FISIOLOGI
ABSORPSI ZAT GIZI
Dr. Katrin Roosita, MSi.
http://www.cmaj.ca/content/16 6/10/1297/F1.large.jpg
Prinsip Penyerapan Zat Gizi di Usus
Halus (small intestine)
Semua zat gizi
dari makanan, termasuk air dan elektrolit diserap
di mukosa dari usus kecil,
masuk ke dalam aliran darah.
Penyerapan air dan
elektrolit memiliki peran penting dalam
pemeliharaan air tubuh dan keseimbangan asam-basa.
Proses yang penting
penyerapan: transport natrium melintasi
gradien elektrokimia pada membran sel epitel lumen. Semua sel harus
mempertahankan konsentrasi natrium,
Ini dilakukan dengan bantuan pompa Na + / K + ATPase yang disebut sodium pumps http://fig.cox.miami.edu/~cmallery/150/m emb/sf40x12c.jpg
SODIUM PUMPS PER SMALL INTESTINAL
ENTEROCYTE
In rats, as a model of all mammals, there are
about 150,000 sodium pumps which collectively
allow each cell to transport about 4.5 billion
sodium ions out of each cell per minute (J
Membr Biol 53:119-128, 1980).
This flow and accumulation of sodium is
ultimately responsible for absorption of water,
amino acids and carbohydrates.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat dimulai dalam mulut
α amilase (ptialin) pada pH sekitar 7, memecah
polisakarida menjadi oligosakarida dan
disakarida (maltosa, isomaltosa, maltotriosa dan
dekstrin).
Pemecahan ini masih berlangsung di lambung
bagian proksimal.
pH dalam lambung asam, sehingga pencernaan
karbohidrat terhenti.
Duodenum : kimus dinetralisir, pencernaan
karbohidrat diteruskan, penambahan α amilase pankreas.
Maltosa, isomaltosa dan maltotriosa didegradasi
menjadi glukosa oleh enzim maltase dan isomaltase dari: getah pankreas dan mukosa ileum
Cabang dekstrin dipecah oleh enzim 1,6 glukosidase intestinal.
Laktosa dan sukrosa dipecah oleh enzim laktase dan sukrase yang dikeluarkan mukosa intestinal.
Hasil akhir: glukosa, galaktosa dan fruktosa.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
KARBOHIDRAT (lanjutan)
Absorpsi monosakarida dalam
intestinal:
Glukosa dan galaktosa diabsorpsi sel mukosa:
a. Melawan gradien konsentrasi dengan
ko-transport sekunder Na+
b. Menurut gradien konsentrasi dengan difusi
fasilitasi melewati membran basalis mucosa
usus
Fruktosa, diabsorpsi secara pasif oleh mukosa
intestinal
RINGKASAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI KARBOHIDRAT
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
PROTEIN
Pencernaan protein dimulai di dalam lambung
1. Pepsinogen diaktifkan menjadi pepsin oleh HCl
lambung
2. Pada pH 2-5 pepsin memecah protein menjadi
polipeptida
3. Inaktivasi sebagian isoenzim pepsin terjadi
dalam duodenum saat HCO3- dari empedu dan
pankreas menetralisir HCl lambung pada pH ±
6,5.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
PROTEIN (Lanjutan)
Pencernaan protein dan polipeptida
diteruskan oleh tripsin dan kimotripsin,
menghasilkan dipeptida.
Tripsin berasal dari tripsinogen pankreas
yang diaktifkan oleh enteropeptidase
duodenum.
Tripsin kemudian mengaktifkan
kimotripsinogen pankreas menjadi
kimotripsin.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
PROTEIN (Lanjutan)
Karboksipeptidase pankreas dan
aminopeptidase mukosa usus memecah
ujung bebas rantai peptida
Pemecahan peptida menjadi asam amino
tunggal dilakukan oleh dipeptidase yang
terdapat pada brush-border membran
ABSORPSI ASAM AMINO
Sistem kotransport Na+ spesifik bertanggung jawab
terhadap transport aktif sekunder asam amino
dari lumen usus ke dalam sel mukosa.
Perpindahan asam amino dari mukosa sel ke darah
porta dilakukan secara difusi fasilitasi.
Beberapa jenis asam amino mengalami
metabolisme dalam sel mukosa, dan memasuki
darah porta dengan sistem transport tersendiri.
Dipeptida dan tripeptida tertentu dapat diabsorbsi
secara aktif oleh karier yang terdapat pada lumen
membran sel mukosa usus. Transport aktif ini
Absorption of Intact Proteins
absorption of intact proteins occurs only in a few
circumstances.
"Normal" enterocytes do not have transporters to carry
proteins across the plasma membrane and they
certainly cannot permeate tight junctions.
One important exception is that for a very few days
after birth, neonates have the ability to absorb
intact proteins. This ability, which is rapidly lost, is
of immense importance because it allows the
newborn animal to acquire passive immunity by
absorbing immunoglobulins in colostral milk
.
PENCERNAAN DAN ABSORBSI
LEMAK
Lemak makanan terdiri dari:
90% : trigliserida
10% : fosfolipid, kolesterol dan esternya
vitamin A, D, E dan K yang larut lemak
Lipase adalah enzim pemecah lemak, disekresi
oleh:
a. Kelenjar di dasar lidah dalam mulut
b. Pankreas, yang menyatu dengan getah
pankreas.
Pemecahan lemak berlangsung di:
a. 10-30% di dalam lambung oleh lipase kelenjar
ludah pada PH asam yang optimum
b. 70-90% dalam duodenum dan jejunum bagian
atas (proksimal)
Tiga tahap proses pencernaan
lemak
1. Fase emulsifikasi lemak
kontraksi lambung bagian distal, saat mengeluarkan kimus ke dalam duodenum dihasilkan tetesan emulsi lemak yang lebih kecil (1-2 μm), sehingga permukaan lemak yang dapat disentuh lipase semakin luas.
2. Fase isotropik pekat
Dalam duodenum lipase pankreas diaktifkan oleh Ca2+ dan kolipase yang berasal dari kerja tripsin pada
prokolipase getah pankreas. Ikatan ester 1 dan 3 dari trigliserida dihidrolisa menjadi:
3. Fase pembentukan misel
misel dibentuk dari monogliserida dan asam lemak rantai panjang yang berikatan dengan garam empedu.
Asam lemak rantai pendek tidak memerlukan empedu karena larut air.
Posfolipase A2 dari getah pankreas memecah fosfolipid,
terutama lesitin.
Kolesterolesterase dari getah pankreas memecah:
1. Ester kolesterol (misalnya pada susu dan kuning telur) 2. Ikatan kedua dari trigliserida
3. Ester vitamin A, D dan E
Absorbsi lemak
Trigliserida makanan dipecah menjadi asam lemak
bebas (FFA) dan monogliserida (MG), yang tersimpan dalam misel.
Misel mendekati brush boder usus halus
Secara pasif FFA dan MG diabsorpsi sel epitel usus halus
FFA rantai pendek, relatif larut air, memasuki aliran darah menuju hati melalui vena porta
FFA rantai panjang dan MG disintesis kembali menjadi trigliserida dalam retikulum endoplasma sel mukosa usus halus. Membentuk kilomikron melalui aliran getah bening
Absorpsi lemak berakhir di jejunum
Garam empedu bebas dari misel direabsorbsi di ileum, masuk sirkulasi enterohepatik VENAPORTA.exe
Absorpsi Lemak
Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer
Associates (http://www.sinauer.com/) and WH Freeman
(http://www.whfreeman.com/) at www.emc.maricopa.edu
From lymphatic capillaries, lymph flows through
progressively larger lymphatic vessels to eventually re-enter blood at the junction of the internal jugular and
ABSORPTION OF WATER
& ELECTROLYTES
A normal person takes 1 to 2 liters of dietary fluid every day. Another 6 to 7 liters of fluid is received by the small intestine daily as secretions from salivary glands,
stomach, pancreas, liver and the small intestine itself.
By the time the ingesta, approximately 80% of this fluid
has been absorbed enters the large intestine.
Net movement of water across cell membranes always occurs by osmosis
.
osmosis.exe the most important process of electrolyte absorption is an electrochemical gradient.
Na+ dan substansi dengan
berat molekul rendah diabsorpsi
melalui mukosa epitel bersama
aliran absorpsi H
2O.
Absorbsi Ca
2+ oleh usus halus
menurun pada defisiensi vitamin
D dan oleh substansi yang
membentuk senyawa yang tidak
larut air seperti: fitat, oksalat
dan asam lemak.
Peran Vitamin D pd penyerapan
kalsium: sintesa calbindin
(protein pembawa).
PENYERAPAN BESI
Fe is absorbed by villus enterocytes in the
proximal duodenum. Efficient absorption requires
an acidic environment
.
Ferric iron (Fe+++) in the duodenal lumen is
reduced to its ferrous form through the action of a
brush border ferrireductase.
Iron is the cotransported with a proton into the
enterocyte via
the divalent metal transporter
DMT-1
(
non specific, also transports many divalent
Once inside the enterocyte, iron follows one of two major pathways, based on both dietary and systemic iron loads:
1. Iron abundance states: iron within
the enterocyte is trapped by
incorporation into ferritin and hence, not transported into blood. When the enterocyte dies and is shed, this iron is lost.
2. Iron limiting states: iron is exported
out of the enterocyte via a
transporter (ferroportin) located in
the basolateral membrane. It then binds to the iron-carrier transferrin
for transport throughout the body.
Digestion and absorption of different
macronutrient by GI region
ABSORPSI VITAMIN
1. Vitamin B12 (Kobalamin)
Diabsorbsi di ileum bagian distal dengan bantuan faktor intrinsik (IF) yang dikeluarkan sel parietal lambung
Mukosa ileum mempunyai reseptor yang sangat spesifik untuk mengikat kompleks IF-kobalamin, yang kemudian diserap sel mukosa dengan cara endositosis.
2. Asam Folat
Penyerapan asam folat terjadi di jejunum
bagian proksimal.
Asam folat makanan dipecah oleh enzim
pteroil poliglutamat hidrolase yang
terdapat dalam membran lumen usus
halus, menjadi asam pteroil glutamat.