• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kebon Sirih No. 49, Jakarta. Perusahaan memiliki 25 cabang yang terletak di beberapa kota di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kebon Sirih No. 49, Jakarta. Perusahaan memiliki 25 cabang yang terletak di beberapa kota di Indonesia."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1. Umum

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Asuransi Ramayana Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 14 tanggal 6 Agustus 1956 dari Soewandi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/67/16 tanggal 15 September 1956 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 November 1956, Tambahan No. 1170. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 46 tanggal 18 September 2002, dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-22606.HT.01.04.TH.2002 tanggal 18 November 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4997 tanggal 24 Juni 2003, Tambahan No. 426.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang asuransi kerugian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan telah memperoleh izin sebagai Perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, dengan surat No. KEP-6651/MD/1986 tanggal 13 Oktober 1986. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1956.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kebon Sirih No. 49, Jakarta. Perusahaan memiliki 25 cabang yang terletak di beberapa kota di Indonesia.

b. Anak Perusahaan

Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan sebesar 99,97% per 31 Maret 2010 dan 99,97% per 31 Maret 2009 pada PT Wisma Ramayana. Anak perusahaan berdomisili di Jakarta dan bergerak di bidang pengelolaan gedung perkantoran. Anak perusahaan beroperasi komersial pada tahun 1987 dan menyewakan gedung perkantoran dan rumah dinas kepada Perusahaan.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 30 Januari 1990, Perusahaan memperoleh Surat Izin Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK)] No. SI-078/SHM/MK.10/1990 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 2 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 6.000 per saham. Selanjutnya, pada tanggal 19 September 1990, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) atas Permohonan Pencatatan Saham dengan sistem Partial Listing di Bursa Efek Jakarta melalui suratnya No. S-638/PM/1990 untuk mencatatkan 1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Dengan surat persetujuan tersebut, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 23 Oktober 1990 berjumlah 3 juta saham sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan dari Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. 5-103/BEJ/V/1992 tanggal 15 Mei 1992.

Berdasarkan surat Perusahaan kepada Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK)

No. 0239/Dir/C5/HK.017/IV/98 tanggal 2 April 1998, Perusahaan memberitahukan pelaksanaan perubahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham dan pembagian saham bonus yang berasal dari agio saham sejumlah 20 juta saham atau sebesar Rp 10 miliar, sesuai dengan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 31 Maret 1998.

(2)

Saham bonus dibagikan dengan perbandingan satu saham lama dengan nilai nominal Rp 500 per saham akan memperoleh satu saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Jumlah saham beredar yarg tercatat setelah pemecahan saham dan pembagian saham bonus adalah sebesar 12 juta saham.

Berdasarkan surat PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) No. S-3780/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 20 Desember 2000 dan surat PT Bursa Efek Surabaya (BES) No. JKT-0191MKT-LlST/ BES/1/2001 tanggal 29 Januari 2001, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan 28 juta saham milik pendiri dengan nilai nominal Rp 500 per saham dalam rangka Company Listing, sehingga jumlah saham beredar yarg tercatat menjadi 40 juta saham. Pencatatan saham dilakukan pada tanggal 12 Januari 2001 di BEJ dan tanggal 5 Februari 2001 di BES.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Mei 2002, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen saham sejumlah 16.999.982 saham dengan nilai nominal Rp 500. Jumlah saham yang beredar setelah pembagian dividen saham menjadi sejumlah 56.999.982 lembar saham.

Pada tanggal 29 September 2008, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Agustus 2008 yang didokumentasikan dalam Akta No. 264 dari Arry Supratno, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan membagikan saham bonus dari tambahn modal disetor dengan ketentuan setiap pemegang lima saham berhak atas 2 saham baru sehingga jumlah saham yang beredar bertambah dari 56.999.982 saham menjadi 79.799.943 saham.

Pada 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan sebanyak 79.799.943 saham sudah tercatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabya sebelum merger pada Desember 2007).

d. Karyawan, Direktur dan Komisaris

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggaI 31 Maret 2010 adaIah sebagai berikut:

Kom is aris Utam a : Dr. Aloysius Winoto Doeriat

Kom is aris : Dr. J.B. Sum arlin

: Drs . Frans Wiyono

Direktur Utam a : Syahril, S.E.

Direktur : Hendi Agung Hendarwan, S.E.

Giri Pam engan, S.E. Pardom uan Harahap, S.E.

Ir. Antonius Widyanars o Doeriat, S.E.

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan mempunyai komisaris independen dan komite audit seperti yang dipersyaratkan oleh Bapepam. Dr. J.B. Sumarlin adalah komisaris independen Perusahaan. Komite audit perusahaan terdiri dari 3 anggota, dimana Dr. J.B. Sumarlin, selaku komisaris independen juga merupakan ketua dan anggota dari komite audit.

Jumlah karyawan Perusahaan adalah 606 dan 31 Maret 2010 dan 618 karyawan pada 31 Maret 2009.

2. Kebijakan Akuntansi

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK).

(3)

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.

Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

(4)

d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries).

2. Perusahaan asosiasi;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan).

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang perseorangan tersebut; dan

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah Aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan Aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Investasi

Deposito Berjangka

Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.

Penempatan pada efek yang nilai wajarnya tersedia

Investasi ini dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) dan reksadana, digolongkan dalam tiga kelompok berikut:

(a) Diperdagangkan

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laba rugi konsolidasi tahun yang

(5)

berjalan.

(b) Dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.

(c) Tersedia untuk dijual

Investasi dalam efek tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas, diakui dalam laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan sebagai rugi yang telah direalisasi. Selisih antara jumlah yang diterima pada saat pelunasan investasi dengan jumlah tercatatnya diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. Penurunan nilai pasar disajikan sebagai pengurang terhadap investasi efek.

Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia.

Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya.

Menurut metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (dividen, kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Penerimaan dividen yang melebihi laba tersebut dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurangan terhadap biaya investasi.

Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Hasil Investasi

Hasil investasi dari deposito berjangka dan obligasi diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga yang berlaku. Penghasilan dividen diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing yang berkaitan dengan deposito berjangka dicatat sebagai bagian dari hasil investasi.

(6)

g. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi milik anak perusahaan yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya

h. Piutang

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan

i. Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

j. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, sedangkan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan estimasi masa manfaat dari aset sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20

Peralatan komputer 4

Inventaris kantor 8

Kendaraan bermotor 8

Tanah dinyatakan berdasarkan nilai perolehannya dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

k. Penurunan Nilai aset

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai Aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai Aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.

(7)

l. Pengakuan Pendapatan Premi

Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Perusahaan. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.

Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No. 424/KMK.06/2003 yaitu sekurang-kurangnya 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari satu (1) bulan dan 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari satu (1) bulan.

Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara saldo premi yang belum merupakan pendapatan tahun berjalan dan tahun lalu.

Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut.

Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi konsolidasi menunjukkan jumlah premi bruto, dikurangi premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.

m. Beban Klaim

Klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Beban klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.

n. Komisi

Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan komisi neto dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

o. Beban Usaha

Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

p. Imbalan Pasca Kerja Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus, tunjangan hari raya dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

(8)

Imbalan pasca-kerja

Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, hasil yang diharapkan dari aset program, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, hingga manfaat menjadi hak karyawan.

Selanjutnya, Perusahaan juga membukukan imbalan pasti pasca-kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Kewajiban imbalan pasca-kerja disajikan bersih sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti setelah memperhitungkan keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui, beban jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

q. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat Aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak Aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan kewajiban pajak kini.

r. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

(9)

3. Investasi

a. Deposito Berjangka

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rupiah

Bank Tabungan Negara 31.205.000.000 22.775.000.000

Bank Rakyat Indonesia 25.411.805.000 21.834.000.000

Citi Bank 24.600.000.000 11.360.000.000

Bank Niaga 24.313.000.000 19.840.000.000

Bank Negara Indonesia 22.213.000.000 25.258.000.000

Bank Mandiri 14.473.500.000 26.620.494.560

Bank Permata 14.464.000.000

-Bank Muamalat 6.285.000.000 1.200.000.000

Bank Syariah Mandiri 6.020.000.000 1.322.000.000 Bank Syariah Mega Indonesia 2.180.000.000 725.000.000 Bank Bukopin Syariah 2.315.000.000 600.000.000 Bank Niaga Syariah 2.000.000.000 500.000.000 Bank Central Asia 2.000.000.000

-Bank Bukopin 1.235.000.000 2.108.000.000

BRI Syariah 1.070.000.000 500.000.000

Bank Commonwealth 767.000.000 767.000.000

BTN Syariah 935.000.000 1.045.000.000

Bank Sinar Harapan 518.000.000 518.000.000

BNI Syariah 634.000.000 1.010.000.000

Bank Prima 384.000.000 434.000.000

Bank Mestika 335.000.000 572.000.000

Bank Lampung 320.000.000

-Bank Mega 100.000.000 330.000.000

Bank lainnya dibawah Rp 100 juta 73.000.000 157.000.000

Bank Jatim - 404.000.000

BTPN - 260.000.000

Jumlah 183.851.305.000 140.139.494.560

Dolar Amerika Serikat

Bank Mandiri 5.745.580.182 1.036.714.875

Bank Rakyat Indonesia - 81.025.000 Bank Negara Indonesia 1.093.800.000

-CitiBank - 1.504.750.000

Jumlah 6.839.380.182 2.622.489.875

Jumlah 190.690.685.182 142.761.984.435

Jumlah Deposito Berjangka 190.690.685.182 142.761.984.435

Deposito berjangka merupakan penempatan dana untuk jangka waktu satu sampai dengan dua belas bulan.

Deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang menjadi dana jaminan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Rp

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3.100.000.000 2.560.000.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 4.450.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 4.175.000.000

Jumlah 3.100.000.000 11.185.000.000

Dana jaminan disimpan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, sebagai bank kustodian.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39/2008 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73/1992 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1 ,jumlah dana jaminan adalah sebesar 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan

(10)

ditambah 1% dari premi neto yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 dimana dana jaminan bagi perusahaan asuransi kerugian adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai besarnya dana jaminan tersebut diatas.

Pada 31 Maret 2010, deposito berjangka unit bisnis syariah sebesar Rp. 1.429.000.000.

b. Obigasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

BTN XI/2005, jatuh tem po

6 Juli 2010, tingkat bunga 12% 1.000.000.000 1.000.000.000 SBSN ijarah IFR 0001

6 Juli 2010, tingkat bunga 11,8% 3.000.000.000 3.000.000.000 Jum lah 4.000.000.000 4.000.000.000

c. Efek Untuk Diperdagangkan – Nilai Wajar

Saham

Jml Saham 31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, 771.485 - 134.211.000 PT. Kalbe Farma 167.500 - 63.909.375

PT Enseval Tbk 20.000 - 16.791.875

PT. Petrosea 260 - 162.500

Lain-lain (masing-masing saldo dibawah Rp. 10 juta) - 61.753.100

Jumlah - 276.827.850

Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat pada tanggal 31 Maret 2009.

