• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pidato Politik Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pidato Politik Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pidato Politik

Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja

Nomor: 415/PI/KP-PRP/e/V/12

(Disampaikan pada Peringatan Hari Perjuangan Buruh Perempuan Indonesia)

Jadikan 8 Mei sebagai Hari Perjuangan Buruh Perempuan Indonesia dan

Marsinah sebagai Pahlawan Buruh Indonesia!

Tangerang, 8 Mei 2012

hari-hari makin rawan sia-sia kau mencari ketentraman di hari-hari penuh ancaman sia-sia kau cari aman mari kita bangun jalan perlawanan

(2)

ketimbang Marsinah. Coba kami bertanya: apakah kawan-kawan tahu Ayu Ting Ting? Sekarang kami bertanya lagi: apakah kawan-kawan tahu Marsinah? Hanya sedikit yang tahu Marsinah sekali pun setiap tahun kita memperingatinya. Tetapi ada banyak yang tahu Ayu Ting Ting karena setiap menit suaranya terdengar di radio, di televisi, dan berkumandang dari mulut buruh di sela-sela rumah kontrakan. Kita lebih mudah mengingat “Alamat Palsu” sesuatu yang tak ada, sesuatu kebohongan ketimbang sesuatu yang nyata dari Marsinah, yakni suatu jalan perlawanan ketika hari-hari di pabrik makin rawan dan sia-sia mencari ketenteraman sehingga Marsinah pun berlawan. Tetapi barangkali juga kesalahan kami yang hampir tak pernah memperkenalkan Marsinah di sela-sela rumah kontrakan, di tengah-tengah kita bekerja di pabrik, di rapat-ratpat serikat kita atau pun di dalam pelatihan-pelatihan.

Itulah sebabnya kawan-kawan, sejak 8 Mei 2009, Perhimpunan Rakyat Pekerja menetapkan, bahwa tanggal 8 Mei sebagai HARI PERJUANGAN BURUH PEREMPUAN INDONESIA untuk melengkapi Hari Buruh Internasional yang kita peringati setiap 1 Mei, untuk menegaskan adanya kejuangan buruh perempuan. Karena buruh perempuan tak sekedar hadir, tak sekedar buruh, dan tak sekedar perempuan, melainkan buruh perempuan adalah ibu yang berjuang melahirkan anak, adalah buruh yang yang keringatnya dihisap kapitalis, dan adalah pejuang dalam perjuangan buruh di Indonesia. Maka sudah selayaknya tanggal 8 Mei kita jadikan HARI PERJUANGAN BURUH PEREMPUAN

INDONESIA agar kita selalu mengingat Marsinah sebagai pedoman perjuangan untuk menggerakkan semangat buruh-buruh perempuan yang masih malas berlawan. Tetapi juga untuk mengingatkan agar serikat-serikat di pabrik selalu mengingat masalah yang khas dari buruh perempuan, ialah masalahnya sebagai ibu, dan karena itu selayaknya serikat-serikat di pabrik memperjuangkan hak-hak buruh perempuan sebagai ibu di pabrik, seperti jaminan dan tunjangan untuk kesehatan reproduksi, untuk menyusui dan pengasuhan anak sampai 2 tahun, untuk cuti haid yang bebas dari persyaratan, untuk cuti persalinan, untuk tunjangan persalinan, untuk sarana menyusui dan penitipan anak di pabrik. Serikat-serikat buruh/pekerja juga selayaknya mengajak buruh perempuan untuk berorganisasi dan menyesuaikan jam rapat sesuai dengan jam tanggung jawab keibuannya.

Memang ini berbeda dengan laki-laki, namun tanggung jawab buruh perempuan sebagai ibu layak kita hormati, dan bukan kemudian kita tinggalkan dalam perjuangan.

(3)

Kawan-kawan seperjuangan,

Marsinah adalah buruh perempuan yang bekerja di pabrik arloji PT Catur Putra Surya, Porong, Sidoarjo. Ia seorang aktivis dalam pemogokan massal selama tanggal 3-4 Mei 1993 di pabriknya, untuk menuntut kenaikan upah 20% dari gaji pokok sesuai dengan Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur., No. 50/Th. 1992 . Ia dilahirkan pada 10 April 1969 di Nganjuk dan kemudian ditemukan jasadnya oleh anak-anak pada 8 Mei 1993 di Desa Jegong, Wilangan, Nganjuk. Menurut otopsi dokter forensik, Marsinah mati karena penganiayaan berat. Bagaimana Marsinah mati? Tak ada yang tahu, tetapi beginilah urut-urutan peristiwanya:

 Pada tanggal 2 Mei, Marsinah dan aktivis buruh lainnya mengadakan rapat untuk

melaksanakan pemogokan kerja demi menuntut kenaikan upah sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur.

