• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

kita membutuhkan sebuah alat perantara bahasa yang biasa disebut media. Seperti yang

kita ketahui ragam media komunikasi di zaman modern sangat bervariasi, seperti radio,

televisi, surat, internet, dan lain-lain.

Dunia korespondensi (surat-menyurat) yang akan menjadi topik dalam penelitian ini

adalah melalui media internet yang salah satunya adalah e-mail (surat elektronik).

Murai (1995:2) dalam bukunya yang berjudul Internet , mengatakan bahwa internet

merupakan jaringan komputer yang menghubungkan ke semua komputer yang ada di

seluruh dunia. Dan budaya berkomunikasi melalui e-mail sebagai salah satu bagian

dalam internet itu sendiri, menurut R.Murakami (2001) dimulai sejak tahun 1996. Media

komunikasi melalui internet berupa e-mail, merupakan salah satu media komunikasi

yang memungkinkan kita berkorespondensi lebih cepat dan praktis, yang secara tidak

(2)

lebih lama dalam menyampaikan komunikasi jarak jauh melalui tulisan.

Terlepas dari penjelasan di atas, muncul pertanyaan dalam benak saya, apakah

peranan bahasa itu sendiri hanya terbatas sebagai alat komunikasi? Hal tersebut terjawab

oleh Takaoka dan Miyakawa (1991:1) yang mengatakan bahwa bahasa bukan sekedar

alat komunikasi melainkan memiliki keterkaitan fungsi dengan bidang yang lain, mereka

mengemukakan peranan bahasa seperti berikut :

・・・ことばは、単に伝達の手段、意思表示の道具、思考の媒体とし てだけではなく、社会的にも、政治的にも、文化的にも実に幅広い用 途をもっております。

Bahasa tidak hanya berperan sebagai cara mudah untuk berkomunikasi, alat untuk mengekspresikan keinginan, dan media untuk mengungkapkan pikiran, tetapi secara sosial, politik, budaya pun sebenarnya bahasa memiliki cara penggunaan dalam cakupan yang luas.

Sesuai dengan peranan bahasa yang tertulis diatas, sangat jelas tercermin kaitan

yang erat antara bahasa dan budaya. Dan pengertian budaya dalam bahasa itu sendiri

oleh Hosokawa (2002:1) lebih ditegaskan dalam kutipan di bawah ini :

・・・つまり、『ことばがわかるとその社会に早く溶けこめる』のは、 言語使用によってその社会での他者との個人的な交流が可能になり、 自己表現がしやすくなるからだと言うことができます。・・・だからこ そ、『ことばを学ぶとは文化を学ぶことだ』と解釈することができるの です。したがって、この場合の『文化』とは社会に関する情報ではな く、言語使用の上での絶対不可欠な条件としての、自己を取り囲む状

(3)

...dengan kata lain, ‘jika kita mengerti bahasa kita bisa dengan cepat menyesuaikan diri bersama masyarakat itu’ bisa berarti bahwa adanya kemungkinan terjadi pertukaran secara pribadi dengan orang lain dalam masyarakat tersebut tergantung pada penggunaan bahasa, karena dengan begitu kita akan lebih mudah mengekspresikan diri . ....Oleh karena itulah kita bisa menerjemahkannya menjadi , ‘Mempelajari sebuah bahasa berarti mempelajari budaya’. Berdasarkan hal tersebut, dalam kondisi ini budaya bukan berarti informasi yang berhubungan dengan masyarakat, tetapi budaya lebih berarti sebagai syarat dasar dalam penggunaan bahasa untuk menentukan identitas ke dalam situasi yang mengelilingi kita, dan kemampuan kita untuk memutuskan identitas diri.

Dengan adanya pendapat di atas, saya semakin tertarik untuk meneliti topik yang

berkaitan dengan bahasa dan budaya secara lebih mendalam. Sebelumnya saya telah

mengamati langsung penggunaan bahasa dalam e-mail dari teman saya orang Jepang

yang berangsur – angsur berubah. Sejak menjadi teman baru sampai teman akrab,

diawali dengan penggunaan bahasa yang sangat formal sampai ketika hubungan mulai

dekat, penggunaan bahasa pun berubah menjadi bahasa non-formal yang menunjukkan

hubungan yang semakin dekat. Seperti yang sudah diketahui secara umum, orang Jepang

pada umumnya sulit cepat akrab dalam berhubungan, tetapi ketika sudah dekat mereka

tidak akan segan membantu secara total teman mereka yang sedang kesulitan. Dan

perubahan penggunaan bahasa dalam e-mail tersebut sangat mungkin berhubungan

(4)

Salah satu konsep budaya masyarakat Jepang yang sangat tepat untuk

menggambarkan perubahan bahasa dalam hubungan tersebut, adalah konsep yang

membedakan lingkungan, posisi, hubungan berdasarkan perasaan, yang biasa disebut

lingkungan dalam (uchi) dan lingkungan luar (soto). Menurut Ono (1978:73) dalam

Nihongo no Bunpo wo Kangaeru, orang Jepang sudah sejak dahulu kala memiliki

dengan jelas kesadaran uchi dan soto, yang mengelompokan manusia berdasarkan

hubungan akrab dan jauh. Orang yang berada di luar lingkaran dalam (uchi) yang akrab

akan diperlakukan seperti orang asing (soto no mono).

Contoh yang menunjukkan adanya pengelompokan uchi dan soto dalam e-mail,

misalnya seperti yang kita ketahui dalam bahasa Jepang cara memanggil nama sangat

bervariasi, yaitu nama diikuti dengan kata ~sama ~san, ~chan, atau ~kun. Diawal

umumnya penyebutan nama orang diikuti kata ~sama (bentuk bahasa yang sangat sopan

dan hormat, namun bisa berarti memberi jarak dan terkesan asing jika hubungan sudah

dekat tetapi masih menggunakan panggilan tersebut), dan ketika hubungan sudah mulai

dekat panggilan nama pun diikuti dengan kata ~san. Apabila hubungan sudah semakin

dekat panggilan nama biasanya akan diiuti kata ~chan,~kun (bentuk panggilan akrab,

(5)

sekali mereka akan mengizinkan kita untuk memanggil nama mereka tanpa atribut

seperti yang disebutkan seperti diatas. Tentunya ke semua perubahan cara penyebutan

nama tersebut memiliki jenis yang berbeda-beda dan faktor penyebab yang beragam

pula.

Dalam penulisan skripsi ini, saya akan menganalisis jenis perubahan kosakata

dalam e-mail, dan menganalisis proses dari awal perkenalan sampai saya mulai dianggap

sebagai salah satu orang dalam (uchi no mono) yang kesemuanya akan dibahas lebih

mendalam di bab tiga Analisis Data.

Dalam proses studi saya di universitas, saya telah mempelajari berbagai macam baik

pola kalimat maupun cara atau aturan berkomunikasi dalam bahasa Jepang, serta

mempelajari sedikit budaya masyarakat Jepang mengenai uchi dan soto dan budaya

lainnya. Karena ingin mengetahui lebih lanjut mengenai konsep uchi dan soto, konsep

komunikasi, serta tertarik untuk mengetahui alasan perubahan pengunaan bahasa Jepang,

yang dalam penelitian ini menggunakan korpus data e-mail, maka saya memilih

penelitian mengenai sosiolinguistik yang diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan

(6)

1.2 Rumusan Permasalahan

Dalam skripsi ini, saya akan meneliti perubahan penggunaan bahasa dalam

korespondensi e-mail dikaitkan dengan konsep/ pemikiran masyakarat Jepang, yaitu

konsep uchi dan soto.

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Saya akan menganalisis perubahan penggunaan bahasa dalam korespondensi e-mail

berdasarkan data dari korespondesi e-mail (surat elektronik) dari enam orang informan

pria, teman penulis yang merupakan orang Jepang dengan membatasi kelompok umur

mulai usia dua puluh lima tahun ke bawah sampai dengan batas maksimal usia empat

puluh tahun, yang akan diteliti dari segi usia, serta menghubungkannya dengan teori

konsep uchi dan soto yang terdapat dalam buku mengenai budaya masyarakat Jepang.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat lebih memahami pengaruh konsep uchi dan soto

dalam dunia korespondensi (surat – menyurat) yang dapat dengan jelas terlihat dengan

menganalisis penggunaan bahasa dalam e-mail. Manfaat yang diharapkan dari penelitian

(7)

para pembelajar bahasa Jepang untuk lebih memahami makna budaya dalam bahasa

Jepang.

1.5 Metode Penelitian

Saya akan menggunakan metode informan dan metode kepustakaan yang bersifat

deskriptif analitis dan untuk membahas permasalahan yang akan diteliti. Pengambilan

enam orang informan pria yang diteliti dengan melihat jenjang usia yang berbeda

dipandang representatif. Sedangkan data kepustakaan didapat dari buku-buku teori yang

mendukung dalam penulisan skripsi.

Tahap pertama yang akan saya lakukan adalah mengumpulkan data-data kepustakaan

yang akan digunakan dalam penulisan skripsi. Kemudian diadakan pemilihan terhadap

data-data tersebut disesuaikan dengan topik yang akan di bahas. Tahap selanjutnya

adalah menganalisis data yang telah dipilih dan mendeskripsikan teori-teori yang akan

digunakan dalam penulisan skripsi. Tahap ketiga adalah mengambil kalimat-kalimat

dalam e-mail enam orang informan pria yang menunjukkan keterkaitan dengan teori

konsep/ pemikiran masyarakat Jepang, yaitu teori konsep lingkungan dalam (uchi) dan

lingkungan luar (soto), kemudian menganalisisnya dengan teori yang telah

(8)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistem penulisan dalam skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab 1 Dalam bab ini saya menjelaskan tentang tema yang dibahas dalam skripsi ini

yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi permasalahan, ruang lingkup

permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta metodologi penelitian.

Bab 2 Dalam bab ini saya akan menjelaskan teori konsep/ pemikiran masyarakat

Jepang yang mendukung dalam penulisan skripsi ini. Dan teori -teori konsep tersebut

akan digunakan untuk menganalisis e-mail yang terdapat dalam bab tiga. Berikut

beberapa teori yang akan saya masukkan ke dalam bab tiga yaitu, teori sosiolinguistik,

teori komunikasi, serta teori konsep lingkungan dalam (uchi) dan lingkungan luar (soto).

Bab 3 Dalam bab ini saya akan menganalisis teori-teori yang terdapat dalam bab dua

dihubungkan dengan kalimat-kalimat yang mencerminkan transisi penggunaan bahasa

dalam korespondesi e-mail (surat elektronik) dari enam orang informan teman pria saya

yang merupakan orang Jepang dengan membatasi kelompok umur mulai usia dua puluh

lima tahun ke bawah sampai dengan batas maksimal usia empat puluh tahun.

Bab 4 Dalam bab ini saya akan menuliskan jawaban dari permasalahan yang dibahas

(9)

Bab 5 Dalam bab ini saya akan meringkas isi skripsi secara keseluruhan dari bab satu

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang akan dilakukan adalah survey sampling dengan melakukan wawancara dan tanya jawab terhadap responden (pelanggan-pelanggan PDAM Tirtawening Kota

Model Manajemen Strategik Lingkungan Scanning Lingkungan Sosial Lingkungan Industri Eksternal Struktur Wewenang Budaya Sumber Daya Kompetensi Asset, dll Internal

Dari hasil penelitian awal (observasi) dan wawancara bebas bersama wali kelas selaku guru mata pelajaran IPS yang bernama A.Nurhaerani S.Pd.I menunjukan bahwa kelas Va MIN

Metode ini akan menyediakan enkripsi pesan antara telepon seluler dengan server bank yang dituju sehingga faktor keamanan pada layanan SMS Banking dapat meningkat..

''Kami juga terus memfasilitasi KPUD ketika melakukan pengecekan terhadap NIK dan keaslian KTP-el melalui akses data kependudukan, mendorong KPUD untuk melakukan pengecekan NIK

Rencana Strategis tahun 2015-2019 disusun untuk memenuhi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang sekaligus sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan

– Transfusi platelet harus dimulai selama atau pada saat persalinan , • Pada tindakan pembedahan, terutama pada saat inpartum perlu. diberikan konsentrat trombosit preoperatif

Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT ACE Life Assurance yang kini menjadi PT Chubb Life Insurance Indonesia (Chubb Life) sedangkan PT ACE Jaya Proteksi telah berganti