HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL
Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut:
Judul : PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BASUNG JAYA DI DESA BESIQ KECAMATAN DAMAI KABUPATEN KUTAI BARAT
Pengarang : Yehezkiel Vincent
NIM 1402095016
Program Studi : Adminisrrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal.
Pembimbing I,
NIDN. 0013108005
Identitas terbitan untuk artikel di atas
Samarinda, 22 Maret 2021 Pembimbing II,
Ana Noor ndriana .AB., M.AB NIP. 199211012019032019
Bagian di bawah ini DIISI OLEH PROGRAM STUDI
Nama Jurnal
Volume Petugas,
Nomor
Tahun
Halaman [nama]
eJournal Administrasi Bisnis, 2019, 7(3)
ISSN. 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019
PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN PENETAPAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BASUNG JAYA
DI DESA BESIQ KECAMATAN DAMAI
KABUPATEN KUTAI BARAT
YEHEZKIEL VINCENT
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Jl. Muara Muntai No. 1 Gunung Kelua Samarinda,
E-mail: icent057@gmail.com
Abstract
Tujuan dari penelitian. ini adalah agar dapat mengetahui dan menganalisa pengaruh variabel Kelengkapan Produk dan Penetapan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Basung Jaya. Sehingga peneliti dapat mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Basung Jaya. Metode yang peneliti gunakan adalah metode sampling dengan 88 responden dari jumlah konsumen keseluruhan. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik sampling purposive. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu berupa studi kepustakaan dan observasi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian yaitu adalah variabel Kelengkapan Produk dan Penetapan Harga secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Basung Jaya. Saran penulis adalah perusahaan lebih memperhatikan kembali persediaan produk dan harga barang yang dijual sehingga akan berdampak baik bagi toko kedepannya.
Keywords: Penetapan Produk, Penetapan Harga, Keputusan Pembelian. Pendahuluan
Bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dengan banyak berdirinya toko-toko ritel atau eceran baik tradisional maupun modern. Perkembangan dari segi demografi, naiknya tingkat perekonomian, perkembangan sosial budaya, kemajuan teknologi, globalisasi, pertumbuhan infrastruktur, hukum dan peraturan mempengaruhi kemajuan pasar ritel nasional (Ma’ruf 2008:22). Dengan demikian sangatlah mudah untuk menemukan tempat-tempat yang menjual barang-barang kebutuhan secara eceran baik di kota maupun di desa, baik yang berskala besar maupun berskala kecil.
Saat ini dengan banyaknya toko sembako yang telah berdiri, kebanyakan konsumen akan binggung untuk mengambil keputusan.. Hal ini membuat persaingan antar toko sembako semakin kompetitif, sehingga hal ini menyebabkan berubahnya toko sembako menjadi bisnis yang harus inovatif dan dinamis. Toko sembako semakin dituntut untuk menjual barang yang kualitasnya baik dan harga yang terjangkau sehingga menarik minat konsumen untuk membeli barang tersebut. Toko sembako tentu harus memikirkan langkah yang baik supaya dapat menarik konsumen dengan menggunakan pemikiran yang inovatif, dinamis, dan kompetitif sehingga mendapatkan kesetiaan dari konsumen.Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) penetapan harga adalah salah satu variabel yang penting untuk menjalankan sebuah usaha, penetapan harga terhadap suatu produk dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian
2
1 1
Ne
suatu produk. Kesalahan dalam menentukan harga akan berdampak pada pandangan konsumen yang kurang baik bagi toko. Konsumen akan memilih tempat usaha yang menetapkan harga produk yang lebih murah dibandingkan toko lainnya.
Konsumen yang akan mengambil keputusan akan memperhitungkan beberapa faktor-faktor agar tidak menyesal dalam memilih keputusan, biasanya konsumen akan mencari informasi, mengevaluasi berbagai alternatif, dan mengambil keputusan. Setelah mengambil keputusan konsumen akan menampakan prilaku antara puas atau tidak puas terhadap keputusan yang konsumen itu ambil.
Toko Basung Jaya Menjual berbagai macam barang yang sesuai dengan klasifikasi seperti barang umum, barang kebutuhan, barang musiman dan barang kenyamanan, dimana barang umum yang dijual adalah barang yang berupa peralatan rumah tangga dan alat tulis kantor, barang kebutuhan yang dijual adalah sembako dan air mineral, barang musiman yang dijual adalah jas hujan dan ban lapangan dan ban standar, barang kenyamanan yang dijual adalah berupa barang – barang elektronik.Toko Basung Jaya mempunyai total pembelian terbanyak diantara toko yang lainnya. Yang membuat perbedaannya adalah Toko Basung Jaya menjual produk yang lengkap dan bermacam-macam sesuai kebutuhan konsumen mulai dari sembako, peralatan dapur, makanan ringan dan berbagai jenis rokok. Toko yang lainnya juga menjual barang atau produk yang relatif sama tetapi Toko Basung Jaya medapatkan jumlah pembelian yang lebih banyak dibandingkan toko lainnya. Berdasarkan deskripsi, teori, data dan hasil tersebut, penulis melakukan analisa
pengaruh dari kelengkapan.produk dan penetapan harga terhadap.keputusan pembelian pada
Toko Basung Jaya. Untuk itu penulis mengambil judul “Pengaruh Kelengkapan Produk dan Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Basung Jaya”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Apakah kelengkapan produk dan penetapan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Toko Basung Jaya?
2.Apakah kelengkapan produk dan penetapan harga secara parsial.berpengaruh signifikan
terhadap keputusan.pembelian pada Toko Basung Jaya
3. Diantara kelengkapan.produk dan penetapan harga, variabel manakah yang.mempunyai
pengaruh paling dominan.terhadap keputusan pembelian pada Toko Basung Jaya?
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Toko Basung Jaya yeng berlokasi di area perusahaan kelapa sawit PT. Kruing Lestari Jaya Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menitik
beratkan tentang pengaruh dari kelengkapan produk dan penetapan.harga terhadap keputusan
pembelian pada Toko Basung Jaya yang berlokasi di daerah PT. Kruing Lestari Jaya Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Kuantitatif Asosiatif. Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengetahui adakah hubungan dari dua variabel atau lebih yang diteliti (Sugiyono 2015:61).
Populasi, Sampel Penelitian
Berdasarkan pada jumlah populasi maka banyaknya sampel yang dipakai adalah sebagai berikut: N= ) 1 , 0 ( 756 1 756 2 = 88,32 = 88 orang
Jadi sampel dari populasi konsumen pada Toko Basung Jaya yang berjumlah 756 orang adalah 88 orang responden. Tehnik sampling yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Purposive
Sampling.
Teknik Pengumpulan Data
Studi kepustakaan berguna untuk mendapatkan data-data teoritis dan mempelajari teori-teori yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang akan diteliti. Tujuan dari studi kepustakaan yaitu untuk memberikan wawasan dan dasar teori yang menjadi landasan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. Data-sata teoritis studi kepustakaan didapatkan peneliti dari buku, artikel, jurnal dan skripsi.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kueisioner adalah teknik mengumpukan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk ditujukan kepada responden (Gendro, 2011:44). Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung dari responden. Penyebaran kueisioner dilakukan secara langsung dengan memberikan kueisioner yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan yang telah disusun untuk diberikan kepada responden yaitu konsumen tetap Toko Basung Jaya. Daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Toko Basung Jaya.
Pengukuran adalah angka-angka pada suatu variabel. Pengukuran dari suatu penelitian akan dapat menghasilkan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Penelitian
ini menggunakan.skala likert, skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur nilai
dari pandangan konsumen Toko Basung Jaya terhadap keputusan pembelian
Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a) Uji Validitas
b) Uji Reabilitas c) Uji Asumsi Klasik d) Uji Normalitas e) Uji Multikolonieritas f) Uji Heteroskodastisitas g) Uji Autokorelasi
h) Analisis Regresi Linear Berganda i) Koefisien Korelasi (R)
j) Uji Koefisien Determinasi (R2)
k) Uji Simultan (Uji-F) l) Uji Parsial (Uji T)
m) Variabel Paling Dominan
Hasil dan Pembahasan
Tabel 4.26
Hasil Pengujian Validitas
Pertanyaan ( Keputusan Kelengkapan Produk 1 0,515 0,210 Valid 2 0,537 0,210 Valid 3 0,645 0,210 Valid 4 0,564 0,210 Valid 5 0,636 0,210 Valid 6 0,389 0,210 Valid 7 0,697 0,210 Valid
8 0,660 0,210 Valid 9 0,716 0,210 Valid 10 0,621 0,210 Valid Penetapan Harga 11 0,786 0,210 Valid 12 0,879 0,210 Valid 13 0,832 0,210 Valid 14 0,784 0,210 Valid Keputusan Pembelian 15 0,613 0,210 Valid 16 0,614 0,210 Valid 17 0,592 0,210 Valid 18 0,456 0,210 Valid 19 0,485 0,210 Valid 20 0,573 0,210 Valid 21 0,485 0,210 Valid 22 0,552 0,210 Valid 23 0,552 0,210 Valid 24 0,663 0,210 Valid
Sumber: Data diolah 2020
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai dari setiap item pernyataan didapat rhitung lebih
besar dari 0,210 maka item-item dari pertanyaan di atas adalah valid. Serta diperoleh rhitung lebih
besar dari rtabel = 0,210 (nilai r table untuk n = 86) artinya koefisien korelasi tersebut signifikan
dan layak digunakan untuk analisis selanjutnya..
Uji Reliabilitas
Tabel 4.27
Hasil Pengujian Reliabilitas Tiap Item
Pertanyaan Keputusan Kelengkapan Produk 1 0,861 Reliable 2 0,861 Reliable 3 0,860 Reliable 4 0,860 Reliable 5 0,859 Reliable 6 0,867 Reliable 7 0,854 Reliable 8 0,859 Reliable 9 0,856 Reliable 10 0,849 Reliable Penetapan Harga 11 0,867 Reliable 12 0,862 Reliable 13 0,864 Reliable 14 0,865 Reliable Keputusan Pembelian
15 0,858 Reliable 16 0,860 Reliable 17 0,860 Reliable 18 0,867 Reliable 19 0,866 Reliable 20 0,862 Reliable 21 0,865 Reliable 22 0,862 Reliable 23 0,860 Reliable 24 0,859 Reliable
Sumber: Data diolah 2020
Bedasarkan tabel diatas, nilai dari 3 variabel memiliki Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliable. dasar dari indikator ini akan digunakan pada analisis selanjutnya.
Uji Normalitas
Uji Normalitas mendapatkan hasil Normal Probability plot yang tampak pada gambar berikut:
Gambar 1 Uji Normalitas
Sumber: Data diolah 2020
Gambar 4.6 uji normalitas memperlihatkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, artinya model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Tabel 4.28
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF Tolerance
Kelengkapan Produk (X1) 1,033 .968
Sumber: Data diolah 2020
Beradasarkan hasil dari perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 23, diketahui bahwa tidak ditemukan adanya variabel independen yang mempunyai nilai Variance Inflation Vaktor(VIF) yang lebih besar dari 10 dan nilai tolerance yang dihasilkan kurang dari 0,10.
1) Nilai Toleranve VIF 1,033 < 10 dan X1 0,968 > 0,10 berarti tidak terjadi
multikolinearitas variabel X1 dengan variabel lainnya.
2) Nilai Toleranve VIF 1,033 < 10 dan X2 0,968 > 0,10 berarti tidak terjadi
multikolinearitas variabel X2 dengan variabel lainnya.
Maka peneliti menyimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskedatisitas
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 4.7 di atas, titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, titik-titik tidak menggumpal, hanya di atas atau dibawah angka 0 dan sumbu Y, dan penyebaran dari titik-titik data tidak mempunyai pola. Sehingga hasil bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Uji Autokorelasi
Tabel 4.29
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .702a .493 .481 1.866 2.325
a. Predictors: (Constant), Kelengkapan Produk, Penetapan harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Menurut tabel di atas, nilai d = 2,325. Selanjutnya dari Tabel DW, n (jumlah sampel) = 88, k (jumlah variabel bebas) =2, dan Alpha 0,05 diperoleh nilai dL = 1,5836 dan dU = 1,7243 sehingga (4-dU) = 3,7243. Sehingga mendapatkan hasil yaitu d terletak antara dU dan (4-dU), yang berarti tidak terjadi autokorelasi.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.30
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.879 3.171 5.954 .000 Kelengkapan Produk .506 .062 .637 8.113 .000 Penetapan Harga .311 .119 .204 2.604 .011
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 23, persamaan regresi linier berganda dari variabel
Kelengkapan Produk (X1), Penetapan Harga (X2), dan Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai
berikut: Y =
Persamaan regresi di atas memiliki pengertian sebagai berikut: a. Nilai koefisien
Nilai koefisien sebesar 18,879, angka tersebut menunjukkan bahwa jika variabel kelengkapan produk (X1) dan variabel penetapan harga (X2) nilainya 0 atau konstan maka keputusan kembelian (Y) memiliki nilai sebesar 18,879.
b. Kelengkapan Produk
Variabel independent kelengkapan produk (X1) mempunyai koefisien sebesar 0,506, angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh variabel kelengkapan produk (X1) berpengaruh positif (+). Artinya apabila variabel kelengkapan produk (X1) bertambah satu poin maka akan menghasilkan kenaikan dari keputusan pembelian sebesar 0,506 poin dengan asumsi variabel penetapan harga (X2) dianggap konstan.
c. Penetapan Harga
Variabel independent penetapan harga (X2) mempunyai koefisien sebesar 0,311, angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh variabel penetapan harga (X2) berpengaruh positif (+). Artinya apabila variabel penetapan harga (X2) bertambah satu poin maka akan menghasilkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,311 dengan asumsi variabel kelengkapan produk (X1) dianggap konstan.
Tabel 4.31
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .702a .493 .481 1.866 2.325
a. Predictors: (Constant), Penetapan Harga, Kelengkapan Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah 2020
Dalam output SPSS 23 pada tabel 4.31 Model Summaryb diperoleh nilai koefisien
korelasi (R) 0,702 yang artinya, tingkat hubungan antara variabel kelengkapan produk (X1),
variabel penetapan harga (X2) memiliki hubungan kategori kuat terhadap keputusan pembelian
(Y) pada Toko Basung Jaya.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.32
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .702a .493 .481 1.866 2.325
a. Predictors: (Constant), Penetapan Harga, Kelengkapan Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan nilai dari tabel di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,493, artinya variabel kelengkapan produk dan penetapan harga mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen di Toko Basung Jaya sebesar 49,3%. Sisanya sebesar 50,7%, dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.33
Uji F (Uji Simultan)
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 288.194 2 144.097 41.362 .000b Residual 296.124 85 3.484 Total 584.318 87
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Penetapan Harga, Kelengkapan Produk Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan nilai dari Ftabel diperoleh hasil sebesar 3,10 sedangkan nilai dari Fhitung adalah
41,362, artinya Fhitung > Ftabel dan diperoleh nilai signifikanya 0,000, ini menunjukkan bahwa nilai
signifikannya 0,000 < ( = 0,05) hasil dari perhitungan ini menunjukkan bahwa variabel kelengkapan produk (X1) dan variabel penetapan harga (X2) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
peneliti sebelumnya yaitu kelengkapan produk (X1) dan penetapan harga (X2) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada Toko Basung Jaya.
Uji T
Tabel 4.34 Uji t (Uji Parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.879 3.171 5.954 .000 Kelengkapan Produk .506 .062 .637 8.113 .000 Penetapan Harga .311 .119 .204 2.604 .011
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan hasil perhitungaan pada tabel 4.31 di atas, dapat dijabarkan pengaruh antara variabel kelengkapan produk dan penetapan harga terhadap keputusan pembelian pada Toko Basung Jaya adalah sebagai berikut:
a. Variabel Kelengkapan Produk (X1)
Variabel kelengkapan produk (X1) didapatkan nilai thitung sebesar 8,113 dan nilai
signifikan sebesar 0,000, karena thitung = 8,113 > ttabel.= 1,988 dan signifikannya 0,000 < ( =
0,05), menyatakan variabel kelengkapan produk berpengaruh secara signifikan. disimpulkan Ho
ditolak dan Ha diterima. Variabel kelengkapan produk (X1) secara parsial berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
b. Variabel Penetapan Harga (X2)
Variabel penetapan harga (X2) didapatkan nilai thitung sebesar 2,604 dan nilai signifikan
sebesar 0,011, karena thitung = 2,604 > ttabel = 1,988 dan signifikannya 0,011 < ( = 0,05),
menyatakan variabel penetapan harga berpengaruh secara signifikan, maka dapat disimpulkan Ho
ditolak dan Ha diterima. Variabel penetapan harga (X2) secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y).
Tabel 4.35
Hasil Variabel Yang Paling Berpengaruh Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.879 3.171 5.954 .000 Kelengkapan Produk .506 .062 .637 8.113 .000 Penetapan Harga .311 .119 .204 2.604 .011
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Standardized Coefficients Beta nilai
paling besar yaitu variabel (X1) sebesar 0,637 yang berarti bahwa variabel kelengkapan produk
merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Toko Basung Jaya.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan-pembahasan yang telah disebutkan di dalam bab sebelumnya, maka kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut :
a. Variabel kelengkapan produk (X1) dan Variabel penetapan harga (X2) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada Toko Basung Jaya, artinya adanya hubungan yang signifikan antara kelengkapan produk dan penetapan harga
terhadap keputusan.pembelian.konsumen pada Toko Basung Jaya.
b. Variabel kelengkapan produk (X1) dan penetapan harga (X2) secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) pada Toko Basung Jaya. Hal ini berarti kelengkapan produk dan penetapan harga yang baik dapat meingkatkan keputusan pembelian pada Toko Basung Jaya, dengan catatan dari pernyataan beberapa konsumen yang netral bahwa kelengkapan produk harus ditingkatkan lagi, dan harga yang ditetapkan oleh Toko Basung Jaya harus lebih murah dengan toko lainnya di daerah tersebut.
c. Variabel kelengkapan produk (X1) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) pada Toko Basung Jaya. Hal ini berarti kelengkapan produk sangat berpengaruh untuk menentukan keputusan pembelian konsumen pada Toko Basung Jaya. Karena kelengkapan produk yang baik akan meningkatkan minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengusulkan saran sebagai berikut :
a. Mempertahankan Kelengkapan Produk dan Penetapan Harga yang sudah diterapkan oleh Toko Basung Jaya karena sudah mendapatkan hasil yang sangat baik.
b. Dari beberapa temuan yang telah dibahas pada bab sebelumnya penulis memberikan saran kepada pemilik toko yaitu:
1. Sebaiknya toko bisa menambah sedikit stok barang seperti beras agar konsumen tidak kehabisan barang yang diinginkan.
2. Perlunya menjelaskan suatu produk agar konsumen dapat mengerti bahwa barang seperti parfume biasanya dijual hanya satu ukuran dan menambah jenis ban yang dijual karena tidak semua konsumen menggunakan ban radial.
3. Sebaiknya toko menambah merek barang yang diinginkan oleh konsumen seperti lampu dan silet, dengan menjual merek saingan dari produk itu.
4. Toko membuat sebuah nota pemesanan barang agar barang-barang yang jarang dicari bisa dibeli saat ada konsumen melakukan pemesanan.
5. Membedakan stok untuk dijual kepada toko kecil dan karyawan agar semua bisa mendapatkan barang yang diinginkan.
c. Variabel Kelengkapan Produk merupakan variabel yang paling berpengaruh sehingga harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi, serta penetapan harga harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Bandung: Alfabeta
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Daryanto, dan Rahardjo, 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta Gava Media
Gendro,Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 &
Smart PLS 2.0. Yogyakarta: Percetakan STIM YKPM. Hendro, 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa, Edisi keduabelas,
Jilid I. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary.(2011). 10th Edition. “Marketing an
Introduction”.Indonesia.Perason.
Kotler dan Keller.(2009). Manajemen Pemasaran. Jilid I.Edisi ke 13 Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2010. Manajemen Pemasaran, Edisi ketigabelas Jilid II.
Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2010. Manajemen Pemasaran, Edisi ketigabelas Jilid
III. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2012).Marketing Management 13. New Jersey:
Pearson Prentice Hall, Inc
Ma’ruf, Hendri. 2008. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Stanton, William J. Alih bahasa oleh Yohanes Lamarto. 2013. Prinsip Pemasaran, Edisi
Ketujuh, Jilid I. Jakarta: Erlangga
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryana, 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: SALEMBA
EMPAT.
Tambunan, Tulus. 2004. Kajian Persaingan dalam Industri Retail. Jakarta: Komisi Pengawas
Persaingan Usaha.
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa, Bayumedia, Malang.