• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gagal Dan Cacat Proyek Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gagal Dan Cacat Proyek Konstruksi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

C

C

A

A

C

C

A

A

T

T

DAN

DAN

KEGAGALAN

KEGAGALAN

KONSTRUKSI

KONSTRUKSI

Ir Sumardjito,

Ir Sumardjito,

MT.

MT.

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH

M

M

a

a

t

t

a

a

k

k

u

u

l

l

i

i

a

a

h

h

i

i

n

n

i

i

m

m

e

e

m

m

b

b

a

a

h

h

a

a

s

s

t

t

e

e

n

n

t

t

a

a

n

n

g

g

cacat

cacat

dan

dan

kegagalan

kegagalan

pe

pe

ke

ke

rj

rj

aa

aa

n

n

ko

ko

ns

ns

tru

tru

ks

ks

i,

i,

ya

ya

ng

ng

me

me

nc

nc

ak

ak

up

up

:

:

pe

pe

ke

ke

rj

rj

a

a

an

an

ta

ta

na

na

h,

h,

pe

pe

ke

ke

rj

rj

aa

aa

n

n

ko

ko

ns

ns

tr

tr

uk

uk

si

si

ba

ba

ng

ng

un

un

an

an

ge

ge

du

du

ng

ng

,

,

pe

pe

ke

ke

rj

rj

aa

aa

n

n

ja

ja

la

la

n

n

da

da

n

n

ko

ko

ns

ns

tr

tr

uk

uk

si

si

je

je

mb

mb

at

at

an

an

,

,

pekerjaan saluran dan drainasi, pekerjaan instalasi

pekerjaan saluran dan drainasi, pekerjaan instalasi

t

t

e

e

k

k

n

n

i

i

k

k

d

d

a

a

n

n

p

p

e

e

k

k

e

e

r

r

j

j

a

a

a

a

n

n

-

-

p

p

e

e

k

k

e

e

r

r

j

j

a

a

a

a

n

n

l

l

a

a

i

i

n

n

y

y

a

a

n

n

g

g

me

me

me

me

rl

rl

uk

uk

an

an

pe

pe

na

na

ng

ng

an

an

an

an

k

k

hu

hu

su

su

s

s

ya

ya

ng

ng

be

be

rk

rk

ai

ai

ta

ta

n

n

dengan pekerjaan

(2)

Target

Target

dan tujuan Perkuliahan

dan tujuan Perkuliahan

:

:

Setelah menempuh mata kuliah ini, diharapkan

Setelah menempuh mata kuliah ini, diharapkan

mahasiswa mampu untuk :

mahasiswa mampu untuk :

Mengi

Mengi

dentif

dentif

ikasi

ikasi

adany

adany

a k

a k

emung

emung

kinan

kinan

cacat

cacat

atau

atau

kegag

kegag

alan

alan

suatu

suatu

pekerj

pekerj

aan

aan

konst

konst

ruksi

ruksi

Mendi

Mendi

skrips

skrips

ikan

ikan

secar

secar

a rin

a rin

ci d

ci d

an te

an te

knis

knis

adany

adany

a

a

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

Menjelaskan kemungkinan penyebab timbulnya

Menjelaskan kemungkinan penyebab timbulnya

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

Memberikan usulan/saran atau solusi terhadap

Memberikan usulan/saran atau solusi terhadap

adanya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan

adanya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan

konstruksi tersebut.

(3)

Target

Target

dan tujuan Perkuliahan

dan tujuan Perkuliahan

:

:

Setelah menempuh mata kuliah ini, diharapkan

Setelah menempuh mata kuliah ini, diharapkan

mahasiswa mampu untuk :

mahasiswa mampu untuk :

Mengi

Mengi

dentif

dentif

ikasi

ikasi

adany

adany

a k

a k

emung

emung

kinan

kinan

cacat

cacat

atau

atau

kegag

kegag

alan

alan

suatu

suatu

pekerj

pekerj

aan

aan

konst

konst

ruksi

ruksi

Mendi

Mendi

skrips

skrips

ikan

ikan

secar

secar

a rin

a rin

ci d

ci d

an te

an te

knis

knis

adany

adany

a

a

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

Menjelaskan kemungkinan penyebab timbulnya

Menjelaskan kemungkinan penyebab timbulnya

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi

Memberikan usulan/saran atau solusi terhadap

Memberikan usulan/saran atau solusi terhadap

adanya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan

adanya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan

konstruksi tersebut.

