Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak
Analisis Pengaruh Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja, Dan Human Capital Investment
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017-2019
Melantika Destya Windasari1), Suhesti Ningsih2), Yuwita Ariessa Pravasanti3)
123) Program Studi Akuntansi ITB AAS Indonesia
E-mail: [email protected] E-mail: [email protected]
E-mail: [email protected]
Abstract
This study aims to examine the effect of industrial agglomeration, labor force, and human capital investment on the economic growth of regencies/cities in Central Java Province. This type of research includes quantitative research using secondary data from 35 regencies/cities in Central Java Province in 2017-2019 obtained from the Central Statistics Agency. The model used is multiple regression analysis with a fixed effect model. The result of the study show that industrial agglomeration, labor force, and human capital investment simultaneously have a significant effect on economic growth. Partially, this study shows that industrial agglomeration does not have a significant effect on economic growth. Meanwhile, the labor force and human capital investment have a significant effect on economic growth.
Keywords: industrial agglomeration, labor force, human capital investment, economic growth
1. PENDAHULUAN
Perekonomian negara dapat dikatakan berhasil apabila seluruh masyarakatnya hidup berkecukupan dalam segala aspek. Untuk mewujudkan perekenomian negara yang baik perlu memperhatikan perkembangan dari pembangunan ekonomi negara tersebut.
Putong (2013:411) mendefiniskan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan pendapatan nasional secara berarti (dengan meningkatnya pendapatan perkapita) dalam suatu periode perhitungan tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari data perkembangan Produk Domestik Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun. Perkembangan PDRB dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya dapat dilihat dari kontribusi sektor industri yang dapat diketahui aglomerasinya agar bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan industrialisasi yang lebih merata sehingga akan memajukan perekonomian wilayah-wilayah yang masih tertinggal.
Markusen (dalam Kuncoro, 2012: 19) menyatakan bahwa aglomerasi industri adalah suatu lokasi yang “tidak mudah berubah” akibat adanya
penghematan eksternal yang terbuka bagi semua perusahaan yang letaknya berdekatan dengan perusahaan lain dan penyedia jasa- jasa, dan bukan akibat kalkulasi perusahaan atau para pekerja secara individual.
Aglomerasi industri berkaitan dengan konsentrasi dari berbagai fasilitas pendukung seperti ketersediaan tenaga kerja dan transportasi yang dapat mempengaruhi aglomerasi. Produsen akan memilih lokasi usaha dengan biaya transportasi yang relatif terjangkau guna mendorong efisiensi dan efektivitas produksi. Selain itu, produsen cenderung memilih lokasi usaha dengan memperhatikan pasokan tenaga kerja di wilayah tersebut. Dengan adanya pemilihan lokasi usaha ini akan menghasilkan kluster-kluster yang akan meningkatkan arus urbanisasi.
Angkatan kerja juga ikut andil dalam mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi dengan cara menghasilkan barang dan jasa. Angkatan kerja ini akan terbentuk menjadi besar apabila suatu daerah mempunyai jumlah penduduk yang besar juga. Tetapi pertumbuhan ekonomi akan terhambat apabila banyaknya angkatan kerja yang tidak bisa
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055 terserap ke dalam lapangan pekerjaan yang tersedia
akan mengakibatkan pengangguran.
Selain aglomerasi industri dan angkatan kerja, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu human capital investment. Human capital investment merupakan sumber daya manusia yang berupa modal untuk ikut dalam kegiatan ekonomi yang nantinya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Agar dapat meningkatkan perekonomian lebih produktif, wilayah tersebut harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aglomerasi industri, angkatan kerja, dan human capital investment terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2019.
Markusen (dalam Kuncoro, 2012: 19) menyatakan bahwa aglomerasi industri adalah suatu lokasi yang “tidak mudah berubah” akibat adanya penghematan eksternal yang terbuka bagi semua perusahaan yang letaknya berdekatan dengan perusahaan lain dan penyedia jasa- jasa, dan bukan akibat kalkulasi perusahaan atau para pekerja secara individual.
Badan Pusat Statistik (2010) mendefinisikan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Golongan angkatan kerja dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
Menurut Matthewman & Matignon dalam Gaol (2014:696) mendefinisikan human capital sebagai akumulasi pengetahuan, keahlian, pengalaman dan atribut-atribut kekuatan pekerja lainnya yang relevan di dalam kekuatan pekerja sebuah organisasi dan memacu produktivitas, kinerja dan pencapaian tujuan strategis.
Berdasarkan dari uraian diatas maka hipotesisnya dalam penelitian ini adalah:
H1: Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja, dan Human Capital Investment berpengaruh secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017-2019.
Aglomerasi industry, angkatan kerja, human capital investment atau modal manusia
juga sangat berpengaruh dikarenakan investasi pada modal manusia akan meningkatkan kualitas kemampuan tenaga kerja yang nantinya akan meningkatkan produksi barang dan jasa. Hasil penelitian Hasanah (2016) membuktikan bahwa aglomerasi industri, angkatan kerja dan human capital investment berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi H2: Aglomerasi Industri berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017-2019.
Aglomerasi industri akan menyebabkan adanya persaingan industri yang selanjutnya akan menyebabkan naiknya harga bahan baku dan faktor produksi, dan mengakibatkan biaya per unit mulai naik yang berdampak pada relokasi aktifitas ekonomi ke daerah lain yang belum mencapai skala produksi maksimum sehingga akan tercipta efisiensi produksi dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sholehati (2017) dan Wibowo (2013) dalam penelitiannya sudah membuktikan bahwa aglomerasi industri berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
H3:Angkatan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017-2019.
Angkatan kerja yaitu bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produksi yaitu produksi barang dan jasa (Sabri, 2014: 72). Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak angkatan kerja yang bekerja maka akan semakin besar tingkat produksi yang kemudian akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi.
Beberapa penelitian yang telah membuktikan bahwa angkatan kerja nberpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi telah dilakukan oleh Sholehati (2017), Hasanah (2016), Eliza (2015), dan Wibowo (2013 H4: Human capital Investment berpengaruh secara
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2017-2019.
Masyarakat yang berpendidikan akan berkontribusi dalam menyokong pertumbuhan ekonomi. Tingginya pendidikan seseorang akan mempengaruhi ekonomi melalui peningkatan dan kapabilitas masyarakat. Pendidikan pada diri seseorang dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai perekonomian. Tingkat pendidikan disuatu negara juga sangant mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, apabila di suatu negara tingkat pendidikannya baik maka hal itu menunjukkan penduduknya memiliki pengetahuan yang baik.
Penelitian yang membuktikan bahwa human capital investmen berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi telah dilakukan oleh Elmariska dan Syahnur (2020) dan Hasanah (2016).
2. METODE PENELITIAN
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 35 Kabupaten/Kota dan sampel yang akan digunakan adalah Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017, 2018, dan 2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data panel yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah tahun 2017-2019.
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian (Sugiyono, 2018:476). Pengumpulan data sesuai dengan data PDRB, tenaga kerja sektor industri, angkatan kerja, dan indeks pembangunan manusia yang ada di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tahun 2017-2019.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi (Y) dan Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aglomerasi Industri (X1), Angkatan Kerja (X2), Human Capital Investment (X3).
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Estimasi Model Data Panel
Menurut Sriyana (2014:81), metode uji model pada data panel memiliki tiga pendekatan, yaitu Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Untuk menentukan model yang akan digunakan untuk menguji data panel dapat dilakukan dengan uji Chow dan Uji Hausman
2) Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik adalah pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui bahwa hasil estimasi tidak bias dan konsisten Uji ini dilakukan dengan uji normalitas, Multikolinieritas, uji heterokesdasitisa dan uji autokorelasi.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi. Pengujian Hipotesis yaitu dengan Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji T, Uji R2.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik. Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat berupa Pertumbuhan Ekonomi dan variabel bebas berupa Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja, dan Human Capital Investment dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Berikut akan disajikan deskripsi data dari variabel-variabel yang digunakan di penelitian ini. Tabel 1 Statistik Deskriptif PE AGLO AK HCI Mean 17.17841 1.008291 13.03366 71.79143 Median 17.12207 0.982613 13.10705 70.75000 Maximum 19.07064 2.162865 13.77832 83.19000 Minimum 15.84446 0.330575 11.04731 64.86000 Std. Dev 0.621445 0.394301 0.594146 4.430072 Observation 105 105 105 105
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055 Selama tahun 2017-2019 total PDRB terendah
dicapai oleh Kota Magelang pada tahun 2017 yaitu sebesar 15.84446, sedangkan total PDRB tertinggi dicapai oleh Kota Semarang pada tahun 2019 yaitu sebesar 19.07064. Tingkat Aglomerasi Industri terbesar adalah 2.162865 yang dicapai oleh Kabupaten Jepara di tahun 2019, sedangkan Tingkat Aglomerasi terkecil adalah 0.330575 yang dicapai oleh Kabupaten Blora pada tahun 2017. Jumlah Angkatan Kerja terbesar dicapai oleh Kota Semarang pada tahun 2017 yaitu sebesar 13.77832, sedangkan jumlah angkatan kerja terkecil dicapai oleh Kota Magelang di tahun 2017 yaitu 11.04731. Selanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi adalah 83.19 yang dicapai oleh Kota Semarang di tahun 2019 sedangkan IPM terendah yaitu 64.86 yang dicapai oleh Kabupaten Brebes pada tahun 2017.
a. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen atau variabel bebas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016:171)
Tabel 2 Hasil Uji F
Sumber: Output Eviews 9
Dilihat dari hasil uji di atas nilai Fhitung lebih besar
dari Ftabel yaitu 3930,144 > 2,70 atau nilai
probabilitas Fstatistic sebesar 0,000 < 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa model layak digunalan dengan bukti bahwa seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
b. Uji T
Menurut Ghozali (2016:171) Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen atau variabel bebas terhadap variabel dependen.
Tabel 3 Hasil Uji T Var t-statistic Prob Ket
AGLO 1,3403 0,1847 Tidak Berpengaruh AK 2,4086 0,0045 Berpengaruh HCI 32,285 0,0000 Berpengaruh Sumber: Output Eviews 9
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di bawah, dapat dilihat bahwa Aglomerasi Industri mempunyai nilai Thitung lebih kecil dari Ttabel yaitu 1,34 < 1,98 dan mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari nilai probabilitas yang sudah ditentukan yaitu 0,18 > 0,05 . Maka artinya Aglomerasi Industri tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Hasil pengujian hipotesis kedua, dapat dilihat bahwa Angkatan Kerja mempunyai nilai Thitung lebih besar dari nilai Ttabel yaitu 2,41 > 1,98 dan mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari nilai probabilitas yang sudah ditetapkan yaitu 0,00 < 0,05. Hal ini berarti Angkatan Kerja berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Hasil pengujian ketiga, dapat dilihat bahwa Human Capital Investment mempunyai nilai Thitung lebih besar dari nilai Ttabel yaitu 32,28 > 1,98 dan mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari nilai probabilitas yang sudah ditetapkan yaitu 0,00 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Human Capital Investment berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
c. Uji R2
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Ghozali (2016:179) Adjusted R2 digunakan untuk mengetahui besarnya variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen sisanya yang tidak dapat dijelaskan merupakan bagian variasi dari variabel lain yang tidak termasuk di dalam model. Hasil uji koefisiensi determinasi ditentukan oleh nilai Adjusted R2. Nilai Adjusted R2 adalah 0 sampai 1.
R-squared 0,999539 Mean dependent var 17,17841 Adjusted R-squared 0,999285 S.D. dependent var 0,621445 S.E. of regression 0,016616 Akaike info criterion -5,082417 Sum squared resid 0,018497 Schwarz criterion -4,121936 Log likelihood 304,8269 Hannan-Quinn criter. -4,693211 F-statistic 3930,144 Durbin-Watson stat 2,195769 Prob(F-statistic) 0,000000
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055 Tabel 4
Hasil Uji R2
Sumber: Output Eviews 9
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R2 pada hasil regresi penelitian ini sebesar 0,999285. Dilihat dari hasil tersebut maka variabel terikat dapat dijelaskan sebesar 99,92% oleh variabel-variabel bebas dalam penelitian sedangkan sisanya sebesar 0,08% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
3.1.Pembahasan
Pengaruh Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja, dan Human Capital Investment secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil uji F menghasilkan nilai Fhitung
lebih besar dari Ftabel yaitu 3930,144 > 2,70 dan nilai
probabilitas Fstatistic lebih kecil dari nilai Fstatistic yang telah ditetapkan yaitu 0,000 < 0,05. Dari hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aglomerasi industri, angkatan kerja, dan human capital investment berpengaruh secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2016).
