• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, maka akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, maka akan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan dan hasil Penelitian Siklus I

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang telah dilakukan yaitu Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia tentang percakapan sederhana dengan menggunakan media boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, maka akan diuraikan tahapan siklus-siklus pembelajaran yang telah dilakukan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari data kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dan data kemampuan guru melaksanakan pembelajaran serta data hasil belajar siswa dengan menggunakan media boneka jari, sebagai berikut :

1. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan adalah : a) Persiapan

Persiapan dilakukan pada hari Senin tanggal 18 Pebruari 2013 dimulai dengan mengadakan perbincangan dengan kepala sekolah dan guru teman sejawat sebagai kolaborator guna menentukan waktu serta peralatan yang perlu dipersiapkan.

b) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui dan mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

(2)

c) Menetapkan dan menyusun rancangan tindakan kelas , antara lain : membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam Peneltian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi tentang percakapan sederhana dengan menggunakan boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, dengan menyiapkan beberapa instrument yang digunakan berupa lembar observasi, yang terdiri dari :

(1). Lembar observasi guru, berupa :

(a). Instrumen penilaian kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran ( IPKG 1 )

(b) Instrumen penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran ( IPKG 2 )

(2) Lembar obsevasi siswa berupa tabel hasil belajar 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus I pada hari Rabu, tanggal 20 Pebruari 2013 pada kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, mulai pukul 07.00 sampai 08.45, yang dilakukan dalam 1 (satu ) kali pertemuan ( 3 x 35 menit ), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menampilkan naskah percakapan yang telah dipersiapkan dengan menempelkannya di papan tulis.

(3)

c. Meminta agar satu persatu siswa maju ke depan kelas untuk melakukan percakapan dengan menggunakan media boneka jari. d. Merangkum atau menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan e. Memberikan informasi kepada siswa tentang materi pembelajaran

untuk pertemuan yang akan datang. 3. Pengamatan (Observasi)

Selama pelaksanaan tindakan Siklus I , guru teman sejawat sebagai kolaborator melakukan observasi dari awal sampai akhir pelaksanaan pembelajaran, baik kegiatan yang dilakukan siswa maupun guru, sekaligus mengisi lembar observasi untuk siswa maupun guru yang telah tersedia.

Dari hasil observasi pada siklus I, diperoleh data tentang :

a. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran pada Siklus I Berdasarkan hasil observasi/pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator, maka diperoleh data pada tabel berikut :

Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran pada Siklus I ( Tabel 4.1 )

No Aspek yang diamati Rerata

A. Perumusan Tujuan pembelajaran

2,66

B. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi ajar

2,75

C. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

3,00

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

2,75

E. Penilaian hasil belajar

3,00

(4)

b. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada Siklus I Berdasarkan hasil observasi/pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator, maka diperoleh data sebagaimana tabel berikut :

Skor Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus I ( Tabel 4.2 )

No Aspek yang diamati Rerata

I PRA PEMBELAJARAN

3,00

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3,00

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pembelajaran

3,00

B.. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

3,16

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

2,33

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan

siswa

2,66

E. Kemampuan khusus pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

2,66

F. Penilaian proses dan hasil belajar

3,00

G. Penggunaan Bahasa

3,00

IV PENUTUP

2,00

Skor rata-rata

2,78

c. Hasil belajar siswa pada Siklus I

Dalam pelaksanaan tindakan Siklus I hasilnya belum memuaskan ,sebab masih ada siswa yang malu-malu maju ke depan kelas. Selain itu masih ada siswa yang sibuk dengan urusannya sendiri, bergurau dengan teman. Hal ini terjadi karena ketika siswa

(5)

diminta untuk mencoba menggunakan media boneka jari satu persatu di depan kelas, siswa lain yang belum mendapatkan kesempatan terlihat ribut mencari kesibukan sendiri.

Berdasarkan penilaian hasil belajar pada siklus I, maka diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut :

Fekwensi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Tabel ( 4.3 )

Nilai ( x ) Frekwensi ( f ) Fx Persentae ( % )

20 1 20 4,17 25 30 35 40 2 80 8,33 45 2 90 8,33 50 3 150 12,50 55 1 55 4,17 60 4 240 16,67 65 4 260 16,67 70 3 210 12,50 75 3 225 12,50 80 85 1 85 4,17 90 95 100 Jumlah 24 1415 100 Rata-rata 58,96

(6)

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi kolaborator diketahui kekurangan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. pada materi pembelajaran bahasa Indonesia tentang percakapan sederhana dengan menggunakan media boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap Adapun kekurangan guru dalam merncanakan dan melaksanakan pembelajaran yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran

1). Kejelasan rumusan pada aspek perumusan tujuan pembelajaran perlu ditingkatkan

2). Kesesuaian materi dengan alokasi waktu pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi ajar perlu ditingkatkan

3). Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan pembelajaran pada aspek skenario kegiatan pembelajaran perlu ditinkatkan, karena tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara ( melakukan percakapan ) bukan kemampuan membaca naskah percakapan.

b. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

1). Guru belum memberi penguatan kepada siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri siwa dalam proses pembelajaran.

(7)

2). Naskah percakapan yang dipersiapkan untuk siswa terlalu panjang, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memperagakannya.

3). Guru seharusnya tidak menampilkan naskah percakapan di depan kelas karena pada saat melakukan percakapan,siswa sering menoleh ke papan tulis yang membuat konsentrasinya terganggu.

4). Guru tidak melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan materi pelajaran

c. Hasil belajar siswa

Dalam pelaksanaan tindakan Siklus I hasil belajar siswa masih belum memuaskan,sebab masih ada siswa yang malu-malu maju ke depan kelas. Selain itu siswa kesulitan melakukan percakapan karena naskahnya terlalu panjang,selain itu naskah yang ditampilkan guru di depan kelas ternyata mempengaruhi konsentrasi siswa,sehingga siswa sering melihat kearah papan tulis.

Berdasarkan hasil penilaian pada pelaksanaan tindakan Siklus I, dapat diketahui bahwa :

1) Sebanyak 17 orang dari 24 siswa masih memperoleh nilai 65 ke bawah,

2) 7 orang dari 24 siswa memperoleh nilai 65 keatas.

Hal ini berarti bahwa lebih dari separuh siswa masih belum tuntas ( KKM = 65 ).

(8)

Hasil refleksi tersebut selanjutnya dijadikan dasar oleh guru untuk memperbaiki kinerjanya dengan melanjutkan tindakan siklus II.

B. Pelaksanaan dan hasil Penelitian Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, hasil yang dicapai baik pada kemampuan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sampai pada hasil penilaian belajar siswa belum memuaskan, sehingga perlu dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan siklus II.

Tujuan dilaksanakannya tindakan siklus II adalah untuk memperbaiki kelemahan pembelajaran tentang percakapan sedehana dengan menggunakan media boneka jari

1. Perencanaan

Setelah mengetahui kelemahan pembelajaran dan hasil penilaian belajar pada siklus I , maka dilakukanlah perbaikan sebagai berikut : a) Memperjelas rumusan pada aspek perumusan tujuan pembelajaran b) Menyesuaikan keluasan materi dengan alokasi waktu pada aspek

pemilihan dan pengorganisasian materi ajar

c) Menyesuaikan strategi dan metode dengan tujuan pembelajaran pada aspek skenario kegiatan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa berbicara ( melakukan percakapan ) bukan kemampuan siswa

(9)

dalam membaca naskah percakapan dengan menggunakan media boneka jari

d) Mempersiapkan naskah percakapan yang tidak terlalu panjang dan dibagikan kepada siswa dalam bentuk lembaran untuk dihapalkan sebelum tampil kedepan kelas dalam rangka melakukan percakapan sederhana dengan menggunakan media boneka jari, sehingga naskah percakapan tidak perlu lagi ditempel di papan tulis

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II di laksanakan 1 ( satu ) kali pertemuan ( 3 x 35 menit ), yakni pada hari Jumat, tanggal 1 Maret 2013, dengan melakukan langkah - langkah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai berikut :

a. Membimbing siswa melakukan percakapan sederhana dengan menggunakan media boneka jari, dengan terlebih dahulu memberikan penguatan kepada siswa. untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar.

b. Memberikan kesempatan pada masing-masing siswa untuk berlatih mengucapkan kalimat sederhana melalui lembar naskah percakapan yang telah dipersiapkan oleh guru di bangkunya masing-masing. c. Memperagakan kembali cara melakukan percakapan dengan

menggunakan media boneka jari.

d. Mempersilahkan siswa untuk maju ke depan kelas dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu.

(10)

e. Bersama-sama dengan siswa merangkum atau menyimpulkan materi yang telah disampaikan

f. Memberikan informasi tentang materi pelajaran pada pertemuan pembelajaran bahasa Indonesia berikutnya

3. Pengamatan

Selama proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II, kolaborator melakukan pengamatan baik terhadap aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa. sekaligus melakukan pengisian pada lembar observasi yang telah tersedia. diperoleh data tentang :

a. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran pada Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kolaborator, maka diperoleh data pada tabel berikut :

Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran pada Siklus II

( Tabel 4.4 )

No Aspek yang diamati Rata

Rata A Perumusan Tujuan pembelajaran ( 3 Indikator ) 3,66 B. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi ajar (4 Indikator) 3,00 C. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran(3 Indikator) 3,33 D Skenario Kegiatan Pembelajaran (4 Indikator) 3,25 E Penilaian hasil belajar (3 Indikator) 3,66

(11)

b. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru teman sejawat sebagai kolaborator, maka diperoleh data pada tabel berikut :

Skor Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus II ( Tabel 4.5 )

No Aspek yang diamati Rata rata

I PRA PEMBELAJARAN ( 2 Indikator ) 3,00 II MEMBUKA PEMBELAJARAN ( 2 Indikator ) 4,00 III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A Penguasaan materi pembelajaran ( 3 Indikator ) 3,00 B.. Pendekatan/Strategi Pembelajaran ( 6 Indikator ) 3,66

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar ( 3 Indikator )

3,33 D Pembelajaran yang memicu dan memelihara

keterlibatan siswa (3)

3,33 E Kemampuan khusus pembelajaran di SD ( Bahasa

Indonesia ) ( 3 )

3,33 F. Penilaian proses dan hasil belajar ( 1 ) 3,00

G. Penggunaan Bahasa 3,00

IV PENUTUP 3,00

Skor total rata-rata 3,26

c. Hasil belajar siswa pada Siklus II

Selama berlangsungnya proses pembelajaran pada pelaksanan tindakan siklus II tentang Percakapan sederhana dengan menggunakan media boneka jari , terlihat seluruh siswa lebih bersemangat dan aktif serta sangat antusias dan mulai memiliki keberanian melakukan percakapan dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa lebih fokus pada materi dan aktif mengikuti

(12)

kegiatan pembelajaran. Selain munculnya aktivitas-aktivitas yang lebih banyak dan kongkrit ada sesuatu aktivitas pembelajaran baru yang belum pernah mereka rasakan, yaitu munculnya suasana yang sangat riang gembira dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa dalam pembelajaran, yang kelihatan sangat riang dan ada kepuasan yang dirasakan ketika mereka berani dan mampu melakukan percakaan dengan menggunakan media boneka jari yang disediakan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi/pengamatan yang dilakukan oleh guru teman sejawat sebagai kolaborator, maka diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut :

Fekwensi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Tabel ( 4.6 )

Nilai ( x ) Frekwensi ( f ) fx Persentae ( % )

20 25 30 35 40 1 40 4,17 45 50 1 50 4,17 55 2 110 8,33 60 1 60 4,17 65 1 65 4,17 70 1 70 4,17 75 1 75 4,17 80 4 320 16,67 85 9 765 37,50 90 1 90 4,17 95 2 190 8,33 100 Jumlah 24 1835 100 Rata-rata 76,46

(13)

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi kolaborator terjadi peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan perencanaan dan melaksanakan pembelajaran serta hasil penilaian belajar siswa sebagai berikut :

a. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran

1). Kejelasan rumusan pada aspek perumusan tujuan pembelajaran telah terjadi peningkatan skor dari 2 menjadi 3

2). Kesesuaian materi dengan alokasi waktu pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi ajar meningkat dari skor 2 menjadi 3

3). Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan pembelajaran pada aspek skenario kegiatan pembelajaran telah terjadi peningkatan skor dari 2 menjadi 3, sehingga tercapai tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara ( melakukan percakapan ).

Selain terjadinya peningkatan 3 ( tiga ) komponen tersebut terdapat 4 ( empat ) komponen lainnya yang mengalami peningkatan skor dari 3 menjadi 4, sehingga dari 17 ( tujuh belas) komponen aspek kemampuan guru merencanakan pembelajaran ada 7 komponen mengalami peningkatan dan 10 komponen lainnya tetap dengan skor 3.

(14)

c. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

1). Guru telah memberikan penguatan sehingga keberanian dan rasa percaya diri siswa melakukan percakapan meningkat. 2). Naskah percakapan yang dipersiapkan relatif lebih singkat dan

mudah dihapal, sehingga siswa sangat lancar melakukan percakapan dengan menggunakan media boneka jari.

3). Guru tidak lagi menampilkan naskah percakapan di depan kelas sehingga siswa lebih konsentrasi melakukan percakapan dengan menggunakan media boneka jari.

4). Guru telah melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan materi pelajaran

d. Hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil penilaian belajar siswa pada pelaksanaan tindakan Siklus II, diperoleh data sebagai berikut : 1) Sebanyak 19 orang dari 24 siswa memperoleh nilai diatas 65 , 2) 5 orang dari 24 siswa memperoleh nilai dibawah 65.

Selama berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran pada siklus II, hampir semua siswa terlihat lebih aktif dan lebih fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa juga terlihat lebih berani untuk tampil kedepan kelas untuk menunjukkan kemampuannya melakukan percakapan sederhana, sehingga tidak terlihat lagi siswa yang bermalas - malasan atau malah sibuk dengan urusannya sendiri

(15)

seperti pada tindakan siklus I, mereka justru sibuk melatih diri menghapalkan naskah percakapan sebelum gilirannya untuk dapat tampil dengan baik kedepan kelas.

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II dan hasil diskusi dengan kolaborator,maka dapat disepakati beberapa hal sebagai berikut: a. Penggunaan Media boneka jari dapat meningkatkan aktivitas dan semangat serta keberanian seluruh siswa untuk tampil didepan kelas.

b. Dalam melaksanakan pembelajaran guru telah dapat memperbaiki kekurangannya pada siklus I melalui perbaikan sebagai berikut : 1). Pemberian penguatan sebagai motivasi , sehingga siswa lebih

berani dan percaya diri melakukan percakapan sederhana. 2). Naskah percakapan yang dipersiapkan untuk siswa relatif lebih

singkat, sehingga siswa lebih mudah memperagakannya. 3). Naskah percakapan tidak lagi di tempel kepapan tulis, tapi

dibagikan pada setiap siswa dalam bentuk lembaran, agar dapat dibaca dan dihapalkan sebelum tampil kedepan kelas. 4). Siswa terlibat merangkum atau menyimpulkan materi

pelajaran. C. Pembahasan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada Siklus I dan Siklus II, yang telah dilakukan oleh guru dan pengamatan oleh guru teman sejawat sebagai observer dapat diperoleh data penelitian yang terdiri dari :

(16)

1 Data kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

2 Data kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

3 Data penilaian hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

Selanjutnya perolehan ketiga data dimaksud dibuat dan ditampilkan masing-masing dalam bentuk daftar tabel sebagai berikut :

a. Data kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

Data kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data sebagai berikut :

Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran ( Tabel 4.7 )

No Aspek yang diamati Rata-rata

Siklus I Siklus II

A. Perumusan Tujuan pembelajaran 2,66 3,66

B. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi ajar 2,75 3,00 C. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 3,00 3,33

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran 2,75 3,25

E. Penilaian hasil belajar 3,00 3,66

(17)

Berdasarkan rekapitulasi skor yang ditampilkan pada tabel 4.7 Skor kemampuan guru merencanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II, telah terjadi peningkatan pada semua aspek dan beberapa indikator sebagai berikut :

1) Aspek perumusan tujuan pembelajaran, semua indikator mengalami peningkatan.

2) Aspek pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, indikator kesesuaian materi ajar dengan alokasi mengalami peningkatan. 3) Aspek pemilihan sumber belajar/media pembelajaran, indikator

Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dan Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik siswa mengalami peningkatan.

4) Aspek skenario kegiatan pembelajaran, indikator Kesesuaian strategi dan metode dengan karakteristik siswa mengalami peningkatan .

5) Aspek penilaian hasil belajar, dari 3 ( tiga ) buah indikator, 2 ( dua ) buah indikator diantaranya mengalami peningkatan, yaitu Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran dan Kelengkapan instrumen.

Secara keseluruhan jumlah skor pada kemampuan guru merencanakan pembelajaran mengalami peningkatan, yaitu dari jumlah perolehan rata-rata 2,83 pada siklus I, menjadi rata-rata 3,38 pada siklus II.’

(18)

b. Data kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

Data kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel rekapitulasi skor sebagai berikut :

Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran ( Tabel 4.8 )

No Aspek yang diamati Rata-rata

Siklus I Siklus II I PRA PEMBELAJARAN 3,00 3,00 II MEMBUKA PEMBELAJARAN 3,00 4,00 III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pembelajaran 3,00 3,00 B.. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 3,16 3,66

C. Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber Belajar

2,33 3,33 D. Pembelajaran yang memicu dan

meme lihara keterlibatan siswa

2,66 3,33 E. Kemampuan khusus pembelajaran

Bahasa Indonesia di SD

2,66 3,33 F. Penilaian proses dan hasil belajar 3,00 3,00

G. Penggunaan Bahasa 3,00 3,00

IV PENUTUP 2,00 3,00

Skor total rata-rata 2,78 3,26

Berdasarkan tabel Skor kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan II, terjadi peningkatan dari skor total rata-rata skor 2,78 menjadi skor total rata-rata 3,26.

(19)

c. Data penilaian hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

Data penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data sebagai berikut :

Tabel 4.9

Rekapitulasi Frekwensi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Nilai ( x) Frekwensi ( f ) fx Persentase

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 20 20 1 20 0 4,17 25 25 30 30 35 35 40 40 2 1 80 40 8,33 4,17 45 45 2 90 0 8,33 50 50 3 1 150 50 12,50 4,17 55 55 1 2 55 110 4,17 8,33 60 60 4 1 240 60 16,67 4,17 65 65 4 1 260 65 16,67 4,17 70 70 3 1 210 70 12,50 4,17 75 75 3 1 225 75 12,50 4,17 80 80 4 320 16,67 85 85 1 9 85 765 4,17 37,50 90 90 1 90 0,00 4,17 95 95 2 190 0,00 8,33 100 100 Jumlah 24 24 1415 1835 100 100 Rata-rata 58,96 76,46

Berdasarkan tabel Skor Penilaian Hasil Belajar Siswa pada siklus I dan II, terjadi peningkatan rata-rata nilai hasil belajar dari 58,96 pada Siklus I menjadi 76,46 pada Siklus II.

(20)

Dari hasil refleksi dan pembahasan yang telah dilakukan maka peneliti dan guru kolaborator sepakat untuk menghentikan penelitian sampai siklus II, hal ini dikarenakan sudah terjadi peningkatan sesuai yang diharapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran indeks indikator kinerja dan penilaian atas kepuasaan pengguna produk dan layanan informasi geospasial oleh Badan Informasi Geospasial tahun 2016

membayarkan zakat (seperti pemahaman ahli tafsir umumnya). Namun makna yaknizun juga berarti memenjarakan fungsi uang, yang mana hal ini sama saja dengan menimbun uang. Penimbunan

Kemudian ada 9 (sembilan) orang (60%) yang tidak melaksanakan sama sekali. Kegiatan selanjutnya yang seyogyanya dilakukan guru dalam penerapan pendekatan saintifik adalah

Individu dengan orientasi religiusitas intrinsik akan memberikan sebuah anggapan bahwa aktivitas kecurangan pajak merupakan tindakan yang tidak etis untuk dilakukan

Penghirupan konsentrasi uap/aerosol di atas batas terkena yang direkomendasikan, dapat menyebabkan sakit kepala, rasa mengantuk dan mual dan menjurus ke keadaan tidak sadar diri

Berdasarkan permasalahan yang ada pada kasus piriformis syndrome sinistra dalam kaitanya dengan gangguan nyeri tekan, gerak dan fungsi, maka penulis merumuskan masalah (1)

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh yang tercantum pada bagian analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa skala keefektifan pembelajaran pendidikan