Sanimas IDB DAFTAR ISI i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i DAFTAR SINGKATAN ... ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Organisasi ... 1BAB 2 ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN 2.1. Pengelolaan ... 7
2.2. Penyuluhan ... 8
2.3. Pedoman ... 8
2.4 Pendanaan ... 10
2.5 Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota ... 11
BAB 3 TATA CARA PENGOPERASIAN 3.1. Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal Dengan Sistem Perpipaan ... 13
3.2 Pengoperasian dan Pemeliharaan kombinasi MCK Dengan Perpipaan 23 BAB 4 PENUTUP ... 29
Sanimas IDB
DAFTAR SINGKATAN iii
DAFTAR SINGKATAN
SANIMAS Sanitasi Berbasis Masyarakat
IDB Islamic Development Bank
O & P Operasi dan Pemeliharaan BLM Bantuan Langsung Masyarakat BKM Badan Keswadayaan Masyarakat LKM Lembaga Keswadayaan Masyarakat KPP Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara TFL Tenaga Fasilitator Lapangan
KM Kader Masyarakat
PENDAHULUAN 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk kesinambungan prasarana dan sarana sanitasi perlu dibentuk organisasi operasi dan pemeliharaan (O dan P). Kegiatan O dan P ini bertujuan untuk keberlanjutan pelayanan dan pelestarian asset yang telah dibangun oleh masyarakat. Dalam program SANIMAS prasaraa dan sarana yang dibangun adalah IPAL Komunal dengan sistem perpipaan dan kombinasi MCK dengan perpipaan.Dalam kegiatan SANIMAS keterlibatan kelompok masyarakat khususnya pengguna kaum perempuan lebih diutamakan. Oleh sebab itu keterlibatan kaum perempuan dalam O dan P sangat penting karena kaum perempuan adalah pengguna sehari-hari sarana sanitasi tersebut.
1.1. Organisasi
Agar pelaksanaan operasional dan pemeliharaan dapat berjalan lancar, maka diperlukan organisasi untuk mengelola sarana sanitasi setelah masa pelaksanaan konstruksi. Organisasi ini harus beranggotakan masyarakat pengguna prasarana dan sarana sanitasi yang dibangun.
Untuk itu perlu dibentuk organisasi kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) yang nantinya akan melakukan operasi dan pemeliharaan. Kegiatan operasi dan pemeliharaan ini bertujuan
2 PENDAHULUAN
untuk keberlanjutan pelayanan dan pelestarian asset yang telah dibangun oleh masyarakat.
KPP adalah organisasi warga masyarakat yang berkepentingan selaku pengguna/pemanfaat prasarana dan sarana sanitasi yang dibangun oleh masyarakat.
Dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan keterlibatan perempuan sangat penting, karena perempuan adalah pengguna utama sehari-hari, oleh sebab itu minimal 30% perempuan dalam kepengurusan KPP.
KPP perlu menyusun tata cara, yang akan menjadi acuan dalam melakukan kegiatannya. Selain tata cara untuk operasional kegiatan, juga diperlukan peraturan untuk organisasi KPP itu sendiri, dimana didalamnya diatur hak dan kewajiban anggota serta pengurusnya, lama periode kepengurusan serta mekanisme pemilihannya, musyawarah berkala untuk pertanggung-jawaban pengurus, dan sebagainya.
Tata cara ini disusun oleh pengurus KPP bersama warga pemanfaat, dimusyawarahkan bersama dalam forum musyawarah/rembug warga, dan setelah dicapai mufakat disahkan oleh lurah. Setiap kelurahan dapat mengembangkan tata cara kerjanya sendiri, sesuai dengan kondisi dan budaya yang dianut di daerahnya masing-masing.
