• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Ayu Tentang Pengeringan Jahe Untuk Hasil Yang Optimal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Ayu Tentang Pengeringan Jahe Untuk Hasil Yang Optimal"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

1.1

1.1.. LatLatar Bear Belaklakangang Jahe (

Jahe ( Zingiber officinale Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu tanaman temu-Roscoe) merupakan salah satu tanaman temu-temuan yang tergolong tanaman apotek hidup. Jahe sangat terkenal di masyarakat temuan yang tergolong tanaman apotek hidup. Jahe sangat terkenal di masyarakat Indonesia sebagai bumbu dapur yang dapat memberi aroma dan rasa yang khas Indonesia sebagai bumbu dapur yang dapat memberi aroma dan rasa yang khas seperti pada biskuit, roti dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan sebagai seperti pada biskuit, roti dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan sebagai   ba

  bahan han bakbaku u daldalam am indindustustri ri obaobat-obt-obatanatan, , minyminyak ak atsatsiri iri dan dan jamjamu u tradtradisiisionaonal.l. Menurut Rukmana (2004), jahe dipercaya secara tradisional dapat menghilangkan Menurut Rukmana (2004), jahe dipercaya secara tradisional dapat menghilangkan mas

masuk uk angangin, in, menmengurgurangangi i atau atau menmencegcegah ah infinflueluenza, nza, remarematik tik dan dan batbatuk uk sersertata mengurangi rasa sakit (analgesik) dan bengkak (antiinflamasi).

mengurangi rasa sakit (analgesik) dan bengkak (antiinflamasi). Has

Hasil il penpenelitelitian ian KikKikuzauzaki ki dan dan NakNakataatani ni (19(199393), ), menmenunjunjukkukkan an bahbahwawa sen

senyayawa wa aktaktif if non non volvolatil atil fenfenol ol sepsepertierti   ginger  gingerol, ol, shogaol shogaol  dandan zingeronzingeron, yang, yang terdapat pada jahe terbukti memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Sebagai terdapat pada jahe terbukti memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Sebagai antioksidan, senyawa fenol jahe diharapkan dapat menghambat radikal bebas atau antioksidan, senyawa fenol jahe diharapkan dapat menghambat radikal bebas atau tu

tururunanan-n-tutururunanan n okoksisigegen n ((rreaceactivtive e oxyoxygen gen spespesisieses, , RROSOS) ) ssepepererti ti raradidikakall superoksida, singlet oksigen, hidrogen peroksida, peroksida lemak, radikal alkosil, superoksida, singlet oksigen, hidrogen peroksida, peroksida lemak, radikal alkosil, ra

radidikakal l peperoroksksil il dadan n radradikaikal l hihidrdrokoksisil, l, sesehihingngga ga dadapapat t melmelinindudungngi i sesel l dadariri kerusakan oksidatif, mengurangi proses penuaan, mencegah penyakit degeneratif  kerusakan oksidatif, mengurangi proses penuaan, mencegah penyakit degeneratif  seperti jantung, diabetes militus dan kanker (Auroma

seperti jantung, diabetes militus dan kanker (Auroma dkk dkk ., 1997).., 1997).

Senyawa antioksidan terdiri dari senyawa antioksidan alami dan senyawa Senyawa antioksidan terdiri dari senyawa antioksidan alami dan senyawa ant

antiokioksidsidan an sinsintetitetik. k. SenySenyawawa a antantiokioksidsidan an dardari i bahbahan-an-bahbahan an alamalami i menmendapdapatat  perhatian sangat besar dari masyarakat karena lebih aman dalam penggunaannya,  perhatian sangat besar dari masyarakat karena lebih aman dalam penggunaannya, dibandingkan senyawa antioksidan sintetik. Pemakaian antioksidan sintetik dalam dibandingkan senyawa antioksidan sintetik. Pemakaian antioksidan sintetik dalam

(2)

wa

waktktu u yyanang g lalama ma dadan n dadalalam m dodosisis s yyanang g beberlrlebebihihan an dadapapat t memenynyebebababkakann mutag

mutagenetik dan enetik dan karsinkarsinogeneogenetik. tik. SenyawSenyawa a antiokantioksidan alami sidan alami diharadiharapkan pkan dapatdapat menggantikan antioksidan sintetik seperti BHA (butil hidroksi anisol) dan BHT menggantikan antioksidan sintetik seperti BHA (butil hidroksi anisol) dan BHT (butil hidroksi toluen).

(butil hidroksi toluen).  Nurrahman

 Nurrahman dkk dkk . (1999) menjelaskan bahwa mengkonsumsi sari jahe setiap. (1999) menjelaskan bahwa mengkonsumsi sari jahe setiap hari selama 30 hari berpengaruh terhadap penurunan MDA limfosit. Sementara hari selama 30 hari berpengaruh terhadap penurunan MDA limfosit. Sementara itu, Fuhrahman

itu, Fuhrahman dkk dkk . (2000) juga menjelaskan bahwa mengkonsumsi ekstrak jahe. (2000) juga menjelaskan bahwa mengkonsumsi ekstrak jahe 250 µg setiap hari dapat menghambat penyakit

250 µg setiap hari dapat menghambat penyakit atheroschlerosis. Di dalam plasma,atheroschlerosis. Di dalam plasma,  gingerol 

 gingerol  menmenuruurunkankan n kolkolestesteroerol l hinhingga gga 29% 29% dan dan LDL 33%. LDL 33%. UraUraian ian tertersebsebutut memberi gambaran bahwa jahe mempunyai potensi yang cukup besar sebagai memberi gambaran bahwa jahe mempunyai potensi yang cukup besar sebagai sumber antioksidan. Permasalahannya adalah senyawa-senyawa antioksidan jahe sumber antioksidan. Permasalahannya adalah senyawa-senyawa antioksidan jahe dapat mengalami kerusakan dalam pengolahan. Salah satu tahap pengolahan yang dapat mengalami kerusakan dalam pengolahan. Salah satu tahap pengolahan yang   berpotensi menyebabkan kerusakan antioksidan adalah tahap pengeringan dalam   berpotensi menyebabkan kerusakan antioksidan adalah tahap pengeringan dalam   pe

  pembumbuatan atan simsimpleplesia sia jahjahe. e. KoKondindisi si ini ini sansangat gat dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h adanadanya ya suhsuhu,u, oksigen, pH, peroksida dan cahaya.

oksigen, pH, peroksida dan cahaya. Pa

Pada da prprososes es pepengngerieringngan an dadalam lam pepembmbuatuatan an sisimpmplelesisia a jahjahe e sasangngatat mem

memungungkinkinkan kan terjterjadiadinynya a degdegradradasi asi atau atau kerkerusausakan kan sensenyayawa–wa–sensenyawyawa a jahjahee seperti senyawa

seperti senyawa  gingerol, shogaol  gingerol, shogaol  dandan zingeronzingeron dan terjadi penurunan aktivitasdan terjadi penurunan aktivitas antio

antioksidaksidan n karena proses pengeringkarena proses pengeringan an yang menggunyang menggunakan suhu akan suhu tinggtinggi, i, hal hal iniini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee et al et al . (1986) pada pemanasan. (1986) pada pemanasan rimpang jahe pada suhu 100

rimpang jahe pada suhu 100 00C selama 10 menit secara nyata mengurangi potensiC selama 10 menit secara nyata mengurangi potensi

antioksidan hampir 20 %nya. Pemanasan selama 30 menit atau lebih ternyata antioksidan hampir 20 %nya. Pemanasan selama 30 menit atau lebih ternyata mengurangi aktivitas antioksidan lebih lanjut tetapi pada kecepatan lebih rendah. mengurangi aktivitas antioksidan lebih lanjut tetapi pada kecepatan lebih rendah. Ber

(3)

men

mengguggunaknakan an oveoven n padpada a suhsuhuu ±± 4040 00C deC dengngan an tutujujuan an ununtutuk k memenjnjagaga a agagar ar 

kandungan antioksidan pada simplesia jahe tetap tinggi. Mutu simplesia jahe yang kandungan antioksidan pada simplesia jahe tetap tinggi. Mutu simplesia jahe yang dikeringkan sangat dipengaruhi oleh lama pemanasan. Lama pemanasan yang dikeringkan sangat dipengaruhi oleh lama pemanasan. Lama pemanasan yang terlalu pendek menyebabkan simplesia jahe yang dihasilkan kadar airnya masih terlalu pendek menyebabkan simplesia jahe yang dihasilkan kadar airnya masih ti

tingnggi gi sesehihingngga ga mumudadah h didiseseranrang g jamjamur ur jujuga ga memenynyululititkakan n keketitika ka didilaklakukukanan ekstraksi (Santosa

ekstraksi (Santosa dkk dkk ., 2000., 2000). ). Pemanasan yang Pemanasan yang terlalu lama akan terlalu lama akan menyebabkanmenyebabkan kerus

kerusakan akan senyasenyawa wa antiokantioksidan maka sidan maka perlu dilakukan penelitian untuk perlu dilakukan penelitian untuk mencarmencarii lam

lama a penpengergeringingan an dendengan gan menmengguggunaknakan an oveoven n padpada a susuhuhu ±± 4040 00C C sesehihingnggaga

diperoleh simplesia jahe dengan mutu yang tinggi, terutama kandungan senyawa diperoleh simplesia jahe dengan mutu yang tinggi, terutama kandungan senyawa antioksidannya.

antioksidannya.

1.2. Rumusan Masalah 1.2. Rumusan Masalah

1.

1. BagBagaimaaimana kecendna kecenderuerungangan n lama penglama pengerineringan menggan menggungunakan oven padaakan oven pada suhu

suhu ±± 4040 00C terhadap kerusakan antioksidan dari simplesia jahe (C terhadap kerusakan antioksidan dari simplesia jahe ( Zingiber  Zingiber 

officinale

officinale Roscoe) ?Roscoe) ? 2.

2. BeBerarapa pa lamlama a pepengngereriningagan n memengnggugunanakakan n ovoven en yayang ng tetepapat t papada da susuhuhu ±

± 4040 00C sehingga dihasilkan simplesia jahe (C sehingga dihasilkan simplesia jahe ( Zingiber officinale Zingiber officinale Roscoe)Roscoe)

dengan mutu dan kandungan antioksidan yang tinggi ? dengan mutu dan kandungan antioksidan yang tinggi ?

(4)

1.3. Hipotesis 1.3. Hipotesis

1.

1. LLamama a pepengngereriningagan n memengnggugunanakakan n ovoven en papada da ssuhuhuu ±± 4040 00CC

me

mengnghahasisilklkan an kekecencendederurungngan an regregreresi si tertertententu tu terterhahadadap p kekerurusasakakann antioksidan dari simplesia jahe (

antioksidan dari simplesia jahe ( Zingiber officinale Zingiber officinale Roscoe).Roscoe). 2.

2. Lama pengerinLama pengeringan tertentu menghasgan tertentu menghasilkan antioksilkan antioksidan yang optimal dariidan yang optimal dari simplesia jahe (

simplesia jahe ( Zingiber officinale Zingiber officinale Roscoe).Roscoe).

1.4.

1.4. TTujuaujuan Pen Penelitinelitianan 1.

1. MenMengetgetahuahui i kecekecendenderunrungan lama gan lama penpengerigeringangan n menmengguggunaknakan oven an oven padpadaa suhu

suhu ±± 4040 00C terhadap kerusakan antioksidan dari simplesia jahe (C terhadap kerusakan antioksidan dari simplesia jahe ( Zingiber  Zingiber 

officinale

officinale Roscoe).Roscoe). 2.

2. MeMengngetetahahui ui lalama ma pepengngereriningagan n yayang ng tetepapat t memengnggugunanakakan n ovoven en papadada suhu

suhu ±± 4040 00C C sehsehingingga ga dihdihasiasilkalkan n simsimpleplesia sia jahjahe e ((  Zingiber officina  Zingiber officinalele

Roscoe) dengan mutu dan kandungan antioksidan yang tinggi. Roscoe) dengan mutu dan kandungan antioksidan yang tinggi.

1.5.

1.5. ManfManfaat aat PenePenelitianlitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi antara lain : Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi antara lain : 1

1.. SiSimpmplelessia jia jahahe (e ( Zingiber officinale Roscoe) terbukti memiliki kandungan Zingiber officinale Roscoe) terbukti memiliki kandungan antioksidan yang tinggi daripada jenis ri

antioksidan yang tinggi daripada jenis rimpang yang lainnya.mpang yang lainnya. 2

2.. SSiimmpplleessiia a jjaahhe e ((  Zingiber   Zingiber officinalofficinalee RosRoscoecoe) ) dapdapat at digdigunaunakan kan sebsebagaagaii minuman kesehatan untuk menangkal beberapa penyakit degeneratif.

minuman kesehatan untuk menangkal beberapa penyakit degeneratif. 3.

(5)

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA

2

2.1.1.. JaJahehe Jahe (

Jahe ( Zingiber  Zingiber officinalofficinalee Roscoe) termasuk dalam divisi pteridophyta, subRoscoe) termasuk dalam divisi pteridophyta, sub di

divivisi si AnAngigiosospepermarmae, e, kekelalas s momononococotytyledledononeaeae, e, orordo do scscitaitamemeae ae dadan n famfamililii Zingiberaceae serta genus Zingiber (Paimin dan Murhananto, 1991). Komposisi Zingiberaceae serta genus Zingiber (Paimin dan Murhananto, 1991). Komposisi kim

kimia ia rimrimpanpang g jahjahe e menmenententukaukan n tintinggi ggi renrendahdahnynya a nilnilai ai aroaroma ma dan dan pedpedasnasnyaya rimpa

rimpang ng jahe. Beberapa faktor jahe. Beberapa faktor yang dapat yang dapat mempenmempengaruhi komposgaruhi komposisi jahe isi jahe adalahadalah varietas, lingkungan tumbuh dan umur tanaman (Rusli, 1986). Jahe (

varietas, lingkungan tumbuh dan umur tanaman (Rusli, 1986). Jahe ( Zingiber  Zingiber  officinale

officinale Roscoe) yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis jahe putihRoscoe) yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis jahe putih kecil (jahe emprit) dengan karakteristik morfologi sebagai berikut :

kecil (jahe emprit) dengan karakteristik morfologi sebagai berikut : a.

a. DauDaun berukn berukurauran panjn panjang 17ang 17,45 – 19,,45 – 19,79 cm deng79 cm dengan lebaan lebar 22,4r 22,40 – 0 – 3232,60 mm,60 mm.. Kedudukan daun berselang-seling teratur dengan warna

Kedudukan daun berselang-seling teratur dengan warna hijau muda.hijau muda.  b.

 b. StrukStruktur rimptur rimpang, keang, kecil berlapcil berlapis berwais berwarna kekurna kekuningningan-putan-putih kebiih kebiruan denruan dengangan  panjang rimpang 6,13 – 31,70 cm.

 panjang rimpang 6,13 – 31,70 cm. c.

c. Akar jahAkar jahe putih ke putih kecil/jahecil/jahe sunti pae sunti panjangnjangnya 15,nya 15,35 – 26,35 – 26,20 cm, ben20 cm, bentuknytuknya bulata bulat dengan diameter akar 3,91 – 5,90 cm.

dengan diameter akar 3,91 – 5,90 cm. Sif

Sifat at khakhas s jahjahe e putputih ih keckecil/jil/jahe ahe empremprit it disdisebabebabkan kan oleoleh h adanadanya ya minminyayak k  atsiri dan oleoresin. Aro

atsiri dan oleoresin. Aroma harum ma harum jahe putih jahe putih kecil/jkecil/jahe emprit ahe emprit disebdisebabkan olehabkan oleh mi

minynyak ak atatsisiriri, , sesedadangngkakan n rasrasa a pepedadasnsnya ya didisesebababkbkan an ololeh eh ololeoeoresresin in yayangng ko

kompmpononenennynya a memengnganandudung ng gigingngererolol, , shshogogaoaol l dadan n zinzingegeroron n (P(Pururseseglglovovee dk

dkk.1k.1981981). ). KetKetaren aren (19(198585) ) menmengatgatakan akan komkomponponen en utautama ma daldalam am minminyayak k jahjahee adalah zingiberen dan zingiberol yang merupakan senyawa paling utama dalam adalah zingiberen dan zingiberol yang merupakan senyawa paling utama dalam

(6)

min

minyak yak jahjahe. e. MinyMinyak ak atsatsiri iri dan dan oleoleoreoresin sin terterdapdapat at daldalam am selsel-se-sel l minminyayak k padpadaa  jaringan epidermis dekat permukaan kulit jahe.

 jaringan epidermis dekat permukaan kulit jahe. Pengo

Pengolahan rimpang jahe lahan rimpang jahe putih kecil/jahputih kecil/jahe e emprit yang emprit yang akan dikeringkakan dikeringkanan harus dipanen pada umur 8-9 bulan setelah penanaman karena kandungan aroma, harus dipanen pada umur 8-9 bulan setelah penanaman karena kandungan aroma, citarasa dan kepedasannya telah maksimal yaitu, minyak atsirinya sebesar 1,5 –  citarasa dan kepedasannya telah maksimal yaitu, minyak atsirinya sebesar 1,5 –  3,3 %, dan kandungan oleoresin sebesar 3 – 4 % (Santosa, 1989). Oleoresin dapat 3,3 %, dan kandungan oleoresin sebesar 3 – 4 % (Santosa, 1989). Oleoresin dapat diekstrak dengan alkohol, aseton dan ester. Struktur kimia utama pada jahe dapat diekstrak dengan alkohol, aseton dan ester. Struktur kimia utama pada jahe dapat dilihat pada gambar 1.

dilihat pada gambar 1.

B

B

H

H

O

O

M

M

e

e

O

O

O

O

(

(

C

C

H

H

22

)

)

M

M

e

e

S Shohogagaolsols

M

M

e

e

O

O

O

O

O

O

H

H

(

(

C

C

H

H

22

)

)

M

M

e

e

G Giinnggereroollss

M

M

e

e

O

O

O

O

Z Zingeingerroonene

Gambar 1. Struktur kimia utama jahe adalah gingerol, shogaol dan zingeron. Gambar 1. Struktur kimia utama jahe adalah gingerol, shogaol dan zingeron.

Menurut Rukmana (2004), zat-zat yang terkandung dalam rimpang jahe Menurut Rukmana (2004), zat-zat yang terkandung dalam rimpang jahe  berkhasiat sebagai obat peluruh keringat, obat rematik, sakit kepala, mulas, batuk   berkhasiat sebagai obat peluruh keringat, obat rematik, sakit kepala, mulas, batuk  kering, penyakit kulit, luka, cacingan, luka lecet, radang tenggorokan, sengatan kering, penyakit kulit, luka, cacingan, luka lecet, radang tenggorokan, sengatan  binatang, tonikum, penghangat tubuh, penambah nafsu makan, dan masuk angin.  binatang, tonikum, penghangat tubuh, penambah nafsu makan, dan masuk angin.

2.2

2.2.. AntAntiokioksidsidanan

Antioksidan merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh Antioksidan merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh karen

karena a berfunberfungsi sebagai gsi sebagai penanpenangkap radikal bebas gkap radikal bebas yang banyak terbentuk dalamyang banyak terbentuk dalam tubuh. Fungsi antioksidan digunakan sebagai upaya untuk memperkecil terjadinya tubuh. Fungsi antioksidan digunakan sebagai upaya untuk memperkecil terjadinya

(7)

 proses oksidasi dari lemak dan minyak, memperkecil terjadinya proses kerusakan  proses oksidasi dari lemak dan minyak, memperkecil terjadinya proses kerusakan

dal

dalam am makmakanaanan, n, serserta ta memmemperperpanpanjanjang g masmasa a pempemakaakaian ian bahbahan an daladalam m indindustustriri makanan. Lipid peroksidase merupakan salah satu faktor yang cukup berperan makanan. Lipid peroksidase merupakan salah satu faktor yang cukup berperan dalam kerusaka

dalam kerusakan n selama dalam selama dalam penypenyimpanaimpanan n dan pengolahan makanan (Raharjodan pengolahan makanan (Raharjo dkk 

dkk ., 2005).., 2005).

