Graphic Card & Monitor
Pokok Bahasan:
1. Pengertian VGA
2. Sejarah Perkembangan 3D Graphics 3. Komponen-komponen VGA
4. VGA Monitor
Interface VGA (Virtual Graphic Array)
Jenis-jenis monitor
Resolusi monitor
Tujuan Belajar:
Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
memahami dan menjelaskan pengertian VGA, sejarah perkembangan 3D graphics, komponen-komponen yang terdapat pada VGA, dan VGA monitor yang terdiri dari interface VGA (Virtual Graphic Array), jenis-jenis monitor, dan resolusi monitor.
7.1 Pengertian VGA
Pengertian
VGA singkatan dari Video Graphics Adapter, adalah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikan pada Pocket PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis. Istilah VGA juga sering digunakan untuk mengacu kepada resolusi layar berukuran 640×480, apa pun pembuat perangkat
keras kartu grafisnya. Kartu VGA berguna untuk
menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATI dan nVidia. Terdapat 2 Macam VGA, yaitu:
1. VGA On-Board
VGA yang sudah terintegrasi pada MotherBoard. VGA On Board menggunakan RAM sebagai Memory VGA alias Share Memory.
2. VGA Add-On
VGA yang terpisah dengan motherboard yang memiliki interface semacam PCI atau AGP. Pada VGA Add On sudah memiliki GPU dan Memori sendiri.
7.2 Sejarah Perkembangan 3D Graphics
Saat ini teknologi sudah semakin maju dan berkembang, para developer-developer GPU (Graphics Processing Unit) mulai meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan sebuah vga card yang bagus. Berikut ini adalah beberapa contoh vga card dari yang pertama hingga yang sekarang ini:
S3 ViRGE
Kepanjangan dari “ViRGE adalah Virtual Reality Graphics Engine”, vga ini merupakan generasi pertama yang telah menggunakan teknologi 3D grafik. S3 ViRGE memiliki spec. 64-bit menawarkan 4MB memory onboard, core dan memory clockspeeds up to 66 MHz, dan juga telah mendukung fitur fitur seperti Bilinear dan Trilenear texture filtering, MIP mapping, Alpha blending, Z-buffering, dan 3D tekstur lainnya.
Gambar 7.1 S3 ViRGE
NVIDIA NV3
VGA ini adalah buatan pertama dari Nvidia, vga ini juga dibuat dengan desain teknologi Microsoft‟s DirectX 5 API. NVIDIA NV3 memiliki spec. 4 MB memory, 100 MHz core clockspeeds, bandwith 1.6 GB/s, 206 MHz RAMDAC dan mendukung AGP 2x.
Gambar 7.2 NVIDIA NV3
NVIDIA GEFORCE 200 SERIES
VGA ini memiliki chipset keluaran terbaru dari Nvidia berhasil memaukkan 1.4 billion transistor ke dalam GPU. VGA ini juga merupakan seri Nvidia yang paling terkencang dan kemampuan yang powerful.
Graphic Accelerator
Chipset-chipset masa kini sudah memasukkan
kemampuan akselerasi 3D built in pada kartu VGA. Selain kartu VGA, sekarang ada pheriperal komputer pendukung yang dinamakan 3D accelerator. 3D accelerator berfungsi untuk mengolah/menterjemahkan data/gambar 3D secara lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak memerlukan IRQ lagi mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafik 3D yang kompleks. Contohnya pada game-game 3D bisa ditampilkan citra yang jauh lebih realistis. Sebab banyak fungsi pengolahan grafik 3D yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada motherboard, kini dikerjakan oleh prosesor grafik 3D pada 3D accelerator tersebut.
Dengan pembagian kerja ini maka prosesor dapat lebih banyak melakukan kerja pemrosesan yang lain. Selain itu
programmer tidak perlu membuat fungsi grafik 3D, karena fungsi tersebut sudah disediakan oleh akselerator 3D. Chipset 3D pada kartu VGA tidak sebaik jika menggunakan 3D accelerator sebagai pendukungnya (3D accelerator dipasang secara terpisah bersama dengan kartu VGA)
Meskipun begitu Chipset 3D pada kartu VGA juga mendukung „beberapa‟ fasilitas akselerasi 3D pada 3D accelerator. Sebagai catatan penting bahwa, fungsi 3D accelerator akan optimal jika Software/game yang dijalankan memanfaatkan fungsi-fungsi khusus pada 3D accelerator tersebut. Software/game yang mendukung fasilitas ini mulai berkembang, yang sudah terkenal adalah dukungan terhadap 3D accelerator yang memiliki chipset VooDoo 3D FX, Rendition Verite, dan Permedia 3D Labs.
VGA PCI
VGA card ini bisa digunakan dengan memasang pada slot VGA, VGA jenis ini sudah jarang sekali digunakan, karena keterbatasan fitur, ciri-cirinya adalah bagian slot-nya pada bagian depan terdapat coakan, dan jenis pin-nya lurus secara vertical.
VGA AGP
Awal dibuatnya VGA AGP, karena peningkatan yang signifikan terhadap transfer data dari memory, cpu ke peralatan display, sehingga dibuatkan slot AGP untuk memasang VGA kenis AGP, VGA AGP diluncurkan berdasarkan nilai voltase yang digunakan, yaitu agp 1x dan 2x dengan voltase 3.3 v, sedangkan 4x dan 8x 1,5 volt. VGA agp terakhir yang muncul adalah jenis pro dan pro universal dengan kemampuan 3.3 dan 1.5 volt. Ciri-ciri VGA ini adalah bentuk pin-nya yang vertikal dengan bentuk mirip formasi sarang lebah.
VGA PCI EXPRESS
Perkembangan slot PCI selanjutnya memiliki
dirancang untuk memasang peralatan-peralatan mutakhir, 2 versi slot PCI Express yang terkenal adalah PCI Express 1 x dan 16 x, PCI Express 16 x digunakan khusus untuk memasang VGA jenis PCI Express, dan 1x untuk keperluan memasang peralatan-peralatan tambahan. Ciri fisik VGA jenis PCI express adalah dengan melihat bentuknya yang memiliki bentuk kebalikan dari PCI biasa.
Gambar 7.3 VGA PCI
7.3 Komponen-Komponen VGA
VGA merupakan komponen pendukung yang sangat penting bagi komputer atau PC, karena VGA ini akan sangat berpengaruh terhadap tampilan Graphic pada PC Anda. VGA tersebut memiliki beberapa komponen, yaitu diantaranya: 1. PCB (Printed Circuit Board)
Pada video card, warna dasar yang digunakan beragam. Mulai dari warna merah, hijau dan kuning keemasan. Ada dua form factor yang digunakan. Kebanyakan berukuran standar dengan ketinggian sekitar 99 mm (tinggi bracket sekitar 127 mm) dan lebar yang bervariasi. Ukuran yang lebih mungil, dengan ketinggian setengahnya, dikenal dengan form factor low-profile. Video card semacam ini digunakan seperti pada mini PC. Sesekali ditemukan beroperasi dengan sebuah riser card.
2. GPU/VPU
Inilah inti dari sebuah video card. Sebuah IC (integrated circuit), tugasnya seperti CPU pada sebuah motherboard. Ia yang menangani proses 2D dan 3D. Biasanya tertutup oleh heatsink dan fan.
3. Memory
Untuk membedakan dengan RAM/memory yang terinstalsi pada motherboard, lebih spesifik disebut sebagai video RAM. Kesamaan antara RAM dengan video RAM cukup banyak. Namun pada praktiknya, RAM video card terutama seri-seri high-end, sering menggunakan chip memory yang lebih cepat ketimbang RAM motherboard. 4. Bus Interface
Untuk sekarang, pilihannya hanya ada dua macam interface. Yaitu, AGP (Accelerated Graphics Port) dan PCI Express. Sebelumnya sempat digunakan slot ISA dan PCI untuk video card ini.
5. Cooling System
Sempat memiliki sebuah video card yang sama sekali tidak menggunakan fan pendingin, atau bahkan tanpa heatsink? Untuk GPU terkini, sebuah hal yang hampir tidak mungkin. Dengan clock yang demikian cepat, panas selama beroperasi dapat mencapai suhu yang cukup tinggi. Sebagai informasi, suhu pada heatsink pasif (tanpa fan) sebuah
video card GeForce FX5200 dapat mencapai kisaran 60°C. Dapat dibayangkan panas yang dapat dihasilkan sebuah video card kelas high-end.
6. Display Interface
Kebanyakan video card menawarkan tiga jenis port interface: DVI, VGA dan TV-Out. Dan yang lain, hanya merupakan kombinasi minor dari tiga port tersebut. Ada yang menawarkan dual DVI, untuk dapat menghasilkan dua tampilan pada display digital. Ada yang menyertakan fasilitas dukungan output HDTV (high-definition TV), atau VIVO (video input video output). Dua yang disebut terakhir, biasanya dengan menyertakan fungsi tambahan tersebut pada port video.
7. RAMDAC
Random Access Memory Digital-to-Analog Converter, yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital yang dihasilkan oleh kartu video menjadi sinyal analog yang akan ditampilkan pada layar monitor. Komponen ini merupakan sebuah jenis memori RAM yang berfungsi sebagai pengubah sinyal. Namun untuk saat ini, ketika monitor sudah berubah menjadi digital (layar LCD), komponen RAMDAC ini tidak diperlukan lagi. Kecuali jiga masih menggunakan monitor analog (CRT atau LCD analog).
Kualitas VGA card dapat ditentukan dari:
1. Jumlah warna yang tergantung dengan ukuran RAM dan jenis DAC
2. Resolusi yang tergantung dengan RAM dan jenis VGA Controller
3. Refresh rate yang tergantung jenis VGA Controller 4. Besarnya RAM yang menentukan resolusi dan jumlah
warna
5. Kecepatan yang tergantung kepada:
- Jenis bus : ISA, VL-BUS, PCI
- Jenis RAM
- Jenis VGA Controller : S3, Cirrus Logic, NVDIA
7.4 VGA Monitor
Untuk saat ini setidaknya ada dua jenis output dari kartu video yang umum digunakan. Kedua jenis output ini memiliki sistem pentransmisian data yang berbeda: yaitu cara transmisi analog dan cara transmisi digital. Untuk monitor CRT atau tabung biasanya menggunakan cara pentransmisian analog, sementara untuk layar LCD menggunakan transmisi digital. Tapi tidak semuanya begitu, ada juga CRT yang menerima cara pentrasmisian data digital dari kartu video. Ada banyak kabel dan konektor yang memungkinkan anda menghubungkan berbagai perangkat ke perangkat.
7.4.1 Interface VGA (Virtual Graphics Array) a. D-SUB
Gambar 7.5 Kabel D-Sub
Untuk transmisi data analog dikenal dengan nama D-SUB atau Port VGA. Cara pentransmisian data analog ini sudah menjadi standar sejak 1987. Selama ini, standar VGA sudah cukup bagus digunakan untuk monitor-monitor CRT dengan resolusi standar. Namun, dengan perkembangan teknologi khususnya perkembangan kebutuhan akan resolusi gambar dan refresh rate pada monitor komputer yang semakin tinggi, standar VGA ini mulai menemukan kelemahannya. Untuk resolusi gambar yang tinggi dan refresh rate yang tinggi,
kualitas gambar yang ditampilkan pada monitor menjadi menurun.
b. DVI (Digital Visual Interface)
Gambar 7.6 Kabel DVI
DVI merupakan salah satu kabel digital video paling umum yang ada di dekstop dan LCD monitor saat ini. Jika standar analog atau VGA hanya terdapat satu standar, maka standar untuk transmisi data digital ada beberapa standar yang umum digunakan. Standar analog hanya memiliki satu tipe atau satu jenis konektor dengan nama DB-15, maka untuk standar DVI ada yang berjenis DVI-I dan DVI-D. Perbedaan antara DVI-I dengan DVI-D adalah port DVI-I bisa digunakan untuk monitor analog dan monitor digital, sementara DVI-D hanya bisa digunakan untuk monitor digital. c. HDMI (High-Definition Multimedia Interface)
Port HDMI ini sama dengan port DVI menggunakan standar pentransmisian data digital. Perbedaannya untuk HDMI bisa digunakan atau dihubungkan dengan monitor beresolusi tinggi atau panel LCD bermultimedia (selain video/gambar, juga bisa sekaligus mentransmisikan audio/suara). HDMI adalah kabel default pada HDTV, Blue-ray player, Apple TV, komputer dan video card baru, dan seabrek video device lainnya.
Kabel HDMI mudah dipasang, semudah anda mencolokkan perangkat basis USB. Anda cukup
push and play. Kabel-kabel HDMI dapat
menstream digital video dan audio secara bersamaan lewat kabel yang sama.
d. DISPLAY PORT
Gambar 7.8 Kabel Display Port
DisplayPort merupakan video connector baru lainnya yang mulai muncul di banyak perangkat baru, khususnya laptop. Ia dirancang menggantikan DVI dan VGA di komputer, tapi penggunaannya tidak sebanyak DVI atau HDMI. Akan tetapi , ia sudah banyak tertanam ke komputer baru Mac, Dell, HP dan Lenovo. Sebenarnya ia sangat mirip HDMI, dan dapat menstream baik HD video dan audio kabel yang sama, dan bisa mensupport resolusi hingga 1920A~1080 dan 8 channel audio di seutas kabel.
7.4.2 Jenis-jenis Monitor
Monitor adalah salah satu jenis soft-copy
device, karena keluarannya adalah
berupa sinyal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil
adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi
masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda. Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor.
Selama tahap pengembangannya layar monitor dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu Cathod Ray Tube (CRT), Liquid Crystal Display (LCD), Light Emitting Diode (LED) dan Plasma gas.
Monitor Cathod Ray Tube (CRT)
Gambar 7.9 CRT
Cathod Ray Tube (CRT) atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai tabung sinar katoda, ditemukan oleh Karl Ferdinan Braun. Pada awalnya monitor yang ada selama perkembangan generasi komputer, menggunakan teknologi tabung sinar katoda sebagai layar penampilnya. Monitor CRT
memanfaatkan tumbukan elektron untuk
memunculkan titik cahaya pada layar. Teknologi ini juga umum digunakan pada layar televisi.
Karena menggunakan tabung sinar katoda, monitor jenis ini biasanya memiliki ukuran yang relatif besar dan tidak ringan. Tampilan layar biasanya cembung, dan terkadang mendistorsi tampilan gambar, yang seharusnya ditampilkan datar bisa jadi tampak melengkung pada monitor CRT.
Monitor Liquid Crystal Display (LCD)
Gambar 7.10 LCD
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) menggunakan teknologi yang disebut dengan „kristal cair‟ sebagai penghasil gambar monitor.
Kelebihan monitor LCD adalah minimnya
konsumsi energi yang digunakan juga memiliki kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentu sebuah gambar.Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul
dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Monitor Light Emitting Diode (LED)
Gambar 7.11 LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD. Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih ramping/tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang
lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti
kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (lampu neon berjenis fluorescent), monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Gambar 7.12 Plasma Gas
Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya
seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah
bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar.
Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas
yang bertekanan rendah yang terletak di
belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan
mengeksitasi fosfor pada layar dan akan
memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Bebeberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah sebagai berikut:
Bandwidth
Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh monitor. Hal ini di tentukan dari seberapa banyak data yang dapat di proses, dan selainitu sebebrapa
cepat monitor tersebut dapat memproses resolusi yangtinggi.
Refresh rate
Seberapa kali persatuan detik layar dapat di “refresh”. Untuk menghindari adanya kejapan, maka proses refresh setidaknyaharus 72 Hz.
Interlaced or noninterlaced
Interlacing adalah teknik yang dapatdilakukan oleh monitor untuk memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itudapat mengurangi kecepatan reaksi pada monitor.
Dot pitch
Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan semakin tajam warna yang dihasilkan.
Convergence
Kejernihan dan ketajaman akan setiap pixel. Hubungan VGA card dengan monitor, yaitu:
Kehebatan VGA card sangat bergantung terhadap kualitas monitornya dan sebaliknya. Berikut ini sebuah kasus yang menjelaskan hubungan tersebut.
Raka mempunyai computer yang menggunakan VGA card NVDIA TNT2 64 bit dengan besar RAMnya 4 mb. Ia telah menginstall drivernya dengan diset pada resolusi 1024 x 768 dengan jumlah warna yang dapat dihasilkan adalah 4096 warna. Refresh rate yang digunakan 60 Hz Non Interlacing (NI). Kemudian ia mencobanya ternyata yang digunakan langsung padam.
Temannya yang bernama Jack mencoba memberikan solusi dengan meminjamkan monitor yang dimilikinya dengan spesifikasi sebagai berikut:
H-sync maksimal = 120 KHz
V-sync = 50 – 90 Hz
Pertanyaan:
a. Apakah penyebabnya karena ukuran RAM VGA? b. Apakah solusi yang diberikan Jack akan berhasil? Jawab:
a. Ukuran RAM yang dibutuhkan untuk setting diatas adalah :
Jumlah pixel = 1024 x 768 = 786432 buah
bpp = 2log 4096 = 12 bpp
besar RAM = jumlah pixel x bpp
= 786432 X 12 = 9437184 bit = 1152 kb = 1.125 mb
b. Solusi ganti monitor
1. Cek apakah besar refresh rate berada pada V-sync? Jika ya, maka analisis dilanjutkan. 2. Berapa besarnya H-sync yang digunakan driver
pada saat itiu? Jawabannya H-sync = refresh rate x (resolusi vertical + 100) = 60 x (768+100) = 52080 Hz
3. Apakah hasil perhitungan no. 2 melebihi H-sync monitor? Jika tidak maka analisis dilanjutkan.
4. Berapa besar Bandwith (BW) yang digunakan driver pada saat itu? Jawabannya BW =H-sync x (resolusi horizontal+100) = 52080 x (1024+100) = 58537920 Hz
5. Apakah hasil perhitungan no. 4 melebihi BW monitor? Jika tidak maka solusi berhasil dengan syarat monitornya tidak rusak!
Istilah-istilah Penting:
Refresh rate = banyaknya gambar yang
dapat ditampilkan tiap
detiknya.
H-sync = banyaknya garis yang
dapat dihasilkan untuk
membentuk gambar tiap
detiknya.
Bandwith = besarnya lebar frekuensi
yang digunakan untuk
melewatkan sinyal analog dari VGA card.
Pixel = Picture of element
Bpp = bits per pixel
RGB = Red Green Blue
Non Interfacing = Teknik pengambaran garis
yang tidak berselang seling.
Interfacing = Teknik pengambaran garis
yang dimulai dari nomor
ganjil setelah selesai
dilanjutkan dengan nomor genap
7.4.3 Resolusi Monitor
CGA (Color Graphics Adapter)
Dikenalkan oleh IBM pada tahun 1981 sebagai monitor warna standar untuk komputer IBM. Pada saat itu standar CGA video card-nya hanya dengan kapasitas video RAM sekitar 16 MB saja.
EGA (Enhanced Graphics Adapter)
Dikenalkan oleh IBM pada tahun 1984. Resolusinya 640×350 pixel dengan 16 warna (4 bpp –bits per pixel).
MCGA (Multicolor Graphics Adapter)
Monitor ini adalah versi murah dari monitor tipe VGA
yang dikenalkan pada tahun 1987. MCGA
memiliki 320×200 pixel dan 256 warna, dan
dengan 640×480 pixel untuk monochrome (hitam putih). Monitor ini relatif murah karena kapasitas memorinya juga kecil, yaitu sekitar 64kb video RAM(dibandingkan dengan VGA saat itu dengan kapasitas memori 256kb).
VGA (Video Graphics Array)
Dikenalkan oleh IBA pada tahun 1987. VGA sebenarnya ada beberapa resolusi, tetapi yang umum saat VGA mengacu pada resolusi 640 × 480 pixel
dengan 16 warna (4 bpp) dan dengan 4:3 aspect ratio. Monitor dengan resolusi yang lain, misal 320×200 dengan 256 warna (8 bpp) atau resolusi 720×400 (text mode) juga didefinikan sebagai VGA.
SVGA (Super Video Graphics Array)
Standar monitor yang dibuat oleh VESA untuk komputer IBM. SVGA memiliki resolusi 800×600 dan dikenalkan pada tahun 1989.
XGA (Extended Graphics Array)
Standar monitor yang dikenalkan oleh IBM pada tahun 1990. XGA mendukung resolusi hingga 1024×768 dengan jumlah warna lebih banyak dan refresh rate yang tinggi. XGA juga bisa mendukung resolusi hingga 1360×1024 dalam mode 16 warna (4 bits per pixel).
WXGA (Widescreen Extended Graphics Array)
Merupakan monitor XGA dengan format layar lebar. Umumnya digunakan untuk komputer jinjing.
SXGA (Super Extended Graphics Array)
Monitor ini memiliki resolusi hingga 1280×1024 dan 32 bit truecolor. Dengan aspect ratio yang tidak umum 5:4 (yang umum saat itu 4:3), sehingga jika discala gambar akan terlihat lebih lebar di monitor SXGA dibandingan dengan monitor XGA.
WSXGA (Widescreen Super Extended Graphics Array)
Nama lainya (WXGA+), adalah versi turunan dari WXGA. Resolusinya adalah 1440×900 dengan aspect ratio 61:10. Umumnya digunakan untuk komputer jinjing.
WSXGA+ (Widescreen Super Extended Graphics
Array Plus)
Merupakan versi turunan dari WSXGA yang umumnya dipakai oleh komputer jinjing format layar lebar dengan resolusi max 1680×10500.
UXGA (Ultra XGA)
Merupakan standar true color dengan resolusi 1600×1200 dengan aspect ratio 4:3.
Turunan versi UXGA dengan resolusi 1920×1200 dengan aspect ratio 16:10. Umunya digunakan untuk komputer jinjing.
QXGA (Quad Extended Graphics Array)
Monitor dengan resolusi 2048×1536 dan aspect ratio 4:3.