PENDAHULUAN 3 Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu didukung organisasi pengelolan yang handal, dimana organisasi tersebut harus:
1. Mampu mengorganisasikan anggotanya untuk mendukung program kerja yang telah dibuat;
2. Dapat menjamin kepentingan pengguna dan mencarikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi;
3. Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain; 4. Mampu menerapkan sanksi bagi pelanggar peraturan;
Selain itu dalam upaya melestarikan prasarna/sarana terbangun perlu adanya kemampuan teknis, seperti:
1. Kemampuan menyusun rencana operasional dan pemeliharaan, misalnya untuk irigasi perdesaan dengan menyusun rencana tata tanam dan rencana pembagian air irigasi;
2. Kemampuan untuk mempelajari prinsip dasar cara kerja infrastruktur terbangun, dan melakukan inventarisasi kerusakan serta usulan perbaikannya;
3. Kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pelaksanaannya.
Teknologi yang digunakan untuk prasarana dan sarana sanitasi bagi beberapa daerah masih terhitung baru, oleh sebab itu masyarakat khususnya pengurus KPP perlu mendapat pelatihan tentang cara pengoperasian danpemeliharaan sarana sanitasi agar tetap berfungsi dengan baik melalui sistem dan mekanisme operasi dan pemeliharaan yang baik.
4 PENDAHULUAN
KPP dibentuk dalam rembug warga RT/RW III dan ditetapkan oleh kepala lurah dalam surat keputusan kepala lurah.
Secara umum tugas pokok KPP adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja, mekanisme operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi (IPAL Komunal dengan sistem perpipaan).
2. Mengumpulkan dan mengelola dana untuk biaya operasional dan pemeliharaan yang diperoleh dari iuran anggota dan pihak-pihak lain.
3. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi (IPAL Komunal dengan sistem perpipaan.
4. Meningkatkan mutu pelayanan dan jumlah pengguna/pemanfaat. 5. Melakukan kampanye kesehatan.
KPP harus memiliki aturan-aturan organisasi yang diputuskan bersama- sama secara musyawarah antar pengurus dan anggota KPP, agar semua pihak dapat mengetahui dan mematuhinya.
KPP harus mempunyai aturan sesuai dengan kondisi setempat, yang mengatur siapa penerima manfaat, besarnya iuran yang harus dibayar, waktu pembayaran iuran, serta siapa petugas yang melakukan pemeriksaan dan perbaikan kalau terjadi kerusakan dan menentukan besarnya biaya operasi rutin, seperti honor petugas, biaya listrik, dll. Setiap pengguna wajib untuk memelihara prasarana dan sarana sanitasi yang ada. Jika terjadi pelanggaran dapat ditindak.
PENDAHULUAN 5
CONTOH BAGAN ORGANISASI KPP
SEKSI USAHA
DANA
KETUA PEMBINA DAN
PELINDUNG
BENDAHARA / SEKRETARIS
SEKSI O & P SEKSI
6 PENDAHULUAN
Tugas pokok masing-masing seksi, sebagai berikut : 1) Seksi Usaha Dana :
Merencanakan tentang besarnya iuran anggota
Mengumpulkan iuran anggota
Mencari sumber dana di luar iuran warga pemanfaat
Membukukan uang yang masuk dan yang keluar
Membuat laporan keuangan secara rutin. 2) Seksi Operasi
Mengoperasikan sarana sanitasi
Mengontrol semua bak kontrol dan perpipaan secara rutin
Meningkatkan mutu pelayanan
Melakukan pengujian sampel air limbah outlet 3) Seksi Penyuluhan dan Pemeliharaan
Melakukan penyuluhan tentang pengoperasian dan pemeliharaan sarana sanitasi
Mengembangkan sarana sanitasi yang sudah terbangun
Melakukan pemeliharaan terhadap sarana sanitasi terbangun / melakukan perbaikan apabila ada kerusakan
Melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala (2-3 tahun sekali)
4) Seksi Kesehatan
Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan lingkungan.
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN 7
BAB 2
ASPEK OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
Pelestarian prasarana dan sarana Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat sangat tergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan, memanfaatkan, memelihara prasarana dan sarana yang ada.Secara umum, aspek yang perlu diperhatikan dalam pelestarian adalah pengelolaan prasarana dan sarana, penyuluhan, dan pedoman pemeliharaan.
2.1.
Pengelolaan
Pengelolaan pada dasarnya merupakan aspek utama pelestarian hasil fisik terbangun. Pengelolaan prasarana dan sarana perlu memerhatikan beberapa hal :
− Kinerja prasarana yang dikelola
− Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia
− Jumlah prasarana dan sarana yang digunakan target/sasaran perencanaan
− Standar prosedur operasional dan pemeliharaan − Standar kriteria teknis prasarana dan sarana
8 ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
− Rencana pengembangan sarana di masa datang.
