• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN I TAHUN 2020 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN I TAHUN 2020 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

RENCANA PEMBANGUNAN

TRIWULAN I TAHUN 2020

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

INDUSTRI AGRO

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

(3)
(4)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tugas Pokok dan Fungsi ... 1

1.2. Latar Belakang Kegiatan ... 1

1.3. Struktur Organisasi …. ... 3

BAB II RENCANA KEGIATAN 2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2020 ... 6

2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ... 7

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1. Hasil Yang Telah Dicapai ... 9

3.2. Analisis Capaian Kinerja ... 16

3.3. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan ... 22

3.4. Langkah Tindak Lanjut ... 22

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 24

4.2. Saran ... 24

(5)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Industri Berbasis Agro ... 2 Tabel 2.1 Program Kegiatan dan Alokasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro Tahun 2020 ... 6 Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 ... 8 Tabel 3.1 Capaian Penyerapan Anggaran dan Realisasi Fisik Setditjen Industri Agro s.d

Triwulan I Tahun 2020 ... 15 Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro s.d Triwulan I

(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro ... 5 Gambar 3.1 Jumlah Pertanyaan Masyarakat ... 18

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018.

Tugas Pokok Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro menyelenggarakan Fungsi yaitu:

a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan di bidang industri agro

b. koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi di bidang industri agro

c. koordinasi dan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha, standardisasi, dan teknologi di bidang industri agro

d. koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama di bidang industri agro e. pelaksanaan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal

f. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal

1.2. Latar Belakang Kegiatan

Industri agro mempunyai peranan strategis dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peranannya yang penting dalam penyediaan kesempatan usaha, lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor dan investasi. Lebih dari itu, industri agro berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi daerah. Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan indusri agro guna mendorong pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dapat berperan sesuai harapan melalui berbagai program dan kegiatan pembinaan yang tepat.

Pada tahun 2019, pertumbuhan sektor industri agro mengalami percepatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, bahkan mencapai angka pertumbuhan tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir. Pertumbuhan industri agro (tahun dasar 2010) pada tahun 2015 sempat tumbuh sebesar 5,82%, kemudian mengalami percepatan pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing sebesar 6,33% dan 6,60%, sempat tumbuh melambat pada tahun 2018 sebesar 6,30% dan kembali meningkat pada tahun 2019 mencapai 6,65%.

(8)

2

KBLI SEKTOR 2015 2016 2017* 2018** 2019***

10,11 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN 7,54 8,33 9,23 7,91 7,78 12 INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU 6,24 1,58 (0,64) 3,52 3,36

16 INDUSTRI KAYUTERMASUK FURNITUR) DAN BARANG ANYAMAN DARI BAMBU, , BARANG DARI KAYU DAN GABUS (TIDAK ROTAN DAN SEJENISNYA

(1,63) 1,74 0,13 0,75 (4,55)

17 INDUSTRI KERTASDAN BARANG DARI KERTAS (0,67) 2,44 (0,09) 0,40 8,86

31 INDUSTRI FURNITUR 5,17 0,46 3,65 2,22 8,35

-- INDUSTRI AGRO

5,82

6,33

6,60

6,30

6,65

-- INDUSTRI PENGOLAHAN Non-MIGAS 5,05 4,43 4,85 4,77 4,34

-- NASIONAL 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02

Pertumbuhan cabang industri agro pada tahun 2019 yang tertinggi dicapai oleh industri kertas dan barang dari kertas sebesar 8,86%, industri furnitur sebesar 8,35%, industri makanan dan minuman sebesar 7,78%, industri pengolahan tembakau sebesar 3,36%, serta industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya mengalami pertumbuhan negatif sebesar 4,55%. Adapun pertumbuhan masing-masing cabang industri agro ditampilkan dalam tabel pada halaman berikut.

Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Industri Berbasis Agro

Bila dilihat dari kontribusi terhadap PDB Industri Pengolahan Non Migas pada tahun 2019 sektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 49,71%, dimana industri makanan dan minuman menjadi sektor industri dengan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 36,40%, disusul oleh industri pengolahan tembakau sebesar 5,07%, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,95%, industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 2,89%, dan industri furnitur sebesar 1,41%.

Nilai ekspor produk industri agro mengalami fluktuasi sejak 5 tahun terakhir. Pada tahun 2019 nilai ekspor produk industri agro adalah sebesar US$ 41,31 miliar, menurun jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing sebesar US$ 44,70 miliar dan US$ 44,23 miliar, namun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 38,46 miliar dan tahun 2016 sebesar US$ 37,80 miliar.

Pada tahun 2019, komoditi sektor industri agro dengan nilai ekspor terbesar masih didominasi oleh produk minyak kelapa sawit dan turunannya dimana komoditi makanan (termasuk minyak kelapa sawit) membukukan nilai ekspor sebesar US$ 27,28 miliar yang diikuti oleh produk kertas dan barang dari kertas sebesar US$ 7,27 miliar, produk kayu sebesar US$ 3,66 miliar, furniture sebesar US$ 1,95 miliar, olahan tembakau sebesar US$ 1,15 miliar, dan terakhir produk minuman sebesar US$ 0,12 miliar.

Industri Agro merupakan industri andalan Indonesia, karena didukung oleh sumber daya alam yang potensial yang berasal dari sektor pertanian, perikanan/kelautan, peternakan, perkebunan

(9)

3

dan kehutanan. Estimasi produksi CPO dan CPKO pada tahun 2018 adalah sebesar 48,2 juta ton (43,9 juta ton CPO dan 4,3 juta ton CPKO). Produksi biji kakao dalam negeri pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 290 ribu ton. Produksi nasional rumput laut kering tahun 2017 adalah sebesar 328 ribu ton. Produksi karet diperkirakan mencapai 3,7 juta ton pada tahun 2018. Produksi hasil perikanan tahun 2017 diperkirakan mencapai 22,9 juta ton.

Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri agro akan mempunyai efek berganda yang luas, seperti penguatan struktur industri, peningkatan nilai tambah, pertumbuhan sub sektor ekonomi lainnya, pengembangan wilayah industri, proses alih teknologi, perluasan lapangan kerja, penghematan devisa, perolehan devisa, serta peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri agro belum maksimal dan sebagian besar bahan baku diekspor dalam bentuk primer (bahan mentah).

Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya, Sekretariat Direktrorat Jenderal Industri Agro memiliki peran strategis untuk memberikan dukungan administrasi penyusunan program, data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan, rekomendasi iklim usaha, standarisasi dan kerjasama, keuangan, serta kepegawaian dan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Hal ini tercermin dalam upaya meningkatkan kinerja Direktrorat Jenderal Industri Agro pada saat ini dan di masa mendatang, dimana diperlukan berbagai perubahan dan penyempurnaan serta langkah konkrit untuk memperbaikinya. Tercapainya tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal sangat didukung oleh peran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dalam hal menyediakan fasilitas fisik dan non fisik serta berjalannya fungsi koordinasi terhadap unit-unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Peran strategis Sekretariat Direktrorat Jenderal Industri Agro diarahkan untuk mencapai tujuan pada tahun 2020 yaitu “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro” yang diukur melalui indikator kinerja “Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Atas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” yang diharapkan dapat dicapai

melalui pelaksanaan kegiatan “Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan

Industri berbasis Agro”. 1.3. Struktur Organisasi

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro terdiri dari 4 (empat) unit kerja Eselon III, yaitu :

1) Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi serta evaluasi dan pelaporan di bidang industri agro. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;

b. penyiapan bahan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi; dan

c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan terdiri atas:

(10)

4

b. Subbagian Data dan Informasi; dan

c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

2) Bagian Hukum dan Kerja Sama

Bagian Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha, standardisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual, dan industri hijau serta administrasi kerja sama di bidang industri agro. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Hukum dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha di bidang industri agro;

b. Penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai standardisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual, dan industri hijau di bidang industri agro; dan

c. Penyiapan bahan koordinasi administrasi kerja sama di bidang industri agro. Bagian Hukum dan Kerjasama terdiri atas:

a. Subbagian Peraturan Iklim Usaha;

b. Subbagian Peraturan Standardisasi dan Teknologi; dan c. Subbagian Kerja Sama.

3) Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai Direktorat Jenderal; b. pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan Direktorat Jenderal; dan

c. pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal. Bagian Keuangan terdiri atas:

a. Subbagian Perbendaharaan dan Pengelolaan Gaji; b. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi; dan

c. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara.

4) Bagian Kepegawaian dan Umum

Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan kepegawaian;

b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan

c. pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana serta manajemen kinerja.

(11)

5

a. Subbagian Kepegawaian;

b. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; dan c. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja.

5) Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional yang ada di Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah jabatan fungsional Kearsipan, yang membantu tugas-tugas Pimpinan dalam manajemen arsip yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro (Rawa Domba maupun gedung pusat) dan tugas-tugas terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing Bagian serta Kelompok Jabatan Fungsional saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO Bagian Keuangan Bagian Kepegawaian dan Umum Kelompok Jabatan Fungional Bagian Hukum dan Kerja Sama Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Subbagian Data dan Informasi

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Subbagian Program Sub Bagian Peraturan Sumber

Daya Industri dan Saranan Prasarana Industri Sub Bagian Peraturan Pemberdayaan Industri Subbagian Kerja Sama Subbagian Perbendaharaan dan Gaji Subbagian Akuntansi Sub Bagian Pengelolaan BMN Subbagian Kepegawaian Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Subbagian Tata Usaha

(12)

6

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2020

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan peran industri agro dalam perekonomian nasional dimana salah satu prioritas nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang terkait dengan pembangunan sektor industri nasional adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, sejalan dengan amanat Visi Presiden dan Wakil Presiden yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Untuk mendukung hal tersebut, pada tahun 2020 Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro melaksanakan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Penumbuhan dan Pengembangan Industri berbasis Agro dengan tujuan, sasaran dan indikator kinerja seperti yang tercantum di dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020.

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 53.034.816.000,-, yang terdiri dari 8 (delapan) output, meliputi :

Tabel 2.1. Kegiatan dan Alokasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

7 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 46.152.821.000 1836 Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan

Industri Berbasis Agro

35.952.821.000 1.836.006 Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro 5.000.000.000

051 Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro di Pameran Internasional

5.000.000.000

1.836.009 Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya Saing dan Kerjasama Di Sektor Industri Agro

3.466.289.000

051 Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Iklim Usaha Sektor Industri Agro

442.261.000

052 Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Sektor Industri Agro

579.917.000

053 Penyusunan Posisi Runding Sektor Industri Agro Dalam Kerjasama Internasional

668.771.000

054 Penanganan Permasalahan Aktual 1.025.340.000 055 Review FTA Agreement yang telah berlaku bagi sektor industri agro 750.000.000

1.836.010 Tata Kelola dan Pemindahtangan Barang Milik Negara Di Ditjen Industri Agro

903.550.000

051 Penatausahaan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara 392.390.000 052 Monitoring dan Tata Kelola Hibah Barang Milik Negara 511.160.000

(13)

7

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

1.836.013 Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri berbasis Agro dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

9.000.000.000

051 Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro melalui Temu Bisnis dan Promosi pada Pameran Berskala Internasional

9.000.000.000

1.836.901 Perencanaan 63.700.000

U01 Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker Eselon 1 Tanpa Satker Vertikal

63.700.000

051 Persiapan 8.400.000

052 Pelaksanaan 53.240.000

053 Pelaporan 2.060.000

1.836.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 8.793.066.000

051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran 1.031.252.000 052 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi 1.000.000.000 053 Pengelolaan Data dan Informasi 1.213.039.000

054 Pengelolaan Keuangan 460.468.000

055 Pengelolaan Perbendaharaan 719.740.000 056 Pelayanan Hukum dan Kepatuhan Internal 441.150.000 057 Pengelolaan Kepegawaian 1.059.438.000 058 Pelayanan Umum dan Perlengkapan 1.494.071.000 059 Pelayanan Rumah Tangga 542.120.000 060 Pelayanan Humas dan Protokoler 400.000.000 061 Pelayanan Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi 431.788.000

1.836.951 Layanan Sarana Dan Prasarana Internal 1.652.084.000

001 Tanpa Suboutput 1.652.084.000

052 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 300.000.000 053 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 1.352.084.000

1.836.994 Layanan Perkantoran 24.156.127.000

001 Tanpa Suboutput 24.156.127.000

001 Gaji Dan Tunjangan 18.756.665.000

002 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 5.399.462.000

T O T A L 53.034.816.000

2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kegiatan

Sasaran dari kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri berbasis Agro dibagi menjadi 3 perspektif sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 sebagai berikut:

(14)

8

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan

TUJUAN

Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 Persen

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

S1 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan

berkepribadian

1. Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 Indeks

S2 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

1. Data kinerja industri agro yang diolah dan disajikan dengan lengkap dan benar

100 Persen

S4 Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

1. Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

5 Persen

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

T1 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

1. Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

1 Rancangan Permenperin

T2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Masukan posisi kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

5 Masukan Posisi Kerja sama

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

L1 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1. Indeks kepatuhan terhadap regulasi dalam IKPA

90 Indeks

2. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 Nilai

3. Nilai maturitas SPIP Direktorat Jenderal Industri Agro

3,260 Nilai

4. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

76 Persen

5. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 Nilai

L2 Meningkatnya kualitas perencanaan,

penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kesesuaian rencana kerja dengan rencana strategis

100 Persen

2. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Jenderal Industri Agro

(15)

9

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Hasil Yang Telah Dicapai

Kegiatan di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Target dan realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan, dilaporkan secara berkala baik secara keuangan maupun secara fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Dari

total alokasi PAGU anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 sebesar Rp. 53.034.816.000,-, sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 realisasi keuangan adalah sebesar Rp. 6.905.133.043.- atau sebesar 13,02% dan realisasi fisik sebesar 17,98%. Capaian pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Penumbuhan dan Pengembangan Industri berbasis Agro pada triwulan I adalah sebagai berikut:

1. Export Coaching Bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 2.741.479.000,-, indikator keluaran berupa 180 SDM perusahaan yang dilatih. Sampai dengan triwulan I, realisasi keuangan output ini adalah sebesar 19,76% dan realisasi fisik sebesar 21,00% dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:

- Rapat Kick Off Meeting Export Coaching dan Pameran Internasional 2020 pada Kegiatan Export Coaching Dan Partisipasi Pelaku Usaha Sektor Industri Agro Di Pameran Internasional pada tanggal 11 Februari 2020 di Jakarta

- Rapat pembahasan pameran International dan Export Coaching TA 2020 kegiataan export coaching bagi dunia usaha sektor industri agro pada tanggal 9 Januari 2020 - Pelaksanaan Pelatihan Prosedur Ekspor Tahun 2020 Batch 1 tanggal 24-27 Februari 2020

di Bandung

- Pelatihan Prosedur Ekspor Bagi ASN Tahun 2020 tanggal 9-12 Maret 2020 di Bali

2. Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya Saing dan Kerjasama Di Sektor Industri Agro

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 3.466.289.000,-, dengan indikator keluaran berupa 3 rekomendasi. Sampai dengan triwulan I, realisasi keuangan adalah sebesar 8,60% dan realisasi fisik sebesar 10,38% dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:

 Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Iklim Usaha Sektor Industri Agro

- Rapat Persiapan Awal Kegiatan Penyusunan Peraturan Iklim Usaha Industri Agro (DNI,P3DN, Industri Hijau, Tarif Bea Masuk, Kebijakan Fiskal dan Non Fiskal) pada tanggal 30 Januari 2020

- Menghadiri Pertemuan dengan US - ASEAN Business Council kegiatan perumusan dan pelaksanaan iklim usaha sektor industri agro di Jakarta tanggal 27 Februari 2020

(16)

10

- Pelaksanaan FGD/Pembahasan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Sektor

Industri Agro di Yogyakarta tanggal 12-14 Februari 2020

 Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Sektor Industri Agro

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Awal Kegiatan Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Dibidang Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri sektor Industri Agro pada tanggal 3 Februari 2020

- Verifikasi Lapangan untuk Penetapan OVNI pada PT. Mitra Aneka Rezeki (Banyuasin) - Menghadiri sosialisasi penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup

 Penyusunan Posisi Runding Sektor Industri Agro Dalam Kerjasama Internasional

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Awal Kegiatan Penyusunan Posisi Runding Sektor Industri Agro Dalam Kerjasama Internasional pada tanggal 27 Januari 2020

- Menghadiri rapat Pembahasan Amandemen Charter CPOPC

 Penanganan Permasalahan Aktual

- Pelaksanaan Rapat persiapan partisipasi industri makanan dan minuman pada Hannover Messe 2020 pada tanggal 9 Januari 2020

- Rapat koordinasi partisipasi industri makanan dan minuman pada Hannover Messe 2020 pada periode Januari – Februari 2020

- Partisipasi dalam Rapat Penyusunan Usulan Program/Kegiatan Ditjen Industri Agro TA 2021 Pada Tanggal 28 Februari 2020

- Menghadiri Undangan Diskusi dan Kunjungan Kerja ke Kab. Palalawan, Riau Pada Tanggal 20 - 22 Januari 2020

- Menghadiri Undangan Rapat Aplikasi SIRUP Pada Tanggal 29 - 31 Januari 2020 di Batu - Menghadiri Rapat Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan TA 2020 dan Penyusunan Program

Kegiatan TA 2021 Pada Tanggal 3 - 4 Februari 2020 di Bogor

- Menghadiri Rapat Koordinasi Program Kegiatan Tahun Anggaran 2020 Pada Sektor Industri Minuman Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Pada Tanggal 13-15 Februari 2020 di Kota Batu Jawa Timur

- Menghadiri Undangan Rapat Persiapan Pelaksanaan Hannover Messe 2020 Pada Tanggal 25 Februari 2020 di Bogor

Review FTA Agreement yang telah berlaku bagi sektor industri agro

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Awal Kegiatan Review FTA Agreement yang telah berlaku bagi sektor Industri Agro pada tanggal 10 Februari 2020

4. Tata Kelola dan Pemindahtangan Barang Milik Negara Di Ditjen Industri Agro

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 903.550.000,-, dengan indikator keluaran berupa 1 laporan. Realisasi keuangan output ini adalah sebesar 10,42%, dengan realisasi fisik sebesar 12,22% dimana kegiatan yang telah dilakukan pada triwulan I antara lain:

 Penatausahaan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Kegiatan Barang Milik Negara Ditjen Industri Agro TA 2020 Tanggal 27 Januari 2020

(17)

11

- Pelaksanaan Rapat Koordinasi Penyelesaian Hibah Mesin dan Peralatan Bioethanol

Ditjen Industri Agro Tanggal 11 Maret 2020

- Pemasangan iklan lelang paket besi tua di Bitung tanggal 5 Februari 2020

- Konsultasi mengenai lelang bantuan alat di Bitung di KPKN Jakarta IV tanggal 10 Januari 2020

- Konsultasi dan Koordinasi User SAKTI TA 2020 ke KPPN Jakarta VII - Konsultasi Tata Kelola Hibah BMN TA 2020

- Menghadiri penyusunan laporan Barang Milik Negara tingkat Kementerian Perindustrian semester II dan Tahunan TA 2019 di Bogor tanggal 3-5 Februari 2020

- Menghadiri kegiatan Konsinyering Pendataan Bantuan Mesin Peralatan Ditjen IKFT TA 2020 di Bogor tanggal 12-13 Maret 2020

 Monitoring dan Tata Kelola Hibah Barang Milik Negara

- Monitoring dan Tata Kelola Hibah Ditjen Industri Agro Triwulan I TA 2020

- Menghadiri acara pelelangan paket besi tua eks Mesin dan Peralatan Terminal Kayu terpadu di Kota Manado-Bitung tanggal 11-13 Februari 2020

5. Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri berbasis Agro dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 11.258.521.000,-, indikator keluaran berupa 60 perusahaan yang berpartisipasi dalam pameran. Realisasi keuangan sampai dengan triwulan I adalah sebesar 0,11% dan realisasi fisik sebesar 3,00%. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya output adalah sebagai berikut:

- Rapat Persiapan Awal Kegiatan Peningkatan Ekspor Produk Industri Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional pada tanggal 28 Januari 2020

6. Perencanaan

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 63.700.000,-, indikator keluaran berupa 1 laporan. Realisasi keuangan sampai dengan triwulan I adalah sebesar 6,50% dan realisasi fisik sebesar 10,00%. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya output adalah sebagai berikut:

 Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker Eselon I Tanpa Satker Vertikal

- Pelaksanaan Rapat Penyusunan Program Kegiatan Ditjen Industri Agro TA 2020 pada tanggal 4 Februari 2020

- Pelaksanaan Rapat Penyusunan Program Kegiatan Ditjen Industri Agro TA 2021 pada tanggal 10 Februari 2020

7. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 8.793.066.000

,

-, indikator keluaran berupa 1 layanan. Sampai triwulan I realisasi keuangan telah mencapai sebesar 12,60% dan realiasasi fisik sebesar 14,92%. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai output ini meliputi :

(18)

12

 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Penilaian Usulan Program/Kegiatan Ditjen Industri Agro TA 2021 Pada Tanggal 3 Maret 2020

- Menghadiri Undangan Pembahasan Usulan Kegiatan Inisiatif Baru Kemenperin Tahun 2021 Pada Tanggal 26 Februari 2020 di Bogor

- Menghadiri Undangan Penilaian Usulan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2021 Pada Tanggal 4 Maret 2020 di Bogor

- Pelaksanaan Rapat Percepatan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Ditjen Industri Agro TA 2020 Pada tanggal 7 Januari 2020

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Penyusunan Standar Biaya Keluaran TA 2021 Pada Tanggal 6 Maret 2020

 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

- Pelaksanaan Rapat Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 Unit Eselon II Direktorat Jenderal Industri Agro Pada Tanggal 14 Januari 2020

- Pelaksanaan Rapat Penyusunan Perjanjian Kinerja, Rencana Aksi dan Peta Kinerja Tahun 2020 pada tanggal 24-25 Januari 2020 di Bogor

- Persiapan Workshop akuntabilitas kinerja instansi pemerintah - Ditjen industri Agro

 Pengelolaan Data dan Informasi

- Pelaksanaan Rapat Pengembangan Website Ditjen Industri Agro Pada Tanggal 29 Januari 2020

- Pelaksanaan Rapat Penyusunan Petunjuk Teknis Penulisan Artikel Website Kegiatan Pemeliharaan dan Pengembangan Website Ditjen Industri Agro Pada Tanggal 7 Februari 2020

- Keikutsertaan dalam pelaksanaan Pengelolaan Data Dan Informasi Triwulan I

- Pengumpulan Data Industri Terkait Kegiatan Monitoring , Analisis dan Penyebaran Informasi Perkembangan Industri Agro Triwulan IV 2019 dan Triwulan I 2020

 Pengelolaan Keuangan

- Pelaksanaan Rapat Pembahasan Honorarium Tahun Anggaran 2020 tanggal 16 Januari 2020 di Jakarta

- Menghadiri undangan Rapat konsinyering Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan tanggal 17-18 Januari 2020 ke Bogor

- Menghadiri Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 ke Bogor tanggal 3-5 Februari 2020

- Menghadiri Rapat Pengelolaan Keuangan dan Percepatan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2020

- Menghadiri Undangan Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal dan Penilaian PIPK TA 2019

- Monitoring dan evaluasi percepatan realisasi anggaran TW I TA 2020

 Pengelolaan Perbendaharaan

- Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan triwulan I

- Pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Langkah Strategis Awal Tahun Anggaran 2020 Direktorat Jenderal Industri Agro

(19)

13

- Pelaksanaan Rapat Koordinasi Awal Bagian Keuangan dan BPP Diten Industri Agro TA

2020

- Pelaksanaan Pembinaan Administrasi Keuangan Tahun Anggaran 2020

- Persiapan Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM terkait Pertanggungjawaban Keuangan Keuangan Ditjen Industri Agro TA 2020

- Manghadiri Rapat Koordinasi & Langkah Strategis Awal Tahun Anggaran 2020 - Konsultasi ke KPPN Jakarta- II, dalam rangka pendaftaran Alpikasi SAKTI. - Konsultasi dan Koordinasi User SAKTI TA 2020 ke KPPN Jakarta VII - Konsultasi ke KPPN Jakarta VII dalam rangka LPJ Bendahara Ditjen IA

- Konsultasi ke KPPN Jakarta VII dalam rangka Restrukturisasi Rekening Pengeluaran - Menghadiri Undangan Rapat Konsinyering Direktorat Industri Hasil Hutan dan

Perkebunan

- Menghadiri Undangan Evaluasi Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Sektor Industri Agro 2019

- Menghadiri Pelaksanaan Pembinaan Administrasi Keuangan TA 2020

- Keikutsertaan dalam Bimbingan Teknis Peningkatan Kemampuan Bendahara di lingkungan Kementerian Perindustrian

 Pelayanan Hukum dan Kepatuhan Internal

- Pelaksanaan Rapat Persiapan Awal Kegiatan Pelayanan Hukum dan kepatuhan Internal pada tanggal 22 Januari 2020

- Pelaksanaan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Kegiatan Pelayanan Hukum dan Kepatuhan Internal pada tanggal 22 Januari 2020 di Hotel Aston Kuningan Suite Jakarta

 Pengelolaan Kepegawaian

- Pengelolaan Kepegawaian Triwulan I tahun 2020

- Keikutsertaan pada Diklat PPNS Bidang Industri di Bogor tanggal 4 Februari - 4 Maret 2020

- Menghadiri rapat Program Vokasi Industri dan Simulasi Perhitungan Super Tax Deducation di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri tanggal 31 Januari 2020

- Keikutsertaan dalam Pelatihan Damkar Hari Sabtu Tanggal 14 Maret 2020 di Kementerian Perindustrian

 Pelayanan Umum dan Perlengkapan

- Pelaksanaan Rapat koordinasi umum dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifikasi kinerja pegawai

- Pelaksanaan rapat pimpinan pejabat eselon II dan III di lingkungan Ditjen Industri Agro - Pelaksanaan rapat Koordinasi Capaian Kinerja Pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal

Industri Agro

- Pelaksanaan rapat koordinasi pegawai dilingkungan Setditjen Industri Agro dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pegawai

- Menghadiri Rapat Kerja Internal Kementerian Perindustrian pada tanggal 14-16 Februari 2020

- Pelaksanaan Koordinasi Umum dan Pemantauan Perkembangan Ditjen Industri Agro Triwulan I Tahun 2020

(20)

14

 Pelayanan Rumah Tangga

- Pelaksanaan Kodefikasi Inventaris BMN dalam rangka Tertib Administrasi Ditjen Industri Agro Triwulan I 2020

- Pelaksanaan Sosialisasi penerapan tata naskah dinas dan pengawasan arsip di lingkungan Ditjen Industri Agro

- Koordinasi Penanganan Kearsipan Ditjen Industri Agro Triwulan I Tahun 2020

- Penyortiran dan Penyusunan Arsip in Aktif Ditjen Industri Agro di Gedung Arsip Rawa Domba Jakarta Timur tanggal 3 Maret 2020

- Pengelolaan Arsip Usul Musnah di Gedung Arsip Rawa Domba Jakarta Timur tanggal 4 Maret 2020

- Menghadiri Sosialisasi Tata Naskah Dinas dan Pengawasan Kearsipan ke Kota Batu Jawa Timur tanggal 29 - 31 Januari 2020

 Pelayanan Humas dan Protokoler

- Rapat Persiapan Awal Kegiatan Pelayanan Humas dan Protokoler pada tanggal 17 Februari 2020

- Peliputan Pimpinan dan Kunjungan Kerja pada Kegiatan Pelayanan Humas dan Protokoler pada tanggal 20 - 22 Januari 2020 di Pekanbaru perjalanan dinas dalam rangka pengumpulan informasi terkait kehumasan Ditjen Industri Agro

 Pelayanan Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi - Menghadiri Rapat Penyusunan Perjanjian kinerja tahun 2020

8. Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 1.652.084.000,-, indikator keluaran berupa 1 Layanan. Realisasi keuangan untuk output ini adalah sebesar 65,34% dan realisasi fisik sebesar 66,87%. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai output ini antara lain adalah:

 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

- Pelaksanaan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi akan dilaksanakan pada triwulan berikutnya

 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

- Pengadaan kendaraan R.4 (empat) Pejabat Eselon II Ditjen Industri Agro (pembelian 2 All New CRV 1.5 L Turbo PR Warna Hitam TH 20 Via COP Kementerian/Pemerintah) Pengadaan kendaraan dinas operasional Roda 2 (dua) Ditjen Industri Agro

- Belanja Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Pencegahan Covid 19 Ditjen Industri Agro

9. Layanan Perkantoran

Output ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 24.156.127.000,-, indikator keluaran berupa 12 Layanan, dan realisasi keuangan sampai triwulan I adalah sebesar 15,60% dan realisasi fisik sebesar 23,39%. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi :

 Gaji dan Tunjangan

(21)

15

 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor

- Terlaksananya pembelian kebutuhan sehari-hari perkantoran triwulan I - Terlaksananya pemeliharaan perkantoran triwulan I

- Terlaksananya langganan daya dan jasa triwulan I

- Terlaksananya pembayaran terkait pelaksanaan operasional kantor triwulan I - Terlaksananya sewa kendaraan triwulan I

Berdasarkan output kegiatan yang tersaji di dalam DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, hasil yang telah dicapai sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Capaian Penyerapan Anggaran dan Realisasi Fisik Setditjen Industri Agro s.d Triwulan I Tahun 2020

Nama Kegiatan Triwulan I 2020 Penyerapan Anggaran (%) Fisik (%) S R C S R C

Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri berbasis Agro

12,04 13,02 108,19 17,50 17,98 102,74

Output:

1. Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro

16,02 19,76 123,36 19,97 21,00 105,16

2. Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya

Saing dan Kerjasama di sektor industri agro 8,28 8,60 103,88 10,33 10,38 100,51 3. Tata kelola dan pemindahtangan Barang

Milik Negara di Ditjen Industri Agro 10,45 10,42 99,66 12,22 12,22 100,00 4. Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri

berbasis Agro dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

0,11 0,11 100,00 3,00 3,00 100,00

5. Perencanaan [SBKU] 6,34 6,50 102,52 10,00 10,00 100,00 6. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 11,68 12,60 107,85 14,41 14,92 103,54 7. Layanan Sarana dan Prasarana Internal 64,73 65,34 100,94 60,94 66,87 109,72 8. Layanan Perkantoran 14,28 15,60 109,23 23,39 23,72 101,41

Keterangan: S=Sasaran; R=Realisasi; C=Capaian

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dalam mencapai target kinerja dari masing-masing sasaran strategis yang tercantum di dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 sampai dengan Triwulan I dapat dilihat dalam tabel berikut:

(22)

16

Tabel 3.2. Pengukuran Kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro s.d Triwulan I Tahun 2020

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(%) Satuan Capaian (%) TUJUAN Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 n/a Persen n/a

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

S1 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

1. Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 n/a Indeks n/a

S2 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

1. Data kinerja industri agro yang diolah dan disajikan dengan lengkap dan benar

100 26,32 Persen 26,32

S4 Meningkatnya

penguasaan pasar industri agro

1. Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

5 n/a Persen n/a

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

T1 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

1. Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan 1 0 Rancangan Permenperin n/a T2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Masukan posisi kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

5 n/a Masukan

Posisi Kerja sama

n/a

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

L1 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1. Indeks kepatuhan terhadap regulasi dalam IKPA

90 84,77 Indeks 94,19

2. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 n/a Nilai n/a

3. Nilai maturitas SPIP Direktorat Jenderal Industri Agro

3,260 n/a Nilai n/a

4. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

76 n/a Persen n/a

5. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 n/a Nilai n/a

L2 Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kesesuaian rencana kerja dengan rencana strategis

100 100 Persen 100

2. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Jenderal Industri Agro

77 n/a Nilai n/a

Keterangan :

(23)

17

A. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 adalah Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dengan indikator kinerja tujuan yaitu Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas

Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target sebesar 81% yang diukur

melalui penyebaran kuesioner terhadap para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro yang meliputi 4 unit Eselon II. Ruang lingkup yang diukur dalam survey tersebut terutama pada hal yang berkaitan dengan pelayanan teknis dan administrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang meliputi :

1) Koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran 2) Koordinasi dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

3) Koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan penyajian informasi 4) Koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan

penelaahan hukum

5) Koordinasi penyusunan perjanjian dan pelaksanaan administrasi kerja sama 6) Koordinasi hubungan masyarakat

7) Koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan

8) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai 9) Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana

10) Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan tata usaha

Pelaksanaan survey kepuasan pegawai dijadwalkan akan dilakukan pada akhir triwulan IV sehingga realisasi indikator tujuan ini belum tersedia.

B. Perspektif Stakeholder

1) Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan Berkepribadian

Pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja Indekskompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai indeks sebesar 70

yang diperoleh melalui pengukuran agregat dari 4 variabel:

a) Presentase pemenuhan standar kompetensi yang diukur dengan asesment; b) Presentase nilai kinerja pegawai minimal Baik;

c) Persentase tingkat kehadiran pegawai;

d) Persentase tingkat kepatuhan LHKASN/LHKPN.

Sampai dengan triwulan I data tersebut belum tersedia khususnya untuk variabel (1) dan (4).

2) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Data dan Informasi Sektor Industri Agro

Pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja Data Kinerja Industri Agro yang Diolah

dan Disajikan Dengan Lengkap dan Benar dengan target sebesar 100% yaitu berdasarkan

Jumlah kebutuhan/permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaan/ kebutuhan melalui laman website kementerian perindustrian di kemenperin.go.id atau agro.kemenperin.go.id, melalui surat resmi yang diajukan ke Direktorat Jenderal Industri Agro ataupun datang langsung ke kantor DJIA lantai 17 dan 18 untuk

(24)

18

keperluan terkait pendidikan, pengembangan usaha dan investasi. Realisasi sampai dengan triwulan I adalah sebanyak 38 pertanyaan terkait sektor industri agro dan telah terjawab sebanyak 10 pertanyaan sehingga realisasi sampai dengan triwulan I adalah sebesar 26,32%.

Gambar 3.1. Jumlah Pertanyaan Masyarakat

Dari realisasi tersebut dapat dilihat bahwa capaian pada triwulan I sangat rendah yaitu hanya sebesar 26,32 persen. Adapun beberapa permintaan data yang belum terpenuhi dikarenakan adanya keterbatasan seperti permintaan data industri baik itu data produksi, kebutuhan ekspor impor dan lain sebagainya. Selain itu juga dapat diketahui melalui Gambar 3.1. diatas bahwa terdapat admin yang tidak aktif menjawab permintaan data yaitu admin pada Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan serta Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. Ke depan diharapkan ada peran aktif dari seluruh Unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target pada indikator ini dapat tercapai pada periode berikutnya.

3) Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Agro

Pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja Persentase Perusahaan yang

Melakukan Tindak Lanjut Peningkatan Ekspor dengan target sebesar 5% yang dihitung dari

jumlah perusahaan yang pegawainya mengikuti Export Coaching dan menerapkan informasi/pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan untuk meningkatkan ekspor yang dilakukan oleh perusahaannya, atau dari yang semula belum pernah melakukan ekspor, akan melakukan ekspor untuk pertama kalinya. Sampai dengan triwulan I telah dilaksanakan Pelatihan Prosedur Ekspor Bagi ASN yang akan melakukan pembinaan terhadap perusahaan, serta Pelatihan Prosedur Ekspor Tahun 2020 Batch 1 terhadap SDM perusahaan pada tanggal 24-27 Februari 2020. Capaian indikator belum dapat dihitung karena diperlukan waktu

(25)

19

implementasi bagi SDM yang mengikuti pelatihan sampai dengan perusahaan tersebut meningkatkan/melakukan ekspor untuk pertama kalinya.

C. Perspektif Internal Process

1) Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang Efektif

Pencapaian sasaran ini diukur dengan menggunakan indikator kinerja jumlah Rancangan

Peraturan Kebijakan Sektor Industri Agro yang Diselesaikan dengan target sebanyak 1

Rancangan Permenperin. Pada tahun 2020, semula Direktorat Jenderal Industri Agro mengusulkan 11 Rancangan Permenperin, namun setelah dilakukan penelaahan oleh Biro Hukum dan Organisasi, hanya 7 Rancangan Permenperin yang disetujui dan telah dimasukkan ke dalam Program Penyusunan Peraturan (Progsun) Kemenperin tahun 2020. Adapun usulan rancangan peraturan tersebut adalah:

1) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Gula Kristal Rafinasi Secara Wajib

2) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan Secara Wajib

3) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tata Cara Penerbitan Rekomendasi Persetujuan Impor Gula

4) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kertas dan Karton untuk Kemasan Pangan Secara Wajib

5) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kertas Pembentuk Rokok secara Wajib

6) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman dan Tata Cara Sertifikasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik

7) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib

Selain itu, Direktorat Jenderal Industri Agro akan tetap mengakomodir penyusunan Rancangan Permenperin diluar 7 rancangan peraturan yang telah diakomodir di dalam Progsun yang dianggap penting untuk dibahas (Rancangan Permenperin Mandiri) sebanyak 4 Rancangan Permenperin, yaitu:

1) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Biskuit Secara Wajib

2) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia tentang Minyak Goeng Sawit secara Wajib

3) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Road Map Pengembangan Industri Bahan Bakar Hijau (Greenfuel)

4) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Road Map Pengembangan Industri Atsiri Nasional

Sampai dengan triwulan I tahun 2020, capaian indikator ini masih 0% karena peraturan-peraturan yang disusun tersebut masih dalam tahap pembahasan.

(26)

20

2) Terselenggaranya Urusan Pemerintahan Di Bidang Industri Agro yang Berdaya Saing dan

Berkelanjutan

Pencapaian sasaran ini diukur dengan menggunakan indikator kinerja Masukan Posisi Kerja

Sama Sektor Industri Agro yang Aktif Diikuti dengan target sebanyak 5 masukan posisi kerja

sama. Kerjasama yang sedang dibahas pada tahun 2020 yaitu: 1) Indonesia Bangladesh Preferential Trade Agreement

2) Implementasi ECP Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement 3) Indonesia Tunisia Preferential Trade Agreement

4) Indonesia Palestine Preferential Trade Agreement 5) Indonesia-Taiwan Dialogue on Food Industry

Sampai dengan triwulan I tahun 2020, capaian indikator ini belum dapat diukur, namun demikian telah dilaksanakan rapat-rapat teknis serta rapat koordinasi dalam membahas masukan posisi atas kerja sama – kerja sama tersebut.

D. Perspektif Learn and Growth

1) Terwujudnya Birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

Pencapaian sasaran ini dukur melalui 5 indikator kinerja, yaitu:

a) Indeks Kepatuhan Terhadap Regulasi Dalam IKPA dengan target nilai indeks sebesar 90 yang diukur berdasarkan 13 kriteria/indikator terkait pengelolaan anggaran. Adapun 13 kriteria/indikator tersebut adalah revisi DIPA, halaman III DIPA, pengelolaan UP, LPJ Bendahara, penyampaian data kontrak, penyelesaian tagihan, penyerapan anggaran, retur SP2D, perencanaan kas, pengembalian/kesalahan SPM, PAGU minus, dispensasi SPM dan konfirmasi capaian output. Indikator pelaksanaan anggaran ini diukur secara bulanan/triwulanan melalui laman OMSPAN. Sampai dengan triwulan I, nilai indeks IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebesar 84,77 atau dengan capaian sebesar 94,19%. b) Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai sebesar 83

yang diukur oleh Biro Keuangan. Tingkat kualitas Laporan Keuangan dan BMN Ditjen Industri Agro dinilai dengan menggunakan metodologi desk evaluation atas data-data keuangan dan BMN dengan menggunakan kertas kerja penilaian yang berisi penilaian atas empat unsur yang terdiri dari kesesuaian SAP, kecukupan informasi, ketaatan dalam peraturan dan efektifitas pengendalian intern. Penilaian laporan keuangan Unit Eselon I Kementerian Perindustrian akan dilaksanakan pada triwulan II tahun 2020 sehingga realisasi untuk indikator ini belum dapat diketahui.

c) Nilai Maturitas SPIP Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai sebesar 3,260 yang diukur berdasarkan 5 ruang lingkup penilaian, yaitu pemantauan pengendalian, informasi dan komunikasi, kegiatan pengendalian, penilaian resiko serta lingkungan pengendalian. Pengukuran maturitas SPIP akan dilaksanakan pada triwulan IV tahun 2020 sehingga sampai dengan triwulan I, realisasi untuk indikator ini belum dapat diukur.

(27)

21

d) Persentase Nilai Pengelolaan BMN Terhadap Total Aset Lancar Direktorat Jenderal Industri

Agrodengan target sebesar 76% yang dihitung berdasarkan perbandingan barang persediaan terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro. Sampai dengan triwulan I, jumlah aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro belum dapat diukur karena aplikasi e-rekon yang memuat data total aset lancar belum resmi di luncurkan oleh Kementerian Keuangan.

e) Nilai Kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai sebesar 76 yang diukur melalui pengawasan kearsipan internal dan pengawasan kearsipan eksternal yang dilakukan oleh Biro Umum dan akan dilaksanakan pada triwulan II/III tahun 2020 sehingga nilai capaian untuk indikator ini belum dapat diukur.

2) Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Penyelenggaraan dan Evaluasi Program Kegiatan Pada Direktorat Jenderal Industri Agro

Pencapaian sasaran ini dukur melalui 2 indikator kinerja, yaitu:

a) Tingkat Kesesuaian Rencana Kerja dengan Rencana Strategis di mana targetnya adalah sebesar 100% yang diukur berdasarkan kesesuaian antara rencana kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 dengan dokumen Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024. Sehubungan dengan belum ditetapkannya dokumen Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024 karena menunggu penetapan dokumen Renstra di atasnya, maka rencana kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 disusun dengan mengacu kepada Rancangan Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024 yang telah melalui tahap pembahasan oleh para pemangku kepentingan di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Berdasarkan rencana kerja yang DIPA-nya telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 adalah:

1) Export Coaching Bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro

2) Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya Saing dan Kerjasama Di Sektor Industri Agro 3) Tata Kelola dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Ditjen Industri Agro

4) Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

5) Perencanaan [SBKU]

6) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 7) Layanan Sarana dan Prasarana Internal 8) Layanan Perkantoran

Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran jangka menengah Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024 dan sasaran tahun 2020 yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020. Hubungan lebih jelas antara kegiatan dengan sasaran yang didukung, dapat dilihat dalam Peta Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020. Dari Peta Kinerja dapat dilihat bahwa rencana kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 seluruhnya telah sesuai dengan Rancangan Rencana Strategis Sekretariat

(28)

22

Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024 sehingga capaian untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

b) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Jenderal Industri

Agrodengan target nilai sebesar 77 yang diukur berdasarkan hasil evaluasi SAKIP tahun 2019 yang akan diselenggarankan pada triwulan II/III tahun 2020 oleh Inspektorat Jenderal. Penilaian SAKIP didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman atas Implementasi Sistem, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana penilaian dilaksanakan terhadap 5 indikator, yaitu perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja. Sampai dengan triwulan I, capaian untuk indikator ini belum dapat diukur.

Sampai dengan triwulan I tahun 2020, rata-rata pencapaian target indikator kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebesar 16,96% dengan 10 dari 14 indikator kinerja belum dapat diukur capaiannya.

3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan

Dari hasil evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan anggaran triwulan I tahun 2020 Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi antara lain:

1. Realisasi keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro secara keseluruhan adalah sebesar 13,02%. Capaian realisasi keuangan ini belum optimal dikarenakan adanya wabah COVID-19 yang menyebabkan pelaksanaan beberapa kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Maret tahun 2020 terpaksa ditunda hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan.

2. Terdapat PAGU anggaran yang diblokir dengan nilai sebesar Rp. 11.112.917.000,- atau mencapai 20,95% dari total PAGU anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada kegiatan-kegiatan Export Coaching Bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro, Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional, Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, dan Layanan Perkantoran.

3. Beberapa indikator kinerja belum dapat diukur capaiannya karena data belum tersedia sehingga mengakibatkan pemantauan target capaian kinerja menjadi kurang optimal.

3.4 Langkah Tindak Lanjut

Hal-hal yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut atas hambatan dan kendala yang dihadapi untuk meningkatkan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada triwulan-triwulan berikutnya antara lain:

1. Segera melakukan penyesuaian rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan anggaran sehubungan dengan adanya wabah COVID-19. Membahas langkah-langkah strategis dan langkah antisipatif yang perlu dilakukan selama dan setelah wabah tersebut berakhir untuk mengatasi kendala agar pencapaian target kinerja dan target output kegiatan tidak terganggu.

(29)

23

2. Melakukan upaya untuk memperkecil atau mencabut blokir seperti melakukan analisis, evaluasi, perbaikan dalam perencanaan penganggaran, koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan reviu dan penelaahan RKAKL dan ADIK. Menyiapkan dokumen pendukung yang lengkap, menyeimbangkan proporsi penganggaran dan menyampaikan argumentasi yang tepat pada saat penelaahan anggaran.

3. Memantau secara lebih intens atas progress pencapaian target kinerja melalui peningkatan koordinasi dengan unit kerja/bagian yang melaksanakan pencapaian target dan diharapkan ada peran aktif dari seluruh unit kerja/bagian di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro.

(30)

24

BAB IV

PENUTUP

Secara umum pelaksanaan kegiatan DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Triwulan I Tahun Anggaran 2020 dapat dilaksanakan dengan baik walaupun masih terdapat anggaran yang diblokir dan terdapat beberapa indikator kinerja yang belum dapat diukur capaian targetnya.

4.1. Kesimpulan

Realisasi fisik dan anggaran atas pelaksanaan kegiatan pada Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

- Realisasi penyerapan anggaran adalah sebesar Rp. 6.905.133.043,- atau mencapai 13,02% dari target sebesar 12,04% atau dengan tingkat capaian sebesar 108,19%.

- Dari sisi realisasi fisik, tingkat capaiannya adalah sebesar 102,73% dari target sebesar 17,50% dan realisasi sebesar 17,98%.

4.2. Saran

Kerjasama yang sinergis antara semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro perlu dipertahankan di tahun-tahun mendatang dalam rangka peningkatan kinerja dan mempertahankan prestasi kinerja yang telah dicapai. Analisis, evaluasi, perbaikan dalam perencanaan penganggaran dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, diantaranya dengan APIP dan Ditjen Anggaran – Kementerian Keuangan juga perlu terus dilakukan dalam rangka penyelesaian permasalahan blokir anggaran.

(31)
(32)

FORMULIR A

I. DATA UMUM

1. Nomor Kode dan Nama Unit Organisasi 2. Nomor Kode dan Nama Fungsi 3. Nomor Kode dan Nama Sub Fungsi 4. Nomor Kode dan Nama Program 5. Indikator Hasil

6. Nomor Kode dan Nama Kegiatan

7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Tahun Ke : 1/1 8. Penanggung Jawab Kegiatan

9. Tempat Kedudukan Penanggung Jawab Kegiatan 10. Nomor Surat Pengesahan DIPA

II. DATA KEUANGAN DAN INDIKATOR KELUARAN PER OUTPUT KEGIATAN

No. Loan PHLN Rupiah Total

2 3 4 5 6 7 006 - 2.741.479 2.741.479 180 SDM Perusahaan 009 - 3.466.289 3.466.289 3 Rekomendasi 010 - 903.550 903.550 1 Laporan BMN 013 - 11.258.521 11.258.521 60 Perusahaan 901 - 63.700 63.700 1 Laporan 950 - 8.793.066 8.793.066 1 Layanan 951 - 1.652.084 1.652.084 1 Layanan 994 - 24.156.127 24.156.127 1 Layanan - 53.034.816 53.034.816

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2020

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO

: (247960) DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO : 04. Ekonomi

: 04.07. Industri Dan Konstruksi

: 04.07.07. Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro :

: 1836 - Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri berbasis Agro

: Ir. Emil Satria, M.Si

: Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Lt. 18 : SP DIPA-019.02.1.247960/2020

Nomor Kode dan Nama Output Anggaran (Rp. 000) Indikator Keluaran (Output) Satuan (Unit)

1

Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro

Layanan Perkantoran

Total

Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya Saing dan Kerjasama di sektor industri agro

Tata kelola dan pemindahtangan Barang Milik Negara di Ditjen Industri Agro

Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

Perencanaan [SBKU]

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

(33)

III. TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PER OUTPUT S R S R S R S R S R S R 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 006 - - - - 16,02 19,76 19,97 21,00 16,02 19,76 19,97 21,00 DKI JAKARTA 009 - - - - 8,28 8,60 10,33 10,38 8,28 8,60 10,33 10,38 DKI JAKARTA 010 - - - - 10,45 10,42 12,22 12,22 10,45 10,42 12,22 12,22 DKI JAKARTA 013 - - - - 0,11 0,11 3,00 3,00 0,11 0,11 3,00 3,00 DKI JAKARTA 901 - - - - 6,34 6,50 10,00 10,00 6,34 6,50 10,00 10,00 DKI JAKARTA 950 - - - - 11,68 12,60 14,41 14,92 11,68 12,60 14,41 14,92 DKI JAKARTA 951 - - - - 64,73 65,34 60,94 66,87 64,73 65,34 60,94 66,87 DKI JAKARTA 994 - - - - 14,28 15,60 23,39 23,72 14,28 15,60 23,39 23,72 DKI JAKARTA - - - 12,04 13,02 17,50 17,98 12,04 13,02 17,50 17,98 Keuangan

Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

Output KeuanganS.D. Triwulan Lalu (%)Fisik KeuanganTriwulan Ini (%)Fisik S.D. Triwulan Ini (%) Lokasi Kegiatan

Perencanaan [SBKU]

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan Perkantoran

Jumlah

Fisik

1

Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya Saing dan Kerjasama di sektor industri agro

Tata kelola dan pemindahtangan Barang Milik Negara di Ditjen Industri Agro

(34)

Gambar

Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Industri Berbasis Agro
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro SEKRETARIAT  DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO  Bagian Keuangan  Bagian  Kepegawaian dan Umum Kelompok  Jabatan Fungional Bagian Hukum dan  Kerja Sama Bagian Program, Evaluasi da
Tabel 2.1. Kegiatan dan Alokasi Anggaran Sekretariat   Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020
Tabel 3.1. Capaian Penyerapan Anggaran dan Realisasi Fisik   Setditjen Industri Agro s.d Triwulan I Tahun 2020
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu baik mesin utama dan mesin pendukung harus mendapatkan perawatan atau pemeliharaan yang optimal agar dapat memperlancar kegiatan produksi. Hal tersebut

– MICROPROCESSOR: integrated circuit semiconductor chip that performs the bulk of the processing and controls the parts of a system ; " a microprocessor functions as the

Tipe fender yang digunakan dan penempatannya pada sisi depan dermaga harus dapat melindungi dan menyerap energi benturan dari semua jenis dan ukuran kapal untuk berbagai

Sedangkan variabel dependen berkaitan perkembangan karier dengan adanya pembantu yang dilambangkan dengan Y. Dengan uji regresi ini maka dapat diketahui tingkat kekuatan

19700314 200212 1 003 Berkenaan dengan Pengumuman Penyedia Pelaksana Jasa Konstruksi Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum T.A APBDP 2014 tanggal 10 Desember 2014, maka dengan

Princesa; Contigo; Tu nombre me sabe a yerba; Ruido; 19 Días y 500 noches; Penélope; Cantares; Pastillas para no soñar; Para la libertad; Pueblo blanco; Mediterráneo; Fiesta; Y nos

 Menyebutkan nama Tari Kelompok Tradisional yang disajikan dalam bentuk gambar  Mendeskripsikan Pengertian

 &inis #o$i ('41" merumuskan tu%uan dan man$aat  penulisan proposal bisnis sebagai berikut+ men%adi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan