DIMANA LETAK JAWABANNYA ?
PENGKAJ IAN TERHADAP A L -Q URAN , H A D IST D A N A L K ITA B Santoso Gat o t Budi © 2012 M en je la ja h m en ca ri k eb en a ra n s ej a ti S A N T O S O G A T O T B U D I Konsulta si dan doa h ubungi: sa n to so g at o tb u d i@ g m ai l. co m
KATA-KATA BIJAK
:
Rasa tak
ut dan hormat kepada Tuhan
mer
upakan
aw
al dari pengertian
Karena takut dan hormat kepad
a Tuhan
orang menjauhi kejahatan
Bai
klah orang bijak mendenga
r da
n m
enambah ilm
u,
yang berpengertia
n mem
perole
h ba
ha
n
pertim
bangan,
untuk
meng
etahu
i hikmat da
n didikan
untuk
meng
erti kata-kata ya
ng bermakna
iiKATA PENUTUP
Seperti yang telah kami utarakan sebelumny a didalam Kata Pengantar buku ini, is i buku kecil ini merupakan ha si l penelaahan ka mi terhad ap Al ͲQur’an dan Hadist , dimana ka da ng Ͳkada ng kami bandingkan dengan Alkitab. Penelaahan te rs ebu t kami lakukan semata Ͳmata hanya untuk mencari tahu bagaimana isinya dan bagaimana ajarannya. Penelaah an ha rus ka mi lakukan disebabkan it u menya n gkut nasib kekal tem an kami dan ka mi. Teman kami diajak oleh sa ng Da’i unt uk berpindah agama, da ri agama Kristen menjadi agama Islam. Kalaupun ada cu ku p ba nyak pertanyaan atau kebingungan yang ka mi alami selama penelaahan, sedikitpun tidak ad a maksud ka mi untuk mengolok, merendahkan, melecehkan, menodai, mengabaikan, menyalahgunakan ataupun memfitnah ajaran ag am a Islam maupun Kristen. Kalaupun kami tidak cukup teram p il dalam memilih kata Ͳkat a yang bijaksa n a unt uk mencegah terjadinya kesalahpahaman, kami mengaku bahwa kami tid ak punya maksud buruk. Kalau ada kat aͲ kata tak bijak yang mungkin kurang berkenan di hati pemba ca, dengan segala keren dah an hati kami mohon dimaafkan. Kami juga mencoba untuk ber p ikir positif dengan menganggap bahwa baik ajaran agama Islam maupun agama Kristen merupakan ajaran yang sudah sangat teruji untuk kurun waktu yang sangat la ma . Karena itu kami berpandangan bahwa kedua Ͳduanya ten tu tidak berkeberatan untuk ditelaah atau diuji sec ara ilmia h dan logis. Kebena ra n yang seja ti ak an siap dan tahan untuk diuji dari arah manapun atau dari segi apapun. Kami tulis buku ini untuk menjadi bahan ma suka n bagi teman Ͳ te man sat u daerah kami yang sangat ingin mengetahui hasil penelaahan kami. Kami juga berh arap bahwa ak an ad a saudara atau sahabat yang sa nga t paham dan pakar di bidang ini yang da pat menolong ka mi menjawab b erb ag ai pertanyaan dan kebingungan kami, dimana te ntu dengan ca ra ilmiah da n lo gis.47 sa ma dengan ist ilah “k ur ios” yang digunakan oleh Injil atau Alkitab sa at menyebutkan ke ͲTuhanan Isa (Yes us ). Dari semua uraian di atas da pat dilihat bahwa semua tuduhan umat Islam sela ma ini terhadap umat Nasrani ternyata ti dak punya dasar yang ku at. Jus teru semua tuduhan tersebut membuat ka mi bingung. Timbul kesan, se o la h Ͳolah ayat Ͳayat Al ͲQur’an ters ebut dit u lis oleh seor ang penulis yang pema ha ma nny a terhadap isi Injil ataupun Alkitab sangat ku rang atau minim. Bagaiman a hal tersebut da pat terjad i? Bu kankah Al ͲQur’an sendi ri berkata bahwa Alla h yang mewahyukan Al ͲQur’an adalah Allah yang sama denga n Allah yang mewahyukan Alkitab? Dan bahwa tidak ada yang dapat mengubah ataup u n mendustakan ayat Ͳayat Al ͲQur’an maupun Alkitab? Bagaiman a bisa terjadi perbedaan yang begitu besar? Seolah Ͳolah Allah lupa atau tidak Ma ha Mengeta h ui. Atau se o la h Ͳolah Alla h tidak ko nsist en didala m pernyataan atau wahyu ͲNya.
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ... i DOA “SHALAWAT NABI” ...1 ALLAH YANG SUKA BERSUMPAH ...7 ME MILI K IISTER ISEBANYAK 2, 3, ATAU 4 OR ANG ... 11 BEBERAPA PERBED AAN ANT A RA ISI HADIST, AL ͲQUR’AN SER TA ALKITAB ... 17 AP IPE N YU C IAN ... 32 ORANG NASR ANI BERKATA BAHWA ALLAH AD A TIGA ,ALLAH BERANAK DA N ISA TUHAN ... 38 KATA PENUTUP ... iii
KATA PENGANTAR
Seorang te man ka mi diajak oleh se o ra n g Da’i unt uk berpindah agama, dari ag am a Kris ten menjadi Islam. Me nur ut Da ’i tersebut, orang Ͳorang dari daerah kami, kalau berpindah agama menjadi Islam, biasanya akan efektif dalam mengamalkan, mengajarkan dan menyiarkan ag am a. Tawaran atau ajakan ters ebut keliha ta nny a menarik dan cukup menjanjikan. Namun, buka n merupakan kebiasaan ka mi untuk begitu sa ja dengan mudah menerima sesuat u yang baru atau membeli sat u produk yang baru. Bi as an ya kami mengkaji atau memeriksa lebih dulu hal yang baru atau pun pro d uk yang baru ters ebut dengan se te liti mungkin. Setelah it u baru kami memutuskan ap ak ah ka mi menerima / membelinya atau tidak. Be gi tu juga dengan tawaran tersebut. Semampu kami, ka mi mulai mencoba memp elajari mengenai Islam, Al ͲQur’an da n Hadist , dan ka da ng Ͳkadang kami bandingkan dengan Alkitab yang merupakan pegangan orang Kristen. Sebagai ha silnya , ka mi mengalami banyak kebingungan. Banyak sekali p ertan yaan yang muncul di benak maupun ha ti kami seputar isi Al ͲQur’an maupun Hadist yang sulit bagi kami untuk mendapatkan jawabannya. Sementara it u ada juga beberapa teman yang la in, yang juga da ri daerah kami, yang ingin mengetahui bagaimana hasil yang ka mi peroleh se te la h mempelajari Al ͲQur’an dan Hadist . Untuk menjawab kebutuhan tem an Ͳteman tersebut, maka te mu an Ͳte mu an yang kami dapatkan, sekaligus b erb ag ai pertanyaan yang muncul yang membingungkan kami, ka mi tuan gkan dalam buku kecil ini. Te ri m a kasih Santo so Ga to t Bu di 46 Di penghujung hi dup nabi Muhammad, beliau ber d o a kepada Alla h sebagaima n a yang te rtu lis dalam Hadist di bawah ini : “W ahai Tuhan! Ampunilah say a! Ka siha nila h sa ya dan hubungkanlah saya dengan Teman yang Ma ha Tinggi (I sa Al Ͳ Ma si h) (Hadis t Shahih Bukhari 1573) Da lam hadist di atas , nabi Muhammad menyebut Isa se ba ga i Teman Ya ng Maha Tinggi. Di hadist it u status se rt a posi si Isa Al Ͳ Ma sih ad al ah : Yang Maha Tinggi. R asullula h memohon ag ar set elah di a wafat, dia dibawa k epa da Isa atau dijinkan bertemu dengan Isa. Bersabda Muhammad SAW. “De m i Allah, sungguh Isa Putra Ma ry am akan turun (d atang ) sela ku Hakim yang Adil” (Had is t Mus lim J ilid 1 hal. 76) Bagaimana halmu ap abila Isa putra Ma ry am turun da n iman dari ka mu (H ad is t Bukhari dari Abu Huraihah jld. 2 