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan, badan pengelola harus melakukan langkah-langkah berikut :
− Melakukan pemantauan rutin untuk memngetahui kondisi prasarana dan sarana
− Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana perawatan dan pemeliharaan yang baik
− Melakukan rehabilitasi tepat waktu
− Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala
− Melakukan pengelolaan sesuai standar operasional prosedur.
2.2.
Penyuluhan
Dari hal-hal diatas, kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) diharapkan mampu menindaklanjuti operasi dan pemeliharaan secara tepat. Melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan diharapkan dapat mencapai umur teknis prasarana dan sarana sesuai dengan target dan standar perencanaan.
Dalam pelaksanaan pelestarian prasarana dan sarana, diharapkan pemerintah kabupaten/kota dapat berperan aktif memberikan dukungan teknis kepada masyarakat agar mereka mampu mengoperasikan dan memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada.
2.3.
Pedoman
KPP perlu menyusun pedoman, yang akan menjadi acuan dalam melakukan kegiatannya. Selain pedoman untuk operasional kegiatan,
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN 9 juga diperlukan aturan untuk organisasi KPP itu sendiri (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), yang di dalamnya mengatur hak-hak dan kewajiban anggota serta pengurusnya. Kriteria menjadi anggota dan pengurus KPP, lama periode kepengurusan dan mekanisme pemilihannya, musyawarah berkala untuk pertanggungjawaban pengurus, dan sebagainya.
Pedoman ini disusun oleh pengurus KPP bersama anggota KPP, dimusyawarahkan bersama dan setelah dicapai mufakat disahkan oleh kepala lurah. Setiap kampung/lingkungan dapat mengembangkan pedoman kerjanya sendiri sesuai dengan kondisi, kemampuan dan budaya yang ada di daerahnya masing-masing.
Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu didukung organisasi yang handal, dimana organisasi tersebut harus : − Mampu mengorganisasikan anggotanya untuk mendukung
program kerja yang telah dibuat
− Dapat menjamin kepentingan pemanfaat dan mencarikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi
− Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain di luar organisasi KPP
− Mampu menerapkan sanksi organisasi bagi anggota yang melanggar peraturan
Selain itu dalam upaya melestarikan prasarana dan sarana terbangun perlu adanya dukungan kemampuan teknis, seperti :
10 ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
− Kemampuan untuk mempelajari prinsip dasar cara kerja prasarana terbangun dan melakukan inventarisasi kerusakan serta usulan perbaikannya
− Kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pelaksanaannya.
2.4.
Pendanaan
Sumber dana berasal dari warga anggota KPP, berupa iuran yang dihitung berdasarkan kesepakatan bersama akan kebutuhan operasional dan pemeliharaan serta rencana pengembangan sarana di masa datang. Pendanaan diperuntukkan bagi operasional dan pemeliharaan ditambah honorarium pengelola untuk melakukan operasional dan pemeliharaan serta orang yang bertugas untuk melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan. Komponen yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung biaya pengoperasian dan pemeliharaan meliputi :
− Biaya penggantian komponen yang rusak − Biaya perbaikan sarana
− Biaya operasional (solar, listrik, dan lain-lain) − Honorarium pengelola
− Depresiasi alat/sarana
Sesuai dengan tipe dan jenis prasarana dan sarana, dapat disusun mekanisme pendanaan pengelolaannya. Pendanaan untuk prasarana dan sarana kelompok dapat dilakukan dengan mekanisme
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN 11 penarikan pembayaran atas penggunaan/pemanfaatan prasarana dan sarana atau iuran bersama masyarakat. Sedangkan pendanaan untuk IPAL komunal dengan sistem perpipaan, dapat dilakukan melalui iuran bersama pemanfaat.
Pada dasarnya yang membiayai organisasi KPP adalah warga pemanfaat prasarana berdasarkan gotong royong dan kesadaran bahwa pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan prasarana adalah tugas bersama. Namun hal ini tidak menutup keinginan pengurus KPP untuk mencari sumber dana di luar iuran warga pemanfaat, diantaranya adalah :
Bantuan Pemerintah
Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan kepada organisasi- organisasi KPP yang bersumber dari APBD yang sudah dituangkan dalam peraturan kampung, dimana hal ini disesuaikan dengan kemampuan daerah masing-masing.
Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat.
Pengurus KPP dapat mencari sumber dana dari Ormas, LSM, Orsospol, Perusahaan Swasta, atau yayasan selama bantuan ini tidak bersifat mengikat.
