Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
3832
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada
Mata Pelajaran Sains Materi Tata Surya Menggunakan Model APPED
(Studi Kasus: SD Brawijaya Smart School)
Ghasa Faraasyatul `Alam1, Hanifah Muslimah Az-Zahra2, Retno Indah Rokhmawati3
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1raasya53@gmail.com, 2hanifah.azzahra@ub.ac.id, 3retnoindahr@ub.ac.id
Abstrak
Lembaga pendidikan terpadu SD Brawijaya Smart School menerapkan berbagai inovasi dan kreasi pada teknologi informasi yang dimanfaatkan untuk menumbuhkan sekaligus mengembangkan potensi dalam diri peserta didik. Namun, pada mata pelajaran Sains materi Tata Surya untuk kelas VI media yang dimanfaatkan masih bersifat standar dengan penggunaan buku paket dan kertas bergambar. Sehingga solusi yang diterapkan yaitu dengan mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan model APPED. Tahapan penelitian jenis R&D (Research and Development) dari model APPED adalah melakukan analisis dan penelitian awal, perancangan, produksi, evaluasi, dan diseminasi. Semua komponen yang terdapat pada hasil uji dari ongoing evaluation sudah bekerja dengan baik menurut tiga kriteria aspek tertentu dan pengembang telah menyatakan bahwa semua hasilnya valid. Sedangkan hasil validasi pendapatan persentase alpha testing sebesar 95,5% oleh ahli materi, 92,5% oleh ahli instruksional, dan 88,8% oleh ahli media. Maka, menurut ketiga ahli tersebut dinyatakan valid dan tergolong pada kriteria penilaian “Sangat Baik”. Hasil pengujian beta testing untuk nilai pre-test rata-ratanya sejumlah 65 kemudian meningkat menjadi 90 di atas KKM untuk penilaian post-pre-test. Sehingga telah dikatagorikan “Tuntas” serta disimpulkan bahwasannya produk Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) lebih baik dan layak untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Kata kunci: media pembelajaran, sains, tata surya, research and development, multimedia pembelajaran interaktif
Abstract
The integrated educational institution of SD Brawijaya Smart School applies various innovations and creations on information technology that are used to grow and develop the potential in students. However, in Science subjects Solar System material for class VI media used is still standard with the use of textbooks and illustrated paper. Support solutions implemented by developing interactive multimedia-based learning media using the APPED model. The stages of R & D (Research and Development) type research from the APPED model are to carry out initial analysis and research, design, production, evaluation and dissemination. All components in the test results of the ongoing evaluation have worked well according to three specific criteria and the developer has proven all valid results. While the results of the validation of income, the percentage of alpha testing was 95.5% by material experts, 92.5% by instructional experts, and 88.8% by media experts. Therefore, according to the experts it was declared valid and according to the criteria of "Very Good". The beta test results for the pre-test value averaged 65 then increased to 90 above the KKM to assess the post-test. "Completed" and denied that Interactive Multimedia Learning (MPI) products are better and more feasible to be used in teaching and learning activities in the classroom.
1. PENDAHULUAN
Dasar tujuan lembaga pendidikan adalah dengan menjadikannya peserta didik yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur. Salah satu misi dari SD Brawijaya Smart School dengan memberikan tawaran lulusan yang mempunyai taraf internasional dengan menerapkan berbagai macam potensi teknologi informasi pada era digital untuk perkembangan diri peserta didik. Adapun sarana untuk menjadikan proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan aktif di kelas dengan cara memanfaatkan inovasi dalam penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah wahana yang dapat membuat lingkungan peserta didik merasa lebih bersemangat dan antusias dalam menerima materi belajar secara instruksional (Azhar, 2011).
Tapi, ternyata pemanfaat teknologi belum sepenuhnya merata karena fasilitas yang sudah mendukung di dalam kelas tidak diimbangi dengan media pembelajaran interaktif. Sampai saat ini SD Brawijaya Smart School masih mempergunakan buku paket dan media ajar kertas bergambar yang dirasa kurang efektif khususnya pada mata pelajaran Sains materi Tata Surya kelas VI. Hal tersebut berdampak negatif pada minat sekaligus hasil belajar peserta didik yang akan semakin menurun.
Permasalahan yang terjadi bisa diatasi dengan membuat sebuah media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Solusi efektif untuk meningkatkan pemahaman stimulus respon dengan penyajian materi yang menarik disesuaikan dengan kurikulum lembaga pendidikan. Dengan dibuatkan pengembangan media teknologi yang inovatif tersebut, harapannya adalah peserta didik semakin kreatif, merasa tertantang untuk belajar lebih banyak lagi dan tenaga pendidik juga akan mengalami peningkatan kualitas mengajar secara berkala. Proses belajar mengajar menjadi lebih terpusat, interaksi yang terjadi tidak hanya satu arah saja melainkan interaksi dua arah, penampilan visual dari media juga akan membantu menguatkan daya ingat peserta didik serta merangsang imajinasi terkait materi Tata Surya.