hal. 256) Isa Almasih akan turun menjadi hakim yang adil. (Had is t nabi 1 kitab Al ͲIman 69) Tidak ada Imam Mahdi sela in Isa Putra Maryam ”L aa mahdia illa isabnu Maryam a” (H ad is t Ibnu Ma jah) Kalau kit a simak, semua ayat Al ͲQur’an se rt a Hadist di atas sangat kental menggambarkan st at us dan posi si Isa ͲAlma sih se ba ga i Penguasa yang sangat tinggi, ba hkan Yang Maha Tinggi. Al ͲQur’an da n Hadist m eng atakan : Isa mengetahui hari kiamat, Isa terke m u ka di dunia dan di akhirat, Isa it u adalah Kalimatu llah yang menjelma menj adi manusia, Isa merupakan (Teman) Yang Maha Tinggi, pengikut Isa dipisahkan da n diangkat diatas orang Ͳorang kafir dan Isa akan datang (turun) dari surga pada hari K iam at sebagai Imam Mahdi atau Hakim Ya ng Adil. Da pa t kita lihat bahwa Al ͲQur’an dan Hadist sendiri menggambarkan Isa sebagai Penguasa di dunia dan di akhirat atau45 Menurut Qs. 33 Al ͲAhzab 63, yang punya pengetahuan ten tang hari K iam at ad al ah Alla h. Na mun Qs.43 Az ͲZukhruf 61 mengatakan bahwa Isa Al ͲMa sih memiliki pengetahuan atau mengetahui ten tang hari k iam at. (In gatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku ak an menyampaikan kamu kepa d a akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepad aͲ Ku se rt a membersihkan kamu da ri orang Ͳorang yang kafir, dan menjadikan orang Ͳorang yang mengikuti ka mu di atas orang Ͳor an g yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian ha nya kepad a Akulah kembalimu, lalu Aku memut u ska n diant aramu ten tan g hal Ͳhal yang sela lu kamu berselisih padanya” (Q s. 3 Ali Imran 55) Siapakah yang ak an dipisahkan dari orang Ͳoran g kafir dan dijadikan diatas orang Ͳoran g kafir? Jawabnya : para pengikut Isa. Ka la u begitu apakah pengikut Isa adalah oran g kafir? Jawabnya : tidak. Pengikut Isa dipisahkan da ri oran gͲ orang kafir. Lalu siapa it u orang Ͳorang kafir? Jawabnya adalah : orang Ͳorang diluar pengikut Isa. (In gatlah), ketika pa ra malaikat berkata: “W ah ai Maryam, Sesungguhnya Alla h menyampaikan kabar gembira kepadamu ten tan g sebuah kalimat (f ir m an ) dari ͲNya, (yaitu seo rang putra), namanya Al ͲMa sih Isa putra Ma ry am, seor ang terkemu ka di dunia da n di akhirat, dan termas uk orang Ͳorang yang didekatkan (kep ada Allah) (Qs. 3 :Ali ‘Imran 45) Siapakah yang berkuasa di dunia dan di akhirat? Jawabannya te ntu saja Allah. Namun Qs. 3 Ali Imran 45 mengatakan ba hwa Isa Al Ͳ Masih terkemuka di dunia dan di akhirat. Qs. 3 Ali Imran 45 juga memberitahu kit a ba hw a Is a Al ͲMasih adalah Ka limat ulla h yang menjelma (nuzul) menjadi manusia. Pernyataan ini didukung oleh Hadist berikut : Isa it u sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya. ”Isa faa innahu R o hullah wa kalimat uhu” (Hadist Anas bi n Malik ha l. 72)
1
DOA “SHALAWAT NABI”
Dalam Surat 33 (Al ͲAhzab) ayat 56 dika ta ka n: “Sesungguhnya Allah dan para ma la ika tͲ Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang Ͳor an g yang beriman (umat Islam)! Be rs al awatl ah ka mu unt uk Nabi dan ucapkanlah sa lam dengan penuh pengho rmatan kepadanya” “Innallaha wa mala’ikat ahuyusalluna’alan Ͳnabiyy, ya ayyuhallazina amanu sallu’alaihi wa sallimu tas lima” (Qs. 33 Al ͲAhzab 56) Ayat di atas dikenal se ba ga i perintah “SHALAW A T NABI”. Maksudnya adalah bahwa Al ͲQur’an mewajibkan semua umat Islam untuk menut up Sholat Ͳnya yang 5 kali sehar i itu dengan menguc apkan atau melafazkan Doa “SHALAWAT NABI”. Isi doa ‘SHALAWAT NABI” be rm acam Ͳmacam, namun int i sarinya adalah mendoakan agar Alla h melimpahkan kepada Nabi Muhammad: Kemuliaan, Kebenaran da n Keselamat an. Pe ri ntah in i sangat mengganggu pikiran maupun batin. Sungguh aneh, bahwa seor ang nabi seper ti nabi Muhammad, yang oleh Al Ͳ Qur’an dipandang se ba ga i nabi yang serba istimewa, masih perlu di doa “SHALAWAT” kan oleh umat atau pengikutnya. Bagaiman a ha lit u bisa terjadi? Seorang Nabi yang benar Ͳbenar diutus Alla h sepert i misalnya Nabi Musa (Bapak nya Ta ura t) dan Nabi Da ud (Bapaknya Zab u r), maupun nabi Ͳnabi lainnya, jika mereka meninggal dunia, sudah pasti beroleh Rahmat dan Keselamatan ma suk Surga. Mereka kembali kepada Alla h yang mengutusnya. Mereka sa ma sekali ti dak per lu didoakan agar Alla h sela ma tkan mereka. Mereka berasal da ri Allah, diutus oleh Allah, da n kalau tug as n ya sudah selesa i, dengan sendirinya mereka kembali kep ada Allah yang mengutusnya. Isa Al Ͳ Masih lebih lagi. Dia bukan sa ja ti dak per n ah memint a umat ͲNy a ber Do a “SHALAWAT” bagi Dia, tetapi malahan Dialah yang akan memberikan pengetahuan kepad a semua oran g mengenai ha ri kiamat (Qs. 43 Az ͲZukhruf 61): 44 men gatakan ba hwa Isa (Y es us) adalah Tuhan. Sementara bagi umat Muslim, Isa Al ͲMa si h ad al ah seor ang na bi, yaitu na bi yang ke Ͳ24. Penyebutan istilah Tuhan bagi Isa (Yes us ) didalam Alkitab ber asa l da ri kata “kur ios” yang artinya : Tuan atau Penguasa. Ini berbeda denga n ka ta “Kur ios” yang seri ng digunakan untuk menyebut Allah. Diseba bkan semua pengo rbanan yang telah dila kuka n Isa (Yesus), Alla h sa ngat meninggikan Isa dan mengaruniakan kepadanya gelar sekaligus posisi Penguasa atas segala sesuat u, baik yang ada di surga maupun di bumi. 9 It ulah sebabnya Allah sangat meninggikan Di a dan mengarunia ka n kepad aͲ Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lut u t segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan sega la lidah mengaku: "Yes us Kristus ad al ah Tuhan," bagi kemuliaan Alla h, Bapa! (Filipi 2:9 Ͳ11) Kalau kit a menyimak ap a yang dikatakan oleh Al ͲQur’an dan Hadist, sebenarnya cukup ba nya k ayat Al ͲQur’an maupun Hadist yang memperlihat kan bahwa st at us maupun posisi Isa Al ͲMasih adalah sangat tingg i, bahkan merupakan Pe ngu as a. Kita lihat dan kita bahas beberapa diantaranya: 61 Da n sesungguhnya Isa itu benar Ͳbenar memberikan pengetahuan tentan g hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu Ͳragu tentan g ki am at it u dan ikut ilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (Q s. 43:61), (te rje mahan lama) ”Wa in nah u la’ilmul lis Ͳsa’ati fa la tamtarunna biha wattabi’un, ha za sir at u m must aqim” (Qs. 43 Az ͲZukhruf: 61) Siapa yang menget ahui hari kiamat ? Siapa yang memiliki pengetahuan ten tang hari k iam at?
