• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

Oleh

DUWI LAIDA

Penerimaan dalam negri melalui sektor pajak merupakan penerimaan paling populer bagi negara, menyadari hal itu semenjak tahun 1980, pemerintah Indonesia telah menetapkan tekatnya bahwa pajak akan dijadikan tulang punggung dalam pembangunan. Maka dari itu evaluasi atas penerapan aplikasi e-Registrasion dalam rangka pembuatan NPWP adalah suatu kewajiban yang semestinya diperhatiakan bagi wajib pajak untuk mengoptimalkan penerimaan di sektor perpajakan.

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kartaharja pada tanggal 23 Novenber 1993, anak ke Empat dari Lima bersaudara dari pasangan Bapak Sofyan HD SP.d dan Ibu Aini Alam.

Pendidikan formal yang telah di tempuh oleh penulis:

SDN 1 Kartasari Tulang Bawang udik diselesaikan pada tahun 2005 SMPN 1 Tulang Bawang Udik diselesaikan pada tahun 2008

SMAN 1 Tulang Bawang Udik diselesaikan pada tahun 2011

(6)

MOTO

Hidup adalah hutang, jika tak berani berhutang berati tidah berani

untuk hidup

Lihatlah keatas untuk menggapai citamu dan lihatlah kebawah

untuk apa yang telah kamu miliki.

(7)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya tulisku ini kepada

Ayahanda, Ibunda, kakak, adik, kakak ipar dan seluruh keluarga

besar datuk Barmawi (Alm) dan jad

di Hi. Pesawik yang senantiasa

memberikan dukungan dan do’a untuk keberhasilanku,

kekasih terbaik

yang selalu menemaniku serta temam-temanku yang selalu

memberikan semangat dalam masa-masa sulit, dan tak lupa

(8)
(9)

1.4.3. Syarat-Syarat Memperoleh NPWP ... 13

1.4.4. Fungsi NPWP ... 14

1.4.5. Pengertian e-Registrasion ... 14

1.4.6. Pembagian Sistem e-Registrasion ... 15

1.4.7. Tujuan Utama e-Registrasion ... 16

1.4.8. Fungsi e-Registrasion ... 16

1.4.9. Kelebihan dan Kekurangan e-Registrasion ... 16

1.4.10.Sasaran e-Registrasion ... 18

1.4.11.Tatacara Pendaftaran NPWP dengan Sistem e-Registrasion ... 18

1.5. Dokumen yang dugunakan dalam pembuatan NPWP dengan Aplikasi e-Registrasion ... 19

BAB III METODE PENULISAN & GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Metode Penulisan ... 21

3.1.1. Sumber data ... 21

3.1.2. metode Pengumpulan data ... 21

3.2. Gambaran Umum KPP Pratama Tanjung Karang ... 22

3.2.1. Sejarah singkat KPP Pratama Tanjung karang ... 22

3.3. Visi dan Misi KPP Pratama Tanjung Karang ... 23

3.4. Azas dan Tujuan KPP Pratama Tanjung Karang ... 23

3.5. Struktur Organisasi KPP Pratama Tanjung Karang ... 23

3.5.1. Sub.Bagian Umum ... 23

3.5.2. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,II,III,IV ... 24

3.5.3. Seksi Pengolahan data dan Informasi ... 25

3.5.4. Seksi Ekstensifikasi ... 25

3.5.5. Seksi Pelayanan ... 26

3.5.6. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal ... 27

3.5.7 Seksi Penagihan ... 27

3.6. Tata Kerja Organisasi ... 30

3.7. Sarana dan prasarana ... 30

(10)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Wilayah Kerja KPP Pratama Tanjung Karang dan Jumlah Wajib

Pajak Terdaftar tahun 2013 ... 32 4.2 Survey Berdasarkan kuisoner ... 33 4.3 Evaluasi atas Penerapan Aplikasi e-Registrasion dalam Rangka

Pembuatan NPWP di KPP Pratama Tanjung Karang ... 37 4.4 Prosedur atau Tata Cara Pembuatan NPWP dengan Menggunakan

Aplikasi e-Registrasion ... 40 4.5 Penerapan Aplikasi e-Registrasion ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 42 5.2. Saran ... 43

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerimaan dalam negeri melalui sektor pajak merupakan penerimaan paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan dari sektor nonpajak ke sektor penerimaan pajak. Artinya pajak menempati posisi teratas sebagai sumber penerimaan yang pertama dan utama dalam meningkatkan kas negara. Oleh karena itu, pemerintah terus berusaha dengan berbagai cara untuk memaksimalkan penerimaan pajak.