(11)

Reksadana

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Reksa Dana- Trimegah Syariah Berimbang - 195.397.945 Reksa Dana- Trimegah Syariah Saham - 305.537.419

Jumlah - 500.935.364

d. Efek Ekuitas Tersedia untuk Dijual – Nilai Wajar

Kenaikan (penurunan) Jumlah Saham Harga Perolehan Nilai Wajar nilai saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 813.566 231.866.310 244.069.800 12.203.490 PT Kalbe Farma Tbk 167.500 217.750.000 313.225.000 95.475.000 PT Enseval Tbk 20.000 16.000.000 22.000.000 6.000.000 Lippo Pacific Finance 600 420.000 1.635.000 1.215.000 PT Petrosea 260 2.691.000 2.340.000 (351.000) PT Tembaga 100 325.000 405.000 80.000 PT Hadtex (Panasia Indosytex) 100 23.500 23.500 -PT Gajah Surya Multi Finance 100 8.000 10.700 2.700

Jumlah / Total 1.002.226 469.083.810 583.709.000 114.625.190

2010

e. Investasi Saham

Persentase

Nama perusahaan Kedudukan Jenis Usaha kepemilikan 31 Maret 2010 31 Maret 2009

% Rp Rp

Perusahaan asosiasi (metode ekuitas)

PT Bina Sentra Purna Jakarta Broker Asuransi 20 8.363.912.634 2.718.056.874

PT Saturama W icaksana Jakarta Perdagangan 50 1.391.111.956 1.280.861.909

Jumlah tercatat 9.755.024.590 3.998.918.783

Perusahaan lain (metode biaya)

PT Bringin Sejahtera Arthamakmur Jakarta Asuransi 10 3.350.000.000 3.350.000.000

PT Staco Jasapratama Jakarta Asuransi 5 1.102.375.000 1.066.500.000

PT Asuransi MAIPARK Indonesia Jakarta Asuransi - 238.200.000 238.200.000

Jumlah tercatat 4.690.575.000 4.654.700.000

Jumlah tercatat investasi saham 14.445.599.590 8.653.618.783

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mengubah kebijakan investasi dan mengalihkan saham yang diperdagangkan menjadi saham yang tersedia untuk dijual. Nilai wajar saham pada saat pengalihan adalah sebesar Rp 469.083.810.

(12)

4. Kas dan Setara Kas 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp K a s 137.125.000 148.733.000 B a n k Rupiah Bank Mandiri 2.652.284.291 3.822.614.091 Bank Rakyat Indonesia 3.009.708.394 952.694.599 Bank Nasional Indonesia 3.140.848.418 4.231.883.104 Bank Tabungan Negara 3.019.011.716 147.940.137 Bank Central Asia 2.098.241.423 264.609.495

CitiBank 348.422.935 38.494.346

Bank Permata 943.023.634 34.028.872 Panin Bank 260.734.646 -Deutsche Bank 2.487.591.000 -Bank Niaga 704.921.663 252.756.023 Lainnya (di bawah 250 juta rupiah) 911.276.173 371.955.812 Dolar Amerika Serikat

Bank Mandiri 1.168.410.468 809.035.435 Bank Nasional Indonesia 200.263.295 530.545.218

CitiBank 218.252.750 27.751.757

Lainnya 12.079.654 34.609.250

Jumlah 21.312.195.461 11.667.651.139

Pada 31 Maret 2010, Kas dan setara Kas unit bisnis syariah sebesar Rp 328.614.722.

5. Piutang Premi

a. Berdasarkan tertanggung dan asuradur

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Pihak hubungan istimewa 1.662.291.323 166.010.324

Pihak ketiga 117.332.369.105 89.439.780.296

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.083.859.160) (606.074.661)

Bersih 116.248.509.945 88.833.705.635

Jumlah piutang premi 117.910.801.268 88.999.715.959

b. Berdasarkan umur (hari)

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

1 - 60 hari 100.229.213.934 79.905.905.407

Lebih dari 60 hari 18.765.446.494 9.699.885.213

Jumlah 118.994.660.428 89.605.790.620

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.083.859.160) (606.074.661)

(13)

c. Berdasarkan mata uang 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp USD 28.710.785.584 38.300.809.775 Rupiah 90.169.830.075 50.949.456.447 SGD 14.434.205 288.108.338 JPY 5.474.899 53.861.038 GBP 90.137.628 13.555.022 HKD 280.220 -EUR 3.717.817 -Jumlah 118.994.660.428 89.605.790.620

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.083.859.160) (606.074.661)

Bersih 117.910.801.268 88.999.715.959

Pada 31 Maret 2010, Piutang Premi unit bisnis syariah sebesar Rp 705.262.170.

6. Piutang Reasuransi

a. Berdasarkan tertanggung dan asuradur

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Pihak hubungan istimewa 92.963.643 386.289.250

Pihak ketiga 43.293.566.845 48.268.084.390

Jumlah 43.386.530.488 48.654.373.640

b. Berdasarkan umur (hari)

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

1 - 60 hari 29.175.926.039 28.146.394.378

Lebih dari 60 hari 14.210.604.449 20.507.979.262

Jumlah 43.386.530.488 48.654.373.640

c. Berdasarkan mata uang

3 1 M a r e t 2 0 1 0 3 1 M a re t 2 0 0 9 R p R p R u p ia h 2 1 .8 0 1 .5 9 4 .7 4 5 D o la r A m e r ik a S e r ik a t 2 .3 4 4 .5 6 2 .3 9 6 2 5 .6 8 1 .8 9 8 .3 2 0 G B P 4 0 .9 6 5 .3 0 3 .7 6 0 5 .9 5 5 .3 8 9 Y e n J e p a n g - 4 7 0 .9 2 2 .6 6 9 E u ro 2 3 1 .4 9 3 -D o la r S in g a p u r a 7 6 .4 3 2 .8 3 9 6 9 4 .0 0 2 .5 1 7 J u m la h 4 3 .3 8 6 .5 3 0 .4 8 8 4 8 .6 5 4 .3 7 3 .6 4 0

(14)

7. Piutang Lain-lain

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Piutang hasil investasi - 397.391.416

Piutang Lainnya 1.279.163.795 1.287.878.042

Jumlah 1.279.163.795 1.685.269.458

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.270.439.104) (1.270.439.104)