43 Ja d iAlkitab tidak pernah mengatakan Alla h melakukan hubungan sec ara jasmani sehingga Isa lahir. Kalau begit u mengapa didalam Alkitab Isa (Yes us) disebut Anak Allah? Isa disebut Anak Allah kar ena ma la ikat Gabriel sendiri yang mengatakan nya (Lukas 1 : 31 Ͳ35). Bahkan suara yang terdengar dari surga juga mengatakan demikian (M arku s 9 : 7; Ma tius 3 : 17). Herannya, se ta n Ͳse ta n atau ru h Ͳruh jahat juga dapat mengenal siapa yang berada di dalam sosok Isa (Yes us ). Setan atau ruh tersebut mengenal Isa se ba ga i Anak Allah (Lukas 4 : 41). 31 Sesungguhnya engkau akan me ngandung dan akan me lahir kan se or ang anak laki Ͳlaki dan he ndaklah e ngkau me namai Dia Ye sus. 32 Ia akan m enjadi be sar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan m engaruniakan ke pada Ͳ Nya takhta Daud, bapa leluhur ͲNya, 34 Kata Mar ia kepada malaikat itu: "B agaimana hal it u mungkin te rjadi, kare na aku belum bersuami?" 35 Ja wab malaikat it u ke padanya: "Roh Kudus akan turun at asmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan me naungi en gkau; sebab it u anak yang akan kaulahir kan it u akan dise but kudus, Anak Allah. (L u ka s 1 : 31 Ͳ35) 7 Maka dat anglah awan me naungi mereka dan dari dalam awan it u te rdengar suara: "Ini lah An ak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." (M arku s 9:7) 41 Dari banyak orang ke luar juga set a n Ͳsetan sambil be rte riak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan ti dak mempe rbolehkan mereka be rbicara, karena mereka t ahu bahwa Ia adalah Me sias (Lukas 4 : 41) Yang terakhir yang mau kami bicarakan da la m bagian ini adalah keberatan umat Muslim terhad ap umat Nasrani karena umat Nasrani 2 Da n sungguh, Dia (Isa) benar Ͳbenar memberikan pengetahuan tentang hari K iam at (terj. YPP A : menjadi per ta n da ak an datangnya hari K iam at). Karena itu janganlah ka mu ragu Ͳragu tentang (hari Ki am at) it u dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus. ”W a innahu la’ilmul lis Ͳsa’at i fa la tamtarunna biha wattabi’un, haza siratum mustaqim” (Q s. 43 Az ͲZukhruf 61) Pernyataan it u dipertegas oleh Surat 3 (Ali ’Imran) ayat 45 yang menyatakan bahwa Isa Al ͲMasih merupakan yang terkemuka di Akhirat : (Ingatlah), ketika para ma la ika t berkata, ”W ah ai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah ka limat (firman) da ri ͲNya, (yaitu seor ang putra), namanya Al ͲMasih Isa put ra Maryam, se o ra n g terkemuka di dunia da n di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah (terj. YPPA : dan termasuk or an gͲ orang yang didekat ka n kepa d a Alla h) . ”Iz qalat ilͲ mala’ikatu ya maryamu innallaha yubasysyiruki bi kalimat im minhusmuhul Ͳmasihu isabnu maryama wajihan fid Ͳ dun Ͳya wal Ͳakhirat iwa minal Ͳmuqarrabin” (Qs .3 Ali Imran 45) Pernyataan in i kembali dipertegas oleh Surat 43 (Az ͲZukhruf) ayat 63: Da n ketika Isa datang membawa terang (terj. YP PA : membawa keterangan), di a berkat a : ”Sungguh, ak u datang kepadamu dengan membawa hikmah, dan untuk menjelaskan kepadamu sebagia n da ri apa yang kamu perselisihkan; maka bertakwalah kepada Alla h dan taatl ah kepadaku. ”W a lamma ja’a isa bil Ͳbayyinati qala qad ji’tukum bil Ͳhikmat iwa li’ubbayina lakum ba’dallazi tak h tal ifuna fih, fat taqullaha wa ati’un” (Q s. 43 Az ͲZukhruf 63) Bahkan lebih jauh lagi beberapa Hadist men gatakan bahwa Isa Al ͲMasih ak an turun kembali pada ha ri kiamat untuk menjadi Hakim
3 yang Adil (I m am Mahdi) yaitu unt uk mengadili oran g yang hidup dan yang mati: Be rs abd a Muhammad SAW. “Demi Alla h, sungguh Isa Putra Maryam ak an turun (datang) sela ku Hakim yang Adil” (Had is t Muslim Jilid 1 hal. 76) Bagaiman a halmu apabila Isa put ra Maryam turun dan iman da ri kamu (Hadis t Bukhari da ri Abu Hur aihah jld. 2 hal. 256) Tidak ada Imam Mahdi selain Isa Pu tra Ma rya m ”Laa mahdia illa isabnu Maryama” (Hadis t Ibnu Majah) Isa Alma sih akan turun menjadi ha ki m yang adil (Hadist na bi 1 kitab Al ͲIman 69) P o si si da n st at us Isa Al ͲMasih pa da ha ri kiamat atau ha ri penghakiman sa nga t jelas. Pada hari kiamat, Isa Al ͲMasih ak an turun kembali dari sur ga untuk menj adi Hakim yang Adil (Imam Ma hdi ), yang akan menga d ili orang yang hidup dan yang mati. Justru posisi dan st at us Nabi Muhammad se pe rt in ya belum begitu jelas pada ha ri kiamat te rs ebu t. Bahkan, menurut Surat 46 (Al ͲAhqaf) ayat 9, Nabi Muhammad belum tahu pasti ap a yang ak an te rjad i dengan dirinya maupun pengikutnya pada hari yang akan da ta ng ters ebut. Katakanlah (M uhammad), “Aku bukanlah Ras ul yang pertama di an tara rasul Ͳrasul, dan ak u tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadap ku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, da n aku hanyalah pemberi peringa tan yang menjelaskan.” (Qs. 46 Al ͲAhqaf 9) 42 janganlah kamu mengatakan: "(Tuh an it u) tig a", berhentilah (dari ucapan it u) . (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Ma ha Suc iAllah da ri mempunyai an ak , segala yang di la ngit dan di bumi adalah kepunyaan ͲNya. Cukuplah Allah menj adi Pemelihara. (Qs .4 An Nisaa’: 171) Ayat Ͳayat Al ͲQur’an di atas menuduh kaum Na sr ani m eng atakan ba hw a Alla h mempunyai Anak dan itu dipandang sebagai menghujat Alla h karena menghina kesucian Alla h. Sa nga t ken tal ad an ya pema haman bahwa dengan meny ebut ka n Allah mempuny ai Anak berarti bahwa Allah dituduh melaku kan perbuatan yang tidak seno no h yang bersif at jasmaniah sehingga berbuah anak lahir. Apa yang sebenarnya Alkitab katakan mengenai hal ini? Alkitab tidak pernah mengatakan ba hw a Allah punya Anak ak ib at hubungan se ca ra jas m aniah, yaitu Isa Al ͲMasih (Yesus). Isa (Yes us ) adalah Firman Allah yang menjelma jadi manusia (Al ͲQur’an dan Hadist sama Ͳsama mengatakan begitu juga). Alkitab meriwayatkan ba ga imana proses kehamilan Ma ria hingga kel ah ir an Isa (Y esu s). Roh Alla h turun ke atas Maria da n kuasa Allah menaungi Maria dan Maria menj adi hamil oleh kuas a Roh Allah (Matius 1:18 ; Lukas 1:35). Sebenarnya Al ͲQur’an juga menjelaskan peristiwa kehamilan Maryam da n kel ah ir an Is a sama sepert i yang disebutkan Alkitab tersebut. Alla h menghembuskan Ru h Allah kedalam tubuh Ma ry am dan Ma rya m menjadi hamil oleh kekuasaan Allah (Q s. 21 Al Anbiyaa’ 91). 91. Da n (i ng atlah kisa h) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuas aan Alla h) yang besar bagi semest a alam. (Qs 21 Al Anbiyaa’ 91) Isa it u sesungguhnya Roh Alla h dan FirmanNya. ”Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu” (Had is t Anas bin Malik hal. 72)
41 Lalu kami melihat ad a tuduhan la in dari umat Muslim kepad a umat Nasrani. Umat Muslim menuduh bahwa umat Nasrani tidak mengho rma ti Allah, bahkan menghujat Allah denga n mengatakan bahwa Allah beranak. Tuduhan te rs ebu t didasarkan pada beberapa ayat Al ͲQur’an, antara lain : 116. Mereka (orang Ͳoran g kafir) berkata: "A lla h mempunyai anak". Maha Suci Alla h, bahkan ap a yang ad a di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada ͲNy a. (Qs .2 Al Baq arah: 116) 68. Mereka (orang Ͳoran g Yahudi dan Nasrani) berkat a: "Allah mempunyai anak." Maha Suc i Allah; Di aͲ lah Yang Ma ha Kaya; kepunyaan ͲNya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Ka mu tidak mempunyai hujjah ten tang in i. Pantas kah kamu m eng atakan terhadap Alla h ap a yang ti dak ka mu ketahui? (Qs .10 Yunus: 68) 35. Tidak layak bagi Allah mempunyai an ak , Maha Suci Dia . Apabila Di a te lah menetapkan sesua tu, ma ka Dia hanya berkata kepadanya: " Ja d ila h", ma ka jadilah ia . (Qs. 19 Maryam: 35) 91. Allah seka liͲ kali tidak mempunyai an ak , dan seka liͲ ka li tidak ada tuh an (y an g lain) beserta ͲNya, ka lau ada tuhan beserta Ͳ Nya, ma si ng Ͳmasing tuhan itu akan membawa ma khluk yang dic iptakannya, dan sebagian dari tuh an Ͳtuhan it u akan mengalahkan sebagia n yang lain. Maha Suci Allah dari ap a yang mereka sif at kan it u, (Q s. 23 Al Mu’ m in uu n: 91) 171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam ag am am u , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecu ali yang benar. Sesungguhnya Al Ma si h, Isa putera Maryam it u, adalah ut usa n Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat ͲNya yang disampaikan ͲNya kepad a Maryam, dan (d eng an tiupan) ro h da ri ͲNya . Maka berimanlah kamu kepad a Alla h dan rasul Ͳrasul ͲNya dan 4 Ayat Qur’an tersebut diperkuat oleh Hadist berikut : “Hadist be rsumbe r dar i Jabir : ‘A ku mende ngar Nabi SAW bersabda: "T a k se orangpun diant ara kalian dimasukkan oleh amalnya ke dalam surga dan tidak pula diselam a tk an dar ineraka begit u pula aku, ke cuali dengan rahmat dari Allah.” “Hadis riwa yat Abu Hurair ah R.A.: Dari Rasulullah SAW bahwa beliau be rsabda: Tidak se orang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal pe rbuatannya. Seorang lelaki ber tanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Ras u lu llah SAW me njawab: Aku juga ti dak, hanya saj a Allah melimpahkan rahmat ͲNya ke padaku akan teta pi te taplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar.” Cukup membingungkan ba hw a seorang pemimpin sepert i Nabi Muhammad, yang dijadikan s an d aran oleh pa ra pengikutnya justru belum pasti bi sa menunjukkan jalan lu rus akhirat. Bahkan dia belum tahu per sis ba ga imana perjalanan di depan (Qs . 