• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang diperlukan adalah data Laporan Keuangan PT. Pupuk Kaltim dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

Langkah-langkah dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.

2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan. 3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan.

4. Menganalisa laporan keuangan.

Adapun metode yang digunakan adalah analisis horizontal (dinamis), yaitu metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.

Dalam pelaksanaan analisis laporan keuangan teknik yang dilakukan adalah analisis rasio, merupakan teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

(2)

1. Analisis Likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo.

2. Analisis Rentabilitas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

3. Analisis Aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya.

4.2 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Aktivitas. 4.2.1 Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi atau untuk memenuhi kebutuhan akan kewajiban jangka pendeknya.

a. Current Ratio

Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 PT. Pupuk Kaltim Current Ratio (Dalam Rupiah) Keterangan 2006 2007 2008 2009 Current Asets 2.042.382.148.719 1.884.042.049.076 3.066.733.874.124 4.008.498.623.720 Current Liabilities 1.696.292.357.164 1.291.001.418.538 2.149.782.421.733 2.459.556.738.362 Rasio 120,40 % 145,94 % 142,65 % 162,98 %

(3)

Dari tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa current ratio PT. Pupuk Kaltim tahun 2006 sebesar 120,40 % rasio ini berarti setiap Rp 100 hutang lancar dijamin dengan Rp 120,40 aktiva lancar. Sementara pada tahun 2007 rasio lancarnya meningkat menjadi 145,94 % hal ini berarti setiap Rp 100 hutang lancar dijamin dengan Rp 145,94 aktiva lancar. Ditahun berikutnya 2008 mengalami penurunan menjadi 142,65 % yang disebabkan meningkatnya jumlah kewajiban lancar dalam tahun berjalan. Dan pada tahun 2009 rasio lancarnya meningkat kembali menjadi 162,98 yang artinya setiap Rp 1 kewajiban dijamin dengan Rp 162,98 aktiva lancar. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan setiap tahunnya. b. Quick Ratio

Quick Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar setelah dikurangi dengan persediaan. Hasil perhitungan quick ratio adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 PT. Pupuk Kaltim Quick Ratio Keterangan 2006 2007 2008 2009 Current Assets 2.042.382.148.719 1.884.042.049.076 3.066.733.874.124 4.008.498.623.720 Inventory 641.397.024.794 576.420.365.307 1.444.701.480.452 1.143.811.630.844 Current Liabilities 1.696.292.357.164 1.291.001.418.538 2.149.782.421.733 2.459.556.738.362 Rasio 82,59 % 101,29 % 75,45 % 116,47 %

(4)

Dari tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa quick ratio PT. Pupuk Kaltim tahun 2006 sebesar 82,59 %, rasio ini berarti bahwa setiap Rp 100 hutang lancar dijamin dengan Rp 82,59 aktiva lancar. Sementara pada tahun 2007 quick rationya meningkat menjadi 101,29 % ini berarti setiap Rp 100 hutang lancar dijamin dengan Rp 101,29 aktiva lancar. Ditahun berikutnya 2008 mengalami penurunan menjadi 75,45 % disebabkan meningkatnya jumlah kewajiban lancar dalam tahun berjalan. Dan pada tahun 2009 rasio lancarnya meningkat kembali menjadi 116,47 yang artinya setiap Rp 100 hutang lancar dijamin dengan Rp 116,47 disebabkan meningkatnya aktiva lancar pada tahun tersebut

4.2.2 Rasio Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Hasil perhitungannya sebagai berikut :

a. Return On Equity/ROE

Return On Equity/ROE adalah rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau para pemegang saham. Hasil perhitungan ROE ditunjukkan dalam tabel berikut :

(5)

Tabel 4.3 PT. Pupuk Kaltim Return On Equity/ROE Keterangan 2006 2007 2008 2009 Net Income 375.453.044.979 412.965.121.882 627.825.027.371 832.371.307.071 Net Worth 2.945.399.845.284 3.228.433.064.449 3.703.198.274.861 4.364.202.238.316 Rasio ROE 12,75 % 12,79 % 16,95 % 19,07 %

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa Return On Equity PT. Pupuk Kaltim tahun 2006 sebesar 12,75 %, rasio ini berarti bahwa setiap Rp 100 modal sendiri bisa menghasilkan Rp 12,75 laba usaha. Pada tahun 2007 menjadi 12,79 %, peningkatan tingkat Return On Equity yang dialami perusahaan disebabkan oleh peningkatan laba bersih perusahaan pada tahun 2007. Tahun 2008 nilai rasionya meningkat menjadi sebesar 16,95 % rasio ini berarti bahwa setiap Rp 100 modal sendiri bisa menghasilkan Rp 16,95 laba usaha. Pada tahun 2009 Return On Equity menjadi 19,07 %, disebabkan meningkatnya laba bersih perusahaan. b. Rentabilitas Ekonomis/RE

Rentabilitas Ekonomis adalah rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Hasil dari perhitungan rentabilitas ekonomi ditunjukkan dalam tabel berikut ini :

(6)

Tabel 4.4 PT. Pupuk Kaltim Rentabilitas Ekonomis Keterangan 2006 2007 2008 2009 EBIT 810.790.179.775 790.399.168.136 1.054.589.733.727 1.244.923.823.703 Total Assets 6.226.864.488.953 5.886.913.419.002 7.089.017.041.526 8.414.882.023.295 Rasio RE 13,02 % 13,43 % 14,88 % 14,79 %

Dari tabel diatas,menunjukkan bahwa Rentabilitas Ekonomis PT. Pupuk Kaltim tahun 2006 sebesar 13,02 %, rasio ini berarti bahwa setiap Rp 100 yang dioperasikan perusahaan menghasilkan laba sebesar Rp 13,02 Pada tahun 2007 Rentabilitas Ekonomis naik menjadi sebesar 13,43 % rasio ini berarti bahwa setiap Rp 100 yang dioperasikan perusahaan menghasilkan Rp 13,43 laba usaha. Tahun 2008 Rentabilitas Ekonomis naik menjadi sebesar 14,88 % yang disebabkan meningkatnya laba sebelum pajak dan beban bunga. Pada tahun 2009 Rentabilitas Ekonomis meningkat menjadi sebesar 14,79 % yang disebabkan meningkatnya laba sebelum pajak dan beban bunga.

4.2.3 Rasio Aktivitas

Aktivitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar tingkat efektifitas perusahaan dalam menggunakan dananya.

a. Total Assets Turnover

Total Assets Turnover merupakan perbandingan antara penjualan netto dengan jumlah aktiva. Hasil dari perhitungan Total Assets Turnover ditunjukkan dalam tabel berikut ini :

(7)

Tabel 4.5 PT. Pupuk Kaltim Total Assets Turnover

Keterangan 2006 2007 2008 2009 Sales 5.019.648.244.054 5.833.818.545.415 9.731.820.205.571 8.215.314.704.986 Total Assets 6.226.864.488.953 5.886.913.419.002 7.089.017.041.526 8.414.882.023.295 Rasio 0,80 X 1,00 X 1,37 X 0,97 X

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa total assets turnover PT. Pupuk Kaltim tahun 2006 sebesar 0,80 kali, untuk setiap Rp 100 aktiva, perusahaan menghasilkan Rp 0,80 penjualan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 menjadi 1 kali, peningkatan tingkat Total Assets Turnover yang terjadi pada perusahaan disebabkan oleh peningkatan penjualan perusahaan yang disertai dengan peningkatan total aktiva pada tahun 2007. Pada tahun 2008 juga mengalami peningkatan sebesar 1,37 kali yang artinya untuk setiap Rp 100 aktiva, perusahaan menghasilkan Rp 1,37 penjualan pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009 Total Assets Turnover mengalami sedikit penurunan menjadi 0,98 kali yang memperlihatkan perusahaan mengalami penurunan dalam mengelola aktivanya secara efektif.

b. Working Capital Turnover

Working Capital Turnover merupakan perbandingan antara penjualan netto dengan hutang lancar setelah dikurangi dengan aktiva lancar.

(8)

Tabel 4.6 PT. Pupuk Kaltim Working Capital Turnover

Keterangan 2006 2007 2008 2009 Sales 5.019.648.244.054 5.893.818.545.415 9.731.820.205.571 8.215.314.704.986 Current Assets 2.042.382.148.719 1.884.042.049.076 3.066.733.874.124 4.008.498.623.720 Current Liabilities 1.696.292.357.164 1.291.001.418.538 2.149.782.421.733 2.459.556.738.362 Rasio 14,50 X 9,94 X 10,61 X 5,30 X

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa working capital turnover PT. Pupuk Kaltim tahun 2006 sebesar 14,50 kali, hal ini berarti bahwa modal kerja yang berputar dalam suatu persuklus kas dari perusahaan rata-rata 14,50 kali dalam setahun. Pada tahun 2007 menurun menjadi 9,94 kali. Hal ini memperlihatkan kurang efisiennya perusahaan dalam memanfaatkan modal kerja yang tersedia. Pada tahun 2008 Working Capital Turnover meningkat sedikit menjadi 10,61 kali yang artinya memperlihatkan perusahaan lebih efisien dalam memanfaatkan modal kerja yang tersedia. Untuk tahun 2009 Working Capital Turnover perusahaan turun menjadi 5,30 kali, nampaknya perusahaan mengalami penurunan efisiensi dalam mengelola modal kerjanya.

4.3 Pembahasan

Sebagai alat untuk mengukur kinerja PT. Pupuk Kaltim, dalam pembahasan ini menggunakan kriteria dan standar pengukuran kinerja keuangan. Pembahasan dari hasil perhitungan rasio likuiditas, rentabilitas dan aktivitas adalah sebagai berikut :

(9)
(10)

Setelah melakukan analisa dengan menggunakan beberapa rasio keuangan, penulis mencoba membahas dari masing-masing rasio tersebut. Adapun pembahasannya sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas yang kurang baik secara umum antara lain:

a. Quick ratio yang kurang baik dapat terlihat pada tahun 2006 dan tahun 2008 karena memiliki quick ratio yang kurang sehingga jika dilihat dari sisi keefektifan pengggunaan aktiva lancar akan disimpulkan kekurang efektifan penggunaannya karena terlihat banyak dana yang tertanam yang tidak menghasilkan keuntungan.

2. Rasio Aktivitas yang kurang baik secara umum adalah:

a. Working Capital Turn Over yang kurang baik terlihat pada tahun 2006 dan tahun 2009 karena memiliki working capital turn over yang kurang dari standar rasio, sehingga jika dilihat dari sisi keefektifan pengggunaan aktiva lancar akan disimpulkan kurang efisiennya perusahaan dalam memanfaatkan modal kerja yang tersedia.

b. Total asset turn over yang kurang baik terlihat pada tahun 2006 dan tahun 2009 karena memiliki total asset turn over yang kurang jika dilihat rasio ini menunjukkan bahwa manajemen belum cukup efektif dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan.

Gambar

Tabel 4.1  PT. Pupuk Kaltim  Current Ratio  (Dalam Rupiah)  Keterangan  2006 2007 2008 2009   Current Asets      2.042.382.148.719     1.884.042.049.076     3.066.733.874.124      4.008.498.623.720   Current Liabilities      1.696.292.357.164     1.291.001
Tabel 4.2  PT. Pupuk Kaltim  Quick Ratio  Keterangan  2006 2007 2008 2009   Current Assets     2.042.382.148.719    1.884.042.049.076    3.066.733.874.124     4.008.498.623.720   Inventory     641.397.024.794    576.420.365.307    1.444.701.480.452     1.1
Tabel 4.3  PT. Pupuk Kaltim  Return On Equity/ROE  Keterangan 2006  2007  2008  2009   Net Income        375.453.044.979        412.965.121.882        627.825.027.371        832.371.307.071    Net Worth      2.945.399.845.284     3.228.433.064.449     3.70
Tabel 4.4  PT. Pupuk Kaltim  Rentabilitas Ekonomis  Keterangan  2006 2007 2008 2009  EBIT     810.790.179.775    790.399.168.136     1.054.589.733.727     1.244.923.823.703  Total Assets     6.226.864.488.953    5.886.913.419.002     7.089.017.041.526
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari proses pasteurisasi ini adalah untuk membunuh mikroba patogen dan mikroba awal dalam susu yang tidak diinginkan sehingga kultur yogurt dapat tumbuh secara

Paulus beberapa kali mendorong jemaat untuk “tu- ruti teladanku.” Dalam pasal 7 ini ia juga me- ngatakan hal senada, “namun alangkah baik- nya kalau semua orang seperti aku.” Secara

BERITA ACARA PENYALURAN RASIO LIFTING PER DAERAH PENGHASIL PNBP PER KKKS KEMENTERIAN KEUANGAN DITJEN PAJAK Proses Rekonsiliasi Realisasi Lifting

Henny Sahara : Kombinasi Alat Penyambung Paku Dan Baut Pada Kolom Pendek Kayu Meranti Dengan Pembebanan Aksial Tekan Berdasarkan Pkki Ni-5 2002 (Eksperimen), 2010.. KOMBINASI

Pengambilan data pada Tugas Akhir ini diperoleh dari peta anomali magnetik yang nantinya merupakan input pada software Mag2DC, yang merupakan software dua dimensi

Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Daerah (DKIPSD) Provinsi Sulut melaksnakan pengendalian internalnya berdasarkan dengan peraturan Menteri Dalam Negeri

Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan berat badan bayi baru lahir sehat yang diberikan kombinasi ASI dan susu formula

Sampel jumlah kuda laut yang didapatkan 186 ekor dengan jumlah kuda laut jantan 83 ekor dan kuda laut betina sebanyak 103 ekor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola