• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 1: Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris (dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul 1: Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris (dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Modul 1:

Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris

(dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95)

A. Kendala Dalam Sistem Komputasi Numerik

Dalam komputasi numerik, yaitu perhitungan yang menggunakan bahasa-bahasa pemrograman (Pascal, FORTRAN, C, C++, dll.), selalu dijumpai beberapa kendala sistematis yang berhubungan dengan sistem kerja “prosesor” dan atau “koprosesor” dari komputer yang digunakan.

Kendala-kendala yang dijumpai umumnya berupa sesatan (error), pembulatan (round-off) dan stabilitas (stability). Di samping itu, problem-problem íntrinsik’ yang dimiliki oleh setiap compiler bahasa pemrograman juga turut mempengaruhi kendala-kendala tersebut.

B. Solusi Analitis dan Numeris

Secara matematis, semua problem seharusnya dapat diselesaikan, betapapun sulitnya. Pada dasarnya, solusi problem matematis tersebut dapat digolongkan dalam 2 bagian besar berikut:

ð

Solusi EKSAK (exact solution) : hasil penyelesaian suatu problem matematis yang identik dengan hasil penyelesaian yang diperoleh melalui metode analitis

ð

Solusi PENDEKATAN (approximative solution) : hasil penyelesaian suatu problem matematis dengan metode numerik yang umumnya merupakan pendekatan terhadap solusi eksak karena adanya ketidakpastian dan sesatan (uncertainty and errors) dalam proses penyelesaian problem

(2)

Namun, di dalam dunia teknik umumnya lebih dipilih teknik-teknik solusi yang praktis dan menghemat waktu. Dalam hal ini, solusi pendekatan seringkali digunakan karena dianggap relatif praktis dan dapat menghemat waktu.

C. Teknis dan Proses Penyelesaian Problem

Secara sistematis, pada dasarnya teknis dan proses penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan urutan atau sekuens kerja berikut: 1. Formulasi yang tepat dari suatu model matematis dan atau

pada model numerik yang sepadan

2. Penyusuanan suatu metode untuk penyelesaian problem numerik

3. Implementasi metode yang dipilih untuk proses komputasi solusi/jawaban.

Problem

(dunia) nyata Formulasi : MODEL MATEMATISdan MODEL NUMERIK

Penyusunan Metode

Implementasi Metode

Ketidakpastian

S o l u s i

Sekuens teknik dan proses penyelesaian problem matematis

Ø Problem nyata : fenomena atau proses-proses kehidupan alamiah yang dijumpai sehari-hari (gravitasi, banjir, populasi, gerakan angin, dll.)

Ø Matematika digunakan untuk pembentukan model karena mempunyai bahasa dan kerangka-kerja yang baku.

(3)

C. Model Matematis dan Solusi Numeris

Dalam problem-problem teknik, rekayasa ataupun perancangan, pada umumnya dapat diselesaikan atau dicari solusinya secara numerik, karena ‘model matematik’ yang dimiliki diubah terlebih dahulu menjadi ‘model numeris’:

ð

Pendekatan Numerik : dilakukan untuk memudahkan

pemahaman persepsi MODEL MATEMATIKA, dengan cara mengalihkannya menjadi MODEL NUMERIK.

ð

Model Numerik : model yang pada prinsipnya dapat

diselesaikan menggunakan sejumlah tertentu tahapan-tahapan pendekatan atau perhitungan :

D. Solusi Numeris dan Sesatan

Seperti telah dijelaskan di atas, setiap solusi-solusi numeris yang diaplikasikan pada komputer selalu berkendala, namun demikian pada umumnya masih dapat ditoleris berdasarkan analisis kesalahan (galat) yang dilakukan:

Œ

Sesatan Pemotongan (truncation error) : sesatan atau kesalahan yang terjadi karena adanya pemotongan atau penyederhanaan proses perhitungan yang berlangsung secara tak berhingga è IINNTTUUIITTIIFF ((mmaatthheemmaattiiccaallllyy uunnssoollvvaabbllee

p

prroobblleemm!!) )

Sesatan Pembulatan (round-off error) : sesatan atau kesalahan yang terjadi karena adanya pembulatan atau penyederhanaan penyimpanan bilangan yang dilakukan dalam “memori” komputer è Notasi ilmiah dalam PPEERRAANNGGKKAATTKKEERRAASS ! !

(4)

E. Konsep Konvergensi

Konvergensi seringkali digunakan dalam solusi-solusi numeris, sebagai parameter (alat estimasi) untuk memperkirakan bilamana problem yang dihadapi memiliki solusi atau jawab yang “mendekati solusi eksak”, “dapat diterima dengan prosentase galat tertentu”, atau bahkan “tidak memiliki solusi”. Bila suatu problem menemui atau cenderung pada suatu “domain jawab”, maka problem tersebut dapat dikatakan ‘konvergen’, sedangkan bila sebaliknya, maka problem tersebut disebut ‘divergen’.

Pengertian-pengertin lain yang berhubungan dengan konvergensi ini adalah:

ð

Order Konvergensi (order of convergence) : laju atau kecepatan perubahan sesatan pemotongan menjadi nol sebagai fungsi dari parameter-parameter metode yang dipilih.

1. Metode menuju konvergen setara 1/N

2. Metode menuju konvergen setara 1/k 3,5 3. Metode menuju konvergen setara h 2

4. Metode menuju konvergen secara eksponensial 5. Sesatan pemotongan berorder 1/N 5

6. Order sesatan sebesar h 4

7. Laju konvergensi setara (log N )/N

ð

Notasi Ilmiah (scientific notation) : representasi angka atau penulisan bilangan dalam memori komputer berdasarkan kaidah baku perangkat keras, yaitu :

Pernyataan “berorder 2

1/N ” berarti juga “berkelakuan

sebagai 2

1/N ”, yang umumnya ditulis sebagai :

) / (1 N 2

0

(5)

Simbol

0

-besar didefinisikan sebagai berikut :

Suatu fungsi f( x) dikatakan sebagai

0

(g(x)) pada saat x

menuju L bila :

< → ( ) ) ( lim x g x f L x

& Coba pikirkan !

