• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dimana Letak Jawabannya? (booklet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dimana Letak Jawabannya? (booklet)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

 

DIMANA LETAK JAWABANNYA ?

PENGKAJ IAN TERHADAP A L -Q URAN , H A D IST D A N A L K ITA B       Santoso Gat o t Budi      © 2012                               M en je la ja h m en ca ri k eb en a ra n s ej a ti S A N T O S O G A T O T B U D I Konsulta si dan doa h ubungi: sa n to so g at o tb u d i@ g m ai l. co m 

(2)





(3)

  







KATA-KATA BIJAK

:

Rasa tak

ut dan hormat kepada Tuhan

mer

upakan

aw

al dari pengertian

Karena takut dan hormat kepad

a Tuhan

orang menjauhi kejahatan

Bai

klah orang bijak mendenga

r da

n m

enambah ilm

u,

yang berpengertia

n mem

perole

h ba

ha

n

pertim

bangan,

untuk

meng

etahu

i hikmat da

n didikan

untuk

meng

erti kata-kata ya

ng bermakna

  ii

KATA PENUTUP

 Seperti  yang  telah  kami  utarakan  sebelumny a didalam  Kata  Pengantar buku ini, is i buku kecil ini merupakan ha si l penelaahan  ka mi terhad ap Al ͲQur’an dan Hadist , dimana ka da ng Ͳkada ng kami  bandingkan  dengan  Alkitab.  Penelaahan  te rs ebu t kami  lakukan  semata Ͳmata  hanya  untuk  mencari  tahu  bagaimana  isinya  dan  bagaimana ajarannya. Penelaah an ha rus ka mi lakukan disebabkan it u  menya n gkut nasib kekal  tem an kami dan ka mi. Teman kami diajak  oleh sa ng Da’i unt uk berpindah agama, da ri agama Kristen menjadi  agama Islam.  Kalaupun ada cu ku p ba nyak pertanyaan atau kebingungan yang  ka mi alami selama penelaahan, sedikitpun tidak ad a maksud ka mi  untuk  mengolok,  merendahkan,  melecehkan,  menodai,  mengabaikan, menyalahgunakan ataupun memfitnah ajaran ag am a Islam maupun Kristen. Kalaupun kami tidak cukup teram p il dalam  memilih  kata Ͳkat a yang  bijaksa n a unt uk  mencegah  terjadinya  kesalahpahaman, kami mengaku bahwa kami tid ak punya maksud  buruk. Kalau ada kat aͲ kata tak bijak yang mungkin kurang berkenan  di  hati  pemba ca,  dengan  segala  keren dah an  hati  kami  mohon  dimaafkan.  Kami juga mencoba untuk ber p ikir positif dengan menganggap  bahwa baik ajaran agama Islam maupun agama Kristen merupakan  ajaran yang sudah sangat teruji untuk kurun waktu yang sangat la ma . Karena  itu  kami  berpandangan  bahwa  kedua Ͳduanya  ten tu  tidak  berkeberatan  untuk  ditelaah  atau  diuji  sec ara  ilmia h  dan  logis.  Kebena ra n yang seja ti ak an siap dan tahan untuk diuji dari arah  manapun atau dari segi apapun.  Kami tulis buku ini untuk menjadi bahan ma suka n bagi teman Ͳ te man  sat u  daerah  kami  yang  sangat  ingin  mengetahui  hasil  penelaahan kami. Kami juga berh arap bahwa ak an ad a saudara atau  sahabat  yang  sa nga t paham  dan  pakar  di  bidang  ini  yang  da pat  menolong  ka mi  menjawab  b erb ag ai  pertanyaan  dan  kebingungan  kami, dimana te ntu dengan ca ra ilmiah da n lo gis. 

(4)

47   sa ma dengan ist ilah “k ur ios” yang digunakan  oleh Injil atau Alkitab  sa at menyebutkan ke ͲTuhanan Isa (Yes us ).  Dari semua uraian di atas da pat dilihat bahwa semua tuduhan  umat Islam sela ma ini terhadap umat Nasrani ternyata ti dak punya  dasar yang ku at. Jus teru semua tuduhan tersebut membuat ka mi  bingung.  Timbul  kesan,  se o la h Ͳolah  ayat Ͳayat  Al ͲQur’an  ters ebut  dit u lis oleh seor ang penulis yang pema ha ma nny a terhadap isi Injil  ataupun Alkitab sangat ku rang atau minim.  Bagaiman a hal tersebut da pat terjad i?  Bu kankah  Al ͲQur’an  sendi ri  berkata  bahwa  Alla h  yang  mewahyukan Al ͲQur’an adalah Allah yang sama denga n Allah yang  mewahyukan Alkitab?  Dan  bahwa  tidak  ada  yang  dapat  mengubah  ataup u n  mendustakan ayat Ͳayat Al ͲQur’an maupun Alkitab?  Bagaiman a bisa terjadi perbedaan yang begitu besar?  Seolah Ͳolah Allah lupa atau tidak Ma ha Mengeta h ui.  Atau se o la h Ͳolah Alla h tidak ko nsist en didala m pernyataan atau  wahyu ͲNya.    

DAFTAR ISI

  Halaman  KATA PENGANTAR ... i DOA “SHALAWAT NABI” ...1  ALLAH YANG SUKA BERSUMPAH ...7  ME MILI K IISTER ISEBANYAK 2, 3, ATAU 4 OR ANG ... 11  BEBERAPA PERBED AAN ANT A RA ISI HADIST, AL ͲQUR’AN  SER TA ALKITAB ... 17  AP IPE N YU C IAN ... 32  ORANG NASR ANI BERKATA BAHWA ALLAH AD A TIGA ,ALLAH  BERANAK DA N ISA TUHAN ... 38  KATA PENUTUP ... ii  

(5)

 i 

KATA PENGANTAR

 Seorang te man ka mi diajak oleh se o ra n g Da’i unt uk berpindah  agama, dari ag am a Kris ten menjadi Islam. Me nur ut Da ’i tersebut,  orang Ͳorang dari daerah kami, kalau berpindah agama menjadi Islam,  biasanya  akan  efektif  dalam  mengamalkan,  mengajarkan  dan  menyiarkan ag am a.  Tawaran atau ajakan ters ebut keliha ta nny a menarik dan cukup  menjanjikan. Namun, buka n merupakan kebiasaan ka mi untuk begitu  sa ja dengan mudah menerima sesuat u yang baru atau membeli sat u  produk yang baru. Bi as an ya kami mengkaji atau memeriksa lebih  dulu  hal  yang  baru  atau pun  pro d uk  yang  baru  ters ebut  dengan  se te liti mungkin. Setelah it u baru kami memutuskan ap ak ah ka mi  menerima / membelinya atau tidak.  Be gi tu  juga  dengan  tawaran  tersebut.  Semampu  kami,  ka mi  mulai mencoba memp elajari mengenai Islam, Al ͲQur’an da n Hadist , dan  ka da ng Ͳkadang  kami  bandingkan  dengan  Alkitab  yang  merupakan pegangan orang Kristen.  Sebagai ha silnya , ka mi mengalami banyak kebingungan. Banyak  sekali p ertan yaan yang muncul di benak maupun ha ti kami seputar isi  Al ͲQur’an maupun Hadist yang sulit bagi kami untuk mendapatkan  jawabannya.  Sementara it u ada juga beberapa teman yang la in, yang juga da ri  daerah  kami,  yang  ingin  mengetahui  bagaimana  hasil  yang  ka mi  peroleh se te la h mempelajari Al ͲQur’an dan Hadist . Untuk menjawab  kebutuhan tem an Ͳteman tersebut, maka te mu an Ͳte mu an yang kami  dapatkan,  sekaligus  b erb ag ai  pertanyaan  yang  muncul  yang  membingungkan kami, ka mi tuan gkan dalam buku kecil ini.   Te ri m a kasih   Santo so Ga to t Bu di   46   Di penghujung hi dup nabi Muhammad, beliau ber d o a kepada  Alla h sebagaima n a yang te rtu lis dalam Hadist di bawah ini : “W ahai  Tuhan!  Ampunilah  say a!  Ka siha nila h  sa ya  dan  hubungkanlah  saya  dengan  Teman  yang  Ma ha  Tinggi  (I sa  Al Ͳ Ma si h)  (Hadis t Shahih Bukhari 1573)  Da lam hadist di atas , nabi Muhammad menyebut Isa se ba ga i Teman Ya ng Maha Tinggi.  Di hadist  it u status se rt a posi si Isa Al Ͳ Ma sih ad al ah : Yang Maha Tinggi. R asullula h memohon ag ar set elah  di a wafat, dia dibawa k epa da Isa atau dijinkan bertemu dengan Isa.  Bersabda  Muhammad  SAW.  “De m i Allah,  sungguh  Isa  Putra  Ma ry am akan turun (d atang ) sela ku Hakim yang Adil”  (Had is t Mus lim J ilid 1 hal. 76)  Bagaimana halmu ap abila Isa putra Ma ry am turun da n iman dari  ka mu  (H ad is t Bukhari dari Abu Huraihah jld. 2 hal. 256)  Isa Almasih akan turun menjadi hakim yang adil.  (Had is t nabi 1 kitab Al ͲIman 69)  Tidak ada Imam Mahdi sela in Isa Putra Maryam  ”L aa mahdia illa isabnu Maryam a”  (H ad is t Ibnu Ma jah)  Kalau  kit a simak,  semua  ayat  Al ͲQur’an  se rt a Hadist  di  atas  sangat kental menggambarkan st at us dan posi si Isa ͲAlma sih se ba ga i Penguasa yang sangat tinggi, ba hkan Yang Maha Tinggi. Al ͲQur’an  da n Hadist m eng atakan : Isa mengetahui hari kiamat, Isa terke m u ka  di dunia dan di akhirat, Isa it u  adalah Kalimatu llah yang menjelma  menj adi  manusia,  Isa  merupakan  (Teman)  Yang  Maha  Tinggi,  pengikut Isa dipisahkan da n diangkat diatas orang Ͳorang kafir dan Isa  akan datang (turun) dari surga pada hari K iam at sebagai Imam Mahdi  atau Hakim Ya ng Adil.  Da pa t kita  lihat  bahwa  Al ͲQur’an  dan  Hadist  sendiri  menggambarkan Isa sebagai Penguasa di dunia dan di akhirat atau 

(6)

