• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode NEWTON-RAPHSON Untuk Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Sofware MATLAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Metode NEWTON-RAPHSON Untuk Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Sofware MATLAB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

7

Implementasi Metode NEWTON-RAPHSON

Untuk Analisis Aliran Daya Pada Sistem

Tenaga Listrik Menggunakan

Sofware MATLAB

Abdul Hafid

1,Staf Pengajar, Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro,

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar, INDONESIA (telp: 0411-443685; fax: 0411-443685; e-mail: abdul.hafid@unismuh.ac.id

ABSTRACT

This paper discusses the implementation of the Newton-Raphson method based on the Matlab program for analyzing load flow in the electric power system. The program is written in the form of a script file and several m-file functions as a support. Furthermore, the program is tested to determine the power flow in the electric power system which consists of four buses: slack bus (1), load bus (2.4), and voltage controlled bus (3). Based on the results released by the program it can be concluded that the program runs very well. In this case all the active and reactive power flows planned in and out on each bus can be predicted by the program very carefully after the 300 iteration

Keyword :

:

Power Flow, Newton-Raphson Method, Matlab

ABSTRAK

Paper ini membahas implementasi metode Newton-Raphson berbasis program Matlab untuk analisisi aliran beban pada sistem tenaga listrik. Program ditulis dalam bentuk script file dan beberapa fungsi m-file sebagai pendukung. Selanjutnya, program diuji untuk menentukan aliran daya pada sistem tenaga listrik yang terdiri dari empat bus: slack bus (1), load bus (2,4), dan voltage controlled bus(3). Berdasarkan hasil yang dikeluarkan program dapat disimpulkan bahwa program berjalan dengan sangat baik. Dalam hal ini semua aliran daya aktif dan reaktif yang direncakan masuk dan keluar pada masing-masing bus mampu diprediksi oleh program dengan sangat teliti setelah iterasi ke 300

.

Kata Kunci : Aliaran Daya, Metode Newton-Raphson, Matlab

I. PENDAHULUAN

Aplikasi metode Newton Raphson untuk pengaturan aliran beban atau aliran daya listrik pada sistem tenaga listrik, membutuhkan perangkat lunak. Untuk sistem tenaga listrik yang kecil, maka studi aliran daya dahulu dibuat dengan bantuan penganalisa jaringan (network

analyzers ). Alat ini dibangun sebagai model miniatur

sistem tenaga dengan resistansi, reaktansi, kapasitansi, autotransformer, transformer, beban, dan generator. Menggunakan generator yang beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih tinggi dari 50Hz, dan untuk membatasi ukuran komponen.

Fenomena tegangan flashover yang disebabkan oleh pengotoran isolator merupakan frekuensi terbesar diantara setiap jenis permasalahan polusi dibidang kelistrikan. Polutan yang menempel pada permukaan isolator dapat bersifat larut dalam air (soluble

contaminant) yang umumnya merupakan

senyawa-senyawa garam alkali dan polutan yang tidak dapat larut (non-soluble contaminant) merupakan senyawa kimia kompleks yang banyak dihasilkan oleh polusi industri, debu gunung berapi, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.

Beban diwakili oleh impedansi konstan. Meter disediakan di papan panel untuk mengukur voltase, arus, dan daya. Solusi aliran beban diperoleh langsung dari dari hasil pengukuran Dengan munculnya komputer digital modern yang memiliki penyimpanan memori yang besar berkecepatan tinggi, mode studi aliran beban telah berubah dari simulasi analog ke digital. Banyak

(2)

8 ~ 1 4 3 2 ~ Rel beban Rel beban Regulated bus Rel berayun

Algoritma dikembangkan untuk solusi aliran daya menggunakan perangkat lunak. Beberapa metode yang umum digunakan untuk studi aliran beban disamping metode Newton-Raphson, adalah Gauss-Seidel dan Fast Decoupled. Pada tulisan ini dibahas implementasi metode Newton-Raphson untuk telaah aliran beban menggunkan perangkat lunak Matlab.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tipe Rel Untuk Telah Aliran Beban

Dalam analisis aliran daya pada sistem daya, biasanya rel atau busbar dibagi dalam tiga kategori, yaitu: rel atau bus pembangkitan (regulated bus, PV-bus), pada rel ini magnitude tegangan ⌈𝑉⌉, dan daya aktif P telah ditetapkan sedangkan sudut fase tegangan ∅, dan daya reaktif (Q) diperoleh pada akhir program ( Q harus dalam batas 𝑄𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑄 ≤ 𝑄𝑚𝑎𝑥 ). Rel beban (load bus,

P-Q bus), pada rel ini daya aktif P dan daya reaktif Q

sudah ditetapkan, pada akhir program diperoleh tegangan rel sesuai daya P dan Q yang diskedulkan.

Rel berayun ( slack bus atau swing bus atau reference

bus), pada rel ini magnitude tegangan ⌈𝑉⌉ dan sudut fasenya ∅ dipertahankan konstan. Rel ini dipilih untuk menyediakan tambahan daya aktif P dan daya reaktif Q untuk mensuplai rugi rugi pada transmisi, pada akhir program baru diketahui daya P dan Q rel berayun

Gbr. 1 Distribusi polutan pada permukaan isolator

B. Landasan Teori

Metode Newton –Raphson untuk penyelesaian studi aliran beban didasarkan pada pendekatan fungsi dengan deret taylor, dimana turunan kedua dan yang lebih tinggi dari deret ini dihilangkan. Tinjau suatu sistem N rel dengan tegangan rel, dan admitansinya dinyatakan dalam bentuk polar, yaitu

Tegangan flashover AC isolator terkontaminasi dapat diukur dengan menggunakan pembangkit tegangan tinggi dimana tegangan tersebut dinaikkan secara perlahan-lahan (1,5 kV/detik) sampai terjadi tegangan

flashover. Besarnya tegangan flashover pada medan

yang seragam dipengaruhi oleh kondisi udara di sekitar isolator. Kepadatan udara relatif akan berkurang dengan

penurunan tekanan dan kenaikan suhu. Hasil pembacaan tegangan flashover lalu dikoreksi dengan kondisi udara standar dengan mengacu pada standar IEC [5] dengan persamaan :

k k k V

V =  Vn=Vnn, danYkn=Yknkn

Daya aktif dan reaktif pada rel k dinyatakan sesuai dengan persamaan (1) ) cos( 1 k n kn N n kn n k k VVY P =

 + − = (1) ) sin( 1 k n kn N n kn n k k VVY Q =

 + − =

dan perubahan daya aktif dan reaktif pada rel k dirumuskan sesuai persamaan (2)

hitung k tetap k k P P P = − − −  (2) hitung k tetap k k Q Q Q = − − − 

dimana

P

ktetap,

Q

ktetap masing-masing adalah daya aktif dan daya reaktif yang ditetapkan atau yang direncanakan masuk ke sistem melalui rel k, sedangkan

hitung k

P

Q

khitung masing-masing adalah daya P dan Q yang masuk ke sistem melalui rel k yang dihitung menurut persamaan (1). Selanjutnya variabel P dan Q dihubungkan dengan perubahan sudut (), dan besar tegangan rel ( V) dirumuskan sesuai persamaan ( 3)

                        ... .... 3 2 3 2 Q Q P P

= [

J ]

                        ... .... 3 2 3 2 V V  

(2)

(4)

(3)

9 Biasanya dalam studi aliran beban rel nomor 1

diperuntukkan untuk rel berayun sehingga perubahan dayanya tidak perlu dicari, jadi dalam persamaan (3) perubahan daya yang dicari dimulai dari rel nomor 2 dan seterusnya. Matrik J pada persamaan (3) disebut

Jacobian, dimana elemen J berisi turunan parsial P dan

Q terhadap  dan V seperti yang dinyatakan dalam persamaan (4). Turunan parsial P dan Q terhadap  dan V dirumuskan sesuai persamaan (5)

, untuk n k

, untuk n = k , untuk n k

, untuk n = k

, untuk n k (5)

, untuk n = k

, untuk n k , untuk n = k

Setelah elemen- elemen matriks J ditentukan, selanjutnya persamaan (6) diselesaikan, yaitu

                        ... .... 3 2 3 2 V V  

= [

J ]

-1

                        ... .... 3 2 3 2 Q Q P P

(6)

Sudut dan besar tegangan rel kemudian diperbarui sesuai dengan persamaan (7)

(7)

Dimana notasi 1 dan 0 pada persamaan (7)

masing-masing menyatakan nilai  dan V sekarang dan sebelumnya. Pada iterasi pertama persamaan (3) diisi dengan tebakan awal untuk P Q dan J yaitu P( 0)

Q( 0) dan J(0), dengan nilai P dan Q yang ditentukan

(Pk-tetap dan Qk-tetap ) diberi nilai negatif untuk rel beban

dan positip untuk rel tegangan konstan. Selanjutnya dengan menggunakan persamaan (6) didapat (0),

V( 0) asalkan matrik J non singular. Proses memperbarui

nilai , V dilakukan terus menerus sesuai persamaan (7). Pada akhir proses setelah beberapa iterasi dilewati maka akan diperoleh nilai , V sedemikan sehingga persamaan (1) dipenuhi, dan nilai  V yang didapat pada akhir iterasi ini kemudian dipakai untuk menentukan nilai P dan Q untuk rel berayun, dan nilai Q untuk rel tegangan konstan. Dalam studi aliran beban dengan metode Newton –Raphson disamping menentukan nilai , V juga dapat diperhitungkan hal berikut :

• Daya aktif pembangkitan total yaitu : daya P yang masuk ke sistem melalui rel berayun dan rel tegangan konstan. Untuk sistem yang diperlihatkan pada gambar 1 sesuai dengan persamaan (1) adalah

(8)

dengan nilai P3 sudah ditentukan

• Daya reaktif pembangkitan total yaitu : daya Q yang masuk ke sistem melalui rel berayun dan rel tegangan konstan. Untuk sistem yang diperlihatkan pada gambar 1 sesuai dengan persamaan (1) adalah

(9)

• Karena pada akhir iterasi telah diperoleh keseluruhan tegangan rel maka aliran daya antar rel dapat dicari dengan menggunakan nilai tegangan rel sesuai yang dirumuskan dalam persamaan ( 10) , (11) dan (12)

(10)

+

(

kn n k

)

kn n k n k VVY P  =− + −   sin

(

)

 = − + =   n k n n k n kn kn n k k k VVY P 1 sin   

(

kn n k

)

kn k n k Y V V P = +   cos

(

)

2 cos( ) cos 1 kk kk k n k n n k n kn kn n k k Y V Y V V P + − + =  

 =

(

kn n k

)

kn n k n k VVY Q  =− + −   cos

(

)

 = − + =   n k n n k n kn kn n k k k VVY Q 1 cos   

(

kn n k

)

kn k n k VY V Q = +   sin

(

)

2 sin( )) sin ( 1 kk kk k n k n n k n kn kn n k k VY VY V Q     + − + − =  

 = 0 0 1 k k k    = + 0 0 1 k k k V V V = + 3 1 P P Ptotal= + ) cos(1 1 4 1 1 1 1=

 + − = n n n n nY V V P 3 1 Q Q Qtotal= + ) sin( 1 1 4 1 1 1 1=

 + − = n n n n nY V V Q ) sin( 3 3 4 1 3 3 3=

 + − = n n n n nY V V Q

(

j k

)

jk jk V V Y I = − * jk j jk V I S = ) Re( jk jk S P = ) Im( jk jk S Q = jk jk losses jk I R P = 2 jk jk losses jk I X Q = 2

 

− = =+ = 1 1 1 N j n j k jk total P P

 

− = =+ 1 1 1 N j n j k losses jk P

(4)

10

+ (11)

+ (12)

Pada persamaan (10) sampai (12), Ijk adalah arus

yang keluar dari rel j ke rel k, Sjk Pjk dan Qjk

masing-masing menyatakan daya semu, daya aktif, dan reaktif antara rel j dengan rel k. Sedangkan

P

jklosses dan

Q

lossesjk masing-masing menyatakan rugi jaringan antara rel j dengan rel k karena adanya resistansi dan reaktansi. Selisih perhitungan daya pembangkitan total, yaitu daya Ptotal yang dihitung dengan persamaan (8) dengan yang

dihitung dengan persamamaan (11) atau Qtotal yang

dihitung dengan memakai persamaan (9) dengan yang dihitung dengan persamaan ( 12 ) disebut sebagai ketidak serasian ( mismatch ).

III. DATADANHASILPROGRAM

A. Data

Data-data impedansi sistem yang diperlihatkan pada gambar 1, diberikan pada tabel 1 dan 2. Nilai dalam persatuan (pu)

Tabel 1

Saluran ( rel ke rel) R (pu) X (pu) 1-2 1-4 2 – 3 2 – 4 3 - 4 0,1 0,15 0,05 0,1 0,05 0,4 0,6 0,2 0,4 0,2 Tabel 2 Re l Pembang kitan P (MW) Q (Mvar) Beban P (MW) Q (Mvar) V (pu) Keterangan 1 2 3 4 - - - - 50 - - - - - 100 40 - - 96 80 1,3830-7,120 1,0  00 1,3730 00 1,000 Rel berayun Rel beban Rel tegangan konstan Rel beban B. Hasil Program

Gbr. 4 Rangkaian pengujian tegangan flashover pada bahan isolasi LDPE

 

− = =+ = 1 1 1 N j n j k jk total Q Q

 

− = =+ 1 1 1 N j n j k losses jk Q

(5)

11 a b

Gambar 2 (a) : Perubahan nilai P2 dan P3 selama iterasi

(b) :Perubahan nilai P4, Q2, dan Q4 selama

iterasi

IV. KESIMPULAN

Metode Newton –Raphson telah diaplikasikan pada sistem tenaga listrik empat rel untuk telaah aliran beban dengan menggunakan software Matlab versi 2013b, maka berdasarkan hasil program diketahui :

1. Daya aktif P dan daya reaktif Q yang dialirkan dari rel 1 (slack bus) ke rel 2 dan rel 3 setelah iterasi ke 300 totalnya masing-masing adalah 155,451 MW, dan 37,5193MVar . Tegangan rel 1 tetap konstan selama iterasi, yaitu 1,383 ∠ − 7,120 𝑝𝑢.

2. Daya aktif P dan daya reaktif Q yang masuk ke rel 2 (load bus) setelah iterasi ke 300 totalnya masing-masing adalah 99,320 MW (dari 100MW yang direncanakan), dan 40,3238 MVar (dari 40 MVar yang direncanakan ) pada rel ini. Tegangan rel 2 konvergen ke nilai 1,281 ∠ − 18,3870 𝑝𝑢.

3. Daya aktif P dan daya reaktif Q yang keluar dari rel 3 (regulated bus, P-V bus) setelah iterasi ke 300 totalnya masing-masing adalah 49,9950 MW (dari 50MW yang direncanakan), dan 125,4707 MVar. Selama iterasi magnitudo tegangan rel 3 tetap konstan, yaitu |1,373|, dan nilai sudut tegangan rel 3 konvergen ke nilai −18,0210

.

4. Daya aktif P dan daya reaktif Q yang masuk ke rel 4 (load bus) setelah iterasi ke 300 totalnya masing-masing adalah 95,4756 MW (dari 96MW yang direncanakan), dan 80,2397 MVar (dari 80 MVar yang direncanakan ) pada rel ini. Tegangan rel 4 konvergen ke nilai 1,2561 ∠ − 18,880 𝑝𝑢.

5. Berdasarkan hasil yang disebutkan pada poin 1 sampai 4, dapat disimpulkan bahwa program berjalan dengan sangat baik.

REFERENSI

[1] John J. Graigner & W. D. Stevenson, Jr., Power System

Analysis, McGraw-Hill, 1994

[2] Matlab Software ver 2013b

[3] Momoh, James A., Electric Power System Applications Of

Optimization , CRC Press Taylor & Francis Group, 2009.

[4] Weedy, B.M., Cory, W.J, Jenkins, N., Ekanayake, J.B, Strbac.,

Gambar

Gambar 2    (a) : Perubahan nilai P 2  dan P 3  selama iterasi                       (b) :Perubahan nilai  P 4 , Q 2 , dan Q 4  selama

Referensi

Dokumen terkait

Beban yang disuplai pada suatu sistem tenaga listrik cenderung berubah-ubah nilainya (impedansi dan faktor daya). Perubahan yang terjadi ini juga berbeda-beda pada

Terlihat metode Jacobian jauh lebih banyak melakukan iterasi dibandingkan metode Newton-Raphson tetapi untuk solusi sistem persamaan nonlinear metode Jacobian

Pada simulasi aliran daya yang diuji menggunakan metode newton – raphson, metode ini digunakan untuk mengetahui perubahan sebelum optimasi pada sistem JAMALI 500

Pertumbuhan beban yang semakin besar berakibat bertambahnya arus pada setiap saluran transmisi pada sistem tenaga listrik, hal ini akan menyebabkan terjadinya

Pertumbuhan beban yang semakin besar berakibat bertambahnya arus pada setiap saluran transmisi pada sistem tenaga listrik, hal ini akan menyebabkan terjadinya

METODE PENELITIAN Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah menyelesaikan analisis aliran daya pada sistem tenaga listrik dan menentukan kondisi aliran daya pada

Dengan demikian pada tugas akhir ini dilakukan analisis menganai aliran daya pada sistem kelistrikan Kalimantan tegangan 500 kV AC menggunakan metode Newton Raphson dan melakukan

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian jenis penerapan, yaitu untuk menerapkan metode Newton Raphson dan metode Secant yang diaplikasikan dalam bahasa pemrograman