1. 2

5/N , 10/N 2 +1/N 3 dan −6,2/N 2 +eN /N semuanya

adalah

0

(1/N 2) pada saat N menuju L = ∞

2. 4h , 3h +h 2 /log h dan −h +h 2 −h 3 semuanya adalah

adalah

0

(h) pada saat h menuju L = 0.

1 Coba buat programnya dan analisis order konvergensinya !

1. Estimasi atau solusi pendekatan untuk turunan dari persamaan : f(x) = sin x2 pada x = 5 , dengan metode :

A. h x f h x f( + ) − ( ) B. h h x f h x f 2 ) ( ) ( + − −

2. Analisislah propagasi harga-harga dari deret Taylor untuk e (bilangan natural) dan e−12 , yaitu :

∞ = = 0 ! N N x N x

(6)

Sesatan Mutlak

1/H

Kurva pengaluran sesatan log-log dari problem diferensiasi sederhana untuk persamaan f(x) =sin x2 pada x = 5 .

(7)

Sesatan

N = jumlah bilangan berhingga

Kurva pengaluran log-log sesatan dari deret Taylor untuk persamaan f(x) = ex.

(8)

F. Konsep Konvergensi

Berikut ini diberikan contoh-contoh program, dalam bahasa Turbo Pascal dan FORTRAN.

Program pertama merupakan program untuk mengestimasi galat sistematis yang dimiliki suatu komputer dan programnya (disebut epsilon mesin). Diagram aliran (organigram) dari proses penghitungan ‘epsilon mesin’ tersebut adalah sebagai berikut:

Mulai Epsm = 1,0 (Epsm + 1,0) > 1.0 ? Epsm = Epsm/2,0 Epsm Selesai

(9)

Listing program (source code) dari proses penghitungan di atas, dalam bahsa Turbo Pascal, adalah sebagai berikut:

Program dalam TURBO Pascal : Var

Epsm : Real; {atau Extended}

Begin

Epsm := 0.0;

While (Epsm + 1.0) > 1.0 do Epsm := Epsm/2.0;

Writeln(‘Epsilon Mesin = ‘,Epsm); Readln;

End.

Sedangkan, dalam bahsa FORTRAN (77, 90, atau 95), adalah sebagai berikut:

Program dalam FORTRAN:

IMPLICIT NONE REAL Epsm

C Dapat juga dipakai REAL*8 Epsm = 1.0D0

DO WHILE (Epsm + 1.0D0) .GT. 1.0) Epsm = Epsm/2.0D0

ENDDO

WRITE(*,*) ‘Epsilon Mesin = ‘,Epsm END

(10)

Program kedua merupakan program untuk mengestimasi secara numeris ungkapan exp(x). Diagram aliran (organigram) dari proses penghitungan tersebut adalah sebagai berikut:

Exp(xx) Selesai

xx,sumsum,DENDEN,NUMNUM N N,II,JJ Mulai xx, N sum = 1,0 I = 1…N NUM = 1,0 DEN = 1,0 J = 1…I NUM = NUM*xx DEN = DEN*J J ≤≤ I J > I

I ≤≤ N

sum = sum + NUM/DEN

I ≤≤ N

(11)

Program dalam TURBO Pascal : Var

x : Real;

sum,NUM,DEN : Double; {atau Extended} N,I,J : Integer; Begin Write(‘x = ‘); Readln(x); Write(‘N = ‘); Readln(N); sum := 0.0; For I := 1 to N do Begin NUM := 1.0; DEN := 1.0; For J := 1 to I do Begin

NUM := NUM*x; DEN := DEN*J End;

sum := sum + NUM/DEN End;

Writeln(‘Exp(x) = ‘,sum); Readln;

End.

Tugas:

Salin program di atas ke dalam bahasa FORTRAN !

G. Daftar Pustaka

Atkinson, Kendal E., “An Introduction to Numerical Analysis”, John Wiley & Sons, Toronto, 1978.

Atkinson, L.V., Harley, P.J., “An Introduction to Numerical Methods with Pascal”, Addison-Wesley Publishing Co., Tokyo, 1983.

Bismo, Setijo, “Kumpulan Bahan Kuliah Metode Numerik”, Jurusan TGP-FTUI, 1999.

Gambar

Diagram alir proses penghitungan epsilon mesin (epsm).
Diagram alir proses penghitungan eps(x).

Referensi

Dokumen terkait

2 tahun 1960 tentang Perjanjian bagi-hasil, perlu ditetapkan perimbangan yang khusus mengenai besarnya bagian hasil tanah yang menjadi hak penggarap dan pemilik

Aplikasi ini merupakan pengenalan dasar chord dan melodi gitar dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality yang sudah berjalan dengan baik, di mana pengguna

Atas limpahan nikmat serta kasih sayang dari Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis tepat waktu, dengan judul: “ANALISIS PERMINTAAN BERAS DI

JALAN

Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. POKJA BLPLP

sunrise yaitu paket yang menawarkan wisatawan untuk menikmati sunrise di Pantai Amal, dengan maksud agar wisatawan meninap di ressort and cottage yang telah

Kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang merasa keberatan atas ditetapkannya pemenang tersebut di atas, dapat mengajukan sanggahan secara online kepada Pokja

Yes, the number of diesel powered passenger vehicles presently on North American highways is presently very small; however with newer, cleaner and stronger engines on the way, you