Susi Emawati
2014017074
4A3
AUDIT SIKLUS PEMBAYARAN DAN PEROLEHAN
KEMBALI MODAL
Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara signifikan audit terhadap akun-akun berikut:
1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya materialjika Tidak dimasukkannya satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material
2. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa
3. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan modal.
Akun-akun dalam siklus
1. Wesel bayar
2. Hutang kontrak
3. Hipotek
4. Hutang obligasi
5. Beban bunga
6. Bunga masih harus dibayar
7. Kas di bank
9. Modal saham preferen
10. Modal disetor di atas nilai pari
11. Modal donasi
12. Laba di tahan
13. Appropiasi laba di tahan
14. Saham tresuri
15. Dividen yang diumumkan
16. Hutang dividen
17. Perusahaan perorangan- akun modal
18. Persekutuan - akun modal
Wesel Bayar
Pengertian dan Akun Wesel Bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang dijamin oleh aktiva ataupun sama sekali tidak dijamin. Biasanya, suatu wesel di keluarkan untuk jangka waktu antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga wesel yang jangka waktu nya lebih dari satu tahun..
Pembayaran pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan bunga umumnya dilakukan pada saat hutang tersebut jatuh tempo; tetapi untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya mensyaratkan pembayaran bunga bulanan atau setiap triwulanan.
tersebut biasanya dilakukan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran kembali modal.
Tujuan Audit
1. Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai
2. Transaksi-transaksi berkenaan dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga wesel telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.
3. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (nilai yang dapat direalisasikan tidak dapat diterapkan pada wesel bayar).
Pengendalian Internal
Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:
Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus terletak pada dewan direksi atau manajemen puncak. Biasanya diperlukan dua tanda tangan pejabat tinggi perusahaan untuk setiap perjanjian pinjaman. a
Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman bunga. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman harus dikendalikan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitkan, bagian akuntansi harus menerima satu rangkapan seperti halnya penerimaan faktur pemasok dan laporan penerimaan. Bagian hutang secara otomatis harus mengeluarkan cek untuk wesel yang telah jatuh tempo, sama halnya seperti penyiapan cek untuk pembelian barang jasa