Usaha lain yang sesuai dengan peraturan yang ada.
2.5.
Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota
Sesuai dengan definisi pelestarian sebelumnya, pemerintah Daerah sebagai Pembina atau fasilitator kegiatan sanitasi berbasis masyarakat diharapkan dapat meneruskan bantuannya pada tahap
12 ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
pelestarian. Bentuk pembinaan dan bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan teknis dan/atau bantuan pendanaan.
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 13
BAB 3
TATA CARA PENGOPERASIAN
3.1. Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan
Sistem Perpipaan
a. Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan
Tabel 3.1 Contoh Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem IPAL Komunal dengan sistem perpipaan
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan
IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan untuk 100 KK
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Rp/bulan
I. Jamban Biaya pengoperasian dan perawatan menjadi tanggung-jawab setiap pengguna (kk)
II. Sambungan dari Rumah III. Pipa Utama dan IPAL
1.
Honor operator Inspeksi 4x/bulan di IPAL, Pipa
Utama, Pipa Sekunder, @Rp. 50.000/inspeksi 200.000 2. Pengurasan lumpur tiap 2 thn Rp. 600.000 25.000 3. Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol, IPAL.
Asumsi : perbaikan pipa 40m setiap 2 tahun 50.000 4.
Pemeriksaan sampel efluent / 6 bulan,
@Rp 300.000 50.000 Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/Bulan 325.000
Sanimas IDB
14 TATA CARA PENGOPERASIAN
Untuk IPAL FRP operasi dan pemeliharaan disesuaikan dengan petunjuk pemeliharaan yang dikeluarkan oleh produsennya.
b. Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan
IPAL dengan sistem perpipaan Komunal akan berfungsi dengan baik, jika limbah-limbah yang masuk adalah limbah yang benar. IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan bukan tempat
membuang semua jenis sampah.
Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan
Sistem Perpipaan oleh Pengguna
Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/Tahun
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 15
Jangan menanam pohon di dekat saluran pemipaan komunal dan IPAL karena bisa merusak pipa
Jangan membuang bahan kimia ke saluran karena akan mematikan bakteri di IPAL
Sanimas IDB
16 TATA CARA PENGOPERASIAN
Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 hari sekali
Bawa ke tempat pembuangan sampah
Buang limbah padat, pasir/lumpur, dengan serok/sekop, dikumpulkan dalam tas plastik
Periksa setiap bak kontrol pada sistem perpipaan 1 minggu sekali
Buang limbah padat dan kotoran yang mengapung
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 17
Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan Oleh Operator
Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak
hentikan kegiatan di rumah
buka pemipaan, minta tukang untuk memperbaiki kerusakan
Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat
hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa
sogok dari satu bak kontrol ke bak kontrol lain
Sanimas IDB
18 TATA CARA PENGOPERASIAN
Semua tutup bak kontrol dan manhole IPAL harus bisa dibuka untuk mempermudah pengoperasian dan pemeliharaan
Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari bak inlet dengan sekop
Kumpulkan semua kotoran, masukkan dalam plastik, dan buang ke tempat sampah.