(4)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

UMUM

UMUM

CACAT

CACAT

DAN

DAN

KEGAGALAN

KEGAGALAN

KONSTRUKSI

KONSTRUKSI

C

C

A

A

C

C

A

A

T

T

K

K

O

O

N

N

S

S

T

T

R

R

U

U

K

K

S

S

I

I

:

:

S

S

u

u

a

a

t

t

u

u

k

k

o

o

n

n

d

d

i

i

s

s

i

i

penyimpangan atau ketidak sempurnaan hasil dan

penyimpangan atau ketidak sempurnaan hasil dan

atau proses pekerjaan konstruksi yang masih dalam

atau proses pekerjaan konstruksi yang masih dalam

b

b

a

a

t

t

a

a

s

s

t

t

o

o

l

l

e

e

r

r

a

a

n

n

s

s

i

i

.

.

A

A

r

r

t

t

i

i

n

n

y

y

a

a

b

b

e

e

l

l

u

u

m

m

a

a

t

t

a

a

u

u

t

t

i

i

d

d

a

a

k

k

membahayakan konstruksi secara keseluruhan

membahayakan konstruksi secara keseluruhan

KEGAGALAN KONSTRUKSI

KEGAGALAN KONSTRUKSI

: adalah suatu kondisi

: adalah suatu kondisi

penyim

penyim

pangan

pangan

,

,

kesala

kesala

han

han

dan

dan

atau

atau

kerusa

kerusa

kan

kan

hasil

hasil

p

p

e

e

k

k

e

e

rj

rj

a

a

a

a

n

n

k

k

o

o

n

n

s

s

tr

tr

u

u

k

k

s

s

i

i

y

y

a

a

n

n

g

g

d

d

a

a

p

p

a

a

t

t

m

m

e

e

n

n

g

g

a

a

k

k

ib

ib

a

a

tk

tk

a

a

n

n

keruntuhan konstruksi

(5)

DEFINISI UMUM (MENURUT PP NO 29

TH 2000)

KEGAGALAN KONSTRUKSI :

Kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil

pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan

spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati

dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian

maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan

pengguna jasa atau penyedia jasa.

(6)

KEGAGALAN BANGUNAN :

Pasal 34, Kegagalan bangunan merupakan keadaan

bangunan yang tidak berfungsi, baik secara

keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis,

manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan,

atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan

Penyedia Jasa dan atau Pengguna Jasa setelah

penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

(7)

 Sesuatu kebiasaan yang tidak terpuji tentang masalah

kegagalan konstruksi di suatu proyek, pihak-pihak yang terkait selalu ada cara untuk memilih langkah-langkah mengamankan dan menyelamatkan orang-orangnya yang terlibat dari pada mengamankan atau menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri.

 Tidak jarang kondisi alamlah yang dikambing hitamkan

untuk menyelamatkan kecerobohan dan kelalaian manusia-manusia yang seharusnya bertanggung jawab dalam kegagalan konstruksi tersebut.

(8)

Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan,

yang

setelah diserah terimakan 

oleh penyedia jasa

kepada penguasa jasa, menjadi tidak berfungsi baik

secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau

tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya

yang menyimpang sebagai akibat kesalahan

penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.

(9)

 Menyamakan persepsi tentang ‘kegagalan bangunan’ sangat

penting, istilah tersebut dapat berbeda antara satu profesi dengan yang lainnya.

 Menurut UU No.18/1999 tentang JASA KONSTRUKSI, Pasal

1:“Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa;”.

 Sedangkan menurut Pasal 6: “Bidang usaha jasa konstruksi

mencakup pekerjaan arsitektural dan/atau sipil dan/atau mekanikal dan/atau elektrikal dan /atau tata lingkungan, masing-masing beserta kelengkapannya

(10)

 Selanjutnya dalam konteks permasalahan ini akan diulas

‘kegagalan bangunan’ dari sudut pandang pekerjaan sipil  / konstruksi.

 Dalam kaca mata profesi teknik sipil, fungsi utama

bangunan adalah memikul beban-beban dan pengaruh lingkungan luar. Jadi bangunan yang gagal adalah jika tidak mampu memikul beban atau rusak akibat pengaruh lingkungan luar.

 Adapun tolok ukurnya adalah kekuatan dan kekakuan

struktur dan bahan dan tidak terbatas setelah waktu penyerahan saja tetapi telah dimulai sejak pelaksanaan.

(11)

Contoh

2 kasus

(12)

Contoh

2 kasus

(13)

PROSES RUNTUHNYA APARTMENT DI

SHANGHAI

BANGUNAN APARTMENT BERDIRI MEGAH

DIBUAT GALIAN UNTUK

PRASARANA UMUM DISAMPING

(14)

KARENA GERUSAN AIR   AKIBAT GALIAN, PONDASI

GEDUNG PATAH

 AKHIRNYA GEDUNG  APARTMENT AMBRUK

(15)

Kondisi gedung apartment setelah

ambruk/runtuh

(16)

CONTOH

2 KASUS

CACAT KONSTRUKSI

(17)

TUGAS SEMESTER CGK :

 Tugas dibuat kelompok, dengan anggota kelompok

masing-masing 2 (dua) orang

 Masing-masing kelompok diminta untuk mengkaji suatu

kasus CACAT ATAU GAGAL KONSTRUKSI pada suatu pekerjaan /obyek sipil/konstruksi

 Obyek bisa didapat dari : Majalah, Internet, suatu Artikel

atau Kasus Nyata .

 Hasil kajian harus dipresentasikan dan didiskusikan di

depan kelas.

 Hasil kajian berupa : 1). Identifikasi CGK, 2). Deskripsi

teknis CGK, 3). Rumusan penyebab CGK, 4). Usulan solusi/pengatasan masalah.

(18)

Tinjauan Kasus CGK :

 KASUS CGK PADA BANGUNAN GEDUNG :

 KOMPONEN PONDASI :

 Struktur Pondasi

 Stabilitas dan Kekuatan Tanah

 Struktur Penunjang / pengaku Pondasi  STRUKTUR UTAMA BANGUNAN

 Kekuatan dan kekakuan Kolom dan dinding penopang  Kekuatan dan kekakuan Balok dan Plaat

 ATAP BANGUNAN

 Hubungan kolom dan kaki rangka atap

 Kekakuan , kekuatan dan keawetan rangka atap  Pemasangan penutup atap (genting, talang, dll)  FINISHING BANGUNAN

 Kembangsusut dinding

(19)

Tinjauan Kasus CGK :

 KASUS CGK PADA BANGUNAN JEMBATAN:  KOMPONEN STRUKTUR BAWAH :

 Struktur PondasI Pilar jembatan  Stabilitas dan Kekuatan Tanah

 Stabilitas terhadap spesifikasi Aliran Air Sungai  Struktur Perkuatan tanggul, kisdam, dll

 STRUKTUR UTAMA JEMBATAN

 Kekuatan dan kekakuan Struktur Utama Jembatan  Pemeliharaan dan keawetan Struktur Utama Jembatan

 Hubungan/tumpuan kaki struktur Utama pada Pilar Penumpu  BUILDING MAINTENANCE

 Pemeliharaan Rutin Thd Fenomena Alam  Pemeliharaan Rutin Thd fungsi Waktu  Pemeliharaan Rutin Thd Ulah Manusia  KASUS KERUSAKAN JEMBATAN :

 Jembatan PABELAN RUSAK akibat dihantam banjir lahar dingin, pilar penyangga jembatan di bagian tengah juga terkikis. Pilar tersebut terkikis setinggi 4,8 meter dari total ketinggian pilar 7,4 meter, dan lebar 1,8 meter dari total lebar 5,6 meter.

(20)

Tinjauan Kasus CGK :

 KASUS CGK PADA JALAN RAYA :

 STRUKTUR TANAH :

 Stabilitas dan Kekuatan Tanah

 Stabilitas terhadap spesifikasi Aliran Air Drainasi

 Struktur Perkuatan tanggul, turap, sistem drainasi dll  STRUKTUR /KONSTRUKSI JALAN

 Kekuatan struktur perkerasan jalan terhadap beban rencana  Kekuatan struktur jalan terhadap pergerakan tanah

 Kekuatan Struktur Jalan dikaitkan dgn kelengkapan sistem drainasi  Kekuatan dan stabilitas turap penahan tanah

 CONTOH Kasus Kerusakan Jalan :

 Jalan Mega Mall Pluit amblas (18/9/2011) diakibatkan oleh rusaknya

(21)

Kasus

kasus CGK pada jalan dan jembatan

Kasus longsornya struktur dinding penahan tanah

Struktur bawah jembatan ini sangat rawan terhadap

terkikisnya pilar penyangga oleh  Aliran air sungai

(22)

Kasus

kasus CGK pada jalan dan

 jembatan

 Jalan amblong karena struktur

 jalan tidak kuat menahan beban  Jembatan runtuh oleh sebab‐sebab yang belum diketahui (USA)

(23)

CACAT DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI

PADA KOMPONEN BANGUNAN

 Banyak kasus kegagalan bangunan akibat kegagalan

pondasi yang tidak dapat diperbaiki sehingga seluruh bangunan (gedung atau jembatan) tidak dapat berfungsi lagi, atau untuk perbaikannya harus memerlukan biaya tinggi.

 Untuk mencegah kegagalan pondasi, harus sejak dini

diantisipasi yaitu dari tahap penyelidikan tanah di lapangan (in situ test) dan di lab mekanika tanah, perencanaan dan perhitungan daya dukung pondasi serta penurunannya dan tahapan pelaksanaan pondasi

(24)

CGK yang sering terjadi pada

komponen pondasi bangunan (01)

 Terjadi patahan

 Biasanya kejadian patahan terjadi pada pondasi menerus

dari bahan pasangan batu kali

 Patahan terjadi karena kurang baiknya daya dukung

tanah dibawah pondasi dan tidak diantisipasi dengan luasan pondasi yang cukup.

 Patahan juga dapat terjadi apabila kekuatan sloof tidak

cukup kuat dalam menunjang kekakuan pondasi.

 Patahan jg dapat terjadi pada kondisi tanah yang tdk

homogen,misalnya adanya bagian-2 tanah yang gembur sedangkan bagian yg lain cukup keras

 Adukan pasangan pondasi yang kurang baik juga dpt

(25)

CGK yang sering terjadi pada

komponen pondasi bangunan (02)

 Penurunan /settlement

 Pengertian “penurunan pondasi” yaitu amblasnya pondasi

bangunan tanpa atau dengan disertai patahnya konstruksi pondasi, sehingga kondisi bangunan bisa turun lurus vertikal atau turun miring.

 Penurunan pondasi menerus maupun titik dapat terjadi

apabila kondisi tanah kurang stabil, tetapi struktur pondasi masih solid, sehingga bangunan menjadi miring kaku.

 Pada sistem pondasi titik, penurunan yang tidak seragam

dapat mengakibatkan patahnya ikatan/sloof pengaku pondasi.

 Penurunan pondasi juga dpt disebabkan oleh kurang baiknya

sistem drainasi dibawah bangunan, sehingga air tanah dpt menggerus kekuatan tanah pendukung pondasi.

(26)

CGK yang sering terjadi pada

komponen upper structure beton

 Salah satu sifat penting dari struktur beton bertulang

adalah keawetan, yaitu kemampuan resistensi terhadap bekerjanya pengaruh kimia, fisika, mekanis dan

bakteri.

 Beberapa contoh dari pengaruh tersebut adalah :

> erosi (pengaruh dari cuaca dan angin, air yang mengalir dan lain-lain),

> temperatur yang tinggi (kebakaran),

> temperatur yang rendah (sel-sel membeku), > tumbukan atau lain kerusakan,

> alga (jamur dan sejenisnya),

> pengaruh bekerjaanya bahan agresif seperti sulfat dan chlorida.

(27)

CGK yang sering terjadi pada

masing-masing tahap pekerjaan

beton

 CGK pada tahapPerencanaan

 ke-tidakcukup-an gambaran tentang distribusi gaya atau

pengabaian beberapa pengaruh tertentu (misalnya : temperatur) akan membawa ke-retak-an yang tidak diinginkan,

> ke-tidak teliti-an detail, misalnya terlalu rapatnya

tulangan akan mengakibatkan lubang-lubang, sangkar-sangkar atau beton porous,

> kesalahan perhitungan,

 penyelimutan pada baja tulangan untuk pondasi beton,

kelder (basement) dan lantai dasar gedung.

 Kurang cukupnya perhatian untuk detail sambungan

(28)

CGK beton pd tahap pelaksanaan :

 kurangnya kekokohan bekesting,

 kekurangan selimut pelindung beton terutama pada tempat-tempat

genangan air (saluran, dak atap, balkon dan tempat terbuka lainnya)

 kurangnya perhatian pada sambungan pengecoran,

 tidak menggunakan jenis semen yang tepat ataupun bahan

campuran beton yang tidak memenuhi syarat,

 penggunaan bahan kimia tambahan yang mengandung sulfat,

 terlalu besar tinggi penuangan bebas dari beton (mortar), terutama

pada kolom-kolom dengan tulangan campuran tidak homogen,

 susunan dari campuran tidak tepat dan kadang-kadang kurang

kepadatannya,

 terlalu tinggi atau terlalu rendah faktor air semen,

 `Kurangnya perawatan kemudian sehingga porous kulit luar

(pengeringan), dan sebagainya,.keranjang (jaring-jaring) dapat menimbulkan sangkar kerikil

(29)

CGK beton pd tahap pemakaian :

Pembebanan yang berlebih pada struktur, contohnya

: suatu bagian dari kantor yang digunakan untuk

tempat arsip-arsip.

Perubahan pada tujuan semula, contohnya : tempat

tinggal di bagian bawah digunakan sebagai

pertokoan atau tempat kerja.

Perubahan pada lingkungan, contohnya : gudang

mesin-mesin yang digunakan sebagai gudang

pupuk.

Bangunan baru terletak pada bangunan-bangunan

(30)

Lapisan Perkerasan Jalan Pada Umumnya:

Surfacecourse(flexiblepavement)

Base course

Sub base (usually treated sub grade)

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan

Bukti T-88b : Fotokopi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala

● Pustaka dalam bentuk Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan penulisan: Penulis, tahun, judul skripsi, Skipsi/Tesis/Disertasi(harus ditulis miring), nama fakultas/

Karena fungsi menghasilkan nilai, maka nilai tersebut dapat ditampung dalam sebuah peubah yang bertipe sama dengan tipe fungsi atau nilai yang dikembalikan oleh fungsi dapat

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Metode IPA menggunakan prosedur yang rinci dalam

Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari Sembilan tujuan spesifik

Berkaitan dengan pernyataan visi pembangunan lima tahun ke depan maka MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN, MANDIRI DAN BERDAYA SAING dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat

BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Yang Go Public.NPL dan IRR secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak