Algoritma Pemrograman
Pertemuan Ke-10
Sub Pokok Bahasan
Pendahuluan
Pendefinisian Fungsi
Pemanggilan Fungsi
Pendahuluan
Seperti halnya prosedur, fungsi juga merupakan modul program yang mempunyai tujuan spesifik
Fungsi adalah modul program yang
memberikan/mengembalikan (return) sebuah nilai dan tipe tertentu (tipe dasar atau tipe bentukan)
Pendefinisian Fungsi
Sebagaimana halnya dengan prosedur, fungsi diakses dengan memanggil namanya. Selain itu, fungsi juga dapat mengandung daftar parameter formal
Parameter pada fungsi selalu merupakan parameter
masukan. Jenis parameter masukan pada fungsi disebabkan
oleh kenyataan bahwa parameter pada fungsi merupakan masukan yang digunakan oleh fungsi tersebut untuk
menghasilkan nilai
Struktur fungsi sama dengan struktur algoritma yang sudah dikenal sebelumnya:
ada bagian header yang berisi nama fungsi dan spesifikasi fungsi bagian Deklarasi
Notasi algoritma untuk mendefinisikan
fungsi
function NamaFungsi(input daftar parameter formal)→tipe hasil
{ Spesifikasi fungsi, menjelaskan apa yang dilakukan dan yang dikembalikan oleh fungsi. }
DEKLARASI
{ semua nama yang dipakai dalam algoritma fungsi
dideklarasikan di sini. Nama yang didefinisikan di dalam Deklarasi lokal hanya dikenal dan dipakai di dalam fungsi ini saja }
DESKRIPSI:
{ badan fungsi, berisi kumpulan instruksi untuk menghasilkan nilai yang akan dikembalikan oleh fungsi }
Perihal fungsi
Tipe hasil menspesifikasikan tipe nilai yang diberikan
oleh fungsi. Nilai yang diberikan oleh fungsi dapat bertipe
dasar maupun bertipe bentukan. Sebagaimana halnya pada prosedur, parameter fungsi pada fungsi tidak selalu harus ada
Semua nama peubah/konstanta yang hanya berlaku di
dalam fungsi saja dideklarasikan di dalam bagian Deklarasi (lokal). Nama yang didefinisikan di dalam bagian Deklarasi fungsi hanya dikenal dan berlaku di dalam fungsi yang
bersangkutan saja, fungsi lain atau program utama tidak dapat menggunakannya
Pemanggilan Fungsi
Fungsi diakses dengan cara memanggil namanya dari program pemanggil, diikuti dengan daftar parameter aktual (bila ada)
Karena fungsi menghasilkan nilai, maka nilai tersebut dapat ditampung dalam sebuah peubah yang bertipe sama dengan tipe fungsi atau nilai yang dikembalikan oleh fungsi dapat langsung dimanipulasi. Parameter aktual dapat berupa konstanta, nama konstanta, atau nama peubah
Contoh 1: Fungsi untuk menghasilkan nilai F(x)= x2+2x–3, xЄR
function F(input x:real) → real
{ Mengembalikan nilai F(x) = x2 + 2x – 3, x Є R } DEKLARASI { tidak ada } DESKRIPSI: return x*x + 2*x – 3 Keterangan :
• F adalah nama fungsi, tipenya real • x adalah parameter (by value) formal
• Di dalam badan fungsi, nilai yang dihasilkan oleh fungsi
dikembalikan (return) ke titik pemanggilan: return x*x + 2*x – 3
Contoh 2: Pemanggilan Fungsi F(x)= x2+2x–3, xЄR
Fungsi dapat dipanggil dari program utama atau dari modul program lain. Di dalam DEKLARASI program pemanggil harus dideklarasikan prototip atau header fungsi yang digunakan. Pendeklarasian prototip fungsi di dalam DEKLARASI diperlukan agar fungsi tersebut dikenal oleh program pemanggil serta cara fungsi dipanggil
Fungsi dari Contoh 1 dapat dipanggil untuk menampilkan tabel nilai- nilai x dan F(x) di dalam selang [10,15] dengan ∆x = 0.5 seperti
Algoritma CONTOH_PEMANGGILAN_FUNGSI Program CONTOH_PEMANGGILAN_FUNGSI;
{ Program utama untuk pemanggilan var
fungsi F } x : real;
DEKLARASI
x : real function F(x : real) : real;
begin function F(input x:real) → real
F := x*x + 2*x - 3 { Mengembalikan nilai F(x) = x2 + end;
2x – 3, x Є R } return x*x + 2*x - 3 begin writeln(‘---‘); DESKRIPSI: writeln(‘ x F(x) ‘); write(‘---‘) writeln(‘---‘); write(‘ x F(x) ‘) x := 10.0; write(‘---‘) while x <= 15.0 do x ← 10.0 begin while x ≤ 15.0 do writeln(x:6:2,‘ ‘,F(x) :6:2); write(x,‘ ‘,F(x)) x := x + 0.5; x ← x + 0.5 end; endwhile writeln(‘---‘); write(‘---‘) end.
Penggunaan Prosedur atau Fungsi?
Fungsi lebih tepat digunakan apabila modul program mengembalikan sebuah nilai, sementara prosedur
digunakan bila modul menghasilkan efek netto dari (satu atau) sekumpulan aksi. Namun dalam praktek, seringkali
perbedaan antara keduanya tidak jelas, karena sebuah prosedur dapat juga ditulis sebagai fungsi, demikian pula sebaliknya. Pemilihan apakah sebuah modul direalisasikan sebagai fungsi atau prosedur bergantung pada kebutuhan dan seni memprogram
Fungsi dapat dikonversikan sebagai prosedur dengan menyatakan nilai yang dikembalikan oleh fungsi tersebut sebagai parameter keluaran prosedur. Demikian juga, prosedur yang mempunyai satu buah parameter keluaran dapat ditulis sebagai fungsi dengan menyatakan parameter keluaran sebagai nilai yang dikembalikan oleh fungsi
Algoritma MENENTUKAN_MAKSIMUM
(a) Mengubah
{ Program utama yang memanggil fungsi MAKS untuk menentukan nilai maksimum dari dua buahfungsi menjadi
bilangan buat a dan b. }prosedur
DEKLARASI (* Program Utama *)
a, b : integer
function Maks(input a,b : integer)→ integer
Contoh: fungsi Maks { Mengembalikan harga terbesar dari a dan b }
dan program utama
DEKLARASI (* Fungsi *)
untuk menentukan { tidak ada } bilangan terbesar di
DESKRIPSI : (* Fungsi *)
antara dua buah
if a ≥ b then
bilangan return a
else
return b endif
DESKRIPSI : (* Program Utama *) read(a,b)
Program CONTOH_PEMANGGILAN_FUNGSI; var
a : integer; b : integer;
function Maks(a, b : integer) : integer; begin if a >= b then Maks := a else Maks := b; end; begin write(‘Masukkan nilai a ? ‘); readln(a); write(‘Masukkan nilai b ? ‘); readln(b);
Algoritma MENENTUKAN_MAKSIMUM
{ Program utama yang memanggil prosedur TentukanMaks untuk menentukan nilai maksimum dua buah bilangan bulat a dan b }
DEKLARASI (* Program Utama *)
a, b, m : integer
procedure TentukanMaks(input a,b : integer, output
maks : integer)
Di samping sebagai { Menentukan nilai terbesar dari a dan b } { K.awal: a dan b sudah terdefinisi nilai }
fungsi, fungsi Maks
{ K.akhir: maks berisi nilai terbesar dari a atau b }
juga dapat dituliskan
DEKLARASI (* Prosedur *)
sebagai prosedur
{ tidak ada }
TentukanMaks dan
program utama DESKRIPSI : (* Prosedur *) if a ≥ b then
maks ← a
else
maks ← b
endif
DESKRIPSI : (* Program Utama *) read(a,b)
Program CONTOH_PEMANGGILAN_FUNGSI; var
a : integer; b : integer; m : integer;
procedure Tentukan_Maks(a,b:integer; var maks:integer); begin if a >= b then Maks := a else Maks := b; end; begin write(‘Masukkan nilai a ? ‘); readln(a); write(‘Masukkan nilai b ? ‘); readln(b); Tentukan_Maks(a,b,m);
Algoritma MENGHITUNG_RATA_RATA
{ Program utama untuk menghitung nilai rata-rata N
(b) Mengubah
buah bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan} DEKLARASI (* Program Utama *)prosedur menjadi
Ndata : integer
fungsi
rerata : realprocedure HitungRataRata(input N : integer, output
rata : real)
{ Menghitung nilai rata-rata N buah bilangan bulat } { K.awal: N berisi banyaknya bilangan bulat, N > 0 }
Contoh: prosedur { K.awal: rata berisi rata-rata seluruh bilangan }
HitungRataRata
DEKLARASI (* Prosedur *)
dan program utama x : integer { data bilangan bulat yang dibaca untuk menghitung dari piranti masukan }
nilai rata-rata dari k : integer { pencacah banyak bilangan } jumlah : integer { jumlah seluruh bilangan }
sejumlah data
bilangan bulat DESKRIPSI : (* Prosedur *)
jumlah ← 0 { inisialisasi penjumlah }
for k ← 1 to N do read(x)
jumlah ← jumlah + x
endfor
rata ← jumlah/N { rata-rata seluruh bilangan }
DESKRIPSI : (* Program Utama *) read(Ndata)
Program MENGHITUNG_RATA_RATA; var
Ndata : integer; rerata : real;
procedure HitungRataRata(N : integer; var rata : real); var x, k, jumlah : integer; begin jumlah := 0; for k := 1 to N do begin write(‘Nilai x ? ‘); readln(x); jumlah := jumlah + x; end; rata := jumlah/N; end; begin
writeln(‘Menghitung rata-rata N buah bilangan bulat’); write(‘Masukkan banyaknya data ? ’);
Algoritma MENGHITUNG_RATA_RATA
{ Program utama untuk menghitung nilai rata-rata N buah bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan }
DEKLARASI (* Program Utama *)
Ndata : integer rerata : real
function RataRata(input N : integer) → real
{ Menghitung nilai rata-rata N buah bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan. Rata-rata bilangan
Prosedur HitungRataRata
merupakan nilai yang dikembalikan oleh fungsi }
memiliki satu parameter
DEKLARASI (* Fungsi *)
keluaran, karena itu ia dapat x : integer {data bilangan bulat}
k : integer {pencacah banyak bilangan}
diubah menjadi fungsi.
jumlah : integer {jumlah seluruh bilangan}
Apabila ditulis sebagai
fungsi, maka parameter DESKRIPSI : (* Fungsi *)
jumlah ← 0 { inisialisasi penjumlah }
keluaran rata tidak for k ← 1 to N do diperlukan lagi, karena nilai read(x)
jumlah ← jumlah + x
rata merupakan nilai yang
endfor
dihasilkan (return value) oleh
return jumlah/N {rata-rata seluruh bilangan}
fungsi
DESKRIPSI : (* Program Utama *) read(Ndata)
Program CONTOH_PEMANGGILAN_FUNGSI; var
Ndata : integer; rerata : real;
function RataRata(N : integer) : real; var x, k, jumlah : integer; begin jumlah := 0; for k := 1 to N do begin write(‘Nilai x ? ‘); readln(x); jumlah := jumlah + x; end; RataRata := jumlah/N; end; begin