• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK REZA ZULFAKAR.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK REZA ZULFAKAR.docx"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi sumber daya Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi sumber daya mineral yang cukup banyak.Dengan perkembangan dinamika pembangunan dan mineral yang cukup banyak.Dengan perkembangan dinamika pembangunan dan  pertumbuhan

 pertumbuhan penduduk penduduk membuat membuat semakin semakin meningkat meningkat kebutuhan kebutuhan sumber sumber dayadaya alam tersebut.Membuat sektor pertambangan menjadi salah satu sektor utama alam tersebut.Membuat sektor pertambangan menjadi salah satu sektor utama  pengolahan sumber daya alam tersebut.

 pengolahan sumber daya alam tersebut.

Bumi Indonesia juga dikenal mengandung kekayaan sumberdaya mineral Bumi Indonesia juga dikenal mengandung kekayaan sumberdaya mineral yang besar yang tersebar di sebagian besar di kepulauan Nusantar. Sumberdaya yang besar yang tersebar di sebagian besar di kepulauan Nusantar. Sumberdaya alam yang sifatnya tidak terbaharukan yang memiliki nilai ekonomis yang alam yang sifatnya tidak terbaharukan yang memiliki nilai ekonomis yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri untuk kesejahteraan rakyat di dalam digunakan sebagai bahan baku dalam industri untuk kesejahteraan rakyat di dalam memenuhi kebutuhannya.Pada wilayah Indonesia Timur khususnya pada Daerah memenuhi kebutuhannya.Pada wilayah Indonesia Timur khususnya pada Daerah Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi sumberdaya nikel.

Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi sumberdaya nikel.

Pertambangan merupakan suatu kegiatan pengambilan endapan mineral dari Pertambangan merupakan suatu kegiatan pengambilan endapan mineral dari dalam kulit bumi,baik penggaliannya dilakukan diatas permukaan maupun dalam kulit bumi,baik penggaliannya dilakukan diatas permukaan maupun dibawah permukaan.Di atas permukaan dilakukan tambang terbuka dan di

dibawah permukaan.Di atas permukaan dilakukan tambang terbuka dan di a bawaha bawah  permukaan

 permukaan dilakukan dilakukan tambang tambang tertutup.Bahan tertutup.Bahan galian galian yang yang diambil diambil merupakanmerupakan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui karena terjadinya suatu endapan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui karena terjadinya suatu endapan  bahan

 bahan galian galian yang yang memerlukan memerlukan waktu waktu yang yang cukup cukup lama, lama, maka maka dalamdalam  pemanfaatannya di usahakan semaksimal mungk

 pemanfaatannya di usahakan semaksimal mungkin.in.

Di sektor pertambangan pengolahan sumberdaya alam membutuhkan Di sektor pertambangan pengolahan sumberdaya alam membutuhkan tenaga-tenaga terampil dan handal, khususnya disiplin ilmu yang berhubungan tenaga-tenaga terampil dan handal, khususnya disiplin ilmu yang berhubungan langsung. Oleh karena itu, sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia langsung. Oleh karena itu, sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia

(2)
(3)

 pertambangan

 pertambangan dituntut dituntut untuk untuk menyiapkan menyiapkan diri diri berperan berperan langsung langsung dalamdalam  pengolahan

 pengolahan sumberdaya sumberdaya alam. alam. Dalam Dalam hal hal ini ini yang yang dibutuhkan dibutuhkan bukan bukan hanyahanya  pengetahuan secara teori, melainkan juga dibutuhkan

 pengetahuan secara teori, melainkan juga dibutuhkan keterampilan di lapangan.keterampilan di lapangan. PT. INDRABAKTI MUSTIKA melakukan kegiatan penambangan PT. INDRABAKTI MUSTIKA melakukan kegiatan penambangan menggunakan teknis dan metode yang baik dan benar. Berdasarkan pertimbangan menggunakan teknis dan metode yang baik dan benar. Berdasarkan pertimbangan teknis, bentuk dan karakteristik endapan nikel laterit serta lapisan penutup dan teknis, bentuk dan karakteristik endapan nikel laterit serta lapisan penutup dan keselamatan kerja, maka metode penambangan yang sesuai untuk diterapkan yaitu keselamatan kerja, maka metode penambangan yang sesuai untuk diterapkan yaitu metode tambang terbuka dengan sistem tambang terbuka”

metode tambang terbuka dengan sistem tambang terbuka” open pit open pit ” dimana” dimana lapisan penutup dan mineral nikel laterit akan digali dengan menggunakan lapisan penutup dan mineral nikel laterit akan digali dengan menggunakan excavator 

excavator  dan di angkut dengan menggunakan dan di angkut dengan menggunakan dump truck dump truck ..

