PROPOSAL
PENELITIAN LABORATORIUM
DANA ITS TAHUN 2020
Studi Kesehatan Pohon Pada Jalur Hijau Di Areal Perkotaan Surabaya
Sebagai Usaha Meminimalkan Resiko Bencana Pohon Tumbang
Tim Peneliti:
Tutik Nurhidayati (Biologi/Fakultas Sains /ITS) Kristanti Indah Purwani (Biologi/Fakultas Sains /ITS)
Dini Ermavitalini (Biologi/Fakultas Sains /ITS) Nurul Jadid (Biologi/Fakultas Sains /ITS) Wirdatul Muslihatin (Biologi/Fakultas Sains /ITS)
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
BAB I. RINGKASAN
Penelitian ini dilakukan dalam kerangka tindak lanjut mendukung capaian rencana strategis yang mendukung Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan Dan Perubahan Iklim DRPM ITS yang mengembangkan Technologi mitigasi pohon tumbang. Kota Surabaya merupakan kota besar dengan tingkat pembangunan dan pertumbuhan penduduknya yang cepat. Mengimbangi pertambahan pemukiman dan fasilitas publik yang dibangun untuk masyarakat, maka pemerinntah Kota Surabaya membangun ruang terbuka hijau (RTH) demi meningkatkan kenyamanan melalui penyerapan CO2 dan penurunan suhu. Pohon dalam ekosistem perkotaan
(urban trees) tidak saja memiliki fungsi ekologis, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan ekonomis yang sangat penting. Oleh karena itu keberadaan dan kondisi kesehatannya selayaknya mendapat perhatian yang memadai. Fokus kajian pada penelitian ini adalah: (1) mengetahui status kesehatan pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya; (2) mengetahui bentuk serangan hama dan penyakit yang menyebabkan kerusakan pada pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya; (3) mengetahui bentuk gangguan manusia yang menyebabkan kerusakan pada pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya. Adapun metode yang digunakan dalam identifikasi status kesehatan pohon menggunakan metode Pemantau Kesehatan Hutan atau Forest Health Monitoring (FHM). Metode FHM merupakan metode penilaian kesehatanan pohon dengan mengelompokkan jenis dan tingkat kerusakan per individu tanaman. Selanjutnya data ditabulasi untuk mengelompokkan kondisi pohon berdasarkan status kesehatannya. Penggolongan tingkat kerusakan pohon didasarkan pada tiga kriteria yaitu lokasi kerusakan, bentuk kerusakan, dan tingkat keparahan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi secara menyeluruh mengenai kesehatan pohon sebagai bahan pertimbangan dalam upaya pemeliharaan dan perlindungan pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya.Target luaran penelitian adalah Publikasi ilmiah melaui penulisan pada Jurnal Internasional.
Kata Kunci : Forest Health Monitoring (FHM), Kesehatan pohon, Penyakit tanaman, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Surabaya,
BAB II LATAR BELAKANG
Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia dengan tingkat pembangunan dan pertumbuhan penduduknya yang cepat. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang cepat ditandai dengan tersedianya aktivitas ekonomi yang memadai, tersedianya sarana komunikasi dan transportasi yang lengkap, serta sarana pendidikan dan kesehatan yang lengkap. Tingkat pertumbuhan yang bagus menjadikan Kota Surabaya menjadi salah satu tujuan migrasi bagi masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan Kota Surabaya menjadi pesat namun kondisi ini juga menjadikan teciptanya dan berlangsungnya pemukiman yang padat di perkotaan (Dyah et al. 2010). Mengimbangi penambahan jumlah penduduk yang diikuti oleh penambahan pemukiman dan fasilitas publik lainnya maka Pemerintah Kota Surabaya membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pembangunan RTH oleh pemerintah Kota Surabaya bertujuan untuk menyerap karbon dan menurunkan suhu di perkotaan sehingga akan meningkatkan kenyamanan. Menurut Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) Kota Surabaya tahun 2016, Kota Surabaya saat ini mempunyai RTH seluas 7 268.45 ha atau 21.73% dari total luas wilayah kota. Pengembalian RTH oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya selain memaksimalkan tanah kosong untuk dimanfaatkan menjadi RTH menghiasnya dengan tanaman dengan bunga warna-warni yang indah dan fungsional.
Vegetasi penyusun hutan kota dapat mengendalikan iklim mikro dengan cara menyerap panas sinar matahari dan memantulkannya sehingga terjadi penurunan suhu udara di dalam hutan kota (Tauhid 2008). Ruang terbuka hijau yang ditanami pepohonan membantu dalam penurunan suhu dan meningkatkan kelembapan sehingga dapat menciptakan kenyamanan. Pohon secara ekologis dapat membantu meningkatkan kualitas udara dengan menurunkan iklim mikro, menyerap air dan polutan udara (Sanger 2016). Pohon merupakan struktur vegetasi paling efektif memberikan kenyamanan iklim mikro bagi lingkungan sekitarnya (Ainy 2012). Selain memiliki fungsi ekologis dalam menjaga lingkungan perkotaan ruang terbuka hijau juga memiliki fungsi sosial budaya antara lain sebagai ruang berkomunikasi dan berinteraksi, sarana rekreasi, olahraga, dan sarana pendidikan (Imansari et al. 2015). Ruang terbuka hijau (RTH) publik sering dikunjungi oleh masyarakat untuk itu perlu diperhatikan kenyamanan pengunjung. Vegetasi pohon adalah salah satu sumber rasa nyaman di dalam RTH karena memberikan suasana teduh dan sejuk.
Pohon yang berada di RTH kota Surabaya saat ini diduga banyak yang mengalami kondisi yang kurang baik. Banyak pohon telah berumur tua dan terserang hama/penyakit sehingga berpotensi mengalami kematian atau tumbang. Kondisi ini sangat membahayakan keselamatan masyarakat yang berkunjung atau berada di wilayah tersebut. Oleh karena iyu perlu adanya informasi dan pemantauan tentang kondisi kesehatan pohon-pohon sehingga dapat digunakan sebagai dasar pemilihan terhadap pohon yang berada di RTH kota Surabaya. Pohon dikatakan sehat atau normal ketika pohon tersebut masih dapat menjalankan fungsi fisiologisnya. Sebaliknya, dikatakan tidak sehat apabila pohon yang secara struktural mengalami kerusakan baik secara keseluruhan ataupun sebagian pohon. Penyebab utama penyakit tumbuhan dapat berupa organisme hidup patogenik ataupun faktor lingkungan fisik (Karlinasari et al., 2010). Dalam metode FHM, kondisi kesehatan hutan didasarkan pada penilaian terhadap indikator-indikator terukur yang dapat menggambarkan kondisi tegakan
secara komprehensif. Indikator-indikator tersebut adalah pertumbuhan, kondisi tajuk, kerusakan dan mortalitas, indikator biologis tingkat polusi udara, kimia tanaman, dendrokronologi, kondisi perakaran, tingkat radiasi yang digunakan dalam fotosintesis, struktur vegetasi, habitat hidup liar dan lichen (Cline, 1995 dalam Putra, 2004).
Kondisi kesehatan pohon di areal jalur hijau perlu diketahui untuk dijadikan sebagai informasi, bagi tindakan perawatan yang dapat dilakukan pada pohon yang tidak sehat. Identifikasi status kesehatan pohon merupakan upaya penting dalam pengelolaan pohon, sesuai kaidah silvikultur untuk menjaga kesehatan pohon dengan tahap-tahap mengendalikan (controlling), memfasilitasi faciliting), melindungi (protecting) dan menyelamatkan (salvaging) (Duryat et al.,2014).
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah status kesehatan pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota
Surabaya?
2. Bagaimanakah bentuk serangan hama dan penyakit yang menyebabkan kerusakan pada pohon-pohon di lingkungan jalur hijau RTH kota Surabaya?
3. Bagaimanakah bentuk gangguan manusia yang menyebabkan kerusakan pada pohon -pohon di lingkungan jalur hijau RTH kota Surabaya?
2.2 Tujuan
1. Mengetahui status kesehatan pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya 2. Mengetahui bentuk serangan hama dan penyakit yang menyebabkan kerusakan pada
pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya
3. Mengetahui bentuk gangguan manusia yang menyebabkan kerusakan pada pohon-pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya
2.3 Manfaat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi secara menyeluruh mengenai kesehatan pohon sebagai bahan pertimbangan dalam upaya pemeliharaan dan perlindungan pohon yang ada di jalur hijau RTH kota Surabaya.
2.4 Urgensi Penelitian
Pembangunan kota mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap lingkungan kota. Lingkungan alam sulit dipertahankan kelestarian dalam wujud aslinya di kawasan kota, sehingga lahir lingkungan buatan manusia. Perubahan tersebut terpaksa dilakukan untuk menampung jumlah penduduk yang kepadatannya terus meningkat. Hilangnya lingkungan alam mengakibatkan fungsinya dalam ekosistem tersebut juga terus hilang. Hal ini menyebabkan keseimbangan lingkungan menjadi terganggu yang berakibat negatif terhadap kehidupan manusia (Derlina,2001).
Dengan demikian, kawasan perkotaan harus memiliki hutan atau vegetasi sebagai sistem pengendali iklim. Keberadaan hutan kota atau vegetasi pohon mutlak dibutuhkan oleh warga kota yang menginginkan lingkungan kerja dan hunian yang nyaman. Sudah saatnya memperkaya pandangan mengenai fungsi vegetasi pohon. Sebelumnya vegetasi dibutuhkan karena fungsi estetik atau sebagai komponen arsitektur. Namun sekarang lebih penting ditekankan pada fungsi ekologisnya. Jika sebelumnya merupakan kebutuhan yang bersifat sekunder, kini sifatnya menjadi kebutuhan primer. Artinya, keberadaan vegetasi pohonan di perkotaan sudah menjadi kebutuhan mutlak. Kualitas lingkungan, termasuk iklim mikro, sudah merupakan kebutuhan pokok masyarakat kota (Tauhid, 2008).
Melihat banyaknya manfaat yang dapat diberikan, pohon di lingkungan perkotaan jelas merupakan aset yang perlu dipelihara dan dipertahankan keberadaannya. Dan jika diamati pada saat musim hujan banyak dijumpai pohon yang tumbang. Salah satu penyebab tumbangnya pohon adalah kondisi yang tidak sehat dari pohon. Sejalan dengan itu, kondisi kesehatan pohon khususnya di daerah RTH kota Surabaya selayaknya dipantau secara berkala sebagai bagian dari sistem pemeliharaannya.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan suatu kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Fungsi RTH untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah. Kota Surabaya memiliki ruang terbuka hijau dengan luas sekitar 418,39 Ha yang meliputi taman kota, jalur sepanjang jalan protokol yang indah dan dan tertata rapi.
Ruang terbuka hijau ini mempunyai fungsi “hidro-orologis”, nilai estetika dan seyogyanya sekaligus sebagai wahana interaksi sosial bagi penduduk di perkotaan. Taman-taman di kota menjadi wahana bagi kegiatan masyarakat untuk acara keluarga, bersantai, olah raga ringan dan lainnya. Demikian pentingnya ruang terbuka hijau ini, maka hendaknya semua pihak yang terkait harus mempertahankan keberadaannya dari keinginan untuk merubahnya. Kawasan/ruang hijau terbuka binaan sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota, peresapan air, pencegahan polusi udara dan perlindungan terhadap flora.
Keberadaan pepohonan yang dikelola dengan baik di perkotaan dapat bermanfaat menstabilkan kondisi lingkungan perkotaan dari polusi. Peranan pohon di lingkungan perkotaan menurut Nowak (2004), antara lain:
a. Meningkatkan kualitas udara
Pencemaran lingkungan hidup kota sangat tinggi, baik oleh kendaraan bermotor maupun aktivitas industri. Polusi yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Partikel di udara sebagian akan terjerap (menempel) pada permukaan daun, khususnya daun yang berbulu dan yang mempunyai permukaan kasar dan sebagian lagi terserap masuk ke dalam ruang stomata misalnya pada pohon tanjung dan mahoni (Dahlan 1992). Selain itu, adanya pepohonan dapat juga membantu menciptakan iklim mikro yang sejuk dan nyaman bagi masyarakat sekitarnya.
b.Peredam kebisingan
Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Menurut Grey dan Deneke (1978) dalam Dahlan (1992) dedaunan dapat menyerap kebisingan sampai 95%. Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang tebal dengan daun yang rindang.
c. Menurunkan suhu kota
Keadaan di bawah tegakan pohon pada siang hari suhunya lebih rendah jika dibandingkan dengan di luar tegakan pohon, karena sinar matahari diabsorbsi oleh tajuk pohon, sebaliknya pada malam hari di dalam tegakan pohon lebih tinggi suhunya dibandingkan dengan di luar tegakan pohon karena radiasi sinar matahari ditahan oleh tajuk pohon (Dahlan, 1992). d. Memperindah kota
Dengan penataan yang baik, desain vegetasi pohon dalam jajaran jalur hijau jalan dapat secara efektif mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapi dengan keindahan yang bersifat alami. Berkaitan dengan fungsi estetikanya, pohon ornamental akan menambah nilai kota dan menjadi obyek refreshing bagi masyarakat kota untuk menikmati keindahan kota. Pohon dapat
memberikan nilai estetika tertentu yang terkesan alamiah dari garis, bentuk, warna, dan tekstur yang ada dari tajuk, daun, batang, cabang, kulit batang, akar, bunga, buah maupun aroma yang ditimbulkan dari daun, bunga maupun buahnya (Irwan 1994).
e. Pelestarian air tanah
Pada daerah hulu yang berfungsi sebagai daerah resapan air, hendaknya ditanami dengan pepohonan yang mempunyai daya evapotranspirasi tinggi. Di samping itu sistem perakaran dan serasahnya dapat memperbesar porositas tanah sehingga air hujan banyak yang masuk ke dalam tanah sebagai air infiltrasi dan hanya sedikit yang menjadi air limpasan, serta mengurangi erosi tanah lapisan atas (surface run-off). Di daerah perkotaan erosi air hujan hampir mencapai 100%. Hal ini dikarenakan sedikitnya area tanah yang terbuka antara pinggiran jalan dengan trotoar dimana tanaman pinggir jalan menyerap air dengan tidak optimal (Hartman et al. 2000).
f. Meningkatkan keselamatan berlalu lintas
Sebuah jalan tanpa pepohonan memberikan persepsi sebuah jalan yang luas, sehingga meningkatkan kecepatan pengemudi. Peningkatan kecepatan ini dapat menyebabkan kecelakaan lebih sering terjadi. Justru dengan hadirnya pepohonan di tepi jalan akan memberikan ketenangan dan kenyaman berkendara bagi para pengemudi.
g. Mendukung keberlanjutan ekonomi
Pohon mampu mendukung stabilitas perekonomian masyarakat sekitar dengan memanfaatkan biji, buah atau bagian lainnya dari pohon untuk kerajinan tangan yang dijadikan souvenir bagi para wisatawan. Selain itu, perkantoran dan tempat hunian yang memiliki pepohonan disekitarnya memiliki nilai jual yang lebih tinggi. (Mariyanti, 2011)
3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerusakan Pohon
Pohon dikatakan sehat atau normal ketika pohon tersebut masih dapat menjalankan fungsi fisiologisnya. Sebaliknya, dikatakan tidak sehat apabila pohon yang secara struktural mengalami kerusakan baik secara keseluruhan ataupun sebagian pohon. Penyebab utama penyakit tersebut dapat berupa organisme hidup patogenik ataupun faktor lingkungan fisik (Surjokusumo dkk., 2010). Selain faktor patogen sebagai salah satu penyebab kerusakan pohon, serangan serangga, polusi udara, aktivitas manusia dan faktor biologi serta usia pohon yang makin meningkat diduga berperan pula menurunkan kualitas pohon. Penurunan kualitas pohon ini dapat diketahui melalui tingkat kerusakan yang diderita pohon tersebut. Menurut Djafaruddin (1996), secara alamiah yang termasuk pengganggu tanaman dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pengganggu yang termasuk jasad hidup
Hama adalah jasad pengganggu yang merupakan makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok hewan atau binatang. Serangga dapat merusak tanaman dengan cara memakan bagian tanaman, menghisap cairan sel-sel tanaman terutama daun, menyebabkan bengkak/puru pada bagian tertentu, menyebabkan kanker pada batang/bagian berkayu, meletakkan telur pada bagian tanaman, mengambil bagian tanaman untuk dijadikan sarang dan menularkan jasad pengganggu. Gulma adalah jasad pengganggu yang merupakan sebangsa jenis tumbuhan tingkat tinggi yang bukan termasuk ke dalam penyebab penyakit biotis. Gulma bersifat mengganggu, merugikan dan merusak apabila ditinjau dari segi sifat dan keberadaannya.
b. Pengganggu yang bukan jasad hidup
Bencana alam lingkungan seperti banjir, erosi, kekeringan, longsor yang disebabkan oleh faktor dan unsur iklim serta cuaca merupakan factor pengganggu yang secara tidak langsung sebagai akibat kurang pekanya terhadap alam. Unsur lain yang berpengaruh terhadap kerusakan pohon yaitu kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis pada pohon dapat terjadi disebabkan oleh tumbangnya suatu pohon yang menyebabkan luka pada kulit dan kayu pohon, kebakaran pada pohon, hujan es atau salju yang menyebabkan daun rontok dan sambaran petir (Soeratmo, 1974).
Menurut Widyastuti et al. (2005) faktor abiotik penyebab kerusakan pohon adalah faktor fisik dan kimia penyusun lingkungan tempat tumbuh yang tingkat keberadaannya tidak mendukung pertumbuhan atau perkembangan normal pohon penyusun hutan yang diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Suhu
Tiap jenis tumbuhan mempunyai kisaran persyaratan suhu yang dapat ditoleransi dalam pertumbuhannya. Perubahan suhu yang melampaui batas toleransi akan menyebabkan tumbuhan mengalami penyimpangan fisiologis dan dapat menyebabkan kematian.
2. Kelembaban
Saat kelembaban nisbi tinggi, penguapan dari tumbuhan menjadi rendah, sehingga dapat terjadi penghambatan penyerapan hara. Kekurangan hara ini dapat berakibat gangguan formasi sel dan daun tumbuhan.
3. Iklim
Pada hutan yang jenis tumbuhan penyusunnya merupakan jenis eksotik atau dibangun pada lahan-lahan marginal maka faktor iklim atau faktor tempat tumbuh dapat merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Bila faktor tersebut berada di atas atau di bawah batas kemampuan adaptasi tumbuhan maka dapat terjadi kerusakan fisiologis atau mekanis. 4. Unsur hara
Kerusakan tanaman dapat terjadi jika ketersediaan unsur hara dalam tanah tidak mencukupi jumlah yang diperlukan tumbuhan yang hidup di tempat tersebut. Selain itu kelebihan unsur hara juga mampu menyebabkan kerusakan pada tumbuhan akibat kerusakan sel secara langsung oleh unsure hara tertentu.
5. Polusi udara
Kerusakan tumbuhan oleh polutan pada umumnya meningkat seiring dengan peningkatan intensitas cahaya, kelembaban tanah dan kelembaban nisbi udara, suhu dan keberadaan polutan yang lain
6. Kekurangan oksigen
Kondisi kekurangan oksigen di alam secara umum berasosiasi dengan kelembaban tanah atau suhu udara yang tinggi. Kombinasi antara kelembaban dan suhu tinggi dalam tanah atau udara menyebabkan kerusakan perakaran tumbuhan.
7. Cahaya
Kekurangan cahaya menghambat pembentukan klorofil dan merangsang pemanjangan ruas sehingga daun berwarna pucat, jaringan menjadi lemah dan daun serta bunga gugur lebih awal.
3. Tipe – Tipe Kerusakan Pada Pohon
Kesehatan pohon dipengaruhi oleh kerusakan yang terjadi pada pohon. Kerusakan atau cacat yang dimaksud adalah segala macam kerusakan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman selanjutnya. Menurut Mangold (1997), kerusakan yang dapat terjadi pada pohon antara lain :
a. Kanker
Gejala kerusakan kanker berupa pembengkakan pada batang yang berkembang meluas kebagian atas dan bawah. Jaringan kayu pada batang yang membengkak umumnya menjadi lunak, rapuh, retak-retak, dan sering digunakan untuk tempat berlindung serangga. Kanker mungkin dapat disebabkan oleh berbagai agen tetapi lebih sering disebabkan oleh jamur. Di daerah yang topografinya miring (bergelombang) dan banyak angin, pohon yang menderita kanker batang mudah patah dan tumbang (Rahayu, 2000).
b. Busuk hati, tubuh buah dan indikator lapuk lanjut.
Gejala yang terjadi berupa pembusukkan pada pangkal batang, lalu disertai dengan adanya daun-daun pada tajuk yang menguning dan mengering. Kondisi ini terjadi karena kematian sel-sel jaringan pada tanaman. Kematian jaringan tanaman biasanya didahului dengan adanya perubahan warna dari hijau ke kuning kemudian menjadi coklat atau kemerah-merahan akibat serangan patogen. Kerusakan ini sukar diamati dari luar, tetapi timbulnya tubuh buah menjadi
indikator lapuk yang sudah lanjut yang disebabkan oleh fungi. c. Luka terbuka
Luka terbuka adalah suatu luka atau serangkaian luka yang ditunjukkan dengan mengelupasnya kulit atau kayu bagian dalam kayu telah terbuka dan tidak ada tanda lapuk lanjut. Biasanya luka terbuka disebabkan oleh luka pangkasan yang memotong ke dalam kayu. d. Resinosis dan Gumosis
Resinosis merupakan keluarnya cairan yang berupa resin dari bagian tanaman yang sakit, dan disebut gumosis apabila berupa gum. Terjadi hanya jika batang atau cabang terluka atau dilukai hingga mengenai xylem dan terserang patogen. Tipe kerusakan ini akan membuat pohon sakit karena kehilangan banyak getah dan mengundang serangan penyakit.
e. Brum
Brum adalah suatu gerombolan ranting yang padat, tumbuh di suatu tempat yang sama terjadi di dalam daerah tajuk hidup, termasuk struktur vegetatif dan organ yang bergerombol tidak normal. Brum terjadi akibat adanya infeksi oleh benalu kerdil.
f. Dieback
Dieback merupakan kerusakan dimana terjadinya kematian ranting atau cabang dari bagian ujung dan meluas ke bagian kambium. Dieback bukan serta merta hasil dari satu faktor seperti akibat adanya organisme perusak atau musim kering berkepanjangan saja, melainkan karena akumulasi dari kurangnya nutrisi sehingga memicu organisme perusak.
g. Akar patah atau mati
Akar patah atau mati baik karena galian atau apapun penyebabnya yang melukai dapat mengundang penyebab penyakit lain untuk datang.
h. Hilangnya ujung dominan, mati ujung
Gejala mati ujung adalah kematian yang dimulai dari ujung atau titik tumbuh seperti ujung akar, pucuk, dan cabang yang terus menjalar ke bagian yang lebih tua. Mati ujung
biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, serangga dan penyakit, ataupun sebab-sebab lainnya. Serangan mati ujung mengakibatkan pertumbuhan menjadi tidak lurus, jaringan pucuk menjadi kering, rapuh dan busuk serta kualitas pertumbuhan pun menurun. Menurut Rahayu (2000), mati ujung umumnya terjadi karena kerusakan jaringan tanaman atau penyumbatan xylem. i. Kerusakan kuncup, daun atau tunas.
Kerusakan yang memiliki gejala yaitu daun yang termakan serangga, terkerat atau daun terkeliat termasuk kuncup atau tunas terserang jamur.
j. Perubahan warna daun
Gejala serangan bercak daun berupa noda pada permukaan daun atau titik bulata kecil yang tidak beraturan dengan tepi bercak agak menebal dan berwarna lebih gelap dibandingkan dengan bagian tengahnya. Bercak daun berwarna kuning kecoklat-coklatan, cokelat kemerah-merahan sampai cokelat tua. Apabila terdapa beberapa bercak dalam satu daun, bercak dapat saling menyatu membentuk daerah bercak yang luas. Bercak-bercak tersebut juga dapat berkembang dengan cepa membentuk hawar (blight).
Beberapa penelitian yang relevan oleh peneliti dan peneliti lain:
No Judul Dan Hasil Penelitian Nama Peneliti
1 Pengaruh Umur Tegakan Tanaman Terhadap Adaptasi Pneumatophor Avicennia Albadi Kawasan Wonorejo-Surabaya
Sitta Amaliyah1, Hery Purnobasuki2, Tutik
Nurhidayati1, dan Dian
Saptarin
2 Ethnobotanical and Plant Profile Studies at Karimunjawa Villageof Jepara Regency, Central Java
Tutik Nurhidayati1, Dian
Saptarini1, Nurul Jadid1, dan Listiani
3 Exploration of potential plants as a Bio-insecticde at ITS Surabaya Campus
Tutik Nurhidayati, Kristanti Indah Purwani, Endang Purwanti
Setyaningsih 4 The Natural School at The Coastal Area as an Alternatif for
Biology Development and Sea Bio-resources Conservation
Hidayati, Dewi; DT, Indah Trisnawati; Nurhidayati, Tutik; Purwani, Kristanti Indah
5 Persaingan Vigna radiata (L.) Wilezeck dan Cyperus rotundus (L.) pada lahan beragam dengan inokulasi rhizobium
Tutik Nurhidayati, Santosa
6 Persaingan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Rumput Teki (Cyperus rotundus) Pada Pengaruh Cekaman Garam (NaCl)
Nurhidayati, Tutik; Si, S; Si, M; Purwani, Kristanti Indah
Penelitian yang diusulkan sesuai dengan roadmap penelitian Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan Dan Perubahan Iklim DRPM ITS yang mengembangkan Technologi
Gambar 1. Roadmap Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan Dan Perubahan Iklim DRPM ITS Tahun 2020
Selain itu, usulan penelitian ini juga sesuai dengan roadmap Laboratorium Biosains dan Teknologi Tanaman dalam upaya untuk menghasilkan teknologi monitoring pohon tumbang. Berikut ditampilkan roadmap Laboratorium Biosains dan Teknologi Tanaman Departemen Biologi tahun 2020.
Tabel 1 Peta Jalan Penelitian Laboratorium Biosans dan Teknologi Tumbuhan Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Analitika Data ITS
Topik Sub Topik Penelitian 2020 2021 2022 2023 2024 Mitigasi kebencanaan dan perubahan iklim Mitigasi bencana pohon tumbang Kajian struktur
morfologi perakaran dan kanopi pohon Optimasi media tanam Monitoring kesehatan pohon Rekomendasi jenis pohon dan media tanam yang sesuai di wilayah kota Mitigasi bencana banjir Kajian tanaman yang berpotensi dalam rehabilitasi lahan Kajian dan aplikasi teknik biopori
Monitoring efektifitas tanaman dan teknik biopori sebagai mitigasi bencana banjir
Tabel 2. Kontribusi Peneliti Dalam Penelitian Tahun 2020
No Nama Jabatan Bidang
Keahlian Tugas Dalam Penelitian Alokasi Waktu (jam/Minggu) 1 Tutik Nurhidayati Ketua Fisiologi
Tumbuhan Bertanggung jawab pada keseluruhan penelitian 15 jam/minggu
2 Nurul Jadid Anggota Bioteknologi Koordinator dalam analisis
data dan
publikasi
10
jam/minggu
4 Kristanti Indah P. Anggota Struktur Tumbuhan Koordinator Perlakuan Penelitian 10 jam/minggu 5 Endang Purwanti Setyaningsih
Anggota Kimia Analitik Koordinator Analisis Data dan Laporan 10 jam/minggu BAB IV METODE 4.1 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Metode sensus digunakan untuk menilai kesehatan pohon yang berada di seluruh area pengambilan sampel di beberapa titik RTH kota Surabaya. Titik pengambilan sampel meliputi : jalur hijau yang berada di Surabaya Timur; Jalur Hijau Yang Berada di Surabaya Barat; Jalur hijau yang berada di Surabaya Selatan dan Jalur hijau yang berada di Surabaya utara. Identifikasi status kesehatan pohon dilakukan dengan metode Pemantau Kesehatan Hutan atau Forest Health Monitoring (FHM), yaitu metode penilaian kesehatanan pohon dengan mengelompokkan jenis dan tingkat kerusakan per individu tanaman.
4.2 Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data yang meliputi analisis vegetasi dan pengukuran dimensi pohon, penilaian status kesehatan pohon, pemetaan pohon, serta tabulasi dan analisis data. Tahapan- tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut. 4.2.1 Penilaian Kesehatan Pohon
Penilaian kesehatan pohon dilakukan dengan melihat indikator vitalitas pohon, yaitu dengan melihat dua parameter yang meliputi kerusakan pohon dan kerusakan tajuk. Kerusakan
pohon diukur berdasarkan kriteria penilaian kerusakan menurut metode Forest Health Monitoring (FHM), yaitu terdiri dari tiga kode berurutan yang menggambarkan lokasi terjadinya kerusakan, tipe kerusakan, dan tingkat keparahan yang ditimbulkan pada pohon. Lokasi kerusakan terdiri dari akar, batang, cabang, tajuk, daun, pucuk dan tunas. Tanda dan gejala kerusakan diberi prioritas dan dicatat berdasarkan lokasi menurut urutan: akar, akar dan batang bagian bawah, batang bagian bawah, batang bagian bawah dan batang bagian atas, batang bagian atas, batang tajuk, cabang, kuncup dan tunas serta daun dengan kode 0 – 9. Di dalam lokasi tertentu kerusakan dicatat menurut urutan skala prioritas mengikuti urutan nomor tipe kerusakan yang mungkin untuk lokasi tersebut. Semakin tinggi nomor urut tipe kerusakan, semakin rendah prioritasnya. Bila terdapat kerusakan lebih dari satu di lokasi yang sama, maka kerusakan mempunyai skala prioritas yang tertinggi (paling merusak) yang dicatat.
4.2.2 Tabulasi dan Analisis Data
Data ditabulasi untuk mengelompokkan kondisi pohon berdasarkan status kesehatannya. Penggolongan tingkat kerusakan pohon didasarkan pada tiga kriteria yaitu lokasi kerusakan, bentuk kerusakan, dan tingkat keparahan. Berdasarkan dari adanya kerusakan, letak posisinya, serta tingkat keparahannya, kemudian dapat menjadi acuan dalam menentukan tindakan perawatan yang dapat dilakukan terhadap pohon tersebut dalam mengurangi resiko bahaya akibat pohon tumbang dan menjaga keselamatan masyarakat yang yang berada dilokasi.
4.3 Pengamatan Data Sekunder
Data sekunder ini merupakan data pendukung data primer sebagai bahan diskusi dan bahan yang bisa membantu untuk menyelesaikan bahasan dari data primer. Pengamatan data sekunder meliputi: (1) Temperatur / suhu lingkungan; (2) PH media tumbuh tanaman, dan (3) Kelembaban udara.
BAB V. JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA 5.1 Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyiapan Bahan Dan Alat Penelitian V V
2 Survey titik pengambilan sampel V
3 Persiapan surat ijin melakukan penelitian V
4 Studi Lieteratur tuntuk bekal sensus kesehatan pohon
V
5 Melakukan inventarisasi kesehatan pohon V V V V
6 Melakukan analisis data morfologi pohon V V
7 Melakukan analisis data gangguan hama dan penyakit
V V
8 Melakukan analisis data gangguan antropogenik
V V
9 Analisis data dan pembahasan V V
110 Penulisan Laporan Dan Publikasi V
5.2 Rancangan Anggaran Biaya Jenis
Pembiayaan Item Satuan volume
satuan
biaya Total Belanja Bahan
Pembelian seperangkat deteksi
kesehatan pohon paket 1
2.500.000
2.500.000
Pembelian media utk deteksi
penyakit paket 1
3.250.000
3.250.000
Pembelian CD card kamera buah 3
305.000 915.000 Blocknote buah 5 15.000 75.000
Laporan kemajuan eksplar
20 15.000 300.000
Laporan Akhir eksplar
20 18.000 360.000
Foto copi literatur ke 2 lembar
3.200 250 800.000
Tinta Printer buah
2 250.000 500.000
Alat tulis paket
1 750.000 750.000
Catridge Warna buah
2 300.000 600.000 CD dokumentasi buah 50 3.000 150.000 Perlengkapan SPJ 1 Buah 200 3.000 600.000 Perlengkapan SPJ 2 Buah 50 6.000 300.000
HONOR OUTPUT
KEGIATAN
-
Honor Tenaga Administrasi org/keg
1 3.000.000 3.000.000
Honor Tukang org/keg
1 2.000.000 2.000.000
Honor tenaga Pencacah Lapang org/keg 1 1.500.000
1.500.000 - - BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA -
Biaya Publikasi pada jurnal kali 1 10000000
10.000.000
Pemakaian kamera digital Dan
Drone paket/sem 1 4.000.000 4.000.000
Pemakaian Higrometer paket/sem
1 2.000.000 2.000.000
Pemakaian Oven paket/sem
1 2.500.000 2.500.000
Pemakaian mikroskop paket/sem
1 3.500.000 3.500.000
Pemakaian Neraca Manual paket/sem
1 2.000.000 2.000.000
Pemakaian PH Meter paket/sem
1 2.000.000 2.000.000 BELANJA PERJALANAN LAINNYA
Sewa kendaraan mobil untuk
Kegiatan Penelitian paket/keg
4 750.000 3.000.000
Konsumsi rapat ke 1 paket/keg
1 850.000
850.000
Konsumsi rapat ke 2 paket/keg
1 850.000
850.000
Konsumsi rapat ke 3 paket/keg
1 850.000 850.000
Konsumsi rapat ke 4 paket/keg
1 850.000 850.000 TOTAL 50.000.000
BAB. VI DAFTAR PUSTAKA
Ainy CN. 2012. Pengaruh ruang terbuka hijau terhadap iklim mikro di Kawasan Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Dahlan, E.N. 1992. Hutan Kota Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan. Buku. APHI. Jakarta. 120 p.
Derlina., 2001. Sistem Penghijaun Kota Sebagai Sistem Penunjang Kelestarian Alam. J. Pendidikan Science 25 (1) :40 – 49.
Djafaruddin. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Buku. PT Bumi Aksara. Jakarta.168 p.
Dyah I Ratihw, Kurniawan Eddi B, Usman. 2010. Penataan pemukiman di kawasan segiempat tunjungan kota surabaya. Jurnal Tata Kota Dan Daerah. Vol (02):1-8
Hartman, J.R. dan Pirone, T.P. 2000. Pirone’s Tree Maintenance: Seventh Edition. Buku. Oxford University Press. New York. 226 p.
Imansari N, Khadiyanta P. 2015. Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di Kawasan pusat Kota Tangerang. J Ruang. 1(3): 101-110.
Irwan, Z.D. 1994. Peranan Bentuk Dan Struktur Kota Terhadap Kualitas Lingkungan Kota. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 73 p.
Karlinasari, L. dan Surjokusumo, S. 2010. Kebugaran Pohon Berdiri (Standing Tree) Sebagai Aset Lingkungan Perkotaan dan Perumahan. Di dalam: Workshop Pemantauan Kesehatan Hutan Pada Ruang Terbuka Hijau di Lingkungan Perkotaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.15 p.
Mangold, R. 1997. Forest Health Monitoring: Field Methods Guide. Buku. USDA Forest USDA Forest Service General Technical Report. New York. 135 p.
Nowak, D.J. 2004. The Effect Of Urban Trees On Air Quality. Chicago's Urban Forest Ecosystem: Results of the Chicago Urban Forest Climate Project. Buku. USDA Forest Service General Technical Report. New York. 142 p.
Putra, E.I. 2004. Pengembangan Metode Penilaian Kesehatan Hutan Alam Produksi. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 62 p.
Rahayu, E. S. 2006. AmankanProduk Pangan Kita : Bebaskan dari CemaranBerbahaya. Apresiasi Peningkatan Mutu Hasil Olahan Pertanian. Dinas 38Pertanian Provinsi DIY dan Kelompok Pemerhati KeamananMikrobiologi Produk Pangan, Yogyakarta.
Sanger YYJ, Rogi J E.X, Rombang J. 2016. Pengaruh tipe tutupan lahan terhadap iklim mikro di Kota Bitung. J Agri Sosial Ekonomi Unsrat. Vol (12): 105-116
Soeratmo, F.G. 1974. Perlindungan Hutan. Proyek Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 175 p.
Tauhid. 2008. Kajian jarak jangkau vegetasi pohon terhadap suhu udara pada siang hari di perkotaan: studi kasus kawasan Simpang Lima Kota Semarang [thesis]. Semarang (ID): Program Studi Ilmu Lingkungan.
Widyastuti, Sumardi dan Harjono. 2005. Patologi Hutan. Buku. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 139 p.
BAB. VII LAMPIRAN
1. Ketua Tim Peneliti: A. Identitas Diri
No Nama lengkap Tutik Nurhidayati, S.Si, M.Si
1 Jenis Kelamin Perempuan
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 NIP 197209101998022001
4 NIDN 0010097206
5 Tempat Dan Tanggal Lahir Magetan, 10 September 1972
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Tlp / HP 082139999088
8 Alamat Kantor Departemen Biologi Fak. Sains ITS Kampus ITS Sukolilo, Jl. Arief Rahman Hakim Surabaya.
9 Nomor Telepon/Faxs 0315963857
B. Riwayat Pendidikan:
No Perguruan Tinggi Tahun Lulus
Gelar Bidang Ilmu Spesialisasi Keterangan 1. Universitas
Brawijaya Malang
1996 S.Si Biologi Mikrobiologi
2. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2003 M.Si Biologi Ekofisiologi 3. Universitas Airlangga
Surabaya
2018 Dr. Biologi Fisologi
Tumbuhan
3 Judul Skripsi Pengaruh Enzim Papian Dan Suhu Fermentasi Terhadap Kualitas Keju Cottage: Pembimbing: Dra.Sri Widyarti, M.Si dan Dr. Made Ardana, M.App
4 Judul Tesis Persaingan Vigna radiata (L.) Wilezeek Dan Cyperus rotundus Pada Lahan Bergaram Dengan Inokulasi Rhizobium
Pembimbing: Prof. Dr. Santosa
6 Judul Desartasi Fisiogenetik, Morfologi Dan Anatomi Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Toleran Cekaman Genangan
Promotor: Prof. H. Hery Purnobasuki, Ph.D Co-Promotor: Dr. Sucipto Hariyanto, DEA
C. Riwayat Pekerjaan
No Tahun Pekerjaan Keterangan
1. 1998 - sekarang Staf Pengajar Departemen Biologi Fak. Sains ITS Aktif
D. Pendidikan Informal
No Tahun Pelatihan Tempat
1 2002 Pembuatan Pupuk Bokashi Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya 2 2003 Workshop Kimia Organik Bahan Alam Universitas Andalas Padang
3 2004 Workshop Biologi Molekuler Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta 4
E. Penelitian Formal
No. Tahun Penelitian Partisipasi
1 2010 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuscular(CMA) Dan Rhizobium Pada Tanaman Kacang Tanah Di Desa Socah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur Dalam Usaha Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan
Peneliti Utama
2 2011 Uji Multilokasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuscular(CMA) Dan Rhizobium Pada Tanaman Kacang Tanah Di Desa Socah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur Dalam Usaha Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan
Peneliti Utama
3 2012 Restorasi Kesuburan Lahan Melalui Metode Reklamasi Dengan Legume Cover Crops (LCC) Dan Berbasis Mikroorganisme Lokal Menuju Pertanian Berkelanjutan (Studi Kasus: UMKM Multi Agro Makmur Desa Nguter Kec.Pasirian Kab. Lumajang) (2013
Peneliti Utama
4 2013 Aplikasi Bioteknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculant) Pada Tanaman Cabai Berbasis Mikroorganisme Lokal Sebagai Usaha Restorasi Kesuburan Lahan Menuju Pertanian Berkelanjutan(Studi Kasus: UMKM Multi Agro Makmur Desa Nguter Kec.Pasirian Kab. Lumajang)
Peneliti Utama
5 2014 Uji Multilokasi Bioteknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting
Inoculant) Sebagai Usaha Restorasi Lahan MenujuPertanian Berkelanjutan (Studi Kasus: UMKM Multi Agro Makmur Desa Nguter Pasirian Lumajang)
(Tahun ke 1)
Peneliti Utama
6 2014 Peningkatan Lipid (Triacyglycerols /TAGs) Mikroalga Skletonema costatum Sebagai Kandidat Bahan Baku Biodiesel Melalui Teknik Cekaman Fisiologis Nutrient
Anggota
7 2015 Uji Multilokasi Bioteknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting
Inoculant) Sebagai Usaha Restorasi Lahan MenujuPertanian Berkelanjutan (Studi Kasus: UMKM Multi Agro Makmur Desa Nguter Pasirian Lumajang)
(Tahun ke 2)
Peneliti Utama
8 2016 Pemanfaatan Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Toleran Genangan Pada Cekaman Genangan Secara Periodik Sebagai Bahan Bioinsektisida Yang Ramah Lingkungan (Tahun ke 1)
9 2017 Pemanfaatan Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Toleran Genangan Pada Cekaman Genangan Secara Periodik Sebagai Bahan Bioinsektisida Yang Ramah Lingkungan (Tahun ke 2)
Anggota
10 2017 Dinamika Ekspresi Gen Tanaman Tembakau (Nicotiana Tabacum) Toleran Genangan Pada Cekaman Genangan Secara Periodik
Peneliti Utama
F. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
1 2011 Pengajar Pada Pelatihan Pembuatan Bokhashi Mandiri 5.000.000,-
2 2012 Pembina OSN 2012 Mata Pelajaran MIPA oleh forum
RSBI Cluster VII Jawa Timur Diknas 12.000.000,-
3 2012 Budidaya Varietas Padi Tahan Air Asin Dengan Sistem Tanam Padi SRI Organik Di daerah zyang Terkena Intrusi Air Laut Di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur
DIKTI 49.995.000,-
4 2013 Pelatihan Pembuatan Produk Laboratorium Biosains Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA ITS Bagi Siswa SMK Surabaya Dalam Pembekalan Jiwa Berwirausaha
BOPTN 25.000.000,-
5 2014 Pelatihan Pembuatan Herbarium Biologi Sebagai Media Pembelajaran Bagi Siswa SMP di Surabaya
BOPTN 15.000.000,-
6 2015 IbM Pemberdayaan Santri Nurul Amanah Madura Jawa Timur Dalam Budidaya Lele Dengan Biofertilizer dan Pengolahanya Menjadi Produk Bernilai Ekonomi
DIKTI 35.000.000,-
G. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 Isolasi Mikoriza Vesikular-arbuskular Pada Lahan Kering di Jawa Timur
ISSN: 0852-6834 No. 4F 2010 Hal: 43 Junal: Terakreditasi B Jurnal Berkala Penelitian HAYATI
2 Aplikasi Gelombang Suara untuk Mengusir Hama Wereng ISSN: 0852-6834 No. 4F 2010 Hal: 19 Junal: Terakreditasi B Jurnal Berkala Penelitian HAYATI 3 Pengganti Rennet Dalam Pembuatan Keju Vol. V N0. 6 Juni 2010 hal 54-56 Majalah Bulanan:
Food Review : Referensi Industri Dan
Teknologi Pangan Indonesia
4 Aerobic and Anaerobic Processes Of Spirogyra Extract Using Different Doses of
Zymomonas mobilis ISSN: 2090-4215 j.appl.environ.Biol.Sci, I(10)420-International Journal: Journal of Applied Enviromental and
425. 2011 Biological Sciences ww.textroad.com 5 The Influences of Physiological Stress
from Silicon (Si) Nutrient toward
Total Lipid Content at Skeletonema costatum MPCIA
ISSN: 2090-4274
J. Appl. Environ. Biol. Sci._1313_6 Journal of Applied Environmental and Biological Sciences www.textroad.com
6 The Biofertilizer (Nitrogen-Fixing, Phosphorus Solvent Bacteria, and Mycorrhiza) Impact for Peanut (Arachis hypogaea L) Growth on Various Locations
ISSN: 2090-4274
J. Appl. Environ. Biol. Sci._1313_6 Journal of Applied Environmental and Biological Sciences www.textroad.com 7 Growth responses of tobacco (Nicotiana
tabacum L.) varieties to water logging stress
2017 14(3): 574-581 Bioscience Research, (SCOPUS)
8 Response morphology and anatomy of tobacco (Nicotiana tabacum L.) plant on Waterlogging
040009 (2017) AIP Conference
Proceedings 1908, Scopus
9 Particular variety of tobacco Nicotiana tabacum) exhibits distinct morphological and physiological responses against periodic waterlogging stress
1028 012035 (2018) Journal Physic.: Conf. Ser. 1028 012035 (SCOPUS)
10 Anatomical Response of Roots Variety of Tobacco Plants (Nicotiana tabbacum) In Periodic waterlogging Stress
20 (2018) 2012–2016 Data in Brief Elsevier
11 Effect Of Carrier Media for Biofertilizer of Phospate Solublizing Bacteria Bacillus sp to Peanut (Arachis hypogea) Growth
ISSN: 1811-9506 Online ISSN: 2218-3973 201815(3):1975-1981
Bioscience Research, (SCOPUS)
H. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Seminar Nasional Biologi VII: Bioknservasi Dari Aspek Ekologi, Teknik, Sosial Dan Ekonomi Untuk Menanggulani Bencana Alam
Isolasi Mikoriza Vesikular-arbuskular Pada Lahan Kering di Jawa Timur
Jurusan Biologi FMIPA ITS Tahun 2009
2 Seminar Nasional Biologi VII: Bioknservasi Dari Aspek Ekologi, Teknik, Sosial Dan Ekonomi Untuk Menanggulani Bencana Alam
Aplikasi Gelombang Suara untuk Mengusir Hama Wereng
Jurusan Biologi FMIPA ITSTahun 2009
3 Seminar Nasional Biologi VIII: Inovasi
Bioproduk Dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Aplikasi Bioteknologi
Cendawan Mikoriza
Arbuscular(CMA) Dan
Rhizobium Pada Tanaman Kacang Tanah Di Desa Socah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura Jawa
Timur Dalam Usaha
Pengembangan Potensi Komoditas
Jurusan Biologi FMIPA ITSTahun 2010
4 International Conference on Mathematics and Sciences
Indegenus Vesicular Arbuscular Mycorrhizae Isolated
at Pangpong And Petong Village at Bangkalan Madura
Majapahit Hotel SurabayaIndonesia Tahun 2011
5 Seminar Nasional Teori Dan Aplikasi Teknologi Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan
Combination of Plant Growth Regulator NAA And BAP Concentration Effect on
Dendrobium taurulinum Tissue Culture Gedung Nasdec Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Indonesia Tahun 2011
6 International Biology Conference (IBOC) Effect of Rhizobium and Indidenous Mycorrhiza from Labang, District Bangkalan, Madura on The Peanut's Groeth (Arachis hypogea)
Jurusan Biologi FMIPA ITSTahun, 6 Desember 2012 di Surabaya
7 "Internasional Symposium on Human Development and Sustainable Utilization of Natural Resources in Asian Countries", 9-12 Juli 2012, di Balikpapan.
Bioethanol stove is one of solution to using ethanol from waste as the renewable energy"
Hotel Novotel Balik Papan Kalimantan Timur
8 The 6th Young Scientist Seminar", 10-11 September 2012, di Yamaguchi, Japan
The Ability OF Zymomonas mobilis To Produce Ethanol From Algae Spirogyra"
University
Yamaguchi, Japan 9 Internasional Conference on Biological
Science Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada 2013", 20-21 September 2013, di Yogyakarta.
Introduction of Mycorrhizae Propagules and Rhizobium as Growth Promoter Legumes on Marginal Lands.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
10 International Biology Conference (IBOC) Effect of Carrier Media for Biofertilizer of Nitrogen Fixing-Bacteria
AzotobacterspAgaints Peanut (Arachis hypogea) Growth
Jurusan Biologi FMIPA ITSTahun, 6 Desember 2016 di Surabaya
12 International Conference On Biodiversity Society For Indonesian Biodiversity & Gajah
Response of Nicotiana
tabacum plant to
Universitas Gadjah Mada
Mada University. Yogyakarta, Indonesia, March 18-19, 2017
Waterlogging Stress During Vegetative Stage:
13 International Conference On Green Tecnology UIN Malang: 8 September 2017
Profile of Protein And Chlorophyll Levels Some Tobacco Varieties (Nicotiana
tabacum L.) On
Waterlogging Stress
Universitas Islam Negeri Malang
14 International Biology Conference : Harris Hotel Jalan Bangka No. 08-18, Gubeng, East Java, Surabaya 60281
October 13 2018
Potential of Tobacco Plants (Nicotiana tabacum) Tolerant of Waterlogging as
Bioinsecticide Material
Departemen Biologi Fak. Sains ITS
I. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Mikhorhiza Dan Aplikasinya eds. 1
2009-2010
21 Kalangan Sendiri
2 Mikhorhiza Dan Aplikasinya eds. 2 2011 40 Kalangan Sendiri
3 Kultur Jaringan Tumbuhan 2011 20 Kalangan Sendiri
4 Biopestisida 2014 Kalangan Sendiri
Surabaya, 11 Januari 2017
Tutik Nurhidayati, S.Si, M.Si
2. Anggota 1:
1 Nama Lengkap Kristanti Indah Purwani , S.Si, M.Si L/P
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural Dosen Jurusan Biologi
4 NIP/NIK/Identitas Lain 19730407 199802 2 001
5 NIDN 0007047307
6 Tempat Dan Tanggal Lahir Surabaya, 7 April 1973
8 No. tlp/Fax/ HP 031-7403119 / 085231162302
9 Alamat Kantor Jurusan Biologi FMIPA ITS Keputih Sukolilo Surabya
10 No. tlp/Fax/ HP 031-5963857
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S1= 50 Orang
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Airlangga
Surabaya
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Bidang Ilmu Biologi Medis Fisiologi Tumbuhan
Tahun Masuk-Lulus 1992-1997 2000-2003
C. Pelatihan / kursus
Tahun Jenis Kursus Penyelenggara
2008 Worshop Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
P3AI ITS
2010 One Day Seminar: Updating on Regulatory Issues of Precursor Products for Laboratory Applications
PT Merck Tbk
2010 Pelatihan Manajemen Lingkungan Perkotaan Pusat Studi pemukiman , Prasarana & Lingkungan Hidup (PPLH) LPPM -ITS
D. Seminar / Lokakarya ( data 5 tahun terakhir)
Tahun Jenis Seminar Partisipasi Penyelenggara
2006 Seminar Nasional Biodiversitas
“Peranan Biodiversitas dalam Menunjang Kesejahteraan Manusia.”
Pemakalah Jurusan Biologi UNAIR
2006 Seminar Nasional Biologi 6
” Tumbuhan dan Peradaban Manusia”
Pemakalah Prodi Biologi ITS
” Biokonservasi dari Aspek Ekologi, Tehnik, Sosial dan Ekonomi Untuk Menanggulangi Bencana Alam”
2010 Seminar Nasional 4 Tahun Lumpur Sidoarjo Peserta LPPM ITS
2010 Seminar Nasional Peran Pendidikan Sains dan Teknologi Sebagai Wahana Penguatan Modal Sosial di Era Global Jur. Biologi Pemakalah
Pemakalah UPT Sos Hum ITS
2012 International Biology Conference
The effectivity of Micorhiza against Fusarium withered disease in tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) Fortuna variety
Pemakalah BIologi FMIPA ITS
E. PENELITIAN
Tahun Judul Partisipasi Sumber Dana
2007 Kajian Aspek Biologi dan kemampuan Fitosanitasi Makroalga Eucheuma sp. Dalam Limbah Akuakultur untuk Diterapkan Pada Sistem Biofilter Terpadu
Ketua Peneliti Muda
2009 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuscular (CMA) Pada Lahan Kering Untuk Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Buah di Jawa Timur
Ketua Strategi Nasional
2012 Uji Toksisitas dan Skrining ekstrak daun Bintaro, Daun Tancang, dan Daun Ketapang sebagai Fungisida Nabati Pengendali Jamur patogen Phytoptora capsici pada tanaman Cabe
Anggota Dana Lokal,
Penelitian Lab. Botani
PENGABDIAN MASYARAKAT
Tahun Judul Partisipasi
2006 Diklat Guru Mata Pelajaran Biologi bagi Guru Madrasah Aliyah (MTs) di Jawa Timur
Pengajar
2008 Pelatihan Teknik Budidaya Kultur Jaringan Tumbuhan se- Jawa Timur Pengajar 2009 Tutorial Di Universitas Terbuka UPBJJ- Surabaya Program PGSD Pengajar/ Tutor
Tim Pengawas UNAS- SMA Anggota
2010 Pelatihan Praktikum dan Aplikasinya bagi SMA Negeri 1 Babat Jawa Timur Pemateri
Pengajar 2013 IPTEKS untuk masyarakat : Training Surveyor Biologi dalam
Menganalisis Dampak Pembangunan terhadap Kelestarian Lingkungan
2. Anggota 2:
a. Nama Lengkap : Nurul Jadid,S.Si, M.Sc.
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 198205122005011002
d. Disiplin Ilmu : Biologi/Botani/Bioteknologi e. Pangkat/Golongan : Asisten Ahli /IIIB
f. Jabatan fungsional/struktural : Asisten Ahli g. Fakultas/Jurusan : MIPA/ Biologi
Pendidikan Formal
No Perguruan Tinggi Tahun Lulus
Gelar Bidang Ilmu Spesialisasi Keterangan
1. Institut Tekonologi Sepuh Nopember
2004 S.Si Biologi Kultur
Jaringan Tumbuhan 2. Institut Strasburg Perancis 2008 M.SC Biologi Bioteknologi Pengalaman Penelitian :
No Judul Penelitian Tahun
1. Respon Penambahan IAA dan Kinetin Pada Perakaran Kultur In Vitro Vanili
(Vanilla planifolia, Andrews).
2004
2. Callus Induction and in vitro Complete Plant Regeneration of Different Cultivars ot Tobacco (Nicotiana tabacum L.) on Media of Different Hormonal Concentration
2007
5 Kajian Pertumbuhan Dan Kandungan Asam Amino Prolin Vigna radiata Wilezeck Sebagai Usaha Pemilihan Varietas Tahan Kekeringan
2007
6 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuscular(CMA) Pada Lahan Kering Untuk Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan Tabnaman Pangan dan Buah di Jawa Timur
2009
4. Anggota 3
01 NamaLengkap Endang Purwanti S.,Ir. MT.
02 NIP 195601101985032001
03 Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda / IV c 04 Jabatanfungsional LektorKepala
06 Tempat/TanggalLa hir
:
Magetan, 10 Januari 1956 07 Alamat : Perum ITS Blok M-10 Surabaya 08 Alamat e-mail [email protected]
--
B.Riwayat Pendidikan
09. RiwayatPendidikan
No Program Jurusan/PerguruanTinggi
1 S1
Teknik Kimia FTI – ITS, 19822 S2
S2, Teknik Kimia ITSC.Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
10
Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam seminar lokal/institusi/nasional/internasionalNo
Tahun
Judul
1
2010
Researches . Berkala Penelitian Hayati Edisi khusus No 4F Th 20102
2010
Sintesis dan Karakterisasi Katalis, Al – MCM – 41 , Fe – Al –
MCM - 41 serta Fe – MCM – 41
3
2012
Creating a High Quality of Educational Atmosphere for Young
Generation for Independency and Creativity Development
D.Pengalaman Penelitian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir 11 Penelitian
No Tahun Judul
1 2009 ProduksiAbonIkanPari, Trigon SephenNoKontrak : 10473/12.7/PM/2009 2 2012 SintetisdanKarakterisasiKatalisNiOBerpendukungpada MgF2 (Nio/MgF2)
danKatalis Ni Doping dalam MgF2(Mg0,9NiO0,1F2)
3 2013 Restorasi Kesuburan Lahan melalui Metode Reklamasi dengan Legume Cover Crops (LCC) dan Berbasis Mikroorganisme Lokal menuju Pertanian Berkelanjutan
4 2014 Aplikasi Bioteknologi AGPI (Agricultural Growth Promotinh Inoculant) pada Tanaman Cabai Berbasis Mikroorganisme Lokal sebagai Usaha Restorasi Kesuburan Lahan Menuju Pertanian Berkelanjutan
5 2014 Pemanfaatan LSCF 7382 (La0,7Sr0,3Co0,8Fe0,2O3, BSCF 5582 (Ba0,5Sr0,5Co0,8Fe0,2O3) dan SCF 182 (SrCo0,8Fe0,2O3) sebagai
Membran Katalis Kopling Oksidatif Metana dan Etana menjadi Bahan Bakar Cair
6 2015 Uji Multilokasi Bioteknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculant) Sebagai Usaha Restorasi Lahan Menuju Pertanian
Berkelanjutan (Studi Kasus: UMKM Multi Agro Makmur Desa Nguter Pasirian Lumajang)
7 2016 Uji Multilokasi Bioteknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculant) Sebagai Usaha Restorasi Lahan Menuju Pertanian
Berkelanjutan (Studi Kasus: UMKM Multi Agro Makmur Desa Nguter Pasirian Lumajang)
E.Publikasi Artikel ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
12
Seminar yang pernah dihadiri sebagai pesertaNo
Tahun
Judul
1
2009
Seminar Ilmiah dalam Rangka DIES Natalis ITS Ke-59, ITS Surabaya 28Oktober 2009
2
2010
Workshop Peningkatan Kemampuan Penelitian dan Kebijakan, LPPM ITSSurabaya 22-23 September 2010
3
2010
Worksop peningkatan GENDER dalam pendidikan, LPPM ITS Surabaya 28September 2010
4
2010
Seminar Penguatan Kelembagaan PSW(Pusat Studi Wanita), LPPM ITSSurabaya 29 September 2010
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
13
Kegiatan abmasNo Tahu
n
Judul
1
2008
Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Pari di Kecamatan Kenjeran, Kel.Kenjeran, Surabaya2
2010
Workshop Teknopreneur Food Chemistry sebagai Penyuluh dan Pelatih kepada Gurudan Murid SMS Se Jawa Timur, Kimia FMIPA ITS, Surabaya
3
2011
Peningkatan Nilai Jual Garan Petani melalui Pelatihan dan Simulasi Pasca Panen di4
2011
Sosialisasi bahan tambahan alami pada makanan dan kemasan serta penangananterhadap makanan yang mengandung aditif kimia, Desa Cerme Kec.Grogol Kab.Kediri , Jawa Timur
5 2012
PeningkatanKesejahteraanMasyarakatDesa AlasKembangKecamatanBurnehKabupatenBangkalanMelaluiPemanfaatanBijiNyamplungS ebagaiBahan Biodiesel
6
2013
Metode Pembelajaran Efektif untuk Guru-guru IPA Madrasah Tsanawiyah (MTS)Se-KKM SumberBungur, Kecamatan Pasean, KabupatenPamekasan
7
2014
StrategiPembelajaran Kimia yang MenyenangkandanAplikasinya8
2014
IPTEK bagi Guru danWaliMurid SMA Negeri IVProbolinggotentangBahanBeracundanBerbahayadalamMakanansertaPengujiannya
9
2014
PemberdayaanNelayanKedungCewekKenjeranpadaDiversifikasiOlahanHasilLautsebagaiUpayaPeningkatanPenghasilan
10 2015
PenyuluanPolaHidupSehatMelalui Diet AsupanMakanan yang TepatbagiAnggotaDharma Wanita ITS
Penghargaan yang pernah diterima :
Nama Penghargaan Tahun Asal
Dwidya Satya Perdana 2005 Rektor ITS