46 Al ͲAhqaf 9). Ka la u sang Pemimpin sendiri belum tahu pasti apakah dia akan sela ma t masuk surga atau tidak, lalu ba ga imana dengan para pengikutnya? Sungguh berbeda dengan Isa Al ͲMasih (Yes us ). Di dalam Alkitab, Isa (Yesus) berkat a ba hwa Diala h jalan sat u Ͳsatunya untuk dapat sampai kepada Allah (s ang Pencipta). Isa (Yes us ) berkata : Akulah jalan da n kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun dapat sampai kepa d a Allah kalau ti dak melalu i Aku (I n jil Yohanes 14:6). Juga berkali Ͳkali Dia mengatakan ba hwa barangsiapa percaya kepada ͲNy a da n ma u menerima Dia , akan sela ma t da n pasti masuk sur ga (Injil Yo ha nes 3:16,18,36 ; 5:24, Injil Ma rkus 16:15,16). Bahkan para Nabi yang hi dup ratusan hingga ribuan tahun sebelum kelahiran Isa (Yesus) menerima ilham berupa nubuatan mengenai Isa (Yes us ) yang akan la hir ke bumi. Para Nabi ters ebut sudah menuliska n bahwa Isa (Yesus) ak an la hir, datang untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan dari hukuman neraka. Dia n ta ra ny a misalnya kitab Nabi Yesa ya 53 : 1 Ͳ10 ; Zakaria 9:9 ; Mikha 5:1 ; kit ab Nabi Musa yaitu Ula n ga n 18:15 Ͳ19. Dalam bidang ini, keberadaan Na bi Muhammad justru menghadapi ma salah besar. Tidak ada sat u ayatpun yang
5 diilhamkan Allah se be lu m kelahiran Nabi Muhammad yang bernubuat atau meramalkan ten tang kelahiran maupun pelayanan Nabi Muhammad. Sela nj ut nya , Na bi Muhammad memiliki banyak sekali orang atau umat yang berdoa ”SHALAWAT” baginya. Sementara itu, bagaimana dengan para pengikutnya? Siapa yang akan mendoakan mereka? Apa yang akan terjadi denga n mereka kela k? Sungguh berbeda halnya dengan Isa Al ͲMasih (Yesus). Dari Al Ͳ Qur’an Surat Ali Imran 3:55 dan An ͲNisaa 4:158 maupun dari Alkitab (Markus 16 : 19 ; Lukas 24 : 51) kita diberitahu bahwa Isa (Yes us) te lah naik ke sur ga dan saat ini berada di sur ga . Di a mena ntika n sa at untuk turun atau da ta ng kembali sebagai Hakim Akhir Zaman (Imam Mahdi). Alkitab memberitahu kita bahwa selama di surga Yesus menjadi Pengantara atau Pembela bagi umat ͲNya da n Di a senant iasa mendoakan pengikut ͲNya (Ibrani 7:25 ; 9:15 ; Roma 8:34). Jad i bukannya pengikut ͲNya yang mendoakan Isa (Ye su s). Kembali ke para pengikut nabi Muhammad. Sement ara mereka te kun berdoa “SHALAWAT” ba gi na bi Muhammad, bagaimana dengan mereka s en d iri? Siapa yang akan mendoa ka n mereka? Apa yang akan terjadi dengan mereka kelak? Hal ini seharusnya merupakan masalah yang serius bagi pa ra pengikut nabi Muhammad. Sebagai ma khluk yang memiliki ruh , seha rusny a para pengikut nabi Muhammad membutuhkan tuntunan yang jelas dan tidak mengambang mengenai jalan keselamatan. Jalan yang menuju kekekalan rohani. Jalan ma suk ke sur ga . Yang sangat membingungkan, salah sa tu tuntunan yang diberikan kepada umat justru berbunyi demikian: “set iap umatnya yang mati, sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuat u ap apu n , orang it u masuk surga, sekalipun ia berzina dan mencuri” (Hadist HSB no .1816) 40 45 m eng atakan ba hw a Firman Alla h atau Kalimatullah telah menj elma ( n uzul) menjadi ma nusia yaitu Al ͲMasih Isa Putra Ma ry am. 45. (Ingat lah), ketika para malaikat be rkat a, " W ahai Maryam, se sungguhnya Allah menyampaikan kabar ge mbira ke padamu t ent ang se buah kalimat (firman) dari ͲNya, (yaitu se orang putr a ), namanya Al Masih Isa putera Maryam, se orang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang Ͳorang yang dide kat kan (ke p ada Allah), (Q s 3 Ali Imran 45) Hal tersebut didukung pula oleh Hadist ber ikut : Isa it u se sungguhnya Roh Allah dan Fir manNya. ”Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu” (Had is t Anas bin Malik hal. 72) Lalu di da la m Al ͲQur’an ju ga dikenal adanya Roh Suci atau Ru h Alla h, misalnya da la m Qs. 19 Maryam 17. Jad i Al ͲQur’an mengenal juga adanya Alla h, adanya Isa Al ͲMasih dan adanya Ru h Alla h. “maka ia mengadakan t abir (ya n g melindunginya) dari mereka; lalu Ka mi me ngut us roh Kami ke padanya, maka ia menjelma di hadapannya ( d alam be nt uk) manusia yang sempurna “ (Qs 19 Maryam 17) Da lam Alkitab dikenal adanya Alla h sebagai pencipta la ngit dan bumi dan sega la isinya . La lu ad anya Firman Alla h. Firman Allah melekat dan sederajat dengan Allah (Y oh an es 1 : 1,2). Firman Allah it ulah yang telah menc ipt aka n langit, bumi dan segala isinya (Yohanes 1 : 3). Lalu dikat akan bahwa Firman Allah te lah menjelma menj adi ma nusia, yaitu Isa Al ͲMasih (Y esu s) (Y oh an es 1 : 14). Alkitab juga menyebut kan adanya Roh Allah (Roh Kudus) (Yohanes 16 : 13). Baik Al ͲQur’an maupun Alkitab sa ma Ͳsa ma menyebutkan ad anya Alla h, adanya Isa Al ͲMa sih dan adanya Roh Allah. Jad i menurut kami tidak ad a ma sa la h kalau Alkitab menyebutkan ada ketiga Ͳketigan ya. Ya ng pa st i, tidak ada sat u ayatpun didalam Alkitab atau Injil yang meny ebut ka n bahwa Allah it u lebih da ri sat u , apalagi sampai tiga. Ya ng ada justru Alkitab menyebutkan bahwa Allah itu Esa atau Satu.
39 mungkin ada yang dapat merubah atau mendustakannya? (Qs . 85 Al Ͳ Buruj 21,22 da n Qs. 6 Al ͲAn’am 34). (Hal ini sudah pe rnah kita bahas panjang Ͳle bar sebelumnya dalam buku ini pada bagian yang berjudul : BEBERAPA PERBEDAAN
ANTARA ISI HADIST, AL
-Q
UR
’AN SERTA ALK
ITAB – hal
17
). Bagaiman a Al ͲQur’an bisa mengatakan bahwa umat Nasrani memiliki tiga Tuhan seda ngka n hal tersebut tidak pernah te rt ulis dalam Alkitab? Bagaiman a Al ͲQur’an bisa mengatakan bahwa umat Nasrani menyebutkan Allah itu ada tiga sementa ra di Alkitab hal ters ebut tidak ad a? Bagaiman a ka mi ti dak jadi bingung meliha t ayat Ͳayat Al ͲQur’an tersebut? Memang didalam Ma tius 28 : 19,20 Isa (Yes us ) memberi perintah untuk membapt is oran g percaya baru didalam na ma Bapa, Anak dan Roh Kudus. Maksudnya adalah : membapt is di da la m nama Allah, Isa (Yes us ) da n Roh Suc i. Namun hal tersebut ti dak ada hubungannya sedikitpun dengan pengertian bahwa Allah umat Nasrani ad a tiga. Kalaupun didalam Alkitab ada Allah, ada Isa (Y esu s) da n ada Roh Kudus (Roh Allah), itu bukan masalah. Bukankah di da la m Al ͲQur’an ketiga Ͳti gan ya juga ada? Mari kit a bandingkan apa yang dikatakan Al ͲQur’ an dan ap a yang dikatakan Alkitab mengenai ketiganya: Di dalam Al ͲQur’an, kita mengenal Allah sebagai sa ng Pe ncipta langit dan bumi dengan segala isinya. Lalu dikenal ad a Firman Allah atau Kalimatu llah . Firman Alla h atau Kalimat ullah it u meleka t pada Allah dan seder aja t dengan Allah. Kit a ti dak dapat mengatakan bahwa Kalimat ullah lebih rendah dari Alla h. Kita tidak da pat membeda Ͳbedakan diantara keduanya dengan berkata bahwa kita ma u menghormati dan mengagungkan Alla h namun kit a tid ak mau mengho rma ti atau menjunjung FirmanNya atau Kalimatu llah . Firman Allah sederajat denga n Allah. Firman Alla h atau Kalimat ullah itulah yang menciptakan la ngit , bumi dan sega la isinya. Lalu Qs. 3 Ali Imran 6 Benarkah Allah mewahyukan Hadist seper ti it u? Sur ga sepert i apa itu yang menampung pezina da n pencuri? Apakah standar kesucian sur ga sebegitu ren dah di mata Hadist ? Bukankah surga adalah tempat takhta Allah yang Ma ha Suci? Sungguh menj adi bingung dibuatnya.7