(13)

2

Dalam hal memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Wajib Pajak bisa mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak. Wajib Pajak atau orang yang diberi kuasa khusus yang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan atau pengusaha yang melaporkan kegiatan usaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib mengisi, menandatangani, dan menyampaikan formulir pendaftaran ke KPP.

Berdasarkan formulir pendaftaran tersebut, KPP menerbitkan Kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Kartu NPWP dan SKT Paling lama pada hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran berserta persyaratannya diterima secara lengkap. Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak paling lama 3 hari kerja berikutnya setelah pelaporan beserta persyaratannya diterima secara lengkap. Dalam hal Wajib Pajak melakukan pendaftaran sekaligus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka Kartu NPWP, SKT, dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diterbitkan secara bersamaan paling lambat 3 hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran dan pelaporan beserta persyaratannya diterima secara lengkap, ini merupakan proses mendapatkan NPWP secara manual.

(14)

3

pengukuhan dan pencabutan pengukuhan PKP melalui sistem yang terhubung langsung secara online dengan DJP. e-Registration mulai efektif digunakan sejak tahun 2005, yaitu sejak diterbitkan keputusan Dirjen No: KEP-173/PJ/2004 tanggal 7 Desember 2004 Tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan NPWP. Namun terjadi perubahan peraturan dari KEP-173/PJ/2004 menjadi PER-24/PJ/2009 yang membawa perubahan cukup signifikan mengenai Tata Cara Pendaftaran dengan sistem e-Registration, salah satunya yang paling mendasar adalah petugas pajak di KPP tidak perlu lagi menunggu berkas pendaftaran dari Wajib Pajak untuk melakukan proses validasi NPWP.

Dengan adanya e-Registration, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk mendaftar, update, hapus dan informasi apapun, kapanpun serta di mana saja. Namun pada kenyataannya sistem e-Registration sering mengalami error atau tidak bisa diakses, sehingga berdampak pada kualitas pelayanan dalam pembuatan NPWP. Sehingga penulis tertarik untuk membuat

Laporan Akhir yang berjudul “EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI

e-REGISTRATION DALAM PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013”.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Rumusan Masalah

(15)

4

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan akhir ini yang menjadi batasan masalah adalah penerpan aplikasi e-Resistrasion secara kolektif di KPP Pratama Tanjung karang tahun 2012-2013.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1) Untuk mengetahui tata cara dan prosedur pelaksanaan pembuatan NPWP dengan menggunakan Aplikasi e-Registration di KPP Pratama Tanjung Karang.

2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi petugas dalam pembuatan NPWP dengan menggunakan Aplikasi e-Registration di KPP Pratama Tanjung Karang.

3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya pembuatan NPWP dengan menggunakan Aplikasi e-Registration di KPP Pratama Tanjung Karang.

1.5 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini tentunya sangat bermanfaat bagi semua pihak, manfaat yang dapat kita ambil dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah:

1) Bagi Mahasiswa

(16)

5

b. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari ke dalam permasalahan yang timbul selama melaksanakan PKL.

c. Meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan dan memantapkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya di bidang perpajakan.

d. Menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab serta kedisiplinan.

e. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan mendapatkan pengalaman kerja.

f. Memperbanyak jaringan atau komunikasi sehingga membantu memudahkan beradaptasi.

2) Bagi Universitas Lampung

a. Mempererat hubungan Universitas Lampung dengan Kantor Pelayanananan Pajak Pratama Tanjung Karang.

b. Memberikan gambaran secara nyata mengenai pembuatan NPWP. c. Mengimplemetasikan aplikasi yang nyata pada kurikulum pendidikan. d. Mempromosikan sumber daya manusia Universiatas Lampung.

e. Sebagai tawaran umpan balik untuk evaluasi dan penyempurnaan kurikulum.

f. Membantu pihak terkait dalam melaksanakan pekerjaan.

3) Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang

(17)

6

b. Mendapatkan gagasan dan ide-ide yang baru khususnya dari Universitas Lampung.

c. Mempromosikan image Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang.

d. Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak dalam mensosialisasikan perpajakan kepada masyarakat wajib pajak melalui mahasiswa PKL. e. Membantu dan mempermudah pihak Kantor Pelayanan Pajak dalam

melakukan tugas-tugas perpajakan terkait.

1.6 SistematikaPembahasan

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan dan Sistematika Pembahasan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menguraikan tentang landasan teori atau konsep yang digunakan untuk pembahasan serta deskripsi mengenai data dan fakta yang dijumpai selama praktek kerja lapangan yang berhubungan erat dengan judul dan pokok bahasan laporan serta hal yang terkait dalam penulisan laporan.

BAB III: METODE PENULISAN

(18)

7

BAB IV:PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi pembahasan mengenai proses pembuatan NPWP dengan menggunakan aplikasi e-Registrasion.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pajak

Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan: “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”. Sedangkan ada beberapa definisi pajak atau pengertian

pajak yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh Indonesia sebagai berikut:

1. Menurut Soemitro (2011:1) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

(20)

9

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur: 1. Iuran dari rakyat kepada negara yang berhak memungut pajak hanyalah

negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).

2. Berdasarkan undang-undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

3. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2.2 Fungsi Pajak

a. Fungsi Anggaran (budgetair) :

Pajak mempunyai fungsi anggaran mengingat sebagai sumber pendapatan negara, pajak memiliki fungsi untuk membiayai pengeluaran negara seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan dan sebagainya.

b. Fungsi Mengatur (reguleren). :

(21)

10

2.3 Sistem Pemungutan Pajak

1. Official Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinya:

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus. b. Wajib Pajak bersifat Pasif

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.

2. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

Ciri-cirinya:

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak sendiri.

b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.

c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3. With Holding System

(22)

11

Ciri-cirinya:

Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.

2.4 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

2.4.1 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER 41/PJ/2009 Jo PER-44/PJ/2008 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/ atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan/ atau Pengusaha Kena Pajak.

3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2009 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/ atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan Perubahan Data Wajib Pajak dan/ atau Pengusaha Kena Pajak dengan Sistem e-Registration.

4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-65/PJ/2008 Tanggal: 18 November 2008 Tentang Penyampaian Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2008 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/ atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan/ atau Pengusaha Kena Pajak.

(23)

12

SPT Tahunan PPh, Penghapusan Sanksi Administrasi, Penghentian Pemeriksaan, dan Pengadministrasian Laporan Terkait Dengan Pelaksanaan Pasal 37A Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 6. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-161/PJ./2001 Sebagaimana

Telah Diubah Dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-160/PJ/2007 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

7. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-59/PJ/2007 Tentang Penyampaian Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-160/PJ/2007 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2.4.2 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak sebenarnya sudah dikenal sebelum adanya reformasi perpajakan (tax reform). Dahulu nomor pokok tersebut hanya diberikan kepada orang yang dikenakan pajak dan orang yang menerima SKP saja. Tetapi sekarang, berdasarkan Pasal 2 Undang-undang No.16 35 Tahun 2000 tentang Ketentuan

Umum dan Tata cara Perpajakan disebutkan bahwa : “Setiap Wajib Pajak

mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak”.

(24)

13

bagi seseorang yang memperoleh penghasilan netto tidak melebihi penghasilan tidak kena pajak begitu pula dengan wanita kawin dengan tidak pisah harta tidak diwajibkan mempunyai NPWP.

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak. Oleh karena itu, setiap Wajib Pajak dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan diharuskan mencantumkan NPWP. Nomor Pokok Wajib Pajak berfungsi untuk menjaga ketertiban dalam administrasi perpajakan antara lain dalam pemenuhan kewajiban perpajakan serta untuk pengawasan administrasi perpajakan.

Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 39 Undang-undang No.16 Tahun 2000, yaitu :

“Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau

menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak sehingga menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana 36 penjara paling lama 6 (enam ) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak

atau kurang bayar”.

2.4.3 Syarat-Syarat Memperoleh NPWP

1. Wajib Pajak OP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas: a) Fotokopy KTP atau Identitas Lainnya

(25)

14

2. Wajib Pajak OP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas: a) Fotokopy KTP atau Identitas Lainnya

b) Surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang

c) Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang 3. Untuk Wajib Pajak badan:

a) Fotokopi KTP atau Identitas Lainnya ditambah surat keterangan tempat tinggal dari salah seorang pengurus

b) Fotokopi Akte Pendirian

c) Surat keterangan tempat kegiatan usaha 4. Untuk Wajib Pajak Bendaharawan:

a) Fotokopi KTP atau Identitas Lainnya

b) Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan

2.4.4 Fungsi NPWP

1. Sarana dalam administrasi perpajakan.

2. Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

3. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

4. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.

2.4.5 Pengertian e-Registrasion

(26)

15

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui sistem yang terhubung langsung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Sistem e-Registration merupakan salah satu produk layanan di Direktorat Jenderal Pajak yang digunakan untuk melakukan pendaftaran Wajib Pajak baru yang ingin memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sistem e-Registration mulai efektif digunakan sejak tahun 2005, yaitu sejak di terbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-173/PJ/2004 tanggal 7 Desember 2004 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengusaha Kena dengan Sistem e-Registration yang telah diperbaharui dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-24/PJ/2009 tanggal 16 Maret 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak dengan Sistem e-Registration.

Perubahan peraturan dari KEP-173/PJ/2004 menjadi PER-24/PJ/2009 membawa perubahan yang cukup signifikan mengenai tata cara pendaftaran dengan Sistem e-Registration.

2.4.6 Pembagian Sistem e-Registrasion. Sistem e-Registrasion dibagi menjadi dua:

a. sistem yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana pendaftaran Wajib Pajak secara online.

(27)

16

2.4.7 Tujuan Utama e-Registration

Tujuan utama dari pengembangan sistem e-Registration adalah :

1. Memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk mendaftar, update, hapus, dan informasi apapun, kapanpun serta dimana saja.

2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga mengefisienkan operasional dan administrasi Direktorat Jenderal Pajak.

3. Memberikan fasilitas terkini bagi Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri secara online dengan memanfaatkan teknologi internet.

4. Memudahkan Petugas Pajak dalam melayani dan memproses pendaftaran Wajib Pajak.

2.4.8 Fungsi e-Registrasion

Kegiatan atau fungsi pendaftaran (registrasi) Wajib Pajak dalam sistem e-Registration mencakup berbagai kegiatan berikut :

a. Pendaftaran Wajib Pajak baru

b. Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak

c. Perubahan data Wajib Pajak yang telah terdaftar di Kantor Pajak d. Penghapusan Wajib Pajak

e. Pencabutan sebagai Pengusaha Kena Pajak

2.4.9 Kelebihan dan Kekurangan e-Registrasion a. Kelebihan e-Registrasion

(28)

17

online atau lewat internet, sehingga seseorang calon Wajib Pajak tidak

harus datang sendiri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Wajib Pajak.

2. Bagi KPP Pratama Tanjung Karang sendiri akan mengurangi data eror dalam NPWP, karena pengisian formulir NPWP dilakukan sendiri oleh calon Wajib Pajak.

3. Dengan adanya e-Registrasion, data yang di input oleh calon Wajib Pajak sudah langsung online ke Bank, sehingga dapat mengefisiensikan waktu pengolah data dan pentransferan data dari KPP ke Bank, dan berarti sejak saat itu pula seorang Wajib Pajak dapat dengan segera memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak kepada pemerintah melalui tempat-tempat pembayaran pajak yang telah ditunjuk secara sah oleh berkedudukan di jakarta mengalami keterlambatan.

b. Berdasarkan pengalaman di KPP Pratama Tanjung Karang, ternyata banyak Wajib Pajak yang hanya mendaftarkan diri melalui e-Registrasion, yang kemudian tidak di ikuti dengan penyetoran berkas-

(29)

18

mengalami kesulitan untuk memproses berkas- berkas dari Wajib Pajak terdaftar.

2.4.10 Sasaran e-Registrasion

Sistem e-Registration ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pendaftaran secara keseluruhan, baik dari sisi Wajib Pajak maupun dari sisi petugas pajak. Sehingga sasaran yang ditetapkan akan tercapai seperti :

a. Penyimpanan data Wajib Pajak menjadi terpusat.

b. Memberikan kemudahan pendaftaran dan perubahan data bagi Wajib Pajak. c. Memberikan keamanan data Wajib Pajak.

d. Menghasilkan data unik bagi Wajib Pajak.

2.4.11 Tata Cara Pendaftaran NPWP dengan Sistem e-Registrasion. 1. Membuka situs DJP dengan alamat http://www.pajak.go.id.

2. Memilih menu sistem e-Registration.

3. Membuat Account baru pada sistem e-Registration.

4. Login ke sistem e-Registration dengan mengisi username dan password yang telah dibuat.

5. Memilih jenis Wajib Pajak yang sesuai (Orang Pribadi, Badan atau Bendaharawan).

6. Mengisi formulir permohonan dengan lengkap dan benar dan kemudian klik

tombol “daftar” jika telah selesai diisi dengan benar dan lengkap.

7. Mencetak Formulir dan Surat Keterangan Terdaftar Sementara (SKTS). 8. Wajib Pajak dapat mengirim Formulir dan SKTS serta dokumen persyaratan

(30)

19

9. Menerima SKT, NPWP dari KPP dimana Wajib Pajak Terdaftar setelah dilakukan validasis.

2.5.Dokumen yang Digunakan dalam Pembuatan NPWP dengan Aplikasi e-Registrasion

1. Formulir Permohonan Registrasi Wajib Pajak secara elektronis adalah formulir yang berisi data wajib pajak yang terdiri dari nama lengkap Wajib Pajak, nama Wajib Pajak sesuai KTP, tempat tanggal lahir, alamat, korespondensi, jenis usaha, kebangsaan dan merk dagang usaha. Formulir pendaftaran dilengkapi dengan dokumen lainnya seperti fotokopi surat keterangan domisili dari pejabat pemerintah setempat dan fotokopi KTP pengurus.

2. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sementara adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang berisi tentang keterangan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak tertentu yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan identitas lainnya serta kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

3. Surat Keterangan Terdaftar adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang menyatakan bahwa Wajib Pajak telah benar-benar terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak tertentu yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan identitas lainnya serta kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

(31)

20

(32)

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data laporannya.

3.1.1 Sumber Data

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis memperoleh data dari berbagai sumber antara lain:

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang

2. Website resmi Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id

3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat sebagai dasar penyusunan laporan, penulis melakukan pengumpulan data-data dengan metode sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

Terdiri dari tiga metode yaitu :

(33)

22

b. Metode Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan badan laporan dan kegiatan KPP Pratama Tanjung Karang.

c. Metode Kuisoner, Yaitu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

3.2 Gambaran Umum KPP Pratama Tanjung Karang.

1.2.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Tanjung karang.

(34)

23

1.3.Visi-Misi KPP Pratama Tanjung Karang

1. Visi KPP Pratama Tanjung Karang

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan moderen yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan Integrasi dan Profesionalisme yang tinggi.

2. Misi KPP Pratama Tanjung Karang

Menghimpun penerimaan Pajak Negara berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara melalui sistem adminstrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

1.4.Azas dan Tujuan Kantor Pelayanan Pajak Tanjung Karang

Azas dan Tujuan Kantor Pelayanan Pajak terdapat pada Pasal 5 Ayat (1) dan Pasal 23 Ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1999. Undang –Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan Tata cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262). Sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566).

1.5.Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang

1.5.1. Sub. Bagian Umum. Dengan uraian tugas sbb :

(35)

24

2. Tata cara pengajuan usul permohonan berhenti kerja sebagai PNS atas permintaan sendiri.

3. Tata cara pengurusan gaji, pengajuan uang makan PNS dan uang duka wafat/tewas.

4. Tata cara permintaan dan pembayaran lembur pegawai.

5. Tata cara pembuatan dan pengumuman rencana pengadaan barang / jasa. 6. Tata cara pelaksanaan pembayaran tagihan dengan mekanisme

pembayaran melalui uang persediaan di KPP. 7. Tata cara pembuatan Laporan tahunan.

1.5.2. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV Dengan uraian tugas sbb :

1. Tata cara penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB). 2. Tata cara penyelesaian permohonan keberatan PPh, PPN dan PPnBM di

KPP.

3. Tata cara penyelesaian permohonan pembetulan PPh, PPN dan PPnBM di KPP.

4. Tata cara penyelesaian permohonan pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi PPh, PPN dan PPnBM di KPP.

5. Tata cara penyelesaian permohonan pengurangan dan pembatalana ketetapan pajak yang tidak benar PPh, PPN dan PPnBM di KPP.

6. Tata cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) di seksi pengawasan dan konsultasi.

(36)

25

1.5.3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Dengan uraian tugas sbb :

1. Tata cara penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.

2. Tata cara pembuatan dan penyampaian Surat perhitungan (SPh) kirim ke Kantor Pelayanan Pajak lain.

3. Tata cara perubahan data tagihan pada tempat pembayaran tertentu akibat surat keputusan pengurangan denda administrasi PBB yang ditandatangani oleh kepala Kanwil DJP.

4. Tata cara pembenahan data Master file wajib pajak dan atau pengusaha kena pajak.

5. Tata cara Inventaris dokumen tata kelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan catatan penerapan tata kelola TIK di KPP.

6. Tata cara pemberian akses pihak ketiga di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

7. Tata cara standarisasi penulisan nama dan alamat wajib pajak pada tabel khusus hasil standarisasi penulisan nama dan alamat Wajib Pajak di Kantor Pelayanan.

1.5.4. Seksi Ekstensifikasi Dengan uraian tugas sbb :

1. Tata cara pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian lapangan. 2. Tata cara penerbitan surat himbauan untuk ber-NPWP dan/atau PKP. 3. Tata cara penerbitan daftar normatif untuk usulan SP3 Pemeriksaan

(37)

26

4. Tata cara penelitian Surat Setoran Pajak atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan bagi KPP Pratama.

5. Tata cara penyampaian usulan pemutakhiran kode wilayah provinsi dan/atau kabupaten atau kota di KPP Pratama.

6. Tata cara pelaksanaan penggalian potensi Wajib Pajak orang pribadi baru.

7. Tata cara penerbitan usulan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP.

1.5.5. Seksi Pelayanan Dengan uraian tugas sbb :

1. Tata cara pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak.

2. Tata cara penerbitan surat teguran penyampaian SPT Tahunan PPh dan SPT Masa.

3. Tata cara pelaksanaan pembinaan, edukasi dan pelayanan terhadap Wajib Pajak orang pribadi baru oleh seksi pelayanan di KPP selain KPP Pratama.

4. Tata cara penyampaian Laporan bulanan pengawasan penyampaian surat himbauan kepada Wajib Pajak orang pribadi baru selain hasil kegiatan ekstensifikasi oleh kantor pelayanan pajak ke kanwil DJP.

5. Tata cara penerbitan surat ketetapan pajak dalam hal Wajib Pajak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13A UU KUP di KPP.

(38)

27

1.5.6. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal Dengan uraian tugas sbb :

1. Tata cara penyelesaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak penghasilan lebih bayar.

2. Tata cara penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai untuk selain Wajib Pajak patuh.

3. Tata cara penyelesaian usulan pemeriksaan dan usulan bukti permulaan. 4. Tata cara pemeriksaan kantor dan pemeriksaan lapangan.

5. Tata cara penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan Nota Perhitungan (nothit).

6. Tata cara pengiriman konsep Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk di review.

7. Tata cara pembuatan daftar usul penetapan angka kredit (dupak) pada Kantor Pelayanan Pajak.

1.5.7. Seksi Penagihan Dengan uraian tugas sbb :

1. Tata cara penatausahaan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) beserta bukti pembayarannya.

2. Tata Cara Penyitaan Terhadap Kekayaan Penanggung Pajak yang disimpan di Bank berupa deposito berjangka,tabungan, saldo rekening Koran, giro, dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dalam rangka pelaksanaan penagihan pajak.

(39)

28

4. Tata cara menjawab konfirmasi data tunggakan Wajib Pajak.

5. Tata cara penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) bunga penagihan, penerbitan dan penyampaian Surat teguran Penagihan, Penerbitan dan Pemberitahuan Surat paksa, penerbitan Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP) dan Surat Keputusan Pencabutan Sita.

6. Tata cara penyitaan terhadap kekayaan penanggung pajak berupa barang tidak bergerak dalam rangka pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa.

(40)

29

Berikut gambaran tetang Sturktur Organisasi KPP Pratama Tanjung Karang.

STRUKTUR ORGANISASI KPP PRATAMA TANJUNG KARANG

(41)

30

3.6Tata Kerja Organisasi

3.6.1 Disiplin Kerja Jam Kerja:

Senin-Jum’at : 07.30 WIB -17.00 WIB

Istirahat : 12.00 WIB – 13.00 WIB

Pakaian:

Senin, Rabu dan Kamis : Memakai Seragam Warna Biru. Selasa dan Jum’at : Memakai Baju Batik.

3.7 Sarana dan Prasarana

Secara umum sarana dan prasarana pada KPP Pratama Tanjung Karang memiliki beberapa fasilitas yang dapat menunjukan pegawai untuk dapat melaksanakan tugas sehari-hari antara lain: komputer, jaringan komputer yang selalu online, mesin print, mesin fotokopi, mesin fax, alat tulis kantot, AC, telepon, dan beberapa buah meja dan kursi.

3.8 Data Kepegawaian

(42)

31

Penagihan, Kepala Seksi Waskon I,II,III.IV, Kelompok Jabatan Fungsional Account Representative

No Nama Pegawai Jabatan

1 Prio Saptomo Kepala Kantor

2 Fahrurozi Kepala Sub Bagian Umum

3 Boss Achmad Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

4 Moch Solikhun Kepala Seksi PDI

5 Edy Syahputra Kepala Seksi Pelayanan

6 Sukmawati Kepala Seksi Pemeriksaan

7 Anadar Rohnal Sinaga Kepala Seksi Penagihan 8 Firman Raharja kepala Seksi Waskon I 9 Mohammad Saprudin Kepala Seksi Waskon II

10 Muryanto Kepala Seksi Waskon III

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan kerja praktek pada KPP Pratama Tanjung Karang di bagian Ekstensifikasi, yang dilaksanakan dari tanggal 4 Februari – 3 April 2014, maka dari uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Electronic Registration adalah suatu sistem yang digunakan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam memperoleh NPWP, dimana Wajib Pajak tidak perlu datang langsung ke KPP Wajib Pajak terdaftar dan dengan sistem ini dapat meningkatkan jumlah Wajib Pajak orang pribadi dibandingkan dengan sistem pendaftran Wajib Pajak secara manual yang sebelumnya diterapkan.

(44)

43

5.2 Saran

Selama berlangsungnya kerja praktek yang bertempat di KPP Pratama Tanjung Karang ada beberapa hal yang perlu penulis kemukakan sebagai bahan masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi kemajuan KPP Pratama Tanjung Karang khususnya dalam hal Penerapan e-Registration yaitu:

1. Dalam pencetakan NPWP sebaiknya pihak KPP tidak memerlukan waktu yang cukup lama sehingga proses pemasukan data langsung diterima oleh server DJP sehingga NPWP dapat langsung dicetak dan Wajib Pajak tidak perlu menunggu untuk memperoleh NPWP. Petugas KPP harus lebih meningkatkan sosialisasi mengenai prosedur pendaftaran NPWP secara e-Registrasion agar Wajib Pajak dapat memenuhi berkas-berkas ke KPP yang menjadi syarat dalam pembuatan NPWP.

2. KPP Pratama Tanjung Karang harus lebih bekerjasama terhadap pihak ke 3 ( Pihak POS) agar tidak terlalu lama dalam mengirimkan NPWP yang sudah jadi kepada Wajib Pajak.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Soemitro, Rocmat. 2011. Asas dan Dasar Perpajakan. Rafika Aditama, Bandung Smeets, M Jay. 2008.Hukum Pajak. Salemba Empat, Jakarta

Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomer: PER 41/PJ/2009 Jo PER-44/PJ/2008 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib pajak

Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor PER-24/PJ/2009 Tentang Tata Cara Nomor Pokok Wajib Pajak dengan Sisten e-Registrsion

http://ereg.pajak.go.id:8080/loging.do

Referensi

Dokumen terkait

How can faculty help students recognize the exis- tence of general models in physiology and help them apply general models to physiological mechanisms? The task is challenging.

Setelah melakukan analisis terhadap data yang telah didapat, terdapat sebuah pemikiran yang menuju pada cara bagaimana menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh

waterfall .Pengujian kualitas sistem menggunakan empat karakteristik kualitas perangkat lunak ISO 9126 yaitu, functionality, reliability, usability dan efficiency

jk : jenis kelamin pekerja almt : alamat pekerja pend : pendidikan pekerja bb : Berat badan Pekerja Katbb : Kategori Berat Badan pekerja tb : Tinggi badan pekerja Kattb

Pada pelaksanaan tindakan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 mei 2017. Jumlah siswa yang hadir 36 orang dan tidak ada siswa yang absen. Pertemuan

Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis... satu di antara penggunaan representasi mate- matis dalam matematika terdapat pada ma- teri SPLDV. Pada materi

Hubungan antara pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi Metode Operasi wanita diperoleh, dari 8 responden yang memiliki pendidikan rendah, sebanyak 4 orang (50,0%)

3) Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut atau apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus