• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar belakang

Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yaitu antara tanggal 8 sampai dengan 13 dzulhijjah setiap tahunnya. 1Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang diperintahkan Allah SWT yang mana perjalanan ibadah haji ini merupakan perjuangan yang panjang, khususnya dengan menyediakan dana yang besar dan menjaga kesehatan serta menyiapkan mental yang cukup sehingga dengan persiapan tersebut jamaah haji dapat mencapai haji yang mabrur, untuk menyiapkan keberangkatan haji maka calon jamaah haji membutuhkan pembinaan sebelum berangkat ke tanah suci. hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Baqarah Ayat 197

                                  Artinya:

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Q.S Al-Baqarah: 197)

1

(2)

Ayat di atas menjelaskan bahwa sebelum berangkat haji hendaklah calon jamaah haji mempersiapkan segala kebutuhan haji, baik siap dari materi, fisik dan mental. Disamping itu dalam pelaksanaannya jamaah haji harus memahami ilmu manasik haji. Dengan pemahaman tersebut diharapkan jamaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai ketentuan syariat Islam dan memperoleh haji yang mabrur.2

Pelaksanaan manasik haji telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji.3 Untuk mempermudah dalam penyelenggaraan ibadah haji maka pemerintah melibatkan peran serta masyarakat luas dalam hal pelayanan. Dari beberapa elemen atau lembaga yang dilibatkan oleh pemerintah dalam proses manasik haji adalah kelompok bimbingan ibadah haji yang disingkat dengan (KBIH). Bimbingan manasik haji merupakan salah satu program dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Manasik merupakan suatu program yang berguna untuk pembekalan para calon jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci. Program ini dinilai sangat penting karena manasik selain memberikan pengetahuan tentang tata cara menjalankan haji tetapi juga mengingatkan kembali pengetahuan tentang aturan dan rukun haji.

Kegiatan manasik haji tidak akan berjalan secara efektif dan efisien tanpa adanya manajemen. Hal ini sesuai dengan pendapat Terry bahwa manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan,

2 Kemenag RI, Tuntunan Manasik Haji Dan Umrah. Jakarta 2016, Hal ix.

3 Undang-Undang RI, Penyelenggaraan Ibadah Haji Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha

(3)

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan menggunakan seni dan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.4 Manajemen menurut james A. F Stoner dan Charles Wankel adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi. 5

Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis pahami bahwa manajemen adalah suatu proses, cara, tindakan dari perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan pengawasan dalam memanfaatkan SDM dan SDA lainya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien tersebut diperlukan adanya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang disusun dengan baik. Tanpa adanya perencanaan dan penggerakan yang jelas dan terukur maka tujuan dalam suatu lembaga tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan keinginan lembaga. Penerapan manajemen dalam setiap organisasi dimulai dari penetapan rencana, membagi kerja, menggerakan seluruh personalia dan mengawasi setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan yang ditelah ditetapkan oleh lembaga. Pengorganisasian adalah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

4 Drs. Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Al-quran. Pustaka Al-Husna. Jakarta. Hal 10

5

(4)

tersebut.6 Penggerakan adalah proses implementasi program yang telah tersusun agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta memotivasi agar semua pihak dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran yang tinggi. Pengawasan adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui.

Pelaksanaan bimbingan manasik haji tidak terlepas dari unsur-unsur sebuah pelatihan, Menurut Departemen Agama RI unsur-unsur dalam sebuah pelatihan manasik haji terdiri dari: adanya peserta atau jamaah haji, adanya instruktur atau pemateri, adanya materi yang akan disampaikan, adanya metode, adanya media atau sarana prasarana, serta adanya pendanaan atau pembiayaan yang dibutuhkan dalam proses manasik haji.7

Proses manajemen dimaksud di atas perlu dilaksanakan pada setiap kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), termasuk KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung didirikan pada tanggal 24 September 2014 yang diketuai oleh H. Yusri, I, S.Pd.I. KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung memiliki visi: “terwujudnya calon jamaah haji yang berilmu tentang pelaksanaan haji dan mandiri”, sedangkan misinya: “ melaksanakan pembinaan terhadap calon jamaah haji seperti teori tentang manasik haji dan praktek tentang manasik haji”.8

6

Terry, Dasar-Dasar Manajemen, PT Bumi Aksara, 2000. Hal 9-10

7 Departemen Agama R.I, Petunjuk Teknis Pengorganisasian KBIH. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penyelenggaraan Haji. Jakarta 2004. Hal 27-3

8 Yudhiani Fatmalia, Bendahara Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung. Wawancara Langsung, 13 Februari 2017

(5)

Berdasarkan dokumentasi, pelaksanaan bimbingan manasik haji pada kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung sebanyak 15 kali pertemuan, 7 kali pertemuah berbentuk materi, 7 kali pertemuan untuk praktek, dan I kali pertemuan untuk praktek ke padang (embar kasih). Manasik ini dilakukan setiap hari kamis yang dimulai pada pukul 07:30 sampai 12:30. KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung memberikan bimbingan manasik haji kepada calon jamaah haji selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dari hasil data yang penulis dapat dilapangan. Pada tahun 2015 jumlah jamaah yang mangikuti bimbingan manasik sebanyak 49 orang, tahun 2016 pesertanya 55 orang, dan pada tahun 2017 pesertanya sebanyak 68 orang.9

Dalam menjalankan manasik haji tentunya setiap KBIH menemukan beberapa masalah dari calon jamaah haji, seperti banyaknya calon jamaah haji yang tidak mengerti tentang rukun dan syarat haji, banyaknya calon jamaah haji yang berpendidikan rendah, banyaknya calon jamaah haji yang sudah tua, hal ini sesuai dengan pendapat calon jamaah haji yaitu Mak Sijaug beliau mengatakan banyaknya calon jamaah haji yang sudah tua sehingga sulit untuk memahami tata cara haji yang benar dan kesulitan dalam menghafal. 10 Untuk mengatasi masalah ini KBIH Al-Hikmah sudah menerapkan manajemen dalam proses bimbingan manasik haji kepada calon jamaah haji yang ingin berangkat ke Tanah Suci, namun dalam pelaksanaannya masih ada pengurus yang tidak aktif. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji

9 Dokumentasi KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung

10 Mak Sijaug, Jamaah Manasik Haji Muaro Sijunjung, Wawancara Langsung 20 November 2016

(6)

walaupun sudah ada instruktur namun dalam melaksanakan manasik ini juga membutuhkan bimbingan dari kepengurusan yang sudah diberi wewenang dan tanggung jawab dalam KBIH tersebut, Selain itu dalam proses manasik haji KBIH Al-Hikmah tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap seperti tidak adanya miniatur-miniatur tersendiri dalam proses bimbingan manasik haji. Dalam penyampaian materi yang dilakukan oleh instruktur, instruktur belum menggunakan media infokus yang dapat dilihat dan didengar oleh jamaah tentang materi yang disampaikan oleh instruktur tersebut.

Berdasarkan masalah di atas, penulis ingin melihat bagaimana proses manajemen bimbingan manasik haji yang dilakukan oleh KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. Maka dari itu penulis tertarik untuk memberi judul skripsi ini dengan judul: “Manajemen Bimbingan Manasik Haji pada Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung”.

B. Rumusan Dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “ Bagaimana Manajemen Bimbingan

Manasik Haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung”.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti agar penelitian ini lebih terarah, adapun batasan masalah di atas adalah:

(7)

a. Perencanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

b. Pengorganisasian bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

c. Penggerakkan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

d. Pengawasan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui perencanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

b. Untuk mengetahui pengorganisasian pelaksanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

c. Untuk mengetahui penggerakan atau pelaksanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

d. Untuk mengetahui pengawasan pelaksanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

2. Manfaat Penelitian

a. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang program kegiatan manajemen KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

b. Menambah ilmu pengetahuian khususnya dalam bidang manajemen haji

(8)

c. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan tentang manajemen bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

d. Menambah ilmu pengetahuan peneliti tentang penelitian dan dapat dijadikan asumsi dasar untuk merangsang peneliti berikutnya yang terkait dalam masalah yang sama.

e. Sebagai syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. SOS) pada Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang.

D. Penjelasan Judul

Untuk menghindari kesalapahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis jelaskan pengertian dan istilah yang terdapat dalam judul:

Manajemen manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen, jadi manajemen adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.11

Bimbingan manasik haji bimbingan jamaah haji dalam pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji yang mengikuti tata cara haji dan umrah agar pada

11 Melayu Hasibuan, MANAJEMEN, Dasar, pengertian dan masalah.Bumi Aksara. Jakarta 2001. Hal 1

(9)

waktu pelaksanaan haji di tanah suci tidak terjadi kesalahan, dan dapat mencapai haji yang mabrur. KBIH kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) adalah

lembaga sosial keagamaan islam yang menyelenggarakan bimbingan ibadah haji.12

KBIH Al-Hikmah Merupakan salah satu kelompok bimbingan ibadah haji yang terletak di Muaro Sijunjung, Kab Sijunjung.

Jadi yang penulis maksud dari judul di atas adalah pengelolaan bimbingan manasik haji melalui fungsi-fungsi manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan pada kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

E. Sistematika penulisan

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan.

BAB II Menerangkan tentang landasan teoritis berupa fungsi-fumgsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

BAB III bagian ini meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

12

(10)

BAB IV Hasil penelitian yang berisi gambaran umum objek penelitian, profil KBIH Al-Hikmah, latar belakang berdirinya KBIH Al-Hikmah, struktur kepengurusan KBIH Al-Hikmah. Temuan khusus perencanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung, pengorganisasian bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung, penggerakan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung, pengawasan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Ahsan (2012) menjelaskan bahwa pria yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol memiliki risiko 13.409 kali lebih besar untuk mengalami keterlambatan konsepsi

Paparan alergen inhalan pada individu yang tersensitisasi merupakan faktor risiko kekambuhan/ eksaserbasi asma, gejala asma persisten dan perubahan fungsi paru yang bermakna

– Tipe untuk Bilangan Riil: float, double, long double Tipe untuk Bilangan Riil: float, double, long double – Presisi dan kisaran Presisi dan kisaran. » terlalu kecil, ada

BSD CITY BINTARO JAYA ALAM SUTRA GRAHA RAYA SUMMARECON SERPONG PARAMOUNT / CITRA RAYA CITRA GARDEN CITRA GRAN KOTA WISATA.. KOTA HARAPAN INDAH JAKARTA

Teori ini sering digunakan untuk kota-kota yang termasuk sebagai kota metropolitan atau semi metropolitan dengan permasalahan yang cukup kompleks dalam kawasan

penelitian dan pengembangan olahan binahong maka perlu dilakukan penelitian dan pengamatan lebih lanjut, yang akan disesuaikan dengan proses operasi yang

bahwa dalam rangka mendukung Program Penghematan Energi dan Air di Iingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011

Untuk mengetahui perbandingan efektifitas kombinasi antara meniran dan jombang lebih baik dalam mengurangi reaksi peradangan secara makroskopis dan menekan