Ada dua penelitian terdahulu yang mempunyai topik serupa dengan penelitian ini. Untuk penelitian pertama dilakukan oleh Cahyawati pada tahun 2015 menggunakan model penelitian pengembangan Luther dan
penelitian kedua dilakukan oleh Sulistyono pada tahun 2013 menggunakan model penelitian pengembangan teori Borg dan Gall. Kekurangan dari model penelitian pengembangan Luther adalah adanya 6 tahapan, dimana pada setiap tahapannya tidak harus berurutan dan dikerjakan secara parallel. Adapun kekurangan dari model penelitian pengembangan teori Borg dan Gall adalah di dalam proses pengembangannya calon pengguna sama sekali tidak dilibatkan dan penerapan dari 10 prosedur yang terlalu linier atau kaku.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, pada penilitian yang dilakukan ini mengusulkan sebuah gagasan model penelitian sekaligus pengembangan atau biasa disebut dengan penelitian jenis R&D (Research and Development) menggunakan model APPED (Herman, 2017). Tahapan yang dikerjakan ada lima langkah antara lain melakukan analisis dan penelitian awal, perancangan, produksi, evaluasi, dan diseminasi. Model APPED dapat menjadi solusi terbaik pada era digital dalam pengembangan produk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia interaktif dalam penerapannya. Output yang didapatkan berupa sebuah CD Interaktif bersifat offline dan dikhususkan untuk peserta didik kelas VI SD Brawijaya Smart School.
2. METODOLOGI
Model APPED mempunyai beberapa langkah yang mengacu dalam penelitian jenis R&D dan telah disajikan pada Gambar 1.
Langkah pertama yang dikerjakan adalah melakukan analisis dan penelitian awal dengan aktivitas kebutuhan mencakup gambaran umum karakteristik peserta didik yang ditunjukkan dalam proses belajar, fasilitas teknologi yang sudah dimiliki oleh pihak lembaga pendidikan, analisis cakupan materi, capaian pembelajaran, dan tugas yang diberikan. Kemudian dianalisis pula apakah sebelumnya telah memanfaatkan multimedia pembelajaran interaktif di kelas serta kebutuhan biaya yang diperlukan pada proses pengembangan media.
Kedua, dengan cara melakukan sebuah perancangan intruksional meliputi luaran atau outline dari materi yang akan dirangkum dalam tabel garis besar isi multimedia beserta diagram alirnya. Lalu akan diteruskan dengan pembuatan rancangan screen design sekaligus storyboard.
Tahapan produksi yang ketiga dilakukan pembuatan produk mulai dari sebuah prototype awal hingga mendapatkan produk Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) yang telah siap untuk divalidasi. Pada proses pembuatannya memerlukan beberapa sentuhan creating-editing tool dan authoring tool.
Tahap keempat setalah produksi dengan melaksanakan sebuah evaluasi yang bersifat formatif berupa evaluasi ongoing untuk pengembang sendiri terdiri dari tiga aspek, alpha testing untuk para ahli memiliki tiga kriteria tertentu, dan beta testing untuk responden dengan tiga kelompok peserta didik.
Untuk langkah terakhir adalah diseminasi yang berarti pengembang akan melakukan sosialisasi produk kepada masyarakat luas melalui jalan media forum guru dan langsung menuju ke target lembaga pendidikan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) meliputi implementasi prototype, ongoing evaluation, alpha testing, dan beta testing. 3.1. Implementasi Prototype
Hasil implementasi prototype yang telah selesai dibuat terdapat pada Tabel 1. Ada dua belas macam scene yang dimulai dari halaman awal atau introduction hingga halaman terakhir latihan soal.
Tabel 1. Implementasi Prototype
Scene Visual
Intro merupakan
scene awal dari
multimedia pembelajaran interaktif yang menampilkan sebuah animasi dari Tata Surya Kit-A
Play merupakan scene yang memiliki
tombol untuk mengawali suatu pembelajaran dari media tata surya.
Menu utama merupakan scene yang memiliki berbagai macam pilihan seperti jelajah tata surya, benda langit, latihan soal, tombol kompetensi,
help, dan profil. Help merupakan scene yang
dipergunakan untuk memberikan arahan atau petunjuk kepada pengguna dalam mengeksplorasi media tata surya.
Profil merupakan
scene yang berisi
tentang berbagai informasi pribadi dari pengembang media tata surya. Kompetensi merupakan scene yang menampilkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
pembelajaran.
Jelajah tata surya merupakan scene materi tata surya yang terdiri dari matahari beserta kedelapan planetnya.
Benda langit merupakan scene materi yang mempelajari tentang berbagai benda luar angkasa selain planet.
Latihan soal merupakan scene yang memiliki tiga pilihan level.
Level 1 merupakan scene evaluasi dengan
bentuk soal pilihan ganda berupa teks tanpa gambar.
Level 2 merupakan scene evaluasi dengan
bentuk soal pilihan ganda berupa teks yang disertai dengan gambar.
Level 3 merupakan scene evaluasi dengan
bentuk soal essay sebanyak lima butir soal.