45   Menurut Qs. 33 Al ͲAhzab 63, yang punya pengetahuan ten tang  hari K iam at ad al ah Alla h. Na mun Qs.43 Az ͲZukhruf 61 mengatakan  bahwa Isa Al ͲMa sih memiliki pengetahuan atau mengetahui  ten tang  hari k iam at.  (In gatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku  ak an menyampaikan kamu kepa d a akhir ajalmu dan mengangkat  kamu  kepad aͲ Ku  se rt a membersihkan  kamu  da ri  orang Ͳorang  yang kafir, dan menjadikan orang Ͳorang yang mengikuti ka mu di  atas orang Ͳor an g yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian ha nya  kepad a Akulah  kembalimu,  lalu  Aku  memut u ska n  diant aramu  ten tan g hal Ͳhal yang sela lu kamu berselisih padanya”  (Q s. 3 Ali Imran 55)  Siapakah  yang  ak an  dipisahkan  dari  orang Ͳoran g kafir  dan  dijadikan diatas orang Ͳoran g kafir? Jawabnya : para pengikut Isa.  Ka la u begitu apakah pengikut Isa adalah oran g kafir? Jawabnya :  tidak. Pengikut Isa dipisahkan da ri oran gͲ orang kafir. Lalu siapa it u  orang Ͳorang kafir? Jawabnya adalah : orang Ͳorang diluar pengikut  Isa.  (In gatlah),  ketika  pa ra  malaikat  berkata:  “W ah ai  Maryam,  Sesungguhnya  Alla h  menyampaikan  kabar  gembira  kepadamu  ten tan g sebuah kalimat (f ir m an ) dari ͲNya, (yaitu seo rang putra),  namanya  Al ͲMa sih  Isa  putra  Ma ry am,  seor ang  terkemu ka  di  dunia da n di akhirat, dan termas uk orang Ͳorang yang didekatkan  (kep ada Allah)  (Qs. 3 :Ali ‘Imran 45)  Siapakah yang berkuasa di dunia dan di akhirat? Jawabannya  te ntu saja Allah. Namun Qs. 3 Ali Imran 45 mengatakan ba hwa Isa Al Ͳ Masih terkemuka di dunia dan di akhirat.  Qs. 3 Ali Imran 45 juga memberitahu kit a ba hw a Is a Al ͲMasih  adalah  Ka limat ulla h  yang  menjelma  (nuzul)  menjadi  manusia.  Pernyataan ini didukung oleh Hadist berikut : Isa it u sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya.  ”Isa faa innahu R o hullah wa kalimat uhu”  (Hadist Anas bi n Malik ha l. 72)     

(7)

1





DOA “SHALAWAT NABI”



Dalam Surat 33 (Al ͲAhzab) ayat 56 dika ta ka n:  “Sesungguhnya Allah dan para ma la ika tͲ Nya bersalawat untuk  Nabi.  Wahai  orang Ͳor an g yang  beriman  (umat  Islam)!  Be rs al awatl ah ka mu unt uk Nabi dan ucapkanlah sa lam dengan  penuh pengho rmatan kepadanya”  “Innallaha  wa  mala’ikat ahuyusalluna’alan Ͳnabiyy,  ya  ayyuhallazina amanu sallu’alaihi wa sallimu tas lima”   (Qs. 33 Al ͲAhzab 56)  Ayat  di  atas  dikenal  se ba ga i perintah  “SHALAW A T NABI”.  Maksudnya adalah bahwa  Al ͲQur’an mewajibkan semua umat Islam  untuk  menut up  Sholat Ͳnya  yang  5  kali  sehar i itu  dengan  menguc apkan atau melafazkan Doa “SHALAWAT NABI”.  Isi doa ‘SHALAWAT NABI” be rm acam Ͳmacam, namun int i sarinya  adalah  mendoakan  agar  Alla h  melimpahkan  kepada  Nabi  Muhammad: Kemuliaan, Kebenaran da n Keselamat an.  Pe ri ntah in i sangat mengganggu pikiran maupun batin. Sungguh  aneh, bahwa seor ang nabi seper ti nabi Muhammad, yang oleh Al Ͳ Qur’an dipandang se ba ga i nabi yang serba istimewa, masih perlu di  doa “SHALAWAT” kan oleh umat atau pengikutnya. Bagaiman a ha lit u  bisa terjadi?  Seorang  Nabi  yang  benar Ͳbenar  diutus  Alla h  sepert i misalnya  Nabi  Musa  (Bapak nya  Ta ura t)  dan  Nabi  Da ud  (Bapaknya  Zab u r),  maupun nabi Ͳnabi lainnya, jika mereka meninggal dunia, sudah pasti  beroleh  Rahmat  dan  Keselamatan  ma suk  Surga.  Mereka  kembali  kepada Alla h yang mengutusnya. Mereka sa ma sekali ti dak per lu  didoakan agar Alla h sela ma tkan mereka. Mereka  berasal da ri Allah,  diutus  oleh  Allah,  da n  kalau  tug as n ya  sudah  selesa i, dengan  sendirinya mereka kembali kep ada Allah yang mengutusnya. Isa Al Ͳ Masih lebih lagi. Dia bukan sa ja ti dak per n ah memint a umat ͲNy a ber  Do a “SHALAWAT”  bagi  Dia,  tetapi  malahan  Dialah  yang  akan  memberikan  pengetahuan  kepad a semua  oran g mengenai  ha ri  kiamat (Qs. 43 Az ͲZukhruf 61):  44   men gatakan ba hwa Isa (Y es us) adalah Tuhan. Sementara bagi umat  Muslim, Isa Al ͲMa si h ad al ah seor ang na bi, yaitu na bi yang ke Ͳ24.  Penyebutan istilah Tuhan bagi Isa (Yes us ) didalam Alkitab ber asa l da ri kata “kur ios” yang artinya : Tuan atau Penguasa. Ini berbeda  denga n ka ta “Kur ios” yang seri ng digunakan untuk menyebut Allah.  Diseba bkan semua pengo rbanan yang telah dila kuka n Isa (Yesus),  Alla h sa ngat meninggikan Isa dan mengaruniakan kepadanya gelar  sekaligus posisi Penguasa atas segala sesuat u, baik yang ada di surga  maupun di bumi.  9  It ulah  sebabnya  Allah  sangat  meninggikan  Di a dan  mengarunia ka n kepad aͲ Nya nama di atas segala nama,  10  supaya dalam nama Yesus bertekuk lut u t segala yang ada di  langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah  bumi,  11  dan sega la lidah mengaku: "Yes us Kristus ad al ah Tuhan," bagi  kemuliaan Alla h, Bapa!  (Filipi 2:9 Ͳ11)  Kalau  kit a menyimak  ap a yang  dikatakan  oleh  Al ͲQur’an  dan  Hadist, sebenarnya cukup ba nya k ayat Al ͲQur’an maupun Hadist yang  memperlihat kan bahwa st at us maupun posisi Isa Al ͲMasih adalah  sangat tingg i, bahkan merupakan Pe ngu as a.  Kita lihat dan kita bahas beberapa diantaranya:  61  Da n  sesungguhnya  Isa  itu  benar Ͳbenar  memberikan  pengetahuan tentan g hari kiamat. Karena itu janganlah kamu  ragu Ͳragu tentan g ki am at it u dan ikut ilah Aku. Inilah jalan  yang lurus.  (Q s. 43:61), (te rje mahan lama)  ”Wa  in nah u  la’ilmul  lis Ͳsa’ati  fa  la  tamtarunna  biha  wattabi’un, ha za sir at u m must aqim”  (Qs. 43 Az ͲZukhruf: 61)  Siapa yang menget ahui hari kiamat ? Siapa yang memiliki pengetahuan ten tang hari k iam at? 

(8)

43   Ja d iAlkitab tidak pernah mengatakan Alla h melakukan hubungan  sec ara jasmani sehingga Isa lahir. Kalau begit u mengapa didalam  Alkitab Isa (Yes us) disebut Anak Allah? Isa disebut Anak Allah kar ena  ma la ikat Gabriel sendiri yang mengatakan nya (Lukas 1 : 31 Ͳ35).  Bahkan  suara  yang  terdengar  dari  surga  juga  mengatakan  demikian (M arku s 9 : 7; Ma tius 3 : 17). Herannya, se ta n Ͳse ta n atau  ru h Ͳruh jahat juga dapat mengenal siapa yang berada di dalam sosok  Isa (Yes us ). Setan atau ruh tersebut mengenal Isa se ba ga i Anak Allah  (Lukas 4 : 41).  31  Sesungguhnya  engkau  akan  me ngandung  dan  akan  me lahir kan se or ang anak laki Ͳlaki dan he ndaklah e ngkau  me namai Dia Ye sus.  32  Ia akan m enjadi be sar dan akan disebut Anak Allah Yang  Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan m engaruniakan ke pada Ͳ Nya takhta Daud, bapa leluhur ͲNya,  34  Kata  Mar ia  kepada  malaikat  itu:  "B agaimana  hal  it u  mungkin te rjadi, kare na aku belum bersuami?"  35  Ja wab  malaikat  it u  ke padanya:  "Roh  Kudus  akan  turun  at asmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan me naungi  en gkau;  sebab  it u  anak  yang  akan  kaulahir kan  it u  akan  dise but kudus, Anak Allah.  (L u ka s 1 : 31 Ͳ35)  7  Maka dat anglah awan me naungi mereka dan dari dalam  awan  it u  te rdengar  suara:  "Ini lah  An ak  yang  Kukasihi,  dengarkanlah Dia."  (M arku s 9:7)  41  Dari banyak orang ke luar juga set a n Ͳsetan sambil be rte riak:  "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang  mereka  dan  ti dak  mempe rbolehkan  mereka  be rbicara,  karena mereka t ahu bahwa Ia adalah Me sias  (Lukas 4 : 41)  Yang terakhir yang mau kami bicarakan da la m bagian ini adalah  keberatan umat Muslim terhad ap umat Nasrani karena umat Nasrani  2   Da n sungguh, Dia (Isa) benar Ͳbenar memberikan pengetahuan  tentang  hari  K iam at  (terj.  YPP A  : menjadi  per ta n da  ak an  datangnya hari K iam at). Karena itu janganlah ka mu ragu Ͳragu  tentang (hari Ki am at) it u dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.  ”W a innahu la’ilmul lis Ͳsa’at i fa la tamtarunna biha wattabi’un,  haza siratum mustaqim”  (Q s. 43 Az ͲZukhruf 61)  Pernyataan it u dipertegas oleh Surat 3 (Ali ’Imran) ayat 45 yang  menyatakan  bahwa  Isa  Al ͲMasih  merupakan  yang  terkemuka  di  Akhirat : (Ingatlah),  ketika  para  ma la ika t berkata,  ”W ah ai  Maryam!  Sesungguhnya  Allah  menyampaikan  kabar  gembira  kepadamu  tentang sebuah ka limat (firman) da ri ͲNya, (yaitu seor ang putra),  namanya  Al ͲMasih  Isa  put ra  Maryam,  se o ra n g terkemuka  di  dunia da n di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah (terj.  YPPA : dan termasuk or an gͲ orang yang didekat ka n kepa d a Alla h) . ”Iz  qalat ilͲ mala’ikatu  ya  maryamu  innallaha  yubasysyiruki  bi  kalimat im  minhusmuhul Ͳmasihu  isabnu  maryama  wajihan  fid Ͳ dun Ͳya wal Ͳakhirat iwa minal Ͳmuqarrabin”  (Qs .3 Ali Imran 45)  Pernyataan  in i kembali  dipertegas  oleh  Surat  43  (Az ͲZukhruf)  ayat 63:  Da n ketika Isa datang membawa terang (terj. YP PA : membawa  keterangan),  di a berkat a : ”Sungguh,  ak u  datang  kepadamu  dengan membawa hikmah, dan untuk menjelaskan kepadamu  sebagia n da ri apa yang kamu perselisihkan; maka bertakwalah  kepada Alla h dan taatl ah kepadaku.  ”W a lamma ja’a isa bil Ͳbayyinati qala qad ji’tukum bil Ͳhikmat iwa  li’ubbayina  lakum  ba’dallazi  tak h tal ifuna  fih,  fat taqullaha  wa  ati’un”  (Q s. 43 Az ͲZukhruf 63)  Bahkan lebih jauh lagi beberapa Hadist men gatakan bahwa Isa  Al ͲMasih ak an turun kembali pada ha ri kiamat untuk menjadi Hakim 

(9)

3   yang Adil (I m am Mahdi) yaitu unt uk mengadili oran g yang hidup dan  yang mati:  Be rs abd a Muhammad  SAW.  “Demi  Alla h,  sungguh  Isa  Putra  Maryam ak an turun (datang) sela ku Hakim yang Adil” (Had is t Muslim Jilid 1 hal. 76)  Bagaiman a halmu apabila Isa put ra Maryam turun dan iman da ri  kamu  (Hadis t Bukhari da ri Abu Hur aihah jld. 2 hal. 256)  Tidak ada Imam Mahdi selain Isa Pu tra Ma rya m  ”Laa mahdia illa isabnu Maryama”  (Hadis t Ibnu Majah)  Isa Alma sih akan turun menjadi ha ki m yang adil  (Hadist na bi 1 kitab Al ͲIman 69)  P o si si  da n  st at us  Isa  Al ͲMasih  pa da  ha ri  kiamat  atau  ha ri  penghakiman sa nga t jelas. Pada hari kiamat, Isa Al ͲMasih ak an turun  kembali dari sur ga untuk menj adi Hakim yang Adil (Imam Ma hdi ),  yang akan menga d ili orang yang hidup dan yang mati. Justru posisi  dan st at us Nabi Muhammad se pe rt in ya belum begitu jelas pada ha ri  kiamat te rs ebu t. Bahkan, menurut Surat 46 (Al ͲAhqaf) ayat 9, Nabi  Muhammad belum tahu pasti ap a yang ak an te rjad i dengan dirinya  maupun pengikutnya pada hari yang akan da ta ng ters ebut.  Katakanlah (M uhammad), “Aku bukanlah Ras ul yang pertama di  an tara rasul Ͳrasul, dan ak u tidak tahu apa yang akan diperbuat  terhadap ku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang  diwahyukan  kepadaku,  da n  aku  hanyalah  pemberi  peringa tan  yang menjelaskan.”  (Qs. 46 Al ͲAhqaf 9)   42   janganlah  kamu  mengatakan:  "(Tuh an  it u)  tig a",  berhentilah  (dari  ucapan  it u) . (Itu)  lebih  baik  bagimu.  Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Ma ha Suc iAllah  da ri mempunyai an ak , segala yang di la ngit dan di bumi  adalah  kepunyaan ͲNya.  Cukuplah  Allah  menj adi  Pemelihara.  (Qs .4 An Nisaa’: 171)  Ayat Ͳayat Al ͲQur’an di atas menuduh kaum Na sr ani m eng atakan  ba hw a Alla h mempunyai Anak dan itu dipandang sebagai menghujat  Alla h  karena  menghina  kesucian  Alla h.  Sa nga t ken tal  ad an ya  pema haman bahwa dengan meny ebut ka n Allah mempuny ai  Anak  berarti  bahwa  Allah  dituduh  melaku kan  perbuatan  yang  tidak  seno no h yang bersif at jasmaniah sehingga berbuah anak lahir.  Apa yang sebenarnya Alkitab katakan mengenai hal ini?  Alkitab tidak pernah mengatakan ba hw a Allah punya Anak ak ib at  hubungan se ca ra jas m aniah, yaitu Isa Al ͲMasih (Yesus). Isa (Yes us ) adalah  Firman  Allah  yang  menjelma  jadi  manusia  (Al ͲQur’an  dan  Hadist sama Ͳsama mengatakan begitu juga). Alkitab meriwayatkan  ba ga imana proses kehamilan Ma ria hingga kel ah ir an Isa (Y esu s). Roh  Alla h turun ke atas Maria da n kuasa Allah menaungi Maria dan Maria  menj adi  hamil  oleh  kuas a Roh  Allah  (Matius  1:18  ; Lukas  1:35).  Sebenarnya Al ͲQur’an juga menjelaskan peristiwa kehamilan Maryam  da n  kel ah ir an  Is a sama  sepert i yang  disebutkan  Alkitab  tersebut.  Alla h  menghembuskan  Ru h  Allah  kedalam  tubuh  Ma ry am  dan  Ma rya m menjadi hamil oleh kekuasaan Allah (Q s. 21 Al Anbiyaa’ 91).  91.  Da n  (i ng atlah  kisa h)  Maryam  yang  telah  memelihara  kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh  dari  Kami  dan  Kami  jadikan  dia  dan  anaknya  tanda  (kekuas aan Alla h) yang besar bagi semest a alam.  (Qs 21 Al Anbiyaa’ 91)  Isa it u sesungguhnya Roh Alla h dan FirmanNya.  ”Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu”  (Had is t Anas bin Malik hal. 72) 

(10)

41   Lalu kami melihat ad a tuduhan la in dari umat Muslim kepad a umat Nasrani. Umat Muslim menuduh bahwa umat Nasrani tidak  mengho rma ti  Allah,  bahkan  menghujat  Allah  denga n  mengatakan  bahwa Allah beranak. Tuduhan te rs ebu t didasarkan pada beberapa  ayat Al ͲQur’an, antara lain : 116. Mereka  (orang Ͳoran g kafir)  berkata:  "A lla h  mempunyai  anak". Maha Suci Alla h, bahkan ap a yang ad a di langit dan di  bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada ͲNy a.  (Qs .2 Al Baq arah: 116)  68.  Mereka (orang Ͳoran g Yahudi dan Nasrani) berkat a: "Allah  mempunyai  anak."  Maha  Suc i Allah;  Di aͲ lah  Yang  Ma ha  Kaya; kepunyaan ͲNya apa yang ada di langit dan apa yang di  bumi. Ka mu tidak mempunyai hujjah ten tang in i. Pantas kah  kamu  m eng atakan  terhadap  Alla h  ap a yang  ti dak  ka mu  ketahui?  (Qs .10 Yunus: 68)  35.  Tidak  layak  bagi  Allah  mempunyai  an ak , Maha  Suci  Dia . Apabila  Di a te lah  menetapkan  sesua tu,  ma ka  Dia  hanya  berkata kepadanya: " Ja d ila h", ma ka jadilah ia . (Qs. 19 Maryam: 35)  91.  Allah seka liͲ kali tidak mempunyai an ak , dan seka liͲ ka li tidak  ada tuh an (y an g lain) beserta ͲNya, ka lau ada tuhan beserta Ͳ Nya, ma si ng Ͳmasing tuhan itu akan membawa ma khluk yang  dic iptakannya,  dan  sebagian  dari  tuh an Ͳtuhan  it u  akan  mengalahkan sebagia n yang lain. Maha Suci Allah dari ap a yang mereka sif at kan it u,  (Q s. 23 Al Mu’ m in uu n: 91)  171.  Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam  ag am am u , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah  kecu ali  yang  benar.  Sesungguhnya  Al  Ma si h,  Isa  putera  Maryam  it u,  adalah  ut usa n  Allah  dan  (yang  diciptakan  dengan)  kalimat ͲNya  yang  disampaikan ͲNya  kepad a Maryam,  dan  (d eng an  tiupan)  ro h  da ri ͲNya .  Maka  berimanlah  kamu  kepad a Alla h  dan  rasul Ͳrasul ͲNya  dan  4   Ayat Qur’an tersebut diperkuat oleh Hadist berikut : “Hadist  be rsumbe r dar i Jabir  : ‘A ku  mende ngar  Nabi  SAW  bersabda:  "T a k se orangpun  diant ara  kalian  dimasukkan  oleh  amalnya ke dalam surga dan tidak pula diselam a tk an dar ineraka  begit u pula aku, ke cuali dengan rahmat dari Allah.”   “Hadis riwa yat Abu Hurair ah R.A.: Dari Rasulullah SAW bahwa  beliau be rsabda: Tidak se orang pun di antara kalian yang akan  diselamatkan oleh amal pe rbuatannya. Seorang lelaki ber tanya:  Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Ras u lu llah SAW me njawab:  Aku  juga  ti dak,  hanya  saj a  Allah  melimpahkan  rahmat ͲNya  ke padaku  akan  teta pi  te taplah  kalian  berusaha  berbuat  dan  berkata yang benar.”  Cukup membingungkan ba hw a seorang pemimpin sepert i Nabi  Muhammad,  yang dijadikan s an d aran oleh pa ra pengikutnya justru  belum pasti bi sa menunjukkan jalan lu rus akhirat. Bahkan dia belum  tahu per sis ba ga imana perjalanan di depan (Qs . 46 Al ͲAhqaf 9). Ka la u  sang Pemimpin sendiri belum tahu pasti apakah dia akan sela ma t masuk surga atau tidak, lalu ba ga imana dengan para pengikutnya?  Sungguh berbeda dengan Isa Al ͲMasih (Yes us ). Di dalam Alkitab,  Isa  (Yesus)  berkat a ba hwa  Diala h  jalan  sat u Ͳsatunya  untuk  dapat  sampai kepada Allah (s ang Pencipta). Isa (Yes us ) berkata : Akulah  jalan  da n  kebenaran  dan  hidup.  Tidak  seorangpun  dapat  sampai  kepa d a Allah  kalau  ti dak  melalu i Aku  (I n jil  Yohanes  14:6).  Juga  berkali Ͳkali Dia mengatakan ba hwa barangsiapa percaya kepada ͲNy a da n ma u menerima Dia , akan sela ma t da n pasti masuk sur ga (Injil  Yo ha nes 3:16,18,36 ; 5:24, Injil Ma rkus 16:15,16). Bahkan para Nabi  yang  hi dup  ratusan  hingga  ribuan  tahun  sebelum  kelahiran  Isa  (Yesus) menerima ilham berupa nubuatan mengenai Isa (Yes us ) yang  akan la hir ke bumi. Para Nabi ters ebut sudah menuliska n bahwa Isa  (Yesus) ak an la hir, datang untuk menyelamatkan umat manusia dari  dosa  dan  dari  hukuman  neraka.  Dia n ta ra ny a misalnya  kitab  Nabi  Yesa ya 53 : 1 Ͳ10 ; Zakaria 9:9 ; Mikha 5:1 ; kit ab Nabi Musa yaitu  Ula n ga n 18:15 Ͳ19. Dalam bidang ini, keberadaan Na bi Muhammad  justru  menghadapi  ma salah  besar.  Tidak  ada  sat u  ayatpun  yang 

(11)

5   diilhamkan  Allah  se be lu m  kelahiran  Nabi  Muhammad  yang  bernubuat  atau meramalkan ten tang kelahiran maupun pelayanan  Nabi Muhammad.  Sela nj ut nya , Na bi Muhammad memiliki banyak sekali orang atau  umat yang berdoa ”SHALAWAT” baginya. Sementara itu, bagaimana  dengan  para  pengikutnya?  Siapa  yang  akan  mendoakan  mereka?  Apa yang akan terjadi denga n mereka kela k?  Sungguh berbeda halnya dengan Isa Al ͲMasih (Yesus). Dari Al Ͳ Qur’an Surat  Ali Imran 3:55 dan An ͲNisaa 4:158 maupun dari Alkitab  (Markus 16 : 19 ; Lukas 24 : 51) kita diberitahu bahwa Isa (Yes us)  te lah naik  ke sur ga dan saat ini berada di sur ga . Di a mena ntika n sa at  untuk turun atau da ta ng kembali sebagai Hakim Akhir Zaman (Imam  Mahdi).  Alkitab  memberitahu  kita  bahwa  selama  di  surga  Yesus  menjadi Pengantara atau Pembela bagi umat ͲNya da n Di a senant iasa  mendoakan  pengikut ͲNya  (Ibrani  7:25  ; 9:15  ; Roma  8:34).  Jad i bukannya pengikut ͲNya yang mendoakan Isa (Ye su s).  Kembali ke para pengikut nabi Muhammad. Sement ara mereka  te kun  berdoa  “SHALAWAT”  ba gi  na bi  Muhammad,  bagaimana  dengan mereka s en d iri? Siapa yang akan mendoa ka n mereka? Apa  yang  akan  terjadi  dengan  mereka  kelak?  Hal  ini  seharusnya  merupakan masalah yang serius bagi pa ra pengikut nabi Muhammad.  Sebagai ma khluk yang memiliki ruh , seha rusny a para pengikut nabi  Muhammad  membutuhkan  tuntunan  yang  jelas  dan  tidak  mengambang  mengenai  jalan  keselamatan.  Jalan  yang  menuju  kekekalan  rohani.  Jalan  ma suk  ke  sur ga . Yang  sangat  membingungkan, salah sa tu tuntunan yang diberikan kepada umat  justru berbunyi demikian:  “set iap  umatnya  yang  mati,  sedangkan  dia  tidak  mempersekutukan  Allah  dengan  sesuat u  ap apu n , orang  it u  masuk surga, sekalipun ia berzina dan mencuri”  (Hadist HSB no .1816)   40   45  m eng atakan  ba hw a Firman  Alla h  atau  Kalimatullah  telah  menj elma ( n uzul) menjadi ma nusia yaitu Al ͲMasih Isa Putra Ma ry am.  45. (Ingat lah), ketika para malaikat be rkat a, " W ahai Maryam,  se sungguhnya  Allah  menyampaikan  kabar  ge mbira  ke padamu t ent ang se buah kalimat (firman) dari ͲNya, (yaitu  se orang  putr a ),  namanya  Al  Masih  Isa  putera  Maryam,  se orang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk  orang Ͳorang yang dide kat kan (ke p ada Allah),  (Q s 3 Ali Imran 45)  Hal tersebut didukung pula oleh Hadist ber ikut : Isa it u se sungguhnya Roh Allah dan Fir manNya.  ”Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu”  (Had is t Anas bin Malik hal. 72)  Lalu di da la m Al ͲQur’an ju ga dikenal adanya Roh Suci atau Ru h  Alla h, misalnya da la m Qs. 19 Maryam 17. Jad i Al ͲQur’an mengenal  juga adanya Alla h, adanya Isa Al ͲMasih dan adanya Ru h Alla h.  “maka ia mengadakan t abir (ya n g melindunginya) dari mereka;  lalu Ka mi me ngut us roh Kami  ke padanya, maka ia menjelma di  hadapannya ( d alam be nt uk) manusia yang sempurna “  (Qs 19 Maryam 17)  Da lam Alkitab dikenal adanya Alla h sebagai pencipta la ngit dan  bumi  dan  sega la  isinya . La lu  ad anya  Firman  Alla h.  Firman  Allah  melekat dan sederajat dengan Allah (Y oh an es 1 : 1,2). Firman Allah  it ulah  yang  telah  menc ipt aka n  langit,  bumi  dan  segala  isinya  (Yohanes 1 : 3). Lalu dikat akan bahwa Firman Allah te lah menjelma  menj adi ma nusia, yaitu Isa Al ͲMasih (Y esu s) (Y oh an es 1 : 14). Alkitab  juga menyebut kan adanya Roh Allah (Roh Kudus) (Yohanes 16 : 13).  Baik Al ͲQur’an maupun Alkitab sa ma Ͳsa ma menyebutkan ad anya  Alla h, adanya Isa Al ͲMa sih dan adanya Roh Allah. Jad i menurut kami  tidak ad a ma sa la h kalau Alkitab menyebutkan ada ketiga Ͳketigan ya.  Ya ng pa st i, tidak ada sat u ayatpun didalam Alkitab atau Injil yang  meny ebut ka n bahwa Allah it u lebih da ri sat u , apalagi sampai tiga.  Ya ng ada justru Alkitab menyebutkan bahwa Allah itu Esa atau Satu. 

(12)

39   mungkin ada yang dapat merubah atau mendustakannya? (Qs . 85 Al Ͳ Buruj 21,22 da n Qs. 6 Al ͲAn’am 34).  (Hal  ini  sudah  pe rnah  kita  bahas  panjang Ͳle bar  sebelumnya  dalam buku ini pada bagian yang berjudul : BEBERAPA PERBEDAAN

ANTARA ISI HADIST, AL

-Q

UR

’AN SERTA ALK

ITAB – hal

17

).  Bagaiman a Al ͲQur’an  bisa  mengatakan  bahwa  umat  Nasrani  memiliki tiga Tuhan seda ngka n  hal tersebut tidak pernah  te rt ulis  dalam Alkitab?  Bagaiman a Al ͲQur’an  bisa  mengatakan  bahwa  umat  Nasrani  menyebutkan Allah itu ada tiga sementa ra di Alkitab hal ters ebut  tidak ad a?  Bagaiman a ka mi ti dak jadi bingung meliha t ayat Ͳayat Al ͲQur’an  tersebut?  Memang didalam Ma tius 28 : 19,20 Isa (Yes us ) memberi perintah  untuk membapt is oran g percaya baru didalam na ma Bapa, Anak dan  Roh Kudus. Maksudnya adalah : membapt is di da la m nama Allah, Isa  (Yes us ) da n Roh Suc i. Namun hal tersebut ti dak ada hubungannya  sedikitpun dengan pengertian bahwa Allah umat Nasrani ad a tiga.  Kalaupun didalam Alkitab ada Allah, ada Isa (Y esu s) da n ada Roh  Kudus (Roh Allah), itu bukan masalah. Bukankah di da la m Al ͲQur’an  ketiga Ͳti gan ya juga ada?  Mari kit a bandingkan apa yang dikatakan Al ͲQur’ an dan ap a yang  dikatakan Alkitab mengenai ketiganya:  Di dalam Al ͲQur’an, kita mengenal Allah sebagai sa ng Pe ncipta  langit dan bumi dengan segala isinya. Lalu dikenal ad a Firman Allah  atau Kalimatu llah . Firman Alla h atau Kalimat ullah it u meleka t pada  Allah  dan  seder aja t dengan  Allah.  Kit a ti dak  dapat  mengatakan  bahwa  Kalimat ullah  lebih  rendah  dari  Alla h.  Kita  tidak  da pat  membeda Ͳbedakan diantara keduanya dengan berkata bahwa kita  ma u menghormati dan mengagungkan Alla h namun kit a tid ak mau  mengho rma ti atau menjunjung FirmanNya atau Kalimatu llah . Firman  Allah sederajat denga n Allah. Firman Alla h atau Kalimat ullah itulah  yang menciptakan la ngit , bumi dan sega la isinya. Lalu Qs. 3 Ali Imran  6   Benarkah Allah mewahyukan  Hadist seper ti it u? Sur ga sepert i apa  itu  yang  menampung  pezina  da n  pencuri?  Apakah  standar  kesucian  sur ga  sebegitu  ren dah  di  mata  Hadist ? Bukankah  surga  adalah  tempat  takhta  Allah  yang  Ma ha  Suci?  Sungguh  menj adi  bingung dibuatnya.  

(13)

7





ALLAH YANG SUKA BERSUMPAH



Pada ka limat pembukaan sura tͲ sura t Al ͲQur’an kita kerap kali  menjumpai  Allah  bersumpah.  Hal  in i sungguh  sangat  membingungkan kami. Ka mi tidak per n ah menyangka bahwa Allah  ser ing bersumpah. Terlebih lagi kalau bersumpahnya it u demi benda Ͳ benda atau demi sesuat u yang derajatnya jauh dibawah Allah.  Beberapa kata Ͳkat a Sumpah yang digunakan adalah:  demi  Allah,  demi  Al Ͳqur’an  yang  penuh  hikmah,  demi  malaikat Ͳmalaikat,  demi  atap  yang  ditinggikan,  demi  langit,  demi  gugusan  bintang Ͳbinta n g,  demi  bi nt an gͲ bint an g, demi matahari, demi an gin, demi awan , demi  malam, demi sia n g, demi subuh, demi fajar, demi kiamat,  demi bumi, demi kota Mekah, demi masa, demi ka la m,  demi  jiwa  manusia,  demi  bua h  tin,  demi  bua h  zait un,  demi kuda perang,  demi bukit, demi kitab yang ditulis,  demi laut yang didalam tanahnya ad a api, demi Baitul  Ma ’mur, dll.  Diantara sumpa h Ͳsumpah Allah yang ada didalam Al Qur’an, ad a sa la h  sa tu  yang  sa nga t mengusik  pikiran  ka mi.  Sumpah  ters ebut  te rtu lis dalam Surat 81 At ͲTakwir ayat 15 Ͳ25.  Kis ahn ya  demikian:  Pada  sa tu  sa at , orang Ͳorang  memper Ͳ tanyakan na bi Muhammad mengenai kenabiannya serta ajaran yang  dia  bawakan.  Me re ka  tidak  percaya  kepa d a Nabi  Muhammad.  Mereka tidak perc aya bahwa Nabi Muhammad itu ad al ah seorang  Nabi. Bahkan mereka  menganggap dia se ba ga i or an g gila . Dalam  si tu as i sepert i it u, m end ad ak nabi Muhammad berkata Ͳkat a seper ti  seseor ang yang seda ng menerima pengilhaman dari Alla h. Perkataan  tersebut selanjutnya menjadi is i dari Surat 81 At ͲTakwir ayat 15 Ͳ25  yang berbunyi:   38   Ayat Ͳayat tersebut menimbulkan kesan bahwa di da la m Alkitab  (Kitab Suci umat Nasrani) ataup u n Injil ada ayat yang meny ebut ka n  ba hw a orang Nasrani Allahnya ada tiga. Atau setida knya ada ayat  di da la m Alkitab yang menyebutkan bahwa Alla h atau Tuhan itu ada  tiga. Berdasarkan ayat Ͳayat Al ͲQur’an di atas , ataupun ayat Ͳayat lain  yang  sejajar  dengan  ayat Ͳayat  tersebut,  umat  Muslim  menuduh  ba hw a umat Nasrani memiliki Tuhan lebih dari sat u ,yaitu tiga.  Hal ini sa ng at membingungkan kami. Kalau kita bac a dengan te liti  seluruh is iInjil maupun Alkitab lengkap, ti dak ada sa tu ayat pun yang  meny ebut ka n bahwa Alah atau Tuhan it u ad a tiga. Ataupun yang  meny ebut ka n bahwa umat Nasrani it u memiliki tiga Tuhan. Atau juga  yang  menyebutkan  ba hwa  Isa  da n  ibunya  kedua Ͳduanya  adalah  Tuhan. Ma la ha n didalam Alkitab sa nga t te gas disebutkan oleh nabi  Musa maupun oleh Isa Al ͲMa sih bahwa Allah itu Esa atau Satu.  (Musa berkata) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN it u Alla h kita,  TUHAN it u es a!  (U langan 6 : 4)  Jawab Yesus: "Hukum yang te ru tam a ia la h: Dengarlah, hai orang  Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan it u es a.  (M arkus 12 : 29)  Da rimana  ayat Ͳayat  Qs.  5  Al  Maa’ idah  73 Ͳ75,  116  tersebut  diturunkan?  Bagaimana bisa ada pengilhaman didalam Al ͲQur’an menyangkut  isi Injil (Alkit ab), sement ara ha lte rs ebu t tidak benar Ͳbenar ad a dalam  Injil (Alkit ab)?  Bukankah  Al ͲQur’an  mengatakan  bahwa  Alkitab  maupun  Al Ͳ Qur’an kedua Ͳduanya diilha m ka n oleh Allah yang sama? (Qs 2 Al Ͳ Baqarah 136).  Bukankah Al ͲQur’an sendiri mengklaim ba hwa Al ͲQur’an adalah  kelanjutan da ri Alkitab yang membenarkan isi Alkitab ? (Qs 46 Al Ͳ Ahqaf 12).  Bukankah Al ͲQur’ an sendi ri menjamin ba hwa semua ka limat atau  ketetapan Alla h yang ada didalam Al ͲQur’an maupun Alkitab tidak 

(14)

37





ORANG NASRANI BERKATA BAHWA ALLAH ADA TIGA, ALLAH BERANAK DAN ISA TUHAN



Kita  sangat  sering  mendengar  umat  Muslim  menuduh  bahwa  Tuhan  oran g Nasrani  ada  tiga.  Tuduhan  ters ebut  sebena rnya  didasarkan  pada  beberapa  ayat  Al ͲQur’an.  Ma ri  kit a cob a lihat  beberapa dari ayat Ͳayat tersebut:  73.  Sesungguhnya  kafirlah  orang Ͳoran g yang  mengatakan:  "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tig a", padahal  sekali Ͳkali tidak ad a Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa . Ji ka  mereka ti dak berhenti dari ap a yang mereka katakan it u,  pasti orang Ͳorang yang kafir diantara mereka ak an ditimpa  siksaan yang pedih.  74.  Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepad a Alla h dan  memohon  ampun  kepada ͲNya  ?.  Da n  Alla h  Ma ha  Pengampun la gi Maha Penyayang.  75.  Al Masih putera Ma rya m it u hanyalah se o ra n g Ras ul yang  sesungguhnya telah berlalu sebelumny a beberapa rasul, dan  ibunya  seo rang  yang  sangat  benar,  kedua Ͳduanya  biasa  memakan  makanan.  Perhatikan  ba ga imana  Ka mi  menjelas kan  kepada  mereka  (a h li kitab)  tan da Ͳtanda  kekuas aan  (Kami),  kemudian  perhatikanlah  bagaimana  mereka berpaling (dari memperhatikan ayat Ͳayat Kami it u) . (Qs .5 Al Maa’idah 73 Ͳ75)  116. Dan  (ingatlah ) ketika  Alla h  berfirman:  "H ai  Isa  putera  Maryam,  adakah  kamu  mengatakan  kepad a ma nusia : “Jad ikan lah ak u dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?."  Isa menjawab : "Maha Suci Engka u , tidaklah patut bagiku  mengatakan apa yang bukan hakku (m en gatak an nya). Ji ka  ak u pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengeta h ui  apa yang ada pada diriku dan ak u tidak mengetahui ap a yang  ada  pada  diri  Engkau.  Sesungguhnya  Engkau  Ma ha  Mengeta h ui perkara yang ghaib Ͳghaib  (Qs .5 Al Maa’idah 116)  8   “Aku  (Allah)  bersumpah  demi  bintang Ͳbintang,  yang  beredar dan terbe n am , demi malam apabila te lah la rut , dan  demi  subuh  apabila  fajar  telah  menyingsing,  sesungguhnya (Al ͲQur’an) it u benar Ͳbenar firman (Allah  yang  dibawa  oleh)  utusan  yang  mulia  (J ibril),  yang  memiliki  kekuatan,  memiliki  kedudukan  tingg i di  si si  (Allah) yang memiliki ‘Ars y, yang disana (di alam ma la ika t)  ditaati  dan  dipercaya.  Da n  tem an m u  (Muhammad)  it u  bukanlah orang gila. Da n sungguh, di a (Muhammad) telah  melihat n ya  (J ibril)  di  ufuk  yang  terang.  Dan  dia  (Muhammad) bukanlah seor ang yang kikir (enggan) untuk  menerangkan  yang  gaib.  Da n  (Al ͲQur’an)  itu  bukanlah  perkataan se ta n yang terkutuk,…”  Artinya  : Alla h  bersumpah  bahwa  ayat Ͳayat  yang  diturunkan  kepa d a nabi Muhammad it u tidak bohong mela inka n benar Ͳbenar  da pa t diper ca ya  adanya.  Alla h  juga  bersumpah  bahwa  nabi  Muhammad bukanlah oran g gila.  Sungguh membuat bingung. Ma sa ka n Allah, yang Maha Bes ar  da n Maha Pencipta dari segala sesua tu, harus bersumpah terhadap  umat manusia yang naif, kecil, hi na dan kotor berdo sa it u? Ap ak ah  Alla h tidak ma mpu membuat keajaiban atau mukjizat melalu i nabi  Muhammad  untuk  membukt ikan  ba hw a nabi  Muhammad  adalah  benar Ͳbenar  na bi,  seka ligus  memperlihatkan  kebesaran  kuasa,  kekuat an dan kemuliaan ͲNya? Apakah memang Alla h perlu begitu  merendahkan  derajat  dan  in tegritas ͲNya  sa mpa iͲ sampai  harus  “ber sum p ah ” unt uk  meyakinkan  manusia  yang  NOTABE NE  adalah  ciptaan ͲNy a se n d iri?  Apakah  Allah  m eng alam i kesulitan  untuk  meyakinkan ma nusia , yang sebenar n ya hanya merupakan ci p taan Ͳ Ny a, sehingga Dia harus bersumpah te rh adap mereka?   Bukankah seper tinya Alla h ragu Ͳragu terhad ap derajat maupun  integritas diri ͲNya sendi ri diha dapan manusia cip taan ͲNya?  Kalau  dipikir  se ca ra  logika,  adalah  wajar  kalau  orang Ͳorang  tersebut  mempertanyakan  dan  meragukan  kenabian  nabi  Muhammad  maupun  ajaran  yang  dia  bawakan.  Mungkin  sudah  ba ny ak  da ri  antara  mereka  yang  tahu  atau  set idakny a pernah 

(15)

9   mendengar pelayanan yang dilakukan oleh para nabi sebel u m nabi  Muhammad. Mungkin mereka sudah per n ah mendengar nya da ri  cerite ra orang Ͳor an g Yahudi atau Nasrani, atau dengan membaca  Alkitab. Kita tahu da ri Al ͲQur’an dan Hadist bahwa pada ma sa itu di  Medinah, Mekk ah dan wilayah Arab la innya ada cukup ba nyak orang  Yahudi maupun orang Nasrani. Orang Ͳorang yang ingin menguji nabi  Muhamad te rs ebu t mungkin sudah menget ahui, bahwa para nabi  sebelumnya sering juga diuji kena biannya ol eh orang lain. Da n pa ra  nabi tersebut akan menjawabnya dengan mengadakan mukj izat atau  keajaiban  untuk  membukt ikan  kenabiannya,  sekaligus  untuk  memperlihatkan  kuas a,  kemuliaan  dan  kekuatan  dari  Tuhan  sang  Pencipta yang mengutus mereka.  Misalnya:  x Nabi Musa membelah Laut Merah sehingga or an g Israel da pat  berjalan di dasar laut untuk menyeberang (Keluaran 14 : 15 Ͳ 31),  dan  ma sih  sa ngat  banyak  mukjizat  yang  dibuat  Nabi  Musa;  x Nabi Elia menurunkan api dari langit untuk membakar daging  kurban diatas mezbah. Padahal sebelum api tu run , nabi Elia  sengaja m emb as ah i lebih dulu daging, ka yu bakar sert a tanah  dengan  ba nyak  ai r.  Api  turun  da ri  langit  membakar  habis  daging, kayu bakar dan bahkan air (1 Ra ja Ͳraja 18 : 30 Ͳ4 Ͳ).  Masih banyak keajaiban lain yang dibuat na bi Elia ; x Waktu  Sa ul  kehilangan  keledainya,  Nabi  Samuel  memberitah u kan kepadanya di ma na keleda i yang sudah 2 Ͳ3  hari hilang it u berada (1 Samuel 9 : 17 Ͳ21) ; x Nabi Da ud, na bi Elisa , nabi Yesaya, nabi Ye re m ia , sert a se m u a nabi  yang  la in  membuat  mukj izat  atau  keajaiban  ataup u n  bernubuat  (m eram al)  untuk  membuktikan  bahwa  mereka  benar Ͳbenar nabi.  x Is a Al ͲMasih (Yes us ) lebih la gi. Dia membuat sangat ba nyak  mukjizat dan keajaiban, menyembuhkan se m u a or an g sakit  yang da ta ng kep adaNya, menghidupkan kembali oran gͲ orang  mati, bahkan orang yang sudah 4 ha ri mati, sudah ber b au dan  36    

(16)

35   (keselamatan) (Yohanes 5:24). Sebaliknya, setiap orang yang berdosa,  yang  belum  menerima  pengampunan  dosa,  te tap  ak an  masuk  kedalam neraka, da n akan dihukum di neraka keka lselama Ͳlamanya.  Ajaran  Alkitab  sa nga t jelas  da la m  hal  tuntunan  jalan  keselamatan.  Orang  yang  percaya  kepada  Is a Al ͲMa si h  (Yes us),  dosanya akan dibasuh oleh darah Yesus yang ditumpahkan saat Yesus  dibunuh di ka yu salib. Da ra h ters ebut memiliki keku atan  ila hi yang  lua r biasa yang dapat menghancurkan tabiat dosa yang ada dalam  diri seseor ang. Darah Isa Al ͲMasih (Y es us) juga memiliki keku atan  ilahi yang lua r biasa yang dapat mengubah seseorang. Seseorang  diubah  sehingga  mampu  berhenti  da ri  ket agihan  atau  kebias aan  berbuat dosa. Keku atan darah tersebut memampukan orang untuk  bertobat  sert a tidak  la gi  te rus  mela kuka n  dosa Ͳdosa  yang  biasa  dilakukannya (Matius 26 : 28 ; Efesus 1 : 7).  Kalau kami menyimak apa yang diajarkan Alkitab dan Al Qur’an  se rt a Hadist , kami menemukan sesuat u.Ter asa ada perubahan bobot  pesan Allah seiring dengan perjalanan waktu. Saat Alla h mewahyukan  Alkitab (Injil), Allah begitu jelas memberi tuntunan mengenai jalan  yang lurus atau jalan kes elamatan . Alla h begit u jelas mengatakan  bahwa  ba ra ngsiapa  perc aya  kepa d a Isa  Al ͲMasih  (Yesus),  orang  tersebut  akan  menerima  anugerah  pengampunan  dosa  dan  keselamatan. Allah begitu jelas memberi jaminan bahwa orang yang  beriman  diampuni  dosa Ͳdosanya  dan  pasti  mas u k surga.  Jus teru  se te la h it u, yaitu kira Ͳkira 600 tahun kemudian, Alla h yang sa ma  mewahyukan hal yang berbeda melalui Al ͲQur’an. Didalam Al ͲQur,an  tidak la gi terlihat pola Allah yang semula , yaitu tuntunan yang jelas  akan jalan yang lurus. Juga tidak terlihat la gi jaminan keselamat an  (pasti mas u k surga) bagi orang beriman. Malahan sebaliknya, se m u a orang  beriman  (orang  yang  bertakwa)  pasti  masuk  nera ka . Perubahan  po la  yang  Allah  lakukan  tersebut  sungguh  sangat  membingungkan kami.   10   sudah dikubur. (M atius 4 : 23 Ͳ24 , 8 : 16,17 , 14 : 34 Ͳ36 ; Lukas  7 : 11 Ͳ15 , 8 : 49 Ͳ56 ; Yohanes 11 : 33 Ͳ44)  Patut unt uk dic atat bahwa sebagian dari mukjizat dan keajaiban  yang dibuat oleh pa ra na bi ters ebut di atas ,ad a terc atat juga didala m  Al ͲQur’an. Antara la in dalam Q2. 2 Al Baqarah 253 , Qs. 5 Al ͲMa ’ida h  110 dan QS. 7 Al ͲA’raf : 138  Jad i wajarlah  kalau  orang Ͳorang  meminta  nabi  Muhammad  menunjukkan  bukti  kenabiannya  denga n  membuat  mukjizat  atau  keajaiban. Yang membuat bingung adalah bahwa na bi Muhammad  buka n saja tak dapat membuat mukjizat untuk menjawab tantangan  mereka,  te tap i ma la h  membawa Ͳbawa  Alla h  unt uk  bersumpah  kepa d a manusia  untuk  meyakinkan  mereka.  Hal  tersebut  ma la h  ha ny a merendahkan derajat dan int egritas Alla h.  

(17)

11





MEMILIKI ISTERI SEBANYAK

2, 3, ATAU 4 ORANG

 Sesuai  dengan  is i Sur at  4  An ͲNi sa  ayat  3,  Al ͲQur’an  memperbo lehkan seo rang pria unt uk memiliki isteri lebih da ri sat u  orang. Ayat te rs ebu t sekaligus membat asi jumlah is te ri paling banyak  yang bo leh dimiliki seorang Muslim, yaitu seba nyak 4 orang : “Da n jika kamu khawat ir ti dak akan mampu berlaku adil terhadap  (hak Ͳhak) perempuan yatim (bila ma na kamu menikahinya), maka  nikahilah perempuan (lain) yang kamu sena ngi : dua, tiga atau  empat. Tet api jika ka mu khawat ir tidak ak an mampu berlaku adil,  maka (nikahilah) seorang sa ja, atau hamba sahaya perempuan  yang ka mu miliki. Ya ng demikian it u lebih dekat agar kamu tidak  berbuat za lim.”  “Wa im khiftum alla tuqsitu fil Ͳyatama fankihu ma taba lakum  minan Ͳnisa’I mas’na wa sulasa wa ruba, fa in khiftum alla ta’di lu  fa  wahidat an  au  ma  malakat  aimanukum,  zalika  adna  alla  ta’ul u .”  (Qs .4 An ͲNi sa 3)  Sementara  it u  Hadist  I/268  memberitahu  kita  bahwa  nabi  Muhammad mempunyai 11 orang isteri. Sedangkan Hadist VII/142  menyebutkan ba hwa jumlah isteri nabi Muhammad ada sebanyak 9  orang.  Mutiara  Hadist  Bu khari ͲMuslim  no.  926 Ͳ927  melaporkan  bahwa nabi Muhammad memiliki 9 orang isteri.  Terbersit  pertan yaan  dalam  ha ti.  Menga p a Na bi  Muhammad  memiliki is te ri lebih da ri 4 oran g, bahkan menc apai 9 atau 11 orang?  Bukankah Al ͲQur’an telah membatasi jumlah maksima l isteri seorang  Muslim  adalah  4  orang?  Ap ak ah  perbuatan  na bi  Muhammad  tersebut yaitu mengambil lebih dari 4 oran g is teri merupakan sat u  pelanggaran terhadap Al ͲQur’an?  Kalau  ayat  Al ͲQur’an  tersebut  diberlakukan,  ma ka  boleh  dikatakan  bahwa  is teri  ke Ͳ5  hingga  ke Ͳ9  atau  ke Ͳ11  tersebut  sebena rnya  buka n  merupakan  ha k.  Artinya,  ka la u  diambil,  it u  namanya pelanggaran. Kecuali kalau Alla h yang menurunkan aturan  34   “Ha d ist  bersumber  da ri  Ja b ir  : ‘Aku  mendenga r Nabi  SAW  bersabda: "Tak seorangpun diantara ka lian dimasukkan oleh amalnya  ke dalam sur ga dan tidak pula diselamatkan dari nera ka begitu pula  aku, kecuali dengan rahmat dari Allah.”  Kedua Hadist ber b ica ra mengenai perbuatan am al dari oran gͲ oran g yang  bertakwa.  Dikatakan  ba hwa  amal  perbuatan  seseora n gpun tidak dapat menolo n gnya selamat da ri ap inera ka sert a unt uk masuk surga.  Dua ayat Al ͲQur’an dibawah ini terlihat cu kup mengarah kepada  tuntunan yang dibutuhkan :  “k ec ua li mereka  yang  telah  taubat  dan m en gad ak an  perbaikan dan  menerangkan  (kebenaran),  ma ka  terhadap  mereka itu lah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha  Menerima taubat lagi Ma ha Penyayan g”  (QS. 2 :Al ͲBaq arah160)  “d an (juga)  or an gͲ orang  yang apabila  mengerjakan  perbuatan  keji atau menza limi diri sendiri, (s egera) mengingat Allah, lalu  memo ho n ampun an atas  dosa Ͳdosanya, dan siapa (lagi)  yang  dapat mengampuni dosa Ͳdosa  selain Alla h? Dan mereka  tidak  mener u ska n perbuatan dosa it u, sedang mereka mengeta h ui”  (QS.3 Ali Im’ran135)  Menurut  kedua  ayat  ters ebut,  orang  yang  diampuni  dosanya  adalah orang yang ma u bert obat,  mau berubah, la lu meninggalka n  dosa Ͳdosa yang selama ini dilakukannya da n tidak lagi meneruskan  melakukan dosa Ͳdosa tersebut. Ja d i, orang yang akan dikeluarkan  da ri neraka ad al ah orang yang bertakwa yang didalam hidupnya telah  meninggalka n dan te lah berhenti mela kuka n semua dosa yang biasa  dilakukannya.  Sangat berbeda dengan apa yang diajarkan Alkitab. Yo ha nes 3:18  mengajarkan bahwa setiap or an g yang percaya kepada Isa Al ͲMa si h  (Yesus) akan diselamatkan dan ti dak ak an turut dihukum.  Pada  waktu  dia  perc aya  kepada  Isa  Al ͲMasih  (Yes us ),  di a dipinda hkan  dari  dalam  maut  (kematian  ner aka ) ke  dalam  hidup 

(18)

33   Mari  kita  mencoba  mencari  tuntunan  dari  Al ͲQur’an  maupun  Hadist . Kita lihat ha dit s Abu Hu rairah r.a dimana Rasulullah SAW . bersabda,  “S h al at  lima  waktu.  Ibadah  Jum’at  yang  sa tu  dengan  ib adah  Jum’at  berikutnya.  Puasa  Ramadhan  yang  sa tu  denga n  puasa  Ramadh an berikutnya. Itu se m u a merupakan penghapus dosa antara  keduanya, se la ma dosa Ͳdo sa besar dijauhi.”  (HR. Mus lim [233]).  Lalu kita lihat Sur at 4 (An ͲNisaa) ayat 31 : “Jika  ka lian  menjauhi  dosa Ͳdosa  besar  yang  dilarang  kepad a ka lian niscaya Ka mi ak an menghapuskan dosa Ͳdosa kecil kalian dan  Ka mi akan mema sukka n ka lian ke da la m tempat yang mulia (surga).”  (Qs .An ͲNi saa ’4 : 31 ) Dika ta ka n  bahwa  orang  bertakwa  yang  ak an  dima sukkan  kedalam surga  (berarti  yang  akan ditarik  dari  api  neraka)  adalah  orang yang ti dak per n ah melakukan dosa besa r. Jadi oran g berta kwa  yang tidak pernah melakukan dosa besar lah yang nantinya akan  dikelu arkan  atau  disela ma tkan  dari  siksaan  neraka  yang  sedang  dijalaninya. Sedangkan oran g bertakwa yang pernah melaku kan dosa  besar ak an tetap berada di neraka sa mpai selama Ͳlamanya, sekalipun  dia se ti a menjalankan sh alat lima kali seha ri , sh alat setiap Jum’at,  berpuasa penuh se ti ap bulan Ramad han sert a menunaikan  umroh  haji ke Meka h.  Sementara it u, yang ma na yang termas uk do sa besar dan yang  ma na yang tidak termasu k dosa besar juga sa ngat sulit ditemukan  pedomannya.  Mari kit a coba melihat kedua Hadist dibawah in i:  “Hadis riwayat Abu Hurairah R. A. : Da ri Rasu lu llah SAW bahwa  beliau  bersabda:  Tidak  seo rang  pun  di  an tara  kalian  yang  akan  diselamatkan  oleh  amal  perbuatannya.  Seo rang  lela ki  bertanya:  Engkau pun tid ak , wahai Ras ulu llah ? Ras ulullah SAW menjawab: Aku  juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat ͲNya kepadaku akan  te tap ite tap lah kalian berusaha berbua t da n berkata yang benar.  12   tersebut ad al ah Allah yang kompromist ik terhad ap pela nggaran atau  dosa. Atau merupakan Allah yang pilih kasih atau tidak adil. Ka la u  yang  mela kuka n  pelanggaran  terhadap  hukum Ͳhukum  Al ͲQur’an  adalah orang Ͳorang tertentu, yaitu orang yang kepadanya mungkin  Alla h pilih ka sih, hukum tersebut da pat dirubah menjadi Sunah.  Ini sangat membingungkan. Seolah Ͳolah semua p eratu ran yang  ada di Al ͲQur’an, baik berupa larangan ataupun kewajiban, ka la u  dila nggar oleh Nabi Muhammad, boleh dirubah menjadi Sunah Rasul.  Dimana  le tak  azas  kepas tian  dan  keset araan  hukum  dari  perat u ran Ͳperaturan yang ada di Al ͲQur’an? Atau, apakah standar  kesucian ayat Ͳayat Al ͲQur’an memang di pa nda ng ren dah sehi ngga  se se o ra n g ti dak akan meras a berdosa ji ka melanggarnya atau tidak  mematuhinya? Bahkan sampai merubahnya?  Ap ak ah Al ͲQur’an itu bukan merupakan sa tu perkat aan ilahi yang  ha rus  dihormati  kesuc iannya  atau  ditakuti  kekuatannya?  Ap ak ah  otoritas Allah sebagai Penguasa segala sesua tu memang ti dak begitu  kuat ? Kenapa  Alla h  sepert inya  diam  sa ja  melihat  peraturan  yang  di bua tͲ Ny a dirubah dengan begitu saj a oleh ma nusia ? Jika  demikian  buat  apa  Allah  menurunkan  Al ͲQur’an  yang  dikatakan  tidak  mungkin  salah  dan  tidak  dapat  dirubah Ͳrubah?  Bukankah akan da pat terjadi bahwa hal Ͳhal se pe rt i it u malah ak an  merongrong kewibawaan dan otoritas Allah, sehingga orang Ͳorang  akan menjadi kurang hormat terhadap Allah?  Sungguh berbeda dengan Allah yang ada di Alkitab.  Perintah Ͳperintah Allah yang ada di Alkitab sa ngat berotoritas  da n berkuasa. Siapa saja yang melanggarnya akan terkena hukuman  Alla h. Bahkan pa ra na bi sendiri, termasu k yang menerima wahyu,  kalau melanggarnya, dihukum Allah. Kit a liha t bagaimana nabi Da ud  di hukum Allah ka rena mengambil isteri orang lain. Anaknya mati dan  keturunannya m eng alam ikonflik berkepanjangan (2 Samuel 12). Raja  Sa lomo (nabi Sulaiman) kena hukuman Allah karena menikah dengan  perempuan Ͳperempua n  kafir  dan  ikut Ͳikut an  dengan  ist erinya  meny embah berhala. Kerajaannya dikoyakkan Alla h (1Raja Ͳraja 11:1 Ͳ 13).  Harun  (i ma m)  dan  Miryam  (nabi)  di hukum  Allah  karena 

(19)

13   memberontak terhadap nabi Musa. Mirya m bahkan sampai ditimpa  penyakit  kusta  sebagai  wujud  hukuman  Allah  (Bi langan  12:1 Ͳ15).  Siapa  saja,  kalau  melanggar  perintah  Allah  didalam  Alkitab,  kena  hukum. Allah tidak pernah pilih kasih. Allah maupun perintah Allah  sa nga t dihormati dan ditakuti.  Be lum  hi la ng  bingung  yang  sat u , kita  diha dapka n  pada  kebingungan  yang  ba ru.  Dalam  Sur at  4  An ͲNisa’  ayat  24  Allah  melarang  atau  mengharamkan  orang  beriman  untuk  menika hi  perempuan yang bersuami, kecuali hamba sa haya (tawanan perang)  yang dimiliki. Namun ad a sa tu per ist iw a yang membingungkan yang  te rcatat dalam Qs. 33 Al ͲAhzab ayat 37. Ayat tersebut berbunyi:  Dan  (ingatlah ),  ket ika  engkau  (Muha mma d)  berkata  kepad a orang  yang  telah  diberi  nikmat  oleh  Allah  da n  engkau  (ju ga)  telah memberi nikmat kepadanya, “ P ertahankanlah terus is trimu  dan  bertakwalah  kepad a Allah,”  seda ng  engkau  menyembunyikan didalam ha ti mu apa yang ak an dinyatakan oleh  Allah, dan engkau tak ut kepad a manusia, padahal Allah lebih  berhak  engkau  takuti.  Maka  ketika  Zaid  te lah  mengakhiri  keperluan  terhadap is trin ya (menceraikannya), Kami nikahkan  engkau dengan di a (Zain ab) agar ti dak ada keberatan bagi orang  mukmin  untuk  menikahi  istri Ͳis tri  an ak Ͳanak  angkat  mereka,  ap abila anak Ͳanak angkat itu  telah menyelesaikan keperluannya  terhadap istrinya. Dan ketet ap an Allah itu pa st iterjadi  (Qs .33 Al ͲAhzah 37)  Ayat diatas muncul set elah Nabi Muhammad memandang isteri  anak angkatnya. Anak an gk atn ya tersebut bernama Zaid bin Harith a,  ist rinya bernama Zainab . Dika ta ka n ba hwa wanita ini sangat can tik.  Entah bagaimana, se te la h Nabi Muhammad melihat is tri Zaid , maka  meluncurlah perkataan dari mulut Nabi Muhammad yang kemudian  menjadi is i da ri Qs. 33 Al ͲAhzab 37 diatas. Di sit u dikatakan bahwa  Allah menginginkan Nabi Muhammad mengambil isteri orang la in  (is tri an ak an gk atn ya it u) untuk dijadikan is teri Na bi Muhammad.  Seolah  Nabi  Muhammad  akan  dipandang  bersalah  jika  dia  membiarkan Zainab tetap menjadi ist eri Zaid . Setelah mendengar  perkataan  te rs ebu t,  Zaid  la lu  menceraikan  Zainab  sesua i dengan  32   ba hw a tidak seorangpun sanggup menahankan rasa sa ki t api neraka.  Tubuh kit a dibakar dan api menyala dari tubuh kita. Apinya tidak  pernah padam. Ra sa sa kit n ya tentu tak terkatakan dengan bahasa  bumi.  Jeritan  sert a lolongan  yang  menyayat  hati  ak an  terdengar  terus Ͳmenerus dari orang Ͳor an g yang seka ra t te tapi tidak ma ti Ͳmati.  Siapa  yang  ma u  dan  rela  masuk  ner aka?  Tidak  seo rangpun.  Semua or an g yang beragama dan  yang mempercayai ada surga dan  ada neraka pa st i ingin menghindari  ner aka . Tidak te rkecuali oran gͲ oran g jahat. Apalagi orang Ͳor an g yang bertakwa. Semua mera sa ngeri  kalau sampai ma suk neraka.  Namun Surat 19 (Maryam) ayat 70 Ͳ72 diatas mema st ika n ba hwa  semua  orang,  termasuk  orang Ͳorang  yang  berta kwa  akan  ma suk  nera ka . Semua akan mengalami dan merasakan kengerian tersebut.  Semua  ak an  menjalani  siksaan  yang  maha  da hsya t.  Walaupun  dikatakan  bahwa  akan  ad a pengec ualian  ba gi  or an gͲ orang  yang  bertakwa,  namun  tetap  saj a berarti  bahwa  orang Ͳorang  yang  bert akwa s emu a ak an ma suk neraka.  Bagaimana ini ? Lalu apa gunanya kita bertakwa sela ma hidup?  Jus teru  neraka  it u  yang  mau  kita  hi nda ri  maka  kit a bertakwa.  Nyatanya kita tetap ak an dima sukkan juga ke sana. Soal berapa lama  oran g yang  bertakwa  disiksa  da la m  neraka  yang  mengerikan  tersebut, tidak ada penjelasan yang dapat dijadikan pegangan. Kapan  oran g bertakwa ak an dikeluarkan da ri api neraka  tidak begitu jelas.  La lu,  orang  bertakwa  yang  sepert i ap a yang  akan  diselamatkan  (d itarik) dari api?  Seberapa besa r bobot ketakwaan yang ha rus dimiliki se se o ra n g unt uk diselamatkan? Kita tidak melihat ad a petunjuk mengenai cara  mengukurnya.  Apakah yang akan diselamatkan adalah or an g yang  se ti a shalat lima kali seha ri ? Atau se ti a shalat hari Jum’at? At au  berpuasa di bula n Ramad han ? Atau yang te lah umroh naik haji ke  Meka h? Atau gabungan kesemuanya? Atau yang telah bertobat dari  kebiasaan dosanya ? Seperti misalnya sudah meninggalkan dosa :  judi,  zinah,  dusta,  mencuri,  korupsi,  iri  da n  dengki,  mendenda m,  membunuh,  pemarah,  penyembahan  berhala,  mabuk Ͳmabukan,  fitnah, gossip atau menjelekkan orang la in, dll. 

(20)

31





API PENYUCIAN

 Surat

19 (M aryam) aya t 70 Ͳ72 berbunyi demikian:  70. Dan kemudia n Kami sun gguh lebih mengetahu iorang Ͳorang  yang seharusnya dimasu kk an ke dalam neraka.  71. Da n tidak ada seorangpun dari pa damu, mela ink an  men d atang ineraka it u. Hal itu ba gi Tu hanmu adalah suat u  keme stian yang suda h ditetapkan.  72. Kemudia n Kami ak an menyela m at kan or an gͲ ora n g yang  bert akwa dan membiarka n orang Ͳorang yang za lim di dalam  nera ka dalam k ead aan berlutut.  Diantara para pakar Islam ada perbedaan dalam mengart ikan  ayat Ͳayat  di  atas.  Bagi  pakar  yang  memperc ayai  ad anya  ap i penyuc ian, ayat Ͳayat tersebut diartikan sebagai berikut:  Semua orang ak an ma suk neraka,  ba ik dia or an g jahat, orang  ka fir,  ataupun  orang  yang  bertakwa.  Hal  itu  sudah  merupakan  ke te tap an  Tuhan.  Hanya  saj a,  sepert i yang  dikatakan  ayat Ͳayat  tersebut, bagi orang yang bertakwa akan ada pengecualian. Setelah  menjalani mas a hukuman neraka se la ma waktu tertentu, oran g yang  bertakwa akan diselamatkan. Api neraka merupakan ap i penyucian  baginya.  Sedangkan  orang Ͳorang  yang  za lim  akan  tetap  dibiarkan  didalam neraka da la m keadaan berlutut.  Pendapat inilah yang mau kita pertanyakan. Benarkah bahwa  semu a orang,  termasuk  or an gͲ orang  yang  bertakwa,  akan  dimasukkan  ke  neraka  jahannam?  Ka la u  begitu,  lalu  untuk  ap a seseor ang  berusaha  untuk  bert akwa  selama  hidupnya?  Bukankah  tu ju an dia  bertakwa seumur hidup ad al ah agar dia selamat dunia  dan akhirat ? Di a mela kuka n sh alat lima waktu, shalat se ti ap Jum’at,  berpuasa di bulan R amadhan, naik ha ji, dan masih banyak lainnya.  Apakah  upah  dari  semua  jerih  payah  itu  ad al ah  dima sukkan  kedalam neraka?  Masuk nera ka itu sangat ti dak enak. Entah jangka wakt unya tidak  te rl al u  lama,  cukup  lama  ataupun  sa nga t lama.  Semua  kita  tahu  14   prosedur yang ada pada saa t it u. Zaid percaya bahwa perkataan yang  keluar da ri mulut Nabi Muhammad tersebut adalah wahyu Alla h. Lalu  Na bi  Muhammad  menikahi  Zainab,  yang  merupakan  wanita  ke Ͳ6  da la m kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad. Da n seja k saa t itu  maka orang  ber ima n  (umat  Muslim)  diper b olehkan  menginginkan  atau  mengambil  is te ri  orang  lain , yaitu  ist eri  dari  an ak  angkat.  Bukankah hal in isangat membingungkan?  Selanjutnya Mut iara Hadist Bukhari ͲMuslim no. 897 menjelaskan  ba hw a is teri  ketiga  Nabi  Muhammad  yang  bernama  Siti  Aisyah  di ni ka hi nya pada saat wanita ters ebut berumur 6 tahun, dan dibawa  keatas  tempat  tidur  saa t berusia  8  tahun.  Ini  juga  menimbulka n  kebingungan.  Bagaimana  mungkin  seorang  Nabi  yang  sa nga t diist imewakan oleh Al ͲQur’an bisa mengawini se o ra n g an ak dibawah  umur yang tidak dibenarkan di Arab sekalipun. Apalagi anak berumur  8 tahun.  Ma si h terkait denga n per soa la n pe rn ikah an  atau perkawinan  yang sedang kita bic arakan, ma sih ad a lagi Hadist dan  ayat Al ͲQur’an  yang sangat mengganggu pikiran, yang berbunyi demikian :  “P er nyat aa n Allah, wanita Ͳwanita can tik dita mba tkan di paviliun Ͳ paviliun. Ras ul Allah berkata, “Di Surga ada sebuah paviliun yang  terbentuk da ri sebuah lu ban g terowongan mutiara yang lebarnya  60  mil,  pada  ma sing Ͳma si ng  sudut  terdapat  para  is teri  yang  terpis ah dan tidak dapat saling meliha t dengan sudut lainnya,  dan  or an gͲ orang  beriman  akan  mengunjungi  para  wanita  ters ebut untuk “menikmat i” mereka  (Hadis t VI/40 6 ) dan  

(21)

15   (Dikatakan kepad a mereka), “ M ak an dan minumlah dengan rasa  nikmat  se ba ga i ba la san  dari  apa  yang  telah  ka mu  kerjakan ,”  Mereka bersandar diatas dipan Ͳdipan yang tersusun dan Ka mi  berikan kepa d a mereka pasangan bidadari yang bermata indah.  “Kulu wasyrabu hani’am bim a kunt um ta’malun. Mut taki’ina ‘a la  sururim masfufah, wa zawwajnahum bi hurin ‘in.”  (Q s. 52 Ath ͲThuur 19,20)  Surat  52  Ath ͲThuur  ayat  19,20  sert a Hadist  VI/406  diatas  mengatakan bahwa di surga nanti disediakan bidadari Ͳbidadari can tik  untuk “ d inikmati” or an gͲ orang beriman. Hal ini sangat mengganggu  pikiran.  Bukankah  Al ͲQur’an  maupun  Hadist  sa ng at  menent ang  percabulan  da n  perzinahan,  terlebih  hubungan  seks  bebas?  Bagaimana  mungkin  ayat  Al ͲQur’an  dan  Hadist  di  atas  ju stru  mengajarkan bahwa di surga nanti orang beriman ak an menikmati  hubungan seks bebas dengan para wanita can tik / bidadari?  Sewaktu orang ber ima n masih hidup di dunia yang fana ini Al Ͳ Qur’an melarang mereka mela kuka n perzinahan ataupun seks bebas.  Herannya,  ju stru  set elah  mereka  berada  di  sur ga  (dimana  orang  beriman telah mengenakan “t ubuh surgawi” yang baru, yang suci,  yang tidak la gi mela kuka n dosa , tid ak la gi diku as ai oleh syahwat,  apalag i perbuatan mesum) , ju stru Al ͲQur’an memperbolehkan se ks  bebas.  Bahkan  menyediakan  wanita Ͳwanita  cantik  unt uk  orang  beriman.  Dan  dikatakan  bahwa  orang Ͳor an g beriman  akan  “menikmat i”  wanita Ͳwanita  cantik  tersebut.  Menga p a pengajaran  tersebut  begitu  saling  bertentangan?  Seolah  te rk es an  tidak  ad a keko nsistenan  diantara  se sa ma  pengajaran  Al ͲQur’an  maupun  Hadist . Kita  jadi  ingin  bertanya.  Apakah  standar  kesu cian  sur ga , dimana  Allah  yang  Ma ha  Suci  bertakhta,  begitu  ren dah  di  mata  Qur’an dan Hadist ? Bagaiman a mungkin di sur ga orang mela kuka n perbuatan seks  bebas?  Sebagai tambahan, semua “kenikmat an” surgaw i itu disediakan  bagi kaum pr ia .Lagi Ͳla gi kit a ingin bertanya. Bagaimana dengan ka um  wanita Muslim? J awabannya dijumpai da la m pernyat aan berikut : 30  

Referensi

Dokumen terkait

Guru BK adalah seorang pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana (S-1) bidang Bimbingan dan Konseling dan juga memiliki kompetensi bidang

keseimbangan gaya pada perhitungan reaksi dan gaya- gaya dalam struktur statis tertentu dan melatih ketrampilan. dalam perhitungan reaksi dan gaya dalam untuk

Sehingga untuk menurunkan tingkat workplace deviant behavior yang terjadi pada organisasi, dianggap tidak hanya berasal dari ethical climate yang positif.. Ethical

Meskipun jumlah spesies dan kelimpahan kumbang koprofagus pada hutan alami dan ketiga sistem agroforestri kakao tidak berbeda nyata (Gambar 2) jika dianalisis berdasarkan

dekat permukaan. Nilai ∆ MVBS yang dikategorikan sebagai plankton ditemukan menyebar dan terdeteksi tergantung dari threshold yang digunakan. 2) Jumlah kawanan ikan ditemukan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : VIII/2 Standar Kompetensi : 12 Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster Kompetensi

Penerapan teori humanistik dalam pembelajaran dapat dimodifikasi secara lentur oleh guru, hal ini lebih memberikan ruang kreatifitas yang tidak terbatas pada

Problem Based Learning berbantuan media audio visual sesuai dengan sintaks yang digunakan dalam penelitian ini. Manfaat teoritis ini adalah sebagai penambah kajian