• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kista Rongga Mulut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kista Rongga Mulut"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

B. Modul 2 : Kista Rongga Mulut

B. Modul 2 : Kista Rongga Mulut

1

1.. KKllaassiiffkkaassi i kkiisstta a rraahhaanng dg daan n jjaarriinnggaan n lluunnaakk 2

2.. GGeejjaalla a kklliinniis s ddaan n ggaammbbaarraan n rraaddiiooggrraaffs s kkiissttaa 3

3.. MMuuccoocceellee 4

4.. RRaannuullaa 5

5.. TTeekknniik k ooeerraassi i kkiisstta a ! ! eennuukklleeaassii" " mmaarrssuuiiaalliissaassii

Kista Rahang dan Kista Jaringan Lunak 

Kista Rahang dan Kista Jaringan Lunak 

 #

 #

. $efnisi!. $efnisi!

Kista adalah!suatu ruangan atologis %ang berkasul jaringan ikat berisi Kista adalah!suatu ruangan atologis %ang berkasul jaringan ikat berisi cairan kental"semili&uid atau darah dan daat berada dalam

cairan kental"semili&uid atau darah dan daat berada dalam jaringanjaringan lunakatau keras.

lunakatau keras.

##.Macam 'macam kista ##.Macam 'macam kista (. Kista rimordial

(. Kista rimordial

Kista rimordial bisa tumbuh menjadi besar sebelum

Kista rimordial bisa tumbuh menjadi besar sebelum bermani)estasi secarabermani)estasi secara klinis dan berbeda dari kista rahang lainn%a.

klinis dan berbeda dari kista rahang lainn%a. Gambaran klinis.

Gambaran klinis.

1.Kista rimordial timbul ada umur dasa*arsa kedua lebih

1.Kista rimordial timbul ada umur dasa*arsa kedua lebih kurang ada 4+,kurang ada 4+, 5+ ersen kasus.

5+ ersen kasus.

2.-ebih sering ditemukan ada laki,laki dariada eremuan. 2.-ebih sering ditemukan ada laki,laki dariada eremuan. 3.Mandibula lebih sering terkena dari ada maksila.

3.Mandibula lebih sering terkena dari ada maksila. 4.asien mengeluh n%eri"embengkakan atau secret. 4.asien mengeluh n%eri"embengkakan atau secret.

5.Kadang, kadang mengalami arastesia ada gigi atau bibir

5.Kadang, kadang mengalami arastesia ada gigi atau bibir ba*ah.ba*ah. Gambaran Radiologi.

Gambaran Radiologi.  T

 Terlihat sebagai daerah radiolusen %ang kerlihat sebagai daerah radiolusen %ang kecil"bundar atau o/oid.ecil"bundar atau o/oid. Keban%

Keban%akan berbatas tegas dengan akan berbatas tegas dengan tei sclerosis %ang n%ata seerti tei sclerosis %ang n%ata seerti %ang%ang biasa dierkirakan dari lesi %ang membesar erlahan,lahan"tetai

biasa dierkirakan dari lesi %ang membesar erlahan,lahan"tetai sebahagian tein%a mungkin di0use.

sebahagian tein%a mungkin di0use.

Kista rimordial bisa timbul ada regio eriaikal gigi

Kista rimordial bisa timbul ada regio eriaikal gigi %ang masih /ital %ang%ang masih /ital %ang menggambarkan kista

menggambarkan kista radikularradikular..

Kista daat menghalangi erusi gigi%ang berhubungan dan secara Kista daat menghalangi erusi gigi%ang berhubungan dan secara radiologist ia men%ebabkan gambaran dentigerous.

radiologist ia men%ebabkan gambaran dentigerous.

)orcell1+mengobser/asi hubungan antara kista ini dengan mahkota gigi )orcell1+mengobser/asi hubungan antara kista ini dengan mahkota gigi dalam 41/ ersen

dalam 41/ ersen kasus.hubungan lebih sering terjadi ada kasus.hubungan lebih sering terjadi ada maksila. Tmaksila. Tetaietai mel/or 12 memerlihatkan hubungan ini ada mandibula . lesi ini sering mel/or 12 memerlihatkan hubungan ini ada mandibula . lesi ini sering disalah diagnosis sebagai kisata dentigerous.

disalah diagnosis sebagai kisata dentigerous. A. GAMBARAN KISTA PRIMORIAL

A. GAMBARAN KISTA PRIMORIAL atogenesa

atogenesa

6mumn%a diseakati bah*a kista rimordial meruakan kelainan 6mumn%a diseakati bah*a kista rimordial meruakan kelainan

(2)
(3)

erkembangan %ang timbul dari eitel odontogenik. 7ebagian besar

erkembangan %ang timbul dari eitel odontogenik. 7ebagian besar buktibukti %ang ada menunjukkan adan%a bukti temat asal

%ang ada menunjukkan adan%a bukti temat asal kista tersebut adalah darikista tersebut adalah dari lamina dentalis atau sisa,sisan%a. Kista rimordial daat tumbuh secara lamina dentalis atau sisa,sisan%a. Kista rimordial daat tumbuh secara tunggal atauaun multile"%ang berasal dari organ enamel

tunggal atauaun multile"%ang berasal dari organ enamel gigi tunggalgigi tunggal ada seri regular atauun ada ban%ak benih gigi %ang menjadi kistik. ada seri regular atauun ada ban%ak benih gigi %ang menjadi kistik. atologi

atologi

$idalam laboratorium"dinding kista rimordial jarang

$idalam laboratorium"dinding kista rimordial jarang diterima utuh kecualiditerima utuh kecuali bila kistan%a

bila kistan%a kecil. 8iasan%a dindingn%a tiis"kolas dan kecil. 8iasan%a dindingn%a tiis"kolas dan terliat. Tterliat. Tetai jikaetai jika melihat %ang uth"maka bias terlihat ertumbuhan %ang tidak

melihat %ang uth"maka bias terlihat ertumbuhan %ang tidak sama . kistasama . kista dilaisi oleh eitel berlais

dilaisi oleh eitel berlais geeng berkeratinisasi teratur %ang biasageeng berkeratinisasi teratur %ang biasa laisan seln%a 5, laisan.

laisan seln%a 5, laisan. engobatan

engobatan

8ramle% 11"14" menekankan bah*a usaha usaha serius harus 8ramle% 11"14" menekankan bah*a usaha usaha serius harus dilakukan untuk mencaai engobatan %ang baik"terutama ada oerasi dilakukan untuk mencaai engobatan %ang baik"terutama ada oerasi ertama. 9al ini tergantung ada encaaian ki

ertama. 9al ini tergantung ada encaaian kista %ang baik adasta %ang baik ada embedahan. 8iasan%a lesi tunggal kecil dengan garis luar

embedahan. 8iasan%a lesi tunggal kecil dengan garis luar s)eris teraturs)eris teratur bisa dienukleasi semurna bila cara mencaai kistan%a baik.

bisa dienukleasi semurna bila cara mencaai kistan%a baik.

B. KISTA !NTIG!RO"S

B. KISTA !NTIG!RO"S

Kista dentigerous meruakan salah satu kista %ang menutui mahkota gigi Kista dentigerous meruakan salah satu kista %ang menutui mahkota gigi %ang belum erusi dan melekat ada leher gigi.

%ang belum erusi dan melekat ada leher gigi. Gambaran klinis

Gambaran klinis 1.

1. TTerjadi ban%ak ada usia de*asa %akni erjadi ban%ak ada usia de*asa %akni usia 3+ tahun ada laki,laki danusia 3+ tahun ada laki,laki dan 1+,2+ tahun ada *anita

1+,2+ tahun ada *anita 2.

2. 8an%ak terjadi 8an%ak terjadi ada laki,laki ada laki,laki dari ada dari ada eremuaneremuan 3. 8an%ak melibatkan molar tiga

3. 8an%ak melibatkan molar tiga mandibula"caninus teta maksila remolarmandibula"caninus teta maksila remolar mandibula dan molar tiga maksila.

mandibula dan molar tiga maksila.

4. embengkakan %ang terjadi secara erlahan,lahan n%eri jika terjadi 4. embengkakan %ang terjadi secara erlahan,lahan n%eri jika terjadi in)eksi.

in)eksi.

Gambaran radiograf Gambaran radiograf

$aerah radiolusen unilokular %ang berhubungan dengan mahkota gigi %ang $aerah radiolusen unilokular %ang berhubungan dengan mahkota gigi %ang tidak erusi. Kista ini memun%ai tei

tidak erusi. Kista ini memun%ai tei sklerotik %ang berbatas tegas jikasklerotik %ang berbatas tegas jika tidak terjadi in)eksi. Gigi %ang tidak erusi daat terimaksi akibat ruangan tidak terjadi in)eksi. Gigi %ang tidak erusi daat terimaksi akibat ruangan ada lengkung gigi %ang tidak cuku atau sebagai akibat malosisi

ada lengkung gigi %ang tidak cuku atau sebagai akibat malosisi

sedemikian rua karena molar tiga mandibula terimaksi secara hori:ontal. sedemikian rua karena molar tiga mandibula terimaksi secara hori:ontal. Gigi %ang suernumerar% daat

Gigi %ang suernumerar% daat men%ebabkan kista dentigerous.men%ebabkan kista dentigerous. atogenesa

atogenesa

Kista dentigerous timbul di sekeliling gigi %ang tidak erusi %ang Kista dentigerous timbul di sekeliling gigi %ang tidak erusi %ang men%ebabkan kegagalan erusi nantin%a. Kista dentigerous bisa

men%ebabkan kegagalan erusi nantin%a. Kista dentigerous bisa berasalberasal dari ekstra )olikullar atauun intra )olli

dari ekstra )olikullar atauun intra )ollicular dengan akumulasi diantaracular dengan akumulasi diantara eitel enamel %ang berkurang dari enamel atauun di dalam organ enamel eitel enamel %ang berkurang dari enamel atauun di dalam organ enamel itu sendiri.