Jumlah 8.724.691 414.830.354

8. Aset Tetap

1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Maret

2010 2010 Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan Tanah 5.077.933.515 5.253.500 52.350.000 5.030.837.015 Bangunan 24.979.420.556 99.464.000 52.336.019 25.026.548.537 Peralatan Komputer 9.774.397.097 254.878.541 - 10.029.275.638 Inventaris Kantor 8.218.837.903 339.346.890 - 8.558.184.793 Kendaraan bermotor 19.322.194.363 105.000.000 - 19.427.194.363 Jumlah 67.372.783.434 803.942.931 104.686.019 68.072.040.346 Akumulasi Penyusutan Bangunan 9.721.755.315 234.657.186 52.336.019 9.904.076.482 Peralatan Komputer 8.227.897.104 203.235.179 - 8.431.132.283 Inventaris Kantor 6.244.739.295 153.003.308 - 6.397.742.603 Kendaraan bermotor 13.672.249.083 663.890.940 - 14.336.140.023 Jumlah 37.866.640.797 1.254.786.612 52.336.019 39.069.091.390 Jumlah Tercatat 29.506.142.637 29.002.948.956

1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Maret

2009 2009 Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan Tanah 5.077.933.515 - - 5.077.933.515 Bangunan 19.514.450.370 104.093.500 - 19.618.543.870 Peralatan Komputer 8.335.316.202 286.035.857 - 8.621.352.059 Inventaris Kantor 8.012.670.480 - - 8.012.670.480 Kendaraan bermotor 17.651.440.975 - - 17.651.440.975 Jumlah 58.591.811.542 390.129.357 - 58.981.940.899 Akumulasi Penyusutan Bangunan 8.804.323.891 91.120.998 - 8.895.444.889 Peralatan Komputer 7.515.293.200 - - 7.515.293.200 Inventaris Kantor 5.730.331.285 1.512.056 - 5.731.843.341 Kendaraan bermotor 14.550.440.548 73.567.854 - 14.624.008.402 Jumlah 36.600.388.924 166.200.908 - 36.766.589.832 Jumlah Tercatat 21.991.422.618 22.215.351.067

(15)

9. Aset Lain-lain

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Keanggotaan golf club 1.466.001.196 1.466.001.196

Pajak dibayar dimuka - 1.016.600.109

Biaya dibayar dimuka 1.583.731.480 1.020.335.779

Persediaan perlengkapan kantor 539.259.698 707.254.105

Beban tangguhan

-hak atas tanah - bersih 263.773.881 284.857.581

Lainnya 664.591.375 2.708.912.864

Jumlah 4.517.357.630 7.203.961.634

Pada 31 Maret 2010, Aset lain-lain unit bisnis syariah sebesar Rp 67.652.476.

10. Hutang Klaim

a. Berdasarkan tertanggung (pihak ketiga)

31 Maret 2 010 31 Maret 2 009

R p R p

BR I Veteran QQ PT.G ran d Mall a nd Bas ko H otel 3 7.5 50.65 3.710

-Karaka ta u Stee l 3 .9 81.80 4.408 4 .1 77.503 .9 13

PT. Popo C eh m in do Aditam a 3 .9 81.33 5.638

-Te leko m unika si In done sia Tbk 1 .4 94.47 3.162 7 .8 26.539 .0 79

PT Autoc itra Perd ana q q An to n W ijaya 9 47.50 0.000 -Bank Me stika D ha ram a Pad ang Q Q Tan Za niel 6 99.61 3.724

-Varia U s aha G ro up 6 26.48 4.017 1 .5 11.924 .7 47

Mand iri q q C akra Tu ngg al 3 96.74 8.452

-Ern awati Dja lil 3 68.00 5.000

-Tn H . Much ta r Burh an 2 99.99 4.000

-Lainn ya - diba wah R p 27 5 ju ta 1 6.0 98.85 4.376 21 .0 55.93 1.6 08

Ju mla h 6 6.4 45.46 6.487 34 .5 71.89 9.3 47

` b. Berdasarkan mata uang

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Rupiah 56.749.597.408 23.583.246.745 USD 9.679.885.627 10.896.103.100 SGD 15.541.226 30.263.970 GBP 442.226 1.804.954 EUR - 60.480.578 Jumlah 66.445.466.487 34.571.899.347

(16)

11. Estimasi Klaim Retensi Sendiri 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Kebakaran 16.303.924.838 12.561.202.499 Pengangkutan 460.930.806 3.095.292.667 Kendaraan bermotor 17.411.798.142 10.088.963.972 Rangka kapal 78.143.807 1.786.211.966 Pengangkutan Udara - 4.033.918 Rekayasa 461.188.109 2.407.871.914 Bond 1.138.668.800 1.448.546.565 A n e k a 49.876.439 618.080.696 Jumlah 35.904.530.941 32.010.204.197

Pada 31 Maret 2010, Estimasi Klaim Retensi Sendiri unit bisnis syariah sebesar Rp 171.933.948.

12. Premi Belum Merupakan Pendapatan

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Kebakaran 7.526.580.891 17.160.637.688 Pengangkutan 2.025.854.513 5.798.964.626 Kendaraan bermotor 56.022.968.382 17.853.816.374 Rangka kapal 1.320.154.377 1.712.109.133 Pengangkutan Udara 76.071.653 447.317.445 Rekayasa 359.673.388 4.093.957.896 Bond 5.280.285.617 8.466.157.151 A n e k a 5.634.936.668 8.389.167.506 Jumlah 78.246.525.489 63.922.127.819

Pada 31 Maret 2010, Premi Belum Merupakan Pendapatan unit bisnis syariah sebesar Rp 341.128.260.

13. Hutang Reasuransi a. Berdasarkan reasuradur

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Pihak hubungan istimewa 39.906 182.645.670

Pihak ketiga 53.137.290.024 35.203.096.964

(17)

b. Berdasarkan mata uang

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Rupiah 41.426.018.169 15.765.542.709

Dolar Amerika Serikat 11.695.435.171 19.615.145.475

Lainnya 15.876.590 5.054.450

Jumlah 53.137.329.930 35.385.742.634

Pada 31 Maret 2010, Hutang Reasuransi unit bisnis syariah sebesar Rp 290.051.438.

14. Hutang Komisi

a. Berdasarkan reasuradur

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Pihak hubungan istimewa 325.981.822 19.900.834

Pihak ketiga 19.392.599.693 13.354.120.113

Jumlah 19.718.581.515 13.374.020.947

b. Berdasarkan mata uang

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Rupiah 14.957.979.115 9.185.408.580

Dolar Amerika Serikat 4.498.237.096 4.154.417.975

Lainnya 262.365.304 34.194.392

Jumlah 19.718.581.515 13.374.020.947

Pada 31 Maret 2010, Hutang Komisi unit bisnis syariah sebesar Rp 155.600.229.

15. Hutang Bank

Pada tahun 2009, PT Wisma Ramayana, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan fasilitas pinjaman transaksi khusus telah sebesar Rp 2.875.561.000. Pinjaman ini telah mengalami dua kali perubahan, terakhir dengan Perubahan ke 2 tanggal 11 September 2009 dimana pinjaman yang diperoleh sebesar Rp 3.672.410.000 untuk pembelian 12 unit kendaraan untuk kemudian disewakan ke Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan 12 unit kendaraan yang dibeli tersebut. Tingkat bunga pinjaman adalah 14% per tahun dan jangka waktu fasilitas sampai dengan 30 September 2013. Jangka waktu penarikan sampai dengan 30 September 2009 secara bertahap sesuai kebutuhan.

(18)

16. Hutang Pajak 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Pajak kini 4.874.909.001 5.003.842.842 Pajak penghasilan Pasal 21 69.652.456 416.189.703 Pasal 23 12.979.851 69.524.323 Pasal 29 tahun 2009 2.346.606.116 4.059.190.165

Pajak pertambahan nilai - 19.042.938

Jumlah 7.304.147.423 9.567.789.971

17. Hutang Lain-lain

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Jaminan custom bond 1.629.622.802 3.046.876.712

Biaya pegawai YMH dibayar 6.980.682.587 4.682.004.754

Uang muka klaim 675.000.000 675.000.000

Lainnya 14.326.671.301 8.863.926.669

Jumlah 23.611.976.690 17.267.808.135

Pada 31 Maret 2010, Hutang Lain-lain unit bisnis syariah sebesar Rp 231.513.930..

18. Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan

Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas Aset bersih PT Wisma Ramayana, anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Modal saham 10.000.000 10.000.000 Surplus (defisit) 2.757.339 873.373 Jumlah 12.757.339 10.873.373 19. Modal Saham 31 Maret 2010 Pemegang saham Jumlah

saham Persentase pemilikan Jumlah Pendiri Tn. Syahril, SE 17.307.653 21,69 8.653.826.300 Tn. A. W inoto Doeriat 16.994.678 21,30 8.497.339.200 PT Ragam Venturindo 11.072.847 13,88 5.536.423.500 Ny. W irastuti Puntaraksma,SH 9.091.582 11,39 4.545.790.900 Korean Reinsurance Company 7.980.000 10,00 3.990.000.000 Pendiri lainnya, pemilikan

kurang dari 5% 10.250.073 12,84 5.125.036.700 Masyarakat lainnya, pemilikan

kurang dari 5% 7.103.110 8,90 3.551.554.900

(19)

31 Maret 2009 Pemegang saham Jumlah

saham Persentase pemilikan Jumlah Pendiri Tn. Syahril, SE 17.307.653 21,69 8.653.826.300 Tn. A. W inoto Doeriat 16.994.678 21,30 8.497.339.200 PT Ragam Venturindo 11.072.847 13,88 5.536.423.500 Ny. W irastuti Puntaraksma,SH 9.091.582 11,39 4.545.790.900 Korean Reinsurance Company 7.980.000 10,00 3.990.000.000 Pendiri lainnya, pemilikan

kurang dari 5% 10.250.073 12,84 5.125.036.700 Masyarakat lainnya, pemilikan

kurang dari 5% 7.103.110 8,90 3.551.554.900

Jumlah 79.799.943 100,00 39.899.971.500

20. Tambahan Modal Disetor

Akun ini merupakan selisih lebih harga pasar saham terhadap nilai nominal saham sehubungan dengan pembagian 16.999.982 dividen saham pada tahun 2002 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2010 dan 2009 Rp

Harga pasar pada tanggal 2 Mei 2002

sebesar Rp 1.175 per saham 19.974.978.850

Nilai nominal Rp 500 per saham 8.499.991.000

Tambahan modal disetor per 31 Desember 2002 11.474.987.850

Pembagian saham bonus pada tahun 2008 (11.399.980.500)

(20)

21. Pendapatan Premi

Premi bruto Premi reasuransi Penurunan (kenaikan) PYBMP Pendapatan premi Kebakaran 82.534.150.523 59.928.164.415 1.451.500.586 24.057.486.694 Pengangkutan 12.950.857.767 5.322.429.212 146.898.302 7.775.326.857 Kendaraan bermotor 17.600.076.426 1.523.413.381 762.148.158 16.838.811.203 Rangka kapal 4.995.376.532 2.692.375.461 69.390.611 2.372.391.682 Pengangkutan Udara 2.085.432 - (10.893.683) (8.808.251) Rekayasa 26.967.824.524 17.939.789.987 (417.163.529) 8.610.871.008 Bond 5.641.931.142 1.278.370.936 961.817.928 5.325.378.134 A n e k a 9.814.771.643 1.862.748.650 (562.516.582) 7.389.506.411 Jumlah 160.507.073.989 90.547.292.042 2.401.181.791 72.360.963.738 31 Maret 2009

Pada 31 Maret 2010, Pendapatan Premi atas unit bisnis syariah sebesar Rp 590.612.340.. Premi bruto Premi

reasuransi Penurunan (kenaikan) PYBMP Pendapatan premi Kebakaran 71.827.576.571 56.586.155.649 3.875.642.731 19.117.063.653 Pengangkutan 13.401.101.742 5.834.270.769 (13.365.426) 7.553.465.547 Kendaraan bermotor 22.399.646.085 1.966.814.073 (3.976.989.241) 16.455.842.771 Rangka kapal 4.287.263.680 2.991.755.888 313.096.406 1.608.604.198 Pengangkutan Udara - - 884.746 884.746 Rekayasa 26.751.369.717 25.204.227.628 3.065.669.674 4.612.811.763 Bond 4.031.531.345 2.039.308.574 752.384.752 2.744.607.523 A n e k a 7.365.239.505 2.975.594.262 694.898.049 5.084.543.292 Jumlah 150.063.728.645 97.598.126.843 4.712.221.691 57.177.823.493 31 Maret 2010

(21)

22. Beban Klaim

Pada 31 Maret 2010, Beban Klaim Unit bisnis syariah sebesar Rp 27.588.908. Klaim bruto Klaim

reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim Beban klaim Kebakaran 61.708.115.475 54.487.949.615 3.502.797.129 10.722.962.989 Pengangkutan 2.225.878.175 1.439.815.816 (2.521.921.859) (1.735.859.500) Kendaraan bermotor 7.341.758.612 179.322.899 (1.256.349.605) 5.906.086.108 Rangka kapal 30.157.750 - (2.331.666.278) (2.301.508.528) Pengangkutan Udara - - (6.974.217) (6.974.217) Rekayasa 405.018.506 339.993.552 (1.033.270.498) (968.245.544) Bond 1.094.767.895 446.515.704 (1.066.649.201) (418.397.010) A n e k a 1.421.118.141 53.641.911 (1.250.079.018) 117.397.212 Jumlah 74.226.814.554 56.947.239.497 (5.964.113.547) 11.315.461.510 31 Maret 2010

Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) es timasi klaim Beban klaim Kebakaran 13.342.470.903 9.906.581.478 4.546.893.081 7.982.782.506 Pengangkutan 1.666.976.954 1.975.653.353 124.982.104 (183.694.295)

Kendaraan berm otor 10.468.893.401 416.931.694 (619.864.915) 9.432.096.792

Rangka kapal 434.894.830 272.865.226 96.241.677 258.271.281 Pengangkutan Udara 257.889.213 249.423.529 792.652 9.258.336 Rekayasa 2.404.209.394 2.341.236.531 280.550.822 343.523.685 Bond (96.992.096) (146.888.300) 123.568.940 173.465.144 A n e k a 3.268.365.258 525.421.591 143.002.345 2.885.946.012 Jum lah 31.746.707.857 15.541.225.102 4.696.166.706 20.901.649.461 31 Maret 2009

(22)

23. Beban Komisi Neto Pendapatan komisi Beban komisi Beban komisi neto Kebakaran 6.281.145.621 9.992.585.158 3.711.439.537 Pengangkutan 1.023.918.093 2.791.612.660 1.767.694.567 Kendaraan bermotor 94.759.833 4.463.796.476 4.369.036.643 Rangka kapal 69.600.544 564.471.463 494.870.919 Pengangkutan Udara - 35.186 35.186 Rekayasa 381.117.224 3.873.590.375 3.492.473.151 Bond 473.070.770 1.050.269.727 577.198.957 A n e k a 1.657.920.379 3.132.121.425 1.474.201.046 Jumlah 9.981.532.464 25.868.482.470 15.886.950.006 31 Maret 2009

Pada 31 Maret 2010, Beban Komisi unit bisnis syariah sebesar Rp 30.442.380.

24. Hasil Investasi

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Penghasilan bunga 1.254.832.837 1.923.851.966 Keuntungan belum direalisasi atas

kenaikan nilai wajar efek - 20.685.197 Laba (rugi) kurs mata uang asing atas

deposito berjangka - bersih (233.737.966) 608.401.973 Jumlah 1.021.094.871 2.552.939.136

Pada 31 Maret 2010, Hasil Investasi unit bisnis syariah sebesar Rp 87.548.709. Pendapatan komisi Beban komisi Beban komisi neto Kebakaran 7.728.450.363 9.932.610.440 2.204.160.077 Pengangkutan 1.353.400.741 2.923.525.845 1.570.125.104 Kendaraan bermotor 153.766.227 3.241.209.668 3.087.443.441 Rangka kapal 158.099.848 490.058.886 331.959.038 Pengangkutan Udara - (42.382) (42.382) Rekayasa 1.942.211.223 4.418.969.926 2.476.758.703 Bond 694.035.468 780.858.869 86.823.401 A n e k a 686.344.764 1.428.601.506 742.256.742 Jumlah 12.716.308.634 23.215.792.758 10.499.484.124 31 Maret 2010

(23)

25. Beban Usaha 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Pemasaran Pengembangan usaha 2.568.824.400 1.434.707.803 Promosi 3.055.775.944 436.475.772 Jumlah 5.624.600.344 1.871.183.574

Umum dan Administrasi

Gaji dan tunjangan karyawan 10.443.557.486 10.674.791.861

Umum dan inventaris 4.457.048.223 3.569.067.425

Penyusutan dan amortisasi 1.254.786.612 166.200.908

Pemeliharaan dan perbaikan 483.664.502 580.780.536

Pengembangan dan pelatihan 141.447.161 463.965.303

Penghapusan piutang tak tertagih 5.928.000

-Pengolahan data 43.576.343 81.089.062

Jumlah 16.830.008.327 15.535.895.095

Jumlah Beban Usaha 22.454.608.671 17.407.078.669

Pada 31 Maret 2010, Beban Usaha unit bisnis syariah sebesar Rp 197.635.823.

26. Pendapatan Lain-lain - Bersih

Pada 31 Maret 2010,

Pendapatan lain-lain bersih unit bisnis syariah sebesar Rp 16.784.543. 27. Pajak Penghasilan 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rp Rp Beban Pajak 4.874.909.001 5.003.842.842 Jumlah 4.874.909.001 5.003.842.842

28. Laba per Saham Lembar Saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar adalah 79.999.943 saham

Laba per saham dilusian

Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa bersifat dilusi pada tahun 2010 dan 2009.

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Pendapatan administrasi polis 472.278.183 411.250.044

Keuntungan penjualan aktiva tetap 1.126.127.870

-Jasa giro 125.564.751 124.321.662

Laba (rugi) kurs mata uang

asing - bersih (250.556.704) (242.680.062)

Beban bunga bank (98.819.674)

-Lainnya 830.458.854 (121.453.220)

(24)

29. Imbalan Pasca-Kerja

Cadangan imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan

Program pensiun manfaat pasti (762.424.000) (1.113.221.000)

Imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan

No. 13/2003 12.530.637.021 11.534.769.000

Jumlah 11.768.213.021 10.421.548.000

Anak Perusahaan

Program pensiun manfaat pasti (24.478.000) (33.437.000)

Imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan

No. 13/2003 410.977.252 392.610.668

Jumlah 12.154.712.273 10.780.721.668

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

Tabel mortalitas CSO ‘80

Tingkat diskonto 10% per tahun

Tingkat kenaikan gaji 6% per tahun

Hasil yang diharapkan dari

Aset program 10 % per tahun

Tingkat cacat 10% dari tingkat kematian

Tingkat pengunduran diri 5% sampai dengan 25 tahun,

menurun 0,25% secara linear setiap tahun sampai 0% pada usia 45 tahun

Umur pensiun normal 55 tahun

30. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa

a. Perusahaan merupakan salah satu pemegang saham dari:

• PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur • PT Staco Jasapratama

• PT Saturama Wicaksana

b. Perusahaan merupakan pendiri Dana Pensiun Asuransi Ramayana.

c. Korean Reinsurance Company merupakan salah satu pemegang saham Perusahaan.

d. Perusahaan memiliki secara tidak langsung PT Binasentra Purna.

e. F.X. Widyastanto (Alm) mempunyai hubungan keluarga dengan Ir. Widyanarso Doeriat, S.E., dan Dr. Aloysius Winoto Doeriat, Direktur dan Komisaris Utama Perusahaan. Sampai dengan tanggal 11 Mei 2000, F.X. Widyastanto (Alm) merupakan Komisaris Perusahaan dan pada tahun 1997 merupakan Direktur Utama Perusahaan.

(25)

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:

a. Perusahaan mengadakan perjanjian koasuransi dengan PT Staco Jasapratama dan PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur.

b. Perusahaan memperoleh sebagian penutupan asuransi melalui broker asuransi PT Binasentra Purna. Hutang komisi kepada PT Binasentra Purna yang timbul dari transaksi tersebut adalah Rp 325.981.822,- per 31 Maret 2010 dan Rp 19.900.834,- per 31 Maret 2009.

c. Perusahaan melakukan transaksi reasuransi treaty dan fakultatif dengan PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur, Korean Reinsurance Company dan PT Staco Jasapratama.

d. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai piutang tanpa bunga kepada F.X. Widyastanto masing-masing sebesar Rp 7.194.201.25,- dan Rp 7.353.951.923,- yang timbul sejak tahun 1995.

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK)

No. KEP-32/PM/2000, transaksi ini merupakan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan. Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen atas transaksi tersebut dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) tanggal 28 Desember 2001, dengan keputusan sebagai berikut:

1. Penyelesaian saldo piutang F.X. Widyastanto dengan memotong 10% dividen tunai atas saham yang sekarang ini tercatat atas nama Dr. Aloysius Winoto Doeriat selama 15 tahun terhitung sejak penerimaan dividen tahun buku 2001.

2. Memberikan wewenang kepada Direksi dan Komisaris untuk melakukan tindakan atau cara lain untuk menyelesaikan saldo piutang afiliasi tersebut sepanjang menguntungkan Perusahaan.

3. Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi dan Komisaris untuk melakukan upaya hukum apabila diperlukan sehubungan dengan penyelesaian piutang tersebut, sepanjang menguntungkan Perusahaan.

Perusahaan telah melakukan proses upaya hukum dalam menyelesaikan piutang ini. Perkara hukum tersebut telah melalui proses putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Pengadilan Tinggi Jakarta, yang keduanya dimenangkan oleh Perusahaan. Saat ini, pihak ahli waris F.X. Widyastanto mengajukan kasasi atas keputusan tersebut ke Mahkamah Agung.

e. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun bagi karyawan melalui Dana Pensiun Asuransi Ramayana.

(26)

31. Aset dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen

Asing Asing

Aktiva

Investasi USD 757.343 6.903.181.445 226.565 2.622.489.875

Kas dan bank

USD 194.673 1.774.446.127 121.118 1.401.938.660 Piutang premi USD 3.149.839 28.710.785.584 3.308.925 38.300.809.775 JPY 55.866 5.474.899 2.442.838 288.108.338 SGD 2.219 14.434.205 7.071 53.861.038 GBP 6.561 90.137.628 819 13.555.022 HKD 239 280.220 0 0 EUR 304 3.717.817 0 0 Jumlah 28.824.830.354 38.656.334.173 Piutang reasuransi USD 257.220 2.344.562.396 2.218.739 25.681.898.320 JPY 0 0 3.992.900 470.922.669 SGD 11.750 76.432.839 91.107 694.002.517 GBP 0 0 360 5.955.389 EUR 19 231.493 0 0 Jumlah 2.421.226.729 26.852.778.895 Jumlah Aktiva 39.923.684.654 69.533.541.603 Kewajiban

Hutang klaim USD 1.061.973 9.679.885.627 941.348 10.896.103.100

SGD 2.389 15.541.226 3.973 30.263.970

GBP 32 442.226 109 1.804.954

EUR 0 0 3.946 60.480.578

JPY 1.483.437 145.376.835 0 0

Jumlah 9.841.245.913 10.988.652.602

Estimasi klaim retensi sendiri

USD 348.192 3.173.768.530 384.621 4.451.988.075 GBP 430 5.902.806 0 0 SGD 42 273.340 1.250 9.521.763 EUR 929 11.346.343 1.083 16.599.141 Jumlah 3.191.291.020 4.478.108.979 Hutang reasuransi USD 1.283.098 11.695.435.171 1.694.613 19.615.145.475 SGD - - 661,00 5.035.108,00 JPY 4.189 410.523 164 19.342 EUR 1.266 15.466.067 0 0 Jumlah 11.711.311.761 19.620.199.925 Hutang komisi USD 493.498 4.498.237.096 358.913 4.154.417.975 JPY 204.197 20.011.313 151.369 17.852.460 SGD 32.519 211.534.859 1.791 13.642.781 GBP 80 1.097.804 163 2.699.151 HKD 772 906.105 EUR 2.359 28.815.223 Jumlah 4.760.602.399 4.188.612.367 Jumlah Kewajiban 29.504.451.093 39.275.573.873

Jumlah Aktiva - Bersih 10.419.233.561 30.257.967.730

2010 2009

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs konversi yarg digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

(27)

Mata Uang 31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rp Rp

Poundsterling Inggris (GBP) 13.738 16.559 Dolar Amerika Serikat (USD) 9.115 11.575

Euro (EUR) 12.216 15.327

Dolar Singapura (SGD) 6.505 7.617 Dolar Australia (AUD) 8.344 7.949 Dolar Hongkong (HKD) 1.174 1.494 Yen Jepang (JPY) 98 118

Selisih kurs yang berasal dari investasi deposito berjangka sebesar Rp 233.737.966,- (rugi) tahun 2010 dan Rp 608.401.973 (laba) tahun 2009 disajikan sebagai “Hasil investasi” (Catatan 24) Sebaliknya, selisih kurs yang berasal dari transaksi dan penjabaran Aset moneter (selain investasi) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebesar Rp 250.556.704,- (rugi) tahun 2010 dan Rp 242.680.062,- (rugi) tahun 2009 dan disajikan sebagai “Pendapatan lain-lain – bersih” (Catatan 26) pada laporan laba rugi konsolidasi.

32. Informasi Penting Lainnya a. Kontrak Reasuransi

Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai signifikan dan mempunyai risiko khusus, Perusahaan mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non-proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri. Program reasuransi untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut:

1. Program Reasuransi Proporsional Treaty

Retensi Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah

Kebakaran Bisnis langsung

Rupiah 6.250.000.000 86.406.250.000 88.593.750.000 181.250.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 625.000 8.640.625 8.859.375 18.125.000

Pengangkutan Bisnis langsung

Rupiah 2.000.000.000 26.800.000.000 15.200.000.000 44.000.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 200.000 2.680.000 1.520.000 4.400.000

Rekayasa Bisnis langsung

Rupiah 6.250.000.000 47.812.500.000 45.937.500.000 100.000.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 625.000 4.781.250 4.593.750 10.000.000

Kecelakaan umum Bisnis langsung

Rupiah 750.000.000 7.875.000 7.875.000 765.750.000

Dolar Amerika Serikat *) 75.000 787.500 787.500 1.650.000

Program treaty untuk setiap kerugian untuk setiap risiko Jenis Pertanggungan

(28)

2. Program Reasuransi Non-Proporsional -Excess of Loss

Retensi Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah

Kebakaran, pengangkutan, dan rekayasa

Rupiah 1.250.000.000 3.275.000.000 1.725.000.000 6.250.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 125.000 327.500 172.500 625.000

Kendaraan bermotor

Rupiah 100.000.000 2.900.000.000 - 3.000.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 10.000 290.000 - 300.000

Rangka kapal Bisnis langsung

Rupiah 300.000.000 9.700.000.000 - 10.000.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 30.000 970.000 - 1.000.000

Program excess of loss untuk setiap kerugian dan setiap risiko

Retensi Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah

Kebakaran, pengangkutan rekayasa, kendaraan bermotor dan kecelakaan diri

Rupiah 1.250.000.000 31.931.250.000 16.818.750.000 50.000.000.000

Dolar Amerika Serikat *) 125.000 3.193.125 1.681.875 5.000.000

Program excess of loss untuk setiap kerugian dan setiap kejadian

*) Program Reasuransi Non-Proposional – Excess of Loss dilakukan dalam Dolar Amerika Serikat atau jumlah ekuivalen mata uang asing lainnya.

b. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Perusahaan

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabititas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan.

Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidak-cukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yarg diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 masing-masing adalah sebesar 172% dan 164%.

(29)

c. Rasio Keuangan Perusahaan

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Rasio investasi terhadap cadangan teknis ditambah hutang klaim

retensi sendiri 175,19% 149,77%

Rasio premi neto terhadap premi bruto 27,97% 33,69%

Rasio premi neto terhadap modal sendiri 30,37% 42,02%

Rasio premi tidak langsung terhadap

premi langsung 0,34% 0,29%

Rasio biaya pendidikan dan pelatihan

terhadap biaya pegawai dan pengurus 1,42% 1,78%

Rasio keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dihitung sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003.

Rasio biaya pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 di bawah batasan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 426/KMK.06/2003.

d. Informasi Keuangan Tersendiri Induk Perusahaan

Perusahaan menyajikan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Informasi keuangan tersendiri Perusahaan disajikan untuk tujuan analisis tambahan terhadap Iaporan keuangan konsolidasi dan bukan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas Perusahaan sebagai entitas terpisah (Lampiran I).

Referensi

Dokumen terkait

menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi (Gambar 10), yang berdampak pada meningkatnya kekuatan luluh ( yield ) yang lebih tinggi sesuai dengan persamaan Hall-Petch (Persamaan

Komponen LOS + NLOS adalah dua hal yang saling menguatkan, sebab tidak ada satu sinyal yang datang di sisi penerima hanya dari komponen LOS saja, apalagi jika

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pretest nilai pengetahuan dan nilai keterampilan menulis teks cerita rakyat peserta didik kelas kontrol

Di samping itu pula, berdasarkan hasil pengujian secara statistik tersebut, secara keseluruhan untuk mengukur kinerja karyawan lembaga keuangan, utamaya lembaga

Seperti halnya yang terjadi pada substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan pondok pesantren seyogyanya dilakukan melalui proses

Dengan sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat dan mendukung dalam penentuan penilaian dengan cara memberikan kemudahaan memproses dengan komputer

Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis.. Seterusnya CO2 akan