17
Analisa Industri dan Pasar
Di Bab II ini kami akan menganalisa Market dan Industri dari Jaket
Glowristic, Idea Generation, Value Propositions.
2.1 Analisa Industri dan Pasar
2.1.1 Analisa Industri Otomotif
Kami mengananalisa industri otomotif secara luas dengan
menggunakan PESTEL
a) Politic
Akhir – akhir ini pemerintah Indonesia mengeluarkan
peraturan baru kepada industry automotif yang mengakibatkan
kontroversi kebijakan yang banyak sekali menanggapi pro dan
kontra, Peraturan Kontroversi Kebijakan yang dibuat oleh
Kebijakan ini tertuang dalam peraturan Mentri
Perindustrian (Permenperin) Nomor 33/M-IND/PER/7/2013, baru
– baru ini sungguh banyak yang menanggapi dengan pro kontra. Permenperin tersebut merupakan turunan dari program mobil
emisi Karbon rendah atau Low emission carbon yang telah diatur
dalam peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang
kendaraan yang dikenakan pajak penjualan atas barang mewah
(PPNBM). Peraturan itu sendiri menyebutkan salah satunya adalah
penghapusan pajak bagi penjualan mobil hemat energy dengan
kapasitas mesin dibawah 1200cc dan konsumsi bahan bakar
minyak paling sedikit dibawah 20 liter.
AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)
mengatakan pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia akan
cepat meningkat karena saat ini pemerintah membuka lebar
peluang kepada calon investor. Potensi ekspansi bisnis Indonesia
yang ditetapkan sekitar 20% - 25% dari total kapasitas produksi
sepeda motor sebesar 8,5 juta unit saat ini.
Sebagian kebijakan yang diberikan pemerintah tidak selalu
menguntungkan Industri, akhir – akhir ini pemerintah Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia dan Bank Indonesia menerbitkan
Hal ini jelas membuat industri kendaraan sepeda motor Indonesia
anjlok 12%.
b) Economic
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB global
naik 2,3% di 2012, dibandingkan perkiraan bulan juni sebesar
2,5%. Pertumbuhan diharapkan akan tetap berkisar pada level
2,4% ditahun 2013, sebelum kemudian menguat menjadi 3,1% di
2014 dan 3.3% di 2015.
PDB (Product Domestic Bruto) Negara berkembang
diperkirakan akan naik level 5.1% di 2012, dan diproyeksikan
menguat menjadi 3,1% di 2014 dan 3,3% di 2015.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan
ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2013 sebesar 5,78%. Angka
pertumbuhan ekonomi tersebut tercatat turun dibandingkan
sepanjang tahun 2012 sebesar 6,23%, dan pertumbuhan ekonomi
ditahun 2011 lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan 2012
dan 2013, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,5%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi
terjadi pada sector perekonomian, menurut Badan Pusat Statistik
(BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2013
Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan Rp. 2.770
triliun.
Kementrian Perindustrian mencatat pertumbuhan ekonomi
Indonesia sector otomotif pada tahun 2013 mengalami peningkatan
10% menjadi Rp.275 triliun dibandingkan pada tahun 2012
sebesar Rp.250 triliun. Peran industri otomotif nasional yang
bertumbuh ini diyakini datang dari sector penjualan dan investasi
yang semakin bertumbuh.
c) Social
Indonesia adalah negara besar yang memiliki total populasi
lebih dari 200 juta (BPS, 2010) dan apabila berbicara soal
pengendara motor, maka Indonesia memiliki jumlah pengendara
yang cukup besar.
Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki
77,755,658 orang yang mengendarai sepeda motor di 2013 dan di
tahun 2014 datanya masih terus bertambah. Dari data diatas
terlihat ada peningkatan pengguna motor setiap tahunnya dan akan
terus bertambah di kemudian hari. Besarnya jumlah pengguna
motor ini terutama di kota-kota besar tentu menjadi pemandangan
yang umum terlihat contohnya di Jakarta. Salah satu hal yang
semakin bertambah parah. Dapat kita lihat setiap hari begitu
banyak motor yang mengisi jalan-jalan di Jakarta. Hal lain yang
membuktikan bahwa pengendara motor semakin banyak adalah
saat dimana Hari Raya Lebaran tiba. Masalah kecelakaan dan
kemacetan di jalur Pantura tidak lepas dari banyaknya pemudik
yang menggunakan sepeda motor untuk kembali ke kampung
halaman mereka.Bisa dimaklumi motor menjadi pilihan bagi
banyak orang dikarenakan perawatan dan bahan bakar yang lebih
nyaman untuk dompet dibandingkan dengan kendaraan lain seperti
mobil pribadi.