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 19
Perawatan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan 2 minggu sekali:
Buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole dengan cara di bawah ini:
1. Mulailah dari inlet, kemudian dilanjutkan ke bak-bak berikutnya
2. Ambil kotoran tepat di bawah manhole
3. Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole
4. Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa
Sanimas IDB
20 TATA CARA PENGOPERASIAN
Tes Kualitas Air Limbah tiap 6 bulan sekali:
1. Telepon dinas terkait
2. Ambil sampel air limbah dari bak inlet dan bak outlet,
masing-masing 2 liter
3. Bawalah 2 botol sampel tersebut ke laboratorium yang di rujuk. Mintalah pemeriksaan untuk kadar: Ph, BOD5, COD,
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 21 Pengurasan Lumpur IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan
1 kali per 2 tahun, pengurasan lumpur dengan truk tinja:
1. Telepon perusahaan jasa pengurasan lumpur tinja
2. Buka semua tutup manhole pada IPAL
3. Angkat kotoran mengapung dan
buang ke tempat sampah
4. Masukan pipa sedot dari truk
tinja sampai kedasar bak, sedot mulai dari bak pertama
5. Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
6. Hentikan pengurasan lumpur jika berwarna coklat
Sanimas IDB
22 TATA CARA PENGOPERASIAN
3.2. Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK
a. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan
Tabel 3.2 Contoh Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK
I. Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK
No Kebutuhan Keterangan Rp/bulan
1. Upah Operator/penjaga Cleaning service/penjaga 200.000 2. Listrik 250 watt (pompa air dan lampu) 100.000 4. Peralatan Pembersih
Sabun dan
Pembersih Lantai,dll 40.000 5. Perbaikan/Penyusutan
Pompa Rp. 180.000/tahun 15.000 6. Lain-lain Serok, lampu, keran, cat dinding, dll 20.000 Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/bulan 375.000 Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/tahun 4.500.000
II. Iuran Pemakaian
No Jenis Pemakaian Iuran/pemakaian Rata-rata per
KK/hari 1. Kamar Mandi 1000-2000 Rp. 5000 s/d Rp.10000 2. WC/Jamban 500-1000 Rp. 2500 s/d Rp.5000
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 23
b. Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK
Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK oleh Pengguna
Jangan memasukkan benda padat
karena akan menyumbat saluran Buang sampah di tempat yang disediakan
Hindari p e m a k a i a n sabun y a n g b e r l e b i h a n
Jangan membuang bahan kimia karena akan mematikan bakteri
Gunakan sabun cuci sehemat mungkin Jangan mencorat-coret dinding Kamar Mandi, WC, maupun tempat
Sanimas IDB
24 TATA CARA PENGOPERASIAN
Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK Oleh Operator
Bersihkan teras luar memakai pel setiap hari (gunakan pembersih jika sangat kotor)
Bersihkan gayung dengan sabut atau sikat tiap hari
Bersihkan saringan di lantai WC/KM dari kotoran padat/sampah
Selalu sediakan tong sampah dan kosongkan tempat sampah setiap
hari
Bersihkan lantai dan dinding Km/WC menggunakan sikat kloset
setiap hari
Bersihkan kloset menggunakan sikat
setiap hari (gunakan bahan pembersih
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 25
Kuraslah bak dengan sikat setiap hari (gunakan bahan pembersih jika sangat
kotor saja)
Bersihkan taman dengan sapu
setiap hari, & rapikan tanaman dan
rumput 1 minggu sekali
Kuras dan bersihkan tangki/tandon air (jika ada) dari lumut dan kotoran air 1
minggu sekali
Bersihkan langit-langit Km/WC dari sarang laba-laba 1 bulan sekali
Periksa Bak Kontrol 1 kali per 6 bulan, jika terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan, kemudian buang ke tempat sampah
Sanimas IDB
26 TATA CARA PENGOPERASIAN
Buang kotoran padat dan kotoran mengapung tepat di bawah manhole IPAL 1
kali per 6 bulan dengan langkah-langkah sbb:
1. Mulailah dari inlet, kemudian dilanjutkan ke bak-bak berikutnya.
2. Ambil kotoran tepat di bawah manhole
3. Gunakan alat T untuk
mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole
4. Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa
5. Mintalah tukang untuk memeriksa sebab-sebab kebocoran, serta
memperbaikinya secepat mungkin
Sanimas IDB
TATA CARA PENGOPERASIAN 27
Test Kualitas Air Limbah 1 kali per 6 bulan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Telepon dinas terkait
2. P e t u g a s a k a n m e n g a mbil sampel air limbah dari bak inlet dan bak outlet untuk dibawa ke laboratorium.
Sanimas IDB
28 TATA CARA PENGOPERASIAN
Pengurasan IPAL
1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja:
1. Telepon perusahaan jasa pengurasan tinja
2. Buka semua tutup manhole pada IPAL
3. Angkat kotoran mengapung dan buang ke tempat sampah
4. Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
5. Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
6. Hentikan pengurasan jika lumpur sudah berwarna coklat
PENUTUP 29 Sanimas IDB
BAB 4
PENUTUP
Buku Operasi dan Pemeliharaan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) dalam pelaksanaan Sanimas IDB khususnya dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan. Buku ini disusun dengan memberikan peluang yang besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan.Diharapkan dengan adanya petunjuk teknis ini, KPP dapat memahami proses Operasi dan Pemeliharaan dan dapat mensosialisasikan secara luas, sehingga pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sanimas dapat berkesinambungan. Dengan demikian bantuan dana Sanimas IDB ini benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.