Lampiran 1. Data curah hujan dan hari hujan di lokasi penelitian tahun 2001
sampai dengan Februari 2012
Curah Hujan
Tahun
Bulan
Jml
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nop
Des
2001 167 274 271 293 161 61 74 44 125 137 220 265 2092 2002 228 156 184 184 209 214 6 12 64 36 199 200 1692 2003 347 213 351 148 175 71 162 233 89 242 198 129 2358 2004 283 265 361 97 273 273 184 0 33 142 198 276 2385 2005 168 182 273 164 326 72 176 95 31 296 425 302 2510 2006 381 297 273 164 326 306 56 154 125 7 218 226 2533 2007 326 278 175 116 136 186 348 154 37 45 167 268 2236 2008 171 239 340 185 113 167 345 225 131 343 343 353 2955 2009 312 213 220 163 176 110 105 63 61 169 173 239 2004 2010 319 228 194 224 342 206 406 224 190 310 235.5 290.5 3169 2011 298 112 264 423 96 191 25 11 118 165 210 146 2059 2012 246 365 Min. 167 112 175 97 96 61 6 0 31 7 167 129 Rata2 271 235 264 197 212 169 172 111 91 172 235 245 2363 Max. 381 365 361 423 342 306 406 233 190 343 425 353Hari Hujan
Tahun Bulan JmlJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 2001 19 17 17 21 12 9 7 3 12 9 13 16 155 2002 15 11 11 14 10 14 3 4 7 1 17 17 124 2003 19 18 17 15 18 10 12 12 4 12 14 5 156 2004 19 15 21 11 12 12 12 0 8 6 15 16 147 2005 4 10 14 18 15 11 13 11 3 18 16 19 152 2006 14 11 14 18 15 14 6 14 5 1 11 12 135 2007 22 16 12 14 11 18 17 10 4 2 16 17 159 2008 15 17 24 20 10 12 19 18 10 17 16 17 195 2009 18 15 9 10 11 7 9 6 6 10 16 13 130 2010 13 6 10 10 15 17 16 13 17 21 10 15 163 2011 5 14 17 19 9 10 5 5 14 14 13 14 139 2012 21 19 Rata2 15.3 14.1 15.1 15.5 12.5 12.2 10.8 8.7 8.2 10.1 14.7 14.6 150 Sumber: Penakar curah hujan UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kecamatan
Lampiran 2 Kondisi suhu udara yang tercatat di BMKG Balikpapan (38 km dari
lokasi penelitian) tahun 2011
Suhu udara
Bulan
Jan Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul Agu
Sep
Okt Nop
Des
Suhu max
33.8
34.7
34.0
33.7
34.0
33.3
32.7
34.4
34.0
33.9 34.1
32.7
Muhu min
22.7
22.1
22.9
22.0
23.0
23.2
23.1
22.0
23.5
22.5 22.8
22.9
Suhu rata-rata
26.5
26.5
26.4
26.5
27.5
26.9
26.6
27.7
27.1
27.0 27.0
26.9
Kelembaban
rata-rata
89
89
92
93
89
88
87
82
88
89
89
89
Lampiran 3 Kondisi isolasi habitat bekantan di Kuala Samboja
1.
Jalan raya, sebelah selatan sungai Kuala Samboja dibatasi oleh jalan raya
Balikpapan-Handil II (Gambar 32). Selain angkutan umum, jalan ini juga
sering dilalui oleh truk pengangkut pasir, batubara dan alat-alat berat.
Jalur lalu lintas di daerah ini cukup ramai, karena selain dekat dengan
pusat kecamatan Samboja, juga jalur utama untuk menuju Taman Wisata
Pantai Tanah Merah dan perusahaan minyak TOTAL E & P di Senipah.
Seringkali bekantan menyeberang jalan raya, bahkan pernah dilaporkan
oleh masyarakat sekitar bekantan mati tertabrak oleh kendaraan.
2.
Permukiman penduduk, terdapat di sekitar jalan raya Balikpapan-Handil
Dua dan di daerah muara sungai yang merupakan perkampungan nelayan.
Bekantan sering dijumpai pada pohon-pohon di belakang perumahan
penduduk (Gambar 33).
3.
Penggembalaan ternak, sebagian besar lahan di sekitar Sungai Kuala
Samboja tidak produktif untuk lahan pertanian, sehingga lahan tersebut
digunakan oleh masyarakat untuk menggembalakan ternak sapi (Gambar
34). Sebagian besar lahan masyarakat tersebut dipasang pagar pembatas
yang terbuat dari kawat berduri atau kayu ulin.
4.
Kebun, lahan di sekitar Sungai Kuala Samboja semuanya dimiliki oleh
masyarakat. Sebagian lahan tersebut adalah kebun yang tidak dikelola
dengan intensif. Kebun tersebut ditanami dengan kelapa atau buah-buahan
yang dicampur dengan karet (Gambar 35). Buah-buahan yang ditanam
diantaranya manggis, rambai dan wanyi. Tanaman tersebut sudah ditanam
lebih dari 25 tahun yang lalu, sedangkan tanaman baru akhir-akhir ini sulit
dikembangkan karena pada musim penghujan sering terjadi banjir dan
airnya meluap menggenangi lahan masyarakat dalam waktu yang lama.
Banjir besar yang sering terjadi disebabkan semakin sedikit daerah
tangkapan air dan maraknya pertambangan batubara di daerah hulu.
Gambar 32 Habitat bekantan yang berada di tepi
jalan raya Balikpapan-Handil Dua.
Gambar 33 Bekantan di
belakang rumah penduduk.
Gambar 34 Areal penggembalaan ternak sapi.
Gambar 35 Kebun kelapa
milik masyarakat.
5.
Jalan tanah, sering digunakan oleh masyarakat untuk menggembalakan
sapi, akses ke kebun atau memancing. Jalan tanah tersebut diantaranya di
dekat Sungai Lempahung dan jalan yang baru dibangun di Handil Pancar,
sedangkan jalan setapak berada di Sungai Jerangin, di sekitar bekas
tambak masyarakat dan penghubung kanal Hadil Pancar dengan jalan raya.
Keberadaan jalan ini memberikan akses yang lebih luas kepada
masyarakat untuk beraktivitas di lokasi tersebut.
6.
Kanal normalisasi air, areal di sekitar Sungai Kuala Samboja adalah
rawa, sehingga pada musim hujan terutama saat terjadi banjir seluruh
daratan tertutup oleh air selama beberapa hari. Pembangunan kanal
difungsikan untuk mengalirkan air hujan dan air dari rawa langsung ke
sungai sehingga daratan menjadi lebih cepat kering. Kanal yang dibuat
sebanyak tiga buah, yaitu di kanal Handil Jamur, kanal Sungai
Lempahung, kanal Sungai Jerangin (Gambar 36), dan ditambah parit yang
dibuat di sebelah kiri dan kanan badan jalan baru di Handil Pancar.
7.
Badan jalan, jalan baru direncanakan dibangun di lokasi Handil Pancar.
Sampai saat ini sudah dibangun sepanjang 700 meter dengan lebar 6
meter. Pada jalan tersebut di sebelah kanan dan kiri dibuat parit sebagai
sistem drainase untuk mengalirkan air ke sungai. Berdasarkan informasi
ketua RT setempat pembangunan badan jalan tersebut direncanakan akan
dilanjutkan pada tahun 2012 (Gambar 37).
8.
Perusahaan pengolah limbah dan penambangan pasir, perusahaan
pengolahan limbah PT. PLKK (Pengolahan Limbah Kutai Kartanegara)
berbatasan langsung dengan tepi sungai Kuala Samboja. Perusahaan ini
mengolah limbah dari beberapa perusahaan minyak yang ada di Samboja
dan sekitarnya. Lokasi penambangan pasir berada tidak jauh dengan PT.
PLKK dan kanal Sungai Jerangin. Pasir yang berasal dari Samboja ini
memenuhi kebutuhan pasir di daerah Samboja dan juga untuk wilayah
Balikpapan dan sekitarnya. Intensitas penambangan pasir berpengaruh
terhadap peningkatan arus lalu lintas truk pengangkut pasir yang melalui
jalan raya Balikpapan-Handil Dua.
9.
Bekas tambak, d
aerah yang berdekatan dengan muara sungai terdapat
beberapa areal tambak yang sudah tidak aktif sekitar
Menurut pemiliknya usaha pertambakan tidak dijalankan lagi karena
produktifitasnya sudah menurun, selain itu pada musim kemarau
masyarakat di daerah hulu sering melakukan peracunan ikan. Peracunaan
ikan di daerah hulu berakibat kematian terhadap organisme air.
10. Kolam ikan, b
eberapa lokasi di sekitar Sungai Kuala Samboja
direncanakan oleh pemiliknya akan digunakan untuk kolam ikan dan areal
pemancingan umum. Beberapa lahan masyarakat sudah
untuk penggunaan tersebut, yaitu di daerah sekitar badan jalan baru.
11. Jembatan
, beberapa jembatan yang berada di Sungai Kual
habitat bekantan diantaranya adalah jembatan
(Gambar 38), jembatan
rambai-riparian, dan jembatan Kuala Samboja yang dekat dengan muara
sungai.
Gambar 38 Jembatan
Loka
12.
Aktivitas masyarakat
Transportasi sungai
air oleh masyarakat untuk aktivitasnya sehari
mengangkut daun nipah, mencari ikan atau udang
menuju kebun (Gambar
dan masuk transportasi sungai menuju selat Makassar.
aerah yang berdekatan dengan muara sungai terdapat
beberapa areal tambak yang sudah tidak aktif sekitar lebih dari
Menurut pemiliknya usaha pertambakan tidak dijalankan lagi karena
duktifitasnya sudah menurun, selain itu pada musim kemarau
masyarakat di daerah hulu sering melakukan peracunan ikan. Peracunaan
ikan di daerah hulu berakibat kematian terhadap organisme air.
eberapa lokasi di sekitar Sungai Kuala Samboja
rencanakan oleh pemiliknya akan digunakan untuk kolam ikan dan areal
pemancingan umum. Beberapa lahan masyarakat sudah dipersiapkan
untuk penggunaan tersebut, yaitu di daerah sekitar badan jalan baru.
, beberapa jembatan yang berada di Sungai Kuala Samboja pada
habitat bekantan diantaranya adalah jembatan
Loka
di daerah riparian
, jembatan
Kumala dan jembatan Haji Wiwid
riparian, dan jembatan Kuala Samboja yang dekat dengan muara
Loka
.
Gambar 39 Sarana transportasi sungai
Aktivitas masyarakat
Transportasi sungai, Sungai Kuala Samboja dijadikan sarana transportasi
air oleh masyarakat untuk aktivitasnya sehari-hari, seperti mencari dan
mengangkut daun nipah, mencari ikan atau udang, dan sarana transportasi
menuju kebun (Gambar
39). Selain itu muara sungai adalah pintu keluar
dan masuk transportasi sungai menuju selat Makassar.
aerah yang berdekatan dengan muara sungai terdapat
lebih dari 10 tahun.
Menurut pemiliknya usaha pertambakan tidak dijalankan lagi karena
duktifitasnya sudah menurun, selain itu pada musim kemarau
masyarakat di daerah hulu sering melakukan peracunan ikan. Peracunaan
eberapa lokasi di sekitar Sungai Kuala Samboja
rencanakan oleh pemiliknya akan digunakan untuk kolam ikan dan areal
dipersiapkan
untuk penggunaan tersebut, yaitu di daerah sekitar badan jalan baru.
a Samboja pada
di daerah riparian
di daerah
riparian, dan jembatan Kuala Samboja yang dekat dengan muara
Sarana transportasi sungai.
Sungai Kuala Samboja dijadikan sarana transportasi
hari, seperti mencari dan
dan sarana transportasi
Selain itu muara sungai adalah pintu keluar
Memancing, Sungai Kuala Samboja adalah muara sungai dari beberapa
sungai yang ada di daerah hulu, sehingga memiliki sumberdaya perairan
yang lebih tinggi. Selain ikan dari sungai juga jenis ikan laut yang masuk
ke sungai karena pengaruh pasang air laut. Kondisi tersebut menyebabkan
Sungai Kuala Samboja menjadi tujuan masyarakat di daerah Samboja
untuk menjaring dan memancing ikan atau udang. Seringkali para
pemancing berasal dari daerah Balikpapan dan sekitarnya. Memancing
dilakukan dengan naik perahu atau dari tepi sungai. Daerah sekitar sungai
banyak dijumpai jalan-jalan setapak yang dibuat para pemancing untuk
mencapai lokasi yang diperkirakan banyak ikan berkumpul.
Lampiran 4. Daftar Jenis tumbuhan di Sungai Kuala Samboja
Acanthaceae
Acanthus ilicifolius L. Anacardiaceae
Buchanania arborescens (Blume) Blume Melanochyla auriculata Hook.f.
Annonaceae Uvaria sp.
Polyalthia rumphii (Blume) Merr. Apocynaceae
Cerbera manghas L. Aquifoliaceae
Ilex cymosa Blume Araceae
Rhaphidophora sp. Avicenniaceae
Avicennia cf. officinalis L. Blechnaceae
Stenochlaena palustris (Burm.)Bedd Chrysobalanaceae
Maranthes corymbosa Blume Compositae
Mikania scandens Willd. Convolvulaceae Erycibe sp. Meremia sp Cyperaceae Scleria sp. Dilleniaceae
Dillenia suffruticosa (griff.) Dipterocarpaceae
Vatica pauciflora (Korth.) Blume Elaeocarpaceae
Elaeocarpus stipularis Blume Euphorbiaceae
Aporosa sp.
Glochidion rubrum Blume
Hevea brasiliensis (Willd. ex A. Juss.) Müll.Arg.
Baccaurea motleyana (Müll.Arg.) Müll.Arg.
Flacourtiaceae
Flacourtia rukam Zoll. & Moritzi Flagellariaceae
Flagellaria sp. Gramineae
Imperata cylindrica (L.) Beauv. Guttiferae
Garcinia bancana (Miq.) Miq. Garcinia parvifolia (Miq.) Miq. Hypericaceae
Cratoxylum formosum (Jack) Dyer
Lauraceae
Actinodaphne glabra Blume Cinnamomum sp.
Leeaceae
Leea indica (Burm.f.) Merr. Leguminosae-caes.
Bauhinia sp. Leguminosae-mim.
Acacia auriculiformis A.Cunn. ex Benth.
Acacia mangium Willd. Leguminosae-pap.
Derris trifoliata Lour. Derris sp.
Linaceae
Ixonanthes petiolaris Blume Loganiaceae
Fagraea racemosa Jack ex Wall. Malvaceae
Hibiscus tiliaceus L. Melastomataceae
Melastoma malabathricum L.
Pternandra rostrata (Cogn.) M.P.Nayar Meliaceae
Aglaia sp.
Heynea trijuga (Roxb.) ex Sims Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr. Moraceae
Artocarpus elasticus Blume Ficus sp. 1
Ficus sp. 2
Parartocarpus bracteatus (King) Becc. Myrsinaceae
Ardisia elliptica Thunb. Ardisia serrata (Cav.) Pers. Embelia sp.
Myrtaceae
Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Syzygium lineatum (DC) Merr. & Perry Palmae
Oncosperma horridum Scheff. Calamus sp.
Nipa fruticans Benth. & Hook.f. Pteridaceae
Acrostichum aureum L. Rhamnaceae
Alphitonia excelsa (Fenzl) Reiss ex Endl. Rhizophoraceae
Rubiaceae
Oxyceros longiflora (Lamk.) Yamazaki Chanthium sp.
Uncaria sp.
Urophyllum arborescens Urophyllum sp.
Timonius cf. wallichianus (Korth.) Valeton
Melicope luna-ankenda (Blume) T.G. Hartley
Not ident. Sapindaceae
Guioa diplopetala (Hassk.) Radlk. Guoia sp.
Lepisanthes alata (Blume) Leenh.
Sonneratiaceae
Sonneratia caseolaris (L.) Engl. Symplocaceae
Symplocos fasciculata Zoll. Theaceae
Camellia lanceolata (Blume) Seem. Thymelaeaceae
Aquilaria beccariana Tiegh. Verbenaceae
Peronema canescens Jack
Teijsmanniodendron coriaceum (CB. Clarke) Kosterm Vitex pinnata L. Gmelina asiatica L. Zingiberaceae Not ident.
Lampiran 5 Data INP tumbuhan penyusun habitat bekantan pada komunitas
rambai-riparian
No Jenis K (ind/ha) FR (%) KR (%) DR (%) INP (%)
Pohon 1 Sonneratia caseolaris 60 11.76 24.00 42.00 77.76 2 Cerbera manghas 53 8.82 21.00 14.98 44.80 3 Ardisia elliptica 40 14.71 16.00 6.44 37.15 4 Syzygium polyanthum 18 8.82 7.00 9.17 25.00 5 Elaeocarpus stipularis 23 8.82 9.00 4.26 22.08 6 Garcinia bancana 15 5.88 6.00 7.52 19.40 7 Aglaia sp. 8 5.88 3.00 5.06 13.94 8 Ficus sp. 2 8 5.88 3.00 3.17 12.05 9 Glochidion rubrum 8 5.88 3.00 2.04 10.92 10 Teijsmanniodendron coriaceum 5 5.88 2.00 1.13 9.01 11 Vitex pinnata 5 5.88 2.00 0.62 8.51 12 Acacia auriculiformis 3 2.94 1.00 1.45 5.40 13 Oncosperma horridum 3 2.94 1.00 0.90 4.84 14 Rubiaceae 3 2.94 1.00 0.90 4.84 15 Melanochyla auriculata 3 2.94 1.00 0.36 4.30 250 100 100 100 300 Pancang
No Jenis K (ind/ha) FR (%) KR (%) DR (%) INP (%) 1 Ardisia elliptica 4 560 23.33 55.07 53.87 132.28 2 Sonneratia caseolaris 800 3.33 9.66 14.67 27.67 3 Guioa diplopetala 640 6.67 7.73 11.18 25.58 4 Glochidion rubrum 320 13.33 3.86 1.24 18.43 5 Cerbera manghas 560 3.33 6.76 6.96 17.06 6 Vitex pinnata 160 6.67 1.93 3.72 12.32 7 Teijsmanniodendron coriaceum 280 6.67 3.38 1.10 11.15 8 Chanthium sp. 80 6.67 0.97 1.06 8.69 9 Melicope luna-ankenda 80 6.67 0.97 0.80 8.44 10 Elaeocarpus stipularis 200 3.33 2.42 1.30 7.05 11 Gmelina asiatica 200 3.33 2.42 0.93 6.68 12 Melastoma malabathricum 160 3.33 1.93 0.56 5.82 13 Urophyllum sp. 120 3.33 1.45 0.76 5.55 14 Melanochyla auriculata 40 3.33 0.48 1.51 5.33 15 Oxyceros longiflora 40 3.33 0.48 0.19 4.01 16 Syzygium polyanthum 40 3.33 0.48 0.12 3.94 8 280 100.00 100.00 100.00 300.00
Semai
No Jenis K (ind/ha) FR (%) KR (%) DR (%) INP (%) 1 Ardisia elliptica 5 000 16.00 22.47 - 38.47 2 Teijsmanniodendron coriaceum 4 500 8.00 20.22 - 28.22 3 Ficus sp. 2 2 250 16.00 10.11 - 26.11 4 Elaeocarpus stipularis 2 500 12.00 11.24 - 23.24 5 Melastoma malabathricum 3 000 8.00 13.48 - 21.48 6 Lepisanthes alata 750 8.00 3.37 - 11.37 7 Urophyllum sp. 500 8.00 2.25 - 10.25 8 Leea indica 1 250 4.00 5.62 - 9.62 9 Urophyllum arborescens 1 250 4.00 5.62 - 9.62 10 Glochidion rubrum 500 4.00 2.25 - 6.25 11 Fagraea racemosa 250 4.00 1.12 - 5.12 12 Ficus sp. 1 250 4.00 1.12 - 5.12 13 Syzygium polyanthum 250 4.00 1.12 - 5.12 22 250 100.00 100.00 - 200.00 Keterangan : K = Kerapatan; FR = Frekuensi relatif; KR = Kerapatan relatif;
Lampiran 6 Data INP tumbuhan penyusun habitat bekantan pada komunitas riparian Pohon No Jenis K (ind/ha) FR (%) KR (%) DR (%) INP (%) 1 Vitex pinnata 243 18.75 44.50 45.74 108.98 2 Elaeocarpus stipularis 135 18.75 24.77 13.13 56.65 3 Heynea trijuga 98 14.58 17.89 11.47 43.94 4 Hevea brasiliensis 3 2.08 0.46 12.36 14.90 5 Artocarpus elasticus 10 6.25 1.83 1.86 9.94 6 Ixonanthes petiolaris 3 2.08 0.46 3.86 6.41 7 Alphitonia excelsa 5 4.17 0.92 1.07 6.16 8 Actinodaphne glabra 5 4.17 0.92 0.83 5.92 9 Acacia auriculiformis 3 2.08 0.46 2.96 5.51 10 Aporosa sp. 3 4.17 0.46 0.23 4.86 11 Acacia mangium 5 2.08 0.92 1.65 4.65 12 Parartocarpus bracteatus 3 2.08 0.46 1.12 3.66 13 Glochidion rubrum 5 2.08 0.92 0.52 3.52 14 Peronema canescens 5 2.08 0.92 0.49 3.49 15 Ilex cymosa 5 2.08 0.92 0.42 3.42 16 Sandoricum koetjape 3 2.08 0.46 0.86 3.40 17 Maranthes corymbosa 5 2.08 0.92 0.34 3.34 18 Melanochyla auriculata 3 2.08 0.46 0.33 2.88 19 Garcinia bancana 3 2.08 0.46 0.29 2.84 20 Melicope luna-ankenda 3 2.08 0.46 0.29 2.84 21 Carralia sp. 3 2.08 0.46 0.16 2.70 545 100.00 100.00 100.00 300.00 Pancang No Jenis K (ind/ha) FR (%) KR (%) DR (%) INP (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Elaeocarpus stipularis 400 17.16 12.66 43.21 73.03 2 Leea indica 200 27.61 6.33 6.12 40.06 3 Heynea trijuga 240 6.72 7.59 8.11 22.42 4 Baccaurea motleyana 280 4.10 8.86 2.79 15.75 5 Garcinia parvifolia 80 2.61 2.53 6.63 11.77 6 Melastoma malabathricum 80 6.34 2.53 2.73 11.61 7 Glochidion rubrum 200 2.99 6.33 1.23 10.54 8 Pternandra rostrata 120 3.73 3.80 2.89 10.42 9 Melicope luna-ankenda 160 1.87 5.06 2.32 9.25 10 Artocarpus elasticus 120 1.87 3.80 3.06 8.73 11 Dillenia suffruticosa 160 2.61 5.06 0.77 8.44 12 Ardisia elliptica 80 4.85 2.53 0.64 8.02 13 Ficus sp. 1 120 1.49 3.80 1.14 6.43 14 Urophyllum arborescens 120 1.87 3.80 0.38 6.04 15 Vitex pinnata 40 0.37 1.27 4.27 5.90
1 2 3 4 5 6 7 16 Uvaria sp. 120 1.49 3.80 0.20 5.49 17 Cratoxylum formosum 40 0.75 1.27 3.26 5.27 18 Camellia lanceolata 40 1.87 1.27 1.76 4.90 19 Lepisanthes alata 40 1.87 1.27 1.21 4.34 20 Symplocos fasciculata 40 0.37 1.27 2.49 4.13 21 Flacourtia rukam 40 1.12 1.27 1.62 4.01 22 Melanochyla auriculata 80 1.12 2.53 0.24 3.89 23 Syzygium polyanthum 40 1.12 1.27 1.31 3.70 24 Fagraea racemosa 40 0.75 1.27 0.28 2.30 25 Aquilaria beccariana 40 0.75 1.27 0.27 2.28 26 Ardisia serrata 40 0.75 1.27 0.21 2.22 27 Cinnamomum sp. 40 0.37 1.27 0.31 1.95 28 Guoia sp. 40 0.37 1.27 0.24 1.88 29 Garcinia bancana 40 0.37 1.27 0.13 1.77 30 Urophyllum sp. 40 0.37 1.27 0.13 1.77 31 Erycibe sp. 40 0.37 1.27 0.04 1.68 3 160 100.00 100.00 100.00 300.00 Semai No Jenis K (ind/ha) FR (%) KR (%) DR (%) INP (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Elaeocarpus stipularis 2 250 17.39 19.15 - 36.54 2 Leea indica 1 500 13.04 12.77 - 25.81 3 Ficus sp. 1 1 000 8.70 8.51 - 17.21 4 Urophyllum sp. 750 6.52 6.38 - 12.90 5 Baccaurea motleyana 500 4.35 4.26 - 8.60 6 Dillenia suffruticosa 500 4.35 4.26 - 8.60 7 Garcinia parvifolia 500 4.35 4.26 - 8.60 8 Heynea trijuga 500 4.35 4.26 - 8.60 9 Melanochyla auriculata 500 4.35 4.26 - 8.60 10 Melicope luna-ankenda 500 4.35 4.26 - 8.60 11 Pternandra rostrata 500 4.35 4.26 - 8.60 12 Syzygium lineatum 500 4.35 4.26 - 8.60 13 Syzygium polyanthum 500 4.35 4.26 - 8.60 14 Ardisia elliptica 250 2.17 2.13 - 4.30 15 Glochidion rubrum 250 2.17 2.13 - 4.30 16 Melastoma malabathricum 250 2.17 2.13 - 4.30 17 Polyalthia rumphii 250 2.17 2.13 - 4.30 18 Symplocos fasciculata 250 2.17 2.13 - 4.30 19 Timonius cf. wallichianus 250 2.17 2.13 - 4.30 20 Vitex pinnata 250 2.17 2.13 - 4.30 11 750 100.00 100.00 - 200.00 Keterangan : K = Kerapatan; FR = Frekuensi relatif; KR = Kerapatan relatif;
Lampiran 7 Data profil habitat pada komunitas rambai
No Jenis t (m) tbc (m) dbh (cm)Koordinat Tajuk (m) Luas Tajuk (m2) y x d b ka ki 1 Aglaia sp. 11.0 3.0 26 9.0 -2.0 1.5 3.0 2.0 1.0 13.5 2 Sonneratia caseolaris 14.0 5.0 90 16.0 9.0 2.0 3.5 2.0 2.5 24.8 3 S. caseolaris 18.0 6.0 48 23.0 8.0 1.5 4.0 5.0 1.5 35.8 4 S. caseolaris 5.0 1.2 15 25.0 -1.0 1.5 2.0 1.5 1.0 8.8 5 S. caseolaris 3.0 2.0 38 27.0 10.0 0.5 1.0 2.0 0.0 3.0 6 S. caseolaris 5.0 2.5 10 26.5 1.5 1.0 1.5 1.5 1.5 7.5 7 S. caseolaris 6.0 3.0 12 26.0 -1.0 1.0 1.0 2.5 0.0 5.0 8 S. caseolaris 18.0 4.0 51 31.0 -3.5 4.0 3.0 6.0 3.0 63.0 9 S. caseolaris 8.0 3.5 13 35.0 4.0 1.5 1.5 1.5 1.0 7.5 10 S. caseolaris 17.0 3.0 21 47.0 8.0 1.5 3.0 2.0 1.5 15.8 11 S. caseolaris 10.0 5.0 14 47.5 -7.0 0.0 4.0 2.0 2.0 16.0 12 S. caseolaris 16.0 2.5 54 53.0 -8.0 5.0 5.0 5.0 4.0 90.0 13 S. caseolaris 15.0 5.0 40 52.0 0.0 3.0 4.0 2.5 2.0 31.5 14 S. caseolaris 10.0 5.0 16 52.5 0.0 4.0 0.0 2.5 1.5 16.0 15 S. caseolaris 9.0 3.0 15 57.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.5 10.5 16 S. caseolaris 14.0 9.0 22 59.0 7.0 1.0 1.0 1.0 1.5 5.0 17 S. caseolaris 3.5 2.5 12 61.8 2.0 1.5 1.0 1.0 0.5 3.8 18 S. caseolaris 10.0 5.0 14 64.0 1.0 2.0 2.5 1.5 1.0 11.3 19 S. caseolaris 4.0 1.9 11 65.0 2.0 2.5 2.5 1.5 1.5 15.0 20 S. caseolaris 4.5 2.5 15 64.8 -2.0 1.5 1.5 1.0 1.0 6.0 21 S. caseolaris 4.0 2.5 16 63.0 8.0 1.5 1.0 1.0 1.0 5.0 22 S. caseolaris 6.0 1.0 11 71.0 1.0 1.0 2.5 1.5 1.0 8.8 23 S. caseolaris 3.0 1.2 17 73.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.5 10.5 24 S. caseolaris 7.0 2.5 12 74.0 -1.0 1.0 2.0 1.5 1.0 7.5 25 S. caseolaris 12.0 5.0 26 77.0 2.0 1.5 3.0 3.0 1.5 20.3 26 S. caseolaris 17.0 8.0 31 84.5 -3.0 3.0 2.0 1.5 3.0 22.5 27 S. caseolaris 7.0 2.5 11 88.5 2.0 2.5 2.5 0.5 1.5 10.0 28 S. caseolaris 6.0 1.0 21 91.0 0.5 2.0 1.0 1.5 2.5 12.0 29 S. caseolaris 7.0 2.2 10 92.0 -3.0 2.0 3.5 2.5 2.0 24.8 30 S. caseolaris 6.0 1.6 17 94.0 6.0 2.0 2.0 2.0 1.5 14.0 31 S. caseolaris 16.0 5.0 26 98.0 -3.5 2.0 3.0 2.0 2.0 20.0 Keterangan: - t = tinggi total
- tbc = tinggi bebas cabang
- dbh = diameter setinggi dada (diameter breast height) - Tajuk: d=depan; b=belakang; ka=kanan; ki=kiri
Lampiran 8 Data profil habitat pada komunitas rambai-riparian
No Jenis t (m) tbc (m) dbh (cm)Koordinat Tajuk (m) Luas Tajuk (m2) y x d b ka ki 1 Sonneratia caseolaris 11 5.0 50 1.0 10.0 4.0 9.0 7.0 7.0 182.0 2 Cerbera manghas 6 1.7 22 11.0 -3.5 1.0 3.5 2.0 1.0 13.5 3 C. manghas 5 2.5 11 18.0 -2.0 1.0 1.5 0.0 1.5 3.8 4 C. manghas 5 3.0 24 19.0 -3.0 1.5 3.5 0.0 4.0 20.0 5 Teijsmanniodendron coriaceum 12 6.0 20 19.0 10.0 1.0 5.0 5.0 4.0 54.0 6 T. coriaceum 9 1.5 27 20.0 0.5 3.5 0.5 4.5 0.0 18.0 7 C. manghas 6 3.5 13 20.5 -4.5 1.5 2.0 2.0 1.5 12.3 8 Garcinia bancana 14 9.0 34 34.0 -6.0 2.5 2.0 2.0 2.0 18.0 9 Elaeocarpus stipularis 8 5.0 14 36.0 -4.0 1.0 2.0 1.5 1.0 7.5 10 E. stipularis 9 5.0 18 37.0 -6.5 1.0 3.5 3.0 1.5 20.3 11 G. bancana 9 6.0 16 35.0 3.0 3.5 0.0 1.0 1.5 8.8 12 G. bancana 8 3.5 13 36.0 5.0 2.0 1.0 2.0 1.5 10.5 13 E. stipularis 8 3.5 17 37.0 1.5 3.0 2.5 2.0 2.5 24.8 14 E. stipularis 12 3.0 13 41.0 1.0 1.5 2.0 2.0 0.0 7.0 15 E. stipularis 11 4.0 15 43.0 0.5 3.5 1.0 2.5 2.0 20.3 16 E. stipularis 11 4.0 13 43.5 -2.0 2.5 3.5 4.0 1.0 30.0 17 Oncosperma horridum 12 10.0 20 45.0 -6.0 2.0 2.0 2.0 2.0 16.0 18 G. bancana 10 7.0 16 46.0 -9.0 1.0 2.0 1.5 1.5 9.0 19 Rubiaceae 12 5.0 20 48.0 -2.5 1.0 1.0 1.0 1.0 4.0 20 Ardisia elliptica 7 35.0 21 50.0 -0.5 1.5 2.0 4.0 1.0 17.5 21 A. elliptica 7 4.0 26 47.0 5.0 0.0 5.0 2.0 0.0 10.0 22 A. elliptica 5 0.5 13 50.0 1.0 1.0 1.5 3.5 0.0 8.8 23 Syzygium polyanthum 12 5.0 25 52.0 0.0 3.5 5.0 3.0 2.0 42.5 24 S. polyanthum 11 3.0 21 50.0 -1.0 2.5 2.0 1.5 2.5 18.0 25 G. bancana 12 7.0 29 53.0 -8.0 2.0 2.0 2.0 2.0 16.0 26 G. bancana 12 7.0 26 54.0 -8.0 2.0 2.0 2.0 2.0 16.0 27 Ficus sp. 2 7 3.0 16 63.0 -6.0 1.0 1.0 0.5 1.5 4.0 28 Ficus sp. 2 8 1.5 29 66.0 -8.0 4.0 1.0 6.0 1.0 35.0 29 S. polyanthum 7 4.0 13 86.0 -2.0 1.0 1.5 2.0 2.0 10.0 30 S. polyanthum 11 4.5 32 88.0 -1.0 4.0 5.0 4.0 4.0 72.0 31 S. polyanthum 11 5.0 33 90.0 -1.0 4.0 1.0 1.5 2.5 20.0 32 Sonneratia caseolaris 16 4.0 40 95.0 10.0 2.0 3.0 3.0 2.0 25.0 33 S. caseolaris 8 1.9 17 96.0 9.0 2.0 1.0 0.0 4.0 12.0 Keterangan: - t = tinggi total
- tbc = tinggi bebas cabang
- dbh = diameter setinggi dada (diameter breast height) - Tajuk: d=depan; b=belakang; ka=kanan; ki=kiri
Lampiran 9 Data profil habitat pada komunitas riparian
No Jenis t (m) tbc (m) dbh (cm)Koordinat Tajuk (m) Luas Tajuk (m2) y x d b ka ki 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Ilex cymosa 12 7.4 38 1.0 0.0 1.0 0.0 3.5 0.0 3.5 2 Acacia mangium 12 4.0 66 5.0 3.0 0.0 5.0 6 2.0 40.0 3 Heynea trijuga 9 4.0 33 3.0 4.5 5.0 2.5 3 1.5 33.8 4 Vitex pinnata 10 7.0 58 5.0 6.0 3.0 4.0 4 3.5 52.5 5 Acacia mangium 12 8.3 84 7.5 6.0 1.5 6.0 6 0.0 45.0 6 V. pinnata 9 7.0 62 10.0 8.8 7.0 0.0 5 3.0 56.0 7 Elaeocarpus stipularis 8 5.0 35 16.5 5.8 1.0 2.5 2 2.5 15.8 8 Artocarpus elasticus 10 5.0 61 27.0 4.0 2.0 1.5 1.5 1.5 10.5 9 Peronema canescens 9 3.0 33 21.0 8.5 1.5 2.0 2 2.0 14.0 10 E. stipularis 9 2.5 44 22.0 8.0 2.5 2.5 4 4.5 42.5 11 P. canescens 9 6.0 48 23.5 10.0 1.5 1.0 4.5 2.0 16.3 12 E. stipularis 10 6.0 36 31.0 7.6 3.0 2.0 0 7.5 37.5 13 E. stipularis 11 7.0 35 31.5 8.0 2.5 2.5 0 4.0 20.0 14 E. stipularis 8 5.0 33 29.0 6.5 4.0 2.0 0 4.0 24.0 15 H. trijuga 11 5.0 32 26.0 4.0 3.0 1.0 1.5 2.0 14.0 16 E. stipularis 12 4.5 54 33.0 9.8 2.5 4.0 3 2.0 32.5 17 V. pinnata 11 6.0 69 34.0 9.8 4.0 1.0 2 5.0 35.0 18 E. stipularis 12 8.0 35 34.5 5.0 2.0 1.0 0 2.5 7.5 19 H. trijuga 10 6.0 34 32.0 3.0 2.0 2.5 2 2.0 18.0 20 E. stipularis 12 9.0 34 47.0 7.5 0.0 3.0 2.5 3.0 16.5 21 V. pinnata 11 8.0 81 50.0 6.5 3.0 3.0 2.5 4.5 42.0 22 V. pinnata 12 6.0 80 51.0 6.5 5.0 4.0 6 7.0 117.0 23 E. stipularis 9 4.5 35 58.0 6.5 1.0 0.0 0 6.0 6.0 24 E. stipularis 11 10.0 35 59.0 8.5 2.0 0.5 1.5 1.0 6.3 25 E. stipularis 11 9.0 33 60.0 10.0 1.0 0.5 4 0.0 6.0 26 E. stipularis 12 9.0 35 59.5 9.5 1.0 1.5 0 2.5 6.3 27 E. stipularis 11 4.5 39 55.0 0.0 2.0 2.5 3.5 1.0 20.3 28 E. stipularis 11 3.0 47 64.0 1.0 3.5 0.5 0 5.0 20.0 29 Ficus sp.1 11 3.0 88 66.0 3.0 4.5 1.5 1.5 4.0 33.0 30 E. stipularis 12 7.0 39 62.0 5.5 3.5 1.5 2 3.0 25.0 31 E. stipularis 12 8.0 33 61.5 6.0 5.0 0.5 1 3.0 22.0 32 E. stipularis 12 7.0 44 61.0 8.0 2.5 1.5 1 2.5 14.0 33 E. stipularis 12 2.5 51 65.0 5.0 4.0 0.0 1.5 4.0 22.0 34 E. stipularis 11 2.5 36 66.5 7.0 2.5 1.0 2 0.0 7.0 35 E. stipularis 10 3.5 42 67.0 9.0 4.0 2.0 3 3.0 36.0 36 E. stipularis 11 6.0 35 68.5 10.0 2.0 1.5 3 1.0 14.0 37 E. stipularis 11 9.0 33 70.0 9.0 3.5 0.0 0 3.0 10.5 38 E. stipularis 9 2.0 39 72.5 9.0 4.5 0.0 0 3.0 13.5 39 E. stipularis 10 2.5 45 73.0 7.5 4.5 1.0 0 5.0 27.5 40 H. trijuga 8 4.5 53 17.0 -1.0 2.0 4.0 5 3.0 48.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 41 V. pinnata 11 5.0 60 18.0 -3.5 5.0 3.0 2.5 3.0 44.0 42 H. trijuga 9 2.5 42 15.0 -3.5 4.5 4.0 4.5 3.0 63.8 43 E. stipularis 11 5.0 70 12.0 -2 3.5 4.0 5 3.0 60.0 44 E. stipularis 7 5.5 37 11.0 -3.5 1.0 1.5 1.5 1.5 7.5 45 E. stipularis 9 4.0 48 11.5 -5.0 2.0 5.0 5 0.0 35.0 46 E. stipularis 7 5.0 36 12.0 -5.0 0.0 6.0 2 1.0 18.0 47 E. stipularis 8 5.0 36 8.0 -3.5 3.0 1.0 6 0.0 24.0 48 H. trijuga 8 2.0 56 7.0 -7.5 1.5 3.0 4 5.0 40.5 49 H. trijuga 6 4.0 32 8.0 -7.5 1.0 4.5 0 4.0 22.0 50 V. pinnata 7 5.0 58 2.0 -4.0 0.0 7.0 5 1.0 42.0 51 V. pinnata 11 2.0 78 2.0 -3.0 6.0 5.0 5 5.0 110.0 52 V. pinnata 8 2.0 66 1.5 -4.0 0.0 1.8 7 4.0 19.8 53 E. stipularis 9 4.5 32 12.0 -7.1 1.5 4.0 1 4.0 27.5 54 H. trijuga 10 4.5 46 13.0 -7.1 2.0 4.0 3 2.5 33.0 55 Acacia auriculiformis 16 2.0 46 15.0 -8.8 6.0 6.0 9.5 7.0 198.0 56 E. stipularis 7 5.0 36 20.0 -6.3 5.0 0.0 1.5 3.0 22.5 57 H. trijuga 10 6.0 60 20.0 0.0 3.0 4.0 6 0.0 42.0 58 H. trijuga 11 9.0 77 21.0 0.0 5.0 4.0 3 3.0 54.0 59 E. stipularis 11 9.0 32 24.5 -3.8 0.5 2.5 1.5 1.5 9.0 60 V. pinnata 10 4.5 58 26.0 -2.0 3.0 2.0 3 3.0 30.0 61 H. trijuga 9 7.0 32 28.0 0.0 2.5 0.0 1.5 2.0 8.8 62 V. pinnata 10 5.0 40 30.0 -5.5 1.5 1.5 2 1.5 10.5 63 E. stipularis 10 5.0 35 37.0 -7.0 0.0 2.5 1.5 4.0 13.8 64 E. stipularis 10 6.0 45 37.5 -7.0 2.0 1.5 1.5 5.0 22.8 65 H. trijuga 8 3.0 37 40.0 -7.0 2.0 2.0 1.5 4.0 22.0 66 E. stipularis 11 9.0 70 39.0 -5.0 8.0 0.0 1 6.0 56.0 67 E. stipularis 12 10.0 32 60.0 -0.5 1.5 1.5 1 1.0 6.0 68 E. stipularis 11 7.0 33 59.5 -0.5 2.0 0.0 1 1.5 5.0 69 E. stipularis 11 8.0 33 58.0 -4.0 1.5 2.0 2 0.0 7.0 70 H. trijuga 11 4.0 50 58.5 -5.0 2.0 3.0 2 2.0 20.0 71 E. stipularis 11 6.0 38 59.0 -7.0 6.0 1.0 0 5.0 35.0 72 E. stipularis 12 4.0 38 54.5 -8.5 2.5 1.0 2.5 2.0 15.8 73 E. stipularis 11 60 36 55.0 -9.5 3.0 3.0 1 4.0 30.0 74 E. stipularis 12 9.0 36 52.5 -7.5 2.0 1.0 2 1.0 9.0 75 E. stipularis 11 9.0 33 53.0 -5.0 0.0 2.5 3.5 0.0 8.8 76 E. stipularis 11 3.0 33 49.0 -3.0 5.0 1.0 0 4.0 24.0 77 V. pinnata 9 4.5 58 42.0 -1.0 0.0 6.0 4 4.0 48.0 78 V. pinnata 11 5.0 81 41.5 -1.0 5.0 6.0 3.5 6.0 104.5 79 E. stipularis 11 7.0 45 60.0 -4.0 3.5 0.0 2.5 2.5 17.5 80 E. stipularis 9 6.0 41 61.5 -4.0 7.0 0.0 1.5 2.5 28.0 Keterangan:
- t = tinggi total - dbh = diameter setinggi dada (diameter breast height) - tbc = tinggi bebas cabang - Tajuk: d=depan; b=belakang; ka=kanan; ki=kiri