• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan eksperimen semu (quasi experiment). Rancangan ini merupakan bentuk desain eksperimen yang lebih baik validitas internalnya dari pada rancangan pre-eksperimental dan lebih lemah dari true-experimental. Rancangan ini untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental. Rancangan ini menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secara wajar dan sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki karakteristik berbeda. Rancangan ini menerapkan bahwa setiap kelompok eksperimental diberi perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Sedangkan desain dari penelitian ini adalah pre-test dan post-test design. Desain ini melakukan observasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu sebelum eksperimen (O) dan sesudah eksperimen (O1), dengan pola O I O1. (Nursalam, 2013; Arikunto, 2006; Hidayat, 2007).

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Subjek Pra Perlakuan Pasca-Tes

K-A K-B O O Time 1 I - Time 2 O1-A O1-B Time 3 Keterangan:

K-A : Subjek (pasien hemodialisis) perlakuan K-B : Subjek (pasien hemodialisis) kontrol

- : Aktivitas lainnya (prosedur rutinitas, informasi hemodialisis, informed consent, bimbingan rohani islam dari petugas)

O : Observasi penderita sebelum terapi atau Pre-test(perlakuan) I : Intervensi (terapi bacaan Al Qur’an)

O1(A+B) : Observasi penderita sesudah terapi atau Post-test

(2)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto (2006), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau disebut juga dengan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulan. Sedangkan menurut Hidayat (2007), menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien hemodialisis sebanyak 60 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dengan kata lain merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi dan mewakili populasi. Sedangkan menurut Hidayat (2007), sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Suatu penelitian keperawatan mempunyai kriteria sampel yang meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling, dimana teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan jumlah populasi yang ada. Teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/ masalah penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang dikenal sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan jumlah responden 60 orang.

(3)

Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah : a) Kriteria Inklusi

Merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Hidayat, 2007). Kriteria Inklusi pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis 2. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan

3. Penderita tidak mempunyai gangguan pendengaran 4. Penderita yang beragama islam

5. Penderita yang bersedia menjadi responden

6. Penderita yang mampu berkomunikasi dengan baik b) Kriteria Eksklusi

Merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2007). Kriteria Eksklusi pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Penderita yang mengalami gangguan jiwa berat 2. Penderita yang tidak sadar penuh

3. Penderita yang mengalami gangguan pendengaran

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : RS PKU Muhammadiyah Gombong Alamat : Jl. Yos Sudarso No.461 Gombong Waktu : Mei - Juni 2014

D. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006), variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :

(4)

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel yang mempengaruhi atau disebut juga dengan variabel penyebab yang di tandai dengan (X). Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat atau dengan kata lain merupakan variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah terapi bacaan Al Qur’an.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel akibat atau disebut juga dengan variabel tergantung yang ditandai dengan (Y). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah tingkat stres penderita.

(5)

E. Definisi Operasional

Menurut Al Ummah (2009), definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang didefinisikan. Definisi operasional tersebut mencakup variabel, definisi operasional, alat ukur, hasil ukur, dan skala.

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel D O Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Terapi Bacaa n Al Qur’a n

Suatu terapi untuk merelaksasi ketegangan syaraf dan perubahan fisiologis dengan bacaan Al Qur’an. - Handphone, earphone/ headshet - Pemberian terapi selama 15-30 menit 1.Diberikan terapi bacaan Al Qur’an 2.Tidak diberikan terapi bacaan Al Qur’an Nominal 2. Tingkat Stres pasien hemodial isis Derajat respon tubuh terhadap stimulus stres, yaitu dalam proses hemodialisis - Pengukuran dengan observasi dan wawancara menggunakan bantuan check list yang diadopsi dan dimodifikasi dari DASS (Depression Anxiety and Stress Scale) Pre-test dan Post-test Skor : 0: Normal 1: Ringan 2: Sedang 3: Berat 4: Sangat berat Total skor: 0-14: Normal 15-18: Ringan 19-25: Sedang 26-33: Berat 34-42: Sangat berat Ordinal

(6)

F. Teknik Pengumpulan Data

Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa kuesioner/ angket, observasi, wawancara, atau gabungan ketiganya. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

1. Memilih Subjek

Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi sebagai subjek penelitian, peneliti memberikan penjelasan tujuan penelitian yang akan dilakukan pada responden, peneliti memohon ketersediaan responden sebagai objek penelitian dengan cara menandatangani lembar persetujuan, dan memberikan penjelasan tentang stres kepada responden.

2. Mempertahankan Konsistensi

Peneliti dalam hal ini mempertahankan pola pengumpulan data pada setiap tahap berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. pelaksanaannya yaitu; peneliti melakukan pengkajian tingkat stres responden dengan melakukan observasi dan wawancara, selanjutnya melakukan pengukuran pertama (pre-test) dengan membagikan lembar kuesioner penelitian dan meminta responden mengisinya sebelum diberikan terapi bacaan Al Qu’an, selanjutnya peneliti memberikan terapi bacaan Al Qu’an surah Al Mulk 30 ayat beserta terjemahannya selama ±30 menit dengan meminta responden mendengarkan dengan khusyu’. Kemudian peneliti melakukan pengukuran kedua (post-test) dengan membagikan lembar kuesioner penelitian dan meminta responden mengisinya sesudah diberikan terapi.

3. Mempertahankan Kendali/ Kontrol

Peneliti melakukan pengendalian data penelitian agar tidak terjadi bias pada hasil penelitian.

4. Mempertahankan Integritas/ Validitas Penelitian

Peneliti mengamati adanya perubahan atau tidak dalam rencana yang sudah dilakukan.

(7)

5. Problem Solving

Peneliti melakukan diskusi, memberikan masukan tentang cara pengobatan atau terapi lainnya yang bisa mendukung menurunkan tingkat stres selain teknik terapi yang sudah peneliti berikan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat digambarkan dengan alur sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Pre-test dan Post-test Design

Peneliti mulai dari sini Menentukan subjek penelitian Pre-test Memberikan perlakuan (Bacaan Al Qur’an) Post-test Melakukan pengamatan/ pengukuran tingkat stres

sebelum perlakuan

Melakukan pengamatan/ pengukuran tingkat stres

sesudah perlakuan

Hasil pengamatan/ pengukuran dibandingkan

sebelum dan sesudah perlakuan

(8)

G. Teknik Analisa Data

Langkah dalam menganalisis suatu data, maka terlebih dahulu harus di olah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, selain itu juga harus diketahui skala pengukuran dan analisa datanya.

1. Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, antara lain:

a) Editing, merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

b) Coding, merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

c) Entry Data, merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

d) Uji asumsi statistik yaitu menentukan rumus apa yang tepat digunakan dalam rangka analisis atau pengolahan data penelitian, apakah akan menggunakan statistik parametik atau non-parametik.

e) Tabulating, mengelompokkan data kedalam tabel yang dibuat sesuai dengan yang dimaksud dari tujuan peneliti, baik data tabulasi mentah maupun tabel kerja untuk menghitung data tertentu secara statistik, sebagaimana terdapat dalam lampiran.

f) Pembahasan dan diskusi yaitu membahas dan mendiskusikan hasil penelitian, tempat peneliti mengabstraksikan kembali hasil uji hipotesis, membahas hasil penelitian tersebut serta mengonsultasikannya dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya.

2. Analisa Data

a) Analisa Univariat

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Dalam analisis data kuantitatif, kita dihadapkan pada kumpulan data

(9)

yang besar atau banyak yang belum jelas maknanya. Fungsi analisis adalah untuk menyederhanakan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna, peringkasan tersebut berupa ukuran-ukuran statistik, tabel, dan juga grafik. Secara teknis, analisis pada dasarnya merupakan kegiatan meringkas kumpulan data menjadi ukuran tengah dan ukuran variasi.

b) Analisa Bivariat

Kegunaan analisis ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara dua variabel, atau bisa juga digunakan untuk mengetahui apakah ada perubahan yang signifikan antara dua atau lebih kelompok (sampel). Analisa bivariat pada penelitian ini yaitu mengukur tingkat stres sebelum dilakukan terapi bacaan Al Qur’an (pre-test) dan diukur kembali tingkat stresnya sesudah diberikan terapi bacaan Al Qur’an (post-test). Kemudian nilai masing-masing responden sebelum dilakukan terapi dibandingkan dengan sesudah dilakukan terapi.

c) Uji t

Sebelum melakukan uji statistik dua kelompok data, kita perlu mengetahui apakah dua kelompok data tersebut berasal dari dua kelompok yang independen atau berasal dari dua kelompok yang dependen. Dikatakan kelompok independen bila data kelompok yang satu tidak tergantung dari kelompok kedua, misalnya membandingkan mean tekanan darah sistolik orang desa dengan orang kota. Sedangkan kedua kelompok data dikatakan dependen/ pasangan bila kelompok data yang dibandingkan datanya saling mempunyai ketergantungan, misalnya data berat badan sebelum dan sesudah mengikuti program diet berasal dari orang yang sama. Berdasarkan karakteristik data tersebut, maka uji beda dua mean dalam penelitian ini menggunakan uji beda dua mean dependen (Paired Sample), Tujuannya untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang dependen. Syaratnya antara lain; distribusi data normal, kedua kelompok data dependen, dan

(10)

jenis variabel numerik dan kategorik. Pada penelitian ini yaitu membandingkan nilai masing-masing responden sebelum diberikan terapi suara bacaan Al Qur’an dengan responden sesudah diberikan terapi. Menurut Riwidikdo (2013), Paired t-test adalah untuk menguji efektivitas suatu intervensi terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan.

Formula:

Sedangkan nilai dari simpangan baku d ( ) adalah:

Keterangan: t : t hitung

d : deviasi/ selisih antara nilai pre test dan post test d : rata-rata deviasi antara nilai pre test dan post test

: simpangan baku dari d atau standar deviasi n : banyaknya sampel

Selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel yang digunakan dengan derajat bebas (df). Apabila hasilnya t hitung lebih besar t tabel, maka Ho ditolak dan Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan secara signifikan antara nilai rata-rata pre-test dengan post-test.

(11)

H. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan memakai model skala Likert dan Rating Scale yang menggunakan Depression Anxiety and Stress Scale (DASS) dari Sebuah pusat keunggulan didukung oleh Government Australia Depression Anxiety and Stress Scale (DASS) atau Skala Depresi, Kecemasan dan Stres. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor (skala likert) antara 0 (nol present) sampai dengan 4 (severe) yaitu dengan representasi penilaian sebagai berikut:

0 : Normal 1 : Ringan 2 : Sedang 3 : Berat

4 : Sangat berat

Skala peringkat dalam menjawab pernyataan dalam instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:

0 : Tidak berlaku untuk saya sama sekali (tidak pernah)

1 : Diterapkan pada saya untuk beberapa tingkat, atau beberapa waktu (kadang-kadang)

2 : Diterapkan kepada saya ke tingkat yang cukup, atau sebagian dari waktu (sering)

(12)

Tabel. 3.3 Item Pernyataan untuk Skala Stres

No Pernyataan S k o r

1 Saya merasa kecewa dengan hal-hal yang cukup sepele 0 1 2 3 2 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap situasi 0 1 2 3

3 Saya merasa sulit untuk bersantai 0 1 2 3

4 Saya merasa menjadi lebih mudah marah 0 1 2 3 5 Saya merasa menggunakan banyak energi untuk berfikir 0 1 2 3 6 Saya merasa mulai tidak sabar ketika saya tertunda

dalam perjalanan (misalnya, lift, lampu lalu lintas, terus menunggu)

0 1 2 3

7 Saya merasa agak sensitif 0 1 2 3

8 Saya merasa sulit untuk angin 0 1 2 3

9 Saya merasa sangat marah 0 1 2 3

10 Saya merasa sulit untuk tenang setelah marah 0 1 2 3 11 Saya merasa sulit untuk menerima teguran untuk apa

yang saya lakukan

0 1 2 3

12 Saya dalam keadaan ketegangan saraf 0 1 2 3

13 Saya tidak toleran terhadap apa pun yang sudah didapatkan dan yang saya lakukan

0 1 2 3

14 Saya merasa diri saya semakin gelisah 0 1 2 3

Derajat stres ditentukan dengan menggunakan nilai hasil dari jumlah yang diperoleh pada kuesioner :

1. 0-14 : Normal (Tidak ada stres) 2. 15-18 : Ringan

3. 19-25 : Sedang 4. 26-33 : Berat

5. 34-42 : Sangat berat

Sedangkan untuk instrumen pendukung yang lain adalah handphone sebagai alat pemutar bacaan Al Qur’an yang dihubungkan dengan earphone/ headset, dimana nanti terhubung dan diperdengarkan oleh responden/ pasien.

(13)

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penelitian ini dilakukan tanpa uji validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitiannya, karena instrumen penelitian yang peneliti gunakan adalah Depression Anxiety and Stress (DASS) yang menurut Lovibond, SH & Lovibond, Pf pada tahun 1995 didalam bukunya yang berjudul Manual untuk pengukuran skala kecemasan, depresi dan stres, edisi kedua yang di terbitkan oleh Psychology Foundation of Sydney. Data Normatif tersedia pada sejumlah sampel di Australia, dari sampel 2.914 orang dewasa (standar deviasi) adalah 6.34 (6.97), 4,7 (4.91), dan 10.11 (7.91) untuk depresi, kecemasan, dan skala stres, masing-masing. A sampel klinis melaporkan (standar deviasi) sebesar 10,65 (9,3), 10.90 (8.12), dan 21,1 (11,15) untuk tiga langkah. Langkah-langkah penilaian Depression Anxiety and Stress Scale (DASS) dari Sebuah pusat keunggulan didukung oleh Government Australia Depression Anxiety and Stress Scale (DASS) atau Skala Depresi, Kecemasan dan Stres. DASS merupakan alat ukur yang terdiri dari 42 item yang mencakup tiga skala laporan diri yang dirancang untuk mengukur keadaan emosional negatif berupa Depresi, Kecemasan dan Stres. Masing-masing tiga timbangan berisi 14 item, dibagi menjadi sub-skala dari 2-5 item dengan konten serupa. Skala depresi menilai dysphoria, putus asa, devaluasi hidup, bantahan diri, kurangnya minat/ keterlibatan, anhedonia, dan inersia. Skala kecemasan menilai gairah otonom, efek otot rangka, kecemasan situasional, dan pengalaman subjektif yang mempengaruhi cemas. Skala stres (item) adalah tentang sensitif terhadap tingkat gairah non-spesifik. Ini menilai tentang kesulitan santai, gairah saraf, dan menjadi mudah marah/ gelisah, mudah tersinggung/ over reaktif dan tidak sabar. Responden yang diminta untuk menggunakan skala keparahan/ frekuensi 4 poin untuk menilai sejauh mana mereka memiliki pengalaman pada masing-masing wilayah selama seminggu terakhir, ini menunjukkan bahwa DASS cukup valid dan reliabel untuk digunakan sebagai sebuah instrumen penelitian. Peneliti akan melakukan penelitian selama kurang lebih 1 (satu) bulan secara mandiri dan mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner. Sebagai pelengkap instrumen penelitian, peneliti akan menggunakan

(14)

sarana handphone, earphone/ headset sebagai media pemutar dan penghubung suara bacaan Al Qur’an surah Al Mulk yang berjumlah 30 ayat beserta terjemahannya yang akan diperdengarkan kepada responden.

J. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan peneliti setelah mendapat rekomendasi dari institusi pendidikan dalam hal ini adalah STIKES Muhammadiyah Gombong, dan persetujuan dari Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong. Dalam melaksanakan penelitian, khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, maka harus memperhatikan beberapa prinsip penelitian pada manusia, antara lain:

1. Prinsip Manfaat

Berprinsip pada aspek manfaat, maka segala sesuatu bentuk penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi.

2. Prinsip Menghormati Manusia

Prinsip dimana manusia memiliki hak dan harus dihormati, karena manusia berhak untuk menentukan pilihan antara bersedia atau tidak untuk menjadi subjek penelitian.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia.

Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menekankan tentang etika dalam penelitian yang meliputi:

1. Informed Consent (Lembar persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Lembar persetujuan diberikan sebelum dilakukan penelitian dan peneliti harus menjelaskan

(15)

terlebih dahulu kepada responden tentang judul, maksud, dan tujuan penelitian.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Dalam pengumpulan data, responden tidak mencantumkan nama responden, tetapi hanya menuliskan kode saja. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah lainnya. Data yang dilaporkan sebagai hasil penelitian hanyalah data-data kelompok tertentu saja. Hal ini dilakukan agar responden merasa aman, percaya, serta mau memberikan informasi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

4. Right To Withdraw

Responden memiliki hak untuk mengundurkan diri dan tidak bersedia ikut dalam penelitian sebagai responden. Peneliti tidak akan memaksa dan tetap

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Teknik Pengumpulan Data Penelitian   Pre-test dan Post-test Design

Referensi

Dokumen terkait

ADAM SYAFIQ

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA

Pasal 1 : Menghimbau kepada Pengurus-pengurus Vihara Binaan Sangha Theravãda Indonesia untuk mengadakan Upacara Pattidana Khusus terhadap Para Almarhum Bhikkhu Anggota

Dalam hal ini, subtitusi bahasa antar etnis Melayu Sambas dengan etnis Jawa di Dusun Kedondong berbeda dan menyebabkan perubahan budaya yang terjadi saat

(35,8%) responden yang mengalami Penurunan Fungsi Paru (PFP) hal tersebut menandakan sebagian besar responden yang memiliki umur produktif mengalami penurunan fungsi

Dari sisi pendapatan, petani di Kalimantan Barat cenderung mengalami peningkatan sebgaimana diindikasikan oleh indeks yang diterima petani pada bulan Maret 2011 sebesar 131,46

Dalam melaksanakan suatu penelitian sangat diperlukan desain penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian

Proses perancangan sistem pengukuran kinerja SCM dilakukan dengan menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)