• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Materi Pelajaran Fungsi Perencanaan (Planning)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Materi Pelajaran Fungsi Perencanaan (Planning)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Pembelajaran Fungsi Perencanaan 1. Capaian Pembelajaran

Setelah selesai mempelajari semua materi dalam modul ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami dan menjelaskan hal-hal yang terkait dengan Fungsi Perencanaan

Upaya untuk memahami capaian pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pelajari dengan seksama semua materi pelajaran yang dijelaskan di dalam kegiatan pembelajaran dari modul ini,

b. Kerjakan semua Soal-soal latihan dan Soal-soal Evaluasi yang diberikan pada setiap kegiatan pembelajaran, dengan tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah selesai saudara kerjakan semua Soal Latihan dan Soal Evaluasi yang ada, saudara bisa melihat kunci jawaban yang tersedia. Jika jawaban yang sudara peroleh tingkat kebenarannya kurang dari 80%, maka saudara disarankan untuk mempelajari kembali uraian kegiatan pembelajaran dari modul yang terkait, dan jika tingkat kebenaran jawaban saudara telah mencapai 80%, saudara sudah bisa melanjutkan mempelajari kegiatan pembelajaran atau modul berikutnya.

c. Lengkapi pemahaman saudara, dengan membaca kembali secara seksama rangkuman yang ada di setiap pembelajaran pada modul yang bersangkutan

2. Materi Pelajaran ”Fungsi Perencanaan (Planning)”

Tujuan akhir dari pengembangan manajemen usahatani ialah meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Kenaikan pendapatan merupakan tujuan jangka pendek yang merupakan jalan atau cara untuk mencapai tujuan akhir. Upaya untuk mencapai tujuan akhir tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang secara garis besar meliputi: perencanaan, pengoranisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian. Seperti dinyatakan bahwa manajemen atau pengelolaan dalam suatu usahatani adalah kemampuan petani dalam merencanakan, mengorganisir, melaksanasikan, mengawasi dan menilai faktor produksi yang dimiliki sehingga mampu memberikan produksi seperti yang diharapkan.

Langkah-langkah penting yang perlu ditempuh oleh para petani untuk sampai pada suatu keputusan melaksanakan fungsi-fungsi menajemen, adalah :

➢ Memahami masalah yang dihadapi dan meneliti fakta-fakta tentang masalah yang dihadapi sampai pada suatu penyusunan rencana,

(2)

Perencanaan usahatani, adalah proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan datang, rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode dan waktu tertentu sehubungan dengan usahataninya. Kesuksesan dalam mengelola suatu usahatani merupakan hasil dari kehati-hatian dan ketelitian dalam perencanaan, pengambilan keputusan serta melaksanakannya pada saat yang tepat. Berbagai catatan dan analisis masa lalu tentang kegagalan atau keberhasilan merupakan informasi yang sangat penting untuk perencanaan usahatani selanjutnya. Dalam hal ini, sukses suatu usahatani sangat tergantung pada para petani sebagai manajer dalam mengelola usahataninya, oleh karena itu diperlukan beberapa pengetahuan petani yang meliputi:

(a) Pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan harus menambah modal dan bagaimana cara menggunakan modal tersebut dengan baik,

(b) Pengetahuan tentang berapa biaya bunga modal yang harus dibayar, jika meminjam modal dari luar (misalnya kredit dari bank, dan sebagainya)

(c) Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga dan mengangsur pinjaman dari luar (kredit dari bank) agar kontinyuitasnya tidak terganggu.

Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selama periode tertentu, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Manfaat perencanaan bagi petani, adalah:

(a) Diperoleh petunjuk tentang apa yang akan dilakukan, (b) Penyimpangan dan kesalahan dapat dikurangi, (c) Ada jaminan untuk mendekati kebenaran, (d) Sebagai alat evaluasi, dan

(e) Kontinuitas usahataninya dapat terjamin. Kriteria Perencanaan Usahatani Yang Baik

(1) Rasional, sesuai dengan situasi yang nyata, misalnya: untuk meningkatkan

produktivitas diperlukan pupuk Urea pada pertanaman padi sawah, sehingga tingkat produktivitas tersebut benar-benar dapat dicapai.

(2) Fleksibel, disesuaikan dengan situasi, misalnya untuk peningkatan produktivitas tersebut, pupuk Urea tidak ada, maka bisa diganti dengan pupuk ZA, tentu saja dengan dosis yang berbeda.

(3)

(3) Dapat dinilai dan dengan cepat dapat diambil tindakan yang tepat pula, jika terdapat kesalahan.

(4) Dapat menjamin kontinuitas usahatani. Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan

Anggaran kegiatan adalah pernyataan mengenai sifat-sifat teknis dan ekonomis yang disajikan dalam suatu bentuk tertentu, sehingga memungkinkan untuk bisa dilaksanakan. Komponen kegiatan ini berisi hal-hal sebagai berikut:

(1) Batasan kegiatan apa yang akan diproduksi dan bagaimana cara memproduksinya, (2) Daftar kebutuhan sumberdaya per unit kegiatan,

(3) Kuantifikasi hubungan antar kegiatan,

(4) Daftar kendala yang bukan karena sumberdaya, (5) Daftar biaya tetap,

(6) Jumlah produk yang akan dihasilkan dan berapa harganya Rencana Anggaran Penggunaan Sumberdaya

Sumberdaya dalam usahatani terdiri atas sumberdaya alam, yaitu tanah dan komponen lingkungan di sekitarnya dan sumberdaya manusia (tenaga kerja). Perencanaan ini dianggap baik, jika memenuhi syarat sebagai berikut:

(a) Lahan yang dibutuhkan tidak lebih luas dari lahan yang dikuasai oleh petani,

(b) Jenis tanaman yang ditanam sesuai dengan jenis tanah dan kesuburan tanah tersebut, (c) Perencanaan meliputi: (1) penentuan luas per kegiatan, (2) penentuan jadwal tanam,

dan (3) urutan penanaman (tumpang sari/tumpang gilir) Rencana Anggaran Usahatani

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran usahatani, yang utama adalah sederhana dan dapat segera ditindaklanjuti, isinya antara lain meliputi:

(1) Tujuan, untuk melihat konsekuensi suatu rencana yang diusulkan, (2) Ukuran: penghasilan bersih dan arus uang tunai, (3) Pendapatan kotor, pengeluaran tetap dan pendapatan bersih. Dalam kaitan ini diketahui ada 4 cara menyusun anggaran usahatani, yaitu: yang mengarah pada usahatani yang lebih intensif dan yang mengarah pada usahatani yang kurang intensif. Cara tersebut ialah:

1. Mengubah kegiatan yang telah ada, hingga penerimaan meningkat tetapi biaya tetap, 2. Mengubah kegiatan yang telah ada, hingga penerimaan meningkat, tetapi biaya juga

(4)

3. Mengalokasikan sumberdaya yang ada, hingga biaya turun, tetapi penerimaan tetap, 4. Mengalokasikan sumberdaya yang ada, hingga biaya turun, tetapi penerimaan juga

turun (penurunan biaya lebih besar daripada penurunan penerimaan)

Catatan: 1 dan 2 penyusunan anggaran yang mengarah pada usahatani yang lebih intensif, sedangkan 3 dan 4 mengarah pada usahatani yang kurang intensif.

Selayaknya suatu usahatani sangat membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari jenis tanaman yang akan ditanam, pola budidaya yang akan dijalankan, tenaga kerja yang dibutuhkan, sampai kepada kegiatan-kegiatan panen dan pasca panen. Semua rencana harus tersusun rapi dan tercatat. Pada umumnya, petani yang telah tergabung dalam kelompok tani menuangkan perencanaan mereka dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Perencanaan usahatani selayaknya disusun berdasarkan pengalaman dan evaluasi faktor-faktor tetap yang menentukan (jumlah uang yang tersedia, konsumsi atau komersial, jumlah tenaga yang tersedia, tanah dan iklim). Secara khusus, manusia tidak dapat berbuat banyak terhadap tanah dan iklim sehingga langkah dalam pendekatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(a) Mengklasifikasikan tanah yang direncanakan, misalnya berapa bagian yang ditanami padi, kedelai, ternak, ikan dan lain lain.

(b) Menyusun rencana tanaman dengan syarat:

- Dapat menambah atau mempertahankan kesuburan tanah.

- Saling mendukung satu sama lain, sehingga dapat memanfaatkan penggunaan alat2 pertanian dan tenaga kerja dengan baik.

- Menggunakan tenaga kerja keluarga dengan efisien.

- Mengetahui permintaan pasar bagi usahatani yang bertujuan untuk menjual hasilnya ke pasar.

(c) Perencanaan ternak; ternak dapat mengubah hasil tanaman menjadi makanan berkadar protein tinggi melalui hasilnya yang berupa daging, susu, telur dan lain-lain. Ternak dapat berfungsi sebagai tenaga kerja.

(d) Perencanaan tenaga kerja dan alat alat pertanian. Pada waktu kapan tenaga kerja dan alat pertanian banyak atau kurang diperlukan. Bagi usahatani yang luas, lebih mudah mengkombinasikan tenaga kerja dan alat alat pertanian.

(e) Perencanaan biaya, anggaran/biaya usahatani terdiri dari taksiran pengeluaran total dan taksiran penerimaan total yang disusun untuk jangka waktu pendek atau panjang. Pengaturan Pengeloaan Usahatani

(5)

Pada umumnya petani telah tahu bagaimana memperkecil resiko usahataninya yaitu dengan jalan mengusahakan beberapa cabang usahatani lebih dari satu macam tanaman dan berbagai jenis ternak seperti sapi, unggas dan lain-lain. Hal ini akan memperbaiki pendapatan musiman dan distribusi tenaga kerja sepanjang tahun. Keuntungan lain adalah perbaikan tanah, pencegahan hama dan penyakit dan sebagainya. Selanjutnya untuk membantu setiap petani dalam rangka pengaturan usahatani gunakan langkah langkah sebagai berikut :

(a) Teliti kondisi usahatani petani mencatat dimana, bagaimana dan kapan tanaman yang bermacam-macam itu diusahakan, bagaimana cara-cara pengusahaan ternak.

(b) Variasi dalam besarnya laba mengatur penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja. Beberapa tanaman bersaing dalam penggunaan tenaga kerja dan tempat. Pengaturan uang tunai yang digunakan untuk usaha, baik modal sendiri maupun kredit. Hal ini dapat untuk membandingkan keuntungan dari berbagai macam kombinasi tanaman. (c) Perubahan dalam faktor-faktor sosial ekonomi petani, kelompok tani dan gabungan

kelompok tani dalam pengaturan tenaga kerja, perhatikan kesibukan masyarakat, seperti perbaikan irigasi, drainase, dan sebagainya. Perubahan faktor tata niaga, harga dan lainnya.

(d) Analisis data input-output pada cabang usahatani petani/kelompok tani/gapoktan diharuskan memiliki catatan input output,

(e) Pembagian tugas dalam kelompok tani perlu dibuatkan seksi-seksi, sekertaris dan bendahara, yang bertugas untuk menjalankan salah satu kegiatan kelompok tani tersebut seperti seksi pemasaran, sarana produksi, seksi simpan pinjam dan lainnya. Seketaris bertugas menjalankan fungsi administrasi kelompok tani dan bendahara bertugas menjalankan pembukuan keuangan kelompok tani.

3. Rangkuman

Perencanaan usahatani, adalah proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan datang, rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode dan waktu tertentu sehubungan dengan usahataninya. Kesuksesan dalam mengelola suatu usahatani merupakan hasil dari kehati-hatian dan ketelitian dalam perencanaan, pengambilan keputusan serta melaksanakannya pada saat yang tepat.

Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selama periode tertentu, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Manfaat perencanaan bagi petani, adalah:

(6)

(b) Penyimpangan dan kesalahan dapat dikurangi, (c) Ada jaminan untuk mendekati kebenaran, (d) Sebagai alat evaluasi, dan

(e) Kontinuitas usahataninya dapat terjamin.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran usahatani, yang utama adalah sederhana dan dapat segera ditindaklanjuti, isinya antara lain meliputi:

(1) Tujuan, untuk melihat konsekuensi suatu rencana yang diusulkan, (2) Ukuran: penghasilan bersih dan arus uang tunai, (3) Pendapatan kotor, pengeluaran tetap dan pendapatan bersih. 4. Latihan Soal Pembelajaran 4.1 Modul 4

(1) Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang fungsi perencanaan dalam usahatani (2) Jelaskan apa manfaat perencanaan bagi petani,

(3) Secara khusus, manusia tidak bisa berbuat banyak atas tanah dan iklim, jelaskan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. 5. Evaluasi Pembelajaran 4.1 Modul 4

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang paling benar. (1) Langkah-langkah penting yang perlu ditempuh oleh para petani untuk sampai pada

suatu keputusan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, adalah:

(a) Menentukan jadwal pelaksanaan pengolahan tanah dan jadwal tanam (b) Menganalisis masalah dan mencocokkan dengan rencana yang telah disusun (c) Mengambil keputusan untuk melakukan pembelian sarana produksi usahatani (d) Semuanya benar

(2) Manfaat perencanaan usahatani bagi para petani, antara lain ialah: (a) Penyimpangan dan kesalahan dapat dikurangi

(b) Ada jaminan untuk mendekati kebenaran, (c) Kontinuitas usahataninya dapat terjamin (d) Semuanya benar

(3) Salah satu upaya petani untuk memperkecil resiko usahataninya, adalah:

(a) Memperbaiki pendapatan usahatani dan distribusi tenaga kerja sepanjang tahun. (b) Memperbaiki peralatan mesin pertanian yang akan digunakan dalam usahatani (c) Mengusahakan beberapa cabang usahatani lebih dari satu macam tanaman. (d) Memperbaiki lahan pertanian dengan terassiring dan penggunaan pupuk organik

Referensi

Dokumen terkait

Perspektif semacam ini dilakukan oleh beberapa cendikiawan semacam Bassam Tibi ketika membahas fenomena radikalisme Islam di kawasan Timur Tengah dan kawasan negara lain, dengan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan

merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan

Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan atribut dengan tipe kontinyu, sehingga nilai probabilitas menunjuk kemungkinan nilai yang sama keluar pada suatu kelas namun

tentang aktivitas siswa, ada dua orang siswa kurang dalam partisipasi, kreativitas dan inisiatif. Berdasarkan perolehan nilai serta presentase peningkatan belum

8 Mengenal pasti corak amalan keibubapaan secara keseluruhan berdasarkan faktor-faktor kesediaan meluangkan masa, bimbingan yang diberikan, aspirasi terhadap pencapaian

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi yang terdapat pada jenis-jenis Asplenium yang ditemukan di kawasan Gunung

Retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang daerah