• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1

JL. BARU PERANCAK, NEGARA, JEMBRANA - BALI

TELP. +62365 44266

– 67 FAX. +62365 44260 / 44278

TA

2015

LAPORAN

KINERJA

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Triwulan II Tahun 2015 dapat terlaksanan dan tersusun dengan baik.

Laporan kinerja (LKj) interim triwulan II ini berisi capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut selama triwulan II tahun 2015. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap

stakeholders sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BPOL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaskud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan observasi sumberdaya laut.

Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut pada Triwulan II TA 2015. Kinerja BPOL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BPOL.

Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut.

Jembrana, Juli 2015 Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

SINGKATAN/GLOSARY ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ... 2

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) ... 4

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN INTERIM (LAKIP TRIWULANAN) ... 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 8

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 8

2.2 RENCANA STRATEGIS 2015-2019 ... 9

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2015 ... 11

2.4 PENETAPAN KINERJA TA 2015 ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 14

3.1 PENGUKURAN KINERJA ... 14

3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 18

3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE ... 18

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE ... 20

3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE ... 25

3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 29

BAB IV PENUTUP ... 31

4.1 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ... 31

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2014 di BPOL ... 6

Tabel 2. Capaian IKU BPOL Triwulan I TA 2015 ... 15

Tabel 3. Bobot IKU terhadap SS ... 16

Tabel 4. Status capaian NPSS ... 16

Tabel 5. Standar Status Kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS ... 16

Tabel 6. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) selama Triwulan I ... 17

Tabel 7. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan yang Berkelanjutan (WPP) ... 19

Tabel 8. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Sasaran Strategis Meningkatnya Hasil Penyelenggaraan Litbang dan Layanan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang Mendukung Daya Saing Produksi dan Pemanfaatan SDKP ... 20

Tabel 9. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Sasaran Strategis Tersedianya Rekomendasi dan Masukan Kebijakan Pembangunan Hasil Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang Implementatif Berdasar Data dan Informasi Ilmiah ... 21

Tabel 10. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Proporsi Pegawai Fungsional Lingkup BPOL Dibandingkan Total Pegawai Lingkup BPOL (%) ... 22

Tabel 11. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang Memadai ... 23

Tabel 12. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Jumlah Jejaring dan Kerjasama Teknologi Kelautan dan Perikanan yang Terbentuk (buah) ... 24

Tabel 13. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan Pengembangan Eksperimental Dibandingkan Total Kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP (minimal) ... 24

Tabel 14. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Jumlah SDM SBPOL yang Dikembangkan Kompetensinya ... 25

Tabel 15. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Indeks Pemanfaatan Informasi KP (%) ... 26

Tabel 16. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Sasaran Strategis Terwujudnya Reformasi Birokrasi... 28

Tabel 17. Target Dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Nilai Efisiensi Anggaran (%) ... 29

Tabel 18. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 Triwulan I (per belanja) ... 29

Tabel 19. Realisasi Anggaran BPOL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan I ... 30

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut ... 3

Gambar 2. Kelompok Peneliti di BPOL ... 4

Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL ... 5

Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL ... 5

Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL ... 6

(6)

v

SINGKATAN/GLOSARY

SEACORM : Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring InaGOOS : Indonesia Global Ocean Observing System

BPOL : Balai Penelitian dan Observasi Laut

(7)

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini merupakan laporan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut – Bali pada Triwulan I TA 2015 dikaitkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2015. Pada tahun 2015 BPOL memperolah anggaran sebesar Rp 23.469.161.000,- dengan sumber :

1. RM Rp 23.434.005.000,- 2. PNBP Rp 35.156.000,-

Dengan pagu anggaran tersebut, BPOL pada tahun 2015 melaksanakan 37 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Riset Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2015 BPOL menggunakan metode dan strategi Balanced Scorecard (BSC) yang bertujuan untuk perbaikan pengelolaan kinerja melalui restrukturisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Restrukturisasi SAKIP BPOL dengan pendekatan BSC telah menghasilkan dokumen review penetapan kinerja BPOL Tahun 2015, dimana didalamnya terdapat 9 Sasaran Strategis dan 19 IKU, yaitu:

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan

2

3 4 5

Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

Jumlah instansi yang mengaplikasikan bioreeftek

Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perikanan

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

6 Jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim 7 Jumlah data dan/atau informasi teknologi keluatan dan perikanan, hasil

observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 8

9 10

11

12

Karya tulis ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP Proporsi pegawai fungsional lingkup

BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

Jumlah jejaring dan kerjasamaTeknologi Kelautan dan Perikanan yang terbentuk (buah)

Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP (minimal)

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

13 Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya 14 Indeks pemanfaatan informasi KP (%)

(8)

vii

15 Indeks RB BPOL 16 Nilai/Skor SAKIP BPOL

17 Indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL

18 Jumlah usulan unit kerja berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) 19 Nilai Efisisensi anggaran (%)

Dalam pelaksanaannya capaian kinerja masih banyak yang belum mencapai target baik pada penilaian NPSS, NPIS, dan NKK sehingga pada peta strategis menunjukan beberapa IKU dan SS menunjukan capaian yang buruk, hal ini di karenakan banyak IKU yang dapat tercapai pada akhir tahun atau pada triwulan VI. Pada serapan anggaran BPOL sampai dengan triwulan I sebesar 10,13% setara dengan Rp. 2.378.479.039,- dari target Rp 2.378.507.000,- (10,13%), sedangkan angka capaian fisiknya mencapai 15,61%. Hal ini menunjukan bahwa secara umum kinerja BPOL dapat dikatakan baik.

RM (Rp.) PNBP (Rp.) HLL (Rp.) 51 52 53 52 53 52 53 Pagu 3.940.000.000 8.494.005.000 11.000.000.000 35.156.000 0 0 0 Target 461.276.790 1.679.413.448 219.631.097 0 0 0 0 Realisasi 472.253.494 1.686.593.448 219.631.097 0 0 0 0 % 4,20 6,71 0,20 0 0 0 0 Total Pagu 23.434.005.000 35.156.000 0 Total Realisasi 2.378.478.039 10,13%

(9)

1

BAB I

P

endahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur, menuju paradigma baru yang mengandalkan Ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian, sumberdaya laut di masa datang akan tetap terjaga lestari. Untuk itu, perlu dibangun pondasi yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) dan pemanfaatan teknologi observasi laut perlu dibangun, dikembangkan dan dijadikan salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang, peningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan harus terus dilakukan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka.

Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan wilayah laut yang paling luas telah memberikan peranan yang signifikan dan ikut terlibat secara aktif dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data tersebut melalui peluncuran program InaGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) pada tanggal 9 Agustus 2005 di Bali. Program InaGOOS ini ditekankan pada kegiatan observasi laut di Indonesia, yang merupakan bagian dari observasi global, dapat berlangsung secara menerus dan menyeluruh dalam memberikan informasi fenomena dan dinamika laut di wilayah Indonesia. Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (sebelumnya bernama Badan Riset Kelautan dan Perikanan) harus dapat dijadikan tempat pijakan yang relevan dalam menjawab kebutuhan di atas. Untuk itu, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan nasional.

(10)

2

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusun LAKIP Interim Triwulan I Tahun 2015 adalah:

1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan;

2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU;

3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Adapun tujuan disusunnya LAKIP Interim Triwulan I Tahun 2015 adalah:

1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan I;

2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Triwulan I;

3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan berikutnya.

1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Penelitian dan Observasi laut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah binaan Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Struktur organisasi BPOL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. 2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan

anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.

3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.

4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan:

a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas

(11)

3

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang adap di BPOL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 3 (tiga) kelompok peneliti yaitu Kelompok Peneliti Ocean Modelling (OM), Kelompok Peneliti Ocean Remote Sensing (ORS), dan Kelompok Peneliti Climate Change (CC). Masing-masing Kelompok Peneliti memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi.

Kepala

Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis Sub Bagian Tata Usaha

(12)

4

Gambar 2. Kelompok Peneliti di BPOL

Berdasarkan Gambar 2, kelompok penelitian mempunyai fokus penelitian yang mencirikan penelitian yang menjadi keunggulan dari setiap kelompok peneliti. Fokus penelitian Kelompok Peneliti Ocean Remote Sensing pada sebaran daerah potensial penangkapan ikan, Kelompok Peneliti Ocean Modelling fokus pada pengumpulan data observasi laut dan pemodelan laut untuk melihat fenomena dan dinamika perairan, sedangkan Kelompok Peneliti Climate Change fokus penelitian pada fenomena perubahan iklim dan pengasaman laut di kawasan CTI.

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)

Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi BPOL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 65 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie (Tata Operasinal dan Pelayanan Teknis), 30 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 5 Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BPOL pada Triwulan I tahun 2015 sebagai berikut:

OCEAN REMOTE SENSING

• DATA DAN/ INFORMASI

SEBARAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN TUNA DAN LEMURU

CLIMATE CHANGE

• DATA DAN/ INFORMASI TERKAIT

FENOMENA PENGASAMAN LAUT OCEAN MODELLING

• INDO-CHINA CRUISE

EXPEDITION

• DATA DAN/ INFORMASI

PERTUKARAN MASSA AIR DI PERAIRAN INDONESIA BAGIAN TIMUR

(13)

5

1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan

Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL

Berdasarkan Gambar 3, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BPOL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 4 pegawai (6,15%), Pendidikan Master (S2) 11 pegawai (16,92%), Pendidikan Sarjana (S1) 32 pegawai (49,23%), Pendidikan Diploma (D3) 3 pegawai (4,62%), dan Pendidikan SLTA 156 pegawai (23,08%).

2. Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan

Pegawai BPOL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 38 pegawai dengan komposisi Golongan III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan IIId sebanyak 3 pegawai (7,89%), Golongan IIIc sebanyak 9 pegawai (23,68%), Golongan IIIb sebanyak 11 pegawai (28,95%), Golongan IIIa sebanyak 10 pegawai (26,32%), Golongan IIc sebanyak 2 pegawai (5,26%), dan Golongan IIb sebanyak 3 pegawai (7,89%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL

4 11 32 3 15 0 5 10 15 20 25 30 35 S3 S2 S1 D3 SLTA

Komposisi Berdasarkan Pendidikan

3 9 11 10 2 3 0 2 4 6 8 10 12

III d III c III b III a II c II b

Komposisi PNS Berdasarkan Golongan

Catatan :

Jumlah PNS/CPNS = 38 Jumlah tenaga kontrak = 27

(14)

6

3. Komposisi PNS berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu

Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 23 pegawai terdiri dari peneliti muda 6 pegawai (20,69%), peneliti pertama 11 pegawai (37,93%) dan calon peneliti 6 pegawai (20,69%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer sebanyak 2 pegawai (5,26%). Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (3,45%) dan 1 pegawai calon teknisi litkayasa (3,45%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama 1 (3,45%) dan pustakawan 1 pegawai (3,45%). Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL

4. Komposisi Pegawai yang melaksanakan tugas belajar

Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2014 di BPOL

Jenjang Pendidikan

Jenis Beasiswa Jumlah DN LN S2 3 2 5 S3 1 4 5 Total 4 6 10 1 1 6 2 1 5 1 1 6 11 1 1 1

Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan

Pranata Humas Pertama Bendahara Pengeluaran Calon Peneliti

Pranata Komputer Pertama Calon Teknisi Litkayasa Fungsional Umum PJB Pertama

Penata Laporan Keuangan Peneliti Muda

Peneliti Pertama Pengelola Kepegawaian Pustakawan Pertama Teknisi Litkayasa Pelaksana

(15)

7

Pada Tabel 1 menunjukan bahwa pegawai BPOL pada triwulan I sebanyak 10 pegawai sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 5 orang terdiri dari 3 petugas belajar di dalam negeri dan 2 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 5 orang terdiri dari 1 petugas belajar di dalam negeri dan 4 petugas belajar di luar negeri. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain Beasiswa dari Amerika, Perancis, dan beasiswa dalam negeri beasiswa KKP, Kementerian Keuangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN INTERIM (LAKIP TRIWULANAN)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan gambaran pencapaian kinerja BPOL pada setiap Triwulan tahun 2015. Capaian Kinerja (performance result) Triwulan tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Triwulan sebagai tolok ukur keberhasilan Triwulan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada triwulan mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Interim Triwulanan BPOL Tahun 2015, disusun sebagai berikut:

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Singkatan/Glosary Ringkasan Eksekutif I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

1.4 Keragaan SDM (Kekuatan SDM)

1.5 Sistematika Laporan Interim (LAKIP Triwulanan)

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

2.2 Rencana Strategis 2015-2019

2.3 Rencana Kinerja dan Anggaran TA 2015

2.4 Penetapan Kinerja TA 2015

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Kinerja 3.2 Capaian Kinerja Organisasi

3.2.1 Customer Perspective 3.2.2 Internal Process Perspective 3.2.3 Learning and Growth Perspective

IV. PENUTUP

4.1 Permasalahan dan Tindak Lanjut 4.2 Saran

(16)

8

BAB II Perencanaan Kinerja

Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di cascading (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat.

Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu:

1. Renstra 2015 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 9 sasaran strategis (SS) dan 19 IKU pembangunan kelautan dan perikanan

2. Penyesuaian Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2015, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III;

3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet;

4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf; 5. Sistem penilaian kinerja individu/pegawai (SIPKINDU); dan

6. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BPOL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan

(17)

9

keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia;tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut.

2.2 RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:

1. Strategi untuk mencapai sasaran 1: Menigkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan;

a. Meningkatkan kemampuan peneliti dan pejabat fungsional lainnya melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan;

b. Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia;

c. Pembuatan bengkel dan sarana kerja lainnya yang menunjang kegiatan penelitian dan observasi laut;

d. Meningkatkan manajemen penelitian dan observasi laut;

e. Meningkatkan kualitas, jumlah dan capaian hasil kegiatan penelitian dan observasi laut sesuai dengan kebutuhan pengguna (user);

f. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan kegiatan penelitian dan observasi laut;

g. Meningkatkan tatalaksana penganggaran dengan menerapkan system penganggaran berbasis kinerja.

2. Strategi untuk mencapai sasaran 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP;

a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional;

(18)

10

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI.

3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah;

a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh;

b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan;

c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan iklim.

4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK Teknologi KP;

a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi;

b. Penguasaan metode dalam pemrosesan data oseanografi.

5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terselenggaranya Pengendalian Perekayasaan dan Pengkajian Tekologi KP;

a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BPOL dan multimedia centre;

b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang.

6. Strategi untuk mencapai sasaran 6 : Tersedianya ASN IPTEK Teknologi KP;

a. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut;

b. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut.

7. Strategi untuk mencapai sasaran 7 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses;

a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi.

8. Strategi untuk mencapai sasaran 8 : Terwujudnya Reformasi Birokrasi;

a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BPOL.

9. Strategi untuk mencapai sasaran 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien;

a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BPOL;

(19)

11

b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BPOL.

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2015

Pada Tahun Anggaran 2015 BPOL mempunyai rencana kerja dan anggara yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari:

1. 2 paket data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim

2. 3 paket data dan informasi teknologi kelautan dan perikanan serta hasil observasi laut

3. 2 dokumen perencanaan dan penatalaksanaan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

4. 1 dokumen pengendalian dan pelaporan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

5. 1 dokumen penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

6. 1 dokumen pengembangan SDM dan penataan organisasi pengkajian dan perekaysaan teknologi kelautan dan perikanan

7. 8 dokumen layanan litbang dan hasil iptek pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

8. 12 bulan layanan perkantoran

9. 12 unit perangkat pengolah data dan informasi 10. 38 unit peralatan dan fasilitas perkantoran 11. 702 m2 gedung/bangunan

Anggaran yang dikelolah untuk 11 output kegiatan antara lain:

1. Rp 2.202.783.000,- kegiatan fenomena alam laut dan perubahan iklim

2. Rp 712.44.000,- kegiatan teknologi kelautan dan perikanan serta hasil observasi laut

3. Rp 301.603.000,- kegiatan perencanaan dan penatalaksanaan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

4. Rp 141.660.000,- kegiatan pengendalian dan pelaporan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

5. Rp 329.644.000,- kegiatan penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

6. Rp 374.056.000,- kegiatan pengembangan SDM dan penataan organisasi pengkajian dan perekaysaan teknologi kelautan dan perikanan

7. Rp 1.389.974.000,- kegiatan layanan litbang dan hasil iptek pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

8. Rp 7.017.000.000,- kegiatan layanan perkantoran

9. Rp 370.520.000,- kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan informasi 10. Rp 204.000.000,- kegiatan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran 11. Rp 10.425.480.000,- kegiatan pengadaan gedung/bangunan

(20)

12

Sehingga total anggaran pada DIPA 2015 Rp.23.469.161.000,- untuk menghasilkan 11 output kegiatan di BPOL.

2.4 PENETAPAN KINERJA TA 2015

Pada tahun 2015 BPOL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2015 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon I I (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala Balitbang KP). Penetapan Kinerja BPOL Tahun 2015 dengan mengunakan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC) adalah:

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan

1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang

berkelanjutan

1

2 Meningkatnya hasil

penyelenggaraan litbang dan layanan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP

2

Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

3

3 Jumlah instansi yang mengaplikasikan

bioreeftek 1

4 Jumlah instansi yang menggunakan

prediksi parameter oseanografi 3 5 Jumlah penguna jasa layanan

Laboratorium Kualitas Perairan 5

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan

perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah

6

Jumlah data dan/ atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim

2

7

Jumlah Data dan/atau Informasi

Teknologi Kelautan dan Perikanan, Hasil Observasi Laut dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

3

8 Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengkajian

dan Perekayasaan Teknologi KP 15 4 Terwujudnya peningkatan

kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek Teknologi KP

9

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

58

10

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang memadai

1

11 Jumlah jejaring dan kerjasama

(21)

13

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

terbentuk (buah) 5 Terselenggaranya

Pengendalian Perekayasaan dan Pengkajian Tekologi KP 12

Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP

(minimal)

80%

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

6 Tersedianya ASN Iptek

Teknologi KP 13

Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan

kompetensinya 25

7 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

14 Indeks pemanfaatan informasi KP (%) 75% 8 Terwujudnya Reformasi

Birokrasi

15 Indeks RB BPOL A

16 Nilai/Skor SAKIP BPOL A

17 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

BPOL 70.10

18 Nilai/skor BPOL berstatus Wilayah

Bebas Korupsi (WBK) >80 9 Terkelolanya anggaran

pembangunan secara efisien

(22)

14

BAB III

A

kuntabilitas

K

inerja

3.1 PENGUKURAN KINERJA

Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL.

Sejak T ahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.

Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BPOL adalah sebagai berikut:

(23)

15

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BPOL tahun 2015 yang dapat tercapai.

Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2015 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BPOL pada triwulan I TA 2015 :

Tabel 2. Capaian IKU BPOL Triwulan I TA 2015

NO Uraian IKU Target 2015 Realisasi Triwulan I Tingkat Capaian (%) CUSTOMER PERSPECTIVE SS1 1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan

1 0 0

SS2

2 Jumlah instansi yang menerima dan

mendistribusikan PPDPI kepada pengguna 3 0 0

3 Jumlah instansi yang mengaplikasikan bioreeftek 1 0 0 4 Jumlah instansi yang menggunakan prediksi

parameter oseanografi 3 0 0

5 Jumlah penguna jasa layanan Laboratorium

Kualitas Perairan 5 0 0

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS3

6 Jumlah data dan/atau informasi feneomena

alam laut dan perubahan iklim 2 0 0

7

Jumlah Data dan/atau Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan, Hasil Observasi Laut dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

3 0 0

8 Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengkajian dan

Perekayasaan Teknologi KP 15 0 0

SS4

9 Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL

dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) 58% 57,89% 57,89% 10

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang memadai

1 0 0

11 Jumlah jejaring dan kerjasama Teknologi

Kelautan dan Perikanan yang terbentuk (buah) 3 0 0 SS5 12 Proporsi kegiatan penelitian terapan dan

(24)

16

NO Uraian IKU Target 2015

Realisasi Triwulan I

Tingkat Capaian (%)

total kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP (minimal)

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

SS6 13 Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan

kompetensinya 25 10 40%

SS7 14 Indeks pemanfaatan informasi KP (%) 75% 0 0

SS8

15 Indeks RB BPOL A 0 0

16 Nilai/Skor SAKIP BPOL A 0 0

17 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap BPOL 70.10 0 0 18 Nilai/skor BPOL berstatus Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) >80 0 0

SS9 19 Nilai efisisensi anggaran (%) 90% 0% 0%

Untuk mengukur capaian kinerja organisasi kita menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari atas 2 (dua) unsur, yaitu :

1. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS)

NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut :

Tabel 3. Bobot IKU terhadap SS

No Validitas IKU Bobot

1 Lead input 0,1

2 Lead proses 0,2

3 Lag output 0,3

4 Lag outcome 0,4

Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Tabel 4. Status capaian NPSS

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian >100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian <100 %

Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS.

(25)

17

KLASIFIKASI STATUS

NSS/NKP/NPSS MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<100% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=100% X=90% - Sedang

X 100% X 90% X=90% Baik

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah :

a. Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; b. Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;

c. Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

Tabel 6. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) selama Triwulan I

No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Customer 40% 1 Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan 0% 50% 0% 2 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP

0% 50% 0%

Total per perspektif 100% 0%

2 Internal Process 30% 3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah 0% 25% 0% 4 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek

(26)

18 No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Teknologi KP 5 Terselenggaranya Pengendalian Perekayasaan dan Pengkajian Tekologi KP 0% 25% 0%

Total per perspektif 75% 4%

3 Learning and growth 30% 6 Tersedianya ASN Iptek Teknologi KP 48% 20% 8% 7 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses 0% 20% 0% 8 Terwujudnya Reformasi Birokrasi 0% 20% 0% 9 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien 0% 20% 0%

Total per perspektif 80% 8%

3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE

Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di triwulan I TA 2015 berasal dari 2 sasaran strategis yaitu :

SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan

Sasaran strategis meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan triwulan I TA 2015 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersbut yaitu jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan.

 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan (WPP)

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang ditetapkan sebagai fokus litbang untuk selanjutnya dihasilkan data informasi dan rekomendasi terpadu bagi pengembangan ekonomi wilayahnya; WPP terpilih yang menjadi sasaran Balitbang KP dengan strategi optimasi pemanfaat sumberdaya KP. Tujuan dari IKU ini adalah sebagai bentuk

(27)

19

kontribusi hasil litbang KP dalam pembangunan ekonomi maritime Indonesia dan memberikan dukungan strategis pada tujuan kinerja Balitbang KP dan KKP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang ditetapkan dan sifatnya terintegrasi antar kelompok peneliti. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP

untuk Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan yang Berkelanjutan (WPP)

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk

pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan (WPP)

1 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU tersebut adalah tahunan dan jumlahnya WPP yang terpetakan merupakan realisasi pada triwulan IV.

SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian

dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu:

 Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

Definisi dari IKU tersebut adalah instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang kelompok peneliti inderaja laut oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

 Jumlah instansi yang mengaplikasikan bioreeftek

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mengaplikasikan bioreeftek kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

 Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan menggunakan informasi parameter oseanografi kepada pengguna. IKU

(28)

20

ini bertujuan utnuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

 Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menggunakan jasa layanan laboratorium kualitas perairan (LKP). IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan layanan LKP.

Tabel 8. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Sasaran Strategis Meningkatnya Hasil

Penyelenggaraan Litbang dan Layanan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang Mendukung Daya Saing Produksi dan Pemanfaatan SDKP

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 2

Jumlah instansi yang menerima dan

mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

3 0 0 0

3 Jumlah instansi yang

mengaplikasin bioreeftek 1 0 0 0

4

Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi

3 0 0 0

5

Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan

5 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP adalah tahunan dan merupakan realisasi pada triwulan IV.

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 3 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil

pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah

Nilai sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah pada twiulan I TA 2015 adalah 33%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasarn tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:

(29)

21

 Jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim

Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan/atau informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan/atau informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh kepala satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

 Jumlah data dan/atau informasi teknologi kelautan dan perikanan hasil observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan.

 Karya Tulis Ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP

Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihsailkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Tabel 9. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Sasaran Strategis Tersedianya Rekomendasi

dan Masukan Kebijakan Pembangunan Hasil Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang Implementatif Berdasar Data dan Informasi Ilmiah

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 6

Jumlah data dan/atau

informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim

2 0 0 0

7

Jumlah data dan/atau

informasi teknologi kelautan dan perikanan hasil observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

3 0 0 0

8

Karya Tulis Ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP

15 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah adalah tahunan dan merupakan realisasi pada triwulan IV.

(30)

22

SASARAN STRATEGIS 4 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya

Litbang dan Layanan IPTEK teknologi KP

Nilai sasaran strategis terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK teknologi KP triwulan I TA 2015 ini adalah 17%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:

 Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut:

% 100 . x

Tot

Jml

P

Peg Ja bfung Ja bfung Keterangan

P

Ja bfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOL

Jml

Ja bfung = Jumlah fungsional BPOL

Tot

Peg . = Jumlah total pegawai BPOL

Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 10. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Proporsi Pegawai Fungsional Lingkup BPOL

Dibandingkan Total Pegawai Lingkup BPOL (%)

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 9

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

58% 50% 57,89% 57,89%

Frekuensi perhitungan IKU proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL adalah triwulanan dan merupakan realisasi tahunan pada setiap triwulan.

Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 23 pegawai terdiri dari peneliti muda 6

(31)

23

pegawai (20,69%), peneliti pertama 11 pegawai (37,93%) dan calon peneliti 6 pegawai (20,69%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer sebanyak 2 pegawai (5,26%). Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (3,45%) dan 1 pegawai calon teknisi litkayasa (3,45%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama 1 (3,45%) dan pustakawan 1 pegawai (3,45%).

 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasaitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 11. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Jumlah Sarana dan Prasarana, serta

Kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang Memadai

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 10

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

1 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai adalah tahunan dan merupakan realisasi tahunan pada triwulan IV.

 Jumlah jejaring dan kerjasama teknologi kelautan dan perikanan yang terbentuk (buah) IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama penelitian kelautan dan perikanan untuk dokumen kerjasama yang disepatkati oleh eselon III pada tahun berjalan secara multiyears. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jejaring kemitraan dan/atau kerjasama litbang yang dijalin pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

(32)

24

Tabel 12. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Jumlah Jejaring dan Kerjasama Teknologi

Kelautan dan Perikanan yang Terbentuk (buah)

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 11

Jumlah jejaring dan kerjasama teknologi kelautan dan perikanan yang terbentuk (buah)

3 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis jumlah jejaring dan kerjasama teknologi kelautan dan perikanan yang terbentuk adalah semesteran dan merupakan realisasi pada triwulan II dan IV.

SASARAN STRATEGIS 5 : Terselenggaranya pengendalian perekayasaan dan pengkajian

teknologi KP

Sasaran strategis terselenggaranya pengendalian perekayasaan dan pengkajian teknologi KP triwulan I TA 2015 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP.

 Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP (minimal)

Tujuan dari IKU ini adalah untuk memperoleh gamnaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian terapan dan pengembangan eksperimental sehingga hasil litbang KP dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 13. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan

Pengembangan Eksperimental Dibandingkan Total Kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP (minimal)

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 12

Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan Pengembangan Eksperimental DIbandingkan Total Kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP

(33)

25

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan Pengembangan Eksperimental Dibandingkan Total Kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang Terbentuk adalah semesteran dan merupakan realisasi pada triwulan II dan IV.

3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Learning and Growth Perspective berasal dari 4 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya ASN IPTEK teknologi KP

Nilai sasaran strategis tersedianya ASN IPTEK teknologi KP triwulan I TA 2015 adalah 12%, yang terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya.

 Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya

Definisi dari IKU tersebut adalah SDM BPOL baik PNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar), non gelar (diklat fungsional tertentu) dan pelatihan (kursus teknis) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Jumlah SDM SBPOL yang Dikembangkan

Kompetensinya No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7

13 Jumlah SDM BPOL yang

dikembangkan kompetensinya 25 10 10 10

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Jumlah SDM BPOL yang Dikembangkan Kompetensinya adalah semesteran dan merupakan realisasi pada setiap triwulan II dan IV.

SDM BPOL baik PNS, CPNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru, non gelar (diklat prajabatan, fungsional tertentu/diklatpim), dan pelatihan (kursus teknis dalam dan luar negeri) dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ditetapkan untuk mengetahui jumlah ASN yang dikembangkan kompetensinya untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi/instansi. Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya pada triwulan I tahun 2015 adalah sebanyak 10 orang. Dimana jumlah tersebut adalah PNS yang sedang menjalani tugas belajar baik diluar maupun di dalam negeri.

(34)

26

SASARAN STRATEGIS 7 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

Sasaran strategis tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu indeks pemanfaatan informasi kelautan dan perikanan.

 Indeks pemanfaatan informasi kelautan dan perikanan

IKU ini bertujuan untuk mengetahui informasi KP yang telah menggunakan teknologi informasi dalam penyebarannya, dimana menggunkan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 15. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Indeks Pemanfaatan Informasi KP (%)

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7

14 Indeks pemanfaatan informasi

KP 75% 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Indeks Pemanfaatan Informasi KP adalah semesteran dan merupakan realisasi pada triwulan II dan IV.

SASARAN STRATEGIS 8 : Terwujudnya Reformasi Birokrasi

Capaian kinerja BPOL pada sasaran strategis terwujudnya reformasi birokrasi selama triwulan I adalah 20%, yang berasal dari 4 (empat) indikator kinerja, yaitu

 Indeks Reformasi Birokrasi BPOL

Reformasi Birkrasi merupakan suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur negara mampu bekerja secara lebih professional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing unit yang telah di verifikasi oleh inspektorat jenderal. Upaya yang dilakukan terfokus pada:

a. Panel I PMPRB online b. Panel II PMPRB omline c. Panel III PMPRB online  Nilai/skor SAKIP BPOL

Nilai SAKIP merupakan penilaian atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilitas kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah diteapkan melalui

(35)

27

la[poran kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan darui pengukuran nilai SAKIP ini adalah untuk mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja instansi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta mengukur kemampuan pemerintah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.

 Indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL

Data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggaran pelayanan public dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhnannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan public selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dihitung dari nilai rata-rata tertimbang masing-masing unit pelayanan dalam penghitungan IKM terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji setiap unsure pelayanan memiliki unsur penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:

Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan di gunakan nilai pendekatan rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:

Untuk memudahkan nilai interpretasi terhadap nilai IKM (25-100) maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus :

 Jumlah usulan unit kerja berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja pada zona integritas yang memenuhi syarat indikator mutlak dan memperoleh hasil penilaian indikator operasional diantara 80 dan 90. Tujuan dari IKU ini adalah menjalankan instruksi presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan pemebrantasan korupsi secara optimal oleh seluruh instansi pemerintah di pusat dan daerah melalui implementasi instruksi ke-5 yaitu melaksanakan program wilayah bebas dari korupsi (WBK) kepada seluruh pimpinan instansi pemerintah di pusat dan daerah.

(36)

28

Tabel 16. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Sasaran Strategis Terwujudnya Reformasi

Birokrasi No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 15 Indeks RB BPOL 80 0 0 0

16 Nilai/skor SAKIP BPOL 80 0 0 0

17 Indeks kepuasan masyarakat

terhadap BPOL 70,1 0 0 0

18

Jumlah usulan unit kerja berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

80 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU Indeks RB BPOL adalah smesteran dan merupakan realisasi pada triwulan II dan IV. Sedangkan untuk IKU Nilai/Skor SAKIP BPOL, Indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL dan Jumlah usulan unit kerja berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) adalah tahunan dan merupakan realisasi pada triwulan IV.

SASARAN STRATEGIS 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien

Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien triwulan I adalah 11%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU yaitu :

 Nilai efisiensi anggaran (%)

IKU ini didefinisikan sebagai persentase pelaksanaan anggaran dibanding dengan alokasi anggaran. Tujuan dari IKU ini adalah untuk menghasilkan output anggaran tertentu dengan input anggaran serendah-rendahnya, atau dengan input anggaran tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Berdasarkan PMK No. 249/PMK.02/2011 perlu dilakukan evaluasi kinerja suatu program dari capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA-K/L oleh menteri/pimpinan lembaga (self evaluation), meliputi tiga aspek evaluasi, yaitu aspek implementasi, aspek manfaat dan aspek konteks. Formula yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi anggaran adalah sebagai berikut:

Keterangan:

E : Efisiensi RAK : Realisasi anggaran per keluaran RVK : Realisasi volume keluaran PAK : Pagu anggaran per keluaran TVK : Target volume keluaran n : Jumlah jenis keluaran

Gambar

Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL
Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL
Gambar 6. Peta Strategi BPOL
Tabel 2.  Capaian IKU BPOL Triwulan I TA 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian tindakan ini adalah: (1) guru telah menguasai keterampilan merancang pembelajaran membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar dengan menggunakan

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 46

Salah satu tujuan dari penelitian ini untuk meninjau pengaruh penggunaan bakteri Escherichia coli dan konsentrasi awal bakteri pada ruang anoda serta pH

Menurut (Aeltermn et al. 2006 dalam Zhang, 2012) microbial fuel cells (MFCs) adalah reaktor bioelektrochemical yang dapat mengkonversi energi kimia dari zat organik pada

Kultur mikroba yang digunakan dalam MFC ini memiliki kemampuan untuk menggunakan bahan organik yang ada dalam limbah cair sebagai sumber energi dan menghasilkan

Nilai efisiensi reduksi COD yang diperoleh reaktor ML-MFC tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi daripada nilai efisiensi sebesar 29% yang dihasilkan dari

Bahwa, penambahan Saccharomyces cerevisiae pada substrat POME menurunkan kinerja MFC dilihat dari penurunan nilai kuat arus listrik, tegangan listrik, sehingga

(2011), Handajani, Subroto, Sutrisno, dan Saraswati (2014) mengungkapkan bahwa masa jabatan direksi yang semakin lama akan membuat direksi memiliki lebih