 Pada tanggal 3 Mei 1993, buruh PT Catur Putra Surya shift 1 sampai dengan shift 3 mogok

kerja. Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan mencegah aksi buruh.

 Pada tanggal 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan,

termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp 1.700 per hari menjadi Rp 2.250. Tunjangan tetap Rp 550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen.

 Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam

kegiatan unjuk rasa dan perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.

 Siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa

digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Setelah

(4)

tuduhan telah membunuh Marsinah. Pada tahun 1993, dibentuk Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KSUM) yang didirikan oleh beberapa LSM dan serikat buruh untuk menginvestigasi dan mengadvokasi pembunuhan Marsinah oleh Aparat Militer. Inilah sebuah perjuangan buruh yang pertama kali mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia.

Memang kawan-kawan, sampai saat ini matinya Marsinah merupakan peristiwa gelap yang belum dapat diketahui siapa pelaku pembunuhnya. Runyamnya, pada tahun 2012 ini kasus Marsinah akan ditutup karena dianggap telah mencapai batas waktu peradilan. Tetapi kita tidak akan pernah mundur. Sejak 8 Mei 2010, Perhimpunan Rakyat Pekerja bersama Barisan Perempuan Indonesia (BPI) dan Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) telah mempropagandakan Marsinah sebagai PAHLAWAN BURUH INDONESIA dan menyampaikan gagasan ini kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Secara gagasan, Menakertrans tidaklah keberatan, namun hingga Konfederasi Serikat Nasional (KSN) dan BPI membentuk panitia kerja Solidaritas Nasional untuk Marsinah (SNM) pada 20 Juni 2011 untuk menagih janji tersebut, sampai sekarang belumlah terwujud. Memang pengurusan gelar kepahlawanan alamatnya di Kementrian Sosial dengan melalui prosedur yang panjang dan politis, tetapi Menakertrans seharusnya memberikan dukungan politik pula.

Kawan-kawan seperjuangan,

Demi perjuangan buruh secara umum, dan meradikalisasi semangat juang buruh perempuan secara khusus, maka marilah kita tradisikan setiap tanggal 8 Mei kita peringati sebagai HARI PERJUANGAN BURUH PEREMPUAN INDONESIA sambil mengenang Marsinah sebagai pahlawan kita. Kita dukung perjuangan menuntut pertanggungjawaban negara terhadap pelaku pembunuhan Marsinah dan menuntut pula Marsinah sebagai PAHLAWAN BURUH INDONESIA. Dengan demikian kita mendobrak sejarah, dimana yang disebut pahlawan nasional selama ini hanyalah yang berjuang melawan kolonial dan berasal dari elit borjuasi. Saatnya kita membuat terobosan, bahwa yang menjadi pahlawan adalah termasuk yang berjuang melawan neoliberalisme-kapitalisme, imperialisme, dan militerisme, serta yang berasal dari kelas pekerja.

(5)

Akhirul kalam, selamat memperingati Hari Perjuangan Buruh Perempuan Indonesia dan

mengenang Marsinah sebagai pahlawan kita. Semoga dengan ini memecut gairah buruh perempuan untuk aktif berorganisasi memperjuangkan haknya sebagai buruh dan ibu.

Sosialisme, Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!

Sosialisme, Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!

Bersatu, Bangun Partai Kelas Pekerja!

Tangerang, 8 Mei 2012

Komite Pusat

Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP-PRP)

Ketua Nasional Sekretaris Jenderal

ttd. (Anwar Ma'ruf)

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa ia terdakwa Rudi Cahyono bin Bambang Bintoro pada hari rabu tanggal 27 desember 2012 sekitar pukul 15.30 Wib atau pada waktu tertentu dalam bulan desember

1216 pasien terkena diare (Medikal Record Puskesmas Rumbai Pekanbaru, 2011) dan terdapat 1216 p ^iep yang mengalami diare di Puskesmas Umban Sari Rumbai pada tahun 2010

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tetang perkawinan, hanya mengatur tentang, Izin orang tua bagi orang yang akan melangsungkan perkawinan apabila belum mencapai umur

Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pengusaha kripiki singkong merupakan potensi yang dapat dikembangkan agar bisa lebih produktif. Berdasarkan penelitian di

Tetapi ulama yang sesungguhnya adalah mereka yang memiliki ilmu pengetahuan, apakah ilmu yang tergolong pada sains, humaniora atau ilmu-ilmu umum lainnya, maupun ilmu yang

Sarana sudut merupakan ruang untuk meletakkan sarana belajar anak yang berada di dalam kelas yang menggunakan model pembelajaran kelompok. Sarana sudut terbagi menjadi

Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah kegiatan merawat dan mengatur sarana dan prasarana yang telah tersedia agar kondisinya tetap baik, tidak mudah rusak,