(4)

atologi atologi

Kadang,kadang kista terangkat utuh "tetai leih sering dinding tiis itu Kadang,kadang kista terangkat utuh "tetai leih sering dinding tiis itu robek selama tindakan bedah. Kista %ang mengelilingi gigi

robek selama tindakan bedah. Kista %ang mengelilingi gigi benarbenar,benar,benar meruakan )olikel %ang berdilatasi dan terlihat ada sambungan amelo meruakan )olikel %ang berdilatasi dan terlihat ada sambungan amelo ,, sementum. ada kista dentigerous %ang meradang daat terjadi enebalan sementum. ada kista dentigerous %ang meradang daat terjadi enebalan ada dinding kista.

ada dinding kista.

engobatan engobatan

Kista dentigerous diobati dengan enukleasi teliti bersama gi

Kista dentigerous diobati dengan enukleasi teliti bersama gigi %anggi %ang

terlibat"kecuali jika namak rosek %ang la%ak bah*a gigi %ang terlibat terlibat"kecuali jika namak rosek %ang la%ak bah*a gigi %ang terlibat bisa dikembalikan ke osisi normaln%a ada lengkungn%a.

bisa dikembalikan ke osisi normaln%a ada lengkungn%a.

#.KIST

#.KISTA

A !R"PSI

!R"PSI

Meruakan kista dentigerous

Meruakan kista dentigerous %ang terjadi %ang terjadi ada jaringan ada jaringan lunak.Tlunak.Tai kistaai kista dentigerous %ang terjadi biasan%a ada sekeliling gigi %ang

dentigerous %ang terjadi biasan%a ada sekeliling gigi %ang

erusidanterletak di dalam jaringan lumak %ang terjadi di atas tulang erusidanterletak di dalam jaringan lumak %ang terjadi di atas tulang Gambaran klinis

Gambaran klinis

1.kista erusi men%ebabkan embengkakan %ang licin di atas gigi %ang 1.kista erusi men%ebabkan embengkakan %ang licin di atas gigi %ang sedang erusi"%ang bisa memun%ai *arna gingi/al %ang normal"atauun sedang erusi"%ang bisa memun%ai *arna gingi/al %ang normal"atauun biru.

biru.

2. biasan%a tana n%eri kecuali jika terin)eksi. 2. biasan%a tana n%eri kecuali jika terin)eksi. 3. lunak dan ber;uktuasi

3. lunak dan ber;uktuasi

4.kadang,kadang terdaat lebih dari satu kista . 4.kadang,kadang terdaat lebih dari satu kista . Gambaran radiologi

Gambaran radiologi

Kista bisa membuat ba%angan lunak"tetai biasan%a tidak meli

Kista bisa membuat ba%angan lunak"tetai biasan%a tidak melibatkanbatkan tulang "kecuali krita terbuka %ang terdilatasi %ang bisa terlihat ada tulang "kecuali krita terbuka %ang terdilatasi %ang bisa terlihat ada radiogra).

radiogra). atogenesa atogenesa

atogenesa kista erusi mungkin sangat serua dengan kista dentigerous. atogenesa kista erusi mungkin sangat serua dengan kista dentigerous. erbedaan%a bah*a gigi ada kasus kista erusi lebih terendam

erbedaan%a bah*a gigi ada kasus kista erusi lebih terendam didi  jaringan kunak gingi/al k

 jaringan kunak gingi/al ketimbang di dalam tulang. 8elum diketimbang di dalam tulang. 8elum diketahui )aktoretahui )aktor,, )aktor %ang sebenarn%a menghalangi erusi ke dalam jaringan l

)aktor %ang sebenarn%a menghalangi erusi ke dalam jaringan lunakunak ini"tetai adan%a jaringan fbrosa %ang sangat adat daat bertanggung ini"tetai adan%a jaringan fbrosa %ang sangat adat daat bertanggung  ja*ab.

 ja*ab. atologi atologi

ada daerah %ang tidak meradang"dinding eitel kista khas be

ada daerah %ang tidak meradang"dinding eitel kista khas berasal darirasal dari eitel enamel %ang berkurang" %ang terutama terdiri dari2,

eitel enamel %ang berkurang" %ang terutama terdiri dari2,3 laisan sel3 laisan sel eitel geeng dengan beberaa )okus" temat ia mungkin sedikit lebih eitel geeng dengan beberaa )okus" temat ia mungkin sedikit lebih tebal.

tebal.

engobatan engobatan

(5)

Kista erusi diobati dengan marsuialisasi. Kubah kista di eksisi "%ang Kista erusi diobati dengan marsuialisasi. Kubah kista di eksisi "%ang memaarkan mahkota gigi sehingga memungkinkan gigi tersebut erusi. memaarkan mahkota gigi sehingga memungkinkan gigi tersebut erusi.

.KIST

.KISTA

A GLOB"L

GLOB"LOMAKSILARIS

OMAKSILARIS

Kista Globulomaksilaris dilukiskan sebagai kista fsural %ang ditemukan di Kista Globulomaksilaris dilukiskan sebagai kista fsural %ang ditemukan di dalam tulang antara incici/us kedua dan caninus maksila.

dalam tulang antara incici/us kedua dan caninus maksila. Radiologi

Radiologi

Kista ini radiolusen berbatas tegas " %ang seri

Kista ini radiolusen berbatas tegas " %ang sering men%ebabkan akar giging men%ebabkan akar gigi berdekatan di/ergen.

berdekatan di/ergen.

Kista globulomaksilaris sebenarn%a meruakan suatu kista odontogenik Kista globulomaksilaris sebenarn%a meruakan suatu kista odontogenik serta enamakan klinis dan radiologin%a bisa me

serta enamakan klinis dan radiologin%a bisa memenuhi diagnosa kistamenuhi diagnosa kista eriodontalis lateralis"kista dentigerous lateralis dan kista rimordial. eriodontalis lateralis"kista dentigerous lateralis dan kista rimordial.

!.KIST

!.KISTA

A RAIK"LAR

RAIK"LAR

Kista radikular meruakan salah satu kista %ang timbul dari

Kista radikular meruakan salah satu kista %ang timbul dari sisa 'sisa eitelsisa 'sisa eitel ada ligamentum eriodontal sebagai akibat eradangan.

ada ligamentum eriodontal sebagai akibat eradangan.

8iasan%a eradangan mengikuti kematian ula gigi dan kista %ang timbul 8iasan%a eradangan mengikuti kematian ula gigi dan kista %ang timbul dengan cara ini

dengan cara ini tersering ditemukan ada aeks tersering ditemukan ada aeks gigi %ang terkena. Tgigi %ang terkena. Tai iaai ia bisa juga ditemukan ada sisi lateral akar gigi.

bisa juga ditemukan ada sisi lateral akar gigi. Gambaran klinis

Gambaran klinis

1.8an%ak kasus terjadi ada dasa*arsa ketiga. 1.8an%ak kasus terjadi ada dasa*arsa ketiga.

2.$aat terjadi ada seluruh rahang %ang memun%ai gigi 2.$aat terjadi ada seluruh rahang %ang memun%ai gigi 3.<luktuasi ada jika kista telah mengerosi tulang secara

3.<luktuasi ada jika kista telah mengerosi tulang secara semurna.semurna. 4.(dan%a rasa n%eri dan in)eksi .

4.(dan%a rasa n%eri dan in)eksi . Gambaran radiologi

Gambaran radiologi

-esi berukuran antara 1+,14 mm. -esi berukuran antara 1+,14 mm.

Kista ini berua rdiolusen bulat atau o/oid

Kista ini berua rdiolusen bulat atau o/oid %ang dikelilingi oleh teiradioak%ang dikelilingi oleh teiradioak semit %ang meluas dari lamina dura gigi%ang terlibat.

semit %ang meluas dari lamina dura gigi%ang terlibat. atogenesa

atogenesa

$ibagi dalam 3 )ase %aitu! $ibagi dalam 3 )ase %aitu! 1. <ase emulai

1. <ase emulai

2. <ase embentukan kista 2. <ase embentukan kista 3. <ase embesaran

3. <ase embesaran

-aisan eitel kista tersebut berasal dai

-aisan eitel kista tersebut berasal dai sisa 'sisa sel eitel Malasse: adasisa 'sisa sel eitel Malasse: ada ligamentum eriodontal. 7el,sel ini bisa berroli)erasi.

ligamentum eriodontal. 7el,sel ini bisa berroli)erasi. Gambaran atologi

Gambaran atologi

= 7ediaan makroskois bisa berua massa kistik s)eris atau

= 7ediaan makroskois bisa berua massa kistik s)eris atau o/oid %ango/oid %ang utuh" tetai sering tidak tertur dan kolas.

utuh" tetai sering tidak tertur dan kolas.

= $indingn%a ber/ariasi dari %ang tiis hingga tebaln%a sekisar 5 mm. = $indingn%a ber/ariasi dari %ang tiis hingga tebaln%a sekisar 5 mm. = ermukaan dalam bisa licin atau berombak.

= ermukaan dalam bisa licin atau berombak. = >odulus kolesterol bisa menonjol

= >odulus kolesterol bisa menonjol ke dalam rongga.ke dalam rongga.

= 8iasan%a isi cairan ber*arna coklat karena emecahan darah dan bila = 8iasan%a isi cairan ber*arna coklat karena emecahan darah dan bila

(6)

terdaat kristal kolesterol maka mereka bisa memberikan *aena emas berkilauanatauun jerami.

= 9amir semua kista radikular semuan%a dilaisi oleh eitel berlais geeng.

engobatan

$engan marsuialisasi dan enukleasi

La$an Baru

Kista di defnisikan sebagai ka/itas athologis dari epithelium – line. Kista ada maksila" mandibula dan regio erioral sangat mencolok dalam ragam histogenesis" cara terbentukn%a" erilakun%a dan era*atann%a. Kista dibagi menjadi kista odontogenik" kista non,odontogenik" pseudocyst " dan kista ada leher.

I. Kista odontog%nik 

&. Kista '%ria'ikal (radikular)

Kista eriaikal radikular atau eriodontal aikal meruakan kista %ang aling sering terjadi di rahang. #n;amasi kista berasal dari ehitelial lining %ang mengalami oli)erasi akibat adan%a sedikit residu sisa eitel

odontogenik rest malasse: di dalam eriodontal ligament.

