• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA A."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Kailan (Brassica oleraceae)

Kailan merupakan kelompok dari genus Brassica yang memiliki beberapa jenis seperti sawi putih, pakcoy dan sawi sendok. Kailan merupakan salah satu tanaman sayur yang sangat populer di Indonesia. Kailan biasa dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pangan (Perwitasari 2012).

Menurut Steenis (1975) klasifikasi tanaman kailan adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Papavorales

Familia : Cruciferae (Brassicaceae) Genus : Brassica

Spesies : Brassica oleraceae Var. acephala

Kailan merupakan sayuran yang relatif baru. Keunggulan kailan dibandingkan caisim adalah daunnya lebih tebal, rasanya enak dan legit. Batangnya hijau dan rasanya agak manis dan empuk (Widadi 2003). Kailan daunnya tunggal berbentuk lonjong, dengan daun sebelah atas tumbuh merapat seperti bongkol dan lebih besar daripada daun-daun di sebelah bawahnya. Tangkai daunnya pendek, lebih besar daripada tangkai daun caisim. Duduk daun melingkar batang, tepi atau pinggir daun berkerut-kerut, ada yang bergelombang dan ada pula yang rata. Warna daun biasanya hijau pucat atau hijau keputih-putihan (Novary 1997).

Tanaman kailan yang dibudidayakan umumnya tumbuh semusim (annual) ataupun dwi musim (biennual) yang berbentuk perdu. Sistem perakaran relative dangkal, yakni menembus kedalaman tanah antara 20-30 cm (Splittstoesser 1984). Batang tanaman kailan umumnya pendek dan banyak mengandung air (herbaceous). Disekeliling batang hingga titik tumbuh terdapat tangkai daun yang bertangkai pendek (Rukmana 1995).

(2)

Umumnya bunga berwarna kuning namun ada pula yang berwarna putih. Bunganya terdapat dalam tandan yang muncul dari ujung batang/tunas. Kailan berbunga sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran. Empat benang sari dalam lingkaran dalam, sisanya dalam lingkaran luar (Sunarjono 2003). Buah-buah kailan berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Biji-bijinya bulat kecil berwarna coklat sampai kehitam-hitaman. Biji-biji inilah yang digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman kailan (Rukmana 1995).

Kailan adalah suatu sayuran musim dingin atau lembab, dapat juga pada musim panas jangka pendek. Pertumbuhan kailan terjadi di sepanjang tahun dan pada musim semi, kelembapan tinggi. Tumbuh baik pada ketinggian 1000-2000 meter di atas permukaan laut (Splittstoesser 1984). Kailan cocok ditanam pada tipe tanah lempung sampai lempung berpasir, gembur dan mengandung bahan organik, serta pH tanah antara 6-6,8. Kailan bertahan pada lokasi terbuka dan memperoleh matahari langsung serta drainase air lancar (Wahyudi 2010).

Waktu panennya relatif pendek berkisar 30-40 HST. Sehingga mudah di temui di pasaran. Kailan yang di panen pada pagi hari sebelum matahari terbit rasanya lebih renyah dan mengandung banyak air. Daun maupun batang kailan dapat dimakan biasanya dipotong-potong kecil sebelum dimasak dari segi aroma dan rasa kailan tidak berbeda jauh dengan brokoli meskipun keduanya tidak Indetik. Kailan memiliki rasa yang lebih manis dari pada brokoli. Untuk penyimpanan dalam lemari pendingin suhunya ± 2-5ºC (Lama penyimpanan 21 hari) suhu ± 5-10ºC (Lama penyimpanan 7-14 hari) (Karyaku 2011).

B. Pupuk Cair Urine Sapi

Pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang berbentuk cair, mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah. Pupuk organik cair dapat memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah, karena bentuknya yang cair, maka jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah maka dengan sendirinya tanaman akan mudah

(3)

mengatur penyerapan komposisi pupuk. Pupuk organik cair tidak merusak humus tanah walaupun seringkali digunakan, selain itu pupuk ini juga memiliki zat pengikat larutan hingga bisa langsung digunakan pada tanah dan tidak butuh interval waktu untuk dapat menanam tanaman (Isroi 2008).

Kelebihan pupuk organik cair adalah lebih memudahkan akar tanaman dalam menyerap unsur hara. Salah satu pupuk organik dalam bentuk cair adalah urine sapi. Manfaat lain penggunaan pupuk cair urine sapi yaitu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan aktifitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, jumlah), menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan/ serangan penyakit tanaman dan meningkatkan retensi/ ketersediaan hara dalam tanah (Margono 2013).

Penggunaan Pupuk cair dari urine sapi harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Kurang lebih 7 hari pupuk cair urine sapi dapat digunakan dengan indikator pupuk cair terlihat bewarna kehitaman dan bau yang tidak terlalu menyengat. Dalam proses fermentasi urin sapi menggunakan 1% dekomposer yang bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi (Kurniadinata 2008). Panggabean et al. (2004) menyatakan bahwa keunggulan dari pupuk urine sapi yang difermentasi adalah komposisi unsur haranya lebih lengkap.

Fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme baik aerob maupun anaerob yang mampu mengubah atau mentransformasikan senyawa kimia ke subtrat organik (Rahman 1989). Fermentasi dapat terjadi karena ada aktivitas mikroorganisme penyebab fermentasi pada subtrat organik yang sesuai, proses ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan yang difermentasikan (Winarno 1990). Naswir (2003) dalam Mardalena (2007), Fermentasi urine sapi yang diaplikasi pada tanaman sangat menguntungkan petani karena dari segi biaya murah dan produksi meningkat dibandingkan dengan pupuk kimia. Melalui proses fermentasi urine sapi dapat dijadikan dan dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida organik (Winarno 1990). Karena baunya yang

(4)

khas, urine sapi juga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman, sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman serangga (Lingga 1991). Tetapi karena masih meninggalkan bau membuat orang enggan untuk mengelola serta menggunakannya. Sedangkan pestisida dari urine sapi ini hanya bisa digunakan untuk hama hama tertentu, seperti hama tungro, bercak daun, dan lain lain (Andoko 2011).

Jenis kandungan hara pada urin sapi yaitu N = 1,00%, P = 0,50% dan K = 1,50%. Menurut Rohaeni et al. (2006) dalam urine sapi juga terdapat hormon berupa auksin. Selain itu urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh diantaranya IAA. Lebih lanjut dijelaskan bahwa urin sapi juga memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan (Lingga 1991).

Pemberian hara melalui daun merupakan cara yang efektif untuk memperbaiki ketidakcukupan hara. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan melalui daun 8 hingga 10 kali lebih efektif daripada pemupukan melalui tanah. Pupuk organik cair diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kailan karena pupuk cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang di dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair (Suhardjo et al. 1993).

Pengaplikasian urine sapi sebagai pupuk yaitu dengan cara melarutkannya pada air kemudian disemprotkan langsung pada tanaman kailan dengan menggunakan sprayer. Dosis pemberian pupuk cair urine sapi untuk tanaman kailan yaitu 1500 ml/14 liter. Tanaman sayuran dan hortikultura setelah diberi pupuk cair dari urine sapi menjadi lebih subur, daunnya kelihatan segar dan hijau serta ulat yang menghinggapinya menghilang (Margono 2013).

C. Pupuk Kandang Sapi

Pertanian organik adalah salah satu teknik penerapan dengan pemanfaatan bahan organik (Winarso 2005). Tanah yang subur dan banyak mengandung bahan organik dapat memberikan produktivitas yang optimal

(5)

bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk organik bisa menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan karena bahan organik mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah (Hartatik dan Widowati, 2010).

Kelebihan dari pupuk organik adalah selain dapat mensuplai N, P, K, juga dapat menyediakan unsur hara mikro sehingga dapat mencegah defisiensi unsur mikro pada tanah marginal atau tanah yang diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang tidak seimbang (Ignatius et al 2014). Pemupukan pada dasarnya bertujuan untuk mencukupkan unsur hara di dalam tanah agar potensi genetik tanaman dapat dicapai mendekati maksimal (Djapa 1993). Salah satu bahan organik yang baik berasal dari pupuk kandang yang didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah (Hartatik dan Widowati 2010).

Pupuk kandang sapi sebagai salah satu pupuk organik yang diberikan ke dalam tanah dapat meningkatkan unsur hara baik makro maupun mikro, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya pegang air, meningkatkan kapasitas tukar kation dan memacu aktifitas mikroorganisme yang terlibat dalam proses perombakan (Hadisumitro 2002). Menurut Hartatik dan Widowati (2010), Pupuk kandang sapi memiliki keunggulan dibanding pupuk kandang lainnya. Mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman, serta memperbaiki daya serap air pada tanah.

Pupuk kandang sapi apabila digunakan dengan dosis yang tepat, maka hasil tanaman akan meningkat (Hadisumitro 2002). Dosis untuk pemupukan dengan pupuk kandang sekitar 10-20 ton per hektar dengan cara ditabur. Jika memungkinkan, bedengan disiram dengan air kompos atau air limbah ternak. Tanah yang telah dibuat bedengan baru bisa ditanami setelah 1-2 hari berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah suatu pembelajaran yang mencari pasangan sambil berjalan

Full flow filter diletakkan terakhir sebelum ke main engine, jika yang dipasang jenis duplex harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengalirkan pelumas

Pengaruh penggunaan media papan balik dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa autis kelas 1 di SLB Autis Laboraturium Universitas Negeri Malang dapat dilihat dari

Untuk menganalisis adanya pengaruh tidak langsung antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja SDM melalui disiplin kerja pada apotek PD.Sari Husada... Untuk menganalisis

(2) Pendapatan dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh secara signifikan terhadap pola konsumsi pangan rumah tangga petani karet di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun,

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan mengalami technical rebound dengan saham-saham blue chip akan yang akan menjadi motornya, indeks EIDO menguat 5,3% yang dapat

Riset yang bersifat action oriented yang berusaha Percaya bahwa kausalitas tidak dapat dipelajari sebab memfasilitasi perubahan pada individu maupun kehidupan sangat kompleks

Data Tabel 3 menunjukkan bahwa produksi yang tinggi tidak diikuti oleh tingginya rata-rata berat buah. Hal ini dapat terjadi karena produksi yang tinggi dengan jumlah buah