• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab pada PT. Sinar Sosro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uraian Tugas dan Tanggung Jawab pada PT. Sinar Sosro"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab pada PT. Sinar Sosro

Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:

1. General Manager, merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut:

a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan. b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

d. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya.

e. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.

f. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.

g. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.

2. Manager Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan.

▸ Baca selengkapnya: uraian tugas tanggung jawab dan wewenang klinik

(2)

b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.

c. Membuat laporan produksi secara priodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

e. Mengatur jadwal perbaikan dan perawatan mesin.

f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.

3. Manager Personalia dan General Affair, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:

a. Membantu General Manager dalam hal kegiatan administrasi.

b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.

c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.

d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.

(3)

4. Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian. b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.

c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.

5. Manager Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:

a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.

b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.

6. Supervisor

Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 7 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.

b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.

(4)

c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan.

d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.

7. Supervisor Logistik dan S.Parts, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenace. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku. b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan. c. Mengontrol persediaan bahan.

d. Memesan bahan bila telah habis.

8. Manager Quality Control, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.

b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

9. Kasir, bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.

(5)

b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.

c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.

10. Security, bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.

b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.

11. Analis, bertanggung jawab kepada QCM. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun

setelah diproses.

b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.

PENGUMPULAN DATA

Tabel 1. Data Operator

(6)

(Tahun) Kelamin Badan (Kg) Badan (cm) (Tahun)

1 Dedi Sarwoto 30 Pria 158 53 6

2 Legino 33 Pria 167 48 2

3 Sigit Prayogo 23 Pria 174 75 5

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 2. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 140 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 30 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi (Detik) Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir (Buah)

Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak

Tersortir (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 38 37 37 129 11 2 Legino 38 38 38 134 10 3 Sigit Prayogo 37 38 38 110 7 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 40 39 38 216 26 2 Legino 31 37 44 120 19 3 Sigit Prayogo 37 37 36 192 27 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 33 33 34 151 2 2 Legino 34 33 32 160 3 3 Sigit Prayogo 35 35 33 170 5

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 3. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 140 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 45 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir

Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir

(7)

(Detik) (Buah) (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 35 36 37 161 9 2 Legino 36 37 37 147 7 3 Sigit Prayogo 36 36 35 152 8 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 35 34 35 216 3 2 Legino 36 39 37 168 3 3 Sigit Prayogo 36 38 39 264 13 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 32 34 33 175 13 2 Legino 31 33 32 182 15 3 Sigit Prayogo 35 32 33 197 15

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 4. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 160 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 30 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi (Detik) Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir (Buah) Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 38 36 39 119 3 2 Legino 39 37 36 145 3 3 Sigit Prayogo 37 37 38 133 1 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 35 35 35 312 16 2 Legino 30 40 30 120 3 3 Sigit Prayogo 37 39 39 114 1 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 35 35 34 129 8 2 Legino 35 34 32 135 8 3 Sigit Prayogo 34 34 33 204 3

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 5. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 160 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 45 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir

(8)

(Detik) (Buah) (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 35 36 38 137 6 2 Legino 35 35 35 124 3 3 Sigit Prayogo 38 37 37 149 8 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 36 36 37 111 2 2 Legino 34 32 40 48 2 3 Sigit Prayogo 38 39 39 168 11 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 34 33 33 178 13 2 Legino 33 32 33 172 13 3 Sigit Prayogo 34 34 32 181 15

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 6. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 180 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 30 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi (Detik) Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir (Buah) Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 39 38 36 115 5 2 Legino 38 37 38 118 2 3 Sigit Prayogo 38 38 38 122 4 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 34 35 36 96 5 2 Legino 37 32 35 72 3 3 Sigit Prayogo 38 38 38 120 7 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 33 35 33 144 7 2 Legino 33 33 33 140 7 3 Sigit Prayogo 35 33 34 120 5

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 7. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 180 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 45 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir

(9)

(Detik) (Buah) (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 36 37 37 130 9 2 Legino 36 36 36 112 6 3 Sigit Prayogo 37 38 36 99 7 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 37 35 34 88 5 2 Legino 36 38 40 120 6 3 Sigit Prayogo 39 40 40 127 7 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 33 32 32 173 7 2 Legino 34 34 33 169 7 3 Sigit Prayogo 35 35 34 120 4

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 8. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 200 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 30 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi (Detik) Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir (Buah)

Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 38 37 36 96 6 2 Legino 39 38 37 112 5 3 Sigit Prayogo 39 39 39 125 5 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 36 36 36 120 10 2 Legino 36 41 41 190 4 3 Sigit Prayogo 36 37 40 146 15 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 34 35 35 130 6 2 Legino 35 35 36 142 8 3 Sigit Prayogo 35 36 34 110 4

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Tabel 9. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 200 Lux dan

Interval Rotasi Kerja 45 Menit

No Nama Operator Flicker Fusion Frequency pada Replikasi Jumlah Botol Non-Standar yang Tersortir

Jumlah Botol Non-Standar yang Tidak Tersortir

(10)

(Detik) (Buah) (Buah) 1 2 3 SHIFT 1 1 Dedi Sarwoto 37 38 36 111 6 2 Legino 39 41 40 119 7 3 Sigit Prayogo 39 39 39 129 6 SHIFT 2 1 Dedi Sarwoto 35 37 34 72 3 2 Legino 35 39 39 96 5 3 Sigit Prayogo 35 37 36 120 4 SHIFT 3 1 Dedi Sarwoto 35 34 32 155 8 2 Legino 34 34 35 139 7 3 Sigit Prayogo 35 35 34 116 4

(Sumber : Hasil Pengukuran)

Adapun rekapitulasi data Flicker Fusion Frequency adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Rekapitulasi Data Flicker Fusion Frequency

PERLAKUAN EKSPERIMEN

SHIFT KERJA

(11)

I L L U M I N A S I 140 LUX ROTASI KERJA 30 38 36 34 38 38 34 38 39 33 45 36 36 33 36 37 33 36 37 33 160 LUX ROTASI KERJA 30 38 34 35 37 38 34 38 35 33 45 36 36 34 36 36 33 37 39 33 180 LUX ROTASI KERJA 30 38 36 34 38 35 34 37 36 33 45 36 37 34 37 38 34 36 38 33 200 LUX ROTASI KERJA 30 39 36 35 38 36 35 37 39 35 45 38 35 35 39 38 34 38 36 34

Adapun tabel rekapitulasi sortasi botol adalah sebagai berikut :

Tabel 11 . Rekapitulasi Sortasi Botol

PERLAKUAN SHIFT 1 2 3 TERSORTIR (Buah) TIDAK TERSORTIR (Buah) TERSORTIR (Buah) TIDAK TERSORTIR (Buah) TERSORTIR (Buah) TIDAK TERSORTIR (Buah) I L U M I N A S I 140 R O T A S I 30 378 28 528 72 481 10 45 460 24 648 19 554 43 160 30 397 7 546 16 487 10 45 410 17 327 15 531 41 180 30 355 11 288 15 404 19 45 341 22 335 18 462 18 200 30 333 16 456 29 382 18 45 359 19 288 12 410 19

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN UJI BARLETT

DAN ANALISIS VARIAN

(12)

1. UJI BARLETT UNTUK FAKTOR ILLUMINASI

e. Perhitungan nilai rata-rata

83333 , 35 18 645 1= = X 66667 , 35 18 642 2= = X 77778 , 35 18 644 3= = X 5 , 36 18 657 4= = X

f. Perhitungan nilai variansi :

(

) (

)

1 18 ) 8333 , 35 33 ( ... 8333 , 35 36 8333 , 35 38 2 2 2 2 1 − − + + − + − = S 147059 , 4 2 1 = S

(

) (

)

1 18 ) 6667 , 35 33 ( ... 6667 , 35 37 6667 , 35 38 2 2 2 2 2 − − + + − + − = S 647059 , 3 2 2 = S

(

) (

)

1 18 ) 7778 , 35 33 ( ... 7778 , 35 36 7778 , 35 38 2 2 2 2 3 − − + + − + − = S 124183 , 3 2 3 = S

(

) (

)

1 18 ) 5 , 36 34 ( ... 5 , 36 36 5 , 36 39 2 2 2 2 4 − − + + − + − = S 088235 , 3 2 4 = S

(13)

g. Penentuan daerah kritis:

n1 = 18, n2 = 18, n2 = 18, n2 = 18 dan k = 4

btabel = b4(α; n)

btabel = b4 (0,01; 18)

btabel = 0,8429

h. Perhitungan variansi gabungan

(

)

(

)

(

)

(

)

50634 , 3 4 72 088235 , 3 1 18 124183 , 3 1 18 647059 , 3 1 18 147059 , 4 1 18 2 = − − + − + − + − = p S i. Perhitungan bhitung

[

(

) (

) (

) (

)

]