Etiologi dan phatogenisis. Kista eriaikal berkembang dari erluasan  periapikal granuloma, %ang mana meruakan usat dari in;amasi kronis  jaringan granulasi %ang berlokasi ada tulang di bagian aeks dari gigi non,

/ital. Granuloma eriaikal terjadi dan terbentuk oleh degradasi roduksi dari jaringan ula %ang nekrose. 7timulasi dari eitelial rest malasse: terjadi akibat reson embentukan in;amasi. embentukan kista terjadi akibat adan%a oli)erasi eithelial" %ang akan membantu untuk emisahan stimulus in;amasi nekrotik ula dari tulang di sekitarn%a.

emisahan debris sel dari lumen kista akan meningkatkan konsentrasi

rotein" memroduksi eningkatan tekanan osmotik. 9asiln%a adalah cairan berjalan mele*ati eitel lining menuju lumen dari sisi conective tissue.

?airan berhubungan langsung dengan ertumbuhan dari kista. $engan adan%a resorbsi tulang osteoclastic" terjadi erluasan kista. <aktor resobsi tulang %ang lainn%a" seerti rostaglandins" interleukins" dan roteinase" dari sel in;amasi dan sel eriheral ada lesi akan men%ebabkan

ertambahan luas kista.

Gambaran klinis. Kista eriaikal meruakan kista rahang %ang terjadi seban%ak setengah atau tiga eremat dari semua kista rahang %ang ada. $istribusi usia terjadi ada dekade ke tiga hingga ke enam. @arang sekali di temukan kista eriaikal ada dekade ertama" *alauun munculn%a karies

(7)

dan gigi non,/ital sering terjadi ada usia ini. Keban%akan kista terjadi ada rahang atas" terutama ada regio anterior" lalu ada regio osterior rahang atas kemudian gigi osterior rahang ba*ah" terakhir ada regio anterior rahang ba*ah.

Kista eriaikal biasan%a asimtomatik dan sering ditemukan saat

emeriksaan dental rutin dengan radiograf. Kista ini men%ebabkan resorbsi tulang namun tidak men%ebabkan eksansi tulang. $engan engertian" gigi non,/ital biasan%a berhubungan dengan diagnosa dari kista eriaikal.

S%*ara radiogra+" kista eriaikal tidak daat di bedakan dengan granuloma eriaikal. Radiolusen berbentuk o/oid dan memiliki batas ber*arna utih %ang berhubungan dengan lamina dura dari gigi %ang bersangkutan. Komonen eriheral %ang ber*arna radiooa&ue mungkin tidak akan namak jikka telah terjadi erluasan kista %ang ceat. $iameter kista memiliki range beberaa milimeter hingga menjadi beberaa

sentimeter" *alauun biasan%a tidak kurang dari 1"5 cm. ada kista %ang terjadi dalam jangka anjang" mungkin akan terlihat adan%a resorsi akar dari gigi %ang besangkutan juga ada gigi %ang berdekatan.

Histopatologi. Kista eriaikal dibentuk dari eitel s&uamos nonkeratinasi dengan ketebalan %ang beragam. erindahan dari sel in;amasi ke

eitelium mungkin akan terjadi" dengan jumlah polymorphonuclear leukosit  M>s %ang besar dan beberaa limosit. @aringan %ang berada di

ba*ahn%a mungkin akan mengalami infltrasi )okal atau di)use dengan camuran dari sel in;amasi. #n;amasi lasma sel dan hubungan refractile dan interselular sherical Russel Bodies" menunjukan adan%a akumulasi gamma globulin" sering di temukan dan kadang mendominasikan ada gambaran mikroskois. Kalsifkasi <oci o) distrohi" ecahan kolesterol" multinukleal dari benda asing, tie giant sel akan terlihat subse&uent

hingga hemorhage ada dinding kista. 8enih dari granuloma biasan%a juga sering ditamakan ada dinding ista eriaikal" %ang menunjukan bah*a terdaat hubungan dengan rongga mulut terutama ada sekitar root canal dan lesi karies.

ada resentasi kista eriaikal %ang lebih kecil dan kista dentigerous" mungkin juga daat ditemui hyaline atau %ang juga biasa di sebut dengan Rusthon bodies. Aang mana di ada eitel lining di tandai dengan

karateristik hairpin kurva atau kur/a %ang tiis" konsentrasi lamina dan mineralisasi dari basihil. (dan%a hal ini dierca%a menunjukan hubungan dengan hemorhage %ang terjadi sebelumn%a. $imana tidak terdaat data klinis %ang signifkan.

Diferensial diagnosa. 7ecara radiograhi" $$ dari kista eriaikal harus mencantumkan eriaikal granuloma di dalamn%a. ada daerah %ang telah dialkukan era*atan aikal" kerusakan akibat oerasi atau eriaikal scar mungkin daat digunakan. ada regio anterior rahang ba*ah radiolusen

(8)

ada eiaikal harus daat dibedakan dengan )ase a*al erkembangan dari cementooseous dysplasia.ada regio osterior harus" gambaran radiolusen aikal harus daat dibedakan dengan kista traumatik tulang. Kadang kala tumor odontogenik" lesi sel giant" en%akit metatase dan tumor osseous rimar% daat menunjukan gambarab radiograhi %ang men%eruai kista eriaikal. >amun ada semua keadaan di atas gigi alam keadaan /ital. Perawatan dan prognosa. -esi eriaikal kista Cgranuloma akan daat diangkat dengan baik dengan ekstraksi gigi en%ebab %ang non/ital dan diikuti dengan kuretase ada bagian aikal tersebut. (lternati) lain adalah dilakukan engisian saluran akar %ang diikuti dengan aicoectom% direct kuretase dari lesi. Aang ketiga" dan %an aling sering digunakan" adalah menggunakan engisian saluran akar saja" karena biasan%a ada ban%ak lesi eriaikal granuloma akan hilang setelah engangkatan daerah %ang men%ebabkan in)eksi nekrotik ula. 8edah aicoectom% dan curetage adalah untuk menghilangkan lesi %ang ersistent meneta" indikasi untuk kista %ang ada ada era*atan saluran akar %ang gagal.

Ketika gigi %ang nekrotik di angkat namun kista tidak terangkat seluruhn%a" maka mungkin akan terjadi residual cyst  ada *aktu beberaa bulan atau beberaa tahun kemudian setelah dilakuakan ekstirasi a*al. @ika kista residual atau lesi kista eriaikal a*al tidak dira*at" erkembangan akan terus belanjut dan men%ebabkan resorsi tulang %ang signifkan dan

kemudian akan melemahkan mandibula atau maksila. erbaikan tulang secara semurna biasan%a akan tamak setelah dilakukan era*atan ada kista eriaikal atau residual.

2. Kista '%riodontal lat%ral

Kista eriodontal lateral meruakan erkembangan kista non,keratin %ang terjadi ada erlekatan atau bagian lateral dari akar gigi. Kista ini sama dengan kista gingi/al ada de*asa akibat histogenetikal dan atologi dan akan di bahas di sini.

Etiologi dan patogenesis. Kista ini dierca%a berhubungan dengan roli)erasi dari rest sisa dental lamina. Kista eriodontal lateral menjadi atogen berhubungan dengan kista gingi/al ada orang de*asaD

embentukann%a dierca%a dari lamina gigi %ang tersisa didalam tulang" dan ada gingi/al kista lamina tertinggal ada jaringan lunak diantara eitelium dan eriosteum restofserres. 9ubungan keduan%a adalah distribusi %ang sama ada kandungan konsentrasi lamina dental" dan keduan%a identik secara histologi. 8edan%a" kista eriaikal biasan%a ditemukan ada daerah aikal" dimana %ang ditemukan adalah sisa sel malasses %ang ban%ak.

(9)

Gambaran klinis. Kista eriodontal lateral dan kista gingi/al ada de*asa ban%ak di temui ada gigi remolar mandibula dan regio cusid dan juga ada daerah ini. ada maksila" lesi biasan%a ditemukan ada regio insisi). Kista eriodontal lateral biasan%a lebih cenderung men%erang laki 'laki dengan distribusi 2 hinga 1. Kista Gingi/al ada de*asa tidak menunjukan kecenderungan kelamin. Median usia untuk kedua tie ini adalah diantara dekade ke,lima dan ke,enam" %aitu berkisar antara 2+,5 tahun untuk kista eriodonta lateral dan 4+,5 tahun untung kista gingi/a ada de*asa.

7ecara klinis" kista gingi/a menunjukan adan%a embengkakan kecil ada  jaringan lunak di dalam atau ada bagian in)erior dari interdental ail.

$imana akan tamak diskolorisasi %ang ber*arna kebiru ' biruan ketika sedikit membesar. Keban%akan diameter kista berukuran kurang dari 1 cm. $an tidak ada gambaran radiografk %ang terlihat.

Kista eriodontal lateral bersi)at asimtomatik" mudah di gambarkan" berbentuk bundar atau unilocular teardrop seerti tetesan air mata dan biasan%a multilocular" radiolusen dengan batas oa& di seanjang

ermukaan lateral dari akar gigi %ang /ital. @arang namak adan%a erubahan bentuk akar. ada lesi %ang multilocular sering juga di sebut kista botryoid odontegenic.

Histopatologis. 8aik ada kista eriodontal lateral dan kista gingi/al ada de*asa ditandai dengan garis eitelium nonkeratin %ang tiis. Ka%a akan kandungan glikogen" sel eitel mungkin akan ditemukan namak jelas ada garis kista %ang tebal.

Diferensial diagnosa. Kista eriodontal lateral harus dibedakan dengan kista %ang di sebabkan oleh in)eksi %ang diakibatkan lateral akar gigi %ang non/ital kista radikular lateral" odontogenik keratosis ada ermukaan lateral akar" dan tumor odontogenik %ang radiolusen. $$ untuk kista

gingi/al untuk de*asa %aitu termasuk gingi/al mukokel" Fordyce’s granular " arulis" dan juga tumor odontogenik.

Perawatan dan prognosa. Eksisi biasan%a meruakan ilihan baik ada kista gingi/al mauun ada kista eriodontal lateral. 7edangkan kista botryoid odontegenik  memiliki kecenderungan untuk rekuren. 6ntuk

mengatasin%a" di sarankan melakukan era*atan untuk kista multilokular odontegenik.

,. Kista gingi-al 'ada a/i aru lahir

Kista ada ba%i juga di kenal dengan kista dental lamina ada ba%i atau Born’s nodule. Kista ini menunjukan nodul %ang multiel seanjang

al/eolarn%a ada neonatal. $ierca%a bah*a )ragmen ada dental lamina tertinggal ada mukosa al/eolar ridge setelah embentukan gigi roli)eral" sehingga men%ebabkan terbentukn%a kista keratin ini. ada keban%akan

(10)

kasus kista ini akan beregenerasi dan luruh atau terecah di dalam rongga mulut.

Secara histopatologi " kista ini di batasi oleh eitelium s&uamous %ang lunak. Tidak erlu dilakukan era*atan karena akan terecah dan luruh secara sontan sebelum usia asien mencaai usia 3 tahun.

Kista eitelial inklusi %ang sama mungkin daat terjadi ada daerah midline dan alatal kista alatinus ada ba%i atau Epstein’s pearls. Aaitu kista %ang berkembang dan terjadi dari eitelium %ang ada ada fusion line diantara palatal shelve dan rosesus nasal. Tidak dierlukan era*atan" karena akan bergabung dengan eitelium oral dan luruh secara sontan

0. Kista d%ntig%rous

Kista dentigerous atau kista )olikular adalah tie kedua dari kista

odontodenik %ang aling sering di temui" dan meruakan kista %ang aling sering sekali ada di rahang. $ari defnisin%a" kista ini melekat ada cer/iF gigi enamel,cemento junction dan berdekatan dengan mahkota gigi %ang unerusi.

Etiologi dan patologi. Kista dentigerous berkembang dari roli)erasi enamel %ang tersisa atau embentukan eitelium enamel. 7ama seerti kista tie lain" eksansi dari kista tie ini berhubungan dengan roli)erasi eitel" menghilangkan tulang, )aktor resorbsi" dan meningkatn%a cairan osmolalitas kista.

Gambaran klinis. Kista dentigerous meruakan kista %ang aling sering berhubungan dengan gigi molar ketiga dan kaninus maksila" %ang mana meruakan dua gigi %ang aling sering mengalami imacted. aling ban%ak ditemukan ada usia dekade kedua dan ketiga" lebih ban%ak ada ria" dengan rasio 1.B hingga 1.

8iasan%a asimtomatik" namun terdaat enundaan erusi %ang

meruakan indikasi %ang aling sering dari adan%a embentukan kista dentigerous. Kista ini memiliki kemamuan untuk mencaai ukuran %ang signifkan" biasan%a berhubungan dengan erluasan tulang kortikal namun  jarang membesar ada asien dengan redisosisi hingga men%ebabkan

)raktur athologi.

Secara radiogra " kista dentigorous menunjukan gambaran %ang baik" unilokular atau multilokular radiolusen dengan margin kontikal %ang

berhubungan dengan mahkota gigi %ang un,eruted. Gigi %ang tidak erusi ini biasan%a di gantikan osisin%a. ada mandibula hubungan radiolusen akan meluas ke suerior dari molar tiga hingga ke ramus atau anterior in)erior seanjang mandibula. ada kista dentigerous maksila %ang mengenai regio kaninus" erluasan terjadi hingga ke sinus maksila atau

(11)

hingga ke dasar orbital. Resorbsi dari akar %ang melekat ada gigi %ang erusi juga daat terlihat.

Kista dentigorous %ang berdasarkan embentukan bi)urkasi gigi molar

dibagi menjadi kista paradental atau kista buccal bifurkasi. (*aln%a Kista ini berada di seanjang ermukaan akar bagian bukal dai gigi molar tiga %ang mengalami partial erupted (erupsi sebagian. >amun kemudian biasan%a akan meluas hingga ke gigi molar lainn%a di ahang ba*ah. ada keadaan ini biasan%a molar tersebut telah erusi semurna. 7ecara radiograf" kista aradental mengalami gambaran radiolusen ada regio bi)urkasi bukal. 7eringn%a baru terlihat keadaan molar %ang tiing ada gambaran radiograhi oklusal. 7ecara histoatologi" tamak adan%a dinding kista dentigerous diikuti dengan second in;amasi atau tidak sama sekali. Histopatologi. fbrosa jaringan endukung ada kista ini biasan%a

menunjukan adan%a eitel 7&uamos %ang strafkasi. ada kista dentigerous %ang tidak terin;amasi memiliki eitel lining %ang tidak berkeratin dan memiliki sel layers seban%ak emat hingga enam ketebalann%a. Kemudian" mungkin ditemukan sel mukosa" sel siliasi" dan terkadang sel sebaceous ada eitelium lining. Eitelium ini ' erlekatan jaringan konekti/ biasan%a berbentuk datar" *alauun ada kasus dengan second in;amasi" namak adan%a bercak ' bercak.

Deferensial diagnosa. $i)erensial diagnosa dari erikoronal radiolusen  juga termasuk odontogenik keratosit" ameloblastoma" dan tumor

odontogenik lainn%a. Trans)ormasi ameloblastik dari kista dentigerous juga meruakan bagian dari $$. Tumor odootogenik adenomatoid daat

dijadikan ertimangan jika ada radiolusen ada daerah anterior erikoronal" sedangkan ameloblastik fbroma untuk lesi %ang terjadi ada osterior

rahang ada asien usia muda.

Perawatan. engangkatan gigi en%ebab dan enukleasi dari jaringan lunak meruakan terai %ang aling sering di gunakan. ada kasus dimana kista mengenai mandibula secara signifkan" era*atan a*al termasuk

eFterriorisasi atau marsuialisasi dari kista daat dilakukan untuk menekan dan en%usutan dari lesi" dengan demikian menghasilkan enundaan

tindakan bedah.

Kemungkinan komlikasi dari kista dentigerous %ang tidak dira*at termasuk adan%a trans)ormasi dari eitel lining hingga menjadi ameloblastoma dan mungkin *alau jarang bertrans)ormasi menjadi carcinomatous. ada kasus dimana terdaat keberadaan sel mukous" erkembangan menjadi

intraosseous mucoeidermoid carcinoma mungkin daat terjadi. 1. Kista %ru'si

(12)

Kista erusi disebabkan oleh adan%a akumulasi cairan di dalam ruangan )olikular dari gigi %ang erusi. Eitelium lining dari ruangan ini memroduksi enamel eitelium. $engan trauma" darah akan muncul ada ruangan ini" membentuk %ang biasa disebut dengan eruption hematoma. Tidak ada era*atan %ang di erlukan" karena gigi erusi melalui lesi tersebut. (kibat enekanan erusi" kista akan menhilang secara sontan tana

menimbulkan komlikasi.

. Kista glandular odontog%nik 

Kista glandular odontogenik" atau bisa di sebut juga dengan kista

sialoodontogenik" %ang mana ertama kali di jabarkan ada tahun 1 dan memiliki gambaran histologis %ang menunjukan roduksi mukus tumor

glandula sali/a.

Gambaran klinis. Aang aling ban%ak berada ada mandibula +"

terutama ada regio anterior rahang ba*ah. -esi maksila biasa terjadi ada bagian anterior. Eksansi rahang jarang terjadi" biasan%a berhubungan

dengan lesi mandibular. Rasio gender kira ' kira 1 banding 1. Mean usia 5+ tahun" dengan erluasan usia ada dekade ke,dua hingga ke,sembilan. Gambaran radiograpis. Keban%akan kasus menunjukan gambaran radiograf multiloculated. ada kasus dengan gambaran radiolusen unilocular dengan adan%a tanda a*al" lesi rekuren daat menjadi

multilocular. -esi menunjukan ukuran %ang ber/ariasi" dari kurang dari 1 cm hingga %ang mengenai mandibular bilateral. 8atas radiograhi mungkin akan tamak jelas atau sclerotic. -esi %ang lebih agresi/ tamak ada en%akit erieral border.

Histopathologis.  7ecara histoatologis" kista multilocular di batasi oleh eitelium tidak berkeratin dengan ketebalan tertentu dimana sel e itel

diasumsikan berbentuk melingkar. Eitelial lining mengandung sel cuboidal" sering ditemani dengan silia ada ermukaan luminal. 7el mukous

berkelomok ada batas kista bersama dengan musinpools. 7ecara keseluruhan histomor)ologin%a mengingatkan kita ada carsinoma mukoepidermal tingkat rendah.

Perawatan dan prognosa. -esi daat menjadi agresi)D maka dari itu rencana embedahan harus memerhatikan erluasan en%akit melalui gambaran klinis dan radiograis. $imana tulang %ang kuat disisakan dari erluasan lesi c%stic" mungkin daat digunakan kuretase bagian eriheral atau eksisi dari margin. era*atan jangka anjang mungkin harus diberi kan ada en%akit %ang agresi) atau rekuren.

(13)

Hdontogenik keratoc%st HK?s biasan%a menunjukan gambaran klinis %ang agresi)" kemungkinan rekurent dan juga berhubungan dengan nevoid basal sel carcinoma syndrome >8??7. Mereka daat ditemukan ada semua bagian rahang dan secara radiograhi menunjukan gambaran %ang

men%eruai kista tie lain. 7ecara mikroskois" mereka menunjukan keadaan %ang unik dan konsisten.

Etiologi dan patologis. Terdaat keseakatan umu %ang mengatakan bajh*a HK?s berkembang dari sisa dental lamina ada mandibula dan maksila. >amun" ada ula %ang mengatakan bah*a embentukan asli dari kista ini adalah adan%a erluasan sel basal ada o/erl%ing eitelium

oral. Mekanisme hatogenesis men%eruai ertumbuhan dan eksansi dari HK?s termasuk adan%a roli)erasi %ang tinggi" o/ereksresi dari antiapoptic rotein 8cl,2" dan eksresidari matriks metalloproteinasis MMs 2 dan  Kerusakan gen %ang berhubungan dengan >8??7 ertama kali di

identifkasi ada kromosom 22.3 dan di temukan menjadi homologous menjadi !rosophilia (fruit "y atched T?9 gen. rotein hasil dari T?9 gen gen tumor suresor meruakan komonen tanda hedgehog path#ay  dan berhubungan dengan erkembangan selama masa embriogenesis dan tanda sel ada orang de*asa. roduksi T?9 gen normaln%a meningkatkan akti/itas dari sonic hedgehog protein dan juga sin%al rotein" seerti

smoothened protein. @ika gen T?9 tidak ber)ungsi" sehingga terjadi o/ereksresi dari sonic hedgehog danCatau moothened protein" %ang kemudian akan men%ebabkan eningkatan roli)erasi sel.

Mutasi dari gen T?9 memengaruhi dalam erkembangan carsinoma sindroma sel basal dan juga membentuk carsinoma aoradic sel basal sama seerti moduloblastoma" men%ediakn kesematan untuk T?9 sebagai tumor suresor ada keratinosis manusia. Mutasi T?9 juga ditemukan ada HK?s ada asien >8??7 dan juga beberaa HK?s %ang terjadi secara soradikal. Mutasi dari $%F% gen %ang mengkode komonen dari sonic hedgehog ath*a% telah teridentifkasi sebagai engantian

genetik kedua %ang daat terjadi ada >8??7 dan moduloblastoma. Gambaran klinis. HK?s meruakan kista %ang sering terjadi di rahang. HK?s daat terjadi ada semua usia dan mencaai uncak ada dekade ke, dua dan ke,tiga. -esi %ang ditemukan ada anak ' anak seringn%a

meruakan re;eksi dari HK?s multiel sebagai komonen dari >8??7. HK?s memiliki resentase 5 hingga 15 dari seluruh kista odontogenik. 7ekitar 5 asien dengan HK?s memiliki multiel kista dan %ang 5 lainn%a

meruakan >8??7.

HK?s %ang ditemukan di mandibula memilki rasio sekitar 2 hingga 1.

$aerah osterior rahang ba*ah dan ramus meruakan daerah %ang aling sering terkena" sedangkan ada maksila daerah molar ketiga meruakan daerah %ang aling ban%ak terkena.

(14)

7ecara radiografs" karakteristik HK? menunjukan batas radiolusen %ang baik dengan margin %ang ber*arna radiooa& tiis. Multilokular lebih sring terlihat ada lesi %ang besar. Keban%akan dari lesi" bagaimanaun"

unilokular" dengan tanda erlekatan ada mahkota seban%ak 4+ ada gigi %ang tidak erusi resentasi kista dentigerous. 7ekitar 3+ dari lesi

maksila dan 5+ ada lesi mandibular mengalami bukal eksansi. @uga terdaat kemungkinan adan%a mandibular lingual enlargmen.

Histopathologi . Eitel lining %ang terbentuk memiliki ketebalan %ang sama" biasan%a berkisar dari  atau 1+ laisan tebal. 8asal la%er

menunjukan karateristik ola alisaded dengan olarisasi dan memiliki diameter nukleus %ang sama. 7el eitel meruakan arakeratinisasi dan memroduksi bentuk %ang tidak biasa atau %ang seerti ombak. <okal :one dari orthokeratin jarang terlihat. 7ebagai tambahan gambaran histologis adakalan%a saling bertemu termasuk masa budd dari sel basal hingga ke dinding konekti/ tissue dan embentukan microc%st. Komonen <ibrous dari  jaringan konekti) di dinding kista seringn%a terbebas dari infltrasi sel

in;amasi dan cuku tiis. Eitelium ' jaringan conecti/e %ang berhubungan memiliki karakteristik %ang berbentuk ;at" dengan tidak memiliki bentuk eitelial ridge. @uga disebut dengan rimordial kista kista %ang bertemat di gigi" dimana Ketika dilakukan emeriksaan mikroskois" tern%ata

mengandung HK?s.

Kista odontogenik orthokeratin telah dijelaskan dan ada sekitar satu

banding 2+ sama seerti HK?. erbedaan histologi antara arakertin dan orthokeratin tebentuk karena lesi orthokeratin meruakan kista %ang kurang agresi)" memiliki data rekuren %ang rendah" dan tidak berhubungan dengan sindrome. ada kista odontegen orthogenetik %ang sangat mencolok adalah adan%a granular la%er %ang ditemukan di ba*ah ermukaan %ang ;at bukan %ang berombak. 7el basal la%er tidak terlalu mencolok" dengan lebih ban%ak bentuk ;at atau s&uamosa jika di bandingkan dengan arakeratotik.

Diferensial diagnosa. Ketika kista di duga berhubungan dengan gigi" maka beberaa en%akit mungkin daat diertimbangkan" seerti kista dentigerous" ameloblastoma"odontogenik m%Foma" adenomatois

odontogenik tumor" dan ameloblastik fbroma. Kemudian" tumor

nonodontogenik" seeri granuloma sel giant sentral" kista traumatik tulang" dan kista tulang aneur%smal" mungkin daat dimasukan sebagai di)erensial diagnosa jika en%akit men%erang asien usia muda.

Perawatan dan prognosa. 8edah eksisi dengan kuretase eriheral osseous atau ostectom% meruakan metode %ang daat dilakukan.

 Tindakan %ang agresi) ini daat benarkan karena rekurensi %ang tinggi %ang berhubungan dengan HK?s. 8eberaa juga menganjurkan enggunaan

chemical kauterisasi ada kista dengan menggunakan solusi &arnoy’s biologic 'ative. ada beberaa kasus dengan HK?s %ang besar" daat

(15)

dilakukan marsiulisasi untuk mendaatkan en%usutan dari kista" %ang kemudian diikuti dengan enukleasi.

Rata ' rata data rekuren menunjukan angka 1+ hingga 3+ %ang berhubungan dengan beberaa )aktor fsik. $inding jaringan kista %ang rauh mungkin akan men%ebabkan engangkatan %ang tidak semurna. 7isa dental lamina atau kista ada erlekatan tulang ke lesi a*al daat

men%ebabkan rekurensi. @uga" roli)erasi kista dari la%er sel basal ada oral"  jika tidak dihilangkan ada saat engangkatan kista" daat menimbulkan

rekuren. Kualitas biologi %ang aktual dari eitelium kista" seerti

eningkatan indeks mitotic dan )aktor roduksi dari resorbsi tulang" sangat berkaitan dengan keadaan rekuren.

emeriksaan lebih lanjut enting untuk dilakukan. asien harus di e/aluasi untuk me%akinkan aakah eksisi telah semurna" keratocit baru" dan

>8??7. Keban%akan rekuren baru akan terlihat secara klinis dalam jangka *aktu 5 tahun setelah era*atan. >amun ada kasus rekuren" jarang di temukan komlikasi trans)ormasi ameloblastik. asien dengan multipel

keratosit  memiliki kemungkinan rekuren %ang tinggi dibanding mereka %ang memiliki single keratosit D %akni 3+ dan 1+.

Mani)estasi klinis dari >8??7 termasuk multiel HK?s" kerusakan tulang" dan carcinoma multiel sel basal. Kerusakan kutan lainn%a termasuk palmar  dan plantar keratik pitting, multipel milia" dan dermal calinocis. Kerusakan tulang termasuk adan%a bi'd ribs" termasuk kerusakan tulang belakang dan metakaral. Mandibular %ang rognati sedang dilaorkan memiliki

resentasi kasus %ang rendah. Fasial !ismorpogenesis" termasuk broad nasal bridge dengan koresonding ocular hypertelorism dan lateral displace inner ocular canthi (distopia canthrum" mungkin akan terjadi.

Keabnormalan dari s%ara)" termasu di dalamn%a meduloblastoma,

dysgenesis atau agenesis dari corpus callosum" kalsi'kasi dari fal cerebri dan juga jarang kalsi'kasi fal cerebelli.

4. Kalsi+kasi kista odontog%nik 

Kalsifkasi kista odontogenik ?H?s lesi odontogenik %ang berkembang dan memiliki kemungkinan rekuren. Iariasi %ang lebih adat disebut dengan odontogenik ghost cell tumor  %ang di erca%a memiliki si)at klinis lebih agresi).

Etiologi dan pathogenesis. ?H?s dierca%a berasal dari sisa eitelial

odontogenik di dalam gingi/a atau di dalam mandibula atau maksila. Jgosht  cell kaeratin memiliki karakteristik gambaran mikroskois %ang

men%eruai kista ini" dan juga mengambarkan lesi cutaneous %ang disebut dengan kalsi'kasi epithelioma dari )alherby atau pilomatrioma. ada rahang" ghost sel juga terlihat ada beberaa tumor odontogenik lainn%a"

(16)

seerti odontoma" ameloblastoma" adenomatoid odontogenik tumor" ameloblastik fbroodontoma" dan ameloblasik fbroma.

Gambaran klinis. ada kista ini terdaat range usia %ang luas" dengan uncak kasus terjadi ada usia dekade ke,dua. 8iasan%a terjadi ada

indi/idu di ba*ah usia 4+ tahun dan lebih ban%ak men%erang eremuan. -ebih dari + ?H?s men%erang maksila. ?H?s juga daat berada di

intraosseous masses dari gingi/a" *alauun hal ini jarang terjadi kista %ang biasan%a terjadi ada lokasi ekstraosseous atau eriheral biasan%a

men%erang asien usia 5+ tahun dan biasan%a terletak ada anterior hingga regio molar ertama.

Secara radiogra " ?H?s menunjukan radiolusen %ang unilocular atau multilocular dengan memiliki ciri ' ciri margin %ang memiliki garis %ang  jelas. Gambaran radiolusen mungkin tamak berserakan" ukuran kalsifkasi

tidak selalu sama. 8eberaa bagian oa& akan menunjukan ola salt and  paper  garam dan lada" dengan distribusi %ang sama dan di)use. ada

beberaa kasus mungkin akan terjadi mineralisasi sehinga ada erluasan margin lesi %ang bila dilihat secara radiograhisn%a akan lebih sulit untuk ditentukan.

Histopatologis . Keban%akan dari ?H?s menunjukan oli)erasi kista %ang memiliki gambaran %ang bagus dengan adan%a fbrosa jaringan %ang di

garis oleh eitelium odontogenik. roli)erasi intraluminal eitelium biasan%a memburamkan lumen kista" dengan demikian men%ebabkan tekanan ada tumor %ang adat. Garis eitelial memiliki ketebalan %ang beragam.

Eitelium basal meruakan bagian %ang mencolok" dengan ola

hipercromatik nukleus dan cuboidal columnar . 8asalla%er lebih bersi)at bebas dalam men%usun sel eitel" kadang meniru stelate reticulum dari organ enamel. Aang aling menonjol dan unik dari gambaran mikroskois adalah keberadaan ghost sel keratin. 7el ghost ini anucleate dan menguasai garis luar dari membran sel. 7el ini mengalami distrohic karakterisasi

mineralisasi dengan menemukan basofl granular" %ang mana

memungkinkan untuk kalsifkasi bahan dalam jumlah besar. $alam

kesematan ini sel ghost menemati dinding jaringan" menimbulkan reson sel giant terhada benda asing.

Deferensial diagnosa. ada taha a*al embentukan" ?H?s han%a memiliki sedikit mineralisasi atau bahkan tidak memilikin%a sama sekali maka akan %amak ber*arna radiolusen. $$ untuk tahaan ini termasuk kista dentigerous" HK?" dan ameloblastoma. ada taha selanjutn%a ketika gambaran menunjukan adan%a encamuran radiolusen dan radiooa&" $$ %ang memungkinkan adalah adenomatoid odontogenik tumor" mineralisasi odontoma sebagian" kalsifkasi eitel odontogenik tumor" dan ameloblastic fbroodontoma.

(17)

Perawatan dan prognosa. Karena lesi ini memiliki si)at biologi %ang tidak daat di duga" era*atan %ang di gunakan biasan%a lebih agresi) dari

sekedar kuretase sederhana. asien harus terus di a*asi selama era*atan karena rekuren daat terjadi. enanganan untuk tie ekstraosseous dan eriheral adalah tindakan konser/ati) karena tidak menunjukan adan%a karakteristik rekurensi

IAGNOSA AN P!NANGANAN

AM!LOBLASTOMA5 AAMANTINOMA

(ME-H8-(7THM(

1. $efnisi

$efnisi ameloblastoma amel" %ang berarti enamel dan blastos" %ang

berarti kuman adalah tumor" jarang jinak eitel odontogenik ameloblasts" atau bagian luar" ada gigi selama engembangan jauh lebih sering

muncul di rahang ba*ah dari rahang atas. #ni diakui ada tahun 12 oleh ?usack. @enis neolasma odontogenik ditunjuk sebagai adamantinoma ada 15.

 Tumor ini jarang ganas atau metastasis %aitu" mereka jarang men%ebar ke bagian lain dari tubuh" dan kemajuan erlahan" lesi %ang dihasilkan daat men%ebabkan kelainan %ang arah dari *ajah dan rahang. 7elain itu"

karena ertumbuhan sel %ang abnormal mudah infltrat dan

menghancurkan jaringan sekitar tulang" bedah eksisi luas dierlukan untuk mengobati gangguan ini.

 @adi (meloblastoma adalah suatu tumor berasal dari sel ' sel embrional dan terbentuk dari sel ' sel berontesial bagi embentukan enamel. Tumor ini biasan%a tumbuh dengan lambat" secara histologis jinak tetai secara klinis meruakan neolasma malignan" terjadi lebih sering ada badan atau

ramus mandibula dibanding ada maksila dan daat berkasul atau tidak berkasul.1"3"4"5

2. Etiologi

ada saat ini keban%akan ara ahli memertimbangkan ameloblastoma dengan asal %ang ber/ariasi" *alauun stimulus %ang menimbulkan roses tersebutbelum diketahui.

7elanjutn%a" tumor tersebut kemungkinan terbentuk dari !

1. 7isa sel ' sel dari organ enamel" baik itu sisa lamina dental" sisa,sisa eitel Mallase: atau sisa,sisa embungkus 9ert*ig %ang terkandung dalam

(18)

ligamen eriondontal gigi %ang akan erusi.

2. Eitelium darikista odontogenik terutam kista dentigerous 3. Gangguan erkembangan organ enamel

4. 7el,sel basal dari eitelium ermukaan rahang

5. Eitelium 9eterotroik ada bagian,bagian lain dari tubuh" khususn%a kelenjar ituitar%.

7tanke% dan $iehl 1B5 %ang mengulas B41 kasus ameloblastoma"

menemukan bah*a1+ kasus dari tumor,tumor inidihubungkan dengan gigi imaksi dan suatu kista )olikular  dentigerous. B"""

3. Gambaran Klinis

(meloblastoma meruakan tumor %ang jinak tetai meruakan lesi in/asi) secara lokal" dimana ertumbuhann%a lambat dan daat dijumai setelah beberaa tahun sebelum gejala,gejalan%a berkembang. (meloblastoma daat terjadi ada usia dimana aling umum terjadi ada orang,orang %ang berusia diantara 2+ samai 5+ tahundan hamir dua ertiga asien berusia lebih muda dari 4+ tahun. 9amir sebagian besar kasus,kasus %ang

dilaorkan menunjukkan bah*a ameloblastoma jauh lebih sering dijumai ada mandibula dibanding ada maksila. Kira,kira + terjadi dimandibula dan kira,kira 5 terlihat di regio molar dan ramus" (meloblastoma maksila  juga aling umum dijumai ada regio molar.3"4"B"""

ada taha %ang sangat a*al " ri*a%at asien asimtomatis tana gejal a. (meloblastoma tumbuh secara erlahan selam bertahun,tahun" dan tidak ditemui samai dilakukan emeriksaan radiograf oral secara rutin. ada taha a*al " tulang keras dan mukosa diatasn%a ber*arna normal. ada taha berikutn%a" tulang meniis dan ketika teresobsi seluruhn%a tumor %ang menonjol terasa lunak ada enekanan dan daat memiliki gambaran berlobul ada radiograf. $engan embesarann%a" maka tumor tersebut daat mengeksansi tulang kortikal %ang luas dan memutuskan batasan tulang serta mengin/asi jaringan lunak. asien jadi men%adari adan%a

embengkakan %ang rogresi)" biasan%a ada bagian bukal mandibula" juga daat mengalami erluasan keermukaan lingual" suatu gambaran %ang tidak umum ada kista odontogenik. Ketika menembus mukosa" ermukaan tumor daat menjadi memar dan mengalami ulserasi akibat engu%ahan. ada taha lebih lanjut"kemungkinan ada rasa sakit didalam atau sekitar gigi dan gigi tetangga daat go%ang bahkan tanggal.3"4"B

embengkakan *ajah dan asimetris *ajah adalah enemuan ekstra oral %ang enting. 7isi asimetris tergantung ada tulang utama atau tulang, tulang %ang terlibat. erkembangan tumor tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada enekanan sara) atau terjadi komlikasi in)eksi sekunder.

 Terkadang asien membiarkan ameloblastoma bertahan selama beberaa tahun tana era*atan dan ada kasus,kasus tersebut eksansi daat menimbulkan ulkus namun tie ulserati) dari ertumbuhan karsinoma %ang tidak terjadi. ada taha lanjut" ukurann%a bertambah besar daat

(19)

men%ebabkan gangguan engu%ahan dan enelanan.4"B"

erlu menjadi erhatian" bah*a trauma seringkali dihubungkan dengan erkembangan ameloblastoma. 8eberaa enelitian men%atakan bah*a tumor ini sering kali dia*ali oleh encabutan gigi" kistektomi atau beberaa eristi*a traumatik lainn%a. 7eerti kasus,kasus tumor lainn%a encabutan gigi sering memengaruhi tumor tumor %ang men%ebabkan hilangn%a gigi selain dari en%ebabn%a sendiri.

 Tumor ini ada saat ertama kali adalah adat tetai kemudian menjadi kista ada engeluaran sel,sel stelaten%a. (meloblastoma meruakan

tumor jinak tetai karena si)at in/asin%a dan sering kambuh maka tumor ini menjadi tumor %ang lebih serius dan ditakutkan akan otensial

komlikasin%a jika tidak disingkirkan secara lengka. Tetai sudah din%atakan bah*a sangat sedikit kasus metastasen%a %ang telah dilaorkan.3"B

4. Gambaran 9istoatologis

7ejumlah ola histologis digambarkan dalam ameloblastoma. 8eberaa diantaran%a memerlihatkan tie histologis tunggal" %ang lainn%a daat menunjukkan beberaa ola histologis didalam lesi %ang sama. Aang umum untuk semua tie ini adalah olarisasi sel,sel sekitar dibentuk seerti

sarang %ang berroli)erasi kedalam ola %ang serua dengan ameloblas dari organ enamel. 7ecara kasar" ameloblas terdiri dari jaringan kaku %ang ber*arna keabu,abuan %ang memerlihatkan daerah kistik %ang

mengandung cairan kuning %ang bening.1+

(melobalstoma secar dekat men%eruai organ enamel" *alauun kasus, kasus %ang berbeda daat dibedakan dari kemirian mereka untuk taha, taha odontogenesis%ang berbeda. Karena ola,ola histologis

ameloblastoma sangat ber/ariasi" maka sejumlah tie %ang berbeda secara umum dijelaskan !

4.1 <olikular

(meloblastoma )olikular terdiri dari ulau,ulau eitel dengan dua

komonen berbeda. 8agian sentral dari ulau eitel mengandung suatu  jalinan sel,sel %ang rumit dan longgar %ang men%eruai stelate retikulum

dari organ enamel. $isekeliling sel,sel ini adalah laisan sel,sel kolumnar tinggi dan tunggal dengan nukleusn%a berolarisai jauh dari membran dasar. $egenerasi kistik umumn%a terjadi dibagian sentral ulau,ulau eitel" meninggalkan ruang %ang jelas dan dibatasi oleh sel,sel stelate adat. Kelomok sel,sel eitel diisahkan oleh sejumlah steoma jaringan fbrosa.""

4.2 leksi)orm

ada ameloblastoma leksi)orm" sel,sel tumor %ang men%eruai ameloblas tersusun dalam massa %ang tidak teratur atau lebih sering sebagai suatu  jaringan dari untaian sel,sel %ang berhubungan. Masing,masing massa atau

(20)

untaian ini dibatasi oleh laisan sel,sel kolumnar dan diantara laisan ini kemungkinan dijumai sel,sel %ang men%eruai stalate retikulum. >amun demikian" jaringan %ang men%eruai stalate retikulum terlihat kurang menonjolada tie ameloblastoma leksi)orm dibanding ada

ameloblastoma tie )olikuler dan ketika dijumai secara keseluruhan tersusun ada bagian eri)er daerah degenerasi kistik.""

4.3 (kantomatosa

$alam ameloblastoma akantomatosa" sel,sel %ang menemati osisi stalate retikulum mengalami metalasia s&uamous" terkadang dengan

embentukan keratinada bagian sentral dari ualu,ulau tumor.  Terkadang" eitel earls atau keratin earls daat dijumai."11

4.4 Granular

ada ameloblastoma sel granular" ada ciri,ciri trans)ormasi sitolasma" biasan%a sel,sel %ang men%eruai stelate retikulum sehingga mengalami bentuk eosinofl" granular %ang sangat kasar. 7el,sel ini sering meluas hingga melibatkan sel,sel kolumnar atau kuboidal erieral. enelitian ultrastruktural" seerti %ang dilakukan Tandler dan Rossi" menunjukkan bah*a granul,granul sitolasmik ini menunjukkan lisosomal dengan komonen,komonen sel %ang tidak daat dikenali. 9artman telah melaorkan serangkaian kasus ameloblastoma sel granular dan

memerkirakan bah*a tie sel granular ini terlihat menjadi lesi %ang agresi)  dan cenderung untuk kambuh kecuali dilakukan bedah %ang sesuai ada oerasi ertama."

Lalauun ola histologis %ang berbeda telah memunculkan berbagai nama, nama untuk menjelaskan lesi tersebut" namun gambaran klinisn%a adalah sama.B

(meloblastoma terkadang erkembangnn%a ditemukan didalam dinding kista odontogenik. Tergantung ada taha erkembangan tumor" berbagai istilah digunakan untuk menjelaskan erubahan,erubahan seerti

intarluminal" mural dan amelobalstoma in/asi).

#stilah amelobastoma intraluminal digunakan ketika ameloblastoma berkembang kedalam lumen dan tidak menganggu dinding kista.

#stilah ameloblastoma mural  digunakan ketika amelobalstoma dijumai didinding kista dan masih dibatasi oleh dinding,dinding kista. ada dua situasi tumor ini secara komlit dibatasi didalam kista" suatu endekatan bedah %ang lebih kon/ersati) sering dilakukan.

#stilah ameloblastoma in/asi) digunakan ketika tumor tersebut telah meluas keluar dinding kista dan kedalam tulang %ang berbatasan atau kedalam  jaringan lunak atau ketika tumor berkembang dari eitel lain selain dari eitel kista. 7uatu rosedur bedah %ang lebih radikal sering disarankan untuk keadaan ini.

(21)

5. Gambaran Radiograf

ada radiograf ameloblastoma secara klasik digambarkan sebagai suatu lesi %ang men%eruai kistamultilokular ada rahang. Tulang %ang terlibat digantikan oleh berbagai daerah radiolusen %ang berbatas jelas %ang member lesi suatu bentuk seerti sarang lebah atau gelembung sabun. Kemungkinan juga ada radiolusen berbatas jelas %ang menunjukkan suatu ruang tunggal. 7uatu ameloblastoma menghasilkan lebih luas resobsiakar gigi %ang berkontak dengan lesi.

(da dua tie ameloblastoma %ang menunjukkan gambaran %ang khas secara rontgenograf %aitu!

1. Ameloblastoma monokistik 

 Terlihat sebagai suatu rongga kista tunggal %ang men%eruai kista radikular atau )olikular %ang garis luarn%a tidak halus" bulat tetai irregular dan

berlobul serta bagian eri)ern%a seringkali bergerigi. Tie ini jar ang dijumai.

. Ameloblastoma multikistik 

 Tie ini menghasilakn suatu gambaran %ang khas secara rontgenograf. (da embentukan kista multiel %ang biasan%a berbentuk silinder dan terisah satu sama lain oleh trabekula tulang. Kista %ang bulat ini ber/ariasi ukuran serta jumlahn%a.

Lalauun berbagai jenis gambaran radiografdari ameloblastoma

memungkinkan" namun keban%akan memiliki gambaran %ang khas dimana sejumlah loculation dijumai. @ika ameloblastoma menemati suatu rongga tunggal atau monokistik" maka diagnosa radiograf menjadi bertambah sulit karena kemiriann%a terhada kista dentigerous danterhada kista residual berbatas eitel ada rahang. ada suatu kista %ang berbatas eitel" maka  jaringan tersebut lebih radioak dibanding cairan tersebut" tetai ada

ban%ak hal erbedaan tersebut begitu ringan %ang menjadi tidak bernilai diagnostik.

 Ameloblastoma secara radiogra men!erupai kista dentigerous telah dilaorkan oleh ?han133" 8aile%151 dan %ang lainn%a. 7uatu rongga kista ada mandibula dimana mahkota molar kedua %ang tidak

erusi. 8entuk bulat rongga tersebut" batas %ang teratur dan osisin%a %ang berhubungan dengan gigi %ang tidak erusi diduga sebagai suatu kista

dentigerous" tetai ada emeriksaan mikroskois" kandungan rongga tersebut terbukti sebagai ameloblastoma.

7uatu ameloblastoma %ang secara radiograf men%eruai kista

residualberbatas eitel. 8entukn%a bulat dan memiliki batas %ang jelas dan teratur. 7uatu kerusakan kecil ada tulang didekat daerah uncak al/eolus memberikan suatu gambaran radiolusen %ang daat diinterretasikan dengan baik sebagai kerusakan setelah oerasi.

?han 133 men%ebutkan kemungkinan bah*a suatu ameloblastoma daat terbentuk dari )olikel,)olikel %ang tidak seenuhn%a disingkirkan ada saat en%ingkiran gigi %ang tidak erusi danmungkin ameloblastoma ada keadaan ini dibentuk dari sumber tersebut.

$engan meningkatn%a ukuran lesi" maka korteks dilibatkan" dirusak dan  jaringan lunak diin/asi. $alam hal ini" ameloblastoma berbeda dari lesi

(22)

fbrous dan fbroosseus %ang mengeksansi tetai cenderung memertahankan korteks.

Lalauun emeriksaan rontgen bernilai enting untuk menentukan

erluasan keterlibatann%a" namun ini tidak selalu bernilai diagnostic %ang asti. -esi,lesi %ang kecil sulit untuk diinterretasikan" dan ada beberaa kasus harus bergantung ada emeriksaan atologis %ang seharusn%a dibuat ada semua kasus %ang dicurigai.

Diagnosa

a. emeriksaan klinis

ada taha %ang sangat a*al" ri*a%at asien asimtomatis. Tumor tumbuh secara erlahan selama bertahun,tahun dan ditemukan ada rontgen )oto. ada taha berikutn%a" tulang meniis dan ketika teresobsi seluruhn%a tumor %ang menonjol terasa lunak ada enekanan. $egan

embesarann%a" maka tumior tersebut daat mengeksansi tulang kortikal %ang luas dan memutuskan batasan tulang serta mengin/asi jaringan l unak. asien jadi men%adari adan%a embengkakan" biasan%a ada bagian bukal mandibula dan daat mengalami erluasan keermukaan lingual" suatu gambaran %ang tidak umum ada kista odontogenik. 7isi %ang aling sering dikenai adalah sudut mandibula dengan ertumbuhan %ang meluas

karamus dan kedalam badan mandibula. 7ecara ekstra oral daat terlihat adan%a embengkakan *ajah dan asimetri *ajah. 7isi asimetri

tergantungada tulang,tulang %ang terlibat. erkembangan tumor tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada enekanan ada sara) atau terjadi komlikasi in)eksi sekunder. 6kuran tumor %ang bertambah besar daat men%ebabkan gangguan engun%ahan dan enelanan.

b. emeriksaan radiologis

 Tamak radiolusen unilokular atau multilokular dengan tei berbatas tegas.  Tumor ini juga daat memerlihatkan tei kortikal %ang berlekuk" suatu

gambaran multilokular dan resobsi akar gigi %ang berkontak dengan lesi tana ergeseran gigi %ang arah dibanding ada kista. Tulang %ang terlibat digantikan oleh berbagai daerah radiolusen %ang berbatas jelas dan

member lesi suatu bentuk seerti sarang lebah atau gelembung sabun. Kemungkinan juga ada radiolusen berbatas jelas %ang menunjukkan suatu ruang tunggal.

c. emeriksaan atologi anatomi

Kandungan tumor ini daat keras atau lunak" tetai biasan%a ada suatu cairan mucoid ber*arna koi atau kekuning,kuningan. Kolesterin jarang dijumai. 7ecara makroskois ada dua tie %aitu tie solid adat dan tie kistik. Tie %ang adat terdiri dari massa lunak jaringan %ang ber*arna utih keabu,abuan atau abu,abu kekuning,kuningan. Tie kistik memiliki laisan %ang lebih tebal seerti jaringan ikat dibanding kista sederhana. $aerah,daerah kistik biasan%a diisahkan oleh stroma jaringan fbrous

tetai terkadang setum tulang juga daat dijumai. Mikroskois terdiri atas  jaringan tumor dengan sel,sel eitel tersusun seerti agar mengelilingi  jaringan stroma %ang mengandung sel,sel stelate retikulum" sebagian

(23)

menunjukkan degenerasi kistik.

Diagnosa  $ari emeriksaan klinis" radiologis dan atologi anatomidaat didiagnosa bah*a tumor tersebut ameloblastoma. 8iasan%a tidak sulit

untuk mendiagnosa ertumbuhan tumor ini dengan bantuan rontgenogram dan dari data klinis" kelenjar lim)e tidak terlibat.

Penatalaksanaan

(meloblastoma memun%ai reutasi untuk mengalami kekambuhan kembali setelah dsingkirkan.9al ini disebabkan si)at lesi tersebut mengin/asi secara llokal ada en%ingkiran %ang tidak adekuat.

1. Enukleasi 

Enukleasi meruakan en%ingkiran tumor dengan mengikisn%a dari jaringan normal %ang ada

disekelilingn%a.-esi unikistik" khususn%a %ang lebih kecil han%a memerlukan enukleasi dan seharusn%a tidak dira*at secara berlebihan.

. Eksisi "lok 

Keban%akan ameloblastoma seharusn%a dieksisi dariada enukleasi.eksisi dalam suatu blok tulang didalam kontunuitas rahang dianjurkan jika ameloblastoma tersebut kecil.(abila erlu dikorbankan mandibula %ang cuku besar %ang terlibat ameloblastoma dan bila tidak menimbulkan er)orasi mukosa oral" maka suatu eksisi blok kemungkinan dengan cangkok tulang segera.

#. $steotomi Periperal 

Hsteotomi eriheral meruakan suatu rosedur %ang mengeksisi tumor %ang komlit tetai ada *aktu %ang sama suatu jarak tulang diertahankan untuk memelihara kontuinuitas rahang sehingga kelainan bentuk" kecacatan dan kebutuhan untuk embedahan kosmetik sekundser dan resorasi rostetik daat dihindari. rosedur tersebut didasari ada obser/asi %ang mana batas in)erior kortikal dari badan hori:ontal" batas osterior dari ramus asenden dan kondilus tidak secara keseluruhan di in/asi oleh roses tumor. $aerah ini tahan dan kuat karena terdiri dari tulang kortikal %ang adat. Regenerasi tulang akan dimulai dari daerah tersebut meskiun han%a suatu rim tiis dan tulang %ang tersisa.  %. &eseksi 'umor 

Reseksi tumor sendiri dari reseksi total dan reseksi segmental termasuk bemimaksilektomi dan

(24)

bemimandibulektomi.(abila ameloblastoma ditemukan ada emeriksaan" serta daat dijumai adan%a erubahan kembali serta aktiftas lesi %ang baru setelah oerasi maka ada kasus tersebut harus direseksi.

(. )auterisasi 

Kauterisasi meruakan engeringan atau elektrokoagulasi lesi" termasuk sejumlah jaringan normal

disekelilingn%a.Kauterisasi tidak umum digunakan sebagai bentuk terai rimer" namun meruakan terai %ang lebih e)ekti) dibandind kuretase.

Kista ! Rongga atologis dalam jaringan kerasClunak berisi cairanCsemi cairan dikelilingi membrane eithel eithelial lining

PA'$GE*ES+S

7el,sel eithelial roli)erasi  sel,sel tengah makin jauh dari tei sumber makanan  degenerasi  mencair  kista kecil  roli)erasi  kista besar.

 @aringan Granulasi  mengandung sel,sel eradangan  roli)erasi (ksi en:im

larut  kista kecil bersatu  kista besar

(bses Menahun  sel,sel Eithel Melekat ada tei abses kista. Etiologi

1. roses radangCin)eksi. 2. Trauma.

3. Gangguan ertumbuhan. 4. HbstruksiCretensi kelenjar liur.

(25)

Klasi+kasi :

Robinson (rcher 152

+. ,enurut Perkembangan (. 8erasal dari gigi

1. eriodontal dento eriosteal" dento al/eolar" dento root a. Kista eriaikal b. Kista -ateral c. Kista Residual 2. $entigerous )ollicular a. Kista Hdontoma. b. Kista Erusi c. Hdontogenik Keratokista d. ?alci)%ing Hdontogenik kista. 8. 8ukan 8erasal dari Gigi

1. <issural.

a. Kista >asoal/eolar b. Kista Median. c. Kista >asoalatina d. Kista Globulo MaFillar%. 2. Kista Tie ?le)t 8ranchial. a. Kista $ermoid dan Eidermoid b. Kista ?le)t 8ranchial

c. Kista $uctus Th%roglossal. ##.Retensi

(. Mucocele. 8. Ranula. D+AG*$SA

1. 9istor% ri*a%at en%akit 2. emeriksaan klinis

3. unksi asirasi biosi 4. N,ra% rontgen )oto

5. emeriksaan histoatologi ha PE&A-A'A*

1. Enukleasi in toto dinding diangkat .

2. Marsuialisasi oerasi artsch buat jendela menghubungkan kantong kista dengan dunia luar

3. Kombinasi marsuialisasi disusul enukleasi. &. KISTA 6ANG K!#IL

(lat,alat !

Mallet" ?hissel" 8ur tulang" RongeurC knable tang" Ele/ator eriosteal" ?urret" >eedle dan needle holder" 8lade

 T(9(,T(9( ! (. $esin)eksi 8. (nestesi ?. 8uat ;a

(26)

$. Tulang dibor dan diotong

E. $inding kista diisahkan dari ikatann%a dengan tulang. <. #rigasi

G. Tutu ;a 9. @ahit

#. Kontrol

 @. -akukan rontgen bila erlu 2. KISTA 6ANG B!SAR  T(9(,T(9( !

(. $esin)eksi 8. (nestesi ?. 8uat ;a

$. ?airan C isi kista disedot. E. #riogasi

<. $ressing iodo)orm tamon

, memertahankan rongga %ang ada , antisetic" hesostatis" desin)ectan

, merangsang terbentukn%a jaringan granulasi , drainageemasangan tamon drain

G. @ahit" mukosa rongga kista dibiarkan terbuka 9. Kontrol

#. @ahitan dibuka bila sembuh  @. ?etak untuk obturator

rognose baik recurrent" bila tidak bersih. Ko$'likasi :  embengkakan.  #n)eksi  erdarahan  <raktur tulang KHM-#K(7# 7E9686>G(> $E>G(> K#7T( !

 <raktur dari tulang.

 ?arsinoma %ang timbul oleh kista odontogenik ameloblastoma.

 enutuan sinus maksilaris.

 <acial atau cer/ikal sinus.

 araestesia atau anesthesia dari s%ara). )+S'A $D$*'$GE*

 $isebabkan HK. $egenerasi dariada organ organ ebentukan gigi atau sisa sisa eithelium embentukan gigi.

 (kar terlibat langsung" Gigi non /ital" Resorbsi ban%ak )+S'A *$* $D$*'$GE*

  Terjadi ada garis ertemuan tulang rahang R(CR8 HK. (dan%a ertumbuhan tulang dimana garis )usi tersebut tererangka sisa sisa eitel %ang karena adan%a rangsangan kronik daat beroli)erasi dan tumbuh menjadi kista.

(27)

DEE/$P,E*' 0S'  (7(- !

 7isa sisa Ektodermal

 7elubung dari hert*ig %ang membatasi akar gigi

 Reduced enamel eithelium %ang menghubungkan calon gigi dan eithel RM  Tanda,tanda Klinis

1.8esar ! embengkakan muka Kecil ! Terlihat ada Rontgen

2.@aringan lunak ! mudah teraba  lunak Rahang ! ingong 7ensation 3.ada batas embengkakan ! alasi ada bagian %ang rusak karena

tekanCeksansi  Kreitasi DE*'+GE&2$S 0S' 

Ruangan tertutu berdinding eithelium

 Terbentuk disekitar anonali gigiC sekitar cro*n dari gigi %ang belum erusi.

 (sal ! emecahan 7tellate retikulum dari enamel organ setelah cro*n terbentuk semurna"

 Tetai OO adalah erubahan degenerati) ada reduced enamel eitelium = otensi berubah menjadi ameloblastoma

= 9 ! erlekatan eitel dari c%ste lining ada gigi di ?E@

 Klinis ! 8esar terjadi )acial de)ormitasCerubahan ada rocessus al/eolaris dan alatum.

Rontgen !

Radiolucensi unikuler %ang berhubungan dengan mahkota gigi %ang tidak erusi.  Tei sklerotik %ang berbats jelas kecuali terin)eksi batas 8uruk

Kadang bisa ada trabekulasi. E&2P'+$* 0S'

 -etak suerfcial dan sesifk ada gigi %ang akan erusi

 Tonjolan %ang menutu mukosa.

 -unak" *arna kebiruan" licin" ber;uktuasi

 Mukosa bisa ecah sontan sehingga sebagian cro*n gigi kelihatan.

 Terai !

 TuC ! mengeluarkan laisan Eitel %ang meruakan dinding kista %ang menghalangi erusi gigi

rinsi hamir sama dengan JMarsuialisasi

Meruakan Kista $entigerous %ang terjadi ada jaringan lunak. = Tana rasa n%eri" kecuali terin)eksi

= atogenesis! @aringan <ibrosa %ang sangat adat.

= Transluminasi ! $aat membantu bedakan dengan 9ematoma Erusi. PE&+$D$*'A/ 0S' 

 Kantong %ang tertutu berdinding eithelium

  Terbentuk di eriodontal membran sekitarn%a

 8iasa di aeks gigi" tetai bisa diseanjang sisi akar gigi

 (sal ! selubung hert*igCdental lamina dan dirangsang oleh roses radangC )aktor sejenis %ang menga*ali radang .

 Omaksila" O anterior.

 Rontgen dan histologis !

Referensi

Dokumen terkait

Gigi molar kedua dan ketiga kiri bawah merupakan sumber infeksi bagi abses leher dalam, karena akarnya meluas ke persimpangan otot milohioid dengan korpus mandibula yang berdekatan