• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KYMCO atau Kwang Yang Motor Co, Ltd adalah perusahaan Taiwan yang memproduksi skuter, sepeda motor, dan ATV untuk didistribusikan ke seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi di Jakarta, Shanghai, Changsha dan Chengdu. Setelah berpisah dari Honda, Kymco berdiri pada tahun 1963. KYMCO awalnya membuat suku cadang untuk Honda. Markas dan pabrik KYMCO berlokasi di Kaohsiung, Taiwan, dengan sekitar 3000 karyawan, dan memproduksi lebih dari 570.000 kendaraan per tahun. (iorg.merdeka.com/ diakses tanggal 26 maret 2015)

Sebagai perusahaan besar, KYMCO memiliki visi untuk membawa KYMCO ke dalam komunitas internasional “It is our goal to bring KYMCO into

the international community” (http://Kymco.co.id diakses 26 Maret

2015). Perusahaan ini bercita-cita untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan kontribusi terhadap kepuasan dan kontribusi kepada masyarakat melalui inovasi konstan dalam memaku tantangan. Perusahaan ini didedikasikan untuk menetapkan model teladan dalam membangun merek di dunia.

Kemunculan Kymco dipasar Indonesia sejak tahun 2000, dengan produk skuter matik yang menarik banyak pangsa pasar dikala itu membuat produk Kymco dapat memenangkan pasar. Selain masalah internal yang terjadi sejak kemuncuan produk skuter buatan jepang dan brand yang sudah dikenal sebelumnya di Indonesia walau bukan dengan produk skuter membuat Kymco sulit bersaing. Akan tetapi hal ini bukan berarti tidak adanya masyarakat yang memiliki kecintaan dan loyal akan produk Kymco. Dilatar belakangi oleh kecintaan dan ketertarikan akan produk Kymco, konsumen Kymco membangun komunitas Kymco yang tersebar di Indonesia dan juga dibeberapa daerah di Indonesia. Salah satu komunitas yang masih setia akan produk ini adalah kymco Group Bandung. Kymco Group Bandung yang kedepannya akan disebutkan

(2)

2 sebagai KGB merupakan hasil dari komunitas Kymco jawa barat yang pertama kali dibentuk komunitas oleh perusahaan Kymco di Indonesia.

Komunitas menjadi salah satu hal yang menarik untuk diteliti dibidang bisnis, terutama adanya pergeseran dari individu ke sosial dalam pemasaran baru. Peluang yang dapat diteliti dari komunitas dapat dijadikan peluang yang diterapkan. Komunitas Kymco menjadi salah satu komunitas yang unik dimana produknya yang langkah di Indonesia serta sudah rendahnya kesadaran masyrakat Inodenesia akan brand Kymco membuat peneliti merasa perlu meniliti mengenai bagaimana peranan komunitas dapat membuat pecinta kymco dapat terus setia atau Loyal.

1.1.1 Profil Kymco Group Bandung (KGB) Gambar 1.1 Logo Kymco

Sumber : www.Kymco.co.id

Pada tahun 2000, komunitas pencinta Kymco Jawa Barat dibentuk untuk mereka pemilik serta pecinta Kymco, dimana pada tahun itu pula produk

(3)

3 Kymco mulai muncul di Indonesia. Bukan hanya di Jawa Barat saja akan tetapi diberbagai kota komunitas ini mulai dibentuk. Komunitas Kymco ini terbentuk tidak lepas dari bantuan perusahan Kymco sendiri, dimana perusahaan Kymco ikut membantu pembentukan komunitas serta juga mensponsori kegiatan dari komunitas. Komunitas Kymco Jawa Barat ini juga melakukan kegiatan touring hingga Bali yang bertujuan tes kualitas motor yang disponsori oleh perusahaan Kymco.

Sejak akhir tahun 2008 Kymco tidak lagi ada di Indonesia, komunitas ini mulai redup dan banyak anggota mereka yang tidak lagi aktif dikarenakan sulitnya mencari suku cadang motor dan tidak adanya lagi yang mensponsori kegiatan komunitas. Akan tetapi walau kepergian Kymco dan banyaknya kendala atas pencarian suku cadang dan masalah lainnya, anggota komunitas Kymco Jawa barat masih mencintai produk Kymco. Anggota Kymco Jawa Barat yang masih bertahan memilih untuk mempertahankan komunitas ini karna loyalitas yang mereka miliki atas Kymco.

Tahun 2005, Dengan masih tersisanya anggota yang memiliki kesadaran tinggi tersebut membentuk kembali komunitas ini secara mandiri dan menamakan komunitas tersebut sebagai Kymco Group Bandung (KGB). Kesadaran dan kecintaan akan merek Kymco sehingga mereka merasa perlu tetap mempertahankan komunitas tersebut

Hingga kini komunitas Kymco Group Bandung masih berjalan dan masih terus melakukan pertemuan dan berbagi pengalaman antar anggota. Bukan hanya itu komunitas Kymco di Indonesia makin mempererat hubungan melalui media sosial serta memiliki web forum tersendiri. Komunitas Kymco ini pula masih rajin melakukan touring untuk menguji batas kemampuan motor mereka serta membangun hubungan yang baik antar anggota.

(4)

4 1.1.2 Struktur Organisasi KGB

Gambar 1.2

Struktur Organisasi KGB

Sumber : internal Kymco Group Bandung

Dalam komunitas Kymco Group Bandung adanya kepengurusan dimana kepengurusan ini diperlukan untuk membantu menjalankan kegiatan komunitas dan menyusun kegiatan atau program yang akan dilakukan oleh KGB. Dan dalam komunitas ini ada pula anggota lainnya yang siap melaksanakan dan membantu menjalankan kegiatan komunitas. KGB beranggotakan 75 orang termasuk dalam pengurus.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Persaingan antara produsen otomotif semakin ketat, akan hal itu maka banyak perusahaan yang melakukan inovasi untuk dapat mempertahankan dan menarik konsumen lainnya. Di Indonesia trend pasar otomotif skutik kini semakin tinggi dan persaingan perusahaaan skutik juga sangatlah seru. Tahun 2000 awal

Ketua (Drs. M Witarsa) Sekretaris (Johan Sumarno S.Pd) Wakil Ketua (Drs. Atus Yuliansyah) Sie. Manajemen Operasi Sie. Koordinasi antar anggota Sie. Personalia dan SDM Sie. Monitoring dan Evaluasi Organisasi Sie. Kajiandan Pengembangan Sie. Inovasi Organisasi Sie.Informa si Bendahara Dr.Dio Prasetio

(5)

5 kemunculan pasar di Indonesia, perusahaan skuter Kymco ikut dalam merebut pangsa pasar skutik di Indonesia.

Akan tetapi eksitensi Kymco dipasar Indonesia tidak dapat bertahan lama dimana, banyaknya kompetitor yang datang dari perusahaan yang sudah memiliki merek lebih dikenal sebelumnya di Indonesia, seperti Honda, Suzuki dan lainnya.

Gambar 1.3

Pangsa Motor Skuter di Indonesia

Sumber : AISI, diolah, 2011 per Januari-September

Dari data diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Kymco yang menjadi pemasok kedua terbesar ditahun 2005 yaitu memegang 5,25% dari pangsa pasar. Akan tetapi terus menurun hingga tahun 2008 sudah tidak lagi memasarkan produknya di Indonesia. Yamaha yang memiliki pangsa pasar terbesar mulai dikalahkan oleh produk skuter yang dikeluarkan oleh perusahaan Honda. Akan tetapi hal ini bukan berarti tidak adanya masyarakat yang memiliki kecintaan akan produk Kymco. Dilatar belakangi oleh kecintaan dan ketertarikan akan produk Kymco, seharusnya dapat dipandang sebagai peluang baik oleh perusahaan Kymco sendiri.

(6)

6 Dalam persaingan ini banyak hal yang dilakukan perusahaan otomotif untuk dapat menarik pangsa pasar. Salah satu yang dilakukan oleh perusahaan otomotif skuter adalah membentuk Komunitas untuk menjadi salah satu media pemasaran. Dimana pemasaran adalah kegiatan sosial dan sebuah pengaturan yang dikerjakan oleh individu atau sekelompok agar mendapatkan apa yang diinginkan dengan membuat sebuah produk lalu menukarnya dengan nominal tertentu kepada pihak lain. Salah satunya kota yang menjadi perhatian perusahaan otomotif sekuter ini adalah kota Bandung. Oleh sebab itu, perusahaan banyak pula membangun komunitas untuk meningkatkan pasar dan ada pula komunitas yang berdiri mandiri.

Berikut data jumlah komunitas di kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan 1.2:

Tabel 1.1

Komunitas Yang Terdaftar Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Bandung

No Jenis Organisasi Jumlah

1 Group Kesenian 565

2 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) 83

3 Organisasi Kepelajaran 464

4 Organisasi Mahasiswa 110

5 Organisasi kepemudaan lainnya / Komunitas 177

Total 1399

Sumber: Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, 2015

Organisasi kepemudaan lainnya / Komunitas (177) dijabarkan menjadi Tabel 1.2

Komunitas Kepemudaan yang Terdaftar pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2014

No. Jenis Komunitas Jumlah

1. Komunitas Film dan Foto 18

2. Komunitas Kesenian dan Budaya 22

3. Komunitas Kreatif 5

(7)

7 5. Komunitas Peduli Lingkungan 6

6. Komunitas Pendidikan 5

7. Komunitas Pecinta Hewan 6

8. Komunitas Sepeda 3

9. Komunitas Sosial 19

10. Komunitas Teknologi 6

11. Komunitas Lainnya 18

Total 177

Sumber: Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Bandung, 2015

Berdasarkan data di atas maka terlihat yang menjadi salah satu komunitas terbesar adalah komunitas motor. Komunitas motor ini juga terdiri club motor berdasarkan merek, salah satu komunitas merek motor tersut adalah Kymco Group Bandung yang berjalan dari tahun 2000 hingga kini.

Salah satu komunitas Kymco yang dapat bertahan adalah komunitas Kymco Group Bandung dimana komunitas ini merupakan komunitas pertama yang didirikan oleh perusahaan Kymco ditahun 2000. Komitmen dan sikap positif yang kuat ditunjukan oleh komunitas ini yang membuat komunitas ini masih tetap aktif walau sudah tidak adanya pemegang lisensi resmi penjualan Kymco di Indonesia sejak November 2008 (oto.detik.com akses tanggal 28 Maret 2015) sehingga sulitnya mendapatkan motor baru atau suku cadang Kymco. Komunitas Kymco Group Bandung atau yang biasa disebut KGB ini masih terus aktif melakukan kegiatan seputar penggunaan motor Kymco atau sekedar sharing mengenai Kymco.

Kegiatan yang dilakukan akan dirapatkan dan disusun sebagai agenda tahunan komunitas ini. Dalam Tahun 2015 ini agenda yang mereka lakukan dan akan mereka lakukan adalah sebagai berikut :

(8)

8 Tabel 1.3

Kegiatan Komunitas

No Kegiatan Frekuensi waktu

1 Grand Touring (touring keluar kota atau provinsi),

sebagai Program besar tahunan.

6 Bulan sekali

2 Touring dalam kota atau tempat wisata yang cukup

dekat

2 bulan sekali

3 Pertemuan Rutin 1 bulan sekali

Sumber : internal Kymco Group Bandung

Dalam kegiatan ini biasanya anggota akan diminta iuaran sebagai iuran sosial yang dapat membantu mereka dalam kegiatan sosial. Dalam komunitas ini memiliki kekerabatan yang tinggi dimana anggota yang sudah tidak memiliki skuter Kymco masih dapat bergabung sebagai anggota dan anggota lainnya akan memberikan pinjaman motor skuter Kymco selama kegiatan komunitas berlangsung. Ini bertujuan sebagai salah satu tanggung jawab anggota dalam mempertahankan anggota. Bukan hanya itu dalam melakukan kegiatan tersebut mereka juga melakukan perkenalan komunitas mereka serta mempormosikan produk Kymco, yaitu dengan cara memakai seragam yang menggunakan lambang Kymco. Bukan hanya dalam kegiatan rutin yang mereka buat saja, diuar itu adanya event yang mereka ikuti untuk dapat berpartisipasi sekaligus mempromosikan komunitas dan motor skuter merek Kymco.

Menurut Sciffman dan Kanuk dalam Pambudi (2014) definisi loyalitas merek yang umum dipakai oleh para pemasar adalah suatu sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu merek. Konsumen akan memiliki prefensi terhadap satu merek alternatif. Pengukuran suka konsumen terhadap suatu merek meski banyak tersedia merek alternatif. Pengukuran sikap konsumen terhadap suatu merek menyangkut seluruh perasaan konsumen mengenai produk dan merek serta kecendurungan meraka untuk membeli produk dan merek tersebut. Pengukuran perilaku bergantung pada respon perilaku konsumen yang telah diberi sebuah stimulus yang bertujuan untuk mempromosikan produk

(9)

9 dan merek alternatif.. Anker dalam Pambudi (2014) menyatakan bahwa loyalitas merek mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan satu merek produk. Sekali mereka loyal terhadap produk atau jasa tertentu, bias jadi sepanjang hidup mereka menggunakan produk dan jasa tersebut atau dapat dikatakan komitmen mereka dalam menggunakan produk atau jasa tertentu. Dari pengukuran sikap loyalitas merek tersebut dan dilihat dari komitmen anggota KGB tetap menggunakan produk Kymco dan mempertahankan komunitas ini selama 15 tahun serta kegiatan yang mereka lakukan yang dapat memperkenalkan komunitas serta mempromosikan Kymco, maka tercerminnya sikap loyalitas yang dimiliki oleh anggota komunitas Kymco Group Bandung.

Loyalitas merek dipengaruhi oleh faktor social driver, yaitu lingkungan sosial di sekitar konsumen mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu merek, diantaranya adalah social group dan peer recommendation. Kelompok sosial berpengaruh secara langsung terhadap sikap dan perilaku seeorang. Suatu kelompok akan menjadi referensi utama seseorang dalam membeli suatu produk. Pengaruh kelompok refrensi yang kuat dengan mudah dapat mengubah perilaku anggotanya atau calon anggotanya (Gounaris dan Stathakophulus; dalam Pambudi, 2014).

Salah satu contoh dari social group adalah virtual group dan brand

community. Para produsen sangat tertarik dalam mempelajari tentang,

mengorganisasi, dan memfasilitasi suatu brand community ( McAlexander, Schouten, dan Keaning, 2002). Banyak alasan yang mendasari keterkaitan tersebut, di antaranya kemampuan brand community dalam mempengaruhi presepsi dan tindakan anggotanya, serta untuk mempelajari evaluasi konsumen terhadap kebijakan perusahaan terutama tentang produk (Brown, Koznets and Shery; dalam Pambudi, 2014)

Muniz and O’Guinn (2001) yaitu komunitas yang terikat atas brand yang memfasilitasi komunitas untuk melakukan kegiatan dengan membawa brand tersebut, sehingga terdapat prestis atau rasa kebersamaan yang dirasakan oleh tiap anggotanya. Adanya komunitas brand Kymco ini membuat para anggota dapat saling berhubungan dengan sesama sehingga menimbulkan rasa nyaman. Rasa

(10)

10 nyaman ini terbentuk karena ikatan kecintaan akan merek Kymco sebagai persamaan identitas sosial yang mereka miliki serta kegiatan komunitas yang mendukung untuk setiap anggotanya tetap merasa dekat dengan brand Kymco dan dapat mempertahankan kecintaan mereka terhadap Kymco walau kini Kymco tidak lagi dipasarkan di Indonesia.

Peneliti menjadikan Kymco Group Bandung sebagai objek penelitian dikarenakan komunitas motor Kymco Group Bandung (KGB) saling berhubungan dengan komunitas Kymco seluruh Indonesia dan menjadi benih awal terbentuknya komunitas Kymco Indonesia yang merupakan komunitas Kymco pertama. Sejak Kymco tidak lagi dipasarkan di Indonesia secara resmi akan tetapi komunitas Kymco Group Bandung masih terus aktif dan tetap memiliki komitmen meskipun harus menjadi komunitas yang mandiri dan tidak lagi dibantu oleh perusahaan Kymco seperti awal dibentuknya.

Komunitas menjadi salah satu hal yang menarik untuk diteliti dibidang bisnis, terutama adanya pergeseran dari individu ke sosial dalam pemasaran baru. Peluang yang dapat diteliti dari komunitas dapat dijadikan peluang yang diterapkan. Komunitas Kymco menjadi salah satu komunitas yang unik dimana produknya yang langkah di Indonesia serta sudah rendahnya kesadaran masyrakat Inodenesia akan brand Kymco membuat peneliti merasa perlu meniliti mengenai bagaimana peranan komunitas dapat membuat pecinta kymco dapat terus setia atau Loyal.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk memahami dan membahas tentang brand community dan pengaruhnya terhadap brand loyalty melalui penelitian yang berjudul : “Pengaruh Brand Community Terhadap

(11)

11 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana brand community pada Komunitas Kymco Group Bandung. 2. Bagaimana brand loyalty Komunitas Kymco Group Bandung terhadap

Merek Kymco.

3. Bagaimana pengaruh dari brand community terhadap brand loyalty pada Komunitas Kymco Group Bandung.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah maka, tujuan akan penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui brand community pada Komunitas Kymco Group Bandung. 2. Mengetahui bagaimana brand loyalty Komunitas Kymco Group Bandung

terhadap Merek Kymco.

3. Mengetahui pengaruh dari brand community terhadap brand loyalty pada Komunitas Kymco Group Bandung.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menguatkan teori akan pengaruh komunitas merek terhadap loyalitas merek.

1.5.2 Aspek Praktis

 Sebagai masukan bagi perusahaan dan bagi setiap pembaca serta memberikan informasi akan komunitas merek.

 Sebagai masukan bagi perusahaan dan bagi setiap pembaca serta memberikan informasi akan loyalitas merek.

 Sebagai masukan bagi perusahaan dan bagi setiap pembaca serta memberikan informasi akan pengaruh komunitas merek terhadap loyalitas merek.

(12)

12 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berisi gambaran umum penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU

Bab Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu berisi tentang rangkuman teori, penelitian terdahulu sejenis, kerangka pemikiran teoritis

BAB III METODE PENELITIAN

Bab Metode Penelitian berisi tentang jenis penelitian, variabel operasional penelitian yang digunakan, tahap penelitian, pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan yang diberikan berkaitan dengan penelitian ini dan saran yang akan diberikan.

Referensi

Dokumen terkait

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki