• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURAKARTA TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURAKARTA TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM

DI KOTA SURAKARTA

TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun Oleh:

DINI NURDIANI

I0613010

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURAKARTA TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

Kota Surakarta meraih peringkat ke-2 Kota Layak Huni di Indonesia dengan nilai rata-rata 69,38% dari nilai rata-rata nasional berdasarkan survey Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada tahun 2014 melalui Most Index Livable City. Salah satu aspek yang dinilai adalah aspek transportasi. Kota Surakarta memiliki letak strategis yang menghubungakan kota-kota besar di Pulau Jawa sehingga kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Surakarta yang berdampak pada sistem dan pola transportasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui kesesuaian sistem transportasi umum di Kota Surakarta terhadap konsep

Transportation for Livable City. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

analisis skoring skala Guttman. Analisis skoring dilakukan pada tiap variabel. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa sistem transportasi di Kota Surakarta termasuk ke dalam kategori mendekati tidak sesuai. Hal ini diketahui dari adanya beberapa variabel yang tidak sesuai dengan kriteria konsep transportation for livable city, yaitu jalur sepeda, jalur pedestrian, titik transit, jalur angkutan umum dan moda transportasi. Hasil akhir yang diperoleh menyatakan bahwa varibel-variabel tersebut mengalami penurunan kualitas yang menyebabkan variabel tersebut tidak sesuai dengan konsep transportation for livable city.

(5)

v

ABSTRACT

THE CONFORMITY OF PUBLIC TRANSPORTATION SYSTEM IN SURAKARTA TO THE CONCEPT OF TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

Surakarta is ranked 2nd as Livable City in Indonesia with an average value of 69.38% of the national average based on the Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) in 2014 through Most Livable City Index. One of the assessed aspect is transportation. Surakarta has a strategic location that connects the big cities in Java so that conditions affect the economic growth in Surakarta that impact on the system and transportation patterns. The purpose of this study is, to determine the appropriateness of public transportation system in Surakarta to the concept of Transportation for Livable City. This research uses quantitative method with Guttman scale scoring analysis. Scoring analysis is performed on each variabel. From the results of the analysis shows that the public transportation system in Surakarta included into the categories approaching is not appropriate. This is known from the existence of several variables that are not in accordance with criteria of the concept of transportation for livable city, namely bicycle lane, pedestrian lane, transit point, public transportation lane, and modes of transportation. The final result obtained states that the variables are decreasing the quality that causes the variable is not in accordance with the concept of transportation for livable city.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahi rabbli’alamiin, puji serta syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan karunia, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Kesesuaiaan Sistem Tansportasi Umum di Kota Surakarta terhadap Konsep Transportation for Livable City” dengan tepat waktu.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata-1 pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis berharap, Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya. Pada proses penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak doa dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Ibu Nurlaela, Am.Keb. dan Bapak Yudi Warjiana atas segala doa dukungan materi maupun moril, kasih saying dan perhatian yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan ini dengan tepat waktu. 2. Bapak Ir. Soedwiwahjono, M.T. selaku Kepala Program Studi Perencanaan Wilayah

dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak dukungan dan inspirasi bagi penulis.

3. Ibu Ir. Winny Astuti, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta memberikan kritik dan saran yang membangun, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Erma Fitria Rini, S.T., M.T selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu.

5. Instansi Pemerintah Kota Surakarta (Dinas Perhubungan serta Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah) yang telah membantu dalam proses pencarian data sekunder.

6. Dewa Putu Aris Sadana yang telah banyak memberikan banyak motivasi dan inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan masa perkuliahan ini dengan tepat waktu.

7. Teman-teman PWK 2013 yang telah berjuang bersama-sama selama hampir 4 tahun ini. Terima kasih atas kebersamaan, pengalaman, dan dukungannya.

(7)

vii

8. Teman-teman KKN Rinca 2017 dan Keluarga Besar Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Kab. Manggarai Barat yang memberikan banyak pengalaman yang tidak terlupakan sehingga penulis lebih semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Kakak dan Adik Tingkat PWK UNS yang selalu memberikan bantuan dan masukan selama masa perkuliahan di PWK UNS.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini maupun selama masa perkuliahan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua pembaca. Terima kasih.

Surakarta, Agustus 2017 Penulis

(8)

viii

DAFTAR ISI

Tugas Akhir ... i

Pengesahan ... ii

Pernyataan Keaslian Penulisan ... iii

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xii

Daftar Pustaka Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan ... 5 1.4 Sasaran ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah ... 5

1.5.2 Ruang Lingkup Substansi ... 8

1.5.1 Ruang Lingkup Waktu ... 8

1.6 Posisi Penelitian ... 8

1.6.1 Posisi Penelitian Terhadap Ilmu PWK ... 8

1.6.2 Posisi Penelitian terhadap Penelitian Sebelumnya ... 9

1.7 Manfaat Penelitian ... 10

1.7.1 Manfaat Praktisi ... 10

1.7.2 Manfaat Teoritis ... 10

1.7 Alur Penelitian ... 10

1.8 Sistematika Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Pengertian dan Komponen Livable City ... 13

2.2 Transportasi ... 18

2.3 Transportation For Livable City ... 21

2.4 Kerangka Pemikiran ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Pendekatan Penelitian ... 31

3.2 Kerangka Rancangan Penelitian ... 32

3.2.1 Tahap Persiapan Penelitian ... 32

3.2.2 Tahap Penelitian ... 33

3.3 Variabel Penelitian ... 34

(9)

ix

3.3.2 Jalur Pedestrian ... 35

3.3.3 Tata Guna Lahan ... 37

3.3.4 Titik Transit ... 37

3.3.5 Analisis Jalur Angkutan Umum ... 38

3.3.6 Moda Transportasi ... 40

3.4 Kebutuhan Data ... 46

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.6 Populasi dan Sample ... 48

3.6.1 Populasi ... 49

3.6.2 Sampel ... 49

3.6 Teknik Analisis Data ... 54

3.7 Kerangka Analisis ... 59

BAB IV DATA DAN ANALISIS ... 60

4.1 Gambaran Umum Transportasi di Kota Surakarta ... 60

4.2 Komponen Transportasi untuk Kota Layak Huni ... 62

4.2.1 Jalur Sepeda ... 62

4.2.2 Jalur Pedestrian ... 70

4.3.3 Tata Guna Lahan ... 80

4.3.4 Titik Transit ... 83

4.3.5 Jalur Angkutan Umum ... 87

4.3.6 Moda Transportasi ... 96

4.3 Analisis Kesesuaian Sistem Transportasi Umum di Kota Surakarta terhadap Konsep Transportasi untuk Kota Layak Huni ... 103

4.3.1 Jalur Sepeda ... 103

4.3.2 Jalur Pedestrian ... 104

4.3.3 Tata Guna Lahan ... 104

4.3.4 Lokal Transit ... 105

4.3.5 Jalur Angkutan Umum ... 105

4.3.6 Moda Transportasi ... 106

BAB V PEMBAHASAN ... 110

5.1 Kesesuaian Komponen Transportasi Umum dalam Konteks Kota Layak Huni Di Kota Surakarta ... 110

5.1.1 Jalur Sepeda ... 110

5.1.2 Jalur Pedestrian ... 111

5.1.3 Tata Guna Lahan ... 113

5.1.4 Titik Transit ... 113

5.1.5 Jalur Angkutan Umum ... 114

5.1.6 Moda Transportasi ... 115

5.2 Kesesuaian Sistem Transportasi Umum di Kota Surakarta terhadap Konsep Transportasi untuk Kota Layak Huni ... 116

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Posisi Penelitian terhadap Penelitian Sebelumnya ... 9

Tabel 2. 2Sintesa Teori Prinsip Livable City ... 17

Tabel 2. 3 Sintesa Teori Elemen-elemen Transportasi ... 21

Tabel 2. 4 Sintesa Teori Transportation for Livable City... 27

Tabel 2. 5 Matriks Keterkaitan Prinsip Livable City dengan Variabel Transportasi ... 28

Tabel 3. 1 Indikator Tersedianya Jalur Sepeda yang Nyaman ... 34

Tabel 3. 2 Indikator Tersedianya Jalur Sepeda yang Aman ... 35

Tabel 3. 3 Indikator Tersedianya Jalur Sepeda yang Nyaman ... 36

Tabel 3. 4 Indikator Tersedianya Jalur Pedestrian yang Aman untuk Difable ... 36

Tabel 3. 5 Indikator Terdapat Kawasan Mixed Use yang Berkepadatan Tinggi ... 37

Tabel 3. 6 Indikator Tersedianya Lokal Transit yang Terjangkau dengan Kawasan Pelayanan Umum ... 37

Tabel 3. 7 Tabel Klasifikasi KDB ... 38

Tabel 3. 8 Indikator Guna Lahan yang Padat di Sekitar Titik Transit... 38

Tabel 3. 9 Indikator Waktu Tempuh ... 39

Tabel 3. 10 Tingkat Kepadatan Rute ... 39

Tabel 3. 11 Indikator Tersedianya Jalur Angkutan Umum di Kawasan Padat Penduduk... 39

Tabel 3. 12 Indikator Jalur Khusus Angkutan Umum ... 40

Tabel 3. 13 Indikator Tersedianya Jalur Angkutan Umum di Kawasan Mixed Use ... 40

Tabel 3. 14 Indikator Waktu Tunggu Bus ... 41

Tabel 3. 15 Indikator Moda Transportasi yang Terintegrasi ... 41

Tabel 3. 16 Indikator Tersedianya Moda Transportasi Umum yang Nyaman ... 41

Tabel 3. 17 Indikator Tersedianya Moda Transportasi yang Aman ... 42

Tabel 3. 18 Indikator Tersedianya Moda Transportasi Ramah Lingkungan ... 42

Tabel 3. 19 Indikator Biaya Perjalanan yang Hemat ... 43

Tabel 3. 20 Variabel Penelitian ... 44

Tabel 3. 21 Kebutuhan Data ... 46

Tabel 3. 22 Jumlah Populasi ... 49

Tabel 3. 23 Desain Sampling ... 50

Tabel 3. 24 Sampel Area ... 51

Tabel 3. 25 Skoring tiap Indikator ... 54

Tabel 3. 26 Skoring Variabel ... 57

Tabel 4. 1 Kenyamanan Jalur Sepeda ... 62

Tabel 4. 2 Keamanan Jalur Sepeda ... 66

Tabel 4. 3 Kenyamanan Jalur Pedestrian... 70

Tabel 4. 4 Kriteria Keamanan Jalur Pedestrian ... 75

Tabel 4. 5 Persentase Luas Permukiman ... 80

Tabel 4. 6 Jarak Tempuh Lokal Transit ke Pusat Aktivitas... 83

Tabel 4. 7 Waktu Tempuh BST ... 87

Tabel 4. 8 Kepadatan Penduduk ... 88

Tabel 4. 9 Panjang Rute BST dan Contra Flow ... 90

Tabel 4. 10 Ketersediaan Trayek BST di Kawasan Mixed Use ... 93

Tabel 4. 11 Waktu Tunggu Bus (Menit)... 96

(11)

xi

Tabel 4. 13 Keamanan Moda Transportasi (BST) ... 100

Tabel 4. 14 Biaya Perjalanan menggunakan BST ... 102

Tabel 4. 15 Skoring Variabel Jalur Sepeda ... 104

Tabel 4. 16 Skoring Variabel Jalur Pedestrian ... 104

Tabel 4. 17 Skoring Variabel Tata Guna Lahan ... 104

Tabel 4. 18 Skoring Variabel Lokal Transit ... 105

Tabel 4. 19 Skoring Variabel Jalur Angkutan Umum ... 105

Tabel 4. 20 Skoring Variabel Moda Transportasi ... 106

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Peta Kriteria 1 (Jalan Arteri dan Kolektor)... 6

Gambar 1. 2 Peta Kriteria 2 (Jalan Lokal) ... 6

Gambar 1. 3 Peta Kriteria 3 (Kawasan Mixed Use) ... 7

Gambar 1. 4 Peta Kawasan Penelitian ... 7

Gambar 1. 5 Bagan Posisi Penelitian terhadap Ilmu PWK ... 9

Gambar 1. 6 Skema Alur Penelitian ... 11

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir ... 31

Gambar 3. 1 Kerangka Rancang Penelitian ... 34

Gambar 3. 2 Kerangka Sampling ... 49

Gambar 3. 3 Peta Kawasan Penelitian ... 53

Gambar 3. 4 Kerangka Analisis ... 59

Gambar 4. 14 Peta Lahan Mixed Use ... 82

Gambar 4. 15 Kondisi Kawasan Stasiun Solo Balapan ... 83

Gambar 4. 16 Peta Jangkauan Lokal Transit ... 84

Gambar 4. 17 Kawasan Titik Tansit ... 85

Gambar 4. 18 Peta Kepadatan Bangunan ... 86

Gambar 4. 19 Peta Kepadatan Rute ... 89

Gambar 4. 20 Diagram Jalur Khusus Bus ... 90

Gambar 4. 21 Kondisi Jalur Contra Flow di Jalan Dr. Radjiman (a) (b) dan Jalan Slamet Riyadi (c) (d) ... 91

Gambar 4. 22 Peta Jalur Khusus BST ... 92

Gambar 4. 23 Ketersediaan Trayek BST di Kawasan Mixed Use ... 95

Gambar 4. 24 Angkutan Feeder ... 97

Gambar 4. 25 Peta Integrasi Moda Transportasi ... 98

Gambar 4. 26 Diagram Persentase Kenyamanan BST ... 99

Gambar 4. 27 Kondisi BST Koridor I dan Koridor II ... 100

Gambar 4. 28 Diagram Keamanan Moda Transportasi ... 101

Gambar 4. 29 Kondisi Keamanan Bus Koridor III (a) dan BST Koridor II (b) ... 101

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan sapaan-sapaan oleh MB terhadap sesama MB maupun terhadap etnis- etnis lain di dalam ranah ketetanggaan cenderung mengikuti sapaan-sapaan masyarakat

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris berbantuan mind mapping pada siklus II, disimpulkan

Data-data yang didapat dari instansi terkait dan survei lapangan akan dihitung guna untuk mengevaluasi sistem pemanenan air hujan di Rumah Tangga, menghitung

1) Usia reproduksi. 2) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.. 4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi. 5) Setelah melahirkan dan tidak

Selain cambuk ada juga beberapa simbol lainnya yaitu bendera yang terbuat dari kain putih yang bertuliskan kalimat Lailahaillallah yang dibuat oleh masyarakat Sungai Kuruk

Pada umumnya, jika jumlah zat aktif per tablet yang diperlukan lebih kecil dan rasa zat aktif tidak terlalu pahit, tugas formulator untuk mencapai formulasi

Untuk kebutuhan tersebut dibuatlah aplikasi untuk mencari kumpulan kata dasar yang sesuai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari dokumen berbahasa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah laba operasi, yang diproksikan dengan return on asset (ROA) dan return on sales (ROS) antara perusahaan yang