Gambar 2.1 Pengguna Sepeda Motor di Indonesia
Salah satu risiko besar yang dihadapi seseorang yang
Negara, kecelakaan di jalan raya telah menjadi pembunuh
nomor 3 di Indonesia. Di tahun 2011, Korlantas Porli
memperlihatkan data kecelakaan di jalan raya dengan jumlah
120,226 kasus dan 76% diantaranya berhubungan dengan
sepeda motor.
Gambar 2.2 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia
Kecelakaan tersebut sedikit banyak disebabkan oleh
pengendara sepeda motor itu sendiri yang sering melanggar
peraturan jalan raya dan meremehkan pelindung keselamatan
seperti helm, meskipun tidak tertutup kemungkinan ada kelalaian
d) Technology
Perkembangan teknologi semakin cepat dan maju. Sesuai
dengan ide bisnis Glowristik dimana teknologi menjadi salah satu
keunggulan produk yang kami tawarkan yaitu teknologi lampu
LED. Teknologi ini digabungkan dengan jaket menghasilkan jaket
Glowristic yang belum pernah ada di Indonesia. Di industri
otomotif, teknologi juga berperan banyak terutama dalam hal
mesin, spesifikasi dan keamanan berkendara.
e) Environment
Dalam industri otomotif, lingkungan kadang menjadi
korban terutama dalam hal polusi dari emisi gas buang yang buruk.
Hal ini dapat diakibatkan dari perawatan motor yang kurang
memadai dan pemakaian bahan bakar dengan kualitas yang kurang
baik. Dengan semakin banyaknya jumlah sepeda motor di
Indonesia maka tingkat polusi akan semakin meningkat.
f) Legal
- Peraturan dan Undang – undang Lalu Lintas terbaru menerapkan
sanksi pidanadan denda lebih berat buat pelanggaran lalu lintas.
Undang – Undang Lalu Lintas Nomor 22 tahun 2009 telah
diberlakukan untuk menggantikan Undang – undang Lalu Lintas
pengguna kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat
atau lebih yang melanggar peraturan lalu lintas dijalan agar tidak
ditilang.
Berikut peraturan Undang – Undang Lalu Lintas Terbaru
dan serata sangsi nya:
1. Helm Berstandar SNI
Pasal 57 ayat (2) dan Pasal 106 ayat (8):
memberlakukan untuk menggunakan helm SNI. Bagi
pengendara dan penumpang yang dibonceng diwajibkan
mengenakan helm SNI. Sangsinya : pidana kurungan penjara
paling lama satu bulan atau denda Rp. 250.000,-
2. Tidak Punya SIM.
Sangsinya: Pidana kurungan 4 bulan atau dengan Rp.
1.000.000,-
3. Kelengkapan Kendaraan (Sepeda Motor)
27 Pasal 106 ayat (3) dan Pasal 285 ayat (1):
Diwajibkan memenuhi persyaratan teknis layak jalan yang
meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu
penujuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan,
knalpot, kondisi ban. Sangsinya: Pidana kurungan penjara
4. Menyalakan lampu pada malam hari
Saat berkendara pada malam hari, pengemudi wajib
menggunakan lampu, bagi pengendara yang tidak menyalakan
lampu dimalam hari akan dikenakan denda.
Sangsinya : Pidana kurungan penjara paling lama satu bulan
atau denda paling banyak Rp. 250.000,-
5. Menyalakan lampu pada siang hari (Daytime Running Light)
Undang – Undang Pengguna kendaraan bermotor wajib
menyalakan lampu utama pada siang hari. Sangsinya: Pidana
kurungan penjara paling lama 15 hari atau denda Rp. 250.000,-
Undang – Undang Lalu Lintas terbaru ini menjadi
perhatian bagi para pengendara bermotor dijalan. Selain demi
keselamatan, tentunya juga untuk menghindari ditilang polisi.
Selalu menaati peraturan dan rambu – rambu lalu lintas.
- Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan perundang –
undangan khususnya undang – undang Perpajakan. Salah satunya
adalah mengenai pertambahan pajak penghasilan yang telah
dirubah beberapa kali. Terakhir undang – undang Nomor 10 tahun
1994 mengenai pajak penghasilan diganti dengan undang –
Dari analisa PESTEL, ditemukan kesimpulan bahwa faktor –
faktor yang paling berkaitan dengan bisnis Glowristic adalah faktor
Sosial, faktor Technology, dan faktor Legal.
Glowristic berkaitan dengan Faktor Sosial, mengenai
pertumbuhan sepeda motor dan juga komunitas sepeda motor di
Indonesia yang juga cepat pertumbuhannya.
Glowristic berkaitan dengan Faktor Technology, mengenai
riset dan pengembangan ide yang kami jalankan, serta factor
keselamatan Lampu LED yang di integrasikan dengan jaket.
Glowristic berkaitan dengan Faktor Legal, mengenai legal,
jaket Glowristic berpatokan dengan peraturan – peraturan di Indonesia
2.1.2 Analisa Industri Fashion (Jaket Motor)
Untuk industri fashion (jaket motor) kami akan menganalisa
dengan menggunakan Porter’s Five Forces:
Gambar 2.3 Porter’s Five Forces
a) Rivalry among existing competitors (Persaingan diantara
usaha yang sudah ada) - Tinggi
Persaingan usaha di dunia penjualan jaket motor cukup tinggi
khususnya di Indonesia. Begitu banyak merk jaket motor yang
beredar di Indonesia yang disebabkan oleh peningkatan penjualan
merk jaket motor yang sudah menjadi pemain lama baik dari luar
maupun produk lokal.
Tabel 2.1 Daftar Merek Jaket Motor di Indonesia SHIFT Rp. 200,000 – 230,000 AHRS Rp. 200,000 – 700,000,- Respiro Rp. 215,000 – 490,000 FLM Rp. 250,000 - 300,000 Brutal Countin Rp. 275,000 - 300,000 BBS Rider Rp. 425,000 – 500,000,- Alpinestar Rp. 700,000 - 1,000,000 PROGRIP Rp. 950,000 - 1,200,000 Komine Rp. 2,100,000 – 2,900,000,- Taichi Rp. 2,600,000 – 4,000,000,-
Merek-merek ini menjadi incaran bagi para pengendara motor
ada yang berasal dari dalam negeri hingga merek luar negeri
seperti Taichi yan gberasal dari Jepang. Harga yang ditawarkan
pun beragam sesuai dengan kualitas dan asal jaket tersebut.
Glowristic dapat meramaikan persaingan jaket motor di
Indonesia apalagi dengan keunikan produk kami yang
menggabungkan fashion, safety, dan technology. Kami berharap
Glowristic dapat menjadi pemain utama dan bersaing dengan jaket
b) Threat of new entrants (Ancaman dari pendatang baru) –
Tinggi
Untuk pemain lain masuk ke industri jaket motor sangat tinggi
dikarenakan kemudahan pembuatan jaket motor. Jaket Glowristic
sendiri sangat mungkin ditiru oleh orang lain setelah melihat
teknologi yang ada di jaket Glowristic. Banyak merek jaket sepeda
motor yang masuk ke niche market bermain di daerah-daerah yang
menyasar target masyarakat kelas menengah ke bawah dan
merupakan produk lokal.
c) Bargaining power of buyers (Daya tawar menawar pembeli) –
Tinggi
Dari jumlah pengguna sepeda motor yang tinggi menurut BPS
(Badan Pusat Statistik) pada tahun 2013 mencapai 77 juta maka
pemakai jaket motor juga cukup tinggi. Jaket motor selalu
digunakan oleh para pengguna motor bukan hanya untuk
pelindung dalam berkendara, namun juga menjadi fashion dan
simbol keanggotaan untuk komunitas sepeda motor.
d) Threat of substitute products (Ancaman dari produk subtitusi) – Rendah
Produk subtitusi untuk jaket motor tergolong rendah
dikarenakan jaket motor masih menjadi opsi utama bagi para
pengguna motor. Jaket motor memberikan banyak keuntungan
punggung, tahan air hujan dan lain-lain. Produk terdekat yang
menjadi pengganti adalah jaket kasual biasa dan rompi.
e) Bargaining power of suppliers (Daya tawar menawar
pemasok) – Tinggi
Jumlah pemasok untuk jaket motor sangat tinggi. Tingginya
jumlah pemain jaket motor di Indonesia juga ditopang oleh
mudahnya pemasok untuk membuat jaket motor. Untuk Glowristic
sendiri karena menggunakan teknologi LED maka pemasok yang
dibutuhkan untuk membuat jaket serupa cukup banyak komponen
yang dipakai.
2.1.3 Profil Market
Dari kuesioner yang kita bagikan, dapat di peroleh data bahwa
dua dari tiga pengguna motor selalu menggunakan jaket ketika akan
berkendara. Penggunaan jaket tergantung dari jarak yang akan
ditempuh yaitu lebih dari 1km. Pengguna motor punya kesamaan yaitu
ingin cepat sampai ditujuan. Orientasi pengguna motor berpusat pada
motor sport. Pengguna motor merasa gagah saat menggunakan motor.
Ketika mereka berkendara bersama-sama ada rasa kebersamaan
solidaritas antar anggota yang mana biasa disebut group norm. Hampir
semua turis yang ke Bali tidak menyiapkan perlengkapan jaket motor
ketika ingin berlibur ke Bali. Mengacu dari analisa kami, produk kami
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan
suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa
segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat
homogen dalam segela aspek.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik
segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk
dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi,
dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar
merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari
targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa
segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran.
Menurut Kotler & Amstrong (2008) targeting adalah sekelompok
pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang
sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Target market
Glowristic adalah “Orang-orang yang ingin merasakan pengalaman berkendara baru dengan aman dan lebih fashionable”. Glowristic akan menyusun profil target market yang menjadi pengguna dari jaket
Tabel 2.2 Profil Market Glowristic
No Criteria Characteristic
1 Geographic Perkotaan
Demographic:
Gender Laki-Laki dan Wanita
Age 20 – 40
Life Stage Pekerja dan turis
Marital Status Single dan Menikah
2 Socioeconomic:
Income <Rp5,000,000
Education S1
Occupation Karyawan, Supervisor
3 Psychographic:
Personality Unik, Pencinta hal baru
Values Experiencers
2.1.4 Brand Positioning
Menurut Kotler (1997), “Positioning is the act of designing the
company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Menurut Cravens (1991), keputusan pemilihan
target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri
dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan
strategi positioning. Dengan kata lain positioning adalah suatu
tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu
segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu
perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Adapun tahapan
positioning Glowristic adalah sebagai berikut :
Frame of Reference :
a) POP (Points of Parity): Jaket
b) POD (Points of Difference): Fashionable, safety, and
sophisticated
2.2 Analisa Kompetitor
Menurut Wilson (1994) analisa kompetitor harus menjadi unsur
penting dari manajemen perencanaan dan control, dengan perhatian yang
lebih terhadapap setiap objektif, sumber daya dan strategi dari kompetitor.
Oleh sebab itu sebelum menjalankan suatu usaha, menganalisa dengan detil
setiap lawan atau kompetitor adalah penting.
Di Indonesia untuk industri aksesoris motor khususnya jaket motor
memiliki beberapa kompetitor, baik dari produk lokal maupun produk luar.
Produk lokal biasanya bermain di harga, sedangkan produk dari luar bermain
pada kualitas. Berdasarkan riset kami, bahan yang digunakan produk luar
dapat ditemukan di produk lokal juga, yang membedakannya adalah hasil
akhir dan branding nya. Produk luar khususnya Dainese sudah menggunakan
brand ambassador pembalap Motogp. Untuk produk lokal distribusi
channelnya tersebar luas, sedangkan produk luar hanya di kota-kota besar
saja. Secara umum produk jaket yang beredar di market Indonesia hanya
mengedepankan fashion, dan safety. Berbeda dengan produk yang kita
tawarkan fashion, safety, dan technology. Jadi bisa di katakan produk kita
2.3 Business Model Canvas Glowristic
Glowristic berusaha menjadi jawaban bagi kesulitan pengendara
kendaraan bermotor melihat lampu sein sepeda motor yang kadang jatuh di
titik buta pengemudi mobil khususnya truk dan bus besar. Kami menawarkan
lampu sein yang diletakkan di punggung jaket motor sehingga lebih terlihat
jelas. Jaket Glowristic menggabungkan unsur fashion (mengikuti trend),
safety (lampu sein yang memakai LED), dan technology (lampu LED).
Dibawah ini adalah BMC untuk Glowristic:
1. Customer Segment (Segmentasi Pelanggan)
Dalam menjalankan bisnis, sebuah perusahaan harus menetapkan
segmentasi mereka, penetapan segmen ini akan menentukan komponen –
komponen lainnya dalam model bisnis. Pelanggan jaket Glowristic akan
berasal dari 2 jenis pelanggan yaitu turis asing yang gemar menyewa
sepeda motor di Bali meskipun tidak tertutup kemungkinan untuk turis
lokal, dan pembeli individual yang ditargetkan untuk masyarakat
pengguna motor di Bali untuk tahap awal dan seluruh Indonesia di
kemudian hari.
2. Value Proposition (Proposisi Nilai)
Proposisi Nilai menjelaskan mengenai manfaat yang ditawarkan
dari suatu bisnis kepada segmen pasar mereka. Proporsi Nilai ini akan
menentukan segmen pasar yang diplih atau sebaliknya. Glowristic
menawarkan nilai seperti: pengalaman baru, kustomisasi, kenyamanan,
keamanan.
3. Channels (Media Penghubung)
Media penghubung adalah sarana untuk menyampaikan Proporsi
Nilai dari sebuah bisnis kepada segmennya. Glowristic memakai media
4. Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)
Hubungan pelanggan merupakan cara sebuah perusahaan menjalin
ikatan dengan para pelanggannya. Glowristic memakai beberapa cara
seperti potongan harga, isentif, dan garansi
5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan)
Aliran pendapatan menjelaskan dari mana sebuah perusahaan
memperoleh pendapatannya. Pendapatan Glowristic berasal dari
penyewaan jaket Glowristic, penjualan jaket Glowristic, penjualan
komponen pendukung jaket Glowristic dan, pelayanan jasa perbaikan
jaket.
6. Key Resources (Sumber Daya Utama)
Sumber daya utama adalah segala sesuatu yang dimiliki
perusahaan dan digunakan untuk menjalankan bisnisnya. Sumber daya
disini termasuk : manusia, teknologi, peralatan, keuangan, channels,
maupun brand. Untuk Glowristic sumber daya utamanya berupa fisik
(sarana dan prasarana), sumber daya manusia, dan hak paten.
7. Key Activities (Aktifitas Utama)
Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat mencitrakan
menyewakan, menjual jaket dan menjual komponen, dan memberikan
layanan perbaikan jaket.
8. Key Partnership (Mitra Utama)
Hampir sama dengan suber daya manusia, tapi yang membedakan
adalah mitra utama disini merupakan sumber daya yang bukan milik
perusahaan. Contohnya: Outsourcing, Join Venture, Joint Operation. Mitra
utama untuk Glowristic berasal dari para pengusaha rental sepeda motor,
dan semua distributor pendukung jaket Glowristic.
9. Cost Structure (Struktur Biaya)
Merupakan komposisi biaya untuk menjalankan bisnis pada
sebuah perusahaan. Struktur biaya yang efisiendapat menjadi kunci
besarnya keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Struktur biaya
2.4 Idea Generation
Kemacetan di kota-kota besar Indonesia semakin tidak terkendali
seiring dengan banyaknya mobil yang memenuhi jalanan. Hal ini memicu
orang untuk memakai sepeda motor menjadi salah satu solusi untuk
menerobos kemacetan di jalan raya. Fenomena ini memang paling jelas
terlihat di ibu kota Indonesia, Jakarta dibanding dengan kota lain. Mengenai
sepeda motor yang memenuhi di jalanan kadang membuat pengendara
kendaraan bermotor yang lain seperti mobil, truk dan bus besar kesulitan
melihat lampu sein sepeda motor. Letaknya yang berada disamping sepeda
motor ditambah dengan jarak pandang pengemudi kendaraan besar yang
terbatas, membuat penggunaan lampu sein sulit terlihat. Melalui masalah ini,
kami menawarkan solusi melalui jaket Glowristic, yang ide dasarnya
menempatkan lampu sein di jaket sepeda motor pengguna yang letaknya lebih
keatas dan terlihat oleh pengguna kendaraan lain. Lampu sein yang digunakan
berasal dari lampu LED yang lebih hemat dan menyala lebih terang terlebih
saat malam hari. Ide ini kemudian berkembang tidak hanya untuk kepentingan
keamanan tapi juga dapat menjadi fashion jaket motor. Lampu LED di jaket
motor dapat dikreasikan sehingga menjadi padanan yang unik antara jaket dan
lampu LED. Untuk memudahkan pemasaran jaket baru ini, kami mencoba
untuk memulai dari Bali karena Bali merupakan tempat yang banyak tempat
rental sepeda motor dan turis asing yang menyewa. Dari tempat penyewaan