• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK TB Contact Tracing 2017.Docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK TB Contact Tracing 2017.Docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS MAESAN PUSKESMAS MAESAN

Jl.

Jl. Raya Raya JemberJember – – Bondowoso Bondowoso No. No. 43 43    0332 426381 0332 426381 Email:  Email:  pkm.maesan@gmail.com  pkm.maesan@gmail.com  KECAMATAN MAESAN KECAMATAN MAESAN BONDOWOSO BONDOWOSO Kode Pos: 68262 Kode Pos: 68262

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA

KUNJUNGAN RUMAH PADA KONTAK INTENSIF PENDERITA TBC KUNJUNGAN RUMAH PADA KONTAK INTENSIF PENDERITA TBC

(CO

(CONTACT NTACT TRACITRACI NG)NG) PUSKESMAS MAESAN PUSKESMAS MAESAN TAHUN 2017 TAHUN 2017 I. I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

(2)

detection rate) sebesar 79%. Sedangkan target kabupaten bondowoso sebesar 100%. Oleh karena target yang belum bisa tercapai itu, maka Puskesmas Maesan menetapkan kebijakan pada tahun 2017 untuk mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan angka penjaringan suspek.

Suspek penderita TB dapat ditemukan secara pasif maupun aktif. Salah satu cara  penemuan aktif adalah dengan melakukan kunjungan rumah pada tempat tinggal  penderita TB, terutama penderita TB dengan BTA positif. Alasannya adalah karena  penyakit TB paling beresiko menular pada kontak intensif, terutama pada keluarga serumah. Maka pada tahun 2017, Puskesmas Maesan menetapkan kegiatan contact tracing pada kontak intensif penderita TB sebagai kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan cakupan angka penjaringan suspek dan mencegah  penularan penyakit TB.

(3)

c. Penyuluhan pada penderita TB serta keluarganya dan kontak intensif lainnya agar menjaga kondisi rumah yang kondusif dalam pencegahan penularan TB  pada anggota keluarga serumah atau tempat kerja, yaitu agar rumah atau tempat

kerja cukup ventilasi dan pencahayaan.

d. Penyuluhan pada penderita TB dan keluarganya serta Pengawas Minum Obat agar penderita TB rutin minum obat TB, rutin ambil obat TB, mengkonsumsi makanan yang bergizi serta berperilaku yang mendukung pencegahan  penularan TB yaitu menerapakan etiket batuk dalam kehidupan sehari-hari,  baik di dalam rumah maupun diluar rumah.

V. CARA PELAKSANAAN A. Metode Pelaksanaan

1. Tahap Sosialisasi

(4)

sputum pot berlabel nomor identitas sediaan dahak dengan disertai formulir TB 05 yang telah tercatat nama terduga, alamat dan jenis pemerikaan BTA.

e. Petugas melakukan penyuluhan pada penderita TB serta keluarganya dan kontak intensif lainnya agar menjaga kondisi rumah yang kondusif dalam  pencegahan penularan TB pada anggota keluarga serumah atau tempat kerja,

yaitu agar rumah atau tempat kerja cukup ventilasi dan pencahayaan.

f. Petugas melakukan penyuluhan pada penderita TB dan keluarganya serta Pengawas Minum Obat agar penderita TB rutin minum obat TB, rutin ambil obat TB, mengkonsumsi makanan yang bergizi serta berperilaku yang mendukung pencegahan penularan TB yaitu menerapakan etiket batuk dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam rumah maupun diluar rumah.

g. Petugas memfasilitasi penderita TB dan kontak intensif agar memberikan masukan atau kritikan terhadap kegiatan contact tracing supaya bisa menjadi lebih baik.

(5)

f. Koordinator UKM Essential

Melakukan monitoring dan evaluasi, pembinaan dan  pendampingan kegiatan contact tracing TB, angka  penjaringan suspek dan penemuan kasus baru TB. g. Ketua Tim Mutu Melakukan monitoring dan evaluasi dan pembinaan

kegiatan contact tracing TB, angka penjaringan suspek dan penemuan kasus baru TB.

h. Lintas sektor (Toga, Toma, Kader Kesehatan serta penanggung jawab wilayah )

Ikut berpartisipasi dalam Kegiatan Contact Tracing dalam bentuk kegiatan, antara lain: membantu  petugas desa untuk menemukan tempat tinggal  penderita TB, membantu petugas dalam konseling agar terduga bersedia periksa BTA ke puskesmas, membantu petugas desa dalam rangka pengawasan minum obat, menciptakan kondisi rumah penderita TB yang kondusif terhadap upaya pencegahan  penularan TB dan pembinaan perilaku etika batuk. i. Petugas Laboratorium Melakukan pemeriksaan mikroskopis BTA terhadap

slide BTA terduga TB yang didapatkan dari kegiatan contact tracing.

VI. SASARAN

(6)

VII. JADWAL PELAKSANAAN DAN BIAYA A. Jadwal Pelaksanaan

Desa 2017

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nop Des

1 Sumber Pakem x v v v v v v v v v v 2 Sumber Sari x v v v v v v v v v v 3 Suger Lor x v v v v v v v v v v 4 Sumber Anyar x v v v v v v v v v v 5 Gambangan x v v v v v v v v v v 6 Maesan x v v v v v v v v v v 7 Pakuniran x v v v v v v v v v v 8 Penanggungan x v v v v v v v v v v 9 Suco Lor x v v v v v v v v v v 10 Tanah Wulan x v v v v v v v v v v 11 Pujer Baru x v v v v v v v v v v 12 Gunung Sari x v v v v v v v v v v

(7)

Monitoring dan evaluasi secara periodik dilakukan setiap tiga bulan oleh  programmer TB, Koordinator UKM dan Ketua Tim Mutu Puskesmas Maesan. Monitoring

dan evaluasi periodik memonitor dan mengevaluasi antara lain:

1. Ketepatan waktu, tempat, sasaran dan petugas pelaksana contact t racing.

2. Peran serta lintas sektor dan pihak terkait lainnya dalam kegiatan kontak tracing. 3. Respon penderita TB, keluarga dan kontak intensif terhadap petugas dan kegiatan

contact tracing berupa keluhan, umpan balik atau saran. 4. Cakupan angka penjaringan suspek.

5. Cakupan penemuan kasus baru penderita TB.

B. METODE MONITORING DAN EVALUASI

1) Yang melaksanakan evaluasi: Penanggung Jawab Program P2 TBC, Koordinator UKM dan Ketua Tim Mutu Puskesmas Maesan.

(8)

5) Pelaporan: Laporan Hasil Contact Tracing yang terdiri dari jumlah kontak, kontak yang dicurigai TB, konseling yang diberikan, jumlah kontak terduga TB yang  bersedia periksa BTA. Laporan dibuat oleh pelaksana contact tracing kepada  penanggung jawab program P2 TB setiap akhir bulan. Sedangkan formulir TB 06

dibuat oleh penanggung jawab program P2. Formulir TB 05 dibuat oleh petugas contact tracing. Formulir TB 04 dicatat oleh petugas laboratorium.

6) Tindak lanjut pelaporan dan hasil evaluasi:

Setiap laporan dijadikan bahan evaluasi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan. Laporan dan hasil evaluasi serta RTL perbaikan disampaikan kepada pelaksana.

7) RTL akan disusun setelah dianalisis dan dibahas dalam pertemuan minilokakarya  bulanan, komunikasi internal program dan tinjauan manajemen jika ada masalah

(9)

5. Sputum Pot.

Terduga TB yang bersedia untuk periksa BTA diberi sputum pot disertai label Nomor identitas sediaan dahak. Catatan: Jika kesulitan mendapatkan nomor identitas sediaan dahak, label diberi tulisan: nama penderita, alamat dan kode A atau Kode B. Kode A untuk pemeriksaan awal spesimen sewaktu dan kode B untuk pemeriksaan awal spesimen pagi.

Mengetahui, Kepala Puskesmas

drg. Cicik Norma Isa  NIP.19701225 200604 2 009

Bondowoso, 24 Januari 2017. Penyusun

Anwar Hidayat, Amd. Kep  NIP. 19811230 200312 1 002

(10)

10

INSTRUMEN CONTACT TRACING PUSKESMAS MAESAN

 Nama dan Alamat Penderita TB Baru : ... Kategori TB: BTA + / BTA - RO + / Extra Paru / Lain-lain **). Regimen Terapi: ...

 No Nama Kontak

Hubungan dengan  penderita Batuk Lebih dari 2 Minggu  Nafsu Makan Turun BB Kurang (Kurus) *) Summer Malam Hari Pemerik-saan Fisik menggu-nakan stetoskop Dicurigai TB Jika Dicurigai TB Mendapat-kan Konseling Bersedia Periksa BTA Mendapat-kan Sputum Pot Berlabel dan TB 05 Mendapatkan Petunjuk Cara Dahak, menggunakan Sputum Pot dan

Periksa BTA Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

*) Tulis Berat Badan Pasien. **) Coret Yang Tidak Perlu.

 No Umpan Balik/Saran Dari Sasaran Peran Lintas Program Peran Lintas Sektor Rencana Tindak Lanjut Hasil Contact Tracing

Bondowoso,……….

Mengetahui, Pelaksana Kegiatan

Penanggung Jawab P2 TB

... ...

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian untuk pengaruh Corporate Social Responsibility CSR terhadap kinerja pasar pada penelitian yang dilakukan oleh Indrawan (2011) menyatakan bahwa CSR berpengaruh

Bagi Bank Mayapada, penyaluran kredit pada sektor perdagangan yang produktif di UMKM ini akan menjadi perhatian, sekaligus harapan untuk dapat membantu peningkatan

Sedang  Tersedia prosedur pengelo-laan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat

Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Luwu telah selesai disusun oleh Pokja Sanitasi pada Tahun 2014 yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

Untuk menentukan alternatif sistem sistem penyaluran air buangan yang lebih tepat, dapat dilakukan dengan menggunakan diagram alir yang telah mempertimbangkan semua

Pilar III dalam UNSCR 1325 yakni pilar pencegahan memiliki objektif untuk meningkatkan intervensi dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dengan

Tugas kelompok (dilakukan di hari H): Mengenal lingkungan tempat perkuliahan Dalam upaya mengenalkan mahasiswa mengenai lingkungan kampus Semanggi Unika Atma Jaya, maka

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aktivitas penghambatan enzim xanthine oxidase oleh ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) secara