• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. Analisa Industri dan Pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. Analisa Industri dan Pasar"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

17

Analisa Industri dan Pasar

Di Bab II ini kami akan menganalisa Market dan Industri dari Jaket

Glowristic, Idea Generation, Value Propositions.

2.1 Analisa Industri dan Pasar

2.1.1 Analisa Industri Otomotif

Kami mengananalisa industri otomotif secara luas dengan

menggunakan PESTEL

a) Politic

Akhir – akhir ini pemerintah Indonesia mengeluarkan

peraturan baru kepada industry automotif yang mengakibatkan

kontroversi kebijakan yang banyak sekali menanggapi pro dan

kontra, Peraturan Kontroversi Kebijakan yang dibuat oleh

(2)

Kebijakan ini tertuang dalam peraturan Mentri

Perindustrian (Permenperin) Nomor 33/M-IND/PER/7/2013, baru

– baru ini sungguh banyak yang menanggapi dengan pro kontra. Permenperin tersebut merupakan turunan dari program mobil

emisi Karbon rendah atau Low emission carbon yang telah diatur

dalam peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang

kendaraan yang dikenakan pajak penjualan atas barang mewah

(PPNBM). Peraturan itu sendiri menyebutkan salah satunya adalah

penghapusan pajak bagi penjualan mobil hemat energy dengan

kapasitas mesin dibawah 1200cc dan konsumsi bahan bakar

minyak paling sedikit dibawah 20 liter.

AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)

mengatakan pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia akan

cepat meningkat karena saat ini pemerintah membuka lebar

peluang kepada calon investor. Potensi ekspansi bisnis Indonesia

yang ditetapkan sekitar 20% - 25% dari total kapasitas produksi

sepeda motor sebesar 8,5 juta unit saat ini.

Sebagian kebijakan yang diberikan pemerintah tidak selalu

menguntungkan Industri, akhir – akhir ini pemerintah Kementrian

Perindustrian Republik Indonesia dan Bank Indonesia menerbitkan

(3)

Hal ini jelas membuat industri kendaraan sepeda motor Indonesia

anjlok 12%.

b) Economic

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB global

naik 2,3% di 2012, dibandingkan perkiraan bulan juni sebesar

2,5%. Pertumbuhan diharapkan akan tetap berkisar pada level

2,4% ditahun 2013, sebelum kemudian menguat menjadi 3,1% di

2014 dan 3.3% di 2015.

PDB (Product Domestic Bruto) Negara berkembang

diperkirakan akan naik level 5.1% di 2012, dan diproyeksikan

menguat menjadi 3,1% di 2014 dan 3,3% di 2015.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan

ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2013 sebesar 5,78%. Angka

pertumbuhan ekonomi tersebut tercatat turun dibandingkan

sepanjang tahun 2012 sebesar 6,23%, dan pertumbuhan ekonomi

ditahun 2011 lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan 2012

dan 2013, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,5%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi

terjadi pada sector perekonomian, menurut Badan Pusat Statistik

(BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2013

(4)

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan Rp. 2.770

triliun.

Kementrian Perindustrian mencatat pertumbuhan ekonomi

Indonesia sector otomotif pada tahun 2013 mengalami peningkatan

10% menjadi Rp.275 triliun dibandingkan pada tahun 2012

sebesar Rp.250 triliun. Peran industri otomotif nasional yang

bertumbuh ini diyakini datang dari sector penjualan dan investasi

yang semakin bertumbuh.

c) Social

Indonesia adalah negara besar yang memiliki total populasi

lebih dari 200 juta (BPS, 2010) dan apabila berbicara soal

pengendara motor, maka Indonesia memiliki jumlah pengendara

yang cukup besar.

Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki

77,755,658 orang yang mengendarai sepeda motor di 2013 dan di

tahun 2014 datanya masih terus bertambah. Dari data diatas

terlihat ada peningkatan pengguna motor setiap tahunnya dan akan

terus bertambah di kemudian hari. Besarnya jumlah pengguna

motor ini terutama di kota-kota besar tentu menjadi pemandangan

yang umum terlihat contohnya di Jakarta. Salah satu hal yang

(5)

semakin bertambah parah. Dapat kita lihat setiap hari begitu

banyak motor yang mengisi jalan-jalan di Jakarta. Hal lain yang

membuktikan bahwa pengendara motor semakin banyak adalah

saat dimana Hari Raya Lebaran tiba. Masalah kecelakaan dan

kemacetan di jalur Pantura tidak lepas dari banyaknya pemudik

yang menggunakan sepeda motor untuk kembali ke kampung

halaman mereka.Bisa dimaklumi motor menjadi pilihan bagi

banyak orang dikarenakan perawatan dan bahan bakar yang lebih

nyaman untuk dompet dibandingkan dengan kendaraan lain seperti

mobil pribadi.

Gambar 2.1 Pengguna Sepeda Motor di Indonesia

Salah satu risiko besar yang dihadapi seseorang yang

(6)

Negara, kecelakaan di jalan raya telah menjadi pembunuh

nomor 3 di Indonesia. Di tahun 2011, Korlantas Porli

memperlihatkan data kecelakaan di jalan raya dengan jumlah

120,226 kasus dan 76% diantaranya berhubungan dengan

sepeda motor.

Gambar 2.2 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

Kecelakaan tersebut sedikit banyak disebabkan oleh

pengendara sepeda motor itu sendiri yang sering melanggar

peraturan jalan raya dan meremehkan pelindung keselamatan

seperti helm, meskipun tidak tertutup kemungkinan ada kelalaian

(7)

d) Technology

Perkembangan teknologi semakin cepat dan maju. Sesuai

dengan ide bisnis Glowristik dimana teknologi menjadi salah satu

keunggulan produk yang kami tawarkan yaitu teknologi lampu

LED. Teknologi ini digabungkan dengan jaket menghasilkan jaket

Glowristic yang belum pernah ada di Indonesia. Di industri

otomotif, teknologi juga berperan banyak terutama dalam hal

mesin, spesifikasi dan keamanan berkendara.

e) Environment

Dalam industri otomotif, lingkungan kadang menjadi

korban terutama dalam hal polusi dari emisi gas buang yang buruk.

Hal ini dapat diakibatkan dari perawatan motor yang kurang

memadai dan pemakaian bahan bakar dengan kualitas yang kurang

baik. Dengan semakin banyaknya jumlah sepeda motor di

Indonesia maka tingkat polusi akan semakin meningkat.

f) Legal

- Peraturan dan Undang – undang Lalu Lintas terbaru menerapkan

sanksi pidanadan denda lebih berat buat pelanggaran lalu lintas.

Undang – Undang Lalu Lintas Nomor 22 tahun 2009 telah

diberlakukan untuk menggantikan Undang – undang Lalu Lintas

(8)

pengguna kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat

atau lebih yang melanggar peraturan lalu lintas dijalan agar tidak

ditilang.

Berikut peraturan Undang – Undang Lalu Lintas Terbaru

dan serata sangsi nya:

1. Helm Berstandar SNI

Pasal 57 ayat (2) dan Pasal 106 ayat (8):

memberlakukan untuk menggunakan helm SNI. Bagi

pengendara dan penumpang yang dibonceng diwajibkan

mengenakan helm SNI. Sangsinya : pidana kurungan penjara

paling lama satu bulan atau denda Rp. 250.000,-

2. Tidak Punya SIM.

Sangsinya: Pidana kurungan 4 bulan atau dengan Rp.

1.000.000,-

3. Kelengkapan Kendaraan (Sepeda Motor)

27 Pasal 106 ayat (3) dan Pasal 285 ayat (1):

Diwajibkan memenuhi persyaratan teknis layak jalan yang

meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu

penujuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan,

knalpot, kondisi ban. Sangsinya: Pidana kurungan penjara

(9)

4. Menyalakan lampu pada malam hari

Saat berkendara pada malam hari, pengemudi wajib

menggunakan lampu, bagi pengendara yang tidak menyalakan

lampu dimalam hari akan dikenakan denda.

Sangsinya : Pidana kurungan penjara paling lama satu bulan

atau denda paling banyak Rp. 250.000,-

5. Menyalakan lampu pada siang hari (Daytime Running Light)

Undang – Undang Pengguna kendaraan bermotor wajib

menyalakan lampu utama pada siang hari. Sangsinya: Pidana

kurungan penjara paling lama 15 hari atau denda Rp. 250.000,-

Undang – Undang Lalu Lintas terbaru ini menjadi

perhatian bagi para pengendara bermotor dijalan. Selain demi

keselamatan, tentunya juga untuk menghindari ditilang polisi.

Selalu menaati peraturan dan rambu – rambu lalu lintas.

- Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan perundang –

undangan khususnya undang – undang Perpajakan. Salah satunya

adalah mengenai pertambahan pajak penghasilan yang telah

dirubah beberapa kali. Terakhir undang – undang Nomor 10 tahun

1994 mengenai pajak penghasilan diganti dengan undang –

(10)

Dari analisa PESTEL, ditemukan kesimpulan bahwa faktor –

faktor yang paling berkaitan dengan bisnis Glowristic adalah faktor

Sosial, faktor Technology, dan faktor Legal.

Glowristic berkaitan dengan Faktor Sosial, mengenai

pertumbuhan sepeda motor dan juga komunitas sepeda motor di

Indonesia yang juga cepat pertumbuhannya.

Glowristic berkaitan dengan Faktor Technology, mengenai

riset dan pengembangan ide yang kami jalankan, serta factor

keselamatan Lampu LED yang di integrasikan dengan jaket.

Glowristic berkaitan dengan Faktor Legal, mengenai legal,

jaket Glowristic berpatokan dengan peraturan – peraturan di Indonesia

(11)

2.1.2 Analisa Industri Fashion (Jaket Motor)

Untuk industri fashion (jaket motor) kami akan menganalisa

dengan menggunakan Porter’s Five Forces:

Gambar 2.3 Porter’s Five Forces

a) Rivalry among existing competitors (Persaingan diantara

usaha yang sudah ada) - Tinggi

Persaingan usaha di dunia penjualan jaket motor cukup tinggi

khususnya di Indonesia. Begitu banyak merk jaket motor yang

beredar di Indonesia yang disebabkan oleh peningkatan penjualan

(12)

merk jaket motor yang sudah menjadi pemain lama baik dari luar

maupun produk lokal.

Tabel 2.1 Daftar Merek Jaket Motor di Indonesia SHIFT Rp. 200,000 – 230,000 AHRS Rp. 200,000 – 700,000,- Respiro Rp. 215,000 – 490,000 FLM Rp. 250,000 - 300,000 Brutal Countin Rp. 275,000 - 300,000 BBS Rider Rp. 425,000 – 500,000,- Alpinestar Rp. 700,000 - 1,000,000 PROGRIP Rp. 950,000 - 1,200,000 Komine Rp. 2,100,000 – 2,900,000,- Taichi Rp. 2,600,000 – 4,000,000,-

Merek-merek ini menjadi incaran bagi para pengendara motor

ada yang berasal dari dalam negeri hingga merek luar negeri

seperti Taichi yan gberasal dari Jepang. Harga yang ditawarkan

pun beragam sesuai dengan kualitas dan asal jaket tersebut.

Glowristic dapat meramaikan persaingan jaket motor di

Indonesia apalagi dengan keunikan produk kami yang

menggabungkan fashion, safety, dan technology. Kami berharap

Glowristic dapat menjadi pemain utama dan bersaing dengan jaket

(13)

b) Threat of new entrants (Ancaman dari pendatang baru) –

Tinggi

Untuk pemain lain masuk ke industri jaket motor sangat tinggi

dikarenakan kemudahan pembuatan jaket motor. Jaket Glowristic

sendiri sangat mungkin ditiru oleh orang lain setelah melihat

teknologi yang ada di jaket Glowristic. Banyak merek jaket sepeda

motor yang masuk ke niche market bermain di daerah-daerah yang

menyasar target masyarakat kelas menengah ke bawah dan

merupakan produk lokal.

c) Bargaining power of buyers (Daya tawar menawar pembeli) –

Tinggi

Dari jumlah pengguna sepeda motor yang tinggi menurut BPS

(Badan Pusat Statistik) pada tahun 2013 mencapai 77 juta maka

pemakai jaket motor juga cukup tinggi. Jaket motor selalu

digunakan oleh para pengguna motor bukan hanya untuk

pelindung dalam berkendara, namun juga menjadi fashion dan

simbol keanggotaan untuk komunitas sepeda motor.

d) Threat of substitute products (Ancaman dari produk subtitusi) – Rendah

Produk subtitusi untuk jaket motor tergolong rendah

dikarenakan jaket motor masih menjadi opsi utama bagi para

pengguna motor. Jaket motor memberikan banyak keuntungan

(14)

punggung, tahan air hujan dan lain-lain. Produk terdekat yang

menjadi pengganti adalah jaket kasual biasa dan rompi.

e) Bargaining power of suppliers (Daya tawar menawar

pemasok) – Tinggi

Jumlah pemasok untuk jaket motor sangat tinggi. Tingginya

jumlah pemain jaket motor di Indonesia juga ditopang oleh

mudahnya pemasok untuk membuat jaket motor. Untuk Glowristic

sendiri karena menggunakan teknologi LED maka pemasok yang

dibutuhkan untuk membuat jaket serupa cukup banyak komponen

yang dipakai.

2.1.3 Profil Market

Dari kuesioner yang kita bagikan, dapat di peroleh data bahwa

dua dari tiga pengguna motor selalu menggunakan jaket ketika akan

berkendara. Penggunaan jaket tergantung dari jarak yang akan

ditempuh yaitu lebih dari 1km. Pengguna motor punya kesamaan yaitu

ingin cepat sampai ditujuan. Orientasi pengguna motor berpusat pada

motor sport. Pengguna motor merasa gagah saat menggunakan motor.

Ketika mereka berkendara bersama-sama ada rasa kebersamaan

solidaritas antar anggota yang mana biasa disebut group norm. Hampir

semua turis yang ke Bali tidak menyiapkan perlengkapan jaket motor

ketika ingin berlibur ke Bali. Mengacu dari analisa kami, produk kami

(15)

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan

suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa

segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat

homogen dalam segela aspek.

Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik

segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk

dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi,

dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar

merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari

targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa

segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran.

Menurut Kotler & Amstrong (2008) targeting adalah sekelompok

pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang

sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Target market

Glowristic adalah “Orang-orang yang ingin merasakan pengalaman berkendara baru dengan aman dan lebih fashionable”. Glowristic akan menyusun profil target market yang menjadi pengguna dari jaket

(16)

Tabel 2.2 Profil Market Glowristic

No Criteria Characteristic

1 Geographic Perkotaan

Demographic:

Gender Laki-Laki dan Wanita

Age 20 – 40

Life Stage Pekerja dan turis

Marital Status Single dan Menikah

2 Socioeconomic:

Income <Rp5,000,000

Education S1

Occupation Karyawan, Supervisor

3 Psychographic:

Personality Unik, Pencinta hal baru

Values Experiencers

(17)

2.1.4 Brand Positioning

Menurut Kotler (1997), “Positioning is the act of designing the

company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Menurut Cravens (1991), keputusan pemilihan

target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri

dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan

strategi positioning. Dengan kata lain positioning adalah suatu

tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra

perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu

segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu

perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Adapun tahapan

positioning Glowristic adalah sebagai berikut :

Frame of Reference :

a) POP (Points of Parity): Jaket

b) POD (Points of Difference): Fashionable, safety, and

sophisticated

(18)

2.2 Analisa Kompetitor

Menurut Wilson (1994) analisa kompetitor harus menjadi unsur

penting dari manajemen perencanaan dan control, dengan perhatian yang

lebih terhadapap setiap objektif, sumber daya dan strategi dari kompetitor.

Oleh sebab itu sebelum menjalankan suatu usaha, menganalisa dengan detil

setiap lawan atau kompetitor adalah penting.

Di Indonesia untuk industri aksesoris motor khususnya jaket motor

memiliki beberapa kompetitor, baik dari produk lokal maupun produk luar.

Produk lokal biasanya bermain di harga, sedangkan produk dari luar bermain

pada kualitas. Berdasarkan riset kami, bahan yang digunakan produk luar

dapat ditemukan di produk lokal juga, yang membedakannya adalah hasil

akhir dan branding nya. Produk luar khususnya Dainese sudah menggunakan

brand ambassador pembalap Motogp. Untuk produk lokal distribusi

channelnya tersebar luas, sedangkan produk luar hanya di kota-kota besar

saja. Secara umum produk jaket yang beredar di market Indonesia hanya

mengedepankan fashion, dan safety. Berbeda dengan produk yang kita

tawarkan fashion, safety, dan technology. Jadi bisa di katakan produk kita

(19)

2.3 Business Model Canvas Glowristic

Glowristic berusaha menjadi jawaban bagi kesulitan pengendara

kendaraan bermotor melihat lampu sein sepeda motor yang kadang jatuh di

titik buta pengemudi mobil khususnya truk dan bus besar. Kami menawarkan

lampu sein yang diletakkan di punggung jaket motor sehingga lebih terlihat

jelas. Jaket Glowristic menggabungkan unsur fashion (mengikuti trend),

safety (lampu sein yang memakai LED), dan technology (lampu LED).

Dibawah ini adalah BMC untuk Glowristic:

(20)

1. Customer Segment (Segmentasi Pelanggan)

Dalam menjalankan bisnis, sebuah perusahaan harus menetapkan

segmentasi mereka, penetapan segmen ini akan menentukan komponen –

komponen lainnya dalam model bisnis. Pelanggan jaket Glowristic akan

berasal dari 2 jenis pelanggan yaitu turis asing yang gemar menyewa

sepeda motor di Bali meskipun tidak tertutup kemungkinan untuk turis

lokal, dan pembeli individual yang ditargetkan untuk masyarakat

pengguna motor di Bali untuk tahap awal dan seluruh Indonesia di

kemudian hari.

2. Value Proposition (Proposisi Nilai)

Proposisi Nilai menjelaskan mengenai manfaat yang ditawarkan

dari suatu bisnis kepada segmen pasar mereka. Proporsi Nilai ini akan

menentukan segmen pasar yang diplih atau sebaliknya. Glowristic

menawarkan nilai seperti: pengalaman baru, kustomisasi, kenyamanan,

keamanan.

3. Channels (Media Penghubung)

Media penghubung adalah sarana untuk menyampaikan Proporsi

Nilai dari sebuah bisnis kepada segmennya. Glowristic memakai media

(21)

4. Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)

Hubungan pelanggan merupakan cara sebuah perusahaan menjalin

ikatan dengan para pelanggannya. Glowristic memakai beberapa cara

seperti potongan harga, isentif, dan garansi

5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan)

Aliran pendapatan menjelaskan dari mana sebuah perusahaan

memperoleh pendapatannya. Pendapatan Glowristic berasal dari

penyewaan jaket Glowristic, penjualan jaket Glowristic, penjualan

komponen pendukung jaket Glowristic dan, pelayanan jasa perbaikan

jaket.

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Sumber daya utama adalah segala sesuatu yang dimiliki

perusahaan dan digunakan untuk menjalankan bisnisnya. Sumber daya

disini termasuk : manusia, teknologi, peralatan, keuangan, channels,

maupun brand. Untuk Glowristic sumber daya utamanya berupa fisik

(sarana dan prasarana), sumber daya manusia, dan hak paten.

7. Key Activities (Aktifitas Utama)

Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat mencitrakan

(22)

menyewakan, menjual jaket dan menjual komponen, dan memberikan

layanan perbaikan jaket.

8. Key Partnership (Mitra Utama)

Hampir sama dengan suber daya manusia, tapi yang membedakan

adalah mitra utama disini merupakan sumber daya yang bukan milik

perusahaan. Contohnya: Outsourcing, Join Venture, Joint Operation. Mitra

utama untuk Glowristic berasal dari para pengusaha rental sepeda motor,

dan semua distributor pendukung jaket Glowristic.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Merupakan komposisi biaya untuk menjalankan bisnis pada

sebuah perusahaan. Struktur biaya yang efisiendapat menjadi kunci

besarnya keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Struktur biaya

(23)

2.4 Idea Generation

Kemacetan di kota-kota besar Indonesia semakin tidak terkendali

seiring dengan banyaknya mobil yang memenuhi jalanan. Hal ini memicu

orang untuk memakai sepeda motor menjadi salah satu solusi untuk

menerobos kemacetan di jalan raya. Fenomena ini memang paling jelas

terlihat di ibu kota Indonesia, Jakarta dibanding dengan kota lain. Mengenai

sepeda motor yang memenuhi di jalanan kadang membuat pengendara

kendaraan bermotor yang lain seperti mobil, truk dan bus besar kesulitan

melihat lampu sein sepeda motor. Letaknya yang berada disamping sepeda

motor ditambah dengan jarak pandang pengemudi kendaraan besar yang

terbatas, membuat penggunaan lampu sein sulit terlihat. Melalui masalah ini,

kami menawarkan solusi melalui jaket Glowristic, yang ide dasarnya

menempatkan lampu sein di jaket sepeda motor pengguna yang letaknya lebih

keatas dan terlihat oleh pengguna kendaraan lain. Lampu sein yang digunakan

berasal dari lampu LED yang lebih hemat dan menyala lebih terang terlebih

saat malam hari. Ide ini kemudian berkembang tidak hanya untuk kepentingan

keamanan tapi juga dapat menjadi fashion jaket motor. Lampu LED di jaket

motor dapat dikreasikan sehingga menjadi padanan yang unik antara jaket dan

lampu LED. Untuk memudahkan pemasaran jaket baru ini, kami mencoba

untuk memulai dari Bali karena Bali merupakan tempat yang banyak tempat

rental sepeda motor dan turis asing yang menyewa. Dari tempat penyewaan

Gambar

Gambar 2.1 Pengguna Sepeda Motor di Indonesia
Gambar 2.2 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia
Gambar 2.3 Porter’s Five Forces
Tabel 2.1 Daftar Merek Jaket Motor di Indonesia  SHIFT   Rp. 200,000 – 230,000  AHRS   Rp
+3

Referensi

Dokumen terkait

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas restu dan karunia-Nyalah penulis dapat meyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

berinteraksi positif dengan ketiga varietas pada bobot akar kering, di mana pupuk kotoran ayam dan ketiga varietas memperikan respon terbaik untuk memenuhi

Navedeni simptomi pobuđuju opravdanu sumnju da je neka osoba oboljela od dijabetesa, zbog toga postoje određene mjere koje se poduzimaju da bi se i ta sumnja opravdala kao što

Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam segi produksi maupun manajemen usaha untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke ekonomi

Sedangkan secara parsial, tidak semua variabel yang dianalisis seperti harga Pestisida (HrgPTS), dan pendidikan petani (PP) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani

Kesimpulan komentar terhadap bahan ajar berupa LKPD Menulis Teks Eksplanasi berbasis Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD oleh tiga guru dari masing-masing sekolah

2leh sebab itu pada pergelaran pameran ini merupakan suatu promosi kesehatan dan bisa dijadikan sebagai proses penuluhan juga ang  berarti kegiatan pendidikan ang dilakukan

[r]