Dapat dilihat dari hasil perhitungan indeks ballasa bahwa lebih banyak wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang sudah mengalami aglomerasi dibanding dengan wilayah yang belum mengalami aglomerasi. Adapun jumlah angkatan kerja yang terus bertambah selama periode 2017-2019 secara berturut-turut yaitu sebesar 18.010.612, 18.228.952, 18.421.193. Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Tengah juga masuk dalam kategori yang tinggi karena angka IPM diantara 70-80, dengan semakin tingginya angka IPM maka semakin tinggi juga investasi modal manusia yang nantinya akan meningkatkan kualitas kemampuan tenaga kerja yang akan meningkatkan produksi barang dan jasa.
Pengaruh Aglomerasi Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dari hasil uji t, variabel Aglomerasi Industri mempunyai nilai Thitung kurang dari Ttabel yaitu 1,34
< 1,98 dan nilai probabilitas lebih dari nilai probabilitas dari nilai yang sudah ditentukan yaitu 0,18 > 0,05. Hal ini berarti bahwa aglomerasi industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2016) dan. Elmariska & Syahnur (2020). Penyebab aglomerasi industri tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena masih banyak wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang masih belum mengalami aglomerasi yaitu sebanyak 15 Kabupaten/Kota. Hanya 20 Kabupaten/Kota yang mengalami aglomerasi dimana 1 diantaranya tergolong sedang dan sisanya tergolong lemah.
Hasil dari penelitian ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013), dan Sholehati (2017) yang menunjukan bahwa aglomerasi indsutri berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Penyebabnya adalah karena penggunaan fasilitas secara bersama yang nantinya akan dapat menurunkan biaya karena ditanggung secara bersama, hal ini berarti suatu industri dapat mengakibatkan terkumpulnya faktor-faktor yang pendukung indusri tersebut dan terkonsentrasinya kegiatan industri akan menciptakan aglomerasi yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil regresi uji t, angkatan kerja menghasilkan nilai Thitung lebih kecil dari nilai Ttabel
yaitu 2,41 > 1,98 dan mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,0045 < 0,05. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan angkatan kerja berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Eliza (2015). Faktor penyebab angkatan kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu terjadinya kenaikan angkatan kerja yang dapat meningkatkan
R-squared 0,999539 Mean dependent var 17,17841 Adjusted R-squared 0,999285 S.D. dependent var 0,621445 S.E. of regression 0,016616 Akaike info criterion -5,082417 Sum squared resid 0,018497 Schwarz criterion -4,121936 Log likelihood 304,8269 Hannan-Quinn criter. -4,693211 F-statistic 3930,144 Durbin-Watson stat 2,195769 Prob(F-statistic) 0,000000
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055 pertumbuhan ekonomi dengan begitu produktivitas
juga akan meningkat sehingga jumlah output juga mengalami kenaikan yang nantinya akan berpengaruh pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Daulay (2016) dan Sari (2019) yang menyatakan bahwa angkatan kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Penyebab tidak berpengaruhnya angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu dikarenakan jumlah pengangguran di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Banyaknya pengangguran di Provinsi Jawa Tengah menunjukan adanya tidak kesesuaian jumlah angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan. Menurut Sari (2019) faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mempunyai kapasitas untuk bekerja secara insentif disebabkan karena sebagian besar masyarakat di negara berkembang berada dalam kehidupan yang kurang, baik di tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, perumahan dan sanitasi.
Pengaruh Human Capital Investment Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Hasil uji t dari variabel human capital investment dengan nilai Thitung lebih dari nilai Ttabel yaitu 32,28
lebih besar dari 1,98 dan mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,00 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel human capital investment berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2016), Elmariska & Syahnur (2020). Faktor yang menyebabkan Human Capital Investment berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena masyarakat yang berpendidikan tinggi lebih memilih tinggal di perkotaan daripada di pedesaan. Jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan sebesar 1% maka Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah akan meningkat sebesar 0,118837.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2019) yang menyatakan bahwa human capital investment tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Penyebab tidak berpengaruhnya human capital investment terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu karena pertumbuhan tenaga kerja yang tidak
diimbangi dengan lapangan pekerjaan. Ketidakseimbangan pertumbuhan angkatan kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan akan menciptakan pengangguran dan banyaknya pengangguran akan menjadi beban masyarakat dan menjadi penyebab kemiskinan yang dapat mengahambat pertumbuhan ekonomi.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Variabel aglomerasi industri, angkatan kerja, dan human capital investment berpengaruh secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang dibuktikan dari hasil regresi secara simultan mempunyai nilai Fhitung lebih
besar dari Ftabel yaitu 3930,144 > 2,70 dan nilai
probabilitas Fstatistic 0,000 < 0,05.
b. Aglomerasi industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan dari hasil uji regresi yang mempunyai nilai Thitung kurang dari Ttabel yaitu
1,34 < 1,98 dan nilai probabilitas sebesar 0,18 > 0,05.
c. Angkatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang dibuktikan dari nilai Ttabel yaitu 2,41 > 1,98 dan
memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0045.
d. Human capital investment berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang didasarkan dari hasil uji regresi yang mempunyai nilai Thitung lebih dari nilai Ttabel
yaitu 32,28 > 1,98 dan mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari nilai probabilitas yang sudah ditetapkan yaitu 0,00 < 0,05. 5. UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suhesti Ningsih, SE., MM., selaku pembimbing 1 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055 membimbing serta memberikan saran, motivasi dan
ilmu yang berharga dalam penyusuna skripsi. Ibu Yuwita ariessa Pravasanti, SE., M.Si., selaku pembimbing 2 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan saran, motivasi dan ilmu yang berharga dalam penyusunan skripsi. Teman-teman kelas A angkatan 2017 yang telah memberi bantuan dukungan dan semangat selama pendidikan di program studi Akuntansi ITB AAS Indonesia.
REFERENSI
BPS. (2010). Statistik Indonesia Tahun 2010. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik
BPS Jawa Tengah. (2017). Profil Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Hasil Sakernas Agustus 2017. Semarang: BPS Jawa Tengah
BPS Jawa Tengah. (2018). Profil Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Hasil Sakernas Agustus 2018. Semarang: BPS Jawa Tengah
BPS Jawa Tengah. (2019). Profil Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Hasil Sakernas Agustus 2019. Semarang: BPS Jawa Tengah
BPS Jawa Tengah. (2019). PDRB Menurut Lapangan Usaha Jawa Tengah 2015-2020. Semarang: BPS Jawa Tengah
Daulay, A. A. (2016). Pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Tapanuli Bagian Selatan (Doctoral dissertation, IAIN Padangsidimpuan).
Elmariska, Y., & Syahnur, S. (2020). Pengaruh Aglomerasi, Investasi, Dan Human Capital Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, 5(3), 184-192.
Gaol, Jimmy L. (2014). A to Z Human Capital. Jakarta, PT Gramedia Widia Sarana
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisi Multivariete Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasanah, F. (2016). Analisis Pengaruh Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja Dan Human Capital Investment Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2014 Di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta
Kuncoro, M. (2010). Masalah, Kebijakan Dan Politik Ekonomika Pembangunan. Jakarta: Erlangga.
Putong, Iskandar (2013). Economics, Pengantar Mikro dan Makro, Edisi Kelima.(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013) hlm. 411
Sabri, Mulyadi. (2014) Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 71 Sari, L. F. (2019). Pengaruh Investasi, Angkatan
Kerja dan Human Capital Investment Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Bandar Lampung Tahun 2010-2017 Perspektif Ekonomi Islam (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung)
Sholehati, M. A. (2017). Pengaruh Aglomerasi Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 14 Kabupaten/Kota Di Provinsi Lampung Periode 2011-2015 Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Sriyana, Jaka. (2014). Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonisia
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Wibowo, W. A. (2013). Pengaruh Faktor Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja dan Tingkat Upah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2010 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).