• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 1 BAB lll

PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST

3.1 Langkah Proses Pembuatan

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

kerja yang sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah

proses pembuatan.

Diagram alir ini menjelaskan dari mulai persiapan awal benda kerja hingga

proses akhir dan memperoleh data hasil, serta pengamatan yang didapatkan untuk

membuat kesimpulan.

Adapun langkah proses pembuatannya adalah :

1. Drawing

2. Programming

3. Setting mesin

4. Process

(2)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 2 DIAGARAM ALIR PROSES PEMBUATAN

Process Setting mesin Product Drawing Programming Pembahasan Kesimpulan Hasil data

(3)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 3 3.2. Bahan

Material : Baja knl tipe 2379 :

Dimensi : diameter : Ø 24 mm

panjang : 47 mm

Kekuatan bahan : 340 × 106 N/m2

3.3. Peralatan

 Jangka sorong / sigmat

 Mesin bubut CNC

Gambar : 3.1. Foucus cnc

Spesifikasi mesin bubut focus cnc fbl 200 :

 Spindle Hole Diameter in/mm 3.46"/ O88

 Spindle Speed rpm 2500 Spindle Speed 3000 rpm

 Spindle Motor ( Cont./ 30 min.) HP/KW 15/18.5 KW

 Spindle Runout mm 0.003

 Z Axis Travel in/mm 0 – 300 mm

(4)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 4

2

1

Fungsi mesin fbl 200 :

 Didesain khusus untuk pengolahan onderdil mobil dan komponen casting.

 Berfokus pada persyaratan pemotongan berselang.

 Chip penghapusan outlet mungkin diatur pada bagian belakang dan sisi

mesin.. Pendingin tangki mungkin puiled keluar untuk membersihkan

untuk penggunaan lantai pabrik kompak.

3.4. Prosedur pengerjaan 3.4.1. Drawing

A. Dimensi awal :

Gambar: 3.2 Dimensi benda kerja awal Keterangan:

NO:

1. Dimensi : Ø 24 mm

(5)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

1 1

C 1 . 0

B. Dimensi akhir :

Gambar: 3.3 keterangan benda kerja

KET : 1. Diameter :Ø 9.0 +00.1 2. Diameter :Ø 15.0+00.2 3. Diameter :Ø 18.0_+00.08 4. Diameter :Ø 16.5+00.15 5. Diameter :Ø 24.0 ± 0.15 6. Jarak :7.0 ± 0.15 7. Jarak :11.0 ± 0.15 8. jarak :25 +00.5 9. jarak :17.0++00..53 10.jarak :7.0 ± 0.15 11.jarak :40.0

(6)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 6 3.4.2. Cara Memasukan Program (programming)

a. Membuat file baru di mesin

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

- Tekan tombol PROG

- Tekan tombol F8

- Tekan tombol F1

- Ketik nama program yang belum ada di mesin

Contoh : O0002………ENTER.

Dan kita tinggal tulis program part apa yang kita buat.

Catatan : Untuk pindah ke line berikutnya tekan ENTER.

b. Mengcopy dari DISKET ke MESIN

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

- Masukan DISKET ke dalam mesin

- Tekan tombol PROG

- Tekan tombol F8

- Tekan tombol F4

- Tunggu hingga keluar layar putih

- Arahkan krusor ke kolom sebelah kiri dan cari file yang

diinginkan

- Tekan ENTER

- Ketik nama file yang belum ada di daftar mesin

- Tekan ENTER.

c. Mengcopy dari MESIN ke DISKET

(7)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 7 - Masukan disket kedalam mesin

- Tekan tombol PROG

- Tekan tombol F8

- Cari atau arahkan krusor ke file yang aka di copy

Contoh: O0013

- Tekan tombol F5

- Tekan ENTER

- Tunggu hingga keluar pertanyaan

- Tekan ENTER

3.4.3. Setting Mesin

Untuk melaksanakan eksekusi program-program CNC dengan penyayatan benda terlebih dahulu dilakukan setting pisau terhadap benda kerja. Setting dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.

a. Setting Benda Kerja dengan Metode Incremental 1) Pasang benda kerja pada cekam, kunci dengan kuat.

2) Putar cekam dengan kecepatan yang sesuai dan yakinkan putaran sudah senter.

3) Setting terhadap sumbu X

a) Gerakkan pahat mendekati permukaan benda kerja dan atur kecepatan penyayatan pelan-pelan.

b) Sentuhkan ujung pahat pada permukaan benda kerja dan yakinkan ujung pahat sudah menyentuh permukaan benda kerja, (lihat gambar 3.3).

(8)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 8

Gambar 3.4 Setting kedudukan tool terhadap sumbu X benda kerja

Lihat harga X pada monitor, misal X = –520, hapus harga X dengan tombol ,sehingga harga X menjadi nol (00).

c) Setting kedudukan pahat/tool terhadap sumbu X sudah selesai.

4) Setting terhadap sumbu Z

a) Bebaskan ujung pahat dari permukaan benda kerja dan gerakkan bebas pahat ke kanan mendekati permukaan samping kanan benda kerja. b) Gerakkan ujung pahat mendekati permukaan sisi samping kanan benda

kerja dengan kecepatan sayat pelan-pelan.

Gambar 3.5 Langkah setting kedudukan tool terhadap sumbu Z benda kerja

c) Sentuhkan pahat pada permukaan benda kerja dan yakinkan pahat sudah menyentuh permukaan benda kerja ( lihat Gambar 3.6 (a) ). Lihat harga Z pada monitor, misal harga Z = 250, hapus harga Z dengan tombol , sehingga harga Z = 00.

(9)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 9 d) Gerakkan pahat ke kanan sesuai titik awal penyayatan yang

dikehendaki, misal harga Z = 100 (1mm), maka pahat digerakkan 1 mm, ke sebelah kanan titik referensi benda kerja, ( lihat Gambar 3.7 (b) ).

e) Setting kedudukan pahat/toolI terhadap sumbu Z sudah selesai

(a) (b)

Gambar 3.6 Setting kedudukan Gambar 3.7 Setting akhir kedudukan tool tool terhadap sumbu Z benda kerja. terhadap sumbu Z benda kerja.

b. Setting Benda Kerja dengan Metode Absolut

1) Ukurlah diameter benda kerja dan catat harga diameter, missal: 22 mm. 2) Pasang benda kerja pada cekam, kunci dengan kuat.

3) Putar cekam dengan kecepatan yang sesuai dan yakinkan putaran sudah senter.

4) Setting terhadap sumbu X:

a) Gerakkan pahat mendekati permukaan benda kerja, dan atur kecepatan penyayatan pelan-pelan.

b) Sentuhkan ujung pahat pada permukaan benda kerja dan yakinkan pahat sudah menyentuh permukaan benda kerja, (lihat Gambar 3.7).

(10)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 10

Gambar 3.8 Setting kedudukan tool terhadap sumbu X benda kerja

Lihat harga X pada monitor, misal X = –720, hapus harga X dengan tombol , sehingga harga X menjadi nol (00).

c) Tekan tombol dan tulis harga diameter benda kerja X = 2200, kemudian tekan .

d) Setting kedudukan pahat/tool terhadap sumbu X sudah selesai. 5) Setting terhadap sumbu Z:

Untuk setting kedudukan tool terhadap sumbu Z, metode absolut caranya sama seperti setting kedudukan tool terhadap sumbu Z pada metode incremental.

3.4.4. Proses Pembubutan

1. Benda kerja dicekam, sehingga bagian yang menonjol sekitar 40 mm. 2. Penyayatan dilakukan 2 kali dengan kedalaman potong dan Pemotongan

pertama sebagai pemotongan pengasaran (roughing) dan pemotongan kedua sebagai pemotongan finishing.

(11)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 11

3.5 Kecepatan Potong, Kecepatan Asutan dan Waktu Pemotongan. 3.5.1Pengertian Kecepatan Potong

Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan kecepatan pada saat proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan potong ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang dipotong. Adapun rumus dasar untuk menentukan kecepatan potong sebagai berikut.

Vୡ =

ߨ × ݀ × ݊

1000 ݉/݉݁݊݅ݐ

Keterangan :

Vc = Kecepatan potong (m/menit). d = Diameter benda kerja (mm). n = Jumlah putaran tiap menit.( rpm ).

Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.

1) Bahan benda kerja atau jenis material.

2) Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan Potong semakin kecil.

3) Jenis alat potong (Tool).

4) Semakin tinggi kekuatan alat potongnya semakin tinggi pula kecepatan potongnya.

(12)

UNIVERSITAS MERCU BUANA 12 6) Semakin besar jarak asutan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.

7) Kedalaman penyayatan/pemotongan.

8) Semakin tebal penyayatan, maka harga kecepatan potong semakin kecil

3.5.2. Kecepatan Asutan (keceptan makan)

Rumus dasar perhitungan asutan:

ܸ= ݂ × ݊

Keterangan :

Vf = Kecepatan makan [mm/menit] f = Gerak makan (feed) [mm/putaran]

Dari beberapa rumusan di atas, didapat suatu tabel perbandingan antara diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.

3.5.3. Waktu Pemotongan

Rumus dasar perhitungan asutan:

ݐ = ݈௧ ܸ Keterangan :

tc = Waktu pemotongan [menit]

Gambar

Gambar : 3.1. Foucus cnc
Gambar 3.4 Setting kedudukan tool terhadap sumbu X benda kerja
Gambar 3.8 Setting kedudukan tool terhadap sumbu X benda kerja

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi peserta didik diperlukan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik setiap mata

Begitupun dengan penelitian Juwita 12 yang menemukan intervensi kebidanan komplementer akupresur pada titik P6 dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan

Bapak ibu, saha para rawuh ingkang satuhu dahat sinudarsana.. Saderengipun adicara kawiwitan, keparenga kula ngaturaken menggah rantamaning adicara ingkang badhe

Sehubungan dengan Evaluasi Dokumen Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi Paket Pekerjaan PENINGKATAN JALAN PADANG PIO - SINTO, maka dengan ini kami mengundang

Rp Calon Pemenang Dengan ini Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kutai Kartanegara untuk Kegiatan :. setelah mengevaluasi

Saudara diharapkan membawa Dokumen Asli Perusahaan dan menyerahkan Fotocopynya antara lain : Dokumen Penawaran, Jaminan Penawaran, Surat Dukungan Keuangan Dari Bank,

dikumpulkan setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kasus penderita gangguan jantung dan angka angka kematian yang meningkat, serta jumlah perawat yang bertugas

Dimensi Assurance menunjukan bahwa Pelanggan merasa aman ketika memakai jasa Benz Auto Car Wash & Salon, Benz Auto Car Wash & Salon juga mendukung para pegawai/staf