• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kerja nyata, disertai usaha dan kerja keras serta disiplin serta profesionalitas harus menjadi perilaku dalam menuju masyarakat sejahtera, adil, damai, aman, relegius.

Dalam pemilu kepala daerah dan kaitannya dengan sistem pemerintahan daerah, proses alokasi dan distribusi sumber daya dimulai pada momen ketika calon kepala daerah menyusun visi, misi, serta program, dan kemudian menyerahkannya kepada penyelenggara pemilu sebagai salah satu syarat sah pencalonan. Selanjutnya, calon kepala daerah berusaha meraih dukungan pemilih melalui tawaran visi, misi dan program tersebut. Visi dan misi kandidat pemenang pilkada memiliki posisi penting dalam pengalokasian sumber daya, karena visi-misi program kandidat terpilih dijamin oleh UU Pilkada dan UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional akan menjadi basis rujukan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah dan pengalokasian anggarannya.

Semangat persatuan, kesatuan, kebersamaan, yang dimaknai dengan semangat kekeluargaan, kesetiakawanan merupakan proses panjang yang telah diwariskan oleh para pahlawan. Jiwa pahlawan yang rela berkorban, penuh pengabdian dengan menempatkan pola sikap kesetaraan dan kemitraan sehingga apabila ini dilaksanakan tidak akan terjadi kesenjangan sosial, pengangguran, dan kemiskinan yang meningkat. Potensi daerah Kabupaten Siak perlu diarahkan dan dimanfaatkan untuk peningkatan taraf hidup menuju masyarakat siak yang sejahtera, adil, damai, aman, relegius.

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Siak Periode 2021-2026 sebagai proses demokrasi dalam membangun tatanan politik baru sangat memerlukan upaya sinergis seluruh elemen masyarakat Siak, sehingga terhimpun berbagai potensi masyarakat dalam kesamaan gerak dan sikap dalam

(3)

menentukan pimpinan Siak yang mempunyai kemampuan mewujudkan persatuan, kesatuan, ketenangan, kenyamanan, kekeluargaan, profesionalitas demi terwujudnya masyarakat Siak yang sejahtera, adil, damai, aman, relegius.

B. KONTEKS DAN TANTANGAN

Visi-misi program kandidat memiliki posisi penting dalam pengalokasian sumber daya karena Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatur bahwa visi-misi kandidat terpilih akan menjadi basis rujukan untuk penyusunan rencana pembangunan daerah dan alokasi anggarannya (RPJMD, RKPD dan APBD). Sementara, proses pendistribusian sumber daya terjadi ketika suatu kebijakan dan program pembangunan diimplementasikan dan manfaatnya dinikmati oleh warga. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatur bahwa visi-misi program kandidat menjadi rujukan untuk penyusunan RPJMD.

Visi-misi program kepala daerah berasal dari visi-misi program yang dibuat saat mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah Pasal 45 Ayat 2 Huruf N, kandidat kepala daerah harus mengirimkan naskah visi-misi sebagai salah satu dokumen persyaratan pencalonan kepala daerah kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sebagai penyelenggara pemilu. Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, visi-misi program kepala daerah terpilih akan menentukan arah rencana pembangunan daerah namun pada proses pemilihan kepala daerah (pilkada) visi misi disusun secara sepihak oleh kandidat dan tim tanpa melibatkan partisipasi warga. Visi-misi program menjadi dokumen persyaratan pencalonan yang diserahkan oleh kandidat kepala daerah kepada penyelenggara pemilu tanpa bisa diubah lagi. Proses pemilu pada hakikatnya adalah sekadar proses sosialisasi visi misi program para calon untuk meyakinkan pemilih

Momen pilkada menjadi berfokus pada aspek kontestasi untuk pemenangan seseorang menjadi kepala daerah dan melupakan masalah alokasi dan distribusi sumberdaya publik yang mempengaruhi kehidupan warga. Akibatnya, warga kehilangan momentum untuk mengintervensi arah kebijakan pembangunan daerah karena pada masa pilkada warga memiliki daya tawar setara dengan kandidat yang

(4)

membutuhkan dukungan suara warga. Pada masa pasca pilkada setelah kepala daerah terpilih, warga tidak lagi memiliki ruang strategis untuk memasukkan kepentingannya dalam RPJMD. Meskipun ada forum musrenbang, dokumen RPJMD telah dikunci secara teknokratis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan secara politis oleh visi misi kepala daerah terpilih. Forum musrenbang seringkali menjadi forum sosialisasi bukan forum musyawarah untuk mendiskusikan rencana pembangunan.

Meskipun ruang partisipasi warga tidak tersedia memadai, sudah ada kelompok-kelompok warga yang berupaya mengorganisir diri dan menciptakan ruang partisipasi baru agar kebijakan pembangunan kepala daerah terpilih sesuai dengan kepentingan kolektif mereka. warga melakukan kontrak politik yang berisi penerimaan kandidat atas kepentingan kolektif mereka.

Namun upaya tersebut menemui beberapa kendala. Pertama, adanya tantangan pengorganisasian warga untuk membentuk forum guna memetakan beragam kebutuhan dan menyepakati kepentingan kolektif mereka. Kedua, kontrak politik rentan untuk diabaikan kepala daerah terpilih karena RPJMD hanya mengenal visi misi program kandidat yang bisa dimasukkan ke dalam dokumen tersebut. Kesepakatan politis dengan warga hanya dapat diakomodir jika ada kemauan politis dari kepala daerah terpilih. Ketiga, tidak tersedianya ruang mengubah visi misi program menyulitkan kandidat terpilih untuk memenuhi aspirasi warga lewat program pembangunan. Sehingga kandidat sering terjebak memenuhi janji kampanye dengan strategi klientelistik bukan lewat program pembangunan yang dibiayai APBD dan dieksekusi oleh birokrasi.

(5)

BAB II

PROFIL UMUM

KABUPATEN SIAK

A. KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten Siak adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Riau yaitu setelah pemekaran wilayah dari Kabupaten Bengkalis sebagai kabupaten induk. Letaknya pada posisi 1016’30”LU sd 0 020’49”LU dan 1000 54’21”BT sd 102014’59”BT. Luas wilayah Kabupaten Siak adalah 8.580,92 km2 dan hampir sama luas dengan Kabupaten Bengkalis. Kecamatan Sungai Apit adalah kecamaan dengan luas wilayah terbesar yaitu 1.464,9 km2 . Sedangkan wilayah dengan luas terkecil adalah Kecamatan Sabak Auh dengan luas 79,78 km2 .

Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Siak memiliki batas-batas: Utara – Kabupaten Bengkalis

Selatan – Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, dan Kota Pekanbaru Barat – Kab. Bengkalis, Kab. Rokan Hulu, Kab. Kampar, dan Kota Pekanbaru Timur – Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan

Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Daerah ini beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 250 – 320 Celsius.

Selain dikenal dengan Sungai Siak yang merupakan sungai terdalam di Indonesia yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat beberapa tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Tasik atau danau ini yang apabila dikembangkan dengan serius akan menjadi objek-objek wisata yang menarik.

(6)

B. WILAYAH ADMINISTRATIF KECAMATAN DAN DESA

Pembentukan Pemerintahan Kabupaten Siak dikukuhkan dengan Undang-Undang No.53 tahun 1999, oleh Menteri Dalam Negeri (ad- interim) Feisal Tanjung pada tanggal 12 Oktober 1999.

Kabupaten Siak secara administrasi dikepalai oleh seorang Bupati/Kepala Daerah didampingi oleh seorang Wakil Bupati. Dalam melaksanakan tugasnya kepala pemerintahan dibantu oleh 3 (tiga) organisasi yaitu Sekretaris Daerah (Sekda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengawas.

Jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Siak sebanyak 14 kecamatan yang terdiri dari 131 desa/ kelurahan pada tahun 2019.

Adapun jumlah kecamatan yang terdapat di kabupaten Siak yaitu : 1. Kecamatan Siak

2. Kecamatan Mempura 3. Kecamatan Dayun 4. Kecamatan Bunga Raya 5. Kecamatan Sungai Mandau 6. Kecamatan Sungai Apit 7. Kecamatan Sabak Auh 8. Kecamatan Minas 9. Kecamatan Kandis 10. Kecamatan Tualang 11. Kecamatan Koto Gasib 12. Kecamatan Kerinci Kanan 13. Kecamatan Lubuk Dalam 14. Kecamatan Pusako

(7)

Tabel 1.Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten Siak, 2019

Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas

(1) (2) (3)

Minas Minas Jaya 346,35 Sungai Mandau Muara Kelantan 1 493,65 Kandis Telaga Sam-sam 894,17 Siak Kampung Dalam 1 346,33 Kerinci Kanan Kerinci Kanan 1 705,00 Tualang Perawang 128,66 Dayun Dayun 155,09 Lubuk Dalam Lubuk Dalam 343,60 Koto Gasib Pangkalan Pisang 704,70 Mempura Sungai Mempura 232,24 Sungai Apit Sungai Apit 151,00 Bunga Raya Bunga Raya 437,45 Sabak Auh Bandar Sungai 73,38 Pusako Dusun Pusaka 544,47

Sumber : BPS kabupaten siak

Tabel 2. Jumlah Desa1/Kelurahan Menurut Kecamatan 2015–2019 Kecamatan Sub-Regency 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Minas 5 5 5 5 5 Sungai 9 9 9 9 9 Kandis 11 11 11 11 11 Siak 8 8 8 8 8 Kerinci Kanan 12 12 12 12 12 Tualang 9 9 9 9 9 Dayun 11 11 11 11 11 Lubuk Dalam 7 7 7 7 7 Koto Gasib 11 11 11 11 11 Mempura 8 8 8 8 8 Sungai Apit 15 15 15 15 15 Bunga Raya 10 10 10 10 10 Sabak Auh 8 8 8 8 8 Pusako 7 7 7 7 7 Kabupaten Siak 131 131 131 131 131

Sumber BPS Kabupaten Siak

(8)

C. KEADAAN DEMOGRAFI

Penduduk Kabupaten Siak berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 sebanyak 489,99 ribu jiwa yang terdiri atas 251,32 ribu jiwa penduduk laki-laki dan 238,67 ribu jiwa penduduk perempuan. Dari data diatas jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2019 penduduk Laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 105.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Siak tahun 2019 mencapai 57 jiwa/ km2. Kepadatan Penduduk di empat belas kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Tualang dengan kepadatan sebesar 1048 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Sungai Mandau sebesar 6 jiwa/Km2.

D. KONDISI SOSIAL 1. Pendidikan

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, tahun 2020 di Kabupaten Siak terdapat sebanyak 212 Taman Kanak-kanak, 26 Raudatul Athfal, 233 Sekolah Dasar, 26 Madrasah Ibtidaiyah, 109 Sekolah Menengah Pertama, 44 Madrasah Tsanawiyah, 36 Sekolah Menengah Atas, 26 Madrasah Aliyah, dan 26 Sekolah Menengah Kejuruan. Sedangkan tenaga pengajar di Kabupaten Siak sebanyak 953 orang guru Taman Kanak-kanan, 124 orang guru Raudatul Athfal, 3.586 orang guru Sekolah Dasar, 334 guru Madrasah Ibtidaiyah, 1.684 orang guru Sekolah Menengah Pertama, 562 guru Madrasah Tsanawiyah, 870 orang guru Sekolah Menengah Atas, 358 guru Madrasah Aliyah, dan 572 orang guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah murid di Kabupaten Siak pada tahun 2020 sebanyak 9.170 orang murid Taman Kanak-kanak,

1.253 orang murid Raudatul Athfal, Sekolah Dasar sebanyak 58 .926 orang, 4. 531 orang murid Madrasah Ibtidaiyah, 22.100 orang murid Sekolah Menengah Pertama, 5.582 orang murid Madrasah

(9)

Tsanawiyah, 13.540 orang murid Sekolah Menengah Atas, 2.476 orang murid Madrasah Aliyah, dan 7.599 orang murid Sekolah Menengah Kejuruan ( Sumber data BPS Kabupaten Siak 2020)

2. Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Siak pada tahun 2018 terdiri dari Rumah Sakit sebanyak 2 unit, Puskesmas 15 unit, dan Puskesmas Pembantu 89 unit. Kasus gangguan kesehatan terbanyak yang tercatat di 2018 di Kabupaten Siak adalah Infeksi saluran nafas bagian atas akut lainnya, yakni sebesar 47.243 kasus.

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan, 2018 dan 2019 ( BPS kabupaten Siak)

2018 Sub-Regency Dokter Doctor Perawat Nurse Bidan Midwife Farmasi Pharma - ceutica Ahli Gizi Nutritionis t (1) (2) (3) (4) (5) (6) Minas 4 9 24 2 1 Sungai Mandau 3 10 13 2 1 Kandis 3 15 15 1 1 Siak 2 22 16 3 - Kerinci Kanan 4 15 16 1 1 Tualang 4 17 14 2 1 Dayun 2 24 16 2 2 Lubuk Dalam 4 12 15 3 2 Koto Gasib 2 11 17 1 - Mempura 4 17 15 4 2 Sungai Apit 4 14 29 5 1 Bunga Raya 3 17 16 2 2 Sabak Auh 3 11 4 2 1 Pusako 2 10 10 3 2 Kabupaten 44 204 22 0 33 15 8

(10)

3. Agama

Berdasarkan data yang di himpun dari BPS Kabupaten Siak pada tahun 2019, terdapat 475 bangunan mesjid, 606 bangunan mushollah, 273 bangunan gereja protestan, 15 unit gereja khatolik, 2 unit pura, selanjutanya bangunan Vihara yang ada di Kabupaten Siak sebanyak 3 unit dan 5 unit klenteng.

4. Ketenagakerjaan

Dari data yang diperoleh, banyaknya pencari kerja yang terdaftar di di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Siak pada tahun 2019 didominasi oleh yang kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 831 orang. Dan dari bulan yang terbanyak pencari kerja yang terdaftar adalah pada bulan Juli 2019 yaitu sebanyak 158 orang pencari kerja.

(11)

BAB III

VISI DAN MISI

A. VISI

Membangun Kabupaten Siak sebagai Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru, yang Berwawasan Nusantara dengan Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Agama dalam Balutan Bingkai Budaya Melayu.

B. MISI

Mencapai Kabupaten Siak yang SADAR ---Sejahtera – Adil – Damai – Aman – Relegius—

1. Menjadikan Kabupaten Siak sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Riau dengan menggali berbagai potensi sumber daya unggulan sebagai langkah strategis menghadapi makin menipisnya persediaan minyak bumi yang selama ini menjadi sumber utama perekonomian Siak.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dengan mengedepankan pembangunan karakteristik masyarakat yang berlandaskan pada kekuatan moral dan iman sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat.

3. Memastikan pembangangunan infrastruktur secara tepat dan berkeadilan. 4. Menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat dengan

penegakan supremasi hukum dan meningkatkan kedisiplinan dalam pelayanan masyarakat.

5. Membangun ‘’Siak Rumah Kita’’ dengan keberagaman nusantara dalam balutan budaya Melayu untuk mengokohkan kepribadian berbangsa.

6. Mewujudkan masyarakat yang agamis sebagai pedoman utama dalam menjalankan tatanan pemerintahan, pembangunan, dan kehidupan bermasyarakat.

(12)

ARAH KEBIJAKAN UMUM

Sejak Kabupaten Siak terbentuk, tak dipungkiri telah banyak perubahan yang terjadi di Kabupaten Siak. Dari yang semula hanya tiga kecamatan (Siak, Sungaiapit, dan Minas), kini telah berkembang menjadi 14 (empat belas) kecamatan.

Gerak pembangunan dalam upaya memperpendek jarak tempuh dari kecamatan ke ibu kota kabupaten, sekarang telah menjadi nyata. Infrastruktur berupa jalan, telah membelah hutan belantara dan kini jadi perkampungan-perkampungan baru.

Ditunjang lagi tiga jembatan (Tengku Agung Sultanah Latifah di Siak, Sultan Syarif Hasyim di Maredan, dan Sultan Abdul Djalil Rachmad Syah di Teluk Masjid) yang membentang di atas Sungai Siak, maka semakin dekatlah jarak tempuh dari berbagai kecamatan menuju pusat pemerintahan kabupaten.

Artinya, pondasi pembangunan utama kabupaten ini sudah makin kuat. Untuk itu, langkah penting dalam menentukan kebijakan pembangunan ke depan adalah, menyelaraskan kekuatan yang ada hari ini dan terus ditingkatkan menuju ke arah yang lebih baik.

Untuk itu, dipandang perlu adanya perhatian khusus terhadap kunci pokok pembangunan, yaitu pembangunan di bidang:

1. Penanganan khusus wabah dan pemulihan Covid – 19 2. Agama dan sosial

3. Pendidikan 4. Ekonomi 5. Kesehatan

6. Kebudayaan dan Pariwisata 7. Infrastruktur

8. Peranan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Ketahanan Keluarga 9. Pemberdayaan Pemuda/Mileneal

(13)

Untuk merealisasikan arah kebijakan umum ini, maka diperlukan langkah-langkah:

1. Membuat kajian menyeluruh tentang dampak Covid – 19, sehingga mampu menyusun langkah-langkah penanggulangan dan rencana pemulihan Covid - 19

2. Bersama-sama meningkatkan dan mengevaluasi program-program pembangunan Kabupaten Siak, yang telah dilaksanakan selama ini.

3. Melakukan pemetaan terhadap seluruh potensi Kabupaten Siak, untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki kabupaten ini, sebagai salah satu bagian penting untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunan.

4. Menyusun kerangka pembangunan dengan pedoman menyelaraskan program yang disesuaikan dengan keperluan dan perubahan berdasarkan evaluasi yang terpadu dan menyeluruh.

5. Merancang rekayasa percepatan pembangunan di segala bidang.

PENJABARAN KEBIJAKAN UMUM

PENANGANAN WABAH DAN PEMULIHAN KONDISI COVID – 19 A. Penanganan Wabah

Menciptakan pemerintahan daerah yang tanggap dan responsive terhadap berbagai bencana serta wabah, seperti kondisi Covid – 19 yang telah menjadi wabah mendunia.

1. Memastikan satuan tugas penanganan bencana bekerja maksimal pada tingkat paling bawah

2. Memastikan pemutusan mata-rantai penyebaran wabah dengan memaksimalkan protokol kesehatan

3. Menyiapkan fasilitas, obat-obatan, peralatan, dan tenaga medis secara maksimal

B. PEMULIHAN KONDISI COVID – 19

Pemulihan Covid – 19 harus menyentuh segala bidang. Pemulihan baik pada saat Covid – 19 masih mewabah atau setelah Covid – 19 berlalu.

1. Bidang Ekonomi a. Ketahanan Pangan

(14)

- Memastikan ketersedian bahan pangan yang cukup di tengah-tengah Masyarakat

- Pengembangan program usaha pertanian, peternakan, dan perikanan melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk keperluan keluarga - Pemanfaatan lahan tidur untuk pengembangan usaha pertanian,

peternakan, dan perikanan untuk kepentingan ketersediaan pangan masyarakat

b. Stimulus Ekonomi

- Memberi bantuan bagi UMKM yang terdampak Covid – 19

- Memberi bantuan bagi kelompok tani, nelayan, peternakan, pelaku seni, dan kelompok usaha informal lainnya yang terdampak Covid – 19

2. Bidang Pendidikan

- Memastikan semua anak didik mendapat pelayanan internet gratis

- Memberikan bantuan gudget bagi anak kurang mampu untuk tingkat SD dan SMP

- Memberikan stimulus pendidikan dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada anak didik untuk keperluan foto copy dan pengadaan materi pelajaran

BIDANG AGAMA DAN SOSIAL

1. Meningkatkan sarana peribadatan

2. Meningkatkan kesejahteraan di bidang keagamaan 3. Meningkatkan komunikasi inter dan antarumat beragama

4. Meningkatkan dan menjaga komunikasi lintas etnik dan paguyuban yang ada di wilayah Kabupaten Siak

5. Meningkatkan kesejahteraan bagi anak-anak dan masyarakat kurang mampu melalui program-program sosial dan pembinaan.

BIDANG PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan unsur penting dalam pembangunan. Pendidikan yang baik akan menciptakan generasi dan sumber daya manusia yang dapat diandalkan dalam mengisi pembangunan. Makin tinggi mutu pendidikan suatu

(15)

daerah akan selaras dengan kualitas pembangunan daerah tersebut. Sebaliknya, bila mutu sumber daya manusia rendah, maka akan menjadi kendala dalam pembangunan.

Untuk itu, perlu program-program strategis dalam upaya percepatan pembangunan pendidikan di Kabupaten Siak;

1. Meningkatkan program pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan SD Negeri dan SMP Negeri dengan mengratiskan;

a. Biaya pendidikan tanpa pungutan apapun

b. Biaya seluruh buku cetak, buku tulis, dan alat tulis lainnya. c. Biaya Seragam sekolah (pakaian, topi, tas, dan sepatu)

d. Peningkatan gizi anak didik dengan pemberian susu dan telur setiap hari Jumat.

2. Memetakan problem pendidikan dan merekayasa percepatan pembangunan di titik-titik yang dipandang perlu berdasarkan evaluasi terpadu dan menyeluruh.

3. Mengevaluasi, memantapkan, dan meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan

4. Menjamin kelangsungan pendidikan, terutama bagi anak-anak usia wajib belajar (jenjang usia dini, SD, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat).

5. Meningkatkan sarana dan keperluan pendidikan yang berbasis teknologi informasi.

6. Meningkatkan kinerja dan mutu tenaga pendidik

7. Memantapkan program pemberian beasiswa untuk seluruh jenjang pendidikan, baik bagi yang berprestasi maupun bantuan pendidikan bagi yang kurang mampu, di dalam maupun luar negeri.

8. Memberikan beasiswa bagi guru berprestasi untuk melanjutkan pendidikan, baik dalam maupun luar negeri.

9. Reward dan studi banding bidang pendidikan ke luar negeri bagi guru yang berprestasi.

10. Secara berkala, bertahap, dan berkesinambungan melaksanakan workshop, pelatihan dan sebagainya bagi para guru.

11. Mendirikan perpustakaan mini dengan koleksi buku yang memadai di seluruh kecamatan.

12. Menggalakkan berbagai lomba pendidikan di setiap jenjang pendidikan. 14

(16)

13. Membuka kesempatan bagi pengelola pendidikan, untuk mendirikan perguruan tinggi, baik tingkat akademi maupun universitas.

Secara umum, pembangunan pendidikan tak terlepas dari pembangunan sumber daya manusia (SDM). Namun, sektor pembinan SDM tak terbatas pada pendidikan formal, tapi juga diperlukan program-program pendukung lainnya. Untuk itu, perlu dilakukan:

1. Kajian potensi sumber daya manusia Kabupaten Siak, sehingga memiliki peta kekuatan sumber daya manusia yang merupakan faktor penting dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan

2. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan yang ada, untuk melatih putra-putri Kabupaten Siak, sesuai dengan bakat dan minat.

3. Membuat kajian pembangunan pusat pelatihan tenaga kerja.

BIDANG EKONOMI

Selama ini sumber anggaran belanja pembangunan Kabupaten Siak masih sangat bergantung pada dana bagi hasil migas. Sumber dari bagi hasil ini cukup rentan, baik terhadap kelangsungan migas itu sendiri di bumi Siak maupun pengaruh harga pasaran migas dunia.

Memahami kondisi ini, maka diperlukan langkah-langkah strategis dalam menggali sumber pendapatan. Sumber pendapatan baru tidak hanya akan berpengaruh terhadap pendapatan belanja daerah, tapi juga berbanding lurus terhadap penerapan tenaga kerja. Untuk itu, diperlukan program-program konkret dan realistis;

1. Melakukan kajian dan membangun kawasan industri baru

2. Percepatan pembangunan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB)

3. Melakukan kajian dan membangun kawasan industri konveksi/perkulakan/pergudangan/manufaktur di titik yang dipandang strategis.

4. Mensinergikan program Pekan Sikawan (Pekanbaru – Siak – Kampar – Pelalawan) dengan memanfaatkan peluang lintasan jalan tol dan keberadaan Kawasan Industri Tanjung Buton.

(17)

5. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap BUMD yang ada sebagai upaya pengembangan, serta kemungkinan pembentukan perusahaan daerah baru bila memang diperlukan sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah

6. Memberi jaminan akan ketersediaan keperluan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau

7. Pembangunan infrastruktur pasar yang lebih layak dan representatif di tiap kecamatan dan daerah lain yang diperlukan.

Pembangunan kawasan-kawasan ekonomi baru, selain berbanding lurus terhadap serapan tenaga kerja, juga berpengaruh langsung terhadap berkembangnya suatu daerah. Bertolak dari pandangan itu, maka dipandang perlu membedah Kabupaten Siak untuk membangun empat klaster pengembangan kawasan ekonomi strategis. Dengan demikian, efek dari pengembangan kawasan ekonomi baru ini mampu menyentuh seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Siak yang muaranya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tiap-tiap kecamatan.

Tinggal lagi ke depan, bagaimana membuat formula yang efektif, serapan tenaga kerja yang diharapkan, benar-benar menguntungkan tenaga kerja tempatan/lokal.

Untuk pengelolaan kawasan-kawasan industri, perlu dibentuk badan usaha milik daerah. Dengan sendirinya, penbinaan kawasan ini akan memberi dampak yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Siak ke depannya. Langkah ini juga merupakan antisipasi kita, untuk menghadapi tak stabilnya penerimaan DAU dan bagi hasil, yang menjadi andalan sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Siak selama ini.

Di samping itu, pembangunan ekonomi kerakyatan patut mendapat perhatian lebih. Program ekonomi kerakyatan mencakup;

1. Mengevaluasi, melanjutkan dan memaksimalkan program pembangunan kebun sawit rakyat guna pengenstasan kemiskinan.

(18)

2. Peremajaan terhadap kebun sawit rakyat yang sudah tua atau kurang produktif

3. Pemetaan dan penataan potensi pertambangan, kehutanan, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, dan potensi lainnya yang berbasis kerakyatan.

4. Pemetaan dan penataan usaha-usaha kecil baik berupa perdagangan maupun industri rumah tangga dan usaha-usaha kecil lainnya untuk selanjutnya dilakukan pembinaan agar tumbuh dan berkembang.

5. Membangun home industry (industri rumah tangga) di daerah yang dinilai potensial sesuai dengan pemetaan yang sudah dilakukan.

6. Kajian dan pengembangan budidaya ikan air tawar di daerah potensial, seperti di Koto Gasib, Bungaraya, Pusako, Sabak Auh, Sungai Mandau dan daerah potensial lainya.

7. Kajian pembangunan tambak udang di Kecamatan Sungai Apit (Selat Lalang)

8. Membina koperasi-koperasi, sebagai upaya menggerak ekonomi kerakyatan.

9. Memberi bantuan lunak dan bimbingan usaha bagi usaha kecil bekerja-sama dengan pihak perbankan atau membentuk lembaga ekonomi sebagai badan usaha milik daerah.

10. Membantu memasarkan hasil usaha masyarakat dengan cara membuka akses perdagangan baik di dalam maupun di luar negeri termasuk mendirikan Pusat Informasi Usaha Kecil dan Menengah.

11. Mengembangkan kerajinan buah tangan (handy craft), dan menjadikan instansi pemerintah sebagai ujung tombak pemasaran, seperti buah tangan untuk tamu-tamu pemerintahan merupakan buah karya anak tempatan.

12. Pengembangan usaha peternakan dan pertanian sesuai dengan potensi tiap daerah/kecamatan

13. Upaya meningkatkan produksi pertanian dengan efesiensi lahan yang ada, pembangunan irigasi, dan penambahan lahan pertanian.

(19)

BIDANG KESEHATAN

1. Jaminan kesehatan masyarakat dengan memantapkan program berobat gratis bagi yang ber-KTP/KK Kabupaten Siak, penyempurnaan pelayanan dan peningkatan fasilitas-fasilitas kesehatan.

2. Meningkatkan pelayanan Puskesmas non-rawat inap menjadi rawat inap 3. Membangun puskesmas pembantu di desa-desa yang belum memiliki

puskesmas pembantu

4. Ketersediaan ambulance di setiap desa.

5. Setiap Puskesmas menyediakan dokter specialis kandungan, ibu dan anak.

6. Memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan.

7. Memperhatikan dan memberi bantuan gizi balita dan ibu-ibu hamil yang kurang mampu melalui program Pos Yandu.

8. Perekrutan tenaga medis dan kesehatan, terutama ditempatkan di daerah-daerah yang memerlukan

BIDANG BUDAYA DAN PARIWISATA

Pembangunan bidang seni dan budaya di Kabupaten Siak harus mendapat perhatian khusus. Selain sebagai upaya menjadikan Kabupaten Siak sebagai ikon pusat pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Melayu, juga sebagai langkah untuk menunjang sektor pariwisata, yang akhirnya bermuara pada peningkatan PAD dan pendapatan masyarakat.

Selain itu, sejarah panjang Kerajaan Siak Sri Indrapura harus dijadikan spirit pembangunan Kabupaten Siak masa kini dan masa akan datang. Kegemilangan suatu daerah, selalu ditandai dengan kebudayaan yang tinggi. Kami memandang, pembangunan bidang seni budaya ini adalah hal sangat penting. Untuk itu, kami menyuguhkan sejumlah program;

1. Membangun pusat dokumentasi, penelitian dan gedung pertunjukan dengan konsep satu gedung mutlifungsi. Artinya hanya satu gedung yang terpadu, sebagai upaya efesiensi biaya lahan dan pembangunan.

a. Pusat dokumentasi akan diisi dengan dokumen-dokumen penting tentang Kerajaan Siak yang akan dikumpul dari berbagai daerah/dunia yang ada, baik dalam bentuk copy naskah maupun microfilm.

(20)

b. Pusat kajian, mengaji dokumen-dokumen yang ada, sehingga melahirkan karya-karya baru yang dapat digunakan sebagai media menyebarluaskan sejarah Siak.

c. Pusat penelitian juga berfungsi untuk mengaji sisi terkini Kabupaten Siak dari berbagai aspek.

d. Membuat film dokumentasi tentang sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura, yang dapat diputar setiap saat di gedung pertunjukkan.

4. Membangun kantong-kantong pertumbuhan seni dan budaya nusantara, dengan mengedepankan keluhuran seni dan budaya Melayu.

5. Menggelar event seni dan budaya secara terencana, berkala, dan kontiniu baik pada tingkat kecamatan, maupun berskala kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional.

6. Menggali potensi wisata baru.

BIDANG INFRASTRUKTUR

Dalam pembangunan infrastruktur, kami memandang perlu untuk mengurangi pembangunan gedung-gedung pemerintah dengan skala perioritas dan mamaksimal pemanfaatan gedung-gedung yang telah ada. Selanjutnya, mengalih dana pembangunan untuk keperluan;

1. Meningkatkan kualitas dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada 2. Peningkatan pembangunan insfrastruktur desa

3. Memastikan pembangunan infrastruktur menuju sentra ekonomi masyarakat 4. Pembangunan sarana umum (lapangan serba guna) di tiap kecamatan dan

desa

5. Membuat kajian dan rencana pembangunan highway menuju Kawasan Industri Buton.

Listrik dan Air Bersih

Listrik dan air merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Untuk itu, dua kebutuhan dasar tersebut, patut mendapat perhatian serius dalam pembangunan. Apalagi permasalahan listrik, yang bukan hanya masalah lokal, secara nasional pun terjadi krisis listrik. Untuk mengatasi masalah air bersih dan listrik tersebut, perlu dilakukan program strategis, yaitu

1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi air bersih yang sudah ada. 19

(21)

2. Pembangunan sarana air bersih di daerah yang belum ada sarana air bersihnya.

3. Pembangunan listrik desa yang belum terjangkau jaringan PLN, baik berupa penyediaan mesin diesel atau pemanfaatan teknologi tenaga surya.

4. Mengkaji kerja sama yang efektif dan efesien dengan PT PLN dalam peningkatan pelayanan listrik.

5. Menggali potensi dengan memanfaatkan potensi kelebihan listrik dari perusahaan besar yang ada di Kabupaten Siak

6. Dalam waktu jangka panjang, membangun pembangkit listrik atau power plant di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB).

7. Mengkaji kemungkinan mendirikan perusahaan listrik milik daerah.

BIDANG HUKUM DAN KEAMANAN

1. Mengevaluasi, merancang, dan membuat perda yang benar-benar memberi manfaat bagi pembangunan Kabupaten Siak, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

2. Mendukung dan mendorong institusi penegak hukum, dalam menerapkan hukum seadil-adilnya.

3. Menindak secara cepat dan tegas terhadap aparatur pemerintahan daerah yang teridentifikasi melakukan pelanggaran hukum, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Memantapkan kerja sama dengan lembaga kepolisian dalam peningkatan pelayanan Bhabinkamtibmas

5. Pemkab menjadi fasilitator dalam tiap konflik pertanahan dan ketenagakerjaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

PELAYANAN MASYARAKAT DAN PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR DAERAH

1. Menciptakan standar pelayanan bagi masyarakat, dengan prinsip cepat, ramah, dan bebas dari pungutan liar.

2. Desa/Kelurahan akan membantu memudahkan masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan berupa Kartu Kerluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Jamkesda, Perizinan Usaha

(22)

Kerakyatan, serta memproses/mengeluarkan administrasi/perizinan warga yang kewenagannya secara langsung ada pada tingkat desa/kelurahan.

3. Seluruh proses pengurusan pelayanan publik menjadi beban kerja dan tangung jawab desa/kelurahan di wilayahnya masing-masing.

4. Membangun data base penduduk dalam sistem online yang terintegrasi sehingga memudahkan pelayanan masyarakat/public service.

5. Menempatkan aparatur pemerintahan sesuai dengan kemampuan, pendidikan, dan kecakapan yang dimiliki.

6. Memilih dan menempatkan camat-camat dengan memperhatikan kecakapan, pendidikan, dan integritas kepemimpinan serta yang benar-benar memahami masyarakat dan daerah dimana dia ditempatkan.

7. Memberi kesempatan yang sama bagi seluruh aparatur pemerintah di semua lini dan jenjang dalam peningkatan kemampuan dan kecakapan, melalui berbagai pelatihan yang terencana dan terukur.

8. Penegakan disiplin aparatur pemerintahan yang akan dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dengan kekuatan pengawasan bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

9. Memberi sanksi bagi aparatur yang bekerja tidak sesuai dengan peraturan, yang memperhatikan tahapan-tahapan sebagai mana aturan yang berlaku. 10. Memperhatikan kesejahteraan aparatur perangkat daerah termasuk tenaga

honorer secara proporsional dan professional dengan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku.

11. Meningkatkan kesejahteraan penghulu/kades, Bapekam, kadus/RW, dan RT, beserta aparaturnya.

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, DAN KETAHANAN KELUARGA

A.Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam meningkatkan peran perempuan dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya. Kesadaran mengenai peran perempuan mulai berkembang yang diwujudkan dalam pendekatan program perempuan dalam pembangunan. Hal ini

(23)

didasarkan pada satu pemikiran mengenai perlunya kemandirian bagi kaum perempuan, supaya pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak. Karena perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga sehingga posisinya di ikut sertakan dalam pembangunan.

Menguatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan kunci keberhasilan suatu daerah dalam membumikan tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sebuah keharusan untuk mendorong perempuan untuk semakin memiliki peranan penting dalam ranah public tanpa meninggalkan keluarga.

Ada beberapa action yang dapat dilakukan dalam melibatkan perempuan “ zaman now” dalam mencapai misi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

1. Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

2. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam politik, pemerintahan dan pembangunan.

3. Meningkatkan akses perempuan/ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama kesehatan reproduksi demi menurunkan angka kematian ibu.

4. Meningkatkan akses perempuan dalam dunia pendidikan.

5. Memfasilitasi peran perempuan dalam penguatan ekonomi keluarga

6. Memfasilitasi perempuan dalam mengakses teknologi, pembiayaan dan pendampingan inovasi, termasuk dalam merintis dunia usaha

7. Meningkatkan semua perlindungan terhadap perempuan dari segala bentuk kekerasan dan tindakan diskriminatif.

8. Melibatkan perempuan pada pendidikan karakter dalam keluarga.

B. Perlindungan Anak

Dalam memberikan perlindungan kepada anak, diperlukan juga pengetahuan seputar perlindungan anak. Hal ini ditujukan agar dalam perlindungan anak tidak membuat anak kehilangan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Berikut 9 Aspek yang dapat membantu dalam memberikan perlindungan anak.

1. Setiap anak harus mempunyai kesempatan untuk tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan

(24)

serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Jika keluarga tidak mampu memelihara dan mengasuh anak, pihak pemangku kepentingan harus melakukan upaya untuk mengetahui penyebabnya dan menjaga keutuhan keluarga.

2. Setiap anak mempunyai hak untuk mempunyai nama dan kewarganegaraan. Pencatatan kelahiran (akte kelahiran) anak membantu kepastian hak anak untuk mendapat pendidikan, kesehatan serta layanan-layanan hukum, sosial, ekonomi, dan hak waris. Pencatatan kelahiran adalah langkah pertama untuk memberikan perlindungan pada anak.

3. Anak perempuan dan anak laki-laki harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi. Termasuk ketelantaran fisik, seksual dan emosional, pelecehan dan perlakuan yang merugikan bagi anak seperti perkawinan anak usia dini. Keluarga, masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk melindungi mereka.

4. Anak-anak harus mendapat perlindungan dari semua pekerjaan yang membahayakan. Bila anak bekerja membantu orang tua, dia tidak boleh sampai meninggalkan sekolah. Anak-anak tidak boleh dilibatkan dalam bentuk pekerjaan yang terburuk seperti perbudakan, kerja paksa, produksi obat-obatan atau perdagangan anak.

5. Anak perempuan dan laki-laki berisiko mengalami pelecehan seksual dan eksploitasi di rumah, sekolah, tempat kerja atau masyarakat. Hukum harus ditegakkan untuk mencegah pelecehan seksual dan eksploitasi. Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dan eksploitasi perlu segera mendapatkan bantuan.

6. Anak-anak rentan terhadap perdagangan orang jika tidak ada perlindungan yang memadai. Pemerintah, swasta, masyarakat dan keluarga bertanggung jawab mencegah perdagangan anak sekaligus menolong anak yang menjadi korban untuk kembali ke keluarga dan masyarakat.

7. Tindakan hukum yang dikenakan pada anak harus sesuai dengan hak anak. Menahan atau memenjarakan anak seharusnya menjadi pilihan terakhir. Anak yang menjadi korban dan saksi tindakan kriminal harus mendapatkan prosedur yang ramah anak.

(25)

8. Dukungan dana dan pelayanan kesejahteraan sosial, dapat membantu keutuhan keluarga dan anak-anak yang tidak mampu untuk tetap bersekolah serta mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

9. Semua anak mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan usianya, didengarkan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut diri mereka.

C. Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga merupakan kondisi kecukupan dan kesinambungan akses terhadap pendapatan dan sumber daya untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar antara lain: pangan, air bersih, pelayanan kesehatan, kesempatan pendidikan, perumahan, waktu untuk berpartisipasi di masyarakat, dan interaksi sosial. Ada 4 pilar utama dalam Ketahanan Keluarga :

1. Ketahanan Fisik

i) Kecukupan Pangan dan Gizi ii) Kesehatan Keluarga

2. Ketahanan Ekonomi

i) Tempat tinggal keluarga ii) Pendapatan keluarga

iii) Pembiayaan pendidikan keluarga iv) Jaminan keuangan keluarga 3. Ketahanan Sosial Psikologi

i) Keharmonisan keluarga ii) Kepatuhan terhadap hukum 4. Ketahananan sosial Budaya

i) Kepedulian sosial ii) Keeratan sosial iii) Ketaatan beragama

PEMBERDAYAAN PEMUDA/MILENIAL

Indonesia merdeka tidak terlepas dari peran pemuda. Kekuatan Nusantara bersatu ditandai dengan munculnya gerakan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Semangat peran besar pemuda dalam sejarah Indonesia harus dijadikan semangat kekinian dalam membangun daerah. Untuk itu, pemuda

(26)

Gambar

Tabel 2. Jumlah Desa 1 /Kelurahan  Menurut Kecamatan 2015–2019

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa keterampilan belajar siswa yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan mutu proses belajar siswa adalah (1) keterampilan mengikuti pem- belajaran secara efektif, (2)

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah : Tingkat kecerdasan intelegensi berdasrkan latar belakang sosial orang tua siswa pada kelas X SMA Negeri 1 Bandar Lampung

Yang dimaksud dalam judul Manajemen Pondok Pesantren dalam Menjawab tantangan Modernitas adalah manajemen dalam mempertahankan keberadaannya di tengah arus

Akan tetapi pada lahan yang terdegradasi, seperti pada hutan yang telah banyak dibuka menjadi kebun kelapa sawit dan agrofrest karet di Batang Serangan, Sumatera Utara, daya

Pemeriksaan kimia darah dilakukan untuk mengeliminasi kelainan yang memiliki gejala seperti stoke (hipoglikemia, hiponatremia) atau dapat pula menunjukka penyakit

Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal sebagai masa strom&stress. Peningkatan emosional ini terjadi merupakan hasil dari

Kegiatan studi karakteristik aksesi tanaman duku di Kabupaten Muara Enim diharapkan dapat mengungkapkan keragaman dan potensi plasma nutfah duku sehingga bisa

Selama praktikan melaksanakaan praktik kerja lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat sedikit dikarenakan PT Kimia