50634 , 3 088235 , 3 124183 , 3 647059 , 3 147059 , 4 72 4 1 1 18 1 18 1 18 1 18− − − − = b

(

) (

) (

) (

)

50634 , 3 ] 088235 , 3 124183 , 3 647059 , 3 147059 , 4 [ 0,25 0,25 0,25 0,25 = b

(

)(

)(

)(

)

50634 , 3 3256461 , 1 3294871 , 1 3819289 , 1 4270364 , 1 = b b=0,99123913=0,9912

2. UJI BARLETT UNTUK FAKTOR INTERVAL WAKTU ROTASI KERJA

(14)

13889 , 36 36 1301 1= = X 75 , 35 36 1287 2= = X h. Perhitungan variansi :

(

) (

)

1 36 ) 13889 , 36 35 ( ... 13889 , 36 36 13889 , 36 38 2 2 2 2 1 − + + − + − = S 60873 , 3 2 1 = S

(

) (

)

1 36 ) 75 , 35 34 ( ... 75 , 35 36 75 , 35 36 2 2 2 2 2 − − + + − + − = S 335714 , 3 2 2 = S

i. Penentuan daerah kritis: n1 = 36, n2 = 36, dan k = 2

btabel = b2(α; n)

btabel = b2 (0,01; 36)

btabel = 0,90658

j. Perhitungan variansi gabungan

(

)

(

)

3,567523 2 72 335714 , 3 1 36 60873 , 3 1 36 2 = − − + − = p S k. Perhitungan bhitung

(

) (

)

[

]

567523 , 3 335714 , 3 60873 , 3 72 2 1 1 36 1 36− − = b

(15)

(

) (

)

567523 , 3 ] 335714 , 3 60873 , 3 [ 0,5 0,5 = b

(

)(

)

567523 , 3 8263937 , 1 8996658 , 1 = b b=0,97253407=0,9725

3. UJI BARLEET UNTUK FAKTOR SHIFT KERJA

f. Penentuan nilai rata-rata

29167 , 37 24 895 1= = X 70833 , 36 24 881 2= = X 83333 , 33 27 812 3= = X

g. Penentuan nilai variansi

(

) (

)

1 24 ) 29167 , 37 38 ( ... 29167 , 37 38 19167 , 37 38 2 2 2 2 1 − − + + − + − = S 99818841 , 0 2 1 = S

(

) (

)

1 24 ) 70833 , 36 36 ( ... 70833 , 36 38 70833 , 36 36 2 2 2 2 2 − − + + − + − = S 95471014 , 1 2 2 = S

(

) (

)

1 24 ) 83333 , 33 34 ( ... 83333 , 33 34 83333 , 33 34 2 2 2 2 3 − − + + − + − = S 57971014 , 0 2 3 = S

(16)

c. Penentuan daerah kritis

n1 = 24, n2 = 24, n3 = 24 dan k = 3

btabel < b3(α; n)

btabel < b3 (0,01; 24)

btabel < 0,8728

d. Perhitungan variansi gabungan

(

)

(

)

(

)

177536 , 1 3 72 57971014 , 0 1 24 95471014 , 1 1 24 99818841 , 0 1 24 2 = − − + − + − = p S

e. Penentuan nilai bhitung

(

) (

) (

)

[

]

177536 , 1 5791014 , 0 95471014 , 1 99818841 , 0 72 3 1 1 24 1 24 1 24− − − = b

(

) (

) (

)

177536 , 1 ] 5791014 , 0 95471014 , 1 99818841 , 0 [ 0,33 0,33 0,33 = b

(

)(

)(

)

177536 , 1 83504335 , 0 2475478 , 1 99940181 , 0 = b 8842 , 0 88416263 , 0 = = b 4. ANALISIS VARIAN

(17)

∑∑∑∑

= = = = = A i B j C k n l l k j i Y Y 1 1 1 1 , , , 2 2 , dengan dk = ABCn = 4 x 2 x 3 x 3 = 72

∑∑∑∑

= = = = = A i B j C k n l l k j i Y Y 1 1 1 1 , , , 2 2 2 2 2 2 2 2 34 35 ... 34 36 38 + + + + = ΣY 270 . 93 2 = ΣY abcn Y Ry A i B j C k n l l k j i 2 1 1 1 1 , , , 2       =

∑∑∑∑

= = = = , dengan dk = 1 3 3 2 4 ) 34 35 ... 34 36 38 ( 2 × × × + + + + + = Ry 2 , 024 . 93 = Ry

b. Menghitung nilai Jabc, Jab, Jac, Jbc serta nilai terhadap perlakuan yang ada

yaitu Ay, By, Cy, ABy, ACy, BCy, ABCy dan nilai kekeliruan Ey

(

)

∑∑∑

= = = − = A i B j C k k j i n Ry J Jabc 1 1 1 , , 2 / 2 , 024 . 93 3 103 ... 110 113 1142 2 2 2 − + + + + = Jabc 111 , 203 = Jabc

(

)

∑∑

= = − = A i B j j i cn Ry J Jab 1 1 , 2 / 2 , 024 . 93 3 3 327 ... 322 3282 2 2 − × + + + = Jab

(18)

333 , 15 = Jabc

(

)

∑∑

= = − = A i C k k i bn Ry J Jac 1 1 , 2 / 2 , 024 . 93 3 2 327 ... 222 2222 2 2 − × + + + = Jac 778 , 178 = Jac

(

)

∑∑

= = − = B j C k k j an Ry J Jbc 1 1 , 2 / 2 , 024 . 93 3 4 403 ... 441 4542 2 2 − × + + + = Jbc 111 , 174 = Jbc

= −       = A i Ry BCn Ai Ay 1 2 ; dengan dk = a – 1 = 4 – 1 = 3

= −       × × + + + = A i Ay 1 2 2 2 2 2 , 024 . 93 3 3 2 657 644 642 645 66667 , 7 = Ay

= −       = B j Ry ACn Bj By 1 2 ; dengan dk = b – 1 = 2 – 1 = 1

= −       × × + = B j By 1 2 2 2 , 024 . 93 3 3 4 1287 1301 72222 , 2 = By

(19)

= −       = C k Ry ABn Ck Cy 1 2 ; dengan dk = c – 1 = 3 – 1 = 2

= −       × × + + = C k Cy 1 2 2 2 2 , 024 . 93 3 2 4 812 881 895 528 , 164 = Cy

ABy = Jab – Ay – By ; dengan dk = (a – 1) (b – 1) = (4 – 1) (2 – 1) = 3 ABy = 15,333 – 7,66667 – 2,72222

ABy = 4,94444

ACy = Jac – Ay – Cy ; dengan dk = (a – 1) (c – 1) = (4 – 1) (3 – 1) = 6 ACy = 178,778 – 7,66667 – 164,528

ACy = 6,58333

BCy = Jbc – By – Cy ; dengan dk = (b – 1) (c – 1) = (2 – 1) (3 – 1) = 2 BCy = 174,111 – 2,72222 – 164,528

BCy = 6,86111

ABCy = Jabc – Ay – By – Cy – ABy – ACy – BCy ;

dengan dk = (a – 1) (b – 1) (c – 1) = (4 – 1) (2 – 1) (3 – 1) = 6

ABCy = 203,111 – 7,66667 – 2,72222 – 164,528 – 4,94444 – 6,58333 – 6,86111 ABCy = 9,80556

(20)

Ey = ΣY2

– Ry - Ay – By – Cy – ABy – ACy – BCy - ABCy ; dengan dk = abc(n – 1) = (4)(2)(3)(3-1) = 48

Ey = 93.270 – 93.204,2 – 7,66667 – 2,72222 – 164,528 – 4,94444 – 6,58333 – 6,86111– 9,80556

Ey = 42,6667

c. Menghitung nilai RJK dan rasio F

2 , 024 . 93 1 2 , 024 . 93 = = = Ry Ry Ry dk JK RJK 55556 , 2 3 66667 , 7 = = = Ay Ay Ay dk JK RJK 72222 , 2 1 72222 , 2 = = = By By By dk JK RJK 2639 , 82 2 528 , 164 = = = Cy Cy Cy dk JK RJK 64815 , 1 3 94444 , 4 = = = ABy ABy ABy dk JK RJK 09722 , 1 6 58333 , 6 = = = ACy ACy ACy dk JK RJK 43056 , 3 2 86111 , 6 = = = BCy BCy BCy dk JK RJK 63426 , 1 6 80556 , 9 = = = ABCy ABCy ABCy dk JK RJK

(21)

59259 , 0 48 6667 , 42 = = = Ey Ey Ey dk JK RJK 55056 , 1 64815 , 1 55556 , 2 = = = AB A A RJK RJK F 65168 , 1 64815 , 1 72222 , 2 = = = AB B B RJK RJK F 78125 , 2 59259 , 0 64815 , 1 = = = E AB AB RJK RJK F 67139 , 0 63426 , 1 09722 , 1 = = = ABC AC AC RJK RJK F 09915 , 2 63426 , 1 43056 , 3 = = = ABC BC BC RJK RJK F 75781 , 2 59259 , 0 63426 , 1 = = = E ABC ABC RJK RJK F

Tabel Nilai Kritis Uji Kolmogorov-Smirnov

n α = 0,20 α = 0,10 α = 0,05 α = 0,02 α = 0,01 1 0,900 0,950 0,975 0,990 0,995 2 0,684 0,776 0,842 0,900 0,929 3 0,565 0,636 0,708 0,785 0,829 4 0,493 0,565 0,624 0,689 0,734 5 0,447 0,509 0,563 0,627 0,669 6 0,410 0,468 0,519 0,577 0,617 7 0,381 0,436 0,483 0,538 0,576 8 0,359 0,410 0,454 0,507 0,542 9 0,339 0,387 0,430 0,480 0,513

(22)

10 0,323 0,369 0,409 0,457 0,486 11 0,308 0,352 0,391 0,437 0,468 12 0,296 0,338 0,375 0,419 0,449 13 0,285 0,325 0,361 0,404 0,432 14 0,275 0,314 0,349 0,390 0,418 15 0,266 0,304 0,338 0,377 0,404 16 0,258 0,295 0,327 0,366 0,392 17 0,250 0,286 0,318 0,355 0,381 18 0,244 0,279 0,309 0,346 0,371 19 0,237 0,271 0,301 0,337 0,361 20 0,232 0,265 0,294 0,329 0,352 21 0,226 0,259 0,287 0,321 0,344 22 0,221 0,253 0,281 0,314 0,337 23 0,216 0,247 0,275 0,307 0,330 24 0,212 0,242 0,269 0,301 0,323 25 0,208 0,238 0,264 0,295 0,317 26 0,204 0,233 0,259 0,290 0,311 27 0,200 0,229 0,254 0,284 0,305 28 0,197 0,225 0,250 0,279 0,300 29 0,193 0,221 0,246 0,275 0,295 30 0,190 0,218 0,242 0,270 0,290 35 0,177 0,202 0,224 0,251 0,269 40 0,165 0,189 0,210 0,235 0,252 45 0,156 0,179 0,198 0,222 0,238 50 0,148 0,170 0,188 0,211 0,226 55 0,142 0,162 0,180 0,201 0,216 60 0,136 0,155 0,172 0,193 0,207 65 0,131 0,149 0,166 0,185 0,199 70 0,126 0,144 0,160 0,179 0,192 75 0,122 0,139 0,154 0,173 0,185 80 0,118 0,135 0,150 0,167 0,179 85 0,114 0,131 0,145 0,162 0,174 90 0,111 0,127 0,141 0,158 0,169 95 0,108 0,124 0,137 0,154 0,165 100 0,106 0,121 0,134 0,150 0,161

(23)
(24)
(25)
(26)

Gambar

Tabel 3. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 140 Lux dan  Interval Rotasi Kerja 45 Menit
Tabel 4. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 160 Lux dan  Interval Rotasi Kerja 30 Menit
Tabel 6. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 180 Lux dan  Interval Rotasi Kerja 30 Menit
Tabel 8. Data Flicker Fusion Frequency untuk Illuminasi 200 Lux dan  Interval Rotasi Kerja 30 Menit
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data barang di atas terlihat jelas bahwa perusahaan memerlukan service center yang baru untuk mengantisipasi lonjakan jumlah barang yang semakin naik

Jika petak tersier hanya memperoleh air pada satu tempat saja dari jaringan pembawa utama, hal ini akan memerlukan jumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran primer,

Prevalensi infeksi saluran napas yang disebabkan oleh Mycobacterium non tuberculosis tipe rapidly growing merupakan prevalensi tertinggi kedua di Asia sebesar 16 %

Dalam kaitannya dengan pemberdayaan pasar tradisional maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari peranan pemerintah daerah dalam pemberdayaan pasar tradisional

Of course, sudah barang tentu, kita masih menghadapi kesulitan-kesulitan di segala bidang, − sebagaimana semua negara-negara-dalam-revolusi menghadapi

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka ada beberapa saran yang penulis kemukakan yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas siswa

(RAL). Jenis perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : T1 : Uji koagulase menggunakan plasma sitrat manusia 3,8%. Variabel terikat dari penelitian

- Memahami alur pasien pindah rawat; - Mampu meminta resep ke dokter bangsal; - Mampu melakukan pemasangan kateter dengan. benar sesuai dengan SPO dan disupervisi oleh PK II dan