ALLAH YANG SUKA BERSUMPAH
Pada ka limat pembukaan sura tͲ sura t Al ͲQur’an kita kerap kali menjumpai Allah bersumpah. Hal in i sungguh sangat membingungkan kami. Ka mi tidak per n ah menyangka bahwa Allah ser ing bersumpah. Terlebih lagi kalau bersumpahnya it u demi benda Ͳ benda atau demi sesuat u yang derajatnya jauh dibawah Allah. Beberapa kata Ͳkat a Sumpah yang digunakan adalah: demi Allah, demi Al Ͳqur’an yang penuh hikmah, demi malaikat Ͳmalaikat, demi atap yang ditinggikan, demi langit, demi gugusan bintang Ͳbinta n g, demi bi nt an gͲ bint an g, demi matahari, demi an gin, demi awan , demi malam, demi sia n g, demi subuh, demi fajar, demi kiamat, demi bumi, demi kota Mekah, demi masa, demi ka la m, demi jiwa manusia, demi bua h tin, demi bua h zait un, demi kuda perang, demi bukit, demi kitab yang ditulis, demi laut yang didalam tanahnya ad a api, demi Baitul Ma ’mur, dll. Diantara sumpa h Ͳsumpah Allah yang ada didalam Al Qur’an, ad a sa la h sa tu yang sa nga t mengusik pikiran ka mi. Sumpah ters ebut te rtu lis dalam Surat 81 At ͲTakwir ayat 15 Ͳ25. Kis ahn ya demikian: Pada sa tu sa at , orang Ͳorang memper Ͳ tanyakan na bi Muhammad mengenai kenabiannya serta ajaran yang dia bawakan. Me re ka tidak percaya kepa d a Nabi Muhammad. Mereka tidak perc aya bahwa Nabi Muhammad itu ad al ah seorang Nabi. Bahkan mereka menganggap dia se ba ga i or an g gila . Dalam si tu as i sepert i it u, m end ad ak nabi Muhammad berkata Ͳkat a seper ti seseor ang yang seda ng menerima pengilhaman dari Alla h. Perkataan tersebut selanjutnya menjadi is i dari Surat 81 At ͲTakwir ayat 15 Ͳ25 yang berbunyi: 38 Ayat Ͳayat tersebut menimbulkan kesan bahwa di da la m Alkitab (Kitab Suci umat Nasrani) ataup u n Injil ada ayat yang meny ebut ka n ba hw a orang Nasrani Allahnya ada tiga. Atau setida knya ada ayat di da la m Alkitab yang menyebutkan bahwa Alla h atau Tuhan itu ada tiga. Berdasarkan ayat Ͳayat Al ͲQur’an di atas , ataupun ayat Ͳayat lain yang sejajar dengan ayat Ͳayat tersebut, umat Muslim menuduh ba hw a umat Nasrani memiliki Tuhan lebih dari sat u ,yaitu tiga. Hal ini sa ng at membingungkan kami. Kalau kita bac a dengan te liti seluruh is iInjil maupun Alkitab lengkap, ti dak ada sa tu ayat pun yang meny ebut ka n bahwa Alah atau Tuhan it u ad a tiga. Ataupun yang meny ebut ka n bahwa umat Nasrani it u memiliki tiga Tuhan. Atau juga yang menyebutkan ba hwa Isa da n ibunya kedua Ͳduanya adalah Tuhan. Ma la ha n didalam Alkitab sa nga t te gas disebutkan oleh nabi Musa maupun oleh Isa Al ͲMa sih bahwa Allah itu Esa atau Satu. (Musa berkata) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN it u Alla h kita, TUHAN it u es a! (U langan 6 : 4) Jawab Yesus: "Hukum yang te ru tam a ia la h: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan it u es a. (M arkus 12 : 29) Da rimana ayat Ͳayat Qs. 5 Al Maa’ idah 73 Ͳ75, 116 tersebut diturunkan? Bagaimana bisa ada pengilhaman didalam Al ͲQur’an menyangkut isi Injil (Alkit ab), sement ara ha lte rs ebu t tidak benar Ͳbenar ad a dalam Injil (Alkit ab)? Bukankah Al ͲQur’an mengatakan bahwa Alkitab maupun Al Ͳ Qur’an kedua Ͳduanya diilha m ka n oleh Allah yang sama? (Qs 2 Al Ͳ Baqarah 136). Bukankah Al ͲQur’an sendiri mengklaim ba hwa Al ͲQur’an adalah kelanjutan da ri Alkitab yang membenarkan isi Alkitab ? (Qs 46 Al Ͳ Ahqaf 12). Bukankah Al ͲQur’ an sendi ri menjamin ba hwa semua ka limat atau ketetapan Alla h yang ada didalam Al ͲQur’an maupun Alkitab tidak
37
ORANG NASRANI BERKATA BAHWA ALLAH ADA TIGA, ALLAH BERANAK DAN ISA TUHAN
Kita sangat sering mendengar umat Muslim menuduh bahwa Tuhan oran g Nasrani ada tiga. Tuduhan ters ebut sebena rnya didasarkan pada beberapa ayat Al ͲQur’an. Ma ri kit a cob a lihat beberapa dari ayat Ͳayat tersebut: 73. Sesungguhnya kafirlah orang Ͳoran g yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tig a", padahal sekali Ͳkali tidak ad a Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa . Ji ka mereka ti dak berhenti dari ap a yang mereka katakan it u, pasti orang Ͳorang yang kafir diantara mereka ak an ditimpa siksaan yang pedih. 74. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepad a Alla h dan memohon ampun kepada ͲNya ?. Da n Alla h Ma ha Pengampun la gi Maha Penyayang. 75. Al Masih putera Ma rya m it u hanyalah se o ra n g Ras ul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumny a beberapa rasul, dan ibunya seo rang yang sangat benar, kedua Ͳduanya biasa memakan makanan. Perhatikan ba ga imana Ka mi menjelas kan kepada mereka (a h li kitab) tan da Ͳtanda kekuas aan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat Ͳayat Kami it u) . (Qs .5 Al Maa’idah 73 Ͳ75) 116. Dan (ingatlah ) ketika Alla h berfirman: "H ai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepad a ma nusia : “Jad ikan lah ak u dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab : "Maha Suci Engka u , tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (m en gatak an nya). Ji ka ak u pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengeta h ui apa yang ada pada diriku dan ak u tidak mengetahui ap a yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Ma ha Mengeta h ui perkara yang ghaib Ͳghaib (Qs .5 Al Maa’idah 116) 8 “Aku (Allah) bersumpah demi bintang Ͳbintang, yang beredar dan terbe n am , demi malam apabila te lah la rut , dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing, sesungguhnya (Al ͲQur’an) it u benar Ͳbenar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (J ibril), yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tingg i di si si (Allah) yang memiliki ‘Ars y, yang disana (di alam ma la ika t) ditaati dan dipercaya. Da n tem an m u (Muhammad) it u bukanlah orang gila. Da n sungguh, di a (Muhammad) telah melihat n ya (J ibril) di ufuk yang terang. Dan dia (Muhammad) bukanlah seor ang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib. Da n (Al ͲQur’an) itu bukanlah perkataan se ta n yang terkutuk,…” Artinya : Alla h bersumpah bahwa ayat Ͳayat yang diturunkan kepa d a nabi Muhammad it u tidak bohong mela inka n benar Ͳbenar da pa t diper ca ya adanya. Alla h juga bersumpah bahwa nabi Muhammad bukanlah oran g gila. Sungguh membuat bingung. Ma sa ka n Allah, yang Maha Bes ar da n Maha Pencipta dari segala sesua tu, harus bersumpah terhadap umat manusia yang naif, kecil, hi na dan kotor berdo sa it u? Ap ak ah Alla h tidak ma mpu membuat keajaiban atau mukjizat melalu i nabi Muhammad untuk membukt ikan ba hw a nabi Muhammad adalah benar Ͳbenar na bi, seka ligus memperlihatkan kebesaran kuasa, kekuat an dan kemuliaan ͲNya? Apakah memang Alla h perlu begitu merendahkan derajat dan in tegritas ͲNya sa mpa iͲ sampai harus “ber sum p ah ” unt uk meyakinkan manusia yang NOTABE NE adalah ciptaan ͲNy a se n d iri? Apakah Allah m eng alam i kesulitan untuk meyakinkan ma nusia , yang sebenar n ya hanya merupakan ci p taan Ͳ Ny a, sehingga Dia harus bersumpah te rh adap mereka? Bukankah seper tinya Alla h ragu Ͳragu terhad ap derajat maupun integritas diri ͲNya sendi ri diha dapan manusia cip taan ͲNya? Kalau dipikir se ca ra logika, adalah wajar kalau orang Ͳorang tersebut mempertanyakan dan meragukan kenabian nabi Muhammad maupun ajaran yang dia bawakan. Mungkin sudah ba ny ak da ri antara mereka yang tahu atau set idakny a pernah