Hasil dari produksi yang memperoleh box beserta CD Interaktif disajikan pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Box CD Interaktif Tata Surya Kit-A
Gambar 3. CD Interaktif Tata Surya Kit-A
3.2. Ongoing Evaluation
Hasil dari ongoing evaluation terdapat pada Tabel 2. Beberapa komponen penilaian aspek fungsi, aspek isi, dan aspek tampilan dinyatakan valid oleh pengembang.
Tabel 2. Ongoing Evaluation
Aspek Fungsi Status
Button yang ada befungsi dengan baik Valid
Tidak ditemukan error pada media Valid
Media tidak macet ketika dijalankan Valid
Aspek Isi Status
Konsep dan materi tidak salah Valid
Ejaan dan tata tulis sudah baik Valid
Materi tidak membuat user bingung Valid
Aspek Tampilan Status
Jenis huruf yang dipilih sesuai Valid
Ukuran huruf sudah tepat Valid
Warna yang digunakan tidak berlebihan Valid
Tata letak terlihat serasi Valid
3.3. Alpha Testing
Hasil penilaian validasi dilakukan oleh tenaga pendidik SD Brawijaya Smart School Ibu Sri Fatonah, S.Pd sebagai ahli materi disajikan pada Gambar 4.
Untuk hasil penilaian validasi oleh Bapak Dr.Ir Harry Soekotjo Dachlan, M.Scsebagai ahli instruksional disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Penilaian Validasi Ahli Instruksional
Kemudian hasil penilaian validasi oleh Bapak Dian Purwanto, S.Pd sebagai ahli media disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Penilaian Validasi Ahli Media
Hasil keseluruhan persentase dari evaluasi alpha testing terdapat pada Tabel 3. Kriteria penilaian yang dihasilkan oleh ketiga ahli tersebut menyatakan “Sangat Baik” atau berstatus valid.
Tabel 3. Alpha Testing
Validator Persentase Satus
Ahli Materi 95,5% Valid
Ahli Instruksional 92,5% Valid
Ahli Media 88,8% Valid
3.4. Beta Testing
Hasil pre-test dan post-test dari beta testing responden terdapat pada Tabel 4. Terdapat enam peserta didik yang dijadikan responden dikarenakan setiap dua anak akan mewakili satu kelompok potensial, sedang, dan juga rendah. Adapun nilai KKM yang dijadikan landasan penilaian sebesar 80. Jika responden yang mendapatkan penilaian skor lebih besar sama dengan 80, maka dianggap “Tuntas”.
Tabel 4. Beta Testing
Responden Pre-test KKM Post-test Aisyah Putri 60 80 90 Amanda Kirannisa 50 80 Aulya Gustin 70 90 Muhammad Rafi 70 90
Nadhif Rafi Arya 80 100
Nashita Naswa Putri 60 90
Untuk hasil perbandingan nilai KKM dan pre-test disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Penilaian Pre-test Responden
Untuk hasil perbandingan nilai KKM dan post-test disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Penilaian Post-test Responden
3.5. Diseminasi
Hasil diseminasi diperoleh dengan cara mengadakan sosialisasi produk melalui forum guru yang melibatkan beberapa wali kelas VI yang mengampu mata pelajaran Sains materi Tata Surya. Dalam proses sosialisasi forum guru, manfaat dari penerapan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif disampaikan secara langsung kepada tenaga pendidik.
Setelah media sosialisasi telah dilakukan melalui forum guru, sosialisasi juga berlangsung di SD Brawijaya Smart School agar proses diseminasi dapat lebih luas lagi. Dengan demikian, hasil diseminasi yang dilakukan dapat diterima oleh masyarakat luas serta terbukti bahwa produk Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) lebih baik dan layak untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. SIMPULAN
Dari keseluruhan tahap analisis kebutuhan dan penelitian awal, perancangan, produksi, evaluasi serta diseminasi yang sudah dilakukan maka telah didapatkan serangkaian simpulan bahwasannya suatu pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran Sains materi Tata Surya menggunakan model APPED dinyatakan valid. Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) yang dikembangkan mendapat kriteria penilaian “Sangat Baik” oleh para ahli materi, ahli instruksional, dan ahli media. Pada hasil penilaian post-test responden juga mengalami sebuah peningkatan dari hasil penilaian pre-test sebelumnya dengan katagori “Tuntas” di atas KKM. Dengan demikian produk Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) yang sudah dikembangkan layak untuk digunakan oleh tenaga pendidik dalam bentuk CD Interaktif Tata Surya Kit-A dan bisa diterapkan pada peserta didik kelas VI SD Brawijaya Smart School.
Diperlukannya penambahan cara evaluasi berjenis sumatif agar dapat mengetahui seberapa besar efektivitas dan dampak yang ditumbulkan dari produk MPI dengan menggunakan model Kirkpatrick.
5. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cahyawati. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Macromedia Flash 8 Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 1 Wates. S1. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sulistyono. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash
pada Standar Kompetensi
Mengadministrasi Server dalam Jaringan untuk Siswa SMK Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. S1. Universitas Negeri Yogyakarta.
Surjono, Herman D. 2017. Multimedia Pembelajaran Interaktif: Konsep dan Pengembangan, Edisi Pertama. Yogyakarta: UNY Press.