Preparasi sampel merupkan suatu kegiatan penambangan dengan tujuan Preparasi sampel merupkan suatu kegiatan penambangan dengan tujuan untuk mengetahui berapa nilai kadar ore yang ada pada lokasi stock pile atau yang untuk mengetahui berapa nilai kadar ore yang ada pada lokasi stock pile atau yang sudah tertambang. Kegiatan preparasi sampel ini untuk mengetahui kepastian sudah tertambang. Kegiatan preparasi sampel ini untuk mengetahui kepastian serta kualitas cadangan, sebagaimana merupakan dasar dalam perencanaan serta kualitas cadangan, sebagaimana merupakan dasar dalam perencanaan aktivitas pada industri pertambangan, sehingga peranan kegiatan preparasi sampel aktivitas pada industri pertambangan, sehingga peranan kegiatan preparasi sampel menjadi hal yang sangat penting sebagai langkah awal keputusan apakah lokasi menjadi hal yang sangat penting sebagai langkah awal keputusan apakah lokasi tersebut layak untuk di tambang atau tidak.

tersebut layak untuk di tambang atau tidak.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan Kerja Pratek (KP) yang Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan Kerja Pratek (KP) yang mengenai Sistem Penambangan PT. INDRABAKTI MUSTIKA Kecamatan mengenai Sistem Penambangan PT. INDRABAKTI MUSTIKA Kecamatan Langgikima Kepulauan Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi

Langgikima Kepulauan Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.Tenggara.

B.

B. Maksud Pelaksanaan Kerja PratekMaksud Pelaksanaan Kerja Pratek

Maksud pelaksanaan kerja pratatek adalah untuk mengetahui Maksud pelaksanaan kerja pratatek adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan penambangan di PT. INDRABAKTI MUSTIKA Kegiatan selama kegiatan penambangan di PT. INDRABAKTI MUSTIKA Kegiatan selama

(4)

 penelitian

 penelitian adalah adalah melakukan melakukan observasi observasi lapangan lapangan dan dan melakukan melakukan wawancarawawancara sambil mengambil data lapangan, dan dokumentasi.

sambil mengambil data lapangan, dan dokumentasi.

C.

C. Tujuan Pelaksaan Kerja Pratek Tujuan Pelaksaan Kerja Pratek 

Tujuan pelaksaan kerja pratek untuk mengetahui tahap

Tujuan pelaksaan kerja pratek untuk mengetahui tahap  –  –   tahap kegiatan  tahap kegiatan  penambangan pada PT. INDR

 penambangan pada PT. INDRABAKTI MUSTIKAABAKTI MUSTIKA

D.

D. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian a.

a. Bagi MahasiswaBagi Mahasiswa 1.

1. Membentuk pribadi yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan diriMembentuk pribadi yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan diri dalam sejumlah aktivitasnya dengan dunia kerjanya.

dalam sejumlah aktivitasnya dengan dunia kerjanya. 2.

2. Mengetahui secara mendalam tentang kenyataan yang ada pada duniaMengetahui secara mendalam tentang kenyataan yang ada pada dunia industri pertambangan sehingga nantinya dharapkan mampu menerapkan industri pertambangan sehingga nantinya dharapkan mampu menerapkan ilmu untuk melakukan evaluasi kinerja pekerj

ilmu untuk melakukan evaluasi kinerja pekerjaan penambangan.aan penambangan. b.

b. Bagi Perguruan TinggiBagi Perguruan Tinggi 1.

1. Menjalin kerjasama yang baik dalam bidang pengembangan teknologiMenjalin kerjasama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi antara pihak perusahaan dalam hal ini PT. INDRABAKTI MUSTIKA, antara pihak perusahaan dalam hal ini PT. INDRABAKTI MUSTIKA, dengan pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Halu Oleo.

dengan pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Halu Oleo. 2.

2. Dapat memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan,sebagai bahanDapat memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan,sebagai bahan informasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada.

informasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada. 3.

3. Memperoleh referensi sebagai bahan penelitian.Memperoleh referensi sebagai bahan penelitian. c.

c. Bagi PerusahaanBagi Perusahaan 1.

1. Hasil analisi data dari penelitian yang dilakukan dapat menjadi bahanHasil analisi data dari penelitian yang dilakukan dapat menjadi bahan masukan dan referensi perusahaan untuk melakukan evaluasi mengenai masukan dan referensi perusahaan untuk melakukan evaluasi mengenai

(5)

operasi penambangan saat ini serta menentukan kebijakan terkait dengan metode pelaksanaan penambangan agar lebih efektif.

2. Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerjasama antara perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi, dan merupakan  pewujudan nyata peran perusahaan dalam mengembangkan bidang  pendidikan

II.TINJAUAN PUSTAKA A. Nikel Lateri

 Nikel laterit merupakan salah satu sumber nikel dan feronikel yang penting, dimana endapan ini merupakan hasil dari pelapukan insentif batuan ultrabasa  pembawa Ni-Silika, dan pada umumnya terdapat pada daerah sekitas khatulistiwa. Pada batuan ultrabasa misalnya peridotit sebagian besar terdiri dari mineral olivin dan piroksin, yang mengandung kurang lebih dari 45 % berat silika dan mengandung magnesium yang tinggi dengan kadar besi yang cukup besar. Pada  batuan beku peridotit merupakan kelompok batuan yang paling banyak

mengandung nikel. Batuan induk bijih nikel adalah batuan peridotit. Batuan ultrabasa rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan diantara unsur-unsur tersebut.

Laterit nikel adalah endapan yang terbentuk akibat pelapukan biasanya terdapat di bagian bawah batuan ultrabasa. Pada umumnya beberapa fosil laterit

(6)

deposit banyak terdapat di area tropis dan mempunyai ketebalan yang sangat rendah. Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang tinggi dan dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan dan bauksit.

Dari beberapa pengertian bahwa laterit dapat disimpulkan merupakan suatu material dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses  pelapukan yang terjadi pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi. Laterit yang dibentuk dari pelapukan serpentin biasanya kaya akan kandungan  besi (45%  –   55%) dan mengandung nikel sekitar 1%. Endapan ini disebut  Nickelferous Iron Laterite. Sedangkan tipe kedua dari nickelferous laterite adalah

nikel silikat (Golightly, 1978).

Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap  pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit dan

krisopras. Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur-unsur lainnya seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai  batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa

(7)

Endapan nikel laterit merupakan endapan hasil proses pelapukan lateritik  batuan induk ultramafik (peridotit, dunit dan serpentinit) yang mengandung Ni dengan kadar tinggi, agen pelapukan tersebut berupa air hujan, suhu, kelembaban, topografi, dan lainlain. Umumnya pembentukan endapan nikel laterit terjadi pada daerah tropis atau subtropis (Anonim, 1985).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentuk bijih nikel laterit ini adalah:

1. Batuan Asal. Batuan asal sebagai syarat pembentukan nikel laterit, macam  batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra.

2. Iklim. Adanya pergantian musim hujan dan kemarau dimana terjadi kenaikan dan penurun permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadi proses  pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada  batuan.

3. Reagen-reagen kimia dan vegetasi. Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat  proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting didalam proses pelapukan kimia. Asam-asam humus menyebabkan dekomposisi  batuan dan dapat merubah pH larutan. Asam-asam humus ini erat kaitannya

dengan vegetasi daerah.

4. Struktur. Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah penelitian adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali

(8)

sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

5. Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagenreagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan  bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur (run off ) lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

6. Waktu. Dalam proses pembentukan bijih nikel membutuhkan jangka waktu yang relatif lama. Waktu merupakan faktor yang sangat penting dalam  proses pelapukan, transportasi, dan konsentrasi endapan pada suatu tempat. Untuk terbentuknya endapan nikel laterit membutuhkan waktu yang lama, mungkin ribuan atau jutaan tahun (Hardiansyah 2008).

B. Genesa Pembentukan Nikel Laterit

Proses terbentuknya bijih nikel sekunder atau laterit dimulai dengan proses  pelapukan pada batuan peridotit, dimana batuan ini banyak mengandung olivin, magnesium silikat, dan besi silikat yang pada umumnya mengandung 0,3 % nikel. Batuan peridotit sangat mudah terpengaruh oleh proses pelapukan dimana air tanah yang kaya CO2 yang berasal dari udara luar dan tumbuh-tumbuhan akan

(9)

menghancurkan olivin. Proses laterisasi menyebabkan terbentuknya endapan laterit yaitu endapan residu dari hasil pelapukan batuan yang terjadi di daerah yang mempunyai iklim tropis hingga sub tropis dengan curah hujan yang relatif tinggi.

Mineralisasi terjadi melalui rekahan pada strata ini, sebagai akibat  pencucian dan penggumpalan pada lapisan saprolit yang disebut pengkayaan

maka tertahan pada batuan induk (batuan dasar).

Pembentukan nikel dari proses kimia terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur (Mg,Fe)2SiO4 (olivine). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama pelapukan berlangsung. Saprolite  adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabrik dari batuan aslinya ( parent rock ). Batas antara batuan dasar,  saprolite  dan wathering front   tidak jelas dan bahkan  perubahannya gradasional. Endapan nikel laterit dicirikan dengan adanya  spheroidal weathering  sepanjang joints dan fractures (boulder saprolite). Selama  pelapukan berlangsung, (Mg,Fe)2SiO4  larut dan silikat larut bersama  groundwater . Ini menyebabkan fabrik dari batuan induknya mengalami  perubahan. Sebagai hasilnya, Fe-Oxide mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal di atas saprolit yang sekarang kita kenal se bagai limonit. Benar bahwa nikel berasosiasi dengan Fe-Oxide terutama dari jenis Geothite.

(10)

Gambar 1. Profil pembentukan nikel laterit (Boldt, 1967).

 Nikel mempunyai sifat kurang kelarutannya dibandingkan dengan magnesium. Perbandingan antara nikel dan magnesium didalam endapan lebih  besar dari pada larutan, karena adanya larutan silikat magnesium yang terbawa

oleh air tanah. Kadang-kadang olivin didalam batuan diubah menjadi serpentin sebelum tersingkap dipermukaan, dimana serpentin terurai kedalam komponen-komponen bersama-sama dengan terurainya olivin. Batuan-batuan yang mengandung banyak mineral olivin akan lebih mudah lapuk dibandingkan dengan  batuan yang banyak mengandung kuarsa.

Bijih nikel laterit merupakan hasil proses pelapukan (weathering ) batuan ultrabasa peridotit yang terdapat di atas permukaan bumi. Proses pelapukan terjadi karena pergantian musim panas dan dingin yang silih berganti, sehingga batuan menjadi pecah-pecah dan mengalami pelapukan. Ion-ion yang mempunyai berat

(11)

 jenis besar termasuk nikel, mengalami pengayaan di tempat. Sementara ion-ion yang mempunyai berat jenis kecil dihanyutkan oleh air, angin dan media lain ke dataran yang lebih rendah. Pada umumnya bijih nikel laterit mengandung unsur  besi, kobal dan chromium.

Pada proses pelapukan lebih lanjut magnesium (Mg), Silika (Si), dan Nikel. (Ni) akan tertinggal didalam larutan selama air masih bersifat asam. Tetapi jika dinetralisasi karena adanya reaksi dengan batuan dan tanah, maka zat-zat tersebut akan cenderung mengendap sebagai mineral hidrosilikat ( Ni-magnesium hidrosilicate) yang disebut mineral garnierit [(Ni,Mg)6Si4O10(OH)8] atau mineral  pembawa Ni. Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa kekar, maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di zona air sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus  batuan dasar(bedrock). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni, Mg) Si4O5(OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan terjadi adalah  proses pengkayaan supergen enrichment . Zona pengkayaan supergen ini terbentuk

di zona Saprolit.

Endapan ini akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan  bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian proses ini merupakan proses pelapukan dan leaching . Unsur Ni sendiri merupakan unsur tambahan di dalam batuan ultrabasa. Sebelum proses pelindihan  berlangsung, unsur Ni berada dalam ikatan serpentine group. Rumus kimia dari

(12)

kelompok serpentin adalah X2-3 SiO2O5(OH)4, dengan X tersebut tergantikan unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn atau Mn atau dapat juga merupakan kombinasinya.

Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air,dalam hal berupa kekar, maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah,lambat laun akan terkumpul di zonaair sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock  ( Harzburgit ). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg,SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni,Mg)Si4O5(OH)4.Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan terjadi adalah proses pengkayaan supergen ( supergen enrichment ). Zona  pengkayaan supergen ini terbentuk di zona saprolit. Dalam satu penampang vertikal profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu berubah-ubah, terutama dari perubahan musim.

Dibawah zona pengkayaan supergen terdapat zona mineralisasi primer yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai zona Hipogen, terdapat sebagai batuan induk yaitu batuan Harzburgit  (Hardiansyah 2008).

C. Tahapan Kegiatan Penambangan

PT. INDRABAKTI MUSTIKA melakukan metode penambangan dengan menggunakan tambang terbuka (Surface Mining ) dengan metode open pit   yaitu dengan jalan memotong punggung bukit sehingga terbentuk bench (Hardiansyah 2008).

(13)

Tahapan-tahapan kegiatan penambangan di PT. INDRABAKTI MUSTIKA Kec. Langgikima Kab. Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu :

a. Persiapan Penambangan

Kegiatan penambangan tujuannya agar kegiatan penambangan tidak terhambat oleh kegiatan non produksi. Persiapan penambangan ini meliputi :

1. Pembersihan lahan (land clearing )

Clearing adalah kegiatan pembersihan pepohonan yang ada di atas bijih yang akan ditambang dengan menggunakan Bulldozer dan Excavator. Agar kerja Bulldozer lebih efekif, maka diusahakan memperpendek jarak dorong. Untuk datar dan cukup luas, pembersihan dimulai dari tengah-tengah.

2. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Stripping of Overburden)

Pengupasan tanah penutup merupakan suatu pekerjaan pembongkaran tanah/batuan yang menutupi bijih nikel. PT. INDRABAKTI MUSTIKA, lapisan tanah penutup yang akan dikupas adalah 0-6 meter yang terdiri atas Top Soil  dan lapisan bijih kadar rendah ( Low Grade), sedangkan lapisan bijih nikel yang akan di Ekspor adalah yang berkadar 1,7% - 2.0% Ni. Setiap  front   yang akan di tambang terlebih dahulu diadakan pengupasan tanah penutup (Stripping of Overburden). Tebal tanah penutup yang harus dikupas harus sesuai dengan data eksplorasi.

Pengupasan dilakukan dengan memakai Buldozer, untuk memudahkan  pekerjaan ini maka pekerjaan dimulai dari tempat yang tertinggi ke arah tempat

yang lebih rendah guna memanfaatkan gaya berat ( Down Hill  Dozing ). Tetapi diupayakan sedemikian rupa agar lapisan atas yang berupa humus tidak terbuang

(14)

tetapi ditimbun pada tempat tertentu guna dikembalikan setelah proses  penambangan selesai ( Reklamasi). Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya dampak negatif akibat aktifitas penambangan. Setelah proses pengupasan tanah  penutup hingga kepermukaan bijih nikel barulah dilanjutkan dengan pembuatan  Bench.

3. Pembuatan Bench

Pekerjaan pembuatan berguna sebagai front penambangan dan untuk mencegah terjadinya kelongsoran. Jumlah bench yang akan dibuat disesuaikan dengan keadaan bukit dan cadangan bijih nikel. Tinggi bench dikontrol oleh faktor-faktor kekerasan endapan (kekompakan materialnya) serta tinggi jangkauan alat gali yang digunakan. Oleh karena itu, bench yang ada di PT. INDRABAKTI MUSTIKA dibuat maksimal 5 meter dan lebar 2 meter untuk menghindari kelongsoran.

4. Pembuatan Jalan Tambang

Untuk mencapai target produksi direncanakan salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat jalan tambang sebaik mungkin. Fungsi utama dari  pembuatan jalan tambang ini adalah sebagai sarana tranportasi untuk menunjang

kelancaran kegiatan penambangan terutama kegiatan pengangkutan.

b. Tahapan Produksi Penambangan Bijih Nikel 1. Penggalian atau Pembongkaran

Penggalian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan bahan galian dari batuan induknya, kegiatan pembongkaran/penggalian ini dilakukan dengan alat Excavator. Bijih nikel yang akan ditambang ditetapkan berdasarkan Cut Of

(15)

Grade (COG) dengan sasaran produksi, karena penyebaran kadar bijih yang tidak merata diketahui, maka dilakukan selective mining  (Gambar 2).

Selective mining   yaitu suatu cara penambangan yang diterapkan bila bijih menyebar dengan kadar yang tidak merata, dimana pada tempat-tempat tertentu terdapat bijih dengan kadar yang relatif tinggi atau di atas COG, dan pada tempat lainnya terdapat bijih dengan kadar yang rendah atau dibawa COG.

Alasan untuk melakukan  selective mining  adalah bila seluruh material bijih dengan kadar yang tidak merata ditambang maka kadar bijih tersebut akan berada di bawah COG (Cut Of Grade).

Gambar 2. Penambangan Secara Selective Mining  2. Pemuatan ( Loading )

Pemuatan (loading)  bijih hasil penggalian yang terlihat pada (Gambar 2) dilakukan dengan alat gali-muat yaitu Excavator. Bijih yang dimuat adalah bijih yang telah ditumpuk di front penambangan. Excavator menggali bijih dan langsung dimuat ke alat angkut (Gambar 2). Sistem pemuatan yang digunakan adalah Single Side Loading   yaitu sistem pemuatan dimana alat muat Excavator

(16)

HYUNDAI 220 melakukan pemuatan material bijih ke satu alat angkut Dump Truck MITSUBISHI FUSO PS 220.

 Loading   yaitu sistem pemuatan dimana alat muat Excavator CUT 320 melakukan pemuatan material bijih ke satu alat angkut Dump Truck HYNO FUSO PS 220, sedangkan pola dumping yang digunakan adalah  Rear Dump yaitu mengosongkan muatan kebelakang.

Gambar 3. Proses Pemuatan Material 3. Pengangkutan Bijih Nikel ( Hailing )

Pengangkutan bijih yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan bijih dari front. Ore yang dimuat yaitu saprolit dan limonit, kemudian diangkut oleh dump truck HINO 500.

(17)

Gambar 4. Pengangkutan ( Hauling )

D. Diagram Alir Kegiatan Penambangan

Kegiatan penambangn Nikel pada PT. INDRABAKTI MUSTIKA meliputi Pioneering and Clearing, pengupasan lapisan tanah penutup, penggerusan,  penggalian serta pemuatan dan pengangkutan bijih Nikel sampai pada pengapalan.

Kegiatan Penambangan Pembersihan lahan ( Land Clearing ) Pengupasan OB (Stipping OB) Sample Cek Ore Getting

(18)

Pengecilan Ukuran Pencampuran Matrix  Drying  Penghalusan  Pengemasan  Pengemasan  Analisis Data Gambar 5. Diagram Alir Kegiatan penambangan

III. HASIL KERJA PRATEK

A. Waktu dan Tempat Kerja Pratek

Penelitian ini direncanakan pada tanggal 07 bulan Januari sampai tanggal 06 bulan Februari 2019. Secara adminitratif PT. INDRABAKTI MUSTIKA berlokasi di Desa Molore, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Lokasi penelitian ini dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh dari ibu kota provinsi sampai kecamatan Langgikima yaitu + 4 jam dengan jarak 135 Km.

Sample Mining

Preparasi

Loading

Hauling atau Barging

(19)

B. Hasil Pelaksanaan Kerja Pratek

Kegiatan penambangan yang dilakukan di PT.INDRABAKTI MUSTIKA adalah tambang terbuka dengan metode open pit . Hasil yang diperoleh dari kegiatan kerja pratek ini adalah metode tambang terbuka (open pit ) dengan  peralatan yang digunakan serta proses kegiatan penambangan pada

PT.INDRABAKTI MUSTIKA yaitu:

1. Peralatan

PT.INDRABAKTI MUSTIKA dalam kegiatan penambangan di lakukan dengan metode tambang terbuka ( sistem open cats mining ). Alat yang di gunakan dalam melaksanakan kegiatan penambangan yaitu alat dorong, gali, muat, dan angkut.

1. Bulldozer

Bulldozer di gunakan sebagai alat dorong atau membersihkan lahan tambang sebelum melakukan kegiatan penambangan. Bulldozer juga sebagai alat untuk mengupas tanah pucuk (top soil) yang berada di atas OB (gambar 6).

(20)

2. Excavator

Ekskavator atau excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang digunakan untuk menggali. Biasanya digunakan untuk menyelesaikan  pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara

langsung oleh tangan manusia.

Gambar 8. Excavator

2. Compactor

Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau area konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Compakstor juga di gunakan untuk menghancurkan qurari pada jalan tambang, compakstor juga meratakan atau memadatkan jalan tambang.

(21)

Gambar 9. Compactor 3. Motor Grader

Moto grade adalah alat yang digunakan untuk membuat jalan tambang. Motor grader juga di gunakan sebagai alat membersihkan top soil.

Gambar 10. Motor Grader 4. Dump Truk

Dump truk adalah alat angkut yang di gunakan untuk mengangkut dan mengantar bahan galian. Dump truck

(22)

Gambar 11. Dump Truk 

C. Tahapan Kegiatan Penambangan

Kegiatan penambangan yang di lakukan pada PT.INDRABAKTI MUSTIKA yaitu dengan menggunakan metode tambang terbuka ( Opet pit ). Tahapan kegiatan ini dimulai dari tahapan persiapan, pembersihan lahan,  pengupasan tanah pucuk, pembuatan jalan tambang, pengupasan tanah penutup, sampel cek, kegiatan ore getting, sampel mining, pemuatan, pengangkutan. Tahapan kegiatan penambangan sebagai berikut:

1. Persiapan

Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan. Kegiatan, ini bertujuan mendukung kelancaran kegiatan penambangan. Pada tahap ini akan, dibangun jalan tambang (acces road), stockpile, dll.

2. Pembersihan Lahan Tambang ( Land Clearing  )

 Land Clearing adalah kegiatan pembersihan pepohonan yang ada di atas  bijih yang akan ditambang dengan menggunakan alat Bulldozer dan Excavator.

(23)

Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.

Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer dan Excavator. Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah  penutup, agar kerja bulldozer lebih efektif maka diusahakan memperpendek jarak dorong, untuk daerah datar dan cukup luas maka pembersihan dilakukan dimulai dari tengah-tengah.

Gambar 12. Land Clearing

(24)

Pengupasan tanah pucuk (top soil  ) merupakan kegiatan pemindahan tanah  pucuk untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak, sehingga mempunyai unsur yang masih aslih, sehingga dapat di tanami kembali untuk kegiatan reklamasi. Tanah pucuk yang di kupas akan di simpan di tempat penyimpanan sementara atau bisa juga langsung ke timbunan. Hal tersebut bergantung pada keputusan perusahaan.

Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan nikel laterit yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi  permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping  juga hasilnya akan relatif lebih bersih.

Lapisan tanah penutup pada daerah penambangan terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya. Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan  pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Excavator.

(25)

Gambar 13. Pengupasan tanah pucuk  4. Pembuatan Jalan Tambang

Untuk mencapai target produksi direncanakan salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat jalan tambang sebaik mungkin.

Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front  penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan digunakan dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan  penutup.

Jalan tambang merupakan sarana transportasi alat berat agar target produksi teroptimalisasikan dengan baik. Pembuatan jalan tambang menggunakan dengan 2 unit Bulldozer.

(26)

Gambar 14. Pembuatan Jalan Tambang 5. Pengupasan Tanah Penutup ( Stripping Over Burdern (OB))

Overburden (OB) merupakan lapisan tanah penutup sebelum lapisan Saprolite, yang dianggap sebagai OB yaitu lapisan Limonite yang kadar nikelnya rendah yaitu Ni < 1.4% yang dianggap kurang ekonomis, keduanya tidak memenuhi spesifikasi standar pabrik, kemudian lapisan ini di tumpuk pada waste dump untuk persiapan lahan rehabilitasi.

Pengupasan Tanah Penutup ( stripping over burden) merupakan kegiatan  penambangan material lunak ( soft rock ) dimana tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas. Dalam kegiatan ini menggunakan 1 unit Excavator yaitu CUT dengan kapasitas baket yang sama yaitu 1,6 ton dan 1 unit Bulldozer type D85E-SS. OB yang dikupas akan dibawa di tempat penyimpana OB sementara (Disposal), OB yang dibawa dengan menggunakan 1 unit dump truck HGYNO FUSO PS 220.

(27)

Gambar 15. Kegiatan Stripping OB

6. Sample Cek 

Sample cek merupakan salah satu kegiatan penambangan dengan melakukan pengambilan sampel dari suatu titik bor pada pit penambangan untuk dibawah ke preparasi sampel. Sampel cek biasa di lakukan pada saat lahan tambang sudah di bersihkan.

PT.INDRABAKTI MUSTIKA melakukan sampel cek untuk mengetahui kadar yang terdapat pada visual –  visual yang terterbentuk.

(28)

Gambar 16. Pengambilan Sampel Cek  7. Eksploitasi

Lorite dan Logam nikel diambil dari endapan primer yaitu dari batuan ultra  basa dan endapan residu yaitu berupa tanah laterite nikel berupa mineral garnierite, Ni-chlorite dan Nieeolite NiAs. Terlihat adanya perubahan Ekploitasi dari bahan Galian Nikel. Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan dengan melakukan pengambilan material (ore). Dalam kegiatan pengambilan ore dengan menggunakan 2 unit Excavator yaitu Caterpilar dengan kasitas baket 1,6 ton.

(29)

Gambar 17. Kegiatan eksploitasi (Ore Getting ) 8. Sample Mining

Sample mining adalah untuk mengetahui kadar saat ore getting. Cara  pengambilan sample mining yaitu 1 incrument 8 baket. Untuk 1 lot sebanyak 160  baket 20 incrument.

Gambar 18. Sample Mining  9. Preparasi Sample

Preparasi sample adalah suatu kegiatan penambangan yang dilakukan untuk mengolah conto dari lapangan yang masih heterogen dan kasar menjadi material yang homogen dan halus sesuai dengan persyaratan laboratorium. Preparasi sample merupakan suatu pekerjaan untuk mempersiapkan sample dikirim

(30)

kelaboratorium untuk dianalisis kadar nikelnya. Sebelum sample di analisis, terlebih dahulu di lakukan preparasi. Kegiatan prepasari bertujuan untuk menganilisis nilai kadar sample atau conto.

Gambar 19. Preparasi Sampel

10. Pemuatan ( Loading Point )

Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat Excavator dan diisikan ke dalam alat angkut.

Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan bijih nikel hasil  pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi  penambangan untuk dimuati kembali. Pemuatan (loading ) bijih seperti pada

(31)

Kegiatan loading   pada PT.INDRABAKTI MUSTIKA menggunakan  Excavator tipe  Komatsu PC 200,  berdasarkan spesifikasi alat komatsu PC 200 adalah 0,9 m³ dengan rata-rata pengisian untuk satu  Dump Truck adalah 8 bucket . Dalam kegiatan ini menggunakan 6 unit Damp Truck dan 1 unit Excavator.

Gambar 20. Pemuatan ( Loading Point ) 11. Pengangkutan Bijih Nikel ( Hauling atau Barging )

Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan diangkut.

 Hauling   adalah proses kegiatan penambangan pengankutan material ke  stock pile. Sedangkan barging  adalah proses kegiatan penambangan pengankutan

(32)

Kegiatan hauling atau barging   PT.INDRABAKTI MUSTIKA menggunakan Dump Truck  Hino 500 TI dengan frekuensi bak Dump Truck  adalah 12,5 MT (0,9 m³). Rute kegiatan hauling   dimulai dari loading point   kemudian melakukan  Dumping  di Transito atau stock pile yang selanjutnya akan kembali lagi ke front penambangan dalam menimbang kosong dan selanjutnya kembali lagi ke Loading point .

Gambar 21. Kegiatan Hauling

(33)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di peroleh dari hasil pengamatan di PT.INDRABAKTI MUSTIKA yaitu kegiatan penambangan yang dapat di lakukan di PT.INDRABAKTI MUSTIKA dengan tambang terbuka ( surface mining ) dengan menggunakan metode open pit .

Saran

Saran yang dapat saya berikan dalam kegiatan penambangan ini yaitu harus di perhatikan hal-hal penting dalam keselamatan kerja seperti :

1. Pemakainan APD ( Alat Pelindung Diri ) untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.

Karyawan dan kontraktor DT wajibkan memakai masker demi menjaga kesehatan diri.

2. Pada waktu istrahat makan siang atau sudah memasuki waktu solat  pekerjaan di hentikan dulu sementara.

Gambar

Gambar 1. Profil pembentukan nikel laterit (Boldt, 1967).
Gambar 2. Penambangan Secara Selective Mining  2. Pemuatan ( Loading )
Gambar 3. Proses Pemuatan Material 3. Pengangkutan Bijih Nikel ( Hailing )
Gambar 4. Pengangkutan ( Hauling )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengeditan data yang dimaksud adalah pengeditan data rumah sakit, toko, ATM, jalan, dan graph. Pada proses pengeditan data, admin diminta memasukkan kata kunci dari data yang

- 16041930 Ikan lainnya utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang diolah atau diawetkan, dalam kemasan kedap udara untuk penjualan eceran Diasapi 0305490000 - Ikan

pangan dan untuk memperbaiki karakter pangan agar memiliki kualitas yang meningkat (Hartono, Rudi 2005). Zat adiktif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan

Berikut ini adalah hasil observasi akhir (pos test) anak autis di SLB Harmoni Sidoarjo yang mengalami hambatan dalam kemampuan bina diri memakai dan mengancing

bahwa sehubungan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2486/12/MEM/2015 tentang

Selain itu, penulis menggunakan metode analisa kritis yang bertumpu pada pisau analisa Cultural Studies yang berusaha untuk menerjemahkan sebuah fenomena

karena cara perlakuan akuntansi dalam mengakui keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum di realisasi pada Sekuritas Utang Yang Tersedia untuk Dijual adalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas larvasida terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti instar III dengan