• Tidak ada hasil yang ditemukan

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

A.

Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia, dan pembentukan moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui berbagai bidang baik bidang pendidikan kesehatan, bidang pelayanan medis, bidang pelayanan paramedis, dan bidang-bidang lainnya.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin merupakan institusi pendidikan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai tugas meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Gizi, Kebidanan, Keperawatan Gigi.dan Analis Kesehatan.

Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin bertugas menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan professional, melakukan pengabdian kepada masyarakat dan melakukan penelitian di bidang kesehatan untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan berjenjang Diploma III dan IV yang berkualitas dan berwawasan global sehingga diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan yang handal dan mampu bersaing di pasar global.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin memperoleh pembiayaan dari beberapa sumber yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran–Rupiah Murni (DIPA-RM), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP), dan sumber pembiayaan yang berasal dari masyarakat. Dengan adanya sistem pengelolaan keuangan yang berlaku saat ini dimana semua dana masyarakat dikelola melalui PNBP berdasarkan PP nomor 13 tahun 2009 tentang jenis dan tarif penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Kesehatan RI, khususnya di lingkungan PPSDM Kesehatan maka sumber

BAB

I

(2)

pendanaan dari masyarakat masih sangat di perlukan. Berkaitan dengan hal tersebut dan sejak diberlakukannya PP Nomor 13 tahun 2009 per Januari 2009, maka kemungkinan akan berdampak pada pelaksanaan realisasi sistem keuangan yang tidak fleksibel sehingga kegiatan tridharma perguruan tinggi harus menyesuaikan dengan sistem tersebut.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin saat ini memiliki 6 (enam) Jurusan dengan 12 (dua belas) program studi diploma III dan diploma IV, yaitu Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Gizi, Kebidanan, Keperawatan Gigi dan Analis Kesehatan. Disamping memiliki jumlah jurusan yang cukup besar, juga didukung oleh tersedianya aset yang memadai yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber dana, sarana prasarana maupun jumlah mahasiswa yang cukup besar pula. Dengan demikian Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin harus memiliki rencana strategis dengan berupaya melakukan pengkajian yang mendalam tentang potensi yang dimiliki melalui analisis keadaan masalah, faktor-faktor lingkungan baik internal maupun eksternal, serta rencana pengembangan untuk masa yang akan datang, sebagai perencanaan jangka menengah.

Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal institusi serta tantangan dan peluang eksternal yang hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan kebijakan Politeknik Kesehatan Banjarmasin sebagai institusi pendidikan tenaga kesehatan milik kementrian kesehatan.

B. Landasan Penyusunan Renstra

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah.

5. Peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan anggaran Kementrian Negara/Lembaga.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Jo PP No.66 tahun 2010 tentang perubahan

(3)

atas PP No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

7. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Menteri Keuangan No. 73/PMK.05/2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 Tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Dan Pegawai Badan Layanan Umum.

9. Peraturan Menteri Keuangan No. 119/PMK.05/2007 Tanggal 27 September 2007 Tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1295/Menkes/Per/XII/2007.

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan.

12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : OT.02.03/ I/4/03440.1 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Laksana Politeknik

C. Sistematika Penulisan

Sistimatika Penulisan Rencana Strategi ini disusun sebagai acuan pelaksanaan program kegiatan lima tahun ke depan untuk memberikan arah pengambilan berbagai kebijakan, pengembangan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin dengan sistematika sebagai berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum dan Sistimatika penulisan

2. BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi sejarah singkat organisasi, perumusan Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi.

3. BAB III : KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran umum kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kemenkes Banjarmasin yang terdiri dari 4

(4)

(empat) aspek yaitu : aspek layanan, aspek keuangan, aspek sumber daya manusia dan aspek sarana prasaran.

4. BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang : analisis internal dan analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk menentukan posisi strategis Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.

5. BAB V : RENCANA STRATEGIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan.

(5)

A.

Sejarah Singkat Organisasi

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin (selanjutnya disebut Poltekkes Kemenkes Banjarmasin) pada awalnya dibentuk dari penggabungan 4 (empat) institusi pendidikan tinggi kesehatan yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain ; 1) Akademi Kesehatan Lingkungan, 2) Akademi Keperawatan, 3) Akademi Gizi dan 4) Akademi Kebidanan. Penggabungan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi efesiensi dan efektifitas pengelolaan dan peningkatan mutu lulusan dalam menghadapi tantangan permasalahan kesehatan yang semakin kompleks, juga sebagai upaya menghadapi era global yang menuntut kualitias dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Penggabungan dari 4 (empat) akademi pendidikan kesehatan tersebut mengandung konsekuensi adanya perubahan dari akademi menjadi jurusan-jurusan di bawah institusi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penggabungan ke empat akademi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor: 298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang Organisasi dan tata Kerja Politeknik Kesehatan. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut status pembentukan kelembagaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin di bawah tanggung jawab Departemen Kesehatan RI.

Dasar pemikiran pendiriaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Perkembangan tersebut berhubungan dengan orientasi pelayanan kesehatan secara umum dan khusus, maka perlu disiapkan upaya-upaya antara lain melalui peningkatan kualitas SDM yang bermutu, untuk itu diperlukan pendidikan yang professional melalui penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan yaitu Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma (JPT-D). Tujuan Pendirian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil, professional dan bermutu dengan jumlah yang cukup dalam rangka menunjang upaya pelayanan kesehatan.

Sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat pada tahun 2005 Poltekkes Banjarmasin bertambah 2 (dua) jenis pendidikan, yaitu; Jurusan Analis

BAB

II

(6)

Kesehatan dan Jurusan Keperawatan Gigi, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.2.4.1.04465 tahun 2005.

Pada tahun 2008 Poltekkes Banjarmasin berubah nama menjadi Poltekkes Depkes Banjarmasin berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI, Nomor : OT.02.03/I/4/03440.1, tanggal 1 Juli 2008 yang mempunyai 6 (enam) Jurusan, yaitu : Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Keperawatan, Jurusan Gizi, Jurusan Kebidanan, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan Analis Kesehatan.

B.

Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu

1. Visi

Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin adalah :

“Pendidikan yang profesional untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten “

2. Misi

a. Penyelenggaraan pendidikan berbasis kompetensi.

b. Membangun budaya penelitian yang berorientasi kepada masalah kesehatan komprehensif.

c. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat.

d. Membina civitas akademika hubungannya dengan lingkungan berdasarkan pertimbangan nilai dan moral.

e. Menyelenggarakan manajemen pendidikan yang bersih dan prima.

3. Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu Politeknik kesehatan Banjarmasin :

Pimpinan beserta seluruh dosen dan karyawan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin bertekad menghasilkan lulusan yang memenuhi standar mutu dan kepuasan pemangku kepentingan melalui : a. Penerapan dan pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan

Sistem Manajemen Mutu berdasarkan International Organization for Standarization (ISO) 9001 : 2008, serta perbaikan system yang berkesinambungan

b. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia

(7)

d. Memberikan pelayanan prima di segala bidang

e. Mengelola proses pendidikan yang berbasis teknologi informasi f. Meningkatkan kerjasama baik nasional maupun internasional.

4. Sasaran Mutu

a. Bidang Pendidikan

1) Indeks prestasi kumulatif lulusan minimal 2.75 sebanyak 87 % pada akhir 2012.

2) Masa studi lulusan tepat waktu sebanyak sebanyak 95 % pada akhir tahun 2012.

3) Peningkatan jumlah dosen yang mengikuti pendidikan S-3, 5 orang pada tahun 2012.

4) Jumlah dosen yang mendapat sertifikat pendidik profesional 80 % pada tahun 2012.

b. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

1) Jumlah penelitian dosen minimal 35 judul pada tahun 2012.

2) Hasil penelitian dosen terpublikasikan pada prosiding / jurnal baik lokal atau nasional 80 % pada tahun 2012.

3) Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan minimal 1 kali oleh setiap jurusan pada tahun 2012.

C.

Tata Nilai

1. Nilai Dasar/Nilai Utama

Setiap individu yang terlibat dalam proses penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin harus dilandasi dengan keimanan, disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, lugas, konsisten, kebersamaan, profesional, dan saling menghargai serta dapat mempertanggungjawabkan tugas dan tindakannya berdasarkan peraturan, etika, dan moral sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Nilai Pelayanan

Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu produk dan jasa secara berkesinambungan yang

(8)

berorientasi kepada kebutuhan pengguna internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder) antara lain : memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selalu dinamis.

3. Nilai Manfaat

Menghasilkan produk dan pelayanan yang memberi manfaat, bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

4. Nilai Keunggulan

Penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin mempunyai sifat inovatif, mandiri, berdaya saing tinggi, pantang menyerah, menjadi pusat unggulan dan rujukan (center of exellence and reference) bagi pengelola pendidikan tenaga kesehatan, secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memproduksi dan mengembangkan tenaga kesehatan yang bermutu dan kompetitif.

D.

Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

1. Kedudukan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertangung jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Badan BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan Tupoksi Poltekkes.

2. Tugas

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin mempunyai tugas melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan

(9)

program Diploma III Reguler, Non Reguler dan program D IV sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku .

3. Fungsi

a. Melaksanakan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.

b. Melaksanakan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.

c. Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

d. Melaksanakan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.

e. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi pendidikan. f. Melaksanakan kegiatan sistem penjaminan mutu.

E.

Struktur Organisasi

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan, dan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin No. HK.03.05/2/0122/2011. Tentang Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin terdiri dari :

1. Direktur

2. Pembantu Direktur 3. Ka.subbag. Adak 4. Ka.subbag. Adak Adum 5. Senat

6. Jurusan

7. Program Studi 8. Unit – Unit

Selanjutnya struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sebagai berikut ;

(10)

Direktur

Pudir I Pudir II Pudir III BPPSDM

Ketua Jurusan Ka. Sub Bag.

ADAK

Ka. Sub Bag. ADAK Unit Perpustakaan Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Unit PM Keuangan Ka. Prodi Administrasi Perencanaan dan Informasi Umum, Humas dan Perlengkapan Unit Bengkel Kerja Kelompok Fungsional Kepegawaian Unit Laboratorium Administrasi Kemahasiswaan Administrasi Akademik Unit Komputer Unit PPM Senat

(11)

Pengukuran kinerja Poltekkes Kemenkes Banjarmasin meliputi 4 aspek yaitu:

A.

Kinerja Bidang Pelayanan

Ukuran kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengembangannya dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Kinerja bidang pelayanan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin meliputi kegiatan promosi institusi, seleksi penerimaan calon mahasiswa baru, registrasi, dan proses belajar mengajar (PBM).

1. Kinerja Pelayanan promosi

a. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2008-2011

Tabel III.1

Pelayanan Promosi Tahun 2008-2011

No Tahun kegiatan promosi Jumlah rata-rata Persentase

1 2008 6 42,86

2 2009 7 50

3 2010 10 71,43

4 2011 13 92,85

Kegiatan promosi merupakan kegiatan dalam usaha untuk dapat meningkatkan jumlah pendaftar di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Pada tabel III.1 terlihat bahwa tren kinerja pelayanan promosi dari tahun 2008 (42,86%), dan tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 50%, sedangkan tahun 2010 meningkat menjadi 71,43%, dan tahun 2011 terjadi peningkatan yang cukup berarti (92,85%). Peningkatan pada tahun 2011 karena promosi dilakukan dengan cara

BAB

(12)

menyebarkan brosur pada sekolah SMU, pameran pendidikan, seminar dan sosialisasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

b. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011

Tabel III.2

Kinerja Pelayanan Promosi Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan kegiatan promosi Jumlah rata-rata Target Pencapaian Persentase

1 Kesehatan Lingkungan 2 2 100 2 Keperawatan 2 2 100 3 Gizi 2 2 100 4 Kebidanan 2 2 100 5 Keperawatan Gigi 2 2 100 6 Analis Kesehatan 2 2 100 7 Direktorat 1 2 50

Tabel III.2 dapat kita lihat setiap jurusan telah melakukan promosi pada Tahun 2011 bahkan persentase pencapaian kegiatan promosi untuk jurusan dan rektorat mencapai 92,85%. Promosi dilakukan dengan cara sosialisasi ke sekolah–sekolah SMAN dan swasta juga penyebaran brosur dan spanduk serta kegiatan pada Hari Kesehatan Nasional dan pengabdian masyarakat.

2. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru

a. Kinerja penerimaan mahasiswa baru tahun 2008-2011

Kegiatan ini dimulai dari proses pendaftaran, seleksi dan registrasi.

Tabel III.3

Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2008-2011

No Tahun Pendaftar Lulus Registrasi

Jumlah % Jumlah %

1 2008 1934 256 13,2 256 100

2 2009 1655 280 16,9 280 100

(13)

4 2011 2333 272 11.7 272 100

Tampak pada tabel III.3 adanya tren peningkatan jumlah pendaftar mulai tahun 2008 (1.934 orang), dan Tahun 2011 (2333 orang) terjadi penurunan jumlah pendaftar pada tahun 2009 (1.655 orang) dan 2010 (1.760 orang). Terjadinya penurunan jumlah pendaftar dari tahun 2009 ke 2010 tersebut disebabkan oleh :

1) Terbitnya Undang-undang Sisdiknas Nomor 20/2003, dimana salah satu pasalnya menyebutkan bahwa pendidikan tinggi kedinasan tidak diperbolehkan mendidik mahasiswa dari jalur umum, namun hanya diperkenankan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai (PNS) atau yang akan menjadi pegawai (CPNS) saja.

2) Bertambahnya Sekolah Tinggi Kesehatan yang baru dibuka di Wilayah Kalimantan, sehingga Poltekkes Kemenkes Banjarmasin harus berkompetisi dalam menjaring pendaftar.

Sedangkan yang terkait dengan meningkatnya persentase pendaftar yang melakukan registrasi, hal ini terjadi karena tingginya minat pendaftar untuk mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

c. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2011

Tabel III.4

Jumlah Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Pendaftar Lulus Target Registrasi

Jml % Jml % Jml % 1 Kesehatan Lingkungan 161 40 24.8 40 100 40 100 2 Keperawatan 757 40 5.2 40 100 39 97.5 3 Gizi 172 50 27.9 50 100 48 96 4 Kebidanan 686 50 7.3 50 100 50 100 5 Keperawatan Gigi 131 50 38.2 50 100 48 96 6 Analis Kesehatan 426 50 11.7 50 100 47 94 J u m l a h 2333 280 12 280 100 272 97

(14)

Pada tabel III.4 dapat kita lihat jumlah pendaftar terbanyak adalah Jurusan Keperawatan yang merupakan jurusan favorit dengan jumlah pendaftar 757 orang disusul Jurusan Kebidanan sebanyak 686 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 280 orang (12%) dan yang melakukan registrasi 272 orang (97%). Selanjutnya Jurusan Analis Kesehatan jumlah pendaftar 426 orang, Jurusan gizi sebanyak 172 pendaftar, Jurusan Kesehatan Lingkungan 161 dan jurusan Keperawatan Gigi 131 orang. Secara keseluruhan jumlah calon mahasiswa yang lulus seleksi dan melakukan registrasi sebesar 97% (272 orang).

3. Kinerja Proses Belajar Mengajar

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berusaha memenuhi tuntutan kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan pada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM.Kes) Jakarta, diantaranya dengan menerapkan jumlah tatap muka perkuliahan 18 kali termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian tiap mata kuliah sedikitnya dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan / tatap muka. Hal tersebut menunjukkan kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas.

a. Kinerja Kehadiran Dosen

1) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2008 -2011.

Tabel III.5

Persentase Kehadiran Dosen Tahun 2008 -2011

No. Tahun Persentase Kehadiran Dosen

1 2008 92%

2 2009 90%

3 2010 94%

(15)

Berdasarkan tabel III.5 menunjukkan bahwa persentase kehadiran dosen pada semua jurusan berkisar antara 90-97%. Kondisi kehadiran dosen sangat dipengaruhi oleh semangat dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran.

2) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2011

Tabel III.6

Kehadiran Dosen Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Kehadiran Target Dosen Realisasi Kehadiran Dosen 1 Kesehatan Lingkungan 100% 98% 2 Keperawatan 100% 95% 3 Gizi 100% 97% 4 Kebidanan 100% 96% 5 Keperawatan Gigi 100% 97% 6 Analis Kesehatan 100% 98%

Kehadiran dosen dengan indikator jumlah tatap muka yang ada pada jurusan secara keseluruhan sudah mencapai >95%. Tidak tercapainya 100% kehadiran dosen, disebabkan karena adanya kendala dari kalangan dosen tidak tetap (praktisi) yang kebanyakan dari profesional rumah sakit yang berhalangan mengajar.

f. Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu

1) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2008–2011

Tabel III.7

Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2008-2011

No Tahun PBM/Minggu Jumlah Jam

1 2008 40

2 2009 40

3 2010 40

(16)

Grafik III.1 Jumlah Jam/PBM/Minggu Tahun 2008-2011

Grafik III.1 menunjukan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar bila dilihat dari jumlah jam per minggu selama kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir. Dari tahun ke tahun jumlah jam tidak ada perubahan karena telah disesuaikan dengan jumlah SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada setiap semesternya. Proses pembelajaran ini termasuk praktik sehingga waktu kegiatan mencapai 40 jam/minggu.

2) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2011

Tabel III.8 menunjukkan pelaksanaan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang diukur melalui jumlah jam dalam melaksanakan kegiatan PBM per minggu untuk semua Jurusan mencapai 100%. Proses belajar mengajar dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai Jum’at selama 8 jam perhari. Proses Belajar Mengajar dilaksanakan sesuai tuntutan kurikulum. Realisasi kegiatan PBM dilaksanakan dengan menerapkan beban studi yang disebut Satuan Kredit Semester (SKS), di mana satu SKS sama dengan satu jam kegiatan teori atau 2 jam kegiatan praktikum laboratorium atau 4 jam praktik kerja lapangan.

40 40 40 40 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2008 2009 2010 2011 Jumlah Jam/PBM/Minggu

(17)

Tabel III.8

Rata-Rata Jumlah Jam Kegiatan PBM/Minggu Menurut Jurusan Tahun 2011

No Tahun Rata-rata jumlah jam kegiatan PBM/Minggu Target Realisasi 1 Kesehatan Lingkungan 40 40 100% 2 Keperawatan 40 40 100% 3 Gizi 40 40 100% 4 Kebidanan 40 40 100% 5 Keperawatan Gigi 40 40 100% 6 Analis Kesehatan 40 40 100%

g. Kinerja Ketersediaan Silabus

1) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2008-2011

Tabel III.9

Ketersediaan Silabus Tahun 2008 – 2011

No Tahun Persentase Ketersediaan

Silabus

1 2008 100%

2 2009 100%

3 2010 100%

(18)

Grafik III.2

Dari grafik III.2, terlihat ketersediaan silabus mulai tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 telah mencapai 100% karena ketersediaan silabus merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh dosen dan pada silabus tergambar beban yang harus diemban oleh masing-masing dosen dalam satu semester yang sekaligus merupakan beban yang harus diikuti oleh mahasiswa selama dalam proses belajar mengajar.

2) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2011

Tabel III.10

Ketersediaan Silabus Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Silabus Target Realisasi Silabus

1 Kesehatan Lingkungan 100% 100% 2 Keperawatan 100% 100% 3 Gizi 100% 100% 4 Kebidanan 100% 100% 5 Keperawatan Gigi 100% 100% 6 Analis Kesehatan 100% 100%

Dari tabel III.10, terlihat persentase ketersediaan silabus Tahun 2011 sudah mencapai 100%. Keadaan ini karena semua dosen sudah membuat silabus

100 100 100 100 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2008 2009 2010 2011

Tren Ketersediaan Silabus Tahun 2008-2011

(19)

untuk mata kuliah yang diampunya sebagai dokumen wajib yang dibutuhkan di awal semester pembelajaran.

d. Kinerja Ketersediaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) 1) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2008-2011

Tabel III.11

Ketersediaan RPP Tahun 2008 - 2011

No Tahun Persentase (%) Ketersediaan RPP

1 2008 80

2 2009 82

3 2010 85

4 2011 88.7

Grafik III.3

Dari tabel III.11, terlihat ketersediaan Satuan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dari tahun 2008 hingga Tahun 2011 mengalami peningkatan antara 80 – 88,7%, hal ini ditunjukkan oleh data yang masuk di bagian Administrasi Akademik (ADAK) berdasar pada saat dilakukan supervisi langsung oleh bagian ADAK serta beberapa jurusan yang menyelenggarakan semiloka pembuatan RPP yang berkoordinasi dengan Pudir I ke setiap jurusan pada setiap tahunnya. 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2008 2009 2010 2011

T

ren Ketersediaan RPP Tahun 2008-2011

(20)

2) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2011

Tabel III.12

Ketersediaan RPP Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Target RPP Realisasi RPP

1 Kesehatan Lingkungan 100% 91% 2 Keperawatan 100% 89% 3 Kebidanan 100% 88% 4 Gizi 100% 88% 5 Keperawatan Gigi 100% 88% 6 Analis Kesehatan 100% 88%

Dari tabel III.12 tampak bahwa ketersediaan RPP pada Tahun 2011 baru mencapai 89%.

e. Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin

1) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2008-2011

Tabel III.13

Tren Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah Mahasiswa

Penerima Beasiswa Sumber

1 2008 0 -

2 2009 0 -

3 2010 18 Rupiah Murni Poltekkes

(21)

Grafik III.4

Beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin dimulai sejak tahun 2010, sejumlah 18 orang. Tahun 2011 merupakan program beasiswa lanjutan dari tahun 2010 dengan alokasi anggaran dari dana DIPA Poltekkes(Rupiah Murni) untuk program beasiswa baru dari keluarga miskin sebanyak 36 orang.

2) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011

Tabel III. 14

Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011

No Jurusan Jumlah Mahasiswa

Penerima Beasiswa Target Sumber

1 Kesehatan Lingkungan 6 6 Rupiah Murni

2 Keperawatan 6 6 Rupiah Murni

3 Gizi 6 6 Rupiah Murni

4 Kebidanan 6 6 Rupiah Murni

5 Keperawatan Gigi 6 6 Rupiah Murni

6 Analis Kesehatan 6 6 Rupiah Murni

Jumlah 36 36 Rupiah Murni

0 10 20 30 40

2008 2009 2010 2011

Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun

2008-2011

Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2008-2011

(22)

Penerimaan beasiswa Tahun 2011 pada masing masing Jurusan sebanyak 6 orang, sesuai dengan target untuk setiap jurusan adalah 6 mahasiswa dan disesuaikan dengan dana yang tersedia.

f. Kinerja Kelulusan Mahasiswa

1) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Tahun 2008-2011

Tabel III.15

Data Kelulusan Mahasiswa Tahun 2008-2011

No Tahun Jml mhs

Lulus IPK Ketepatan Waktu

< 2,75 ≥ 2,75 Tepat Tidak tepat

Jml % Jml % Jml % Jml % 1 2008 459 95 20,6 364 79,4 453 98,7 6 1.3 2 2009 404 81 20 323 80 400 99 4 1 3 2010 679 122 17,9 557 82,1 676 99,56 3 0,44 4 2011 563 49 8,7 514 91,3 561 99,6 2 0,35 Grafik III.5a 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 2008 2009 2010 2011

Tren Kelulusan Mahasiswa dengan IPK < 2,75 dan≥ 2,75

tahun 2008 -2011

Jlh Mhs ≥2,75 <2,75

(23)

Grafik III.5b

Pada tabel III.15 dapat terlihat bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dalam kurun waktu 3 tahun (2008-2011) telah meluluskan mahasiswa tepat waktu > 98%, dan didukung dengan adanya kecenderungan peningkatan Indeks Prestasi Kelulusan (IPK). Pada grafik 3.5a terlihat adanya kecenderungan penurunan pada kelompok IPK < 2,75, dan terjadi kenaikan pada kelompok IPK ≥ 2,75, ketercapaian ini karena adanya motivasi dosen pembimbing akademik terhadap mahasiswanya melalui pembimbingan yang intensif, sehingga mahasiswa termotivasi untuk lulus tepat waktu. Tren kelulusan mahasiswa yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dapat dilihat pada grafik III.5b

2) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan pada Tahun 2011

Tabel III.16

Data Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2011

No Tahun Mhs Jml Target IPK Lulusan

IPK Ketepatan Waktu

< 2.75 ≥2.75 Tepat Tidak tepat Jml % Jml % Jml Target % Jml % 1 Kes. Ling. 26 2.5 0 0 26 100 26 100% 100 0 0 2 Keperawatan 90 2.5 5 5.5 85 94.5 89 100% 98.8 1 1.2 3 Gizi 78 2.5 20 25.6 58 74.4 78 100% 100 0 0 4 Kebidanan 40 2.5 1 2,75 39 97,5 39 100% 97.5 1 2.5 5 Kepewrt. Gigi 73 2.5 30 41 43 59 68 100% 93,2 5 6,8 6 Analis kes 47 2.5 10 21,3 37 78,7 47 100% 100 0 0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 2008 2009 2010 2011

Tren Kelulusan Mahasiswa Tepat Waktu dan Tidak Tepat

Waktu Tahun 2008-2011

Tepat Tdk Tepat Jlh Mhs

(24)

Tabel III.16 menunjukkan bahwa hampir seluruh jurusan telah meluluskan mahasiswanya lebih dari 90%, bahkan ada yang 100%. Kelulusan tepat waktu juga lebih dari 90%, sehingga mendekati target kelulusan. Indeks Prestasi Kelulusan yang dicapai oleh lulusan seluruh jurusan yang mempunyai IPK ≥ 2.75 lebih dari 80%. Kelulusan yang mempunyai IPK < 2.75 (berkisar antara 2-25%), hal ini disebabkan oleh antara lain dari kurang seriusnya mahasiswa dalam belajar, sehingga berdampak pada kurangnya pencapaian standar kelulusan.

4. Kinerja Pelayanan Perpustakaan

a. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Tahun 2008-2011

Tabel III.17

Pelayanan Perpustakaan Tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah buku yang tersedia Jumlah mahasiswa Jumlah Kunjungan Perpustakaan/ Tahun Buku : Mahasiswa 1 2008 14.980 976 8.767 15 : 1 2 2009 15.550 959 8.556 16 ; 1 3 2010 16.113 988 9.155 16 : 1 4 2011 17.256 1.125 12.950 15 : 1 Grafik III.6 0 5000 10000 15000 20000 2008 2009 2010 2011

Pelayanan Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tahun 2008 - 2011

Jlh Buku yg tersedia Jlh Mhs

Jlh Kunj./th Buku : Mhs

(25)

Perpustakaan merupakan unit penunjang yang penting untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan pedoman standar nasional perpustakaan tahun 2009 dari perpustakaan Kemenkes 2009 adalah 1:10 sedangkan perbandingan dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 15:1 sampai 16:1, kondisi ini dipengaruhi oleh karena adanya sumbangan buku dari para alumni setiap tahunnya.

Grafik III.10 memperlihatkan kecenderungan pelayanan perpustakaan di setiap jurusan mengalami kenaikan jumlah kunjungan dari mulai tahun 2008 hingga tahun 2011,

b. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2011.

Tabel III.18

Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Jumlah buku yang tersedia Target pengadaan buku/ tahun Jml mhs Jumlah Kunj. ke perpustakaan Buku : Mhs 1 Kes. Ling. 5169 100 127 1537 40 : 1 2 Keperawatan 6739 100 160 2010 42 : 1 3 Gizi 2464 100 146 5296 17 : 1 4 Kebidanan 1009 100 349 1672 3 : 1 5 Kepwrt. Gigi 1227 100 192 1432 2 : 1 6 Analis Kes. 648 100 151 1003 4 : 1

Perpustakaan merupakan unit yang bertugas menyediakan dan mengolah bahan pustaka, melakukan pelayanan referensi untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki perpustakaan di setiap jurusan. Kunjungan mahasiswa ke perpustakaan yang tertinggi adalah Jurusan Gizi dan terendah adalah Jurusan Analis Kesehatan..

5. Kinerja Pelayanan Laboratorium

(26)

Tabel III. 19

Pelayanan Laboratorium Menurut Jurusan Tahun 2008 – 2011

Tahun Pelayanan Laboratorium (Jam/Minggu/Lab)

Kesehatan

Lingkungan Keperawatan Gizi Kebidanan Keperawatan Gigi Kesehatan Analis

2008 240 128 150 85 275 320

2009 240 128 150 85 275 320

2010 240 128 150 85 275 320

2011 240 128 150 85 275 320

Grafik III.7

Pelayanan laboratorium dalam kurun waktu 4 tahun pada semua jurusan tampak tidak ada perubahan, karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan alokasi waktu yang telah ditentukan berdasar kurikulum dalam setiap Satuan Kredit Semester-nya. Dilihat pada tren pelayanan laboratorium tertinggi adalah Jurusan Analis Kesehatan diikuti oleh Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan Kesehatan Lingkungan

Laboratorium ini sebagai unit penunjang yang sangat penting bagi mahasiswa dan dosen guna mengaplikasikan berbagai ketrampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di laboratorium dilaksanakan sebelum mahasiswa praktek ke Rumah Sakit, Puskesmas dan Masyarakat. Beban SKS ditetapkan setara dengan 2 jam kerja.

0 50 100 150 200 250 300 350 2008 2009 2010 2011

Pelayanan Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes

Banjarmasin Per Jurusan Tahun 2008-2011

Kes. Ling. Keperwatan Gizi Kebidanan Kep. Gigi Analis Kes.

(27)

6. Kinerja Kegiatan Kerjasama (Kemitraan)

a. Kinerja Kegiatan Kerjasama (Kemitraan) Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun 2008-2011

Tabel III.20

Kegiatan Kemitraan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun 2006-2011

No Tahun Target Realisasi Pencapaian

1 2008 18 10 94,5%

2 2009 18 12 98,2%

3 2010 20 15 97,2%

4 2011 20 15 99,2%

Grafik III.8

Grafik III.8 menunjukkan tren peningkatan kegiatan kemitraan pada tahun 2011. Nampak bahwa jumlah kerjasama pada Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yaitu mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2011 terjadi adanya peningkatan meskipun tidak banyak. Namun pada tahun 2011 jumlah kerjasama yang sudah terjalin dengan institusi pasangan sebanyak 15 dalam bentuk Menute of Understanding (MoU)

Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada Lingkungan yang dijadikan lahan praktek saja seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas dan Bidan Praktik Swasta, namun juga dilakukan kerjasama dengan instansi pemerintah yaitu Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

0 5 10 15 20 2008 2009 2010 2011

Kegiatan Kemitraan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tahun 2008-2011

Target Realisasi

(28)

b. Kinerja Kegiatan Kerjasama (Kemitraan) Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Menurut Jurusan Tahun 2008-2011

Tabel III.21

Kegiatan Kemitraan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Target Realisasi Pencapaian

1 Kesehatan Lingkungan 3 2 80% 2 Keperawatan 4 3 90% 3 Gizi 3 2 90% 4 Kebidanan 4 4 95% 5 Keperawatan Gigi 3 2 83% 6 Analis Kesehatan 3 2 88%

Jurusan yang paling banyak memerlukan kerjasama dengan mitra kerja adalah Jurusan Kebidanan, diiikuti Jurusan Keperawatan, Tingginya tingkat pencapaian pelayanan kemitraan disebabkan oleh kepercayaan sektor/institusi lain terhadap Poltekkes Kemenkes Banjarmasin untuk melakukan kerjasama baik untuk tempat praktek mahasiswa maupun kerjasama di bidang perekrutan lulusan. Selain itu juga memberikan keuntungan institusi yang bersangkutan karena dapat meningkatkan akreditasi.

7. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu

a. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2008-2011

Tabel III.22

Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2008-2011 No Tahun Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu

1 2008 6

2 2009 6

3 2010 6

(29)

Tabel III.22 adalah tren kegiatan pelatihan di Poltekkes Banjarmasin dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen. Pada tahun 2008, jumlah kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu sebanyak 6 kegiatan. dan pada tahun 2011 menjadi 7 kegiatan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan untuk program pengembangan keilmuan yang memang dibutuhkan dosen untuk profesi dan memperkaya penguasaan materi keilmuannya.

b. Kinerja Pelayanan Pelatihan/Penyegaran Ilmu menurut Jurusan Tahun 2011

Tabel III.23

Pelayanan Pelatihan/Penyegaran Ilmu Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Target Realisasi Persentase

1 Kesehatan Lingkungan 3 2 2 Keperawatan 3 1 3 Gizi 3 1 4 Kebidanan 3 1 5 Keperawatan Gigi 3 1 6 Analis Kesehatan 3 1

Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen maupun karyawan sesuai dengan bidangnya masing-masing terlihat realisasi kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu yang dilakukan di masing-masing jurusan pada tahun 2011, masing-masing 1 kali, kecuali untuk Jurusan Kesehatan Lingkungan dilaksanakan 2 kali. Realisasi kegiatan tersebut belum mencapai target yang diharapkan, yaitu masing-masing jurusan sebanyak 3 kali. Tidak tercapai target kegiatan tersebut disebabkan keterbatasan sumber daya (dana, SDM & waktu) untuk merealisasikan kegiatan pelatihan/penyegaran keilmuan bagi dosen.

8. Kinerja Pelayanan Penelitian

Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh para dosen. Kegiatan penelitian Risbinakes dikhususkan bagi dosen di lingkungan Kemenkes yang dibiayai dari sumber DIPA Rupiah Murni. a. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Tahun 2008-2011

(30)

Tabel III.24

Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2008-2011

No Tahun Proposal Penelitian

Usulan Lulus % 1 2008 33 14 42% 2 2009 29 5 17% 3 2010 34 15 44% 4 2011 34 15 44% Grafik III.9

Tren kegiatan penelitian Risbinakes yang lulus seleksi pada tahun 2011 sebanyak 44 % dari usulan yang masuk sebanyak 34 usulan. Sempat terjadi penurunan pada tahun 2009 karena adanya keterbatasan dana DIPA pada Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Akan tetapi terjadi Peningkatan yang tajam pada tahun berikutnya serta didukung dengan ketersediaan dana penelitian dari dana DIPA rupiah murni juga meningkat.

b. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2011 0 10 20 30 40 50 2008 2009 2010 2011 33 29 34 34 14 5 15 15 42 17 44 44

Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2008-2011

Usulan Lulus %

(31)

Tabel III.25

Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Proposal Penelitian

Target Realisasi % 1 Kesehatan Lingkungan 6 2 33,3 2 Keperawatan 7 3 42,9 3 Gizi 7 3 42.9 4 Kebidanan 8 5 62.5 5 Keperawatan Gigi 4 1 25 6 Analis Kesehatan 2 1 50

Tabel III.28 ini menunjukan Kelulusan proposal penelitian yang diajukan oleh dosen pada semua jurusan didasarkan pada kelayakan proposal yang dinilai Tim Pakar Penelitian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Jurusan yang paling banyak mengusulkan proposal adalah Jurusan Kebidanan dan realisasi sebanyak 5 proposal Sedangkan realisasi dari usulan berkisar antara 25-62.5%.

9. Kinerja Pelayanan Publikasi

Kegiatan publikasi di lingkungan institusi pendidikan merupakan kegiatan yang penting, disamping sebagai sarana untuk memuat artikel yang terkait hasil penelitian bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus dapat dijadikan wadah informasi dan komunikasi ilmiah baik antar internal program studi, antar Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia maupun antar Institusi Pendidikan Kesehatan lainnya di luar Poltekkes Kemenkes. Di samping itu dapat memberikan kemudahan dalam membantu para dosen untuk menambah poin di bidang penelitian.

a. Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2008-2011

Tabel III.26

Pelayanan Publikasi Tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah Publikasi

1 2008 12

2 2009 15

3 2010 25

(32)

Grafik III.10

Publikasi dua tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2011 karena adanya penambahan penerbitan jurnal yaitu Jurnal Skala Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

b. Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2011

Tabel III.27

Kinerja Pelayanan Publikasi Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Jumlah publikasi Target

Pencapaian Persentase Pencapaian 1 Kesehatan Lingkungan 4 100% 100% 2 Keperawatan 4 100% 100% 3 Gizi 4 100% 100% 4 Kebidanan 4 100% 100% 5 Keperawatan Gigi 4 100% 100% 6 Analis Kesehatan 4 100% 100% 7 Direktorat 1 100% 100%

Berdasarkan dari tabel III.30 kegiatan publikasi sudah memenuhi target yaitu Jurusan Kesehatan Lingkungan (Jurnal Kesling), Jurusan Analis Kesehatan dan Direktorat Poltekkes Kemenkes Banjarmasin (Jurnal Poltekkes) sedangkan Jurusan Keperawatan, Gizi, Kebidanan dan Keperawatan Gigi belum mempunyai jurnal.

10. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar

a. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2008-2011 0 5 10 15 20 25 2008 2009 2010 2011

(33)

Tabel III.28

Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah Seminar

1 2008 6

2 2009 6

3 2010 12

4 2011 13

Grafik III.11

Kegiatan seminar dalam kurun waktu empat tahun frekuensinya masih sangat minim (Grafik III.11). Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya dana di setiap jurusan untuk melakukan kegiatan seminar.

b. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Menurut Jurusan Tahun 2011

Berdasarkan tabel III.9 kegiatan seminar Tahun 2011 pada semua jurusan telah melaksanakan seminar sesuai target. Beberapa faktor minimnya kegiatan seminar yang dilaksanakan pada setiap jurusan karena kurangnya anggaran yang tersedia di masing–masing jurusan.

0 2 4 6 8 10 12 14 2008 2009 2010 2011

(34)

Tabel III.29

Kegiatan Seminar menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan seminar Jumlah Target %

1 Kesehatan Lingkungan 2 2 100 2 Keperawatan 2 2 100 3 Gizi 2 2 100 4 Kebidanan 2 2 100 5 Keperawatan Gigi 2 2 100 6 Analis Kesehatan 2 2 100 7 Direktorat 1 1 100

11. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat

a. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2008-2011

Tabel III.30

Pelayanan pengabdian masyarakat Tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah Pengabdian Masyarakat

1 2008 12

2 2009 13

3 2010 15

4 2011 17

Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama kurun waktu empat tahun, menunjukkan peningkatan mulai tahun 2008 sebanyak 12 menjadi 17 pada tahun 2011, rendahnya kegiatan pengabdian masyarakat karena masih menjadi kendala bagi setiap jurusan terkait dengan pembiayaan.

(35)

Tabel III.31

Kegiatan Pengabdian Masyarakat menurut Jurusan Tahun 2011 No Jurusan Jumlah Pengabdian masyarakat Target Persentase 1 Kesehatan Lingkungan 10 8 2 Keperawatan 10 5 3 Gizi 10 6 4 Kebidanan 10 8 5 Keperawatan Gigi 10 4 6 Analis Kesehatan 10 5

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukan kegiatan pengabdian masyarakat di semua Jurusan belum dilaksanakan sesuai dengan target yang diusulkan masing-masing jurusan..

B.

Kinerja Bidang Keuangan

Ukuran kinerja bidang keuangan menggambarkan pelayanan pengelolaan keuangan dalam memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta akuntabel.

1. Pendapatan

a. Realisasi Pendapatan tahun 2008-2011

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin memperoleh pembiayaan dari Sumber Anggaran Rutin (Rupiah Murni) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

(36)

Tabel III.32

Data Realisasi Pendapatan Tahun 2008-2011

NO SUMBER

TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

TARGET/PAGU REALISASI % TARGET/PAGU REALISASI % TARGET/PAGU REALISASI % TARGET/PAGU REALISASI %

1 Rupiah Murni 13.210.788.000 13.210.788.000 100 30.216.091.000 30.216.091.000 100 15.165.875.000 15.165.875.000 100 40.281.271.000 40.281.271.000 100

2 PNBP 447.839.409 447.839.409 100 3.724.600.352 3.724.600.352 100 5.327.105.200 5.327.105.200 100 6.444.887.700 6.444.887.700 100

(37)

Grafik III.12

Grafik III.12 menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pada

realisasi pendapatan yaitu tahun 2008 realisasi sebesar 13.668.627.409, tahun 2009 sebesar 33.940.691.352, namun tahun 2010 menurun menjadi 20.492.980.200, dan tahun 2011 meningkat menjadi 46.726.158.700.

b. Realisasi Pendapatan tahun 2011

Tabel III.33

Realisasi Pendapatan Tahun 2011

No Sumber Target/Pagu Realisasi %

1 Rupiah Murni 40.281.271.000 40.281.271.000 100 2 PNBP 6.444.887.700 6.444.887.700 100 Jumlah 46.726.158.700 46.726.158.700 100

Tabel III.33 menunjukkan pendapatan pada tahun 2011, Pencapaian realisasi rupiah murni sebesar 40.281.271.000. Sedangkan realisasi PNBP sebesar 6.726.158.700.

2. Realisasi Belanja

a. Realisasi Belanja Tahun 2008-2011

Komponen realisasi belanja kurun waktu empat tahun pada sumber dana Rupiah Murni dan PNBP. Secara terinci dapat dilihat pada tabel III.38

0 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 60.000.000.000 2008 2009 2010 2011

(38)

Tabel III.34

Realisasi Belanja Tahun 2008-2011

NO SUMBER

TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

TARGET/PAGU REALISASI % TARGET/PAGU REALISASI % TARGET/PAGU REALISASI % TARGET/PAGU REALISASI %

1 Rupiah Murni 13.210.788.000 11.996.527.388 90.81 30.216.091.000 15,094,706,326 49.96 15.165.875.000 13.684.417.637 90.23 40.279.471.000 38,624,919,193 95,89

2 PNBP 993.600.000 353.085.100 35.54 3.581.000.000 2.399.859.225 67.02 5.192.625.000 4.774.129.775 91.94 6.287.892.000 5,774,067,387 91,82

(39)

Grafik III.13

Grafik III.13 menggambarkan tren realisasi belanja selama empat tahun terakhir yang bersumber dari rupiah murni, cendrung meningkat, yaitu tahun 2008 sebesar 12.349.612.488, tahun 2009 sebesar 17.494.565.551 dan tahun 2010 sebesar 18.458.547.412 serta tahun 2011 terjadi peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 44.398.986.580. Peningkatan tersebut disebabkan adanya belanja/ biaya pembangunan gedung jurusan Kebidanan dan Gizi..

Tabel III. 35

Realisasi Belanja Berdasarkan Sumber Tahun 2011

NO. SUMBER PAGU REALISASI %

I Belanja Rupiah Murni

1. Belanja pegawai 10.616.883.000 10.409.075.195 2. Belanja barang 5.781.338.000 5.324.325.638 3. Belanja modal 23.881.250.000 22.891.518.360 SUB JUMLAH 40.279.471.000 38.624.919.193 95,89 II Belanja PNBP 1. Belanja barang 6.267.392.000 5.753.677.387 2. Belanja modal 20.500.000 20.390.000 SUB JUMLAH 6.287.892.000 5.774.067.387 91,82 JUMLAH 46.567.363.000 44.398.986.580 95,34

Sumber anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin sampai dengan tahun 2011 bersumber dari Rupiah Murni dan PNBP.

0 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 2008 2009 2010 2011

(40)

Berdasarkan tabel III.35 diperoleh gambaran bahwa realisasi anggaran tahun 2011, sumber rupiah murni digunakan untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang (terdiri dari : bahan, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan belanja sosial. Realisasi sumber PNBP digunakan untuk menunjang administrasi kegiatan, pendidikan dan pengajaran, penelitian, pendaftaran dan seleksi, publikasi dan promosi, wisuda, peningkatan mutu pendidikan, pengadaan alat pendidikan, pengadaan alat laboratorium, pengabdian masyarakat, dan pelaksanaan operasional satuan kerja dan sebagainya.

C.

Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia

Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan.

1. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2008-2011

Tabel III.36

Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2008-2011

No Pendidikan Tahun

2008 2009 2010 2011

1 SD 7 6 5 5

2 SLTP 5 6 3 3

3 SLTA 40 45 42 41

6 D-I, D-II dan D-III 25 21 25 20

7 D-IV 15 17 13 11

8 S-1 73 72 75 63

9 S-2 61 70 80 96

(41)

Grafik III.14

Jumlah sumber daya manusia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun secara umum mengalami peningkatan yaitu 218 (tahun 2008), 225 (tahun 2009), 232 (tahun 2010) dan 239 (tahun 2009). Peningkatan jumlah pegawai terjadi disebabkan oleh adanya formasi pengangkatan bagi tenaga honorer dari mulai yang berpendidikan SLTP sampai Strata Dua.

b. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2011

Tabel III.37

Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2011

NO JURUSAN JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

SD SLTP SLTA D-III D-IV S-1 S-2

1 Kes. Lingkungan 0 0 2 2 0 8 20 32 2 Keperawatan 2 2 5 0 0 9 15 33 3 Gizi 0 0 7 1 0 4 15 27 4 Kebidanan 2 0 6 1 2 1 22 34 5 Keperawatan Gigi 1 0 7 1 2 4 9 24 6 Analis Kesehatan 0 2 5 4 0 6 13 30 7 Direktorat 0 1 12 6 7 29 4 59 JUMLAH 5 5 44 15 11 61 98 239 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

SD SLTP SLTA D-III D-IV S-1 S-2

Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Tahun 2008-2011

2008 2009 2010 2011

(42)

Jenjang pendidikan pegawai tahun 2011 terbanyak berturut-turut adalah pendidikan S2 (87) orang, S1 (32) orang, dan SLTA (17) orang,. Sedangkan SDM keuangan yang berpendidikan S1 yang dimiliki Politeknek Kesehatan Kemenkes Banjarmasin saat ini berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 2 orang sarjana ekonomi dan 1 orang sarjana akuntansi.. Secara keseluruhan jumlah pegawai adalah 209 orang ( tabel III.42)

2. Jenjang Pendidikan Dosen

a. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2008-2011

Tabel III.38

Data Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2008-2011

No Pendidikan Jenjang Tahun/Jumlah

2008 2009 2010 2011 1 D-IV 27 20 12 6 2 S-1 21 21 18 11 3 S-2 56 63 75 84 4 S-3 0 0 0 0 Jumlah 104 104 105 101 Grafik.III.15 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2008 2009 2010 2011

Tren Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun

2008-2011

D-IV S-1 S-2

(43)

Jenjang pendidikan dosen tetap didominasi S2 sesuai dengan kualifikasi bahwa pendidikan dosen minimal adalah S2. Jumlah Dosen dengan jenjang pendidikan S2 terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun.

b. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2011

Tabel III.39

Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Dosen Tetap Pendidikan

DIV S1 S2 S3 1 Kesehatan Lingkungan 21 0 1 20 0 2 Keperawatan 19 1 4 14 0 3 Gizi 15 0 1 14 0 4 Kebidanan 22 3 0 19 0 5 Kesehatan Gigi 10 2 3 5 0 6 Analis Kesehatan 14 0 2 14 0 Jumlah 101 6 11 84 0

Dosen tetap di seluruh jurusan berjumlah 101 orang. Pendidikan terbanyak adalah S2 (84 orang) dan S1 (11 orang). Dosen tetap yang jumlahnya minim adalah jurusan Kesehatan Gigi yaitu 10 orang karena tenaga yang lain belum mempunyai SK fungsional dosen.

3. Dosen Tetap dan Tidak Tetap

a. Keadaan Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2008-2011

Tabel III.40

Keadaan Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2008-2011

No Tahun Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap

1 2008 104 5

2 2009 104 5

3 2010 105 5

(44)

Grafik III.16

Grafik III.23 tersebut menunjukkan fluktuasi jumlah dosen tidak tetap yang penetapannya ditentukan berdasarkan usulan dari masing-masing Jurusan/ Program Studi. Besarnya jumlah dosen tidak tetap tergantung dari pembagian mengajar pada setiap mata kuliah. Selain itu pada tahun 2009 diusulkan untuk mata kuliah profesi diampu oleh dosen dengan keahlian khusus. Jumlah dosen tetap mengalami peningkatan karena persyaratan jenjang pendidikan minimal harus S2 sudah terpenuhi.

b. Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2011

Tabel III.41

Dosen Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Target Dosen Tetap Realisasi

(%) Dosen Tidak Tetap 1 Kesehatan Lingkungan 21 21 100 1 2 Keperawatan 19 19 100 1 3 Gizi 15 15 100 0 4 Kebidanan 22 22 100 1 5 Kesehatan Gigi 10 10 100 1 6 Analis Kesehatan 14 14 100 5 Jumlah 101 101 5 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2008 2009 2010 2011

Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2008-2011

Dosen Tidak Tetap Dosen tetap

(45)

Pada tabel III.41 menunjukkan kondisi dosen tetap dibandingkan dengan target. Realisasi dosen tetap terendah pada jurusan Kesehatan Gigi, kondisi ini dipengaruhi oleh karena beberapa tenaga pendidik yang masih belum terpenuhinya persyaratan sebagai dosen yaitu berpendidikan minimal S-2. Sedangkan kebutuhan dosen tidak tetap tertinggi adalah Jurusan Analis Kesehatan, yaitu sebanyak 14 orang.

4. Beasiswa Bagi Dosen

a. Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2008-2011

Tabel III.42

Tren Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2008-2011

No Tahun Penerima Beasiswa Jumlah Dosen Jenjang Pendidikan Sumber

D IV S1 S2 S3

1 2008 7 1 2 4 0 Rupiah Murni Poltekkes 2 2009 18 0 5 13 0 Rupiah Murni Poltekkes 3 2010 6 0 1 4 1 Pusrengunakes Rupiah Murni

4 2011 18 3 0 12 3 Rupiah Murni Pusrengunakes Grafik III.17 0 2 4 6 8 10 12 2008 2009 2010 2011

Tren Dosen Penerima Beasiswa Tahun 2008-2011

S-3 S-2 S-1 D-IV

(46)

Grafik III.17 terlihat tren jumlah beasiswa bagi dosen tertinggi pada tahun 2008 yaitu 10 orang dengan jenjang pendidikan yang diambil adalah S2. Tingginya dosen yang melanjutkan jenjang S2 karena merupakan syarat minimal menjadi dosen. Sumber dana terbanyak adalah dari rupiah murni Poltekkes, kecuali tahun 2009 anggaran tersedia dari rupiah murni Pusrengunkes

b. Beasiswa bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2011

Tabel III.43

Beasiswa Bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2011 No Jurusan Jumlah Dosen Penerima

Beasiswa

Jenjang

Pendidikan Sumber

D IV S1 S2 S3

1 Kesehatan Lingkungan 3 0 0 1 2 DIPA

Poltekkes

2 Keperawatan 2 0 0 2 0 DIPAPoltekke

s

3 Gizi 0 0 0 0 0 Rupiah Murni

Poltekkes

4 Kebidanan 0 0 0 0 0 Rupiah Murni

Poltekkes 5 Kesehatan Gigi 1 0 0 0 0 Rupiah Murni Poltekkes 6 Analis Kesehatan 2 0 0 2 1 Rupiah Murni Poltekkes

Jumlah 18 3 0 12 3

Peningkatan jenjang pendidikan dosen terbanyak adalah S-2 sejumlah 7 orang, 5 orang diantaranya dari jurusan Keperawatan. Sedangkan yang melanjutkan studi ke jenjang S-3, sebanyak 3 orang yaitu dari Jurusan Kesehatan Lingkungan 2 orang dan Analis Kesehatan 1 orang.

5. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun

(47)

Tabel III.44

Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2008-2011 No Tahun Mengajar > 5 th Pengalaman

Jumlah

Dosen Tetap Persentase (%)

1 2008 99 99 100

2 2009 100 100 100

3 2010 101 101 100

4 2011 101 102 100

Tabel III.44 menunjukkan tren dosen yang mengajar > 5 tahun, dari tahun 2008 sampai 2011 mencapai 100%.

b. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2011

Tabel III.45

Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun Menurut Jurusan Tahun 2011

Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa seluruh dosen telah melaksanakan mengajar > 5 tahun, kondisi seperti ini sangat mendukung untuk

No. Jurusan Target

Mengajar > 5 tahun (%) Jumlah dosen Tetap Mengajar > 5 tahun Realisasi (%) 1 Kes. Ling. 100 21 21 100 2 Keperawatan 100 19 19 100 3 Gizi 100 15 15 100 4 Kebidanan 100 22 23 100 5 Keperawatan Gigi 100 10 10 100 6 Analis Kesehatan 100 14 14 100

(48)

kelancaran proses belajar mengajar dalam menuju profesionalisme dan peningkatan kualitas kelulusan.

6. Rasio Dosen dan Mahasiswa

a. Rasio Dosen dan Mahasiswa Tahun 2008-2011

Tabel III.46

Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2008-2011

No. Tahun Jumlah Dosen Tetap Mahasiswa Jumlah Rasio

1 2008 99 1092 1:11

2 2009 100 1014 1:10

3 2010 101 1040 1:10

4 2011 101 1182 1 : 11

Grafik III.18

Grafik III.17 menggambarkan tren rasio dosen tetap dg mahasiswa sudah sesuai dengan standar pendidikan sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan, yaitu 1 : 7-12.. 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2008 2009 2010 2011

Tren Rasio Dosen dengan Mahasiswa Tahun 2008-2011

Jumlah Mhs Jumlah Dosen

(49)

b. Rasio Dosen dan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2011

Tabel III.47

Rasio Dosen Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2011

No Jurusan Target Rasio

Jumlah dosen Tetap Jumlah mahasiswa Realisasi 1 Kesehatan Lingkungan 1 : 12 21 141 1 : 7 2 Keperawatan 1 : 12 19 160 1 : 8 3 Gizi 1 : 12 15 160 1 : 11 4 Kebidanan 1 : 12 22 285 1 : 13 5 Kesehatan Gigi 1 : 12 10 192 1 : 19 6 Analis Kesehatan 1 : 12 14 247 1 : 18 J u m l a h 101 1185 1 : 11

Berdasarkan tabel III.52 tampak capaian realisasi rasio dosen tetap dengan mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah 1: 11. Kondisi ini berarti menunjukkan bahwa rasio dosen : mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sudah ideal, karena sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan, bahwa rasio dosen mahasiswa yang ideal adalah 1 : 7-12. Namun, jika ditelaah pada masing-masing Jurusan, dari 6 Jurusan yang ada, didapatkan 3 Jurusan yang melebihi batas ideal yaitu memiliki rasio dosen dan mahasiswa 1 : >12., yaitu Jurusan Analis Kesehatan (1:18), Kesehatan Gigi (1:19) dan Kebidanan (1:13).

(50)

7. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium

a. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2008-2011

Tabel III.48

Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2008-2011

No Tahun Target Rasio

Jumlah instruktur praktek laboratorium Jumlah Mahasiswa Realisasi Rasio 1 2008 1 : 12 120 1092 1 : 9 2 2009 1 : 12 120 1014 1 : 9 3 2010 1 : 12 127 1040 1 : 9 4 2011 1 : 12 130 1182 1 : 10 Grafik III.19

Berdasarkan tabel III.48 menunjukkan rasio instruktur laboratorium (pembimbing laboratorium) dengan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. adalah 1: 11. Kondisi ini berarti menunjukkan bahwa rasio dosen : mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Banjarmasin belum ideal, karena

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2008 2009 2010 2011

Tren Rasio Instruktur Praktik Laboratorium dengan

Mahasiswa Tahun 2008-2011

Jlh Mahasiswa Jlh Instruktur

Gambar

Grafik III.1 Jumlah Jam/PBM/Minggu Tahun 2008-2011
Grafik III.2
Tabel III.11
Grafik III.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

menandakan bahwa pws yang diperoleh dari data pressure build up testing mulai dari awal test tersebut 0 jam sampai dengan 0.05 jam dipengaruhi oleh efek

Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, Peningkatan Demokrasi, Fasilitasi Kelembagaan Pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik,

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkanbahwa pada Tahun 2017 mendapat skor 6,00 adalah skor maksimal kemudian dibagi dengan 6,00 hasil skor yang diperoleh

Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu institusi yang berfungsi sebagai lembaga pengawas intern pemerintah di Kabupaten Deli Serdang, dalam setiap melakukan

Kedua serat ini memiliki komposisi bahan kimia yang berbeda, akan tetapi kedua serat ini dapat digunakan sebagai bahan penguat dan memiliki kemampuan tinggi, serta serat ini