Oleh :
M Indah Zaini
: 4207 100 604
ANALISA PERUBAHAN SISTEM PEMANAS
BAHAN BAKAR KM. ANUGRAH MANDIRI
DARI THERMAL OIL BOILER MENJADI
ELECTRIC HEATER DAN DAMPAKNYA PADA
ELECTRIC HEATER DAN DAMPAKNYA PADA
SISTEM KELISTRIKAN
Ikhtisar Tugas Akhir
-. Dampak perubahan penggunaan dari HFO menjadi HSD pada
. Dampak perubahan penggunaan dari HFO menjadi HSD pada
biaya operasional kapal
-. Dampak perubahan oil thermal system menjadi elektic heater
dan akibatnya pada sistem kelistrikan.
y p
Latar belakang
-. Bahan bakar merupakan komponen biaya operasional yang
signifikan dalam biaya operasional kapal
signifikan dalam biaya operasional kapal.
-. Dampak perubahan penggunaan dari HFO menjadi HSD pada
biaya operasional kapal
Solusi alternatif untuk melakukan pengurangan biaya bahan
-. Solusi alternatif untuk melakukan pengurangan biaya bahan
bakar adalah penggunaan kembali HFO sebagai bahan bakar
pada kapal
Dampak perubahan oil thermal system menjadi elektic heater
-. Dampak perubahan oil thermal system menjadi elektic heater
Perumusan Masalah:
-. Analisa pergantian dan pemilihan dari perubahan oil thermal
system menjadi electric heater.
- Perhitungan kebutuhan daya pemanas elektrik (electric heater)
. Perhitungan kebutuhan daya pemanas elektrik (electric heater)
untuk kebutuhan operasional kapal.
-. Analisa berdasarkan pertimbangan teknis dilapangan, akibat
perubahan oil thermal system menjadi electric electric steam
perubahan oil thermal system menjadi electric electric steam
boiler pada sistem kelistrikan
Batasan Masalah:
Dalam Tugas Akhir ini objek yang dianalisa adalah
Dalam Tugas Akhir ini objek yang dianalisa adalah
KM. ANUGRAH MANDIRI
Tidak menjelaskan tentang proses kerja detail dari
komponen-k
j
kib t
b h
il th
l
t
komponen penunjang akibat perubahan oil thermal system
menjadi electric heater.
Perhitungan ditekankan pada aspek teknis akibat perubahan oil
th
l
t
j di l t i h t d
d
k
d
thermal system menjadi electric heater dan dampaknya pada
sistem kelistrikan.
Tujuan Penulisan:
Mengubah ,dari penggunan oil thermal system menjadi
l kt ik (h t
l t i )
pemanas elektrik (heater electric)
Pemilihan heater electric akibat perubahan dari penggunan oil
thermal system menjadi pemanas elektrik (heater electric).
d
k
l
k k
d
k l
k
Mendapatkan analisa aspek teknis pada sistem kelistrikan
akibat dari perubahan oil thermal system menjadi electric
heater.
f
l
Manfaat Penulisan:
-.
Sebagai pertimbangan dan masukan kepada operator kapal
agar kembali menggunakan HFO sebagai bahan bakar kapal.
g
gg
g
p
Dan berdampak langsung pada biaya operasional kapal.
Dasar Teori:
Sistem Operasi Heavy Fuel Oil
Sistem Operasi Heavy Fuel Oil
Perbedaan property dari MFO ada pada viskositas dan berat
jenisnya yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar jenis lainya.
Ol h k
it di
l k
i t
k di i b h
b k
b l
Oleh karena itu diperlukan sistem rekondisi bahan bakar sebelum
bahan bakar masuk kemesin. maka viskositas dari bahan bakar perlu
diturunkan. Sehingga untuk tujuan tersebut perlu ditambahkan suatu
sistem pemanas.
p
Storage tank
Min 3 buah untuk menghindari percampuran saat bunkering
Design mengacu pada naval architectural dan peraturan badan
Design mengacu pada naval architectural dan peraturan badan
klasifikasi
Temperature minimum pada storage tank adalah 40-45°C bahan
bakar ≥ 80 cSt/50 °C dan 10-39°C untuk viskositas ≤ 80 cSt/50 °C.
untuk itu minimum temperature pourpoint. Batasan viskositas pompa
yang dianjurkan adalah 1000cSt.
Settling tank
Umumnya dipasang 2 tangki pengendap sesuai dengan konsumsi
Umumnya dipasang 2 tangki pengendap sesuai dengan konsumsi
bahan bakar untuk 24 jam operasi untuk tiap tangkinya
Day tank
Day tank
Tangki harian adalah tangki MFO yang telah dipurifikasi
Design Volume tangki min 4 jam operasi
Power yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
Power yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu dapat dinyatakan dengan rumus dalam tangki:
Panas yang diserap material: Panas yang diserap material: Dimana :
Q : beban panas m : massa
c : panas spesifik
Δt : perbedaan temperature
Panas yang dibutuhkan untuk mengganti losses
Dimana:A : luas area permukaan
Ql : haet loses pada temperatur akhir t kt
t : waktu
Kalor yang dibutuhkan dalam tangki
m
hc
pht
him
h
c
pht
hom
cc
pct
cim
c
c
pct
hoBerdasarkan gambar diatas, maka dirumuskan : mh cph thi + mc cpc tci = mhcph tho+ mc cpc tco
mhc h(th- th ) = m c (t - t ) th + m c t
m
cc
pct
homh cph (thi tho) = mc cpc (tco tci) tho + mc cpc tco
panas yang diberikan = panas yang diterima muatan keterangan :
mhh = laju aliran massa fluida pemanas
cph = panas spesifik fluida pemanas
thi = temperatur fluida pemanas pada sisi masuk
tho = temperatur fluida pemanas pada sisi keluar
l l fl d d k
mc = laju aliran massa fluida yang dipanaskan cpc = panas spesifik fluida yang dipanaskan
tci = temperatur fluida yang dipanaskan
t = temperatur fluida yang dipanaskan pada kondisi akhir tco= temperatur fluida yang dipanaskan pada kondisi akhir
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain alat penukar
panas antara lain
:1 d ( l k l fl d k l h
1.Proses conditions (misalnya komposisi aliran fluida, kecepatan aliran, suhu dan tekanan) beberapa kondisi tersebut harus ditentukan terlebih dahulu. 2. Jangkauan batasan suhu dan tekanan fluida harus ditentukan.
3. Tipe penukar kalor yang digunakan
4. Estimasi awal ukuran (dimensi) penukar kalor menggunakan pendekatan koefisien perpindahan panas baik untuk fluida yang akan digunakan, perpindahan panasnya dan peralatan yang dgunakan.
5. Berdasarkan pada estimasi awal tersebut, maka dapat didapatkan pemilihan d l k d l k d d l h
desain awal yang akan dilengkapi dengan detail perhitungan.
6. Desain awal ini dipilih, kemudian dievaluasi mengenai kemampuan kerja atau kinerja terutama dari segi pressure drop dan perpindahan panasnya.
7. Hasil evaluasi desain awal ini didapatkan konfigurasi baru apabila d b hk d l k h 6 k b l d l k k b l d l dibutuhkan dan langkah 6 kembali dilakukan. Apabila desain awal
mencakupi untuk penukar kalor memenuhi batasan minimal untuk pressure drop panjan pembuluh(tube), diameter shell. Artinya pada desain ini
biasanya membutuhkan konfigurasi multiple exchanger.
8 Desain akhir harus dapat memenuhi proses requirement(desain dengan nilai 8. Desain akhir harus dapat memenuhi proses requirement(desain dengan nilai
eror yang rasional) pada biaya terendah(terutama biaya operasional dan pemaliharaan).
SISTEM INSTALASI LISTRIK DI KAPAL
PENGERTIAN GENERATOR
G k b ki li ik di k l Di Generator merupakan pembangkit listrik yang utama di kapal. Di gunakan untuk mensuplai hampir seluruh peralatan listrik. Prinsip kerjanya mengubah energi kinetis menjadi energi listrik dengan memanfaatkan
induksi elektro magnetik Paraller Generator
Menghubungkan dua buah generator kemudian di operasikan
secara bersama dengan tujuan mendapatkan arus listrik yang lebih
besar
besar
Syarat-syarat paralel generator
1. Frekuensi tegangan pada masing-masing unit generator harus sama 2 Rangkaian masing-masing terhubung pada fase yang sama
2. Rangkaian masing masing terhubung pada fase yang sama 3. Tegangan pada masing-masing fase harus sama
4. Jumlah fase sama
Keuntungan paralel generator 1.Efesiensi
2. Memperbesar daya
3. Untuk memudahkan penentuan kapasitas generator 4 M j i k i i
Elementary one line diagram
One line diagram yang akan diuraikan disini adalah
one line diagram of
electrical power system
yaitu khusus untuk distribusi daya generator
seperti :
1. Main swich board
2 F d
f d
l
2. Feder-feder panel
3. Distributions panel box
l h
k b l
Pemilihan kabel
Untuk tujuan keamanan, undang-undang dan peraturan IEE menetapkan bahwa semua kabel harus cukup besar bagi arus yang melaluinya. Pemilihan yang tepat untuk setiap instalasi bergantung pada aspek-aspek dasar dari : yang tepat untuk setiap instalasi bergantung pada aspek aspek dasar dari :
Persyaratan lingkungan dan karakteristik proteksi Kapasitas pengaliran arus
Penurunan tegangan
Bila arus mengalir melalui sebuah penghantar tersebut menghasilkan kalor,
maka pertambahan kalor sebanding dengan tahanan kabel yang pada gilirannya bergantung pada luas penampang kabel tersebut.
Start
METODOLOGI
Studi Literatur
Pengumpulan
data dan
Referensi
Referensi
Perhit electric steam
b il
boiler
Pemilihan Electric
Pemilihan Electric
steam boiler
Analisa Teknis
Perhitungan Kebutuhan Daya listrik
Perhitungan Kebutuhan Daya listrik
Analisa kebutuhan daya listrik untuk
A
li
T k i
operasional kapal
Analisa Teknis
S
i
NO
Sesuai
dengan
Klasifikasi
NO
Kesimpulan dan Saran
YES
HASIL DAN PEMBAHASAN
A A
A A
DATA KAPAL
Name of Ship
: KM .ANUGRAH MANDIRI
Purphose of ship
p
p
: Container Ship
p
Principal dimension
:
LOA
: 106. 68 Meter
Lpp
: 99.10 Meter
Lpp
: 99.10 Meter
Breadth
: 20.60 Meter
Depth
: 5.80
Meter
Draft
: 4.50
Meter
Draft
: 4.50
Meter
Complement
: 15
Person
Container
: 368 TEU
Main Engine
Main Engine
:
:
Merk
: YANMAR 6EY26
Service
: 12 knot
Cont Rating
:1920 Kw
Cont Rating
:1920 Kw
Generator :
Merk
: Henan Diesel ENG 4 unit
Cont Rating
: 250 Kw
Output Voltage : 400 v
Frekuensi
: 50 Hz
Dalam analisa ini dilakukan perhitungan untuk menunjang perubahan
sistem pemanas bahan bakar yaitu:
s ste
pe a as ba a ba a ya tu:
1. Perhitungan pemanasan pada tangki storage
-.beban operasi (Q operasi)
-.loses pada tangki storage (Q loses)
.loses pada tangki storage (Q loses)
-.safety factor (Q safety)
-.total panas (Q total)
2 P hit
d t
ki
ttli
2. Perhitungan pemanasan pada tangki settling
-.beban operasi (Q operasi)
-.loses pada tangki settling (Q loses)
f t f t
(Q
f t )
-.safety factor (Q safety)
3 Perhitungan pemanasan pada preheater separator
3.Perhitungan pemanasan pada preheater separator
-.beban operasi (Q operasi)
-.beban untuk memanasi pipa (Q pipa)
-.safety factor (Q safety)
-.total panas (Q total)
4.Perhitungan pemanasan pada tangki daily
. e
tu ga pe a asa pada ta g
da y
-.loses pada tangki daily(Q loses)
-.safety factor (Q safety)
l
(Q
l)
-.total panas (Q total)
5.Perhitungan pemanasan pada final preheater
-.beban operasi (Q operasi)
p
(Q p
)
-.beban untuk memanasi pipa (Q pipa)
-.loses pada pipa dari tangki daily ke engine (Q loses)
f t f t
(Q
f t )
-.safety factor (Q safety)
-. total panas (Q total)
Sehingga untuk desain pemanas KM. Anugrah
Mandiri perhitungan dilakukan berdasarkan
Mandiri perhitungan dilakukan berdasarkan
kepastian equipment yang telah terpasang
dikapal.
Daya mesin induk
:
1920
kW
Berat jenis MFO
: 0,99 ton/m
3
Berat jenis HSD
j
: 0,84 ton/m
,
/
3
Konduktivitas plat
: 54 w/m°c
: 374.4 Btu/ft²h ° F
Panas spesifik plat
: 0 465 kj/kg°c
Panas spesifik plat
: 0,465 kj/kg c
: 0,111Btu/lb ° F
Berat jenis plat
: 7833 kg/m
3
Panas spesifik MFO
: 0 41 Btu/16° F
Panas spesifik MFO
: 0,41 Btu/16 F
Jenis isolasi
:
Tebal isolasi
:
d k
l
Konduktivias isolasi
:
1. Beban Pemanasan Pada tangki Storage
Volume tangki storage
: 246 m
3-. Panjang
: 8800 mm = 8.8 m
-. Lebar
: 7400 mm = 7.4 m
Ti
i
3800
3 8
-. Tinggi
: 3800 mm = 3.8 m
-. Tebal plat
: 8 mm = 0,008 m
-. Temperature awal: 32
oC = 89.6
oF
-. Temperature akhir: 40
p
oC = 104
oF
A. Beban operasi
Berat HFO yang digunakan untuk perhitungan adalah berat HFO yang akan
dipindahkan dari storage tang ke settling tank sebesar =35 m³
Berat MFO = volume (m
3) x berat jenis(ton/m
3)
Berat MFO = volume (m
3) x berat jenis(ton/m
3)
Berat MFO = 34,65on = 69300 lb
Q = m x C x Δt
Dimana :
Q: beban pemanasan (Btu)
m: berat (lb)
C : panas spesifik (Btu/lb
oF)
Δt
: penambahan temperature (
oF)
Δt
: penambahan temperature ( F)
Q
operasi= 409147,2 Btu
Waktu yang direncanakan untuk mencapai suhu yang diinginkan direncanakan 4 jam. Maka beban pemanasan tiap jamnya :
Qoperasi = 29,97 kW
B Losses pada tangki storage B. Losses pada tangki storage
Q = α A Δt Dimana :
Q : heat losses (Btu/h) Q eat osses ( tu/ ) A : luas plat (ft2)
A : (2 x p x l) + (2 x p x t) + (2 x l x t) A = 253.36 m2 = 2727.14 ft2
Dimana :
Δt : perbedaaan temperatur dalam tangki dan ambient(°F) α: heat transfer rate (Btu/ft2h°F) Expossed tank, 50°F, uninsulated
1 4 Btu/ft2h°F
=1.4 Btu/ft2h F
Q loss: 54979.23 Btu/h =16.1 kW
c. Safety factor
diambil nilai 20%
Q
safety= 20% x (Q
operasi+ Q
loss)
= 9,21 kW
Total panas yang dibutuhkan untuk tangki storage :
Q
st= Q
operasi+ Q
1oses+ Q
safety= 55,3 kW
Total panas yang dibutuhkan untuk 2 tangki storage adalah:
Qstorage = 110,6 kW
Pada kapal KM. ANUGERAH MANDIRI terdiri dari:
2 tangki storage= 246 m³ =110,6 kW
1tangki settling = 32 m³ = 67,02 kW
2 tangki day( service) = 26 m³ = 26,41 kW
Total beban pemanasan pada tangki-tangki bahan bakar
KM. ANUGERAH MANDIRI sebesar = 204,03 kW
2.Beban pemanasan preheater separator
Kapasitas : 2 m3/h
Kapasitas : 2 m /h
Diameter dalam pipa : 25 mm = 0,025 m Diameter luar pipa : 33,7 mm = 0,0337 m Tebal pipa : 3,25 mm = 0,0032 m
Berat jenis pipa : 2,46 kg/m (nom.32 DIN 2440) Berat jenis pipa : 2,46 kg/m (nom.32 DIN 2440) Konduktivitas pipa : 36 W/m°C = 249,6 Btu/ft2h°F
Panas spesifik pipa : 0,486 kJ/kg°C = 0,116 Btu/lb°F Temperature awal : 80°C = 176°F
Temperature akhir : 98°C = 208,4°F Temperature akhir : 98 C 208,4 F
A. Beban operasi
Berat MFO = volume (m3) x berat jenis(ton/m3)
Berat MFO = 1.98 ton = 3960 lb/h Berat MFO 1.98 ton 3960 lb/h Q = m x C x Δt
Dimana :
Q : beban pemanasan (Btu) m : berat (lb)
m : berat (lb)
C : panas spesifik (Btu/lboF)
Δt : penambahan temperature (oF)
Qoperasi = 52604.64 Btu = 15.41 kWh 15.41 kWh
B. Beban untuk memanasi pipa Q = m x C x Δt Di Dimana : Q : beban pemanasan (kWh) m : laju berat (kg/h) C : panas spesifik (kJ/kg°C) C : panas spesifik (kJ/kg C) Δt : penambahan temperature (°C) Qpipa = 0.0172 kW/m Panjang pipa : 22 m Qpipa = 0.38 kW C. Loses pada pipa
1 H l i d i li k k
1. Heat losses pipa dari settling tank ke separator Dimana :
α : αc + αr
αr : 4 15 (V0,8/De0.2)
αr : 4,15 (V , /De )
α : transfer coeffeicient between external survace of pipe and ambient area of pipe work (W/m2h)
A: external area of pipe work Q: heat losses (W)
ΔTm: different temperature fluid and ambient temperature (°C) αc : convection
αc : convection αc : radiation
V : wind velocity = 4 m/s De : external diameter (m)
Tcw : tube external wall temperature a : rough surface = 4.6 αr : 4,15 (V0,8/De0.2) : 24.843 W/m2 oC αc : 1,051 x a x e(0,005 x tcw) : 7.891 W/m2 oC α : αc + αr α : αc + αr : 32.735 W/m2 oC
A : External area of pipework = 0.2618 x OD : 0.00882 m2 32 73 0 0088 (98 32) = 32.73 x 0.0088 x (98-32) = 19.061 W = 0.019 kW
Panjang pipa dari setting tank ke separator = 11 m Panjang pipa dari setting tank ke separator = 11 m Qlpsettling : 0.019 x 11
Qlpsettling : 0.209 kW
2 . Heat losses pipa dari separator ke service tank Dimana :
α : αc + αr
4 15 (V0 8/D 0 2)
αr : 4,15 (V0,8/De0.2)
αc : 1,051 x a x e(0,005 x tcw)
α : transfer coeffeicient between external survace of pipe and ambient area of pipe work (W/m2h)
p pe o ( / )
A: external area of pipe work Q: heat losses (W)
ΔTm: different temperature fluid and ambient temperature (°C) αc : convection
V : wind velocity = 4 m/s De : external diameter (m)
T b l ll
Tcw : tube external wall temperature a : rough surface = 4.6 αr : 4,15 (V0,8/De0.2) : 24 843 W/m2 oC : 24.843 W/m C αc : 1,051 x a x e(0,005 x tcw) : 7.891 W/m2 oC α : αc + αr : 32.735 W/m2 oC
A : External area of pipework = 0.2618 x OD : 0.00882 m2
32 73 0 0088 (98 32) = 32.73 x 0.0088 x (98-32) = 19.061 W
= 0.019 kW
Panjang pipa dari setting tank ke separator = 11 m Panjang pipa dari setting tank ke separator = 11 m Qlpseparator : 0.019 x 11
C. Safety factor
diambil nilai 10%
Qsafety = 10% x (Qoperasi+ Qpipa+ Qlpsettling + Qlpseparator) = 1,621 kW
T t l dib t hk Total panas yang dibutuhkan :
Qps= Qoperasi+ Qpipa+ Qlpsettling + Qlpseparator + Qsafety = 17,83 kW
beban pemanasan untuk 2 preheater separator = 35,66 kW beban pemanasan untuk 2 preheater separator 35,66 kW Pada KM. ANUGERAH MANDIRI terdiri dari :
2 preheater separator = 35,66 kW 2 final preheater = 53, 8 kW
Jadi Beban pemanas total:
Qt t Q t Q ttli Q i Q Qf Qtot = Q storage + Q settling +Q service + Q ps + Qfp
= 110,6 + 67,02 + 26,41 +35,66 + 53,8 = 293,49 kW
. Maka didapat kan lah spesifikasi dari merk
SSangma Industri Electric
Steam Boiler
seperti berikut ini:
Product name : SSangma Industri Electric Steam Boiler
Type : SM-0300
Steam capacity : 420 kg/h
Working Pressure: 5 7(0 5 0 7) kg/cm2(MPa)
Working Pressure: 5-7(0.5-0.7) kg/cm2(MPa)
Input power : 300 Kw Voltage : 400 Volt
Kondisi berlayar
Dengan 2 buah generator yang bekerja, factor beban generator
berdasarkan perhitungan adalah 44 04%
berdasarkan perhitungan adalah 44,04%.
Kondisi Bongkar Muat
Dengan 3 buah generator yang bekerja factor beban generator
Dengan 3 buah generator yang bekerja, factor beban generator
berdasarkan perhitungan adalah 63,21%.
Kondisi Arrived dan Departure
Kondisi Arrived dan Departure
Dengan 4 buah generator yang bekerja, factor beban generator
berdasarkan perhitungan adalah 42,04%.
Perhitungan Generator Setelah Perubahan Sistem Pemanas
Bahan Bakar HFO
l
d
b hk
l h
l
Peralatan yang ditambahkan setelah penggunaan pemanas electric
(electric heater) adalah :
1 Vertical Electric Steam Boiler
2 Circulating pump
2 Circulating pump
2 Supply pump
2 Heat exchanger preheater separator
2 heat exchanger final preheater
Designation Normal at Arrival and Cargo Designation sea and Departure Handling Intermitten load 16.32 16.92 4.16 Faktor Diversitas 9.79 10.15 2.50 Continious load 466.96 666.01 469.71 Jumlah beban 476.76 676.16 472.21 G d Genset yang di perlukan (2 x 420) (2 x 420) (2 x 420) Kapasitas 840 840 840 Faktor Beban 57% 81% 56.5%
Dari factor beban generator setelah menggunakkan electric heater
(electric steam boiler) maka harus dilakukan pergantian generator
dengan daya yang lebih besar serta adanya space yang terbatas
pada kamar mesin dan agar mendapatkan efektifitas kerja. Sehingga
dipilih alternatif dengan pengurangan jumlah generator dari,
sekarang terpasang 4 buah generator dengan daya 249 kW dan akan
dikurangi menjadi 3 buah generator dengan daya 420 kW Maka
dikurangi menjadi 3 buah generator dengan daya 420 kW. Maka
didapatkan factor beban generator terbesar pada kondisi Arrival &
departure masih 81%.
Analisa Perubahan Perubahan MSB
untuk mengetahui berapa besar pengaman dan penampang kabel yang
digunakan dapat dilakukan perhitungan dibawah ini :
Pengaman Electric heater :
U
k
hi
El
i h
k
d
Untuk menghitung pangaman Electric heater menggunakan daya
generator yang dipakai pada saat operasi.
Daya Electric heater: 420 kW
Arus nominal
Arus nominal =
=
= 631 47 A
= 631.47 A
Dari table Ukuran penampang kabel dan pengaman didapat nilai
sebagai berikut :
Arus pengaman
: 700Ampere
Arus pengaman
: 700Ampere
Kesimpulan Dan Saran
Dari pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan pembahasan dan analisa data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1 B d k hit k it d h t i t b h 1. Berdasarkan perhitungan kapasitas pemanasan pada heater sistem bahan
bakar yang meliputi: beban pemanas 2 tangki storage = 110.6 kW, beban pemanas 1 tangki settling = 67.02 kW, beban pemanas 2 tangki service = 26.41 kW, beban pemanas 2 preheater separator = @ 17.83 kW, Beban
2 fi l h t @26 9 kW J di B b t t l t k i t
pemanas 2 final preheater = @26.9 kW. Jadi Beban total untuk sistem pemanas bahan bakar sebesar 293,49 kW
2. Berdasarkan hasil perhitungan untuk memenuhi kebutuhan pemanasan bahan p g p bakar sebesar 293,49 kW. Dan didapatkan spesifikasi electric steam boiler dipasaran dengan daya sebesar 300 kW.
3. Berdasarkan penentuan load factor generator maka didapatkan beberapa nilai load factor dari generator seperti terlihat dibawah ini:
load factor dari generator seperti terlihat dibawah ini:
Kondisi KM. ANUGERAH MANDIRI menggunakkan thermal oil boiler :
Normal at sea : 44% Arrival & departure : 42% Cargo handling : 63%
Kondisi KM. ANUGERAH MANDIRI menggunakkan electric heater (electric steam boiler) :
Normal at sea : 57% Arrival & departure : 81% Cargo handling : 56.5%
D i f b b l h kk l i h ( l i Dari factor beban generator setelah menggunakkan electric heater (electric
steam boiler) maka harus dilakukan pergantian generator dengan daya yang lebih besar serta adanya space yang terbatas pada kamar mesin dan agar mendapatkan efektifitas kerja. Sehingga dipilih alternatif dengan
j l h d i k 4 b h
pengurangan jumlah generator dari, sekarang terpasang 4 buah generator dengan daya 249 kW dan akan dikurangi menjadi 3 buah generator dengan daya 420 kW. Maka didapatkan factor beban generator terbesar pada kondisi Arrival & departure masih 81%.
Saran
Perlunya perhitungan kembali pada komponen-komponen pendukung sistem pemanas bahan bakar seperti dearator, exspansion tank, circulating pump, dan ecomizer. Akibat perubahan sistem pemanas bahan bakar. p p