Radikal bebas dapat didefinisikan sebagai molekul atau senyawa yang Radikal bebas dapat didefinisikan sebagai molekul atau senyawa yang kea

keadaadaannynnya a bebbebas as dan dan memmempupunyanyai i satsatu u atau lebih atau lebih elekelektrotron n bebbebas as yanyang g tidtidak ak   berpasangan. Elektron dari radikal bebas yang tidak berpasangan ini sangat mudah  berpasangan. Elektron dari radikal bebas yang tidak berpasangan ini sangat mudah menarik elektron dari molekul lainnya sehingga radikal tersebut menjadi lebih menarik elektron dari molekul lainnya sehingga radikal tersebut menjadi lebih reaktif. Oleh karena sangat reaktif, radikal bebas sangat mudah menyerang sel-sel reaktif. Oleh karena sangat reaktif, radikal bebas sangat mudah menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Bila tidak ada pertahanan yang cukup optimal maka yang sehat dalam tubuh. Bila tidak ada pertahanan yang cukup optimal maka sel-sel sehat tersebut menjadi tidak sehat atau sakit. Senyawa yang dihasilkan oleh sel sehat tersebut menjadi tidak sehat atau sakit. Senyawa yang dihasilkan oleh  polusi, asap rokok, kondisi stres, bahkan oleh sinar matahari akan berinteraksi  polusi, asap rokok, kondisi stres, bahkan oleh sinar matahari akan berinteraksi dengan radikal bebas di dalam tubuh. Secara tidak langsung, senyawa radikal dengan radikal bebas di dalam tubuh. Secara tidak langsung, senyawa radikal ter

tersebsebut ut akaakan n mermerusausak k sel sel sehsehingingga ga menmenyebyebabkabkan an terjterjadiadinynya a suasuatu tu penpenyakyakitit seperti liver, kanker, dan kondisi yang berhubungan dengan umur seperti alzeimer  seperti liver, kanker, dan kondisi yang berhubungan dengan umur seperti alzeimer  (Raharjo

(Raharjo dkk dkk ., 2005).., 2005). Tu

Tubuh buh manusmanusia ia menghmenghasilkan senyawa asilkan senyawa antiokantioksidansidan, , tetapi tetapi tidak tidak cukupcukup kuat untuk berkompetisi dengan radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh kuat untuk berkompetisi dengan radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh tubuh sendiri. Kekurangan antioksidan dalam tubuh membutuhkan asupan dari tubuh sendiri. Kekurangan antioksidan dalam tubuh membutuhkan asupan dari luar (Raharjo

luar (Raharjo dkk dkk ., 2005). Sebagai asupan dari luar, selain jahe ada beberapa., 2005). Sebagai asupan dari luar, selain jahe ada beberapa her

herbal bal yanyang g cukcukup up dikdikenaenal l dan dan memmempunpunyai yai aktaktiviivitas tas antantiokioksidsidan an yanyang g cukcukupup tinggi, antara lain sebagai berikut:

(8)

• Bawang putih (Bawang putih ( Allium sativum Allium sativum) dapat memberikan sistem kekebalan,) dapat memberikan sistem kekebalan, membunuh sel kanker, mengatur tekanan darah dan kolesterol, serta membunuh sel kanker, mengatur tekanan darah dan kolesterol, serta mencegah stroke.

mencegah stroke. •

• EksEkstrak trak bijbiji i buabuah h anganggur gur memmemiliiliki ki funfungsi gsi menmeningingkatkatkan kan sirsirkulkulasiasi da

dararah, h, memencencegagah h pepengnggugumpmpalaalan n dadarah rah dadan n memenunururunknkan an kakadadar r  kolesterol.

kolesterol. •

• Ginseng Asia (Ginseng Asia ( Panax ginseng  Panax ginseng ) dibuat sebagai teh. Ginsenosida yang) dibuat sebagai teh. Ginsenosida yang te

terkrkanandudung ng dididadalalamnmnyya a beberkrkhahasisiat at memengngatatur ur tetekakananan n dadararah,h, mengendalikan emosional dan stres, serta

mengendalikan emosional dan stres, serta menormalkan fungsi tubuh.menormalkan fungsi tubuh. •

• Teh hijau (Teh hijau (Camellia sinensisCamellia sinensis) bermanfaat membantu mencegah kanker ) bermanfaat membantu mencegah kanker  kulit, paru-paru, dan perut; menurunkan tekanan darah dan kadar LDL kulit, paru-paru, dan perut; menurunkan tekanan darah dan kadar LDL kolesterol; mencegah penyakit hati (liver); dan meningkatkan fungsi kolesterol; mencegah penyakit hati (liver); dan meningkatkan fungsi kekebalan untuk mencegah flu.

kekebalan untuk mencegah flu. Poten

Potensi si antiokantioksidan sidan yang yang berhuberhubungbungan an dengadengann reacreactive tive oxygen spesiesoxygen spesies (ROS) adalah sebagai penghambat radikal superoksida, singlet oksigen, hidrogen (ROS) adalah sebagai penghambat radikal superoksida, singlet oksigen, hidrogen   pe

  perokroksidsida, a, perperoksoksida ida lemlemak, ak, radradikaikal l alkalkosiosil l dan dan radradikaikal l perperoksoksil il yanyang g dapdapatat men

mengingindukduksi si penypenyakiakit t kankankerker, , diadiabetbetes es melmelituitus, s, janjantuntung g dan dan penpenuaauaan, n, yanyangg disebabkan oleh kerusakan jaringan karena proses oksidasi (Auroma

disebabkan oleh kerusakan jaringan karena proses oksidasi (Auroma dkk dkk ., 1997).., 1997).

2.3

2.3.. OksOksidaidasi Lipsi Lipidaida Li

Lipipidda a mmereruupapakakan n kkomomppononen en ddalalam am bbahahan an ppananggan an yyanang g dadappatat menyebabkan perubahan flavor ke arah yang tidak diinginkan apabila mengalami menyebabkan perubahan flavor ke arah yang tidak diinginkan apabila mengalami  proses oksidasi. Reaksi spontan antara oksigen di atmosfir dengan lipid disebut  proses oksidasi. Reaksi spontan antara oksigen di atmosfir dengan lipid disebut

autooksidasi (Gordon, 2001). autooksidasi (Gordon, 2001).

(9)

Pr

Prososes es auautootooksksidaidasi si liplipidida a memelallalui ui tigtiga a tatahahap p rereakaksi si yayaitu itu ininisisiaiasisi,,  propagasi dan terminasi. Inisiasi dimulai dengan terlepasnya atom hidrogen dari  propagasi dan terminasi. Inisiasi dimulai dengan terlepasnya atom hidrogen dari molekul asam lemak sehingga terbentuk radikal bebas akil. Inisiasi dikatalis oleh molekul asam lemak sehingga terbentuk radikal bebas akil. Inisiasi dikatalis oleh adanya cahaya, panas atau ion logam. Pada tahap propagasi, radikal bebas alkil adanya cahaya, panas atau ion logam. Pada tahap propagasi, radikal bebas alkil yang terbentuk pada tahap inisiasi bereaksi dengan oksigen atmosfir membentuk  yang terbentuk pada tahap inisiasi bereaksi dengan oksigen atmosfir membentuk  radikal bebas peroksi yang tidak stabil. Radikal bebas peroksi yang terbentuk  radikal bebas peroksi yang tidak stabil. Radikal bebas peroksi yang terbentuk   bereaksi dengan atom hidrogen yang terlepas dari asam lemak tidak jenuh yang  bereaksi dengan atom hidrogen yang terlepas dari asam lemak tidak jenuh yang

lain membentuk hidrop

lain membentuk hidroperokseroksida ida (ROO(ROOH) H) dan radikal dan radikal bebas yang bebas yang baru. Radikalbaru. Radikal  bebas alkil yang baru akan bereaksi dengan oksigen atmosfir membentuk radikal  bebas alkil yang baru akan bereaksi dengan oksigen atmosfir membentuk radikal  bebas peroksi. Pada tahap terminasi terjadi penggabungan radikal-radikal bebas  bebas peroksi. Pada tahap terminasi terjadi penggabungan radikal-radikal bebas membentuk produk non radikal yang stabil (Shahidi dan Wanasundara, 2002). membentuk produk non radikal yang stabil (Shahidi dan Wanasundara, 2002). Mekanisme autooksidasi lipida dapat dilihat pada Gambar 3.

Mekanisme autooksidasi lipida dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Mekanisme

Gambar 2. Mekanisme autooksidasi lipida (Shahidi dan autooksidasi lipida (Shahidi dan WWanasundara, 2002).anasundara, 2002).

ion logam dapat mengkatalis reaksi pembentukan radikal bebas. ion logam dapat mengkatalis reaksi pembentukan radikal bebas. Ion-ion logam tersebut misalnya, Fe, Cu, Mn, Cr, Ni, Zn dan Al. Pada proses oksidasi ion logam tersebut misalnya, Fe, Cu, Mn, Cr, Ni, Zn dan Al. Pada proses oksidasi yang dikatalis oleh ion-ion logam melalui 2 mekanisme yaitu reaksi ion-ion logam yang dikatalis oleh ion-ion logam melalui 2 mekanisme yaitu reaksi ion-ion logam

IInniissiiaassii : : RRH H R  R  ** + H+ H** P

Prrooppaaggaassii : : R  R  **+ O+ O 2

2 ROOROO

* *

ROO

ROO**+ + RH RH ROOH ROOH + + R R ** T

Teerrmmiinnaassii : : RROOOO**+ ROO+ ROO** ROOR + OROOR + O 2 2

ROO

ROO**+ R + R ** ROOR ROOR 

* * **

(10)

dengan hidroperoksida atau dengan molekul lipida. Ion-ion logam mengkatalisa dengan hidroperoksida atau dengan molekul lipida. Ion-ion logam mengkatalisa  proses oksidasi dengan reaksi langsung dengan lipida

 proses oksidasi dengan reaksi langsung dengan lipida tidak jenuh dan menurunkantidak jenuh dan menurunkan energi aktivisi pada tahap inisiasi (Reische

energi aktivisi pada tahap inisiasi (Reische dkk dkk ., 2002).., 2002).

Fraksi non volatil ekstrak diklorometan pada rimpang jahe menunjukkan Fraksi non volatil ekstrak diklorometan pada rimpang jahe menunjukkan akt

aktiviivitas tas antantiokioksidsidan an sansangat gat kuakuat t yanyang g menmengguggunaknakan an asaasam m linlinoleoleat at sebsebagaagaii su

substbstrat rat daldalam am larularutan tan bufbuffer fer etanetanol-ol-fosfosfat. fat. KikKikuzauzaki ki dan dan NakNakatamatami.,i., (1993)(1993) melaporkan bahwa aktivitas antioksidan pada ekstraksi jahe diukur menggunakan melaporkan bahwa aktivitas antioksidan pada ekstraksi jahe diukur menggunakan   pe

  pengungukurkuran an FTC FTC (fer(ferri ri thithiosiosianaanat) t) dan dan metmetode ode TBA (tiobTBA (tiobarbarbituituric ric aciacid) d) padpadaa konsentrasi 0,02 % dalam larutan etanol cair. Selama proses oksidasi, peroksida konsentrasi 0,02 % dalam larutan etanol cair. Selama proses oksidasi, peroksida  berangsur-angsur terpecah menjadi senyawa-senyawa dengan molekul kecil. Nilai  berangsur-angsur terpecah menjadi senyawa-senyawa dengan molekul kecil. Nilai absorbansi rendah berindikasi level tinggi pada aktivitas antioksidan. Berdasarkan absorbansi rendah berindikasi level tinggi pada aktivitas antioksidan. Berdasarkan  pada indek yang ada, ekstrak diklorometan menunjukkan aktivitas paling tinggi  pada indek yang ada, ekstrak diklorometan menunjukkan aktivitas paling tinggi

dibandingkan

α-dibandingkan α-tokoferol tokoferol . . EksEkstrak trak metmetanoanol l berberleblebihaihan n menmenunjunjukkukkan an polpola a yanyangg ssaamma a sseeppeerrtti i αα--tokoferol.tokoferol. SeSetetelalah h didilalakukukakan n dedeststililasasi i uauap p papada da ekekststrarak k  diklorometan, fraksi non volatil sebagian besar aktivitasnya sangat kuat dibanding diklorometan, fraksi non volatil sebagian besar aktivitasnya sangat kuat dibanding fraksi volatil. Pola ini menjelaskan bahwa komponen antioksidan sebagian besar  fraksi volatil. Pola ini menjelaskan bahwa komponen antioksidan sebagian besar  dalam ekstrak minyak non volatil. Komponen fraksi non volatil mempunyai pola dalam ekstrak minyak non volatil. Komponen fraksi non volatil mempunyai pola yang sama terhadap aktivitas dari

yang sama terhadap aktivitas dari kedua metode FTC dan TBA.kedua metode FTC dan TBA. Beb

Beberaperapa a karkarakteakterisristik tik aktaktiviivitas tas antantiokioksidsidan an jahjahe e telatelah h dipdipelajelajari ari oleolehh  beberapa peneliti. Menurut Lee

 beberapa peneliti. Menurut Lee et al et al .,(1986) aktivitas antioksidan ekstrak rimpang.,(1986) aktivitas antioksidan ekstrak rimpang  jahe dipengaruhi oleh konsentrasi, pH dan suhu pemanasan. Dalam penelitiannya  jahe dipengaruhi oleh konsentrasi, pH dan suhu pemanasan. Dalam penelitiannya efek antioksidan jahe diterapkan pada produk daging babi. Konsentrasi ekstrak  efek antioksidan jahe diterapkan pada produk daging babi. Konsentrasi ekstrak   jahe yang dicampurkan berkisar 0

 jahe yang dicampurkan berkisar 0 −− 5 % dan dengan naiknya konsentrasi ekstrak 5 % dan dengan naiknya konsentrasi ekstrak    ja

(11)

tergantung pada pH dan efektivitas tertinggi diperoleh pada pH 5 – 7. Pemanasan tergantung pada pH dan efektivitas tertinggi diperoleh pada pH 5 – 7. Pemanasan rimpang jahe pada suhu 100

rimpang jahe pada suhu 100 00C selama 10 menit secara nyata mengurangi potensiC selama 10 menit secara nyata mengurangi potensi

antioksidan hampir 20 %nya. Pemanasan selama 30 menit atau lebih ternyata antioksidan hampir 20 %nya. Pemanasan selama 30 menit atau lebih ternyata mengurangi aktivitas antioksidan lebih lanjut tetapi pada kecepatan lebih rendah. mengurangi aktivitas antioksidan lebih lanjut tetapi pada kecepatan lebih rendah.

Santosa

Santosa dkk dkk . . (2000(2000) ) melapomelaporkan hasil rkan hasil pemanpemanasan air asan air mendimendidih selama dih selama 2020 atau 40

atau 40 menit menunjumenit menunjukkan tidak kkan tidak berpenberpengaruh terhadap penangkap radikal padagaruh terhadap penangkap radikal pada ekstrak jahe. Pemanasan selama 60 menit pada kondisi sama aktivitas antioksidan ekstrak jahe. Pemanasan selama 60 menit pada kondisi sama aktivitas antioksidan menurun. Ekstrak etanol jahe mempunyai aktivitas daya tangkap radikal tinggi menurun. Ekstrak etanol jahe mempunyai aktivitas daya tangkap radikal tinggi   pada pengujian

  pada pengujian mengmenggunakgunakan an diphdiphenylpenylpierylhyierylhydrazyl drazyl (DPPH(DPPH) ) dan dan lebih lebih tinggtinggii dibandingkan butil hidroksi anisol (BHA).

dibandingkan butil hidroksi anisol (BHA).

2.4. Proses Pengeringan 2.4. Proses Pengeringan

Pe

Pengngereriningagan n adadalalah ah prprososes es pepemimindndahahan an papananas s dadan n uauap p aiair r yyanangg memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dar

dari i permpermukaukaan an bahbahan an yanyang g dikdikerineringkagkan n oleoleh h medmedia ia penpengergeringing. . HalHall l (19(1957)57) me

menynyataatakakan n babahwhwa a prprososes es pepengngerieringngan an adadalaalah h prprososes es pepengngambambililan an ataatauu   penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga dapat memperlambat laju   penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga dapat memperlambat laju

kerusakan akibat aktivitas mikroorganisme sebelum bahan diolah (digunakan). kerusakan akibat aktivitas mikroorganisme sebelum bahan diolah (digunakan).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan yaitu Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan yaitu faktor yang berhubungan dengan udara pengering antara lain suhu, kecepatan faktor yang berhubungan dengan udara pengering antara lain suhu, kecepatan al

aliriran an ududarara a pepengngererining g dadan n kekelelembmbababan an ududarara, a, sesedadangngkakan n fafaktktor or yyanangg   berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan yaitu, ukuran dan kadar air    berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan yaitu, ukuran dan kadar air 

awal dalam bahan. awal dalam bahan.

(12)

Pada dasarnya proses pengeringan dalam pembuatan simplesia jahe dapat Pada dasarnya proses pengeringan dalam pembuatan simplesia jahe dapat dilak

dilakukan dengan menggunakukan dengan menggunakan an oven. Mutu oven. Mutu simplsimplesia jahe esia jahe yang dikeringkyang dikeringkanan dengan menggunakan oven sangat dipengaruhi oleh suhu dan kecepatan udara dengan menggunakan oven sangat dipengaruhi oleh suhu dan kecepatan udara  pengering. Semakin tinggi suhu dan kecepatan udara pengering, makin cepat pula  pengering. Semakin tinggi suhu dan kecepatan udara pengering, makin cepat pula   proses pengeringan yang berlangsung karena energi panas yang dibawa makin   proses pengeringan yang berlangsung karena energi panas yang dibawa makin  besar yang disebabkan jumlah massa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan  besar yang disebabkan jumlah massa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan

yang dikeringkan makin besar

yang dikeringkan makin besar (T(Taibaib dkk dkk ., 1987).., 1987).

Lamanya proses pengeringan pada simplesia jahe

Lamanya proses pengeringan pada simplesia jahe menyebabkan terjadinyamenyebabkan terjadinya  penguapan dan kerusakan sebagian senyawa fenol, akibatnya terjadi penurunan  penguapan dan kerusakan sebagian senyawa fenol, akibatnya terjadi penurunan

aktivitas antioksidan pada simplesia jahe (Santosa

aktivitas antioksidan pada simplesia jahe (Santosa dkk dkk ., 2000).., 2000).

2.5.

2.5. Pengaruh Suhu Udara Pengaruh Suhu Udara Pada Proses Pada Proses PengeringanPengeringan Laj

Laju u penpenguaguapan pan air air bahbahan an daldalam am penpengergeringingan an sansangat gat ditditententukaukan n oleolehh kenaikan suhu. Bila suhu pengeringan dinaikkan maka panas yang dibutuhkan kenaikan suhu. Bila suhu pengeringan dinaikkan maka panas yang dibutuhkan un

untutuk k pepengnguauapapan n aiair r babahahan n memenjnjadadi i beberkrkururanang. g. PaPada da prprososes es pepengngerieringnganan diperlukan adanya pergerakan udara, dimana udara berfungsi sebagai penghantar  diperlukan adanya pergerakan udara, dimana udara berfungsi sebagai penghantar   panas kedalam bahan yang dikeringkan dan untuk mengambil uap air di sekitar   panas kedalam bahan yang dikeringkan dan untuk mengambil uap air di sekitar 

tempat penguapan (Setijahartini, 1980). tempat penguapan (Setijahartini, 1980).

Pa

Pada da prprososes es pepengngereriningagan n haharurus s didipeperhrhatiatikakan n susuhu hu ududarara a pepengngerieringng.. Se

Semamakikin n bebesasar r peperbrbededaan aan anantartara a susuhu hu memedia dia pepemamananas s dedengngan an babahahan n yayangng dikeringkan, semakin besar pula kecepatan pindah panas ke dalam bahan pangan dikeringkan, semakin besar pula kecepatan pindah panas ke dalam bahan pangan sehingga penguapan air dari bahan akan lebih banyak dan cepat.

(13)

2.6.

2.6. Pengaruh Pengaruh Pengeringan Pengeringan TTerhadap erhadap BahanBahan

Muchtadi (1989) mengatakan bahan pangan yang dikeringkan umumnya Muchtadi (1989) mengatakan bahan pangan yang dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan bahan segarnya. Selama mempunyai nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan bahan segarnya. Selama  pengeringan terjadi perubahan warna, tekstur, aroma, dll. Pada umumnya bahan  pengeringan terjadi perubahan warna, tekstur, aroma, dll. Pada umumnya bahan   pa

  pangangan n yanyang g dikdikerieringkngkan an akaakan n berberubaubah h warwarnanynanya a menmenjadjadi i cokcoklat. lat. PerPerubaubahanhan warna ini disebabkan oleh reaksi-reaksi baik enzimatis maupun non enzimatis. warna ini disebabkan oleh reaksi-reaksi baik enzimatis maupun non enzimatis.

Efek lainnya adalah terjadinya ‘Case Hardening’, yaitu suatu keadaan Efek lainnya adalah terjadinya ‘Case Hardening’, yaitu suatu keadaan di

dimamana na babagigian an luluar ar atatau au pepermurmukakaan an babahahan n susudadah h kekeriring ng sesedadangngkakan n babagigianan dalamnya masih basah. Hal ini disebabkan suhu pengeringan yang terlalu tinggi dalamnya masih basah. Hal ini disebabkan suhu pengeringan yang terlalu tinggi ak

akan an memenynyebebababkakan n babagigian an pepermurmukakaan an cecepapat t memengngeriering ng dadan n memenjnjadadi i kekerasras sehingga menghambat pengupan air selanjutnya.

sehingga menghambat pengupan air selanjutnya. Aki

Akibat bat lainlainnya nya dardari i penpengergeringingan an adaadalah lah aweawetnytnya a bahbahan an dardari i proprosesses ker

kerususakanakan. . Hal Hal ini ini disdisebaebabkabkan n karkarena ena aktaktiviivitas tas air air yanyang g terterdapdapat at padpada a bahbahanan men

mengalgalami ami penpenuruurunan nan sehsehingingga ga mikmikrooroorgarganisnisme me sebsebagaagai i sumsumber ber penpenyeyebabbab kerusakan bahan tidak dapat hidup (Buckle

kerusakan bahan tidak dapat hidup (Buckle dkk dkk ., 1985). Rusli (1986) mengatakan., 1985). Rusli (1986) mengatakan un

untuk tuk memmemperperoleoleh h kankandundungan gan minyminyak ak yanyang g tintinggi ggi dardari i rimprimpang ang jahjahe e kerkeringing sebaiknya rimpang jahe dikeringkan sampai kadar air ± 12 %.

(14)

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Pen

Penelitelitian ian ini ini dildilaksaksanaanakan kan di di LabLaboratoratoriorium um AnaAnalislisa a PanPangan gan FakFakultultasas T

Teknoleknologi ogi PertaniPertanian an UnivUniversitas ersitas UdayUdayana, ana, Jl. Jl. PB PB SudiSudirman, rman, DenpasDenpasarar. . WWaktuaktu  pelaksaan penelitian dimulai dari Oktober – Desember 2006.

 pelaksaan penelitian dimulai dari Oktober – Desember 2006.

3.2.

3.2. Bahan dan Bahan dan AlatAlat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang jahe (

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang jahe ( Zingiber  Zingiber  officinale

officinale Roscoe) jenis Roscoe) jenis jahe putih kjahe putih kecil/jahe emprit varietas lokal yecil/jahe emprit varietas lokal yang ang diperolehdiperoleh dar

dari i DesDesa a SulSulangangai, ai, KabKabupaupaten ten BadBadungung. . UmuUmur r rimrimpanpang g jahjahe e putputih ih keckecil/jil/jaheahe emprit ± 9 bulan. Rimpang jahe yang digunakan terdiri rimpang induk (empu) dan emprit ± 9 bulan. Rimpang jahe yang digunakan terdiri rimpang induk (empu) dan rimpang anakan (cabang).

rimpang anakan (cabang). Ba

Bahahan n kikimimia a yyanang g didigugunanakakan n adadalalah ah miminynyak ak kekededelalai i (S(Sununriripepe),), tiobarbituric acid dari

tiobarbituric acid dari Merck Merck , buffer fosfat, etanol dari Brathaco Chemical, ferri, buffer fosfat, etanol dari Brathaco Chemical, ferri thiosioanat dari

thiosioanat dari Merck Merck ,, Folin ciocalteu phenol  Folin ciocalteu phenol  daridari Merck,Merck, asam gallat dariasam gallat dari SigmaSigma,, sodium karbonat dibeli dari

sodium karbonat dibeli dari MercMerck, k, ammonium thiosianat ammonium thiosianat  daridari Merck, radikalMerck, radikal DPPH (2,2-dhip

DPPH (2,2-dhiphenil-1henil-1-picry-picryldhyldhydrazyl drazyl radicalradical) ) dibeli dari dibeli dari SSigmaigma, , BHBHT T dadariri Brathaco Chemical dan TCA dari Merck.

Brathaco Chemical dan TCA dari Merck. Al

Alat at yyanang g didigugunanakakan n dadalalam m pepenenelilititian an inini i adadalalah ah ovoven en (B(Blulue e M)M),, spektrofotometer (Turner SP-870), centrifuge (IEC HN-S II), blender (Miyako), spektrofotometer (Turner SP-870), centrifuge (IEC HN-S II), blender (Miyako), vortex (thermolyne), inkubator (Memmert, model 500), vial, tabung reaksi (Pirex), vortex (thermolyne), inkubator (Memmert, model 500), vial, tabung reaksi (Pirex), timbangan (Lion star), timbangan a

timbangan (Lion star), timbangan analitik (Adventurer Tm.ohaus AR 2140), pisau,nalitik (Adventurer Tm.ohaus AR 2140), pisau, Transferpette 100 - 1000

(15)

mikro (Brand), kompor gas (Hitachi), eksikator, labu ukur 250 ml (Pirex), labu mikro (Brand), kompor gas (Hitachi), eksikator, labu ukur 250 ml (Pirex), labu ukur 10 ml (Pirex), aluminium foil (Klin pack), pengaduk kaca, corong.

ukur 10 ml (Pirex), aluminium foil (Klin pack), pengaduk kaca, corong.

3.3.

3.3. Metode Metode PenelitianPenelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati total fenol, aktivitas antioksidan Penelitian ini dilakukan untuk mengamati total fenol, aktivitas antioksidan de

dengngan an memetotode de TBTBA, A, FTFTC, C, DPDPPHPH, , dadan n kakadadar r aiair r akakibibat at peperbrbededaaaan n lalamama   pe

  pengengerinringan gan dardari i simpsimpleslesia ia jahjahe e ((  Zingiber   Zingiber officinaofficinalele RosRoscoecoe). ). AdaAdapun pun lamalama  pengeringan yang dilakukan yaitu : 0, 13, 14, 15, 16, dan 17 jam yang  pengeringan yang dilakukan yaitu : 0, 13, 14, 15, 16, dan 17 jam yang masing-masing diulang 3 kali. Data dari total fenol dan DPPH dianalisis dengan regresi masing diulang 3 kali. Data dari total fenol dan DPPH dianalisis dengan regresi menggunakan metode persamaan regresi linier, kudratik dan eksponensial. Model menggunakan metode persamaan regresi linier, kudratik dan eksponensial. Model  persamaan regresi dipilih dengan cara menentukan nilai r 

 persamaan regresi dipilih dengan cara menentukan nilai r 22 tertinggi. Sementaratertinggi. Sementara

 perubahan kadar air, perlakuan TBA dan FTC hanya dibuat grafik dengan dilihat  perubahan kadar air, perlakuan TBA dan FTC hanya dibuat grafik dengan dilihat

trend perlakuannya. trend perlakuannya.

3.4.

3.4. PelakPelaksanasanaan an PenePenelitianlitian 3.4.1.

3.4.1. Pembuatan Pembuatan Simplesia Simplesia Jahe Jahe (( Zingiber officinale Zingiber officinale Roscoe)Roscoe) Penelitian ini dila

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan modifikasi metode Afifah (2003)ksanakan menggunakan modifikasi metode Afifah (2003) yang diuraikan sebagai berikut : Jahe yang berumur ± 9 bulan dipanen pada sore yang diuraikan sebagai berikut : Jahe yang berumur ± 9 bulan dipanen pada sore hari pukul 17.00 WITA. Rimpang jahe segar dicuci dengan air bersih, kemudian hari pukul 17.00 WITA. Rimpang jahe segar dicuci dengan air bersih, kemudian dikupas kulit arinya. Rimpang yang telah dikupas diiris melintang dengan tebal ± dikupas kulit arinya. Rimpang yang telah dikupas diiris melintang dengan tebal ± 0,6 cm kemudian diblanching dengan uap air mendidih pada suhu ± 90

0,6 cm kemudian diblanching dengan uap air mendidih pada suhu ± 90 00C selamaC selama

10 menit yang bertujuan untuk menginaktifkan enzim dan mencegah pencoklatan 10 menit yang bertujuan untuk menginaktifkan enzim dan mencegah pencoklatan (browning) pada rimpang jahe. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven (browning) pada rimpang jahe. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven

(16)

 pada suhu

 pada suhu ±± 4040 00C. Rimpang kering yang dihasilkan disebut simplesia. DiagramC. Rimpang kering yang dihasilkan disebut simplesia. Diagram

alir pembuatan simplesia jahe dapat dilihat pada Gambar 3. alir pembuatan simplesia jahe dapat dilihat pada Gambar 3.

Simpl

Simplesia esia selanselanjutnyjutnya a dihandihancurkan dengan curkan dengan blendblender er dan dan diayadiayak k dengadengann ay

ayakan akan ukukuran uran 60 60 mesmesh h sehsehingingga ga dipdiperoeroleh leh bubbubuk uk simsimpleplesia sia jahjahe, e, kemkemudiudianan dilak

dilakukan ukan pengpengamatan amatan total total fenol fenol (Metod(Metode e JulkuJulkunen-Tnen-Tiito, 1985), iito, 1985), kemampkemampuanuan men

menangangkap kap radiradikal kal bebbebas as DPPDPPH H (di(diphephenylnylpiepieryl ryl hydhydrazyrazyl), l), kadkadar ar air air (AO(AOACAC 19

197070, , RaRangnggagana na 191979 79 dadalam lam SuSudadarmrmadadji ji dkdkk. k. 19198484), ), pepengngujujiaian n akaktiftifititasas ant

antiokioksidsidan an dendengan gan metmetode ode TBA TBA (tio(tiobarbarbitbituriuric c acidacid) ) yanyang g dimdimododifikifikasi asi sersertata   pe

  pengungujian jian aktaktifiifitas tas antantiokioksidsidan an dendengan gan metmetode ode FTC FTC (an(angka gka perperoksoksidaida) ) yanyangg dimodifikasi (Kikuzaki dan Nakatani, 1993)

dimodifikasi (Kikuzaki dan Nakatani, 1993)

Rimpang Jahe Segar  Rimpang Jahe Segar 

(17)

Air

Air mengalir mengalir Air Air + + kotorankotoran

Simplesia Jahe Simplesia Jahe

Gambar 3. Diagram alir pelaksanaan penelitian

Gambar 3. Diagram alir pelaksanaan penelitian

Blanching ( Blanching (±± 909000C)C) (10 menit) (10 menit) Pengeringan Pengeringan Oven (suhu Oven (suhu ±± 404000C)C)

Lama pengeringan sesuai perlakuan Lama pengeringan sesuai perlakuan

(0,13,14,15,16 dan 17 jam) (0,13,14,15,16 dan 17 jam) Pemotongan Pemotongan (tebal (tebal ±± 0,6 cm)0,6 cm)

Pengujian Aktivitas Antioksidan Pengujian Aktivitas Antioksidan (total fenol,

(total fenol, DPPH, Kadar Air, TBA DPPH, Kadar Air, TBA dan FTC)dan FTC) Pencucian rimpang jahe

(18)

3.4.

3.4.2. 2. PenePenentuantuan n TTotal Fenol otal Fenol EkstEkstrak rak SimpleSimplesia sia Jahe (MetodJahe (Metode e JulkuJulkunennen Tiito, 1985)

Tiito, 1985)

Analisa menggunakan pereaksi

Analisa menggunakan pereaksi  folin-ciocalteu phenol   folin-ciocalteu phenol . Sampel 50 - 100 µl. Sampel 50 - 100 µl dilarutkan dalam etanol sampai dicapai volume 2 ml di dalam labu ukur 10 ml. dilarutkan dalam etanol sampai dicapai volume 2 ml di dalam labu ukur 10 ml. Pereaksi

Pereaksi folin-ci folin-ciocalteu ocalteu phenol phenol  sebanyak 1 ml ditambahkan, kemudian labu ukur sebanyak 1 ml ditambahkan, kemudian labu ukur  digoyang-goyang perlahan. Sodium karbonat 20% sebanyak 5 ml ditambahkan digoyang-goyang perlahan. Sodium karbonat 20% sebanyak 5 ml ditambahkan dan digoyang. Setelah 20 menit larutan diukur dengan spektrofotometer pada dan digoyang. Setelah 20 menit larutan diukur dengan spektrofotometer pada   panjang gelombang 750 nm. Penentuan kadar total fenol digunakan (+)-asam   panjang gelombang 750 nm. Penentuan kadar total fenol digunakan (+)-asam

gallat sebagai standard. gallat sebagai standard.

3.

3.4.4.3. 3. PePenenentntuauan n KeKemamampmpuauan n MenMenanangkgkap ap RaRadidikakal l BeBebabas s DPPHDPPH Komponen Senyawa Fenolik dari Ekstrak

Komponen Senyawa Fenolik dari Ekstrak SimplesSimplesia jahe ia jahe (Y(Yun, 2001)un, 2001) Larutan etanol yang mengandung ekstrak simplesia jahe dicampur dengan Larutan etanol yang mengandung ekstrak simplesia jahe dicampur dengan   pelarut etanol dan 2 ml larutan etanol dari radikal DPPH (1 mM DPPH dalam   pelarut etanol dan 2 ml larutan etanol dari radikal DPPH (1 mM DPPH dalam

0,2

0,250 50 ml) ml) ditaditambambahkahkan, n, sehsehingingga ga dipdiperoeroleh leh larularutan tan 6 6 ml. ml. CamCampurpuran an divdivorteortexx selama 15 detik kemudian dibiarkan diudara terbuka selama 30 menit. Absorbansi selama 15 detik kemudian dibiarkan diudara terbuka selama 30 menit. Absorbansi laruta

larutan n diukdiukur ur dengadengan n metodmetode e spekspektofototofotometri pada metri pada panjanpanjang g gelombgelombang 517 ang 517 nmnm dengan etanol sebagi blanko. Larutan standard dibuat dengan konsentrasi fenol dengan etanol sebagi blanko. Larutan standard dibuat dengan konsentrasi fenol ma

masisingng-m-masasining g sesebabanynyak ak 0, 0, 5050, , 10100, 0, 12125, 5, 15150, 0, 17175, 5, 20200, 0, 22225, 5, 25250 0 ppppm.m. Selanjutnya dilakukan uji komparatif kapasitas penangkapan radikal bebas DPPH Selanjutnya dilakukan uji komparatif kapasitas penangkapan radikal bebas DPPH antara ekstrak

(19)

3.4.4.

3.4.4. Penentuan Penentuan Kadar Kadar Air Cara Air Cara PemanasanPemanasan (AOAC 1970, Rangana, 1979(AOAC 1970, Rangana, 1979 dalam Sudarmadji dkk., 1984)

dalam Sudarmadji dkk., 1984)

Penetuan kadar air dari bubuk simplesia jahe dengan metode oven, yaitu Penetuan kadar air dari bubuk simplesia jahe dengan metode oven, yaitu   bahan yang telah dihaluskan diambil sebanyak ± 2 gram timbang pada neraca   bahan yang telah dihaluskan diambil sebanyak ± 2 gram timbang pada neraca analitik hingga berat kostan, kemudian keringkan dalam oven pada suhu 100 –  analitik hingga berat kostan, kemudian keringkan dalam oven pada suhu 100 –  105

105 00C selama 3 – 5 jam. Selanjutnya dimasukkan kedalam desikator selama 15C selama 3 – 5 jam. Selanjutnya dimasukkan kedalam desikator selama 15

menit lalu timbang. Oven kembali selama 30

menit lalu timbang. Oven kembali selama 30 menit dan dinginkan dalam desikator menit dan dinginkan dalam desikator  sel

selama ama 15 15 menmenit it lalu lalu ditditimbimbangang. . PerPerlaklakuan uan ini ini diudiulang lang hinhingga gga berberat at konkonstastan.n. Pe

Pengngururanangagan n beberat rat memerurupapakan kan babanynyakaknynya a air air dadalalam m babahahan n KaKadadar r air air dadapapatt dihitung dengan rumus sebagai berikut :

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a - b a - b Kadar

Kadar Air Air (%) (%) = = x x 100 100 %% a a Keterangan : Keterangan : a = berat awal a = berat awal  b = berat akhir   b = berat akhir 

3.4.5. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode TBA (Kikuzaki dan 3.4.5. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode TBA (Kikuzaki dan

Nakatami, 1993) yang dimodifikasi Nakatami, 1993) yang dimodifikasi

Larutan ekstrak jahe dilarutkan ke dalam alkohol 95% dengan konsentrasi Larutan ekstrak jahe dilarutkan ke dalam alkohol 95% dengan konsentrasi 200 ppm kemudian diambil 4 ml dan dimasukkan dalam vial tertutup. Minyak  200 ppm kemudian diambil 4 ml dan dimasukkan dalam vial tertutup. Minyak  kedelai 2,51% dalam etanol 95% diambil 4,1 ml dan dicampurkan dengan ekstrak  kedelai 2,51% dalam etanol 95% diambil 4,1 ml dan dicampurkan dengan ekstrak  simplesia jahe dalam vial. Larutan buffer fosfat 0,05 M dengan pH 7 diambil simplesia jahe dalam vial. Larutan buffer fosfat 0,05 M dengan pH 7 diambil sebanyak 8 ml dan aquades sebanyak 3,9 ml dicampur dengan larutan dalam vial. sebanyak 8 ml dan aquades sebanyak 3,9 ml dicampur dengan larutan dalam vial. Vial berisi campuran larutan tersebut diinkubasi dengan ditempatkan dalam oven Vial berisi campuran larutan tersebut diinkubasi dengan ditempatkan dalam oven

(20)

  p

  padada a susuhu hu 4040 00C C seselamlama a 8 8 hahariri. . SeSebabagai gai kokontntrorol l adadalaalah h peperlarlakukuan an tantanpapa

 penambahan

 penambahan ekstrak buekstrak bubuk sbuk simplesia implesia jahe.jahe. Pengu

Pengujian jian aktivitaktivitas as antiokantioksidan metode sidan metode thiobthiobarbituarbiturit rit acid acid (TBA) dengan(TBA) dengan cara diambil 1 ml larutan sampel yang telah diinkubasi ditambahkan 2 ml asam cara diambil 1 ml larutan sampel yang telah diinkubasi ditambahkan 2 ml asam trikloroasetat 20% dan 2 ml larutan TBA 0,02 M. Campuran didihkan dalam trikloroasetat 20% dan 2 ml larutan TBA 0,02 M. Campuran didihkan dalam  penangas air selama 10 menit,

 penangas air selama 10 menit, kemudian didinginkan dan disentrifugasi pada 3000kemudian didinginkan dan disentrifugasi pada 3000 rpm selama 20 menit. Supernatan

rpm selama 20 menit. Supernatan diukur pada panjang gelombang 532 nm.diukur pada panjang gelombang 532 nm.

3.4.6.

3.4.6. Pengujian aktivPengujian aktivitas antioksidan dengitas antioksidan dengan metode ferry tan metode ferry thiosianathiosianat (Kikuzaki dan Nakatami, 1993) yang

(Kikuzaki dan Nakatami, 1993) yang dimodifikasidimodifikasi

Larutan ekstrak jahe dalam 95% dengan konsentrasi 200 ppm (0,02%) Larutan ekstrak jahe dalam 95% dengan konsentrasi 200 ppm (0,02%) kemudian diambil 4 ml dan dimasukkan dalam vial tertutup. Minyak kedelai kemudian diambil 4 ml dan dimasukkan dalam vial tertutup. Minyak kedelai 2,

2,5151% % dadalam lam etetananol ol 9595% % didiambambil il 4,4,1 1 ml ml dadan n didicamcampupurkrkan an dedengngan an ekekststrak rak  simplesia jahe dan asam linoleat dalam vial. Larutan buffer fosfat 0,05 M dengan simplesia jahe dan asam linoleat dalam vial. Larutan buffer fosfat 0,05 M dengan   pH 7 diambil sebanyak 8 ml dan aquades sebanyak 3,9 ml dicampur dengan   pH 7 diambil sebanyak 8 ml dan aquades sebanyak 3,9 ml dicampur dengan

lar

larutautan n daldalam am viavial. l. VVial ial berberisi isi campcampurauran n larularutan tan tertersebsebut ut diidiinkunkubasbasi i dendengangan ditempatkan dalam oven pada suhu 40

ditempatkan dalam oven pada suhu 40 00C selama 8 hari. Sebagai kontrol adalahC selama 8 hari. Sebagai kontrol adalah

 perlakuan tanpa p

 perlakuan tanpa penambahan ekstrak enambahan ekstrak bubuk simpbubuk simplesia lesia jahe.jahe. Pengu

Pengujian jian aktiviaktivitas tas antiokantioksidan metode sidan metode angka peroksidangka peroksida a (ferri thiosianat)(ferri thiosianat) dengan cara diambil 0,1 ml larutan sampel yang telah diinkubasi ditambahkan dengan cara diambil 0,1 ml larutan sampel yang telah diinkubasi ditambahkan 9,7 ml etanol 75% dan 0,1 ml amonium thiosianat 30%. Tiga menit berikutnya 9,7 ml etanol 75% dan 0,1 ml amonium thiosianat 30%. Tiga menit berikutnya ditambah dengan 0,1 ml ferro klorida 0,02 M dalam 3,5% HCl. Absorbansi warna ditambah dengan 0,1 ml ferro klorida 0,02 M dalam 3,5% HCl. Absorbansi warna merah ditera pada panjang gelombang 500 nm.

(21)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Total Fenol Simplesia Jahe 4.1. Total Fenol Simplesia Jahe

Ha

Hasisil l ananalialisisis s reregrgresesi i tototal tal fefenonol l simsimplplesesia ia jahjahe e seselamlama a pepengngerieringnganan menggunakan oven pada suhu ± 40

menggunakan oven pada suhu ± 40 00C dapat dilihat pada Tabel 1.C dapat dilihat pada Tabel 1.

T

Tabel 1. Persamaan regresi abel 1. Persamaan regresi dan determinasi (r dan determinasi (r 22) total fenol simplesia jahe dengan) total fenol simplesia jahe dengan

menggunakan oven pada suhu ± 40 menggunakan oven pada suhu ± 40 00CC

No.

No. Tipe RegresiTipe Regresi PersamaanPersamaan rr22

1

1 Linier Linier  У У = = --11,,00005533x x + + 77,,00111144 00,,77004411 2

2 KKuuaaddrraattiik k y y = = 00,,33443399xx22– 3,4128x + 10,221– 3,4128x + 10,221 0,87990,8799

3

3 EEkkssppoonneennssiiaal l y = y = 77,,77118877ee -0,2643x-0,2643x 0,86550,8655

Tabel 1, menunjukkan bahwa persamaan regresi total fenol simplesia jahe Tabel 1, menunjukkan bahwa persamaan regresi total fenol simplesia jahe mempunyai kecocokan regresi kuadratik berdasarkan koefisien determinasi (r  mempunyai kecocokan regresi kuadratik berdasarkan koefisien determinasi (r 22))

ya

yaitu itu 0,80,8799 799 dibdibandandingingkan kan regrregresi esi linilinier er (0,(0,7047041) 1) dan dan regregresresi i ekseksponponensensialial (0,

(0,8658655). 5). PenPengargaruh uh perperlaklakuan uan lamlama a penpengerigeringangan n terterhadhadap ap resrespon pon tottotal al fenfenolol simplesia jahe sebesar 87,99% (regresi kuadratik) dan sisanya sebesar 12,01% simplesia jahe sebesar 87,99% (regresi kuadratik) dan sisanya sebesar 12,01% dipen

dipengaruhgaruhi i oleh faktor oleh faktor luar antara luar antara lain oksigen, perokslain oksigen, peroksida dan ida dan cahayacahaya. . Grafik Grafik  tot

total al fenofenol l simsimpleplesia sia jahjahe e selselama ama penpengerigeringangan n menmengguggunaknakan an oveoven n padpada a suhsuhuu ±

(22)

y y = 0,343= 0,3439x9x22- 3,4128x + 10,221- 3,4128x + 10,221 R R22= 0,8799= 0,8799 0 0 2 2 4 4 6 6 8 8 10 10 0 0 1133 1144 1155 1166 1177 Lama

Lama PengerinPengeringan (jam)gan (jam)

   T    T  o  o    t    t  a  a    l    l    F    F  e  e  n  n   o   o    l    l    (    ( Total Fenol Total Fenol Poly. (T

Poly. (Total Fenootal Fenol)l)

Gambar 4. Grafik total fenol simplesia jahe selama pengeringan menggunakan Gambar 4. Grafik total fenol simplesia jahe selama pengeringan menggunakan

oven pada suhu

oven pada suhu ±± 404000C.C.

Gam

Gambar bar 4, 4, menmenunjunjukkukkan an bahbahwa wa padpada a tahtahap ap awaawal l proproses ses penpengergeringinganan senyawa fenol cenderung mengalami penurunan sangat cepat yang disebabkan senyawa fenol cenderung mengalami penurunan sangat cepat yang disebabkan kar

karena ena selselama ama penpengergeringingan an sensenyayawa wa fenfenol ol menmengalagalami mi oksoksidaidasi si oleoleh h enzienzimm   poli

  polifenolofenoloksidaksidasi si menjadmenjadi i kuinokuinon, n, menymenyebabkan ebabkan terjadterjadinya inya keruskerusakan akan berupberupaa   pencoklatan (browning) pada simplesia jahe. Oleh karena itu perlu dilakukan   pencoklatan (browning) pada simplesia jahe. Oleh karena itu perlu dilakukan  proses blanching untuk menginaktifkan enzim yang terdapat dalam simplesia jahe  proses blanching untuk menginaktifkan enzim yang terdapat dalam simplesia jahe

seh

sehingingga ga proproses ses penpencokcoklatalatan n (br(brownowninging) ) dapdapat at dihdihambambat. at. LamLama a penpengerigeringangann menyebabkan banyaknya kerusakan senyawa fenol, penguapan air dalam simpesia menyebabkan banyaknya kerusakan senyawa fenol, penguapan air dalam simpesia  jahe, senyawa-senyawa lain seperti vitamin, pigmen serta etanol sebagai pelarut  jahe, senyawa-senyawa lain seperti vitamin, pigmen serta etanol sebagai pelarut ikut mengalami penguapan, hal inilah yang menyebabkan pada awal pengeringan ikut mengalami penguapan, hal inilah yang menyebabkan pada awal pengeringan ter

terjadjadi i penpenuruurunan nan sensenyayawa wa fenfenol ol yanyang g sansangat gat cepacepat, t, sedsedangangkan kan penpengergeringinganan  berikutnya terjadi penurunan senyawa fenol yang melambat, disebabkan karena  berikutnya terjadi penurunan senyawa fenol yang melambat, disebabkan karena sebagian senyawa fenol telah mengalami kerusakan. Reaksi kerusakan senyawa sebagian senyawa fenol telah mengalami kerusakan. Reaksi kerusakan senyawa fenol dapat dilihat pada Gambar 5.

(23)

Gambar 5. Reaksi kerusakan senyawa fenol selama pengeringan Gambar 5. Reaksi kerusakan senyawa fenol selama pengeringan

4.2. Aktivitas

4.2. Aktivitas Antiradikal (Uji DPPH) Antiradikal (Uji DPPH) Simplesia JaheSimplesia Jahe

Hasil analisis regresi aktivitas antiradikal DPPH simplesia jahe selama Hasil analisis regresi aktivitas antiradikal DPPH simplesia jahe selama  pengeringan menggunakan oven pada suhu ± 40

 pengeringan menggunakan oven pada suhu ± 40 00C dapat dilihat TC dapat dilihat Tabel 2.abel 2.

T

Tabel 2. Persamaan regresi abel 2. Persamaan regresi dan determinasi (r dan determinasi (r 22) antiradikal (DPPH %) simplesia) antiradikal (DPPH %) simplesia

 jahe dengan menggunakan oven pada suhu ± 40  jahe dengan menggunakan oven pada suhu ± 40 00CC

No.

No. Tipe RegresiTipe Regresi PersamaanPersamaan rr22

1

1 Linier Linier  y y = = --00,,44773311x x + + 44,,77222277 00,,44773300 2

2 KKuuaaddrraattiikk y y = = 00,,22771144xx22+ 2,3730x + 7,2559+ 2,3730x + 7,2559 0,80500,8050 3

3 EEkkssppoonneennssiiaall y y = = 44,,44991122ee-0,1243x-0,1243x 0,49660,4966

T

Tabeabel l 2, 2, perpersamsamaan aan regregresresi i antantiradiradikal ikal (DP(DPPH) PH) simsimpleplesia sia jahjahe e dendengangan   pe

  pengengerinringan gan oveoven n memmempupunyanyai i keckecocoocokan kan regregresresi i kuakuadradratik tik berberdasdasarkarkan an nilnilaiai determ

determinasi inasi (r (r 22) ) yaiyaitu tu 0,80,8050 050 dibdibandandingingkan kan regregresresi i linlinier ier (0,(0,4734730) 0) dan dan regregresresii

ekponensial (0,4966). Persamaan regresi kuadratik menunjukkan pengaruh lama ekponensial (0,4966). Persamaan regresi kuadratik menunjukkan pengaruh lama  pengeringan terhadap respon antiradikal (DPPH) simplesia jahe sebesar 80,50%  pengeringan terhadap respon antiradikal (DPPH) simplesia jahe sebesar 80,50%

da

dan n sisisasanynya a yayaitu itu 1919,5,5% % didipepengngaruaruhi hi ololeh eh fakfaktotor r luluar ar anantatara ra lailain n okoksisigegen,n,

OH OH OH OH R  R 

+

+

OO22 Polifenoloksidase Polifenoloksidase R  R  Pigmen Pigmen Coklat Coklat O O O O Kuinon Kuinon Senyawa Fenol Senyawa Fenol

(24)

 peroksida dan cahaya. Aktivitas antiradikal (DPPH) simplesia jahe selama proses  peroksida dan cahaya. Aktivitas antiradikal (DPPH) simplesia jahe selama proses  pengeringan menggunakan oven pada suhu

 pengeringan menggunakan oven pada suhu ±± 404000C dapat dilihat pada Gambar 6.C dapat dilihat pada Gambar 6.

y = 0,2714x y = 0,2714x22- 2,3730x + 7,2559- 2,3730x + 7,2559 R R22= 0,8050= 0,8050 0 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 0 0 1133 1144 1155 1166 1177 Lama Pengeringan (jam) Lama Pengeringan (jam)

   D    D    P    P    P    P    H    H    (    ( Aktivitas DPPHAktivitas DPPH Poly. (Aktivitas Poly. (Aktivitas DPPH) DPPH)

Gambar 6. Grafik aktivitas antiradikal (DPPH) simplesia jahe selama pengeringan Gambar 6. Grafik aktivitas antiradikal (DPPH) simplesia jahe selama pengeringan

menggunakan oven pada suhu

menggunakan oven pada suhu ±± 404000..

Gambar 6, menunjukkan bahwa pada awal pengeringan sebagian senyawa Gambar 6, menunjukkan bahwa pada awal pengeringan sebagian senyawa fe

fenonol l cencenderderunung g memengngalaalami mi pepenunururunanan n yayang ng sasangngat at cepcepatat, , memengngakakibibatkatkanan aktivitas antiradikal DPPH mengalami penurunan yang sangat cepat pula. Hal ini aktivitas antiradikal DPPH mengalami penurunan yang sangat cepat pula. Hal ini disebabkan karena senyawa fenol yang mengalami oksidasi selama pengeringan disebabkan karena senyawa fenol yang mengalami oksidasi selama pengeringan menyebabkan sebagian senyawa fenol banyak mengalami kerusakan. Aktivitas menyebabkan sebagian senyawa fenol banyak mengalami kerusakan. Aktivitas antiradikal DPPH tergantung pada banyaknya kandungan senyawa fenol yang antiradikal DPPH tergantung pada banyaknya kandungan senyawa fenol yang mempunyai aktivitas sebagai antiradikal.

mempunyai aktivitas sebagai antiradikal.

4.3. Kadar Air 4.3. Kadar Air

Ha

Hall ll (1(195957) 7) memenynyataatakakan n babahwhwa a prprososes es pepengngerieringngan an adadalalah ah prprososeses   pe

  pengangambimbilan lan atau atau penpenuruurunan nan kadkadar ar air air samsampai pai batbatas as terttertententu u sehsehingingga ga dapdapatat memperlambat laju kerusakan akibat aktivitas mikroorganisme sebelum bahan memperlambat laju kerusakan akibat aktivitas mikroorganisme sebelum bahan diola

diolah (digunah (digunakan) dan juga kan) dan juga dapat mempedapat memperpanjarpanjang masa simpan bahang masa simpan bahan. Hal inin. Hal ini disebabkan karena aktivitas air yang terdapat pada bahan mengalami penurunan disebabkan karena aktivitas air yang terdapat pada bahan mengalami penurunan

(25)

sehingga mikroorganisme sebagai sumber penyebab kerusakan bahan tidak dapat sehingga mikroorganisme sebagai sumber penyebab kerusakan bahan tidak dapat hid

hidup up (Bu(Bucklcklee dkk dkk ., ., 19198585). ). RuRuslsli i (1(198986) 6) memengngataatakakan n ununtutuk k memempmperoerolelehh kan

kandundungan gan minminyak yak yanyang g tintinggi ggi dari dari rimrimpanpang g jahjahe e kerkering ing atau atau simsimpleplesia sia jahjahee se

sebabaikiknynya a rimrimpapang ng jahjahe e didikekeriringngkakan n sasampmpai ai kakadadar r air air ± ± 12 12 %. %. PePenunururunanann  presentase kadar air simplesia jahe selama pengeringan menggunakan oven pada  presentase kadar air simplesia jahe selama pengeringan menggunakan oven pada

suhu

suhu ±± 4040 00C dapat dilihat pada Gambar 7.C dapat dilihat pada Gambar 7.

Kadar Air Si

Kadar Air Simplesia Jmplesia J aheahe

0,00 0,00 20,00 20,00 40,00 40,00 60,00 60,00 80,00 80,00 100,00 100,00 0 0 113 3 114 4 115 5 116 6 1177 Lama

Lama PengerinPengeringan (jam)gan (jam)

   K    K  a  a    d    d  a  a  r  r    A    A    i    i  r  r    (    (    %    %

Penurunan Kadar Air  Penurunan Kadar Air 

Gambar 7. Grafik penurunan presentase kadar air simplesia jahe Gambar 7. Grafik penurunan presentase kadar air simplesia jahe

Gambar 7, Pada

Gambar 7, Pada awal pengerinawal pengeringan, kadar air gan, kadar air dalam rimpang jahe masihdalam rimpang jahe masih tinggi, artinya pada awal pengeringan panas yang diberikan oleh media pengering tinggi, artinya pada awal pengeringan panas yang diberikan oleh media pengering (oven) belum sepenuhnya menguapkan air yang terdapat dalam rimpang jahe atau (oven) belum sepenuhnya menguapkan air yang terdapat dalam rimpang jahe atau masih dalam kondisi dimana mikroorganisme masih dapat hidup, namun lamanya masih dalam kondisi dimana mikroorganisme masih dapat hidup, namun lamanya  pengeringan dan adanya udara yang mengalir akan menghasilkan panas yang  pengeringan dan adanya udara yang mengalir akan menghasilkan panas yang tinggi, yang mengakibatkan penurunan kadar air dan kerusakan antioksidan yang tinggi, yang mengakibatkan penurunan kadar air dan kerusakan antioksidan yang semakin banyak 

semakin banyak 

4.4. Aktivitas Antioksidan Dengan Metode TBA 4.4. Aktivitas Antioksidan Dengan Metode TBA

(26)

Pe

Pengngujujiaian n anantitiokoksisidadan n dedengngan an memetotode de TBTBA A adadalalah ah beberdrdasasararkakann terben

terbentuknytuknya a asam melanol dehid asam melanol dehid (MDA). Reagen TBA akan (MDA). Reagen TBA akan bereakbereaksi si dengadengann MDA dan membentuk senyawa komplek dengan warna merah muda yang dapat MDA dan membentuk senyawa komplek dengan warna merah muda yang dapat ditera pada panjang gelombang (λ) = 532 nm. Aktivitas antioksidan (uji TBA) ditera pada panjang gelombang (λ) = 532 nm. Aktivitas antioksidan (uji TBA) simplesia jahe selama proses pengeringan dengan menggunakan oven pada suhu simplesia jahe selama proses pengeringan dengan menggunakan oven pada suhu ±

± 4040 00C dapat diliC dapat dilihat padhat pada Gambar 8 dengaa Gambar 8 dengan n konkontrotrol dan l dan antantiokioksidsidan BHTan BHT

sebagai pembanding. sebagai pembanding. 0 0 0,005 0,005 0,01 0,01 0,015 0,015 0,02 0,02 0,025 0,025 0,03 0,03 0,035 0,035    K    K  o  o  n  n  t  t   r  r  o  o   l   l   0  0   1  1  3  3   1  1  4  4   1  1  5  5   1  1  6  6   1  1   7   7    B    B   H   H   T   T Lama Penger

Lama Penger ingaingan (Jan (Jamm ))    A    A    b    b  s  s  o  o   r   r    b    b  a  a   n   n   s   s    i    i    (    (    5    5    3    3    2    2  n  n 4 Hari 4 Hari 8 Hari 8 Hari

Gambar 8. Diagram aktivitas antioksidan (uji TBA) simplesia jahe Gambar 8. Diagram aktivitas antioksidan (uji TBA) simplesia jahe

Keterangan : Kontrol adalah larutan inkubasi tanpa penambahan bubuk simplesia Keterangan : Kontrol adalah larutan inkubasi tanpa penambahan bubuk simplesia

 jahe

 jahe dan BHT dan BHT merupakan antioksidmerupakan antioksidan sintetik.an sintetik.

Aktivitas antioksidan diuji metode TBA terhadap simplesia jahe dengan Aktivitas antioksidan diuji metode TBA terhadap simplesia jahe dengan meng

menggunakgunakan an oven pada oven pada suhusuhu ±± 4040 00C C padpada a penpengamgamatan inkuatan inkubasbasi i 4 4 harhari i dan 8dan 8

hari, semua variasi lama pengeringan menunjukkan aktivitas antioksidan lebih hari, semua variasi lama pengeringan menunjukkan aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan kontrol. Pada inkubasi 4 hari aktivitas antioksidan simplesia tinggi dibandingkan kontrol. Pada inkubasi 4 hari aktivitas antioksidan simplesia   j

  jahahe e leblebih ih renrendadah h didibabandndiningkgkan an peperlrlakakuauan n anantitiokoksisidadan n BHBHTT, , kekecucuali ali papadada  pengeringan awal atau 0 jam mempunyai aktivitas antioksidan lebih tinggi karena  pengeringan awal atau 0 jam mempunyai aktivitas antioksidan lebih tinggi karena

tidak mengalami proses pengering

(27)

melanol dehid (MDA). Pada inkubasi 8 hari menunjukkan aktivitas antioksidan melanol dehid (MDA). Pada inkubasi 8 hari menunjukkan aktivitas antioksidan dengan uji TBA lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol pada semua variasi dengan uji TBA lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol pada semua variasi la

lama ma pepengngereriningagan. n. AkAktitivivitatas s anantitiokoksisidadan n dedengngan an ujuji i TBTBA A lelebibih h titingnggigi diban

dibandingkdingkan an perlakperlakuan uan antiokantioksidan BHTsidan BHT, , kecualkecuali i pada pada lama lama pengpengeringan 14eringan 14 sa

sampmpai ai 17 17 jam jam memempmpunyunyai ai akaktivtivitaitas s anantitiokoksisidadan n lelebibih h renrendadah h kakarenrena a lamlamaa   peng

  pengeringaeringan n menymenyebabkaebabkan n asam melanol asam melanol dehid (MDA) dehid (MDA) yang terbentuk makinyang terbentuk makin   bany

  banyak. ak. TTerbenterbentuknyuknya a asam asam melanomelanol l dehid pada dehid pada reaksi oksidasi menyebabkareaksi oksidasi menyebabkann kerus

kerusakan senyawa akan senyawa fenol semakin fenol semakin tinggtinggi i dengadengan n semakisemakin n meninmeningkatnygkatnya a lamalama  pengeringan yang ditunjukkan pada Gambar 8.

 pengeringan yang ditunjukkan pada Gambar 8.

4.5. Aktivitas Ant

4.5. Aktivitas Antioksidan dengan ioksidan dengan Metode FTCMetode FTC Pengu

Pengukuran aktivitas antioksidakuran aktivitas antioksidan n yang dilakukan dengan yang dilakukan dengan metodmetode e FTCFTC  berdasarkan terbentuknya peroksida yang merupakan hasil oksidasi asam linoleat  berdasarkan terbentuknya peroksida yang merupakan hasil oksidasi asam linoleat dari minyak kedelai. Peroksida ini akan mengoksidasi ion ferro menjadi ferri, dan dari minyak kedelai. Peroksida ini akan mengoksidasi ion ferro menjadi ferri, dan kem

kemudiudian an memmembenbentuk tuk feriferitiotiosiasianat nat yanyang g dapdapat at diudiukur kur secsecara ara kuakuantitntitatif atif padpadaa  panjang gelombang (λ) = 500 nm. Aktivitas antioksidan simplesia jahe dengan  panjang gelombang (λ) = 500 nm. Aktivitas antioksidan simplesia jahe dengan metode FTC pada pengeringan menggunakan oven ditunjukkan pada Gambar 9 metode FTC pada pengeringan menggunakan oven ditunjukkan pada Gambar 9 dengan kontrol dan antioksidan BHT sebagai

Gambar

Gambar 1. Struktur kimia utama jahe adalah gingerol, shogaol dan zingeron.
Gambar 2. Mekanisme
Gambar 3. Diagram alir pelaksanaan penelitianGambar 3. Diagram alir pelaksanaan penelitian
Tabel 1. Persamaan regresi  abel 1. Persamaan regresi dan determinasi (r  dan determinasi (r  2 2 ) total fenol simplesia jahe dengan ) total fenol simplesia jahe dengan menggunakan oven pada suhu ± 40
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam survei yang hasilnya ditampilkan dalam situs Child Research Net , dimunculkan juga harapan ayah untuk masa depan anak mereka, diantaranya adalah (1) seseorang

Pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem penggajian yang terintegrasi dengan data absen fingerprint yang dapat digunakan di perguruan tinggi, dimana sistem

Hasil perhitungan Earning Per Share (EPS) dari 71 perusahaan terdapat 57 perusahaan yang menunjukan EPS yang positif, artinya perusahaan tersebut dapat memberikan

Berdasarkan signaling theory, pemecahan saham hanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki prospek kinerja yang baik dimana perusahaan yakin bahwa harga saham

(IRB) BB 6 Meningkatnya kualitas layanan kegiatan ekonomi masyarakat, kualitas pengelolaan infrastruktur dan lingkungan hidup, serta pengelolaan pelayanan publik

Keyword atau konsep yang digunakan adalah “Clear” yang merupakan hasil dari penggambungan antara data wawancara, observasi, USP, STP, studi literatur dan studi eksisting,

Simpulan pada penelitian berupa; Rancangan alat peraga perpindahan panas secara radiasi, Pengembangan media pembelajaran perpindahan panas telah memenuhi kelayakan dari

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa media pembelajaran fisika dalam bentuk video pada materi hukum Newton dapat dibuat menggunakan program Microsoft PowerPoint 2007