MIXING."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK

NANOKOMPOSIT PVA/ZnS DENGAN METODE

SIMPLE MIXING

Oleh:

Rizki Julia Sartika

NIM 408221043

Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv   

 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim…

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur yang

tidak terhingga penulis ucapkan kepada ALLAH SWT Tuhan semesta alam yang

telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah

“Sintesis dan Karakterisasi Sifat Mekanik Nanokomposit PVA/ZnS Dengan

Metode Simple Mixing”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

rasa hormat kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi

ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan, sampai penyusunan

skripsi, antara lain Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. dan Bapak

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Penguji I, Bapak Drs. Rahmatsyah,

M.Si selaku Dosen Penguji II, Ibu Dewi Wulandari, M.Si selaku Dosen Penguji

III, yang telah memberikan kritikan dan masukan demi penyempurnaan skripsi

ini. Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan yang

telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc, Ph.D sebagai Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. P.Maulim Silitonga,

M.S selaku pembantu Dekan FMIPA UNIMED, Ibu Dra. Derlina, M.Si sebagai

Ketua Jurusan, Bapak Abd. Hakim, M.Si sebagai sekretaris jurusan Fisika FMIPA

UNIMED, dan Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si sebagai Ketua Prodi Fisika.

Bapak dan Ibu Dosen atas bimbingannya kepada penulis selama masa perkuliahan

dan penulisan skripsi beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang

(4)

 

Ucapan terimakasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kedua

orang tua tercinta, ayahanda Muhammad Idris dan ibunda Yasmiatty yang telah

banyak memberikan doa, dukungan dan kasih sayang serta semangat baik berupa

materil maupun moril untuk keberhasilan penulis. Dan kepada Kakak dan adik

penulis, Anda Wahyu Ramadhan, S.S, Imam Qymmy, dan Nasuha Alsakinah

yang telah banyak memberikan dukungan semangat dan materil.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman teristimewa

“Eko Julanda, S.T” dan sahabat-sahabat terbaik, yaitu Liani, Maulidya Dara,

Dedek Febriana, dan Unita S.Z Nasution yang telah sama-sama berjuang dan

saling memberikan semangat dari awal perkuliahan hingga akhir penyelesaian

skripsi ini. Kepada teman satu penelitian Henny W. Ompusunggu yang telah

berjuang bersama-sama dalam penelitian skripsi ini yang memberikan dukungan

semangat dan doa. Dan terimakasih kepada koordinator asisten Laboratorium

Kimia Fisika USU Tisna Hermawan, S.Si dan teman satu laboratorium penelitian

Riani Sari Sembiring, S.Si yang sudah memberikan saran dan motivasi. Buat

teman seperjalanan stambuk 2008 Fisika Nondik UNIMED khususnya kelompok

melati yaitu Agustina Panggabean, Arny, Berliana S, Elsa F.S, Junita M, Jenika

K.S, Henny Elika S, Jennyari S, Albarra Harahap, Berkat, Indra, Ferdinand AKZ,

Ryanto C.S, kepada abang dan kakak stambuk yang telah memberikan saran dan

nasehat penulis ucapkan terimakasih atas dukungannya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata

penulis ucapkan banyak terimakasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua. Amin.

Medan, Desember 2012 Penulis,

(5)

iii   

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK NANOKOMPOSIT PVA/ZnS DENGAN METODE SIMPLE MIXING

 

Rizki Julia Sartika (408221043)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan nanokomposit dengan pencampuran PVA dan nanopartikel ZnS. Nanopartikel ZnS dibuat melalui pencampuran Zinc asetat (Zn(CH3COO)2) dengan Thiuorea (CH4N2S) dengan metode sintesis kimia. Untuk mengetahui struktur kristal nanopartikel ZnS digunakan uji X-Ray Diffraction (XRD). Untuk mengetahui karakterisasi sifat mekanik nanokomposit PVA/ZnS dilakukan dengan uji tarik di LIPI.

Metode yang dilakukan untuk membuat nanopartikel ZnS dengan metode sintesis kimia. Setelah pencampuran Zinc Asetat dengan Thiuorea kemudian ditetesi amonia sebanyak 4ml selanjutnya dipanaskan dengan suhu 300C selama 6 jam. Sedangkan metode yang dilakukan untuk membuat nanokomposit menggunakan metode simple mixing melalui pencampuran PVA dengan nanopartikel ZnS yang diaduk menggunakan magnetik stireer agar campuran menjadi homogen dan dipanaskan dengan suhu 750C selama 5 jam. Selanjutnya menambahkan nanopartikel ZnS dengan variasi 0%, 1%, dan 2%.

(6)

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1. Ikatan kimia PVA

Gambar 2.2. Zinc Blende dan Wurtzite Gambar 2.3. Instrumentasi XRD

Gambar 2.4. Kurva Tegangan-Regangan Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 4.1. Sampel ZnS

Gambar 4.2. Grafik XRD sampel ZnS

Gambar 4.3. Identifikasi pola difraksi sinar-x sampel ZnS

Gambar 4.4. Hubungan perpanjangan sampel 0% dengan gaya tarik Gambar 4.5. Hubungan perpanjangan sampel 1% dengan gaya tarik Gambar 4.6. Hubungan perpanjangan sampel 2% dengan gaya tarik Gambar 4.7. Grafik hubungan perpanjangan dengan gaya tarik

pada sampel

Gambar 4.8. Sampel komposit PVA tanpa nanopartikel ZnS Gambar 4.8. Sampel komposit PVA dengan penambahan

nanopartikel ZnS 1%

(7)

xi   

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. ZnS Standar 42

Lampiran 2. Laporan Hasil Pengujian 46

Lampiran 3. Perhitungan Kekuastan Mekanik 51

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, bidang material nanokomposit mendapatkan perhatian yang

serius dari para ilmuwan. Berbagai penelitian yang dilakukan dengan sangat

cermat terus menerus dilakukan. Penelitian dilakukan berdasar pada pemikiran/ide

yang sangat sederhana, yaitu menyusun sebuah material yang terdiri atas

blok-blok partikel homogen dengan ukuran nanometer. Hasil penelitian tersebut

sungguh mengejutkan. Sebuah material baru lahir dengan sifat-sifat fisis yang

jauh lebih baik dari material penyusunnya. Hal ini memicu perkembangan

material nanokomposit di segala bidang dengan memanfaatkan ide yang sangat

sederhana tersebut. Salah satu contoh yang sangat terkenal (terjadi dengan

sendirinya di alam) adalah tulang. Tulang memiliki ‘bangunan’ nanokomposit

yang bertingkat-tingkat yangterbuat dari tablet keramik dan ikatan-ikatan organik.

Partikel-partikel nanokomposit tersebut memiliki struktur, komposisi dan sifat

yang berbeda-beda. Hal ini memberikan fungsi yang beragam. Dengan demikian

material tersebut dapat menjadi multiguna. Sehingga pada akhirnya didapatkan

material baru yang memiliki beberapa fungsi dalam waktu yang sama dan dapat

digunakan pada beberapa aplikasi. Dari sinilah para ilmuwan mulai memikirkan

berbagai cara untuk mendapatkan material nanokomposit, karena material tersebut

memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan material konvensional.

Pada tahun 1995 Veprek, memulai menerapkan sebuah konsep rekayasa

material baru di bidang material keras yang dinamakan nanokomposit superkeras

(sekitar 40-50 GPa). Konsep peningkatan sifat fisis dan karakteristik material

dengan cara membuat nanokomposit multi-fasa (yang terbuat dari beberapa

material) sebenarnya bukanlah hal yang baru. Ide ini telah dipraktikkan sejak

peradaban dimulai dan umat manusia mulai menghasilkan material-material yang

efisien dengan fungsi-fungsi tertentu. Hal itu terlihat dari banyaknya

(9)

2   

material nanokomposit. Sebagai contoh adalah lukisan bangsa Maya, peninggalan

purbakala yang terdapat di mesoamerika. Lukisan tersebut ternyata terdiri dari

matriks clay yang dicampur dengan molekul colorant (indigo) organik. Selain itu,

lukisan tersebut juga mengandung nanopartikel logam yang dibungkus oleh

substrat amorf silikat, dengan nanopartikel-oksida berada pada substrat.

Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya menunjukkan beberapa hasil

pengujian sifat mekanik dari nanokomposit. Penambahan Silikon Dioksida (SiO2)

pada polimer epoxy resin dengan variasi komposisi bahan, waktu dan suhu, telah

berhasil menambah kekuatan polimer tersebut. Peningkatan kekuatan mekanik

material sebesar 24% dibandingkan dengan material tanpa penambahan

nanopartikel, ini terjadi pada penambahan fraksi massa SiO2 sebesar 0,0087.

(Abdullah, M.dkk.2008).

Penelitian mengenai sifat mekanik nanokomposit. Nanokomposit berbasis

Poliamid 6/Polipropilen dengan penambahan clay meningkatkan kekuatan tarik

dan flexural strength untuk kandungan clay <4 phr, sedangkan >4 phr

memberikan efek sebaliknya yakni menurunkan kekuatan. Adanya clay

meningkatkan modulus young dan flexural modulus dari matrik campuran

PA6/PP. Penurunan keuletan diperoleh pada nanokomposit PA6/PP dengan

adanya clay. (Kusmono. 2010)

Pada beberapa tahun belakangan ini sedang dilakukan secara intensif

penelitian yang berkaitan dengan bahan masa depan yang ideal dan harmoni

dengan lingkungan, yang layak srecara ekonomi, ramah, dan tanggap/peka

terhadap lingkungan serta dapat tahan lama dipakai. Bahan-bahan yang peka dan

dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan ini dikenal sebagai bahan cerdas

(intelligent material). Bahan ini merupakan bahan kebutuhan sehari-hari dengan

rentang aplikasi yang luas mulai dari bidang struktur, listrik dan elektronik, optik,

serta bahan bionaterial. Keunggulan dari bahan cerdas ini dibandingkan dengan

bahan konvensional adalah pada fungsi dasarnya antara lain bahan ini dapat

berfungsi sebagai sensor (mengkonversi suatu isyarat input ke suatu isyarat

output), effector (dapat berikatan dengan protein dan merubah fungsi kimianya),

(10)

sebagai actuator yaitu sebagai penggerak misalnya penggerak pada robot. Bahan

cerdas ini juga dapat berfungsi secara fisika dan kimia. Di bidang kimia, bahan

cerdas ini sangat dibutuhkan antara lain untuk mengatasi masalah-masalah

efisiensi dalam pemurnian dalam suatu campuran larutan, pemakaian obat secara

efisien dan ekonomis dalam penyembuhan penyakit. Beberapa aplikasi penting

teknologi yang didasarkan material nano antara lain: produksi bubuk nano

keramik dan material lain, nanokomposit, pengembangan sistem

nanoelektrokimia, aplikasi penggunaan tabung nano untuk menyimpan hidrogen,

chip DNA dan chip untuk menguji kadar logam dalam kimia ataupun biokimia.

Teknologi nano juga digunakan dalam mendeteksi gen maupun mendeteksi obat

dalam bidang kedokteran. Selain itu, juga dapat digunakan dalam alat-alat

nanoelektronik. Pengembangan teknologi nano lebih lanjut dapat diaplikasikan

dalam pebuatan laser jenis baru, nanosensor, nanokomputer (yang berbasis tabung

nano dan material nano), dan banyak lagi aplikasi lainnya.

Polyvinyl Alcohol (PVA) dapat digunakan sebagai lapisan tipis yang

sensitive khususnya dalam matrik immobilisasi untuk berbagai aplikasi. Jaringan

polimerik Polyvinyl Alcohol dihasilkan dari penggunaan glutaraldehyde atau

dengan teknik pembuatan gel agar menjadi polimer yang sensitif terhadap cahaya.

Polyvinyl Alcohol juga dapat digunakan untuk membuat serat tiruan. Saat ini

dipakai untuk benang ban mobil, ban mesin dan juga dalam berbagai industry lain,

seperti pembuatan kertas, pakaian, pelindung keju dari gangguan jamur. (Saxena,

S.K., .2004)

ZnS adalah logam semikonduktor II-VI yang materialnya dapat

diaplikasikan di dunia industri optoelektronik (untuk perangkat elektroluminisens,

sel surya dan peralatan optoelektronik lainnya). Sifat optik dan listrik dari seng

sulfida bergantung pada ukuran partikel. Dimana zinc sulfida adalah

semikonduktor II-VI dengan celah pita yang besar 3,50-3,70 eV dalam rentang

UV. Hal ini digunakan sebagai bahan utama untuk memancarkan dioda cahaya.

Nanopartikel ZnS dapat disintesis dengan metode kimia menggunakan polyvinil

alkohol sebagai matriks dengan mereaksikan antara 1M ZnCl2 dan 1M Na2S. Pada

(11)

4   

kemudian dibiarkan. ZnS yang dihasilkan adalah larutan putih seperti larutan

susu. Dengan hasil ukuran partikel 4,9–6,6 nm. (Borah, J.P.dkk.2008).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menguji sifat

mekanik nanokomposit ZnS sebagai penguat dan PVA sebagai matriks. Adapun

judul penelitian ini adalah “Sintesis Dan Karakterisasi Sifat Mekanik

Nanokomposit PVA/ZnS Dengan Metode Simple Mixing”.

1.2 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam penelitian ini peneliti

membatasi hanya pada proses pembuatan nanopartikel ZnS melalui pencampuran

CH4N2S. H20 0.2M dan Zn(CH3COO)2. H2O 0.2M. Dengan reaksi kimia

nanokomposit dengan pencampuran nanopartikel ZnS dengan PVA. Dan

mengetahui Karakterisasi Sifat mekanik nanokomposit PVA/ZnS.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pembuatan nanopartikel ZnS?

2. Bagaimana proses pembuatan nanokomposit PVA/ZnS dengan metode

simple mixing?

3. Bagaimana Karakterisai sifat mekanik nanokomposit PVA/ZnS?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui proses pembuatan nanopartikel ZnS.

2. Mengetahui proses pembuatan nanokomposit PVA/ZnS dengan

metode simple mixing.

(12)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membuat suatu

material yang digunakan antara lain untuk:

1. Untuk mendapatkan bahan material yang memiliki kekuatan yang lebih

tinggi.

2. Sebagai material industry.

(13)

39   

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil pembuatan nanopartikel ZnS melalui pencampuran zinc asetat dengan thiuorea

menggunakan metode sintesis kimia memperoleh ukuran kristal 58 nm.

2. Nanokomposit yang memiliki kekuatan tarik terbesar pada penambahan nanopartikel

ZnS 1% dengan tegangan maksimum 82,19 MPa dan regangan maksimum sebesar

312,7% serta modulus elastisitas sebesar 26,28 MPa.

3. Nanokomposit PVA tanpa penambahan nanopartikel ZnS memiliki kekuatan tarik

dengan tegangan maksimum 70,70 MPa dan regangan maksimum sebesar 69,37%

serta modulus elastisitas sebesar 101,92 MPa.

4. Nanokomposit yang memiliki kekuatan tarik terkecil pada penambahan nanopartikel

ZnS 2% dengan tegangan maksimum 35,66 MPa dan regangan maksimum sebesar

334,21% serta modulus elastisitas sebesar 10,67 MPa. Ini menandakan bahwa tidak

selamanya dengan menambahkan nanopartikel ZnS sebagai penguat akan

meningkatkan sifat mekaniknya.

5.2 Saran

Untuk peneliti selanjutnya apabila menggunakan bahan yang sama dengan peneliti

ini, untuk hasil yang lebih baik lagi hendaknya :

1. Melakukan perbandingan yang lebih baik lagi antara pengisi dengan bahan utamanya.

2. Membuat nanokomposit dengan fraksi massa yang lebih variatif lagi.

3. Melakukan pengadukan yang lebih maksimal lagi (lebih merata) agar tingkat ke

homogenitas bahan tersebut semakin baik.

4. Untuk sampel yang lebih bagus lagi, hendaknya setelah sampel di keringkan di udara

terbuka dan sudah mengeras kemudian dimasukkan kedalam oven pengeringan lagi

agar sampel semakin mengeras.

5. Pada saat larutan dimasukkan ke dalam cetakan , sebaiknya larutan dilebihkan karena

pada saat pengeringan terjadi penyusutan. (ukuran sampel harus sesuai dengan ASTM

D-638 yang dipakai).

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M., Hadiyawarman, Agus Rijal, dan Bebeh Wahid Nuryadin, (2008), Fabrikasi Mterial Nanokomposit Super Kuat dan Transparan menggunakan Metode Simple Mixing, Jurnal Nanosains & Nanoteknologi, 2:1-5.

Abdullah,M., Yudistira Virgus, Nirmin, dan Khairurrijal, (2008), Sintesis Nanomaterial. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi. 1 : 33-57.

Arumaarifu, (2010), what is nanoparticle. http://arumaarifu.wordpress.com/2011 /08/06/what is nanoparticle/.

Borah, J.P., dkk, (2008), Structural and Optical Properties of ZnS Nanoparticles, Chalcogenide Letters 5 : 201-208

Damawisnu, (2009), www.wordpress.com.

Dumbrava, A., Badea, Prodan, Popovici, dan Ciupina, (2009), Zinc Sulfide Fine

Particles Obtained At Low Temperature. Chalcogenide Letters 6 : 437-

443.

Erizal dan Rahayu, (2009), Thermo-Responsive Hydrogel of Poli Vinyl Alcohol (PVA)-Co-N- Isopropyl Acrilamyde (Nipaam) Prepared By - Radiation As A Matrix Pumping/On-Off System, Jurnal KimiaI, 9: 19-27.

Garmanage, (2000), http://www.chemistry.com/atelier/index.cgi?path=public &B&Energystorage&B&Supercapacitors&B&Model.

Hans, E.S., (2009), Nanoscience, Fak. Mathematik und Physik Institut für

Theoretische und Angewandte Physik, Germany

Khairiah, (2011), Sintesis dan Karakterisasi Pertumbuhan Nanopartikel ZnS dengan Metode Kopresipitasi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Kusmono, (2010), Studi Sifat Mekanik Dan Morfologi Nanokomposit Berbasis poliamid6/polipropilen/clay. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi. 1 : 33-57

Mohlis, J., (2006), http://www.chem_is_try.org.

Saxena, S.K., (2004), Polyvinyl Alcohol (PVA), www.pgpva.com/pvacont.htm.

Senthilkumaar., S. dan R. Thamiz Selvi., (2009), Formation of hexagonal shaped

wurtzite zinc sulphide nano rods,4 : 123-129

(15)

41   

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Trade Practises Act 1974, yang sudah berkali-kali diubah konsumen diartikan sebagai : seseorang yang memperoleh barang atau jasa tertentu dengan persyaratan.. harganya

Kajian ini mencakup tentang teknik budidaya bunga gerbera dan bauran pemasaran yang meliputi empat aspek yaitu produk, harga, tempat dan promosi dalam pemasaran bunga gerbera

Pada Penulisan Ilmiah Ini, Penulis mencoba menerapkan suatu informasi letak kost dengan menggunakan komputer yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

[r]

Multimedia adalah suatu konsep dalam bidang teknologi informasi, yang di bentuk dari elemen-elemen seperti teks, gambar, suara, animasi dan video yang disatukan dalam komputer

 Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang kisah Nabi Ismail AS yang telah dipelajari  Siswa memahami dan menyimak bacaan intisari yang dibacakan.  Siswa mengerjakan

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh investasi, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan adalah analisis regresi data panel.. Adapun

Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun secara mandiri oleh sekolah melalui kerja tim yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, unsur komite sekolah dan/atau orang tua siswa