9 mendengar pelayanan yang dilakukan oleh para nabi sebel u m nabi Muhammad. Mungkin mereka sudah per n ah mendengar nya da ri cerite ra orang Ͳor an g Yahudi atau Nasrani, atau dengan membaca Alkitab. Kita tahu da ri Al ͲQur’an dan Hadist bahwa pada ma sa itu di Medinah, Mekk ah dan wilayah Arab la innya ada cukup ba nyak orang Yahudi maupun orang Nasrani. Orang Ͳorang yang ingin menguji nabi Muhamad te rs ebu t mungkin sudah menget ahui, bahwa para nabi sebelumnya sering juga diuji kena biannya ol eh orang lain. Da n pa ra nabi tersebut akan menjawabnya dengan mengadakan mukj izat atau keajaiban untuk membukt ikan kenabiannya, sekaligus untuk memperlihatkan kuas a, kemuliaan dan kekuatan dari Tuhan sang Pencipta yang mengutus mereka. Misalnya: x Nabi Musa membelah Laut Merah sehingga or an g Israel da pat berjalan di dasar laut untuk menyeberang (Keluaran 14 : 15 Ͳ 31), dan ma sih sa ngat banyak mukjizat yang dibuat Nabi Musa; x Nabi Elia menurunkan api dari langit untuk membakar daging kurban diatas mezbah. Padahal sebelum api tu run , nabi Elia sengaja m emb as ah i lebih dulu daging, ka yu bakar sert a tanah dengan ba nyak ai r. Api turun da ri langit membakar habis daging, kayu bakar dan bahkan air (1 Ra ja Ͳraja 18 : 30 Ͳ4 Ͳ). Masih banyak keajaiban lain yang dibuat na bi Elia ; x Waktu Sa ul kehilangan keledainya, Nabi Samuel memberitah u kan kepadanya di ma na keleda i yang sudah 2 Ͳ3 hari hilang it u berada (1 Samuel 9 : 17 Ͳ21) ; x Nabi Da ud, na bi Elisa , nabi Yesaya, nabi Ye re m ia , sert a se m u a nabi yang la in membuat mukj izat atau keajaiban ataup u n bernubuat (m eram al) untuk membuktikan bahwa mereka benar Ͳbenar nabi. x Is a Al ͲMasih (Yes us ) lebih la gi. Dia membuat sangat ba nyak mukjizat dan keajaiban, menyembuhkan se m u a or an g sakit yang da ta ng kep adaNya, menghidupkan kembali oran gͲ orang mati, bahkan orang yang sudah 4 ha ri mati, sudah ber b au dan 36
35 (keselamatan) (Yohanes 5:24). Sebaliknya, setiap orang yang berdosa, yang belum menerima pengampunan dosa, te tap ak an masuk kedalam neraka, da n akan dihukum di neraka keka lselama Ͳlamanya. Ajaran Alkitab sa nga t jelas da la m hal tuntunan jalan keselamatan. Orang yang percaya kepada Is a Al ͲMa si h (Yes us), dosanya akan dibasuh oleh darah Yesus yang ditumpahkan saat Yesus dibunuh di ka yu salib. Da ra h ters ebut memiliki keku atan ila hi yang lua r biasa yang dapat menghancurkan tabiat dosa yang ada dalam diri seseor ang. Darah Isa Al ͲMasih (Y es us) juga memiliki keku atan ilahi yang lua r biasa yang dapat mengubah seseorang. Seseorang diubah sehingga mampu berhenti da ri ket agihan atau kebias aan berbuat dosa. Keku atan darah tersebut memampukan orang untuk bertobat sert a tidak la gi te rus mela kuka n dosa Ͳdosa yang biasa dilakukannya (Matius 26 : 28 ; Efesus 1 : 7). Kalau kami menyimak apa yang diajarkan Alkitab dan Al Qur’an se rt a Hadist , kami menemukan sesuat u.Ter asa ada perubahan bobot pesan Allah seiring dengan perjalanan waktu. Saat Alla h mewahyukan Alkitab (Injil), Allah begitu jelas memberi tuntunan mengenai jalan yang lurus atau jalan kes elamatan . Alla h begit u jelas mengatakan bahwa ba ra ngsiapa perc aya kepa d a Isa Al ͲMasih (Yesus), orang tersebut akan menerima anugerah pengampunan dosa dan keselamatan. Allah begitu jelas memberi jaminan bahwa orang yang beriman diampuni dosa Ͳdosanya dan pasti mas u k surga. Jus teru se te la h it u, yaitu kira Ͳkira 600 tahun kemudian, Alla h yang sa ma mewahyukan hal yang berbeda melalui Al ͲQur’an. Didalam Al ͲQur,an tidak la gi terlihat pola Allah yang semula , yaitu tuntunan yang jelas akan jalan yang lurus. Juga tidak terlihat la gi jaminan keselamat an (pasti mas u k surga) bagi orang beriman. Malahan sebaliknya, se m u a orang beriman (orang yang bertakwa) pasti masuk nera ka . Perubahan po la yang Allah lakukan tersebut sungguh sangat membingungkan kami. 10 sudah dikubur. (M atius 4 : 23 Ͳ24 , 8 : 16,17 , 14 : 34 Ͳ36 ; Lukas 7 : 11 Ͳ15 , 8 : 49 Ͳ56 ; Yohanes 11 : 33 Ͳ44) Patut unt uk dic atat bahwa sebagian dari mukjizat dan keajaiban yang dibuat oleh pa ra na bi ters ebut di atas ,ad a terc atat juga didala m Al ͲQur’an. Antara la in dalam Q2. 2 Al Baqarah 253 , Qs. 5 Al ͲMa ’ida h 110 dan QS. 7 Al ͲA’raf : 138 Jad i wajarlah kalau orang Ͳorang meminta nabi Muhammad menunjukkan bukti kenabiannya denga n membuat mukjizat atau keajaiban. Yang membuat bingung adalah bahwa na bi Muhammad buka n saja tak dapat membuat mukjizat untuk menjawab tantangan mereka, te tap i ma la h membawa Ͳbawa Alla h unt uk bersumpah kepa d a manusia untuk meyakinkan mereka. Hal tersebut ma la h ha ny a merendahkan derajat dan int egritas Alla h.
11
MEMILIKI ISTERI SEBANYAK
2, 3, ATAU 4 ORANG
Sesuai dengan is i Sur at 4 An ͲNi sa ayat 3, Al ͲQur’an memperbo lehkan seo rang pria unt uk memiliki isteri lebih da ri sat u orang. Ayat te rs ebu t sekaligus membat asi jumlah is te ri paling banyak yang bo leh dimiliki seorang Muslim, yaitu seba nyak 4 orang : “Da n jika kamu khawat ir ti dak akan mampu berlaku adil terhadap (hak Ͳhak) perempuan yatim (bila ma na kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu sena ngi : dua, tiga atau empat. Tet api jika ka mu khawat ir tidak ak an mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang sa ja, atau hamba sahaya perempuan yang ka mu miliki. Ya ng demikian it u lebih dekat agar kamu tidak berbuat za lim.” “Wa im khiftum alla tuqsitu fil Ͳyatama fankihu ma taba lakum minan Ͳnisa’I mas’na wa sulasa wa ruba, fa in khiftum alla ta’di lu fa wahidat an au ma malakat aimanukum, zalika adna alla ta’ul u .” (Qs .4 An ͲNi sa 3) Sementara it u Hadist I/268 memberitahu kita bahwa nabi Muhammad mempunyai 11 orang isteri. Sedangkan Hadist VII/142 menyebutkan ba hwa jumlah isteri nabi Muhammad ada sebanyak 9 orang. Mutiara Hadist Bu khari ͲMuslim no. 926 Ͳ927 melaporkan bahwa nabi Muhammad memiliki 9 orang isteri. Terbersit pertan yaan dalam ha ti. Menga p a Na bi Muhammad memiliki is te ri lebih da ri 4 oran g, bahkan menc apai 9 atau 11 orang? Bukankah Al ͲQur’an telah membatasi jumlah maksima l isteri seorang Muslim adalah 4 orang? Ap ak ah perbuatan na bi Muhammad tersebut yaitu mengambil lebih dari 4 oran g is teri merupakan sat u pelanggaran terhadap Al ͲQur’an? Kalau ayat Al ͲQur’an tersebut diberlakukan, ma ka boleh dikatakan bahwa is teri ke Ͳ5 hingga ke Ͳ9 atau ke Ͳ11 tersebut sebena rnya buka n merupakan ha k. Artinya, ka la u diambil, it u namanya pelanggaran. Kecuali kalau Alla h yang menurunkan aturan 34 “Ha d ist bersumber da ri Ja b ir : ‘Aku mendenga r Nabi SAW bersabda: "Tak seorangpun diantara ka lian dimasukkan oleh amalnya ke dalam sur ga dan tidak pula diselamatkan dari nera ka begitu pula aku, kecuali dengan rahmat dari Allah.” Kedua Hadist ber b ica ra mengenai perbuatan am al dari oran gͲ oran g yang bertakwa. Dikatakan ba hwa amal perbuatan seseora n gpun tidak dapat menolo n gnya selamat da ri ap inera ka sert a unt uk masuk surga. Dua ayat Al ͲQur’an dibawah ini terlihat cu kup mengarah kepada tuntunan yang dibutuhkan : “k ec ua li mereka yang telah taubat dan m en gad ak an perbaikan dan menerangkan (kebenaran), ma ka terhadap mereka itu lah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Ma ha Penyayan g” (QS. 2 :Al ͲBaq arah160) “d an (juga) or an gͲ orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menza limi diri sendiri, (s egera) mengingat Allah, lalu memo ho n ampun an atas dosa Ͳdosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa Ͳdosa selain Alla h? Dan mereka tidak mener u ska n perbuatan dosa it u, sedang mereka mengeta h ui” (QS.3 Ali Im’ran135) Menurut kedua ayat ters ebut, orang yang diampuni dosanya adalah orang yang ma u bert obat, mau berubah, la lu meninggalka n dosa Ͳdosa yang selama ini dilakukannya da n tidak lagi meneruskan melakukan dosa Ͳdosa tersebut. Ja d i, orang yang akan dikeluarkan da ri neraka ad al ah orang yang bertakwa yang didalam hidupnya telah meninggalka n dan te lah berhenti mela kuka n semua dosa yang biasa dilakukannya. Sangat berbeda dengan apa yang diajarkan Alkitab. Yo ha nes 3:18 mengajarkan bahwa setiap or an g yang percaya kepada Isa Al ͲMa si h (Yesus) akan diselamatkan dan ti dak ak an turut dihukum. Pada waktu dia perc aya kepada Isa Al ͲMasih (Yes us ), di a dipinda hkan dari dalam maut (kematian ner aka ) ke dalam hidup33 Mari kita mencoba mencari tuntunan dari Al ͲQur’an maupun Hadist . Kita lihat ha dit s Abu Hu rairah r.a dimana Rasulullah SAW . bersabda, “S h al at lima waktu. Ibadah Jum’at yang sa tu dengan ib adah Jum’at berikutnya. Puasa Ramadhan yang sa tu denga n puasa Ramadh an berikutnya. Itu se m u a merupakan penghapus dosa antara keduanya, se la ma dosa Ͳdo sa besar dijauhi.” (HR. Mus lim [233]). Lalu kita lihat Sur at 4 (An ͲNisaa) ayat 31 : “Jika ka lian menjauhi dosa Ͳdosa besar yang dilarang kepad a ka lian niscaya Ka mi ak an menghapuskan dosa Ͳdosa kecil kalian dan Ka mi akan mema sukka n ka lian ke da la m tempat yang mulia (surga).” (Qs .An ͲNi saa ’4 : 31 ) Dika ta ka n bahwa orang bertakwa yang ak an dima sukkan kedalam surga (berarti yang akan ditarik dari api neraka) adalah orang yang ti dak per n ah melakukan dosa besa r. Jadi oran g berta kwa yang tidak pernah melakukan dosa besar lah yang nantinya akan dikelu arkan atau disela ma tkan dari siksaan neraka yang sedang dijalaninya. Sedangkan oran g bertakwa yang pernah melaku kan dosa besar ak an tetap berada di neraka sa mpai selama Ͳlamanya, sekalipun dia se ti a menjalankan sh alat lima kali seha ri , sh alat setiap Jum’at, berpuasa penuh se ti ap bulan Ramad han sert a menunaikan umroh haji ke Meka h. Sementara it u, yang ma na yang termas uk do sa besar dan yang ma na yang tidak termasu k dosa besar juga sa ngat sulit ditemukan pedomannya. Mari kit a coba melihat kedua Hadist dibawah in i: “Hadis riwayat Abu Hurairah R. A. : Da ri Rasu lu llah SAW bahwa beliau bersabda: Tidak seo rang pun di an tara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seo rang lela ki bertanya: Engkau pun tid ak , wahai Ras ulu llah ? Ras ulullah SAW menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat ͲNya kepadaku akan te tap ite tap lah kalian berusaha berbua t da n berkata yang benar. 12 tersebut ad al ah Allah yang kompromist ik terhad ap pela nggaran atau dosa. Atau merupakan Allah yang pilih kasih atau tidak adil. Ka la u yang mela kuka n pelanggaran terhadap hukum Ͳhukum Al ͲQur’an adalah orang Ͳorang tertentu, yaitu orang yang kepadanya mungkin Alla h pilih ka sih, hukum tersebut da pat dirubah menjadi Sunah. Ini sangat membingungkan. Seolah Ͳolah semua p eratu ran yang ada di Al ͲQur’an, baik berupa larangan ataupun kewajiban, ka la u dila nggar oleh Nabi Muhammad, boleh dirubah menjadi Sunah Rasul. Dimana le tak azas kepas tian dan keset araan hukum dari perat u ran Ͳperaturan yang ada di Al ͲQur’an? Atau, apakah standar kesucian ayat Ͳayat Al ͲQur’an memang di pa nda ng ren dah sehi ngga se se o ra n g ti dak akan meras a berdosa ji ka melanggarnya atau tidak mematuhinya? Bahkan sampai merubahnya? Ap ak ah Al ͲQur’an itu bukan merupakan sa tu perkat aan ilahi yang ha rus dihormati kesuc iannya atau ditakuti kekuatannya? Ap ak ah otoritas Allah sebagai Penguasa segala sesua tu memang ti dak begitu kuat ? Kenapa Alla h sepert inya diam sa ja melihat peraturan yang di bua tͲ Ny a dirubah dengan begitu saj a oleh ma nusia ? Jika demikian buat apa Allah menurunkan Al ͲQur’an yang dikatakan tidak mungkin salah dan tidak dapat dirubah Ͳrubah? Bukankah akan da pat terjadi bahwa hal Ͳhal se pe rt i it u malah ak an merongrong kewibawaan dan otoritas Allah, sehingga orang Ͳorang akan menjadi kurang hormat terhadap Allah? Sungguh berbeda dengan Allah yang ada di Alkitab. Perintah Ͳperintah Allah yang ada di Alkitab sa ngat berotoritas da n berkuasa. Siapa saja yang melanggarnya akan terkena hukuman Alla h. Bahkan pa ra na bi sendiri, termasu k yang menerima wahyu, kalau melanggarnya, dihukum Allah. Kit a liha t bagaimana nabi Da ud di hukum Allah ka rena mengambil isteri orang lain. Anaknya mati dan keturunannya m eng alam ikonflik berkepanjangan (2 Samuel 12). Raja Sa lomo (nabi Sulaiman) kena hukuman Allah karena menikah dengan perempuan Ͳperempua n kafir dan ikut Ͳikut an dengan ist erinya meny embah berhala. Kerajaannya dikoyakkan Alla h (1Raja Ͳraja 11:1 Ͳ 13). Harun (i ma m) dan Miryam (nabi) di hukum Allah karena
13 memberontak terhadap nabi Musa. Mirya m bahkan sampai ditimpa penyakit kusta sebagai wujud hukuman Allah (Bi langan 12:1 Ͳ15). Siapa saja, kalau melanggar perintah Allah didalam Alkitab, kena hukum. Allah tidak pernah pilih kasih. Allah maupun perintah Allah sa nga t dihormati dan ditakuti. Be lum hi la ng bingung yang sat u , kita diha dapka n pada kebingungan yang ba ru. Dalam Sur at 4 An ͲNisa’ ayat 24 Allah melarang atau mengharamkan orang beriman untuk menika hi perempuan yang bersuami, kecuali hamba sa haya (tawanan perang) yang dimiliki. Namun ad a sa tu per ist iw a yang membingungkan yang te rcatat dalam Qs. 33 Al ͲAhzab ayat 37. Ayat tersebut berbunyi: Dan (ingatlah ), ket ika engkau (Muha mma d) berkata kepad a orang yang telah diberi nikmat oleh Allah da n engkau (ju ga) telah memberi nikmat kepadanya, “ P ertahankanlah terus is trimu dan bertakwalah kepad a Allah,” seda ng engkau menyembunyikan didalam ha ti mu apa yang ak an dinyatakan oleh Allah, dan engkau tak ut kepad a manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid te lah mengakhiri keperluan terhadap is trin ya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan di a (Zain ab) agar ti dak ada keberatan bagi orang mukmin untuk menikahi istri Ͳis tri an ak Ͳanak angkat mereka, ap abila anak Ͳanak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketet ap an Allah itu pa st iterjadi (Qs .33 Al ͲAhzah 37) Ayat diatas muncul set elah Nabi Muhammad memandang isteri anak angkatnya. Anak an gk atn ya tersebut bernama Zaid bin Harith a, ist rinya bernama Zainab . Dika ta ka n ba hwa wanita ini sangat can tik. Entah bagaimana, se te la h Nabi Muhammad melihat is tri Zaid , maka meluncurlah perkataan dari mulut Nabi Muhammad yang kemudian menjadi is i da ri Qs. 33 Al ͲAhzab 37 diatas. Di sit u dikatakan bahwa Allah menginginkan Nabi Muhammad mengambil isteri orang la in (is tri an ak an gk atn ya it u) untuk dijadikan is teri Na bi Muhammad. Seolah Nabi Muhammad akan dipandang bersalah jika dia membiarkan Zainab tetap menjadi ist eri Zaid . Setelah mendengar perkataan te rs ebu t, Zaid la lu menceraikan Zainab sesua i dengan 32 ba hw a tidak seorangpun sanggup menahankan rasa sa ki t api neraka. Tubuh kit a dibakar dan api menyala dari tubuh kita. Apinya tidak pernah padam. Ra sa sa kit n ya tentu tak terkatakan dengan bahasa bumi. Jeritan sert a lolongan yang menyayat hati ak an terdengar terus Ͳmenerus dari orang Ͳor an g yang seka ra t te tapi tidak ma ti Ͳmati. Siapa yang ma u dan rela masuk ner aka? Tidak seo rangpun. Semua or an g yang beragama dan yang mempercayai ada surga dan ada neraka pa st i ingin menghindari ner aka . Tidak te rkecuali oran gͲ oran g jahat. Apalagi orang Ͳor an g yang bertakwa. Semua mera sa ngeri kalau sampai ma suk neraka. Namun Surat 19 (Maryam) ayat 70 Ͳ72 diatas mema st ika n ba hwa semua orang, termasuk orang Ͳorang yang berta kwa akan ma suk nera ka . Semua akan mengalami dan merasakan kengerian tersebut. Semua ak an menjalani siksaan yang maha da hsya t. Walaupun dikatakan bahwa akan ad a pengec ualian ba gi or an gͲ orang yang bertakwa, namun tetap saj a berarti bahwa orang Ͳorang yang bert akwa s emu a ak an ma suk neraka. Bagaimana ini ? Lalu apa gunanya kita bertakwa sela ma hidup? Jus teru neraka it u yang mau kita hi nda ri maka kit a bertakwa. Nyatanya kita tetap ak an dima sukkan juga ke sana. Soal berapa lama oran g yang bertakwa disiksa da la m neraka yang mengerikan tersebut, tidak ada penjelasan yang dapat dijadikan pegangan. Kapan oran g bertakwa ak an dikeluarkan da ri api neraka tidak begitu jelas. La lu, orang bertakwa yang sepert i ap a yang akan diselamatkan (d itarik) dari api? Seberapa besa r bobot ketakwaan yang ha rus dimiliki se se o ra n g unt uk diselamatkan? Kita tidak melihat ad a petunjuk mengenai cara mengukurnya. Apakah yang akan diselamatkan adalah or an g yang se ti a shalat lima kali seha ri ? Atau se ti a shalat hari Jum’at? At au berpuasa di bula n Ramad han ? Atau yang te lah umroh naik haji ke Meka h? Atau gabungan kesemuanya? Atau yang telah bertobat dari kebiasaan dosanya ? Seperti misalnya sudah meninggalkan dosa : judi, zinah, dusta, mencuri, korupsi, iri da n dengki, mendenda m, membunuh, pemarah, penyembahan berhala, mabuk Ͳmabukan, fitnah, gossip atau menjelekkan orang la in, dll.
31
API PENYUCIAN
Surat19 (M aryam) aya t 70 Ͳ72 berbunyi demikian: 70. Dan kemudia n Kami sun gguh lebih mengetahu iorang Ͳorang yang seharusnya dimasu kk an ke dalam neraka. 71. Da n tidak ada seorangpun dari pa damu, mela ink an men d atang ineraka it u. Hal itu ba gi Tu hanmu adalah suat u keme stian yang suda h ditetapkan. 72. Kemudia n Kami ak an menyela m at kan or an gͲ ora n g yang bert akwa dan membiarka n orang Ͳorang yang za lim di dalam nera ka dalam k ead aan berlutut. Diantara para pakar Islam ada perbedaan dalam mengart ikan ayat Ͳayat di atas. Bagi pakar yang memperc ayai ad anya ap i penyuc ian, ayat Ͳayat tersebut diartikan sebagai berikut: Semua orang ak an ma suk neraka, ba ik dia or an g jahat, orang ka fir, ataupun orang yang bertakwa. Hal itu sudah merupakan ke te tap an Tuhan. Hanya saj a, sepert i yang dikatakan ayat Ͳayat tersebut, bagi orang yang bertakwa akan ada pengecualian. Setelah menjalani mas a hukuman neraka se la ma waktu tertentu, oran g yang bertakwa akan diselamatkan. Api neraka merupakan ap i penyucian baginya. Sedangkan orang Ͳorang yang za lim akan tetap dibiarkan didalam neraka da la m keadaan berlutut. Pendapat inilah yang mau kita pertanyakan. Benarkah bahwa semu a orang, termasuk or an gͲ orang yang bertakwa, akan dimasukkan ke neraka jahannam? Ka la u begitu, lalu untuk ap a seseor ang berusaha untuk bert akwa selama hidupnya? Bukankah tu ju an dia bertakwa seumur hidup ad al ah agar dia selamat dunia dan akhirat ? Di a mela kuka n sh alat lima waktu, shalat se ti ap Jum’at, berpuasa di bulan R amadhan, naik ha ji, dan masih banyak lainnya. Apakah upah dari semua jerih payah itu ad al ah dima sukkan kedalam neraka? Masuk nera ka itu sangat ti dak enak. Entah jangka wakt unya tidak te rl al u lama, cukup lama ataupun sa nga t lama. Semua kita tahu 14 prosedur yang ada pada saa t it u. Zaid percaya bahwa perkataan yang keluar da ri mulut Nabi Muhammad tersebut adalah wahyu Alla h. Lalu Na bi Muhammad menikahi Zainab, yang merupakan wanita ke Ͳ6 da la m kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad. Da n seja k saa t itu maka orang ber ima n (umat Muslim) diper b olehkan menginginkan atau mengambil is te ri orang lain , yaitu ist eri dari an ak angkat. Bukankah hal in isangat membingungkan? Selanjutnya Mut iara Hadist Bukhari ͲMuslim no. 897 menjelaskan ba hw a is teri ketiga Nabi Muhammad yang bernama Siti Aisyah di ni ka hi nya pada saat wanita ters ebut berumur 6 tahun, dan dibawa keatas tempat tidur saa t berusia 8 tahun. Ini juga menimbulka n kebingungan. Bagaimana mungkin seorang Nabi yang sa nga t diist imewakan oleh Al ͲQur’an bisa mengawini se o ra n g an ak dibawah umur yang tidak dibenarkan di Arab sekalipun. Apalagi anak berumur 8 tahun. Ma si h terkait denga n per soa la n pe rn ikah an atau perkawinan yang sedang kita bic arakan, ma sih ad a lagi Hadist dan ayat Al ͲQur’an yang sangat mengganggu pikiran, yang berbunyi demikian : “P er nyat aa n Allah, wanita Ͳwanita can tik dita mba tkan di paviliun Ͳ paviliun. Ras ul Allah berkata, “Di Surga ada sebuah paviliun yang terbentuk da ri sebuah lu ban g terowongan mutiara yang lebarnya 60 mil, pada ma sing Ͳma si ng sudut terdapat para is teri yang terpis ah dan tidak dapat saling meliha t dengan sudut lainnya, dan or an gͲ orang beriman akan mengunjungi para wanita ters ebut untuk “menikmat i” mereka (Hadis t VI/40 6 ) dan
15 (Dikatakan kepad a mereka), “ M ak an dan minumlah dengan rasa nikmat se ba ga i ba la san dari apa yang telah ka mu kerjakan ,” Mereka bersandar diatas dipan Ͳdipan yang tersusun dan Ka mi berikan kepa d a mereka pasangan bidadari yang bermata indah. “Kulu wasyrabu hani’am bim a kunt um ta’malun. Mut taki’ina ‘a la sururim masfufah, wa zawwajnahum bi hurin ‘in.” (Q s. 52 Ath ͲThuur 19,20) Surat 52 Ath ͲThuur ayat 19,20 sert a Hadist VI/406 diatas mengatakan bahwa di surga nanti disediakan bidadari Ͳbidadari can tik untuk “ d inikmati” or an gͲ orang beriman. Hal ini sangat mengganggu pikiran. Bukankah Al ͲQur’an maupun Hadist sa ng at menent ang percabulan da n perzinahan, terlebih hubungan seks bebas? Bagaimana mungkin ayat Al ͲQur’an dan Hadist di atas ju stru mengajarkan bahwa di surga nanti orang beriman ak an menikmati hubungan seks bebas dengan para wanita can tik / bidadari? Sewaktu orang ber ima n masih hidup di dunia yang fana ini Al Ͳ Qur’an melarang mereka mela kuka n perzinahan ataupun seks bebas. Herannya, ju stru set elah mereka berada di sur ga (dimana orang beriman telah mengenakan “t ubuh surgawi” yang baru, yang suci, yang tidak la gi mela kuka n dosa , tid ak la gi diku as ai oleh syahwat, apalag i perbuatan mesum) , ju stru Al ͲQur’an memperbolehkan se ks bebas. Bahkan menyediakan wanita Ͳwanita cantik unt uk orang beriman. Dan dikatakan bahwa orang Ͳor an g beriman akan “menikmat i” wanita Ͳwanita cantik tersebut. Menga p a pengajaran tersebut begitu saling bertentangan? Seolah te rk es an tidak ad a keko nsistenan diantara se sa ma pengajaran Al ͲQur’an maupun Hadist . Kita jadi ingin bertanya. Apakah standar kesu cian sur ga , dimana Allah yang Ma ha Suci bertakhta, begitu ren dah di mata Qur’an dan Hadist ? Bagaiman a mungkin di sur ga orang mela kuka n perbuatan seks bebas? Sebagai tambahan, semua “kenikmat an” surgaw i itu disediakan bagi kaum pr ia .Lagi Ͳla gi kit a ingin bertanya. Bagaimana dengan ka um wanita Muslim? J awabannya dijumpai